Anda di halaman 1dari 5

MODUL PERKULIAHAN

Tes
Intelegensi
WPPSI

Fakultas
Psikologi

Program
Studi
Psikologi

Tatap
Muka

07

Kode MK

Disusun Oleh

61090
(A21616A
A)

Popi Avati.,S.Psi.,M.Psi

Abstract

Kompetensi

Penjelasan tentang WPPSI

Mahasiswa dapat memahami tentang


tes WPPSI, serta dapat melakukan
administrasi, scoring serta interpretasi
tes WPPSI

Tes WPPSI
WPPSI adalah sebuah tes kecerdasan (intellegence) yang dirancang untuk anak usia 2
tahun 6 bulan sampai 7 tahun 3 bulan, yang diciptakan oleh David Wechsler. Tes ini
merupakan turunan dari tes yang telah ia ciptakan sejak awal, yaitu Wechsler Adult
Intelligence Scale and the Wechsler Intelligence Scale for Children tests. Sejak publikasi
pertamanya, WPPSI telah direvisi dua kali, pada tahun 1989 dan 2002 diikuti oleh versi
United Kingdom yahun 2003. WPPSI-III dipublikasikan oleh Harcourt Assesment, sebuah
revisi dari WPPSI-R (Wechsler, 1989). Tes ini juga menyediakan subtes dan gabungan skor
dalam mewakili fungsi kecerdasan dalam bahasa dan daerah asal kognitif yang ditunjukkan.
Sebaik penyediaan sebuah gabungan skor dan mewakili kemampuan umum kecerdasan
seorang anak.
WPPSI yang asli (Wechsler, 1967) dikembangkan sebagai sebuah alat pengukuran
kecerdasan untuk anak usia 4-6 tahun dalam respon peningkatan kebutuhan untuk anak
usia prasekolah. WPPSI dibagi menjadi 11 subtes, yang semuanya ditahan dalam revisi
tahun 1989. WPPSI-R diperluas cakupannya dengan rentang usia 3-7 tahun 3 bulan dan
diperkenalkan sebuah subtes yang baru, perkumpulan objek (Object Assembly). WPPSI-III
menggabungkan nomor-nomor yang berubah secara signifikan. Subtes tambahan telah
dirancang untuk mempertinggi ukuran dari sebab yang berubah-ubah (Fluid Reasoning)
(lihat Carol, 1997), antara lain; sebab acuan (Matrix Reasoning), konsep gambar (Picture
Concept) dan sebab kata (Word Reasoning). Ukuran dalam kecepatan memproses juga
telah diambil dari WISC-III, diadaptasi untuk digunakan anak yang lebih muda dan
mencakup sebagai sebuah subtes yang baru (Coding & Symbol Serach). Rentang usia yang
diizinkan tidak hanya dari 2 tahun 6 bulan, tetapi juga dibagi menjadi dua macam, yaitu 2
tahun 6 bulan 3 tahun 11 bulan dan 4-7 tahun 3 bulan, usia tersebut telah cukup dalam
pengenalan dari perubahan yang kuat dalam perkembangan kognitif yang terjadi pada
waktu masa kanak-kanak awal
Aspek yang di Ukur
Digunakan untuk usia 2,5 7 tahun
Terdiri dari 14 subtes yang dirancang menjadi 3 kelompok yaitu: Core, Suplemental,
dan optional
Aspek yang di ukur : kesadaran akan lingkungan & ingatan jangka panjang.
Gambaran Tes
WPPSI-III menyediakan verbal dan hasil dari skor IQ sebaik skala IQ yang menyeluruh.
Dalam tambahan, Processing Speed Quotient (diketahui sebagai indeks proses kecepatan

201
6

23

Tes Intelegensi
Popi Avati.,S.Psi.,M.Psi

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

dalam skala Wechsler yang sebelumnya) dapat berasal dari anak usia 4-7 tahun 3 bulan,
General Language Composite (gabungan bahasa yang umum) dapat ditentukan untuk anak
dalam kedua kelompok umur (2 tahun 6 bulan 3 tahun 11 bulan dan 4 7 tahun 3 bulan).
Anak dalam kelompok usia 2 tahun 6 bulan 3 tahun 11 bulan, hanya diatur dalam lima
subtes, yaitu Receptive Vocabulary, Block Design, Information, Object Assembly, and Picture
Naming.
2. Skoring
Hasil bagi dan skor gabungan (Quotient and Composite Score) memiliki arti dari 100 dan
sebuah standar deviasi 15. Skor untuk skala subtes (Subtest Scale Score) memiliki sebuah
arti dari 10 dan standar deviasi 3. Untuk skor hasil bagi dan gabungan:

Di bawah 70, sangat rendah


70-79, perbatasan
80-89, di bawah rata-rata
90-109, rata-rata
110-119, di atas rata-rata
120-129, superior
130+ sangat superior

Ini skala Wechsler yang paling benar dengan pengecualian WIAT-III. WPPSI dapat
digunakan dalam beberapa cara, contohnya:
Sebagai sebuah assessment dari fungsi kecerdasan secara umum.
Sebagai sebuah bagian dari sebuah assessment untuk mengidentifikasi bakat
kecerdasan.
Untuk mengidentifikasi keterlambatan kognitif dan kesulitan dalam belajar.
Keperluan klinis dari WPPSI-III dapat diperbaiki dan sebuah gambar yang lebih kaya untuk
mencapai fungsi yang umum ketika disatukan dengan assessment yang lainnya.
Contohnya, ketika dipasangkan dengan Childrens Memory Scale (CMS: Cohen, 1997)
sebuah ukuran dari belajar dan fungsi memori pada anak atau WIAT-II sebuah ukuran dari
prestasi akademik, informasi dapat diperoleh pada dua hal yaitu kemampuan kognitif dan
prestasi akademik pada anak-anak. Kombinasi seperti itu, sebagai sesuatu yang berpotensi
digunakan dalam setting pendidikan dan intervensi pendidikan. Potensi yang berkelanjutan
sangat berguna untuk pasangan yang cocok digunakan pada Adaptive Behavior
Assessment System (ABAS; Harrison & Oakland, 2003); pasangan ini merupakan hasil dari
informasi pada kognitif dan fungsi adaptif, keduanya yang mengharuskan untuk sebuah
diagnosis yang pantas dari kesulitan belajar.

201
6

33

Tes Intelegensi
Popi Avati.,S.Psi.,M.Psi

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Bagaimanapun, ini penting sebagai pertimbangan dan mengenali batas penggunaan


assessment. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tes kecerdasan serupa sebagai
WPPSI-III, terutama untuk level pre-K, tak dapat dipercaya dan hasilnya mengubah secara
luas dengan berbagai macam tes ulang seperti itu, praktek, tes administrasi, waktu dan
tempat. Hal-hal tersebut menyatakan bahwa secara komersial beberapa material yang
tersedia memperbaiki hasil yang sederhana, dengan menghilangkan faktor negatif melalui
praktek yang pada gilirannya menaruh anak pada sebuah kerangka pikiran yang nyaman.
Contoh Item
WPPSI terdiri dari 14 subtes. Mereka dirancang sebagai salah satu dari tiga tipe yang ada;
inti (core), tambahan (supplemental) atau pilihan (optional). Subtes inti (Core Subtest)
diperlukan untuk perhitungan dari lisan (verbal), penampilan (performance) dan skala IQ
yang menyeluruh (full scale IQ). Subtes tambahan (Supplemental Subtest) menyediakan
informasi tambahan mengenai kemampuan kognitif atau dapat digunakan sebagai
pengganti untuk tes yang tidak tepat. Subtes pilihan (Optional Subtest) menyediakan
tambahan informasi tentang fungsi kognitif tetapi tidak dapat digunakan sebagai pengganti
dari subtes inti (Core Subtes).

Block Design (potongan blok) ketika mengamati sebuah model gagasan atau
sebuah gambar dalam buku stimulus, anak menggunakan satu atau dua blok warna
untuk membuat kembali pola sampai menetapkan batas waktu.

Information (informasi) untuk item gambar, respon anak terhadap pertanyaan


dengan memilih sebuah gambar dari empat pilihan respon. Untuk item verbal, anak
menjawab pertanyaan yang ditujukan sebuah jarak yang lebar dari topik
pengetahuan yang umum.

Matrix Reasoning (pertimbangan acuan) anak melihat pada sebuah susunan yang
belum lengkap dan memilih bagian yang hilang dari 4 atau 5 pilihan respon.

Vocabulary (kosa kata) untuk item gambar, anak memberi menamai gambar yang
ditampilkan dalam buku stimulus. Untuk item verbal, anak mendefinisikan untuk
setiap kata yang dibacakan dengan keras oleh penguji.

Picture Concepts (konsep gambar) anak memperkenalkan dua atau tiga baris
gambar dan memilih satu gambar dari setiap baris untuk membentuk sebuah grup
dengan karakteristik yang umum.

201
6

43

Tes Intelegensi
Popi Avati.,S.Psi.,M.Psi

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Symbol Search (pencarian simbol) anak mengamati sebuah grup pencarian dan
menunjukkan apakah sebuah simbol yang dimaksud cocok dengan simbol yang ada
di dalam grup pencarian.

Word Reasoning (pertimbangan kata) anak disuruh untuk menidentifikasi konsep


yang umum kemudian menguraikan dalam setial seri dan terus meningkat petunjuk
yang spesifiknya.

Coding (pengkodean) anak menyalin simbol yang sepasang dengan bentuk


geometris yang sederhana. Menggunakan kunci, anak menggambar setiap simbol
dalam bentuk yang sama/cocok.

Comprehension (pemahaman) anak menjawab pertanyaan yang dasar pada


pemahamannya dari prinsip umum dan situasi sosial.

Picture Completion (melengkapi gambar/puzzle) anak melihat sebuah gambar dan


kemudian menunjukkan atau memberi nama bagian penting yang hilang.

Similarities (persamaan) anak membaca kalimat yang tidak lengkap yang berisi
dua konsep yang dibagikan pada sebuah karakteristik umum. Anak disuruh untuk
melengkapi kalimat dengan memberikan sebuah respon yang mencerminkan
karakteristik yang dibagikan.

Receptive Vocabulary (kosa kata yang diterima anak melihat pada sebuah grup
yang terdiri dari empat gambar dan disuruh menunjukkan pada sebuah nama yang
disebutkan penguji.

Object Assembly (kumpulan objek) anak memperkenalkan potongan puzzle dalam


sebuah susunan yang standar dan sesuai dengan potongan bersama untuk
membentuk sebuah keutuhan yang memiliki arti dalam waktu 90 detik.

Picture Naming (Penamaan gambar) anak disuruh memberi nama gambar yang
ditunjukkan pada buku stimulus.

Daftar Pustaka
Polhaupessy, Leonardo F.Hand-out Materi Perkuliah-an M. K. Psikodiagnostik ( Tes
Inteligensi ). Universitas Padjadaran

201
6

53

Tes Intelegensi
Popi Avati.,S.Psi.,M.Psi

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai