Anda di halaman 1dari 31

INTERPRETASI IST

DINAMIKA
STRUKTUR INTELEGENSI
DALAM PROSES BERPIKIR

LISNAWATI RUHAENA, M.SI., PSI.


INTERPRETASI IST
o MENGAMATI PER SUB TES & JUMLAH
o BERIKAN JUDGMENT DI PSIKOGRAM
o MENANDAI SUB TES YANG MENONJOL
(KELEMAHAN DAN KELEBIHAN)
o MENANGKAP MAKNA KELEMAHAN DAN
KELEBIHANNYA DLM KONTEKS SIAPA
SUBJEK
o MENANGKAP DINAMIKA PROSES BERPIKIR
(KEUNIKAN INDIVIDU)
PROSES BERPIKIR

TERCERMIN DARI SUB TES IST


DAYA PIKIR KONKRIT-PRAKTIS (SE)
 bagaimana akal sehat memaknai
realitas, situasi lingkungan yang
dihadapi
 Kemudian memberikan penilaian
sendiri tentang situasi dan
permasalahannya
 Sebagai dasar dalam mengambil
keputusan
Kata kunci: pemaknaan realitas
DAYA PIKIR INDUKTIF (WA)
 Menangkap pengertian dari bahasa
 Menerima, menyimpan pengertian itu
 Memiliki rasa bahasa
 Cepat menangkap rasa bahasa dan
mampu ikut merasakan (empati)
Kata kunci : rasa bahasa
DAYA PIKIR ANALOGI (AN)
 Mengetahui suatu hubungan dan
mentransfer hubungan ini pada keadaan
lain
 Penalaran, alur berpikir yang jelas dan
konsekuen
 Kemampuan mengkombinasikan yang
menuntut kelincahan berpikir (fleksibilitas)
Kata kunci : penalaran, logika/alur berpikir
DAYA ABSTRAKSI (GE)
 Membangun pengertian dan istilah
 Membangun konsep abstrak dari
fenomena/realitas/situasi

Kata kunci: abstraksi verbal


DAYA INGAT (ME)
 Fokus perhatian
 Menghafal, mengingat dan
menyimpan informasi

Kata kunci : daya ingat


DAYA PIKIR PRAKTIS BILANGAN
(RA)
 Berpikir logis dan objektif secara
matematis
 Sehingga dapat mengambil
kesimpulan secara tepat
 Kemudian menyelesaikan masalah
praktis dengan daya nalar
(reasoning)
Kata kunci: penalaran matematis/
rasional
DAYA PIKIR INDUKTIF BILANGAN
(ZR)
 Berpikir induktif dgn angka-angka
 Mengikuti pola ritmis, yang
membutuhkan kelincahan berpikir
(fleksibilitas)
 Berpikir teoretis masalah hitungan

Kata kunci: berpikir induktif/pola ritmis


DAYA BAYANG KONSTRUKTIF (FA)
 Kemampuan mengamati dan
memikirkan secara komprehensif
 Sehingga dapat membayangkan
secara utuh (sampai tuntas)
 Untuk dapat mensintesis,
mengkonstruksi bagian-bagian
menjadi utuh
Kata kunci : daya sintesis
DAYA BAYANG RUANG (WU)
 Berpikir abstraksi 3 dimensi,
 sehingga mampu melakukan analisis
bagian per bagian yang bersifat
konstruktif-teknis
 Kemampuan bawaan (potensi dasar)

Kata kunci : daya analisis


DINAMIKA PROSES BERPIKIR

DIUNGKAP DARI INTERAKSI SETIAP


SUBTES
CONTOH KASUS
Standard skor:
SE = 135 T
WA = 125 T
AN = 196 T
GE = 106 C
ME = 132 T
RA = 140 T
ZR = 124 T
FA = 105 C
WU = 155 T
Jml = 139 T
DATA DIAMBIL DARI SUBJEK
 LAKI-LAKI, 22 THN
 S1 TEKNIK MESIN ITB
 TUJUAN TES : SELEKSI CALON
PEGAWAI,
 UTK POSISI SUPERVISER
MECHANICAL ENGGINERING
LANGKAH INTERPRETASI KASUS
 Secara umum subjek seorang yang
kecerdasannya tinggi (genius)
 Struktur kecerdasannya tidak ada yang
tergolong kurang, minimal cukup
 Diantara kemampuannya yang lain yang
paling rendah (kelemahannya) : daya
sintesis dan daya abstraksi
 Kelebihannya :
daya nalar, daya analisis, logika matematis,
pemaknaan realitas, daya ingat, rasa
bahasa, berpikir induktif
IMPLIKASI KELEMAHAN &
KELEBIHAN
 Subjek mampu berpikir rasional
dalam menghadapi permasalahan,
cepat dan tepat dalam menganalisis
data untuk menangkap inti masalah.
 Ia juga cepat memahami sesuatu dan
mampu menyimpan informasi dengan
baik yang mendukungnya untuk
mempelajari hal-hal baru yang rumit
sekalipun
 Meskipun demikian ia membutuhkan
waktu lebih lama, untuk mengerjakan
tugas yang bersifat merumuskan
kebijakan atau konsep baru, atau
merancang suatu produk/karya.
DINAMIKA PROSES BERPIKIR
Subjek adalah seorang yang memiliki kapasitas
kecerdasan yang tergolong tinggi, dengan demikian ia
mampu dengan cepat dan tepat dalam menyelesaikan
masalah yang dihadapinya. Cara berpikirnya yang
rasional dan penalarannya yang menonjol
membuatnya cepat memahami situasi/realitas yang
dihadapi dan memandang masalah dengan alur
berpikir yang sistimatis. Selain itu ia mampu
menganalisis data dengan tajam, sehingga cepat
menangkap inti masalah terutama yang berkaitan
dengan persoalan teknik dan matematik. Kondisi ini
memudahkannya untuk mempelajari hal-hal baru dan
mengembangkannya di bidang kerjanya. Namun ia
membutuhkan waktu lebih lama untuk menjalankan
tugas yang bersifat merumuskan kebijakan/konsep
baru atau merancang suatu produk/karya.
INTERPRETASI IST
POLA BERPIKIR
DAN PROFILE STRUKTUR
KECERDASAN
DIMENS BERPIKIR

 EKSAK (FESTIGUNG) :
GE + RA > AN + ZR selisih > 10

 FLEKSIBEL (FLEXIBILITY)
GE + RA < AN + ZR selisih > 10

246 < 320


 Pola berpikir eksak cocok untuk
jurusan/pekerjaan yang menekuni ilmu pasti
seperti matematika atau ilmu pengetahuan
alam

 Pola berpikir fleksibel cocok untuk


jurusan/pekerjaan yang menekuni ilmu sosial
CARA BERPIKIR

SUB TES SE, WA, AN, GE (4 SUBTES PERTAMA)


DAPAT MEMBENTUK GRAFIK YANG MEMILIKI
PROFIL W ATAU M.
 PROFIL GRAFIK ‘W’

- SE, AN tinggi

- WA, GE rendah

- Kelebihannya dalam berpikir praktis menghadapi

masalah dan menentukan hubungan-hubungan


- Berarti kemampuan berpikirnya lebih praktis
 Profil grafik ‘M’
- SE, AN rendah
- WA, GE tinggi

- Kelebihannya dalam abstraksi dan

menyatakannya dalam bahasa


- Berarti kemampuan berpikirnya lebih verbal-

teoretis
PROFILE STRUKTUR KECERDASAN
 Bandingkan profil testee dengan profil
bidang-bidang profesi yang ada, untuk
menentukan:
a. Penempatan/placement Bidang kerja
b. Pengembangan diri ke arah yg lebih
tepat.
SE WA AN GE ME RA ZR FA WU
AHLI

107 105 112 106 105 105 107 112 113 ARSITEK
109 107 114 113 108 103 103 111 110 DOKTER
108 107 109 106 106 111 113 105 101 BANKIR
110 107 112 104 107 105 105 107 105 PSIKOLG
 108 112 112 107 104 105 108 108 BIOLOG
112 106 112 106 105 111 109 111 112 INSINYR
107 106 110 106 107 110 107 106 101 EKONOM
CONTOH-CONTOH LAIN:
Bidang SE WA AN GE ME RA ZR FA WU
Keahlian

Filsafat 105 115 105 123 105 101 100 97 96


Ir.Mesin 113 104 111 105 103 109 106 110 109
P’ngetik 102 106 101 103 109 100 102 99 98
Tukang 99 92 96 95 93 100 97 98 98

Keterangan:
Pada seorang Ir Mesin tampak adanya inteligensi praktis SE dan AN >
WA dan GE. Selain itu ada beberapa keahlian yang cukup menonjol (mis
FA, RA dan WU). Sebenarnya bila distandarisasikan, maka dapat
diperoleh profil-profil tertentu utk setiap jabatan tertentu. Tes ini dapat
memberikan gambaran bagian struktur inteligensi untuk setiap jabatan.
Disamping itu juga untuk setiap jenis jurusan Bidang Studi tertentu.
Aspek Kecerdasan/Kemampuan
Berpikir yang dapat diungkap
dengan IST
 Kecerdasan Umum: Jml skor/persentil
 Berpikir Logis-Rasional: SE, RA, AN
 Berpikir Konkrit-Operasional: SE, RA
 Berpikir Abstrak-Konseptual: GE,ZR,WU
 Berpikir Analisa-Sintesa: FA, WU
DESKRIPSI
Berpikir Abstrak-Konseptual: Kemampuan

menarik kesimpulan dan memahami inti


masalah maupun menggunakan konsep.
Berpikir Analisa-Sintesa: Kemampuan

menguraikan masalah menjadi bagian-bagian,


serta kemampuan mengintegrasi-kan data-
data untuk memecahkan suatu persoalan.
DESKRIPSI

Kecerdasan Umum:
Umum Kemampuan utk
memahami dan memberikan alternatif solusi
thd suatu permasalahan sec tepat.
Berpikir Logis-Rasional:
Logis-Rasional Kemamp meng-
gunakan penalaran thd suatu mslh sec
sistematis.
Berpikir Konkret-Operasional:
Konkret-Operasional Kemamp
berpikir detil dan teknis dlm merealisasi-kan
suatu konsep.

Anda mungkin juga menyukai