Tugas Ini Bertujuan Untuk Memenuhi Nilai Tugas Kuliah Asesmen Psikologi Anak
dan Remaja
Dosen Pengampu :
Magdalena Hanoum, M.Psi
PRODI PSIKOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM 45
BEKASI
2022
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Mata Kuliah Asesmen Psikologi Anak
dan Remaja yaitu laporan praktikum Intelligenz Struktur Test (IST) &
RMIB (Rothwell-Miller Interest Blank).
Adapun tugas laporan praktikum Intelligenz Struktur Test (IST)
RMIB (Rothwell-Miller Interest Blank) ini telah saya usahakan semaksimal
mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat
memperlancar pembuatan tugas ini. Untuk itu saya tidak lupa
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu saya dalam pembuatan tugas ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa
ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh
karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka saya membuka selebar-
lebarnya bagi pembaca yang ingin member saran dan kritik kepada saya
sehingga saya dapat memperbaiki tugas tugas laporan praktikum Intelligenz
Struktur Test (IST) RMIB (Rothwell-Miller Interest Blank) ini.
Akhirnya saya mengharapkan semoga dari tugas tugas laporan
praktikum Intelligenz Struktur Test (IST) & RMIB (Rothwell-Miller Interest
Blank) ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan
inspirasi terhadap pembaca.
Ferry Firmansyah
DAFTAR ISI
A. IDENTITAS TESTEE
1. Identitas Testee
a. Nama : Azzahrha Sukma
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. Tempat Tanggal Lahir : Brebes, 28 Januari 2003
d. Usia : 19 Tahun
e. Umur Kronologis : 19 Tahun 10 Bulan 23 hari
f. Pendidikan Terakhir : Sekolah Menengah Atas (SMA)
2. Nilai IQ
Nilai IQ yang didapat oleh testee adalah 73.
3. Tujuan Tes
Tujuan dari tes Intelligenz Struktur Test (IST) ini adalah untuk mengukur konstruk
inteligensi manusia.
4. Pelaksanaan Tes
Tes ini dilaksanakan pada Rabu, 21 Desember 2022 di gedung B kampus Unisma
Bekasi.
5. Alat Tes Yang Digunakan
Alat tes yang digunakan adalah Intelligenz Struktur Test (IST)
NO Aspek Observasi
-Bertubuh kurus
-Muka bulat
-Kulit kuning langsat
-bola mata coklat
-berpostur tubuh agak pendek
b. Non Fisik
Ciri-ciri non fisik adalah tanda-tanda selain fisik yaitu
kegemaran, prestasi, sifat. Ciri-ciri non-fisik testee
sebagai berikut:
-suka berbicara
-gemar dengan keramaian
-pintar dalam bersosialisasi
-suka terhadap anak-anak
2 Motivasi Menurut Maslow (1970) motivasi adalah tenaga
pendorong dari dalam yang menyebabkan manusia
berbuat sesuatu atau berusaha untuk memenuhi
kebutuhannya. Testee adalah seorang yang
bersemangat dalam menjalani hidupnya. Ia merupakan
orang yang rajin dalam hal akademik seperti dalam
perkuliahannya. Testee juga dapat mandiri dalam
menjalani hidupnya yang jauh dari orang tua.
IQ TOTAL 73 Lambat
Belajar
3. Pembahasan
a. IQ Total
Psychological testing didefinisikan sebagai Setiap pelaksanaan tes
psikologis memerlukan alat atau instrumen yang berbeda-beda yang biasanya
disesuaikan dengan kondisi individu karena alat tes psikologi tidak memiliki
sifat one-size-fit-all (Eabon & Abrahamson, 2013). Banyaknya alat tes
psikologi yang ada memunculkan pengelompokan alat tes yang didasarkan
pada kategori tertentu. Pengelompokan ini bertujuan untuk mempermudah
praktisi maupun ilmuwan untuk memilih alat tes psikologi yang paling sesuai
untuk digunakan, seperti akan mengukur apa, bagaimana cara penggunaannya,
mengapa sebuah alat digunakan hingga bagaimana skoringnya (Institute of
Medicine (IOM), 2015). Meskipun dikelompokkan berdasarkan kategori
tertentu, IOM (2015) menegaskan bahwa pengelompokan ini tidak bersifat
mutlak dalam membedakan satu alat dengan alat yang lain karena overlapping
antar kategori masih terjadi.
Tes psikologi merupakan alat yang digunakan oleh psikolog dalam
melakukan penilaian terhadap individu sesuai dengan tujuan dari diberikannya
tes tersebut. Tes psikologi ini dirasakan sangat esensial bagi para pendidik,
para konselor (guru pembimbing), serta para orangtua dalam memahami
potensi-potensi, bakat atau kemampuan siswa. Dalam menyajikan fungsi-
fungsi hasil tes psikologis, tes psikologis dapat digunakan sebagai suatu alat
prediksi, suatu bantuan diagnosis, suatu alat pemantau (monitoring), dan
sebagai suatu instrument evaluasi. Salah satu alat tes psikologi yang
digunakan adalah Intelligenz Struktur Test (IST)
Salah satu alat tes psikologi yang sering digunakan adalah Intelligenz
Struktur Test (IST). Intelligence Structure Test (IST) merupakan alat tes
inteligensi yang dikembangkan oleh Rudolf Amthaeur di Frankfrurt Main
Jerman pada tahun 1953 dan telah diadaptasi di Indonesia. IST berdasarkan
pada teori inteligensi yang menyatakan bahwa inteligensi merupakan suatu
gestalt yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan secara
bermakna. Intelligenz Struktur Test (IST) merupakan salah satu jenis alat ukur
yang mengukur konstruk inteligensi manusia. Sebagai alat ukur inteligensi,
IST menghasilkan skor mean dalam konteks inteligensi yang disebut dengan
Intelligence Quotient (IQ). Norma IST tersedia untuk umur 12 tahun sampai
umur 60 tahun dengan pembagian kelompok umur sebagai berikut 12, 13, 14,
15, 16, 17, 18, 19-20,21-25, 26-30, 31-35, 36-40,41-45, 46-50 dan 51-60
tahun.
Subtes dalam tes IST ini memiliki 9 subtes sebagai berikut:
Subtes 1 : Satzerganzung/Melengkapi kalimat. Mengukur kemampuan
“Judment subject” yaitu kemampuan menilai kemandirian dirinya.
Subtes 2 : Wourtauswahl/Melengkapi kata-kata (WA). Mengukur kecepatan
subyek dalam menangkap dan menyerap maksud, inti, makna, isi pokok dari
suatu perintah atau informasi yang disampaikan secara verbal dari orang lain.
Subtes 3 : Analogien/Persamaan kata (AN). Mengukur kemampuan proses
berpikir yang mencakup analisis, judgment dan kesimpulan.
Subtes 4 : Gemeinsamkeiten/Sifat yang dimiliki bersama (GE). Mengukur
kemampuana analisa secara logis.
Subtes 5 : Rechhenaufgaben/Berhitung (RA). Mengukur perhatian,
konsentrasi dan kemampuan mengingat.
Subtes 6 : Zahlenreihen/Deret angka (ZR). Mengukur kemampuan
memcahkan masalah praktis dalam berhitung.
Subtes 7 : Figurenauswahl/Memilih bentuk (FA). Mengukur keampuan dalam
berhitung yang didasarkan pada pendekatan analisis atas informasi faktual
dalam bentuk angka.
Subtes 8 : Wurfelaufgaben/Latihan balok (WU). Mengukur kemampuan
imajinasi dan kreatifitas subyek.
Subtes 9 : Merkaufgaben/Latihan simbol (ME). Mengukur kemampuan
analitis yang disertai kemampuan membayangkan secara antisipatif ada
perubahan keadaan ruang. Serta mengukur kreatifitas dan kemampuan
Menyusun atau mengkonstruksi perubahan, imajinasi dan fleksibilitas.
IQ Verbal = SW(SE)+SW(WA)+SW(AN)+SW(GE)
4
= 89+88+85+88
4
= 350
4
= 87,5
Kemampuan verbal adalah kemampuan untuk mengekspresikan pikiran
secara jernih melalui kata-kata, baik ditulis maupun diucapkan (Russel,
2011: 69-70). Kemampuan ini berkaitan dengan penggunaan dan
pengembangan bahasa secara umum. Orang yang berkemampuan verbal
tinggi akan berbahasa lancar, baik, dan lengkap (Gardner dalam Suparno,
2001: 26). Dari hasil tes yang sudah dilakukan dan telah melakukan skoring
oleh tester didapatkan skor IQ Verbal dari testee yaitu 87,5 yang tergolong
ke dalam kategori dibawah rata-rata. Testee disini dapat dikatakan rendah
dalam hal-hal verbal seperti berkata-kata,menulis dan bercerita.
d. IQ Numerik
IQ Numerik = SW(RA)+SW(ZR)
2
= 80+90
2
= 170
2
= 85
e. IQ Spasial
IQ Spasial = SW(FA)+SW(WU)
2
= 94+89
2
= 183
2
= 91,5
Kemampuan spasial adalah kemampuan untuk menangkap dunia ruang secara
tepat atau dengan kata lain kemampuan untuk menvisualisasikan gambar,
yang di dalamnya termasuk kemampuan mengenal bentuk dan benda secara
tepat, melakukan perubahan suatu benda dalam pikirannya dan mengenali
perubahan tersebut, menggambarkan suatu hal atau benda dalam pikiran dan
mengubahnya dalam bentuk nyata (Arcat, 2014: 71). Di dalam aspek IQ
spasial testee mendapatkan skor 91,5 dan termasuk ke dalam kategori rata-
rata. Disini testee dapat dengan baik mengerjakan soal-soal bertipe gambar
atau objek. Testee dapat dengan tepat menegetahui bentuk-bentuk visual yang
ada di sekitarnya.
f. Corak Berpikir
Corak Berpikir = GE+RA >/< AN+ZR
= 88+80 >/< 85+90
= 168 >/< 175
=GE+RA < AN+ZR (FLEXIBILITAT)
Dalam corak berpikir disini testee masuk ke dalam kategori flexibilitat yang
memiliki selisih “7” yang dikatakan berkencederungan.
g. Grafik/Profil Hasil Tes IST
Kategorisasi M/W SE WA A GE ME RA Z FA WU
N R
Sangat superior ≥120
Superior 113-119
Rata-rata 93-106
Keterbelakanga ≤69
n Mental
Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa dari titik awal ditarik garis
lurus kebawah dan ini dikategorisasikan sebagai grafik W yang dapat
diartikan bahwa testee disini lebih cenderung berpikir praktis-konkrit .Berfikir
konkrit praktis merupakan kemampuan seseorang dalam membuat keputusan,
suatu penilaian yang mendekati realitas.
1. Hasil Observasi
NO Aspek Observasi
-Bertubuh kurus
-Muka bulat
-Kulit kuning langsat
-bola mata coklat
-berpostur tubuh agak pendek
b. Non Fisik
Ciri-ciri non fisik adalah tanda-tanda selain fisik yaitu
kegemaran, prestasi, sifat. Ciri-ciri non-fisik testee
sebagai berikut:
-suka berbicara
-gemar dengan keramaian
-pintar dalam bersosialisasi
-suka terhadap anak-anak
2. Hasil Skoring
OUTD 12 12 7 10 11 7 10 4 73
MECH 3 7 8 11 12 11 2 1 55
4
COMP 4 10 12 3 18 11 9 65
2
SCIE 3 9 6 2 3 3 11 39 2
8
PERS 8 11 5 6 2 4 6 50
5
AEST 5 1 1 8 6 12 9 47
11
MUSI 10 4 2 9 8 8 12 72
1
LITE 6 2 3 4 9 7 5 37 1
7
SOCI 1 5 7 5 4 5 3 37 1
6
CLER 2 12 4 1 5 6 7 43 3
PRAC 9 9 3 9 10 1 1 2 44
MEDI 1 11 6 8 7 10 9 10 71
3. Kesimpulan
Pada hasil tes rimb ini testee medapatkan 2 aspek pekerjaan pada peringkat
pertama yaitu Literary (LIT) & Social Service (SOCI). Literary (LIT) adalah
aspek pekerjaan yang berkaitan dengan membaca buku, membaca, mengarang,
aktivitas yang berhubungan dengan kata, kalimat, dan segala bentuk kegiatan
literature, seperti menulis, mengarang, dan sebagainya. Baik sebagai penikmat
yang cerdas, menunjukkan kemauan untuk bisa terlibat. Social Service (SOS)
Menyangkut minat yang berhubungan dengan aktivitas yang berkaitan dengan
kehidupan sosial, pelayanan masyarakat, berbagai bentuk layanan pada penduduk
dengan keinginan untuk menolong dan membimbing atau memberikan jalan
keluar mengenai masalah sosial. Menunjukkan kepedulian dan kontribusi dan
kemauan untuk memperhatikan, memikirkan membantu dan juga mendukung
kehidupan sesama manusia yang lebih baik. Contoh pekerjaan pada aspek social
service adalah guru, dinas sosial, relawan bencana, psikolog, dan lain sebagainya.
Minat kedua yang didapatkan testee dalam tes rmib ini adalah Scientific
(SCL) Merupakan pekerjaan yang berhubungan dengan analisa, penyelidikan,
penelitian, eksperiman dan berbagai hal yang berhubungan dengan ilmu
pengetahuan. Individu menunjukkan kemauan, kontribusi, komitmen untuk
mengembangkan dan bekerja dengan angka. Ia tidak segan berkreasi dan
memaknakan data numerik. Contoh pekerjaan yang cocok adalah ilmuwan,
peneliti, dan analisis kesehatan.
Minat terakhir yang terlihat dari testee di tes rmib ini adalah Clerical
(CLER) Berhubungan dengan minat untuk pekerjaan yang berhubungan dengan
tugas – tugas rutin,tugas yang membutuhkan kecekatan dan ketrampilan tangan,
memanipulasi dan merekayasa objek dengan mengandalkan kecermatan,
konsistensi dan kerapihan pada objek yang memutuhkan perhatian pada unsur
detil. Seperti Manager bank, petugas arsip, pegawai kantor, juru ketik, pegawai
pos, dan lain-lain.
4. Analisa Kesesuaian Potensi & Minat Bakat
Minat menurut Sardiman, dari bukunya tahun 1990. Ia menyatakan bahwa
minat akan terlihat dengan baik jika mereka bisa menemukan objek yang disukai
dengan tepat sasaran serta berkaitan langsung dengan keinginan tersebut. Minat
juga harus memiliki objek yang jelas untuk mempermudah kemanaarahnya
seseorang harus bersikap dan menuju objek yang tepat. Sementara bakat Menurut
William B. Michael (suryabrata 1995) Bakat merupakan kapasitas pada diri
seseorang dalam melakukan tugasnya dan melakukan dengan pengaruh dan
latihan yang dijalaninya.
a. Potensi yang dimilliki
Dilihat dari hasil tes IST yang telah dilakukan oleh testee dan juga
hasil skoring yang te;ah dilakukan oleh tester dapat disimpulkan bahwa untuk
hasil IST dari testee masih tergolong kurang baik dan harus dilakukan
pengembangan diri oleh testee karena dari hasil skoring IST yang telah
dilakukan oleh tester hanya didapatkan skor 73 yang termasuk ke dalam
kategori lambat belajar.
Dari penghitungan antara IQ verbal, IQ numerik dan IQ spasial
didapatkan hasil sebagai berikut; IQ verbal (87,5). IQ numerik (85) dan IQ
spasial (91,5). Dalam penghitungan IQ ini testee mendapat skor paling tinggi
(91,5) dalam IQ spasial yang artinya testee menonjol dalam hal-hal
menggabarkan sesuatu secara visual dengan baik. Testee dapat berpikir dalam
gambar serta mengubah, dan menciptakan kembali berbagai macam aspek
dunia visual-spasial Keseuaian/ketidaksuaian antara potensi yang dimiliki dan
minat yang dituju. Contoh pekerjaan yang mengandalkan kemampuan ini
adalah arsitek, fotografer, artis, pilot, dan insinyur mesin.
b. Minat
Minat menurut Sardiman, dari bukunya tahun 1990 menyatakan bahwa
minat akan terlihat dengan baik jika mereka bisa menemukan objek yang
disukai dengan tepat sasaran serta berkaitan langsung dengan keinginan
tersebut. Minat dapat dikatakan juga sebagai kecenderungan jiwa yang tetap
ke jurusan suatu hal yang berharga bagi individu. Secara mudah minat adalah
ketertarikan seseorang terhadap sesuatu kegiatan atau suatu objek
Dapat dilihat dari kedua tes yang telah dilakukan oleh testee disini
menggambarkan minat dari testee. Dari hasil tes rmib terlihat ketertarikan
testee yang paling besar adalah ke dalam dunia literasi dan sosial. Testee disini
menaruh minatnya ke dalam dunia literasi seperti membaca atau mengarang.
Dapat dilihat testee memiliki kemauan untuk belajar dan terus meningkatkan
potensi dirinya dan ini juga akan berdampak baik untuk memperbaiki
intelegensi skor tes IST yang telah dikerjakan oleh testee. Testee juga tertarik
dalam dunia sosial dalam hasil tes rmib hal ini didukung juga oleh kegemaran
testee yang suka menjadi mentor kepada teman-temannya dan testee juga
pernah mengikuti kegiatan yang sifatnya sosial seperti Kampu Mengajar
(KM). Testee juga menaruh minat terhadap dunia penelitian dan juga dunia
perkantoran dilahat dari hasil tes rmib yaitu Scientific (SCL) dan Clerical
(CLER).
Pekerjaan yang mungkin dapat diambil testee anatara lain sebagai
berikut; guru,pekerja kantor, fotografer, artis, psikolog, juru ketik, konselor,
petugas dinas sosial, dan pegawai pos.
c. Keseuaian/ketidaksesuaian antara potensi yang dimiliki dan minat yang dituju
Dari hasil kedua tes yang sudah dilaksanakan tergambar bahwa testee
disini menaruh minat yang tinggi terhadap dunia kerja dalam lingkup literasi,
sosial, penelitian dan perkantoran. Dari kesuluran minat yang dimiliki oleh
testee harusnya ia memiliki IQ Verbal dan IQ Numerik yang menonjol dalam
tes IST karena peminatan yang ditunjukan oleh testee sangat mengandalkan
komunikasi dan juga perhitungan yang sangat mumpuni. Dari hasil tes IST
yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa testee lebih menonjol dalam IQ
spasial. Tetapi dapat diperhatikan bahwa testee disini dapat terus
meningkatkan kemampuannya dengan mengikuti berbagai kegiatan yang
berhubungan dengan minatnya seperti mengajar di sekolahan. Dari hasil
mengajar yang telah dilakukan oleh testee dapat dilihat bahwa ia dapat dengan
baik melakukan kegiatan tersebut dan kemungkinan ia dapat terus
meningkatakan potensi dirinya dalam dunia literasi dan juga sosial. Tetapi jika
dilihat dalam minat kedua tertinggi testee yaitu dunia kerja yang berkaitan
dengan penelitian yang sejatinya sangat menuntut ketelitian dan juga
perhitungan yang kuat sepertinya testee akan kurang baik dalam melakukan
pekerjaannya di kemudian hari jika ia terjun kedalam dunia penelitian karena
IQ numerik yang dimiliki oleh testee tergolong sangat rendah jika
dibandingkan oleh kedua IQ lainnya. Untuk minat tertinggi ketiga testee yaitu
Clerical yang kebanyakan pekerjaanya bergelut dalam dunia perkantoran
dirasa testee masih dapat bekerja dengan baik dan ia juga mampu mengikuti
seluruh pekerjaan dalam bidang ini karena IQ spasial testee termasuk tertinggi
diantara kedua IQ lainnya.
d. Saran dan pengembangan
Dari hasil kedua tes yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
testee disini harus lebih rajin memeperdalam ilmu terutama ilmu-ilmu yang
bersangkutan dengan peminatannya. Dari hasil tes IST yang telah dilakukan
didapatkan hasil restee termasuk kedalam kategori lambat belajar tetapi jika
dilihat dari kegitan sehari-harinya yang suka mengerjakan tugas bersama
teman-temannya dan juga testee mengikuti kegiatan mengajar di sekolah maka
memungkinkan testee dapat mendapatakan hasil test yang lebih baik di
kemudian hari. Tester menyarankan untuk terus mengikuti kegitana-kegiatan
yang dapat meningkatkan potensi-potensi diri yang ada di dalam diri testee
dan jangan sampai testee masuk kedalam pergaulan yang salah.
Diharapkan testee dapat terus berkembang untuk meningkatakan
potensi dirinya dikemudian hari. Testee masih harus banyak belajar dan
memperdalam ilmu jika ingin mencapai minatnya. Bukannya tidak mungkin
jika testee memiliki kemauan yang tinggi maka akan tecapai minat yang ia
kehendaki di kemudian hari.