PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
A.Geografi Ekonomi
Pengertian Geografi : pengetahuan tentang persamaan dan perbedaan gejala alam dan kehidupan
di muka bumi(gejala geosfer) serta interaksi antara manusia dengan lingkungannya dalam
konteks keruangan dan kewilayahan.
Pengertian Ekonomi : ilmu yang mempelajari cara-cara yang dilakukan manusia untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan yang tidak terbatas dengan menggunakan sumber daya yang
terbatas.
Geografi Ekonomi adalah studi tentang variasi areal atau daerah dipermukaan bumi dalam
hubungannya dengan aktifitas manusia,yakni dalam hal memproduksi,mendistribusi,dan
mengonsumsi barang dan jasa.
Kota Ambon merupakan Ibu kota provinsi Maluku di Negara Republik Indonesia yang
semakin berkembang ,dikarenakan pertumbuhan penduduk di kota Ambon semakin hari semakin
meningkat dengan mobilitas masyarakat yang juga kian meningkat dalam aktivitas sehari-
hari.pertumbuhan sector politik,ekonomi,social budaya maupun pertahanan keamanan yang
dapat dirasakan.
Masalah transportasi di perkotaan saat ini sudah merupakan masalah utama yang sulit
dipecahkan,antara lain kemacetan lalu lintas yang sering dirasakan karena sudah sangat
menggangu aktivitas penduduk setempat.
Kemacetan ini yang pasti memberidampak negative baik terhadap pengemudi kendaraan
maupun ditinjau dari segi ekonomi berupa kehilangan waktu karena waktu perjalan yang
lama,selain itu dampak negative terhadap lingkungan yang berupah peningkatan polusi udara
karena gas racun CO,CO2,SO,dll,serta peningkatan gangguan suara(kebisingan).
Kota ambon merupaka sala satu kota dengan tingkat gangguan lalu lintas yang cukup
besar,area sekitar jalan daerah dengan tingkat kesibukan tinggi,dikarenakan sepanjang jalan
terdapat kawasan komersial,sehingga sering terjadi konflik dari bergeraknya arus lalu lintas yang
menyebabkan terjadi kemacetan dan ketidakteraturan di sepanjang ruas jalan.
Untuk melihat pertumbuhan ekonomi suatu wilayah di gunakan suatu indicator yang
disebut dengan Produk Donestik Regional Bruto(PDRB).menurt definisi,PDRB adalah total nilai
produk barang dan jasa yang diproduksi di suatu wilayah(regional)dalam waktu
tertentu.pertumbuhan ekonomisuatu wilayah diperoleh dari kenaikan output PDRB yang
mencerminkan kenaikan produksi barang dan jasa di suatu wilayah(Mochammad ardi,2006).
Menurut teori konsep ekonomi unuk mengukur total nilai barang dan jasa yang dihasilkan
oleh suatu Negara atau nasional adalah produk domestic bruto(PDB).(Yuliana,2014).
Produk domestic bruto adalah istilah untuk jumlah barang dan jasa yang bisah dihasilkan
oleh penduduk dalam suatu Negara atau daerah dalam satu tahun tertentu(sadono,2010)
Tabel 1.1
(triliun rupiah)
18 Kalimantan Barat 49 51 53 67 75
19 Jambi 41 44 45 63 72
20 Daerah Istimewa 38 41 42 51 57
Yogjakarta
21 Kalimantan Tengah 32 37 41 49 55
24 Sulawesi Tengah 28 32 36 44 49
25 Sulawesi Utara 28 33 26 41 47
26 Papua Barat 13 18 26 36 43
27 Sulawesi Tenggara 22 25 28 32 36
28 Bangka Belitung 21 22 26 30 34
29 Bengkulu 14 16 18 24 24
30 Sulawesi Barat 8 20 21 21 14
31 Maluku Utara 6 18 26 12 11
32 Gorontalo 5 7 8 6 10
33 Maluku 3 4 5 6 7
Berikut ini adalah table 5 provinsi penyumbang terbesar PDRB dalam presentase
menurut BPS periode 2008-2012 :
Tabel 1.2
(dalam persen)
Kondisi ekonomi regional dan nasional yang berpengaruh pada perekonomian didaerah
khususnya pada daya beli masyarakat.tidak sinkronya peraturan perundang undangan yang di
terbitkan oleh pemerintah pusat dan provinsi yang mengatur tentang pendapatan-pendapatan
yang di kelolah oleh Kabupaten/kota,belum proposionalnya pembagian pendapatan yang berasal
dari pusat sehinggah menyebabkan masih minimnya penerimaan dana yang bersal dari bagi
hasil,kurang akuratnyabasis data pendapatan daerah yang dimiliki unit kerja pengelola yang
mengakibatkan kurang maksimalkan target pendapatan daerah,serta tingginya tingkat konsumsi
masyarakat serta rendahnya infestasi masyarakat
Pendappatan daerah adalah hak pemerintah daerah yang di akui sebagai penambah nilai
kekayaaan bersih dalam periode tahun bersangkutan(undang-undang nomor 33 tahun
2004).pendapatan daerah dapat berasal dari pendapatan asli daerah (PAD)sendiri seperti pajak
daerah,retribusi daerah,keuntungan perusahaan milik daerah,hasil pengelolahan kekayaan daerah
dan lain-lain usaha daerah yang sah,selain itu pendapatan daerah bisa didapat dari pemberian
pemerintah pusat ke daerah yang di sebut dengan Dana penimbangan(M.Suparmoko, 2007).
Dana penimbangan adalah dana yang bersumber dari APBN yang di alokasikan kepada
daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi (otonomi
daerah). Dana penimbangan bertujuan mengurangi kesenjangan fiscal antara pemerintah pusat
dan pemerintah daerah,dan antar pemerintah daerah(undang-undang nomor 33 tahun 2004).
Dari beberapah paparan diatas,dapat di simpulkan bahwa terjadi ketidakefektifan dan
ketidakefisien dalam penyelenggaraan desentralisasi fiscal diindonesia.beberapah penyebab
ketidakefektifan dan ketidakefisien ini sala satunya adalah dana penimbangan yang kurang tepat
sasaran.pengertian dana bagi hasil (DBH) yaitu dana yang bersumber dari pendapatan APBN
yang dialokasikan kepada daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.
Dana alokasi umum adalah dana yang berasal dari APBN yang di alokasikan dengan
tujuan untuk pemerataan keungan antar daerah untuk membiayai kebutuhan pengeluaran dalam
rangkah pelaksanaan desentralisasi.
Dana alokasi khusus merupakan dana yang bersumber dari APBN yang di alokasikan
kepada pemerintah daerah untuk membiayai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan
prioritas nasional.
Tujuan DAK untuk mengurangi beban biaya kegiatan khusus yang harus di tanggung
oleh pemerintah daerah (undang-undang nomor 33 tahun 2004).
Tabel 1.3
(persen)
daerahnya(PAD).lain halnya dengan jawa timur dan riau mengalami fluktuasi tingkat
ketergantungan dari dana perlimbangan.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat TUHAN YANG MAHA ESA yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan
Makalah ini yang puji Tuhan tepat pada waktunya yang berjudul “GEOGRAFI EKONOMI”
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga TUHAN YANG MAHA ESA
senantiasa memberkati segala usaha saya. Amin.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………iii
A. Latar Belakang………………………………………………….i
B. Rumusan Masalah……………………………………………….ii
C. Tujuan Penulisan Makalah………………………………………i
D. Manfaat Penulisan Makalah……………………………………...ii
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………….iv
A. Kesimpulan………………………………………………………………..i
B. Saran………………………………………………………………………ii
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
NIM : 2016-32-075
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2019