Anda di halaman 1dari 8

UJIAN TENGAH SEMESTER

ASESMEN PSIKOLOGI DEWASA

Nama : Yusuf Nur Sofiyan

NPM : 41183507180064

Jurusan : Psikologi (P2)

Matkul : Asesmen Psikologi Dewasa

1. Apa yang harus kita perhatikan saat melakukan asessment psikologis? Apakah yang
membedakan asessment pada anak dan dewasa? (20)

2. Apa saja yang mempengaruhi intelegensi seseorang? Jelaskan dengan contoh. (15)

3. Apa yang anda ketahui tentang tes CFIT ? Jelaskan dengan administrasi tes dan sertakan hasil
tes CFIT anda (20)

4. Apa tujuan dari tes Kraeplin dan Pauli? Aspek apa saja yang diungkap dalam tes Kraeplin dan
Pauli? Jelaskan masing-masing (15)

5. Jelaskan secara singkat interpretasi dari hasil tes Pauli berikut ini berdasarkan tabel dan
grafik kerjanya
6. Jelaskan dan tuliskan hasil tes Kraeplin anda berdasarkan kecepatan, ketelitian, keajegan dan
ketahanan kerja, serta klasifikasi menurut norma yang ada dan sertakan screenshoot proses
perhitungan sampai akhir. (15)
1. Yang harus dilakukan asesmen psikologi :
 Perencanaan : Aspek yang harus ada dalam perencanaan asesmen  adalah:
a. Memilih fokus asesmen pada aspek tertentu dari diri klien
b. Memilih instrumen yang akan digunakan.
c. Penetapan waktu
d. Validitas dan reliabilitas
 Pelaksanaan : Setelah perencanaan asesmen selesai, selanjutnya adalah bagaimana
melaksanakan rencana yang telah dibuat tersebut
 Analisis data : Langkah selanjutnya adalah analisis data, yaitu melakukan analisis terhadap
data yang diperoleh  melalui instrumen yang digunakan untuk mengambil data.
 Interpretasi data : Interpretasi diartikan sebagai  upaya mengatur dan menilai fakta,
menafsirkan pandangan, dan merumuskan kesimpulan yang mendukung.
2. Yang mempengaruhi inteligensi seseorang :
 Faktor lingkungan sosial : Contohnya, seorang anak yang dibesarkan dalam kehidupan
sosial yang baik dan tidak akan mempengaruhi dirinya menjadi orang lain, maka
intelegensi yang dimilikinya tersebut juga bisa tergantung dari apa yang didapatkannya.
 Faktor lingkungan : contohnya,
 Diri sendiri : contohnya, seseorang tersebut memiliki kemampuan dan juga rajin, sehingga
intelegensi yang dimilikinya sangatlah tinggi.
3. Tes kecerdasan Culture Fair Intelligence test (CFIT) adalah tes yang dirancang dengan
meminimalisir pengaruh kelancaran verbal, kondisi budaya dan tingkat pendidikan (Cattel &
Cattel, 2006).

Administrasi dari Test CFIT

CFIT sendiri (Skala 3) terdiri dari 4 macam subtest. Berikut ini adalah ke empat macam
subtest pada CFIT:

1. Subtest 1 – Series

Peserta atau klien diminta untuk melanjutkan pola yang sudah ada, dan memilih 1 dari 6
pilihan pola yang ada.

2. Subtest 2 – Classification

Peserta atau klien diminta untuk memilih 2 dari 5 pilihan gambar, dengan pola ataupun
karakteristik yang sama atau memiliki kemiripan.

3. Subtest 3 – Matrices

Peserta atau klien diminta untuk memilih 1 dari 5 pilihan jawaban, yang mampu melengkapi
gambar utama yang tersaji. Subtest ini memiliki cara kerja yang mirip dengan APM, SPM,
dan juga CPM.
4. Subtest 4 – Condition / Typologi

Peserta atau klien diminta untuk memilih 1 dari 5 jawaban dimana jawaban tersebut memiliki
kondisi, tekstur ataupun situasi yang sama seperti pada soal yang tersaji.

4. Tes Kraepelin dan tes Pauli sebenarnya memiliki tujuan yang sama. Kedua tes ini sama-sama
digunakan untuk mengukur atensi seseorang ketika mengerjakan suatu tugas. Perbedaan
kedua tes ini hanya terletak pada instruksi dan waktu pengerjaannya saja.

Tes Pauli dan Kraeplin saat ini banyak digunakan untuk melihat aspek sikap kerja seseorang,
menjadi bagian dari batere test lainnya yang mengukur aspek intelegensi dan aspek
kepribadian. Tes Pauli dan Kraeplin sesuai untuk pekerjaan yang memiliki tingkat stress
tinggi, krn lwt tes ini dapat dilihat bagaimana proses kerjanya, kuantitas dan kualitas kerjanya.

5. Diliat dari jumlah sedang berada di tengah dan salahnya orang ini sedikit dan temp puncaknya
sangat tinggi dapat diartikan orang ini memiliki kemampuan dalam bekerja yang tinggi.

6.

Anda mungkin juga menyukai