Anda di halaman 1dari 65

PERSEPSI PINJAMAN ONLINE DAN GAYA

HIDUP HEDONIS TERHADAP PERILAKU


KONSUMTIF PADA MAHASISWA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Dalam
Bidang Psikologi

Telah direview dan disetujui untuk


pengajuan SK Pembimbing
Bekasi, 18 Juni 2022

Siti Nurhidayah,S.Psi.,M.Si.
Pembimbing Sempro

Oleh

Tasy Khoerun

41183507180065

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAJULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM “45”

BEKASI

2022
HALAMAN PERSETUJUAN

Judul Skripsi : Persepsi Pinjaman Online Dan Gaya Hidup Hedonis Terhadap
Perilaku Konsumtif Pada Mahasiswa
Penyusun : Tasy Khoerun
NPM : 41183507180065

Bekasi, 12 Februari 2022


Menyetujui:
Pembimbing

(Siti Nurhidayah, S.Psi.,M.Si)

Mengetahui:

Ketua Program Studi

(Novita Dian Iva Prestiana, S.Psi., M.Psi.,Psikolog)

i
HALAMAN PENGESAHAN

Persepsi Pinjaman Online Dan Gaya Hidup Hedonis Terhadap Perilaku Konsumtif Pada
Mahasiswa

Dipersiapkan dan disusun oleh:

Tasy Khoerun

41183507180065

Telah diujikan di hadapan Dewan Penguji


pada tanggal ...
dan telah dinyatakan .....
di Universitas Isalm 45 Bekasi
Pada..

Dewan Penguji:

Kutua : (…………………..)

Sekretaris : (…………………..)

Anggota :1. (…………………..)

2. (…………………..)

3. (…………………..)

ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Tasy Khoerun
NPM : 41183507180065
Judul Skripsi : Persepsi Pinjaman Online Dan Gaya Hidup Hedonis Terhadap Perilaku
Konsumtif Pada Mahasiswa
Menyatakan bahwa:
1. Karya tulis saya, skripsi ini, adalah asli dan belum pernah diajukan untuk
mendapatkan gelar akademik (sarjana, magister dan doktor) baik di Universitas Islam
“45” Bekasi maupun di perguruan tinggi lain.
2. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri, yang
dibimbing oleh Dosen Pembimbing Skripsi yang ditentukan atau dosen lain yang
berkompeten.
3. Karya tulis ini terbebas dari:
a. Fabrikasi, yaitu tindakan membuat data dari yang tidak ada menjadi seolah-olah
ada (pemalsuan hasil penelitian) yaitu mengarang, mencatat, dan atau
mengumumkan hasil penelitian tanpa pembuktian telah melakukan proses
penelitian;
b. Falsifikasi, yaitu pengubahan data dengan maksud agar sesuai yang dikehendaki
peneliti (pemalsuan data penelitian) yaitu memanipulasi bahan penelitian,
peralatan, atau proses, mengubah atau tidak mencantumkan data atau hasil
sedemikian rupa, sehingga penelitian itu tidak disajikan secara akurat dalam
catatan penelitian;
c. Plagiarisme, yaitu pencurian gagasan, pemikiran, proses, objek dan hasil
penelitian, baik dalam bentuk data atau kata-kata, termasuk bahan yang diperoleh
melalui penelitian terbatas (bersifat rahasi), usulan rencana penelitian, dan atau
naskah orang lain tanpa menyatakan penghargaan.
4. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau
dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan dalan
daftar pustaka.
5. Pernyataan ini saya buat dengan sungguhnya dan apabila kemudian hari terdapat
penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia
menerima sanksi akademisi berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh karena
karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di Universitas Islam
“45” Bekasi.

Bekasi, 12 Februari 2022


Yang Membuat Pernyataan

Tasy Khoerun

iii
41183507180065

iv
RIWAYAT HIDUP

Nama : Tasy Khoerun


Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat Tanggal : Brebes, 18 Agustus 1999
Alamat: : Jl. Bhayangkara, Des. Muara Bakti, Kec. Babelan, Kab. Bekasi,
RT.012/RW.07
Agama : Islam
Email : tasykhoerun18@gmail.com
No Telp/Hp : 085880238051

RIWAYAT PENDIDIKAN

2007 - 2012: : SDN Muara Bakti 01


2012 - 2015 : MTs. At-Taqwa Pusat Putra
2015 - 2018 : MA. At-Taqwa Pusat Putra
2018 - : Universitas Islam 45 Bekasi, Program Studi Psikologi

v
MOTO DAN PERSEMBAHAN

“Silahkan hina diriku sepuas kalian, aku akan tetap diam saja. Bukan aku tidak punya
jawaban, tapi singa selalu tidak akan membalas gonggongan anjing”

(Imam Syafi’i)

Skripsi ini saya persembahkan untuk:


Skripsi ini penulisan di dedikasi kepada kedua orang tua saya tercinta, ketulusannya dari hati
atas do’a yang tak pernah putus, semangat yang tak ternilai.

Adik-Adikku Yang Ku Banggakan.

Teman-Teman Psikologi Angkatan 2018

Keluarga Besar Unit Kegiatan Mahasiswa Teater Korek

Keluarga Besar Himpinan Mahasiswa Psikologi

Yang Telah Mendukung Dan Memotivasi Hingga Studi Saya Selesai.

Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik

Universitas Islam “45” Bekasi

vi
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanorrahim

Assalamualaikum warahmatulahi wabarokatu

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang selalu memberikan
rahmat serta karunia-Nya dalam menunjukkan kemudahan dan kelimpahan nikmat yang tak
terhingga, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi sebagai tugas akhir. Sahalawat dan
salam semoga tercucur limpahkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW, sehingga skripsi
yang berjudul “Pengaruh Sistem Pinjaman Online Terhadap Gaya Hidup” dapat terselesaikan
dengan baik.

Penulis sangat menyadari bahwa dalam proses penyusunan skripsi ini tidak terlepas
dari bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Siti Nurhidayah, S.Psi.,M.si., selaku dosen pembimbing yang sudah dengan sabar
memberi bimbingan, arahan, diskusi, seta solusi kepada penulis dari awal
penyusunan skripsi hingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
2. Dewan penguji yang telah memberikan saran dan masukan atas skripsi saya hingga
skripsi ini terselesaikan dengan baik
3. Ibu Ir. Magdalena Hanoum, M.Psi., Psikolog., selaku Ketua Program Studi Psikologi
Universitas Islam 45 Bekasi.
4. Bapak Drs. Yanto Supriyanto, M. Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Islam 45 Bekasi yang memberikan dukungan dan pengetahuan
yang berguna bagi penulis.
5. Ibu Novita Dian I.P, M.Psi., selaku dosen pembimbing akademik yang dengan sabar
memberikan dukungan serta diskusi mata kuliah yang akan di ambil di setiap
semesternya.
6. Seluruh dosen program studi psikologi universitas islam “45” yang telah
memberikan ilmu yang bermanfaat dan pengalaman yang berharga selama peneliti
berkuliah di Universitas Islam”45” Bekasi.
7. Kedua orang tua penulis yang selalu memberikan kasih sayang, perhatian, selalu
mendo’akan dengan tulus, dan memberikan dukungan serta motivasi agar dapat

vii
menyelesaikan skripsi dengan baik kepada penulis. Untuk adik-adikku yang selalu
memberikan dukungan agar dapat menyelesaikan skripsi ini.
8. Sahabat perjuangan psikologi B angkatan 2018, Agus Athoilah Yusuf, Yusuf Nur
Sofyan, Rizki Rizaldi Dimas Taruna dan lain-lain.
9. Seluruh sahabat perjuangan psikologi angkatan 2018.
10. Seluruh alumni dan kakak tingkat keluarga besar psikologi Universitas Islam “45”
Bekasi.
11. Seluruh anggota keluarga besar Unit Kegitan Mahasisiwa Teater Korek Universitas
Islam “45” Bekasi.
12. Seluruh keluarga besar HIMAPSI (Himpunan Mahasiswa Psikologi) Universitas
Islam “45” Bekasi.

Semoga Allah SWT, membalas semua kebaikan kepada semua pihak yang telah
membantu dan memberi dukungan dalam penyusnan skripsi ini. Dalam Penyusnan skripsi ini
masih banyak kekurangan, maka dari itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis
harapkan demi penyempurnaan penyusunan skripsi di masa yang akan datang. Penulis juga
berharap agar pembuatan skripsi ini dapat memberi manfaat bagi diri sendiri dan orang lain
yang membacanya.

Suassalamualaikum warahmatulahi wabarokatu

Bekasi, 12 Februari 2022

Tasy Khoerun

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................................ii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI.....................................................................iii


RIWAYAT HIDUP.....................................................................................................iv
RIWAYAT PENDIDIKAN.........................................................................................iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN..................................................................................v
KATA PENGANTAR.................................................................................................vi
DAFTAR ISI.............................................................................................................viii
DAFTAR TABEL......................................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................xiiii
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................................xiii
RINGKASAN..........................................................................................................xivv
BAB I............................................................................................................................1
PENDAHULUAN........................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah......................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................10
C. Tujuan Penelitian...............................................................................................10
D. Manfaat Penelitian.............................................................................................10
1. Manfaat Teoritis............................................................................................10

2. Manfaat Praktis..............................................................................................10

BAB II.........................................................................................................................13
TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................13
A . Pinjaman Online................................................................................................13
1. Pengertian Pinjaman Online..........................................................................13

B. Gaya Hidup Hedonis..........................................................................................13


1. Pengertian Gaya Hidup Hedonis...................................................................13

2. Aspek Gaya Hidup Hedonis..........................................................................14

3. Faktor Pendukung Gaya Hidup Hedonis.......................................................15

ix
C. Perilaku Konsumtif............................................................................................16
1. Pengertian Perilaku Konsumtif......................................................................16

D. Kerangka Berpikir.............................................................................................18
E. Hipotesis.............................................................................................................21
F. Orisinalitas..........................................................................................................22
BAB III.......................................................................................................................25
METODE PENELITIAN............................................................................................25
A. Desain Penelitian..........................................................................................25
B. Identifikasi dan Operasional variabel...........................................................25
1. Identifikasi Variabel.................................................................................25

2. Definisi Konseptual..................................................................................28

3. Definisi Operasional.................................................................................29

C. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian........................................................29


1. Subjek Penelitian......................................................................................29

a. Populasi..............................................................................................28
b. Sampel & teknik pengambilan sampel...............................................28

D. Teknik Pengumpulan Data...........................................................................32


1. Wawancara...............................................................................................32

2. Kuesioner..................................................................................................33

E. Skala pengukuran penelitian........................................................................33


1. Skala pinjaman online..............................................................................34

2. Skala gaya hidup hedonis.........................................................................34

3. Skala perilaku konsumtif..........................................................................35

F. Kualitas Skala Pengukuran................................................................................36

1.. Uji Validitas Skala Pengukuran...............................................................35

2. Uji Reliabilitas Skala Pengukuran...........................................................37

G. Hasil uji kualitas skala pengukuran..................................................................39


1. Skala Pinjaman Online.............................................................................39

2. Skala Gaya Hidup Hedonis.......................................................................39

x
3. Skala Perilaku Konsumtif.........................................................................40

H.Teknis Analisis Data...........................................................................................41


1. Teknik Deskriptif......................................................................................41

2. Uji Asumsi................................................................................................42

a. Uji Normalitas.........................................................................................40
b. Uji Linieritas...........................................................................................40

3. Uji Hipotesis.............................................................................................43

4. Uji Analisis Jalur......................................................................................44

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................47

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Waktu Penelitian......................................................................................................30


Tabel 2. Skala Likert...............................................................................................................33
Tabel 3. Blue Print Pinjaman Online.....................................................................................33
Tabel 4. Blue Print Gaya Hidup Hedonis..............................................................................33
Tabel 5. Blue Print Skala Skala Perilaku Konsumtif...........................................................34
Tabel 6. Tingkat Reliabilitas..................................................................................................40
Tabel 7. Rumus Kategorisasi..................................................................................................39
Tabel 8. Kategorisasi Variabel...............................................................................................39
Tabel 9. Uji Normalitas...........................................................................................................40
Tabel 10. Kategorisasi Linearitas..........................................................................................41
Tabel 11. Jadwal Penelitian....................................................................................................44

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Hasil Wawancara Responden Penelitian Persepsi Pinjaman Online Dan Gaya
Hidup Hedonis Terhadap Perilaku Konsumtif Pada Mahasiswa......................................7

Gambar 2: kerangka berpikir Persepsi Pinjaman Online Dan Gaya Hidup Hedonis Terhadap
Perilaku Konsumtif Pada Mahasiswa................................................................................20

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

xiv
RINGKASAN

xv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring perkembangan teknologi informasi yang cepat, segalanya dituntut untuk


memanfaatkan teknologi Informasi tak terkecuali pada aspek ekonomi. Pemanfaatan
teknologi informasi dalam aspek ekonomi disebut dengan financial technology (fintech)
yang bertujuan untuk mempermudah konsumen sektor keuangan untuk bertransaksi.
Fintech adalah sistem keuangan yang didukung oleh AI (Artificial Intelligence) dan
internet seperti pembayaran digital dan pembiayaan online. Konsumen dapat merasakan
layanan sistem keuangan digital hanya dengan membuka smartphone. Fintech mulai
diminati khalayak luas sebab dapat menyediakan berbagai layanan yang mudah
digunakan dan nyaman bagi konsumen. Data dari Asosiasi Fintech Indonesia (AFI)
menyebutkan bahwa perusahaan Pengelola fintech tumbuh 78% di Indonesia antara tahun
2015- 2016. Hingga bulan November tahun 2016, sekitar 103 perusahaan Pengelola
fintech telah terdaftar di AFI. Pertumbuhan fintech ini berpotensi untuk meningkatkan
perekonomian di Indonesia (Rachma Fadila Anggitafani, 2021). Kemajuan teknologi
dalam perekonomian nasional ditingkatkan untuk mencapai kesejahteraan rakyat demi
mewujudkan kehidupan perekonomian yang lebih baik (Wahyuni, 2019).
Aplikasi atau website pinjaman online sudah kian tersebar, bukan hanya kalangan
dewasa atau karyawan namun bagi kalangan pelajar khususnya mahasiswa pun kini dapat
melakukan pinjaman online salah satunya dengan menggunakan Cicil. Pinjaman online
ini memberikan kemudahan bagi mahasiswa untuk membeli barang yang menjadi
kebutuhan atau keinginan dari mahasiswa. Barang-barang tersebut dapat berupa
elektronik, furniture, fashion, dan yang lainnya. Pinjaman online berarti fasilitas berupa
pinjaman dana oleh penyedia jasa keuangan yang dilakukan secara online . Dengan
persyaratan yang mudah, pinjaman online ini merupakan “kartu kredit” bagi mahasiswa,
karena pada umumnya mahasiswa belum mempunyai pekerjaan dan slip gaji, sehingga
persyaratan inilah yang membuat mahasiswa jarang memiliki kartu kredit (Nadia
Magdalena Margaretha Sihombing, Nikolaus Edi Suryanto, Michael Mahameru,
Muhamad Rafli Setiawan, Elisabeth Marsella, S. S., M. Li, 2019).

1
Saat ini telah muncul pinjaman online yang memberikan kemudahan bagi
masyarakat untuk mendapatkan akses kredit. Pinjaman online di satu sisi memberikan
kemudahan bagi masyarakat namun di sisi lain dapat merugikan masyarakat dengan
tersebarnya data pribadi. Oleh karenanya perlindungan konsumen dan perlindungan data
pribadi konsumen sangat diperlukan (Prilliasari, 2013). Menurut Clayton, Inovasi tersebut
bertujuan untuk memperkenalkan kepraktisan, kemudahan akses, kenyamanan dan biaya
yang ekonomis (Hadad, 2017).
Salah satu fintech yang digunakan oleh masyarakat Indonesia yaitu pinjaman online
atau disebut dengan peer to peer landing/person to person landing (P2P Landing).
Pinjaman online berbeda dengan pinjaman seperti biasanya yang dikelola oleh bank,
pegadaian atau lembaga keuangan sejenis lainnya dengan menggunakan persyaratan dan
prosedur yang rumit. Berdasarkan Pasal 1 ayat 6 Peraturan OJK No. 77/POJK.01/2016
tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi, Pinjaman online
di kelola oleh Lembaga Keuangan berupa Perusahaan Start-up sebagai penyelenggara
yang menyajikan, melakukan pengelolaan, dan Pengoperasian Layanan Pinjam
Meminjam Uang secara online (Rachma Fadila Anggitafani, 2021). Hal tersebut membuat
seseorang mengambil jalan pintas dengan mencari pinjaman agar dapat memenuhi
tuntutan hidup. Pada sektor keuangan yang kini mulai terintegrasi dengan platform
system elektronik (Wahyuni & Turisno, 2019).
Di negara Amerika Serikat Fintech sudah memperluas cakupan kegiatan
operasionalnya, diantaranya seperti pada jasa pendirian perusahaan start-up, mesih
pencari data, jaringan sosial, jasa pembayaran (seperti: mobile payment, virtual coin),
pembiayaan alternatif (seperti : peer to peer lending, crowd funding), kemudian ada juga
wealth management, dan lain-lain (Kudinska, 2017). Sebagai informasi Peer to peer
lending atau yang diketahui oleh warga dengan istilah pinjaman online (Pinjol) ialah salah
satu tipe layanan dalam bisnis fintech yang di lakukan melalui metode baru dalam
pembiayaan hutang dengan cara mempertemukan antara pemilik dana dengan peminjam
dana. Hal ini dapat terjadi berkat tersedianya platform yang di buat oleh penyelenggara
fintech pinjaman online yang menjadi instrumen bagi pemilik dana guna memberikan
pinjaman kepada kreditur dengan return (pengembalian) berupa bunga dari dana yang di
pinjamkan, akan tetapi dengan mudahnya dalam mendapatkan pinjaman dan tanpa
memerlukan jaminan atas kredit yang di ajukan sehingga peminjam dana dalam hal ini
juga turut di untungkan dalam hal ini (Basrowi, 2019).

2
Peer to Peer Lending memiliki kegiatan usaha yang berupa memberikan pinjaman
kepada debitur dan pinjaman tersebut disertai dengan bunga. Pada saat ini besaran atau
batasan mengenai bunga kredit pinjaman Peer to Peer Lending tidak diatur mengenai
besaran bunganya dan tidak ada aturan yang mengaturnya, hal ini kemudian membuat
suku bunga pinjaman Fintech Peer to Peer Lending menjadi cukup tinggi (Antoni
Tjandra, 2020). Peer to Peer Lending atau pinjaman online memiliki kegiatan
memberikan pinjaman berupa uang kepada individu atau bisnis dan sebaliknya,
mengajukan pinjaman kepada pemberi pinjaman, yang menghubungkan pemberi
pinjaman dengan peminjam atau investor secara online (Antoni Tjandra, 2020). Fintech
juga memiliki kegiatan dengan tujuan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
melakukan akses terhadap produk-produk keuangan dan mempermudah proses
transaksinya (Antoni Tjandra, 2020).
Sebagai salah satu bentuk penerapan teknologi informasi di bidang keuangan.
Fintech memiliki fungsi beragam, yang di yakini mampu dengan cepat berkembang
secara cepat. Saat ini fintech mampu melayani electronic money, virtual account,
agregator, lending, crowd funding dan transaksi keuangan online lainnya. Adapun fintech
yang telah beroperasi, sebagian ada yang didirikan oleh perusahaan berbasis
konvensional, tetapi tidak sedikit pula yang merupakan perusahaan rintisan atau startup.
Namun, perkembangan fintech di Indonesia tetap berada dalam pengawasan Bank
Indonesia (BI) selaku bank sentral. Inovasi yang berkembang di sini adalah
pengadaptasian prinsip jaringan komputer yang diterapkan pada bidang keuangan
(Istiqamah, 2019). Beragam manfaat dirasakan oleh masyarakat dengan hadirnya lembaga
keungan fintech yang bergerak dalam bidang pinjaman online dalam sistem
perekonomian di Indonesia yang mana manfaat tersebut di antaranya: mempermudah
layanan finansial, menolong para pelaksana usaha kecil serta menengah dalam
memperoleh modal usaha, bahkan kehadirannya di rasa mampu meningkatkan taraf hidup
masyarakat (Prestama et al., 2019).
Di Indonesia sendiri ada beberapa contoh perusahaan fintech yang memberikan
pinjaman online yaitu aplikasi uang teman, Rupiah Plus, Akulaku, Kredit Pintar yang
aplikasinya dapat dengan mudah di download langsung lewat ponsel melalui playstore
(Duwitmu.com, 2019). Peer to peer Lending menawarkan kecepatan dan kemudahan
dalam hal proses dan persyaratan pinjam meminjam dana, berbeda dengan bank secara
konvensional yang membutuhkan waktu yang cukup lama dalam hal pencairan dana serta
banyaknya persyaratan yang harus dipenuhi. Para pihak yang terkait dalam kegiatan peer
3
to peer lending adalah pemberi pinjaman/investor (kreditur), perusahaan penyelenggara
fintech peer to peer lending, dan penerima pinjaman (debitur) (Antoni Tjandra, 2020).

Seiring perkembangan teknologi yang di pengaruhi perkembangan zaman hampir di


seluruh negara serta munculnya jasa pinjaman online, sehingga mengakibatkan adanya
perubahan gaya hidup masyarakat, tentunya di negara kita, Indonesia. Terlebih saat ini
banyak ditemui anak muda dalam masa dewasa awal memiliki cara yang berbeda dalam
berpakaian, makanan - minuman yang disantap, cara mereka memperlakukan kehidupan
pribadinya, dan tentunya cara mereka berinteraksi dengan lingkungan sosialnya (Ricky
Yoko Satya Nur Islamy, Esy Suraeni Yuniwati, Azis Abdullah 2021). Menurut Santrock
(2012) perkembangan pada masa dewasa awal, individu cenderung menyukai berbagai
hal baru yang cukup menantang bagi dirinya, mereka berupaya untuk mencapai
kemandirian dan menemukan jati dirinya (Ricky Yoko Satya Nur Islamy, Esy Suraeni
Yuniwati, Azis Abdullah 2021).

Mahasiswa yang memiliki latar belakang ekonomi yang kurang stabil, tentu senang
dengan adanya pinjaman online ini. Disamping itu, Mahasiswa tidak harus bertemu
dengan pemilik dana secara langsung, tetapi dapat dilakukan secara online dengan
memenuhi persyaratan yang ada yaitu menggunakan KTP serta KTM sebagai
jaminannya, sehingga tidak perlu melampirkan slip gaji (Nadia Magdalena Margaretha
Sihombing, Nikolaus Edi Suryanto, Michael Mahameru, Muhamad Rafli Setiawan,
Elisabeth Marsella, S. S., M. Li, 2019).

Seiring adanya jasa pinjaman online serta munculnya gaya hidup hedonis pada
masyarakat dapat mempengaruhi perilaku konsumtif pada masyarakat itu sendiri salah
satu bukti dari hasil penelitian seperti penelitian yang di lakukan oleh (Rika Wahyuni,
Hadi Irfani, Isna Asyri Syahrina dan Rina Mariana, 2019) secara khusus meneliti
Pengaruh Gaya Hidup Dan Literasi Keuangan Terhadap Perilaku Konsumtif Berbelanja
Online Pada Ibu Rumah Tangga Di Kecamatan Lubuk Begalung Kota Padang. Penelitian
tersebut memiliki beberapa hasil salah satunya. Fenomena perilaku konsumtif dalam
berbelanja online diperoleh dari hasil wawancara dengan 20 orang ibu rumah tangga di
Kecamatan Lubuk Begalung Kota Padang pada tanggal 29 Februari 2019 pukul 10.00-
13.00 WIB diperoleh keterangan bahwa ibu rumah tangga senang berbelanja online di
jejaring sosial seperti instagram atau online shop di luar kebutuhan rumah tangga. Mereka
merasa banyaknya pilihan produk saat berbelanja online membuat mereka setiap hari

4
selalu memantau produk yang akan di beli, jika mereka tidak membeli barang yang telah
di lihatnya di online shop akan muncul rasa penyesalan sehingga mereka memutuskan
untuk membeli barang tersebut walaupun bukan menjadi kebutuhan saat itu.
Seiring adanya jasa pinjaman online serta munculnya gaya hidup hedonis pada
masyarakat tidak menutup kemungkinan dapat mempengaruhi perilaku konsumtif pada
mahasiswa. Menurut Otoritas Jasa Keuangan dalam buku seri literasi perguruan tinggi
mengemukakan bahwa Gaya hidup mahasiswa yang membuat kondisi keuangan selalu
tidak mencukupi. Godaan untuk menjadi konsumtif sangat kuat. Sebaiknya diutamakan
kebutuhan dari pada keinginan. Kemampuan intelektual dan taraf kedewasaan mahasiswa
seharusnya mampu secara kritis memilah antara kebutuhan dan keinginan dan kemudian
mengambil keputusan yang bijak untuk memprioritaskan kebutuhan di atas keinginan
(Fikri Haikal , Candra Wijayangka, S.T.,M.M. Hubungan Literasi Keuangan Dengan
Pemanfaatan Pinjaman Online Studi Pada Mahasiswa Universitas Telkom Pengguna
Layanan Cicil.Co.Id). (2018).
Berdasarkan data yang di peroleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Oktober
2021, OJK telah mencatat jumlah penyedia pinjaman online legal adalah sebesar 106
lembaga pinjaman online legal. Pada Maret 2021, Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
mencatat peningkatan jumlah transaksi sebesar 28,7 persen atau senilai Rp. 19 triliun.
Peningkatan yang cukup tajam tersebut di perkiran akibat pola hidup konsumsi
masyarakat yang cenderung konsumtif atau sering disebut dengan gaya hidup hedon
(hedonism). Hedonisme merupakan kata yang bersal dari bahsa Yunani hedonismeos
yang berarti kesenangan. Hedonisme memiliki makna yang mendatangkan kesenangan,
akan di nilai sesuatu yang baik. Sebenarnya, perilaku hedonism tidak menjadi masalah
ketika seseorang memiliki penghasilan yang sesuai. Namun masalah akan timbul ketika
seseorang memiliki penghasilan yang tidak sesuai untuk mendukung gaya hidup hedonis
tersebut (Putu Wenny Saitri, 2021).
Gaya hidup hedonis anak muda pada masa dewasa awal menunjukan bahwa
perilakunya dalam melakukan aktivitas kesehariannya untuk mencari kesenangan dan
kenikmatan materi karena menganggap hidup hanyansekali dan harus dinikmati dengan
bebas dan harus terpenuhi semua keinginnanya (Ricky Yoko Satya Nur Islamy, Esy
Suraeni Yuniwati, Azis Abdullah, 2021). Menurut Kotler (1997) terdapat dua faktor yang
dapat mempengaruhi gaya hidup seseorang, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri
individu (internal—kehidupan pribadi) dan dari luar diri individu (eksternal—situasi
sosial). Faktor internal tersebut meliputi sikap, pengalaman dan pengamatan, konsep diri,
5
kepribadian dan motif, sedangkan faktor eksternal meliputi interaksi sosial, kelas sosial,
dan kelompok referensi (Ricky Yoko Satya Nur Islamy dkk 2021).
Berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan oleh Ambadra (2018) yang berjudul
“Gaya Hidup Hedonis Pada Mahasiswa” menunjukkan bahwa adanya rasa kepuasan pada
diri seorang mahasiswa untuk melakukan kegiatan yang berfokuskan pada kesenangan
pribadi seperti nongkrong, belanja, liburan, dugem selain itu mereka memiliki
ketertarikan terhadap suatu hal yang dianggap penting dan ingin berbeda dengan
lingkungan sekitarnya serta memiliki harapan yang mengarah pada kesenangan pribadi
(Ricky Yoko Satya Nur Islamy dkk 2021). Sedangkan Mufidah dan Wulansari (2018)
dalam penelitiannya yang berjudul “Gaya Hidup Hedonisme Mahasiswa Pascasarjana di
Media Sosial” menunjukan bahwa setiap individu berpotensi untuk bergaya memiliki
gaya hidup hedonis. Hal tersbeut dikarenakan gaya hidup hedonis paling besar
dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Selain itu untuk mahasiswa pascasarjana, gaya hidup
hedonis dipengaruhi oleh tingkat stress dalam mengerjakan tugas karena sebagian dari
mereka selain menjadi mahasiswa juga bekerja (Ricky Yoko Satya Nur Islamy dkk 2021).
Metode cicil kini sudah kian banyak digunakan di kota-kota besar, khususnya pada
kalangan mahasiswa. Dengan kemudahan serta limit peminjaman dana yang sangat besar
yaitu hingga Rp. 5.000.000, menjadikan Cicil digemari mahasiswa untuk memenuhi
kebutuhan atau keinginannya. Namun, dengan faktor tersebut dapat memberikan dampak
konsumtif bagi mahasiswa, karena mahasiswa bebas membeli barang yang mereka
inginkan dengan dukungan dana yang besar dan persyaratan yang mudah juga. Bukan
hanya itu, bunga yang diberikan tergolong sangat kecil dengan tenor pembayaran hingga
dua tahun. Cicil membebaskan penggunanya untuk membeli barang sesuai limit di
merchant mereka salah satunya yaitu Tokopedia, Bukalapak, dan Lazada serta yang
lainnya (Nadia Magdalena Margaretha Sihombing, Nikolaus Edi Suryanto, Michael
Mahameru, Muhamad Rafli Setiawan, Elisabeth Marsella, S. S., M. Li, 2019).
Cicil berhasil memberikan kepuasan bagi mahasiswa untuk berbelanja apapun yang
mereka inginkan dengan pinjaman dana yang cukup besar, bunga yang sangat rendah,
tenor cicilan yang cukup lama, serta dapat mencicil walaupun cicilan sebelumnya belum
lunas. Faktor tersebut memberikan dampak tersendiri khususnya menjadikan ketagihan
dalam berbelanja barang yang lebih mahal atau branded. Faktor konsumerisme dapat
dikatakan apabila seseorang membeli sesuatu bukan didasarkan pada kebutuhan
sebenarnya, melainkan dengan kebutuhan dilakukan semata-mata demi kesenangan,
sehingga menyebabkan seseorang menjadi boros yang dikenal dengan istilah perilaku
6
konsumtif atau konsumerisme. Maka hadirnya pinjaman online inilah yang dapat
berdampak bagi gaya hidup konsumtif mahasiswa sendiri (Nadia Magdalena Margaretha
Sihombing, Nikolaus Edi Suryanto, Michael Mahameru, Muhamad Rafli Setiawan,
Elisabeth Marsella, S. S., M. Li, 2019).

Hasil Wawancara Responden Penelitian Persepsi


Pinjaman Online Dan Gaya Hidup Hedonis Terhadap Peri-
laku Konsumtif Pada Mahasiswa

Aktivities (Kegiatan)
80% 80%
Interest (Minat)

Opinion (Opini)
40%

Gambar 1. Hasil Wawancara Responden Penelitian Persepsi Pinjaman Online


Dan Gaya Hidup Hedonis Terhadap Perilaku Konsumtif Pada Mahasiswa

Berdasarkan studi awal yang telah dilakukan oleh peneliti pada tanggal 6, 7 dan 11
Desember 2021 melalui wawancara, kepada 5 responden yang merupakan anggota UKM
(Unit Kegiatan Mahasiswa) Teater Korek, Universitas Islam “45” Bekasi, ditemukan bahwa
adanya Persepsi Pinjaman Online Dan Gaya Hidup Hedonis Terhadap Perilaku Konsumtif
Pada Mahasiswa, dilihat dari hasil wawancara 5 subyek. Pada aspek aktivities (kegiatan),
cara individu untuk memilih dan melakukan kegiatan 1 dari 5 responden tidak setuju akan
adanya pengaruh pinjaman online dan gaya hidup hedonis terhadap perilaku konsumtif 4
responden lainnya setuju akan adanya pengaruh pinjaman online dan gaya hidup hedonis
terhadap perilaku konsumtif . Seperti adanya dorongan dalam diri internal (hasrat atau
keinginan yang tidak terkontrol, kecanduan atau konsumtif) dan adanya dorongan dari luar
diri eksternal (kebutuhan hidup yang mendesak, aplikasi pinjaman online dan lingkungan
sosial).

Mengutip hasil wawancara yang di lakukan saat preliminary research 3 dari 5


responden memberikan pendapatnya untuk menjawab pertanyaan yang di ajukan peneliti.
Pernyataan tersebut yang di sampaikan oleh responden “Menurut saya sangat berpengaruh,

7
namun resiko yang harus, kebutuhan yang mendesak, baik kebutuhan keluarga dan
kebutuhan sehari-hari. Untuk anak muda : Ingin memenuhi hasrat (berbagai macam
kebutuhan dan memenuhi fashion atau untuk memenuhi kebutuhan kuliah)”. Pernyataan
selanjutnya juga di sampaikan oleh responden “Iya, karena manusia memiliki sifat
kecanduan dan pinjaman online di ibaratkan mengkonsumsi narkoba, jadi jika itu
menyenangkan maka tidak menutup kemungkinan kita melakukannya lagi”.Pernyataan
selanjutnya juga di sampaikan oleh responden “Membentuk yang negatif: sebagian orang
yang melakukan pinjamn online akan konsumtif , Contohnya: Ketika sebelum melakukan
pinjaman online akan membeli handphone Xiomi. Ketika sesudah melakukan pinjaman
online orang akan membeli handphone Apple“

Pernyataan yang di paparkan responden tersebut selaras dengan penelitian yang di


lakukan oleh (Rika Wahyuni, Hadi Irfani, Isna Asyri Syahrina dan Rina Mariana, 2019)
secara khusus meneliti Pengaruh Gaya Hidup Dan Literasi Keuangan Terhadap Perilaku
Konsumtif Berbelanja Online Pada Ibu Rumah Tangga Di Kecamatan Lubuk Begalung Kota
Padang. Seiring adanya jasa pinjaman online serta merta dapat mempengaruhi gaya hidup
masyarakat. Fenomena perilaku konsumtif dalam berbelanja online diperoleh dari hasil
wawancara dengan 20 orang ibu rumah tangga di Kecamatan Lubuk Begalung Kota Padang
pada tanggal 29 Februari 2019 pukul 10.00-13.00 WIB diperoleh keterangan bahwa ibu
rumah tangga senang berbelanja online di jejaring sosial seperti instagram atau online shop
di luar kebutuhan rumah tangga.

Pada aspek interest (minat), cara individu untuk menyalurkan minat, kesukaan dan
kegemaran dalam hidupnya. 3 dari 5 responden berpendapat kurang setuju bila adanya
pengaruh pinjaman online terhadap interest (minat), hal tersebut seperti pendapat yang di
sampaikan oleh responden berpendapat bahwa loyalitas terhadap suatu produk atau jasa
sudah timbul sebelum ia mengenal pinjaman online, pendapat selanjutnya yang tidak setuju
yang di kemukakan oleh responden berpendapat orang yang melakukan pinjaman online
dan orang yang tidak melakukan pinjaman online itu sama saja, sama-sama memiliki
dorongan untuk berbelanja dan pendapat responden yang berpendapat bahwa pinjaman
online tidak bisa mempengaruhi minat, kesukaan, kegemaran dan proioritas dalam hidup
konsumen, karena itu semua sudah ada dalam diri seseorang sebelum melakukan pinjaman
online. Pernyataan tersebut di sampaikan oleh responden. “Tidak, karena loyalitas terhadap
produk atau jasa sudah timbul sebelum ia mengenal pinjaman online”. Pernyataan
selanjutnya juga di sampaikan oleh responden “Tidak, di karenakan orang tidak melakukan

8
dengan orang yang melakukan pinjaman online itu sama saja (tidak merubah apapun)”.
Pernyataan selanjutnya juga di sampaikan oleh responden “Tidak, karena seharusnya itu
bukan sesuatu yang baru, karena minat sudah ada dalam dirinya”.

Pernyataan responden tersebut selaras dengan pemaparan yang diberikan Otoritas Jasa
Keuangan Menurut Otoritas Jasa Keuangan dalam buku seri literasi perguruan tinggi
mengemukakan bahwa Gaya hidup mahasiswa yang membuat kondisi keuangan selalu tidak
mencukupi. Godaan untuk menjadi konsumtif sangat kuat. Sebaiknya diutamakan kebutuhan
dari pada keinginan. Kemampuan intelektual dan taraf kedewasaan mahasiswa seharusnya
mampu secara kritis memilah antara kebutuhan dan keinginan dan kemudian mengambil
keputusan yang bijak untuk memprioritaskan kebutuhan di atas keinginan (Fikri Haikal ,
Candra Wijayangka, S.T.,M.M. Hubungan Literasi Keuangan Dengan Pemanfaatan
Pinjaman Online Studi Pada Mahasiswa Universitas Telkom Pengguna Layanan
Cicil.Co.Id).

Pada aspek opinion (opini), cara individu perpendapat terhadap indikator dari variabel
yang di teliti. 1 dari 5 responden, kurang mampu memberikan pendapat tentang jumlah
minimal dan maksimal keuangan yang di berikan pinjaman online. Risnawati dkk (2018)
menyatakan gaya hidup adalah pola hidup yang berhubungan dengan keputusan. Pendapat
lain dikemukakan oleh Kusnandar dan Kurniawan (2018) menyataan gaya hidup merupakan
gambaran tingkah laku dan pola hidup seseorang yang diekspresikan dalam aktivitas, minat,
dan opininya. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri seorang dalam berinteraksi
dengan lingkungan (Shaharudin dkk, 2011). Indikator gaya hidup diambil dari Prasetijo
dalam Kusnandar dan Kurniawan (2018), yakni: Activities (kegiatan), Interest (minat), dan
Opinion (pendapat).

Berdasarkan kajian empiris dan hasil premilinary research di atas, ketiga variabel
tersebut saling berhubungan dan mempengaruhi. Hal tersebut mendorong peneliti untuk
melakukan kajian lebih mendalam tentang persepsi pinjaman online, gaya hidup hedonis dan
perilaku konsumtif pada mahasiswa. Oleh karena itu, peneliti mengambil judul “Persepsi
Pinjaman Online Dan Gaya Hidup Hedonis Terhadap Perilaku Konsumtif Pada Mahasiswa”.

9
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana gambaran pinjaman online, gaya hidup hedonis, dan perilaku
konsumtif ?
2. Apakah ada pengaruh negatif pinjaman online dengan gaya hidup hedonis?
3. Apakah ada pengaruh negatif gaya hidup hedonis dengan perilaku konsumtif?
4. Apakah ada pengaruh negatif pinjaman online dengan perilaku konsumtif ?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk:

1. Mengetahui apakah gambaran pinjaman online, gaya hidup hedonis, dan


perilaku konsumtif ?
2. Mengetahui apakah ada pengaruh negatif pinjaman online dengan gaya hidup
hedonis?
3. Mengetahui apakah ada pengaruh negatif gaya hidup hedonis dengan perilaku
konsumtif
4. Mengetahui apakah ada pengaruh negatif pinjaman online dengan perilaku
konsumtif ?

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan


mengenai persepsi pinjaman online dan gaya hidup hedonis terhadap perilaku
konsumtif pada mahasiswa, serta juga diharapkan sebagai sarana pengembangan
ilmu pengetahuan yang secara teoritis di pelajari di bangku perkuliahan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana yang
bermanfaat dalam mengimplementasikan pengetahuan peneliti tentang
persepsi pinjaman online dan gaya hidup hedonis terhadap perilaku
konsumtif pada mahasiswa.
b. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi dalam pengembangan teori mengenai faktor-faktor yang

10
mempengaruhi gaya hidup hedonis dan perilaku konsumtif pada
mahasiswa, bagi yangi ingin melanjutkan penelitian ini.
c. Bagi perguruan tinggi, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi untuk menyusun program kegiatan yang dapat meningkatkan
pengetahuan mengenai persepsi pinjaman online dan gaya hidup hedonis
terhadap perilaku konsumtif pada mahasiswa.

11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A . Pinjaman Online
1. Pengertian Pinjaman Online
Menurut Omarini (2018). Menyatakan bahwa, pinjaman online dapat di
definisikan sebagai pertukaran keuangan secara langsung dan tidak langsung tanpa
melibatkan lembaga keuangan tradisional. Sedangkan menurut Hsueh (2017).
Menyatakan bahwa, pinjaman online merupakan model bisnis berbasis Internet yang
memenuhi kebutuhan pinjaman antar perantara keuangan. Platform ini ditujukan untuk
perusahaan menengah dan kecil dimana menurut mereka persyaratan pinjaman bank
mungkin terlalu tinggi. Pinjaman online memiliki biaya lebih rendah dan efisiensi
yang lebih tinggi dari pada pinjaman berbasis bank tradisional.
Menurut Supriyanto dan Ismawati (2019). Menyebutkan bahwa, teknologi
aplikasi pinjaman uang secara online merupakan model pembiayaan berbasis teknologi
finansial yang menjadi solusi pembiayaan dengan cara yang efektif dan efisien
teknologi pinjaman secara online ini untuk mempermudah masyarakat untuk
mendapatkan pinjaman tanpa harus terbatasi oleh ruang dan waktu selama gadget
seperti smartphone dan komputer yang digunakan dapat terkoneksi internet.
Adapun beberapa jenis-jenis fintech terdiri dari payment gateway, dompet
digital (digital wallet), manejemen kekayaan (wealth management), pembiayaan sosial
(crowd funding), peer to peer lending (Antoni Tjandra, 2020).

B. Gaya Hidup Hedonis


1. Pengertian Gaya Hidup Hedonis
Menurut Chaney (2007) gaya hidup hedonisme merupakan suatu wujud dari
perilaku yang dimiliki oleh seoseorang untuk mencoba suatu hal yang dianggap baru.
Di mana orang tersebut lebih mementingkan kesenangan sesaat dari pada melakukan
hal yang lebih positif. Sedangkan menurut Kotler dalam Sakinah (2002) hedon
adalah suatu bentuk pandangan hidup yang menganggap bahwa kesenangan dan
kenikmatan materi adalah tujuan utama hidup. Bagi para penganut paham ini,
bersenang-senang, merupakan tujuan utama hidup, entah itu dapat berdampak positif
bagi orang lain ataupun tidak. Karena seorang penganut gaya hidup hedonis
beranggapan bahwa hidup ini hanya sekali, sehingga mereka merasa ingin menikmati

12
hidup sepuasnya dengan segala cara yang ia miliki. Bagi penganut paham ini, hidup
dijalani dengan sebebas-bebasnya demi memenuhi hawa nafsu yang tidak ada
habisnya.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti memilih konsep gaya hidup hedonis dari
Menurut Chaney (2007), sebagai definisi konseptual dalam penelitian ini, dengan
alasan konsep tersebut mewakili pendapat para ahli yang telah disebutkan diatas.
Berdasarkan definisi gaya hidup hedonis dari pendapat para ahli diatas, maka peneliti
menyimpulkan bahwa gaya hidup hedonis merupakan segala bentuk tindakan dan
perilaku yang dimiliki oleh seoseorang untuk mencoba suatu hal yang dianggap baru.
Di mana orang tersebut lebih mementingkan kesenangan sesaat dari pada melakukan
hal yang lebih positif.

2. Aspek Gaya Hidup Hedonis


Menurut Mowen dan Minor (2002) berikut merupakan aspek yang
mempengaruhi perilaku hedonis seseorang adalah:
1. Pola Hidup, dinyatakan dalam:
a. Kegiatan, persepsi dan keputusan seseorang dalam memilih
kegiatan untuk mendapatkan kesenangan walaupun hanya
sementara.
b. Minat, persepsi dan keputusan seseorang dalam memilih minat
demi mendapatkan kesenangan.
c. Pendapatnya dalam membelanjakan uangnya, persepsi seseorang
dalam menghabisakan atau membelanjakan uang demi
mendapatkan kesenangan.
d. Bagaimana Mengalokasikan Waktu, persepsi dan keputusan
seseorang dalam menghabiskan waktu demi mendapat kesenangan.
Berdasarkan teori dan aspek diatas peneliti menggunakan teori dari
Mowen dan Minor (2002), karena alasannya sesuai dengan fenomena yang
terjadi dikalangan masyarakat khususnya mahasiswa sehingga dapat
menjadikan pembelajaran bagi peneliti maupun pengambang lainnya.

2. Interaksi Sosial, dinyatakan dalam:


a. Hubungan-hubungan sosial yang dinamis, yang menyangkut
hubungan maupun orang-orang perorangan, antara kelompok-

13
kelompok manusia maupun antara orang perorangan dengan
kelompok manusia

Menurut Young dan W. Mack dalam Soekanto (2007) Interaksi


sosial merupakanmerupakan bentuk umum proses sosial, karena
interaksi sosial adalah syarat utama terjadinya ativitas-aktivitas
sosial .

3. Bentuk Hedonis, dinyatakan dalam:

Young dan W. Mack dalam Soekanto (2007suatu gaya hidup dapat


berupa gaya hidup dari suatu penampilan, melalui media:

a. Iklan, cara individu menghabiskan uang yang di pengaruhi media


b. Modeling dari artis yang di idolakan, cara individu menghabiskan
uang demi memiliki penampilan yang sama dengan idola.
4. Konflik Pribadi, dinyatakan dalam:
konsekuensi dari respon seseorang pada apa yang ia persepsikan
mengenai situasi atau perilaku dari orang lain (Luthans,2005).
a. Meniru, respon individu dalam meniru apa yang orang lain miliki
dan dapatkan walaupun berada dalam keadaan mendesak.
3. Faktor Pendukung Gaya Hidup Hedonis
Amstrong (dalam Nugraheni, 2017) menyatakan bahwa faktor-faktor
yang mempengaruhi gaya hidup seseorang diyakini terdapat dua faktor yaitu
faktor yang berasal dari dalam diri individu (internal –kehidupan pribadi) dan
faktor yang berasal dari luar (eksternal – interaksi sosial).
a. Faktor Demografi.
1. Tingkat Pendidikan, gaya hidup hedonis yang di dorong oleh
tingkat pendidikan khusunya para pelajar dan mahasiswa/i
2. Usia, gaya hidup hedonis yang di dorong oleh usia pada individu
3. Tingkat Penghasilan, gaya hidup hedonis yang di dorong oleh
adanya kemampuan dan tingkat seseorang khusunya mahsisiwa/i
dalam menghasilkan uang Dan
4. Jenis Kelamin, gaya hidup seseorang khususnya pada mahasiswa/i
yang di pengaruhi oleh identitas gender atau jenis kelamin.

14
b. Faktor Psikografis.
1. Karakteristik Konsumen, gaya hidup hedonis yang di pengaruhi
karakter pada individu itu sendiri

15
C. Perilaku Konsumtif

1. Pengertian Perilaku Konsumtif


Wahyudi (2013) menjelaskan bahwa perilaku konsumtif merupakan perilaku
individu yang tidak didasari pemikiran dan pertimbangan yang rasional. Akan tetapi,
lebih kepada adanya unsur matrealistik, hasrat yang tidak terkendali untuk memiliki
benda mewah dan berlebihan, serta sesuatu yang dianggap paling mahal sebagai
pemenuhan hasrat kesenangan semata. Pendapat lain dikemukakan oleh Sumartono
dalam Astuti (2013) menyatakan perilaku konsumtif dapat diartikan sebagai tindakan
pemakaian produk yang tidak lagi didasari oleh pertimbangan rasional, melainkan
karena keinginan pada taraf yang tidak rasional. Nitisusastro (2012), mendefinisikan
perilaku konsumtif sebagai proses mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi,
dan bertindak pada konsumsi produk, jasa maupun ide dengan harapan dapat
memenuhi kebutuhan. Apabila perilaku konsumtif terus menerus terjadi maka akan
mengakibatkan kondisi keuangan menjadi tidak terkontrol selain itu akan
menimbulkan tindakan pemborosan dan mengakibatkan penumpukan barang karena
pembelian yang dilakukan secara berlebihan atau terus menerus (Astuti, 2013).
Berdasarkan uraian diatas, peneliti memilih konsep perilaku konsumtif dari
Nitisusastro (2012) sebagai definisi konseptual dalam penelitian ini, dengan alasan
konsep tersebut mewakili pendapat para ahli yang telah disebutkan diatas. Oleh
karena itu berdasarkan definisi perilaku konsumtif dari pendapat para ahli diatas,
maka peneliti menyimpulkan bahwa perilaku konsumtif merupakan suatu proses
mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan bertindak pada konsumsi
produk, jasa maupun ide dengan harapan dapat memenuhi kebutuhan.

2. Aspek Perilaku Konsumtif


Indikator perilaku konsumtif menurut Sumartono dalam Astuti (2013), yaitu::
a. Membeli produk karena iming-iming hadiah: Perilaku konsumtif yang di
dorong oleh adanya hadiah, bonus atau diskon setelah membeli barang
tersebut.
b. Membeli produk karena kemasannya menarik: Perilaku konsumtif yang
di dorong oleh desain kemasan produk yang menarik.

16
c. Membeli produk untuk penampilan diri dan gengsi: Perilaku konsumtif
yang di dorong oleh dalam diri demi memperbaiki penampilan diri atau
martabat.
d. Membeli produk dengan pertimbangan harga (bukan atas dasar manfaat
atau kegunannya: Perilaku konsumtif yang di dorong oleh murahnya
harga produk bukan di dorong oleh manfaat dan kegunaan.
e. Membeli produk karena menjaga simbol status: Perilaku konsumtif yang
di dorong oleh status sosial.
f. Memakai produk karena unsur konformitas terhadap model yang
mengiklankan: Perilaku konsumtif yang di dorong oleh keinginan untuk
membuktikan produk yang di iklankan.
g. Munculnya penilaian membeli produk dengan harga mahal akan
menimbulkan rasa percaya diri yang tinggi: Perilaku konsumtif yang di
dorong oleh penilaian lingkungan sosial dalam pembelian suatu produk.
h. Mencoba lebih dari dua produk sejenis (merek berbeda): Perilaku
konsumtif yang digambarkan membeli barang yang berjenis sama namun
beda mrek yang bisanaya bertujuan membandingkan produk yang
terbaik.
3. Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumtif
Menurut Rangkuti (2017) ada tiga faktor yang mempengaruhi perilaku
konsumtif, yakni:
1. Faktor budaya, terdiri dari:
a. Budaya sebagai penentu keinginan: Perilaku konsumtif yang di pengaruhi
oleh budaya sosial di suatu tempat.
b. Perilaku: Perilaku konsumtif yang di pengaruhi oleh perilaku orang lain.
c. Budaya: Perilaku konsumtif yang di bpengaruhi oleh budaya di
lingkungan sosial setempat
d. Kelas sosial: Perilaku konsumtif yang di pengaruhi oleh golongan sosial.

2. Faktor sosial, terdiri dari:


a. Kelompok acuan: Perilaku konsumtif yang di pengaruhi oleh kelompok
sosial yang di contoh atau ditiru kelompok tersebut.
b. Keluarga: Perilaku konsumtif yang di pengaruhi oleh status keluarga di
lingkungan sosial.

17
c. Peran: Perilaku konsumtif yang di pengaruhi oleh peran atau posisi
jabatan yang harus di pertanggung jawabkan di lingkungan keluarga
maupun sosial
d. Status: Perilaku konsumtif yang di dorong oleh status penilain di
lingkungan sosial.
3. Faktor pribadi, terdiri dari:
a. Usia: Perilaku konsumtif yang di dorong oleh kebutuhan seiring
bertambahnya usia.
b. Daur siklus hidup: Perilaku konsumtif yang di dorong oleh kebutuhan
seiring berjalnnya waktu.
c. Pekerjaan: Perilaku konsumtif yang di dorong oleh pekerjaan yang di
ambil.
d. Lingkungan: Perilaku konsumtif yang di dorong oleh ketidak mampuan
mengatur hawa nafsu saat berada di lingkungan yang baru.
e. Ekonomi: Perilaku konsumtif yang di dorong oleh pendapatan finansial
atau kesetabilan ekonomi.
f. Gaya hidup: Perilaku konsumtif yang di dorong oleh gaya hidup individu
tersebut yang berasal dari dalam diri.
g. Kepribadian: Perilaku konsumtif yang di dorong oleh kepribadian
individu itu sendiri. dan
h. Konsep diri: Perilaku konsumtif yang di dorong oleh lemahnya konsep
diri.
4) Faktor psikologis, terdiri dari:
a. Motivasi: Perilaku konsumtif yang di dorong oleh motivasi individu untuk
memiliki suatu produk atau jasa
b. Persepsi: Perilaku konsumtif yang di dorong oleh persepsi individu
terhadap suatu produk atau jasa
c. Pembelajaran: Perilaku konsumtif yang di dorong oleh hal baru yang bisa
di gunakan untuk pembelajaran dan
d. Keyakinan atau sikap: Perilaku konsumtif yang di dorong oleh keyakinan
atau sikap pada sutu produk atau jasa
D. Kerangka Berpikir

18
Seiring perkembangan teknologi informasi yang cepat, segalanya dituntut
untuk memanfaatkan teknologi Informasi tak terkecuali pada aspek ekonomi.
Pemanfaatan teknologi informasi dalam aspek ekonomi disebut dengan financial
technology (fintech) yang bertujuan untuk mempermudah konsumen sektor keuangan
untuk bertransaksi. Fintech adalah sistem keuangan yang didukung oleh AI (artificial
intelligence) dan internet seperti pembayaran digital dan pembiayaan online (Rachma
Fadila Anggitafani, 2021).
Saat ini telah muncul pinjaman online yang memberikan kemudahan bagi
masyarakat untuk mendapatkan akses kredit. Pinjaman online di satu sisi memberikan
kemudahan bagi masyarakat namun di sisi lain dapat merugikan masyarakat dengan
tersebarnya data pribadi. Oleh karenanya perlindungan konsumen dan perlindungan
data pribadi konsumen sangat diperlukan (Prilliasari, 2013).
Seiring perkembangan teknologi yang di pengaruhi perkembangan zaman
hampir di seluruh negara serta munculnya jasa pinjaman online, sehingga
mengakibatkan adanya perubahan gaya hidup masyarakat, tentunya di negara kita,
Indonesia. Terlebih saat ini banyak ditemui anak muda dalam masa dewasa awal
memiliki cara yang berbeda dalam berpakaian, makanan - minuman yang disantap,
cara mereka memperlakukan kehidupan pribadinya, dan tentunya cara mereka
berinteraksi dengan lingkungan sosialnya (Ricky Yoko Satya Nur Islamy, Esy Suraeni
Yuniwati, Azis Abdullah, 2021).
Gaya hidup hedonis anak muda pada masa dewasa awal menunjukan bahwa
perilakunya dalam melakukan aktivitas kesehariannya untuk mencari kesenangan dan
kenikmatan materi karena menganggap hidup hanyan sekali dan harus dinikmati
dengan bebas dan harus terpenuhi semua keinginnanya (Ricky Yoko Satya Nur
Islamy, Esy Suraeni Yuniwati, Azis Abdullah, 2021).
Seiring adanya jasa pinjaman online serta munculnya gaya hidup hedonis pada
masyarakat dapat mempengaruhi perilaku konsumtif pada masyarakat itu sendiri salah
satu bukti dari hasil penelitian seperti penelitian yang di lakukan oleh (Rika Wahyuni,
Hadi Irfani, Isna Asyri Syahrina dan Rina Mariana, 2019) secara khusus meneliti
Pengaruh Gaya Hidup Dan Literasi Keuangan Terhadap Perilaku Konsumtif
Berbelanja Online Pada Ibu Rumah Tangga Di Kecamatan Lubuk Begalung Kota
Padang. Penelitian tersebut memiliki beberapa hasil salah satunya. Fenomena perilaku
konsumtif dalam berbelanja online diperoleh dari hasil wawancara dengan 20 orang
ibu rumah tangga di Kecamatan Lubuk Begalung Kota Padang pada tanggal 29
19
Februari 2019 pukul 10.00-13.00 WIB diperoleh keterangan bahwa ibu rumah tangga
senang berbelanja online di jejaring sosial seperti instagram atau online shop di luar
kebutuhan rumah tangga. Mereka merasa banyaknya pilihan produk saat berbelanja
online membuat mereka setiap hari selalu memantau produk yang akan di beli, jika
mereka tidak membeli barang yang telah di lihatnya di online shop akan muncul rasa
penyesalan sehingga mereka memutuskan untuk membeli barang tersebut walaupun
bukan menjadi kebutuhan saat itu.
Seiring adanya jasa pinjaman online serta munculnya gaya hidup hedonis
pada masyarakat tidak menutup kemungkinan dapat mempengaruhi perilaku konsumtif
pada mahasiswa. Menurut Otoritas Jasa Keuangan dalam buku seri literasi perguruan
tinggi mengemukakan bahwa Gaya hidup mahasiswa yang membuat kondisi keuangan
selalu tidak mencukupi. Godaan untuk menjadi konsumtif sangat kuat. Sebaiknya
diutamakan kebutuhan dari pada keinginan. Kemampuan intelektual dan taraf
kedewasaan mahasiswa seharusnya mampu secara kritis memilah antara kebutuhan
dan keinginan dan kemudian mengambil keputusan yang bijak untuk memprioritaskan
kebutuhan di atas keinginan (Fikri Haikal , Candra Wijayangka, S.T.,M.M. Hubungan
Literasi Keuangan Dengan Pemanfaatan Pinjaman Online Studi Pada Mahasiswa
Universitas Telkom Pengguna Layanan Cicil.Co.Id). (2018).
Berdasarkan dari hasil beberapa penelitian yang sudah di lakukan sebelumnya
menunjukan hasil bahwa munculnya jasa pinjaman online dapat mendorong seseorang
untuk memiliki gaya hidup hedonis yang di gambarkan melalui perilaku konsumtif
dalam membeli suatu produk atau jasa yang di lakukan dengan dasar keinginan bukan
atas dasar kebutuhan, yang di dorong oleh faktor luar diri (eksternal) yang
digambarkan dari hasil hasil penelitian seperti penelitian yang di lakukan oleh (Rika
Wahyuni, Hadi Irfani, Isna Asyri Syahrina dan Rina Mariana, 2019) secara khusus
meneliti Pengaruh Gaya Hidup Dan Literasi Keuangan Terhadap Perilaku Konsumtif
Berbelanja Online Pada Ibu Rumah Tangga Di Kecamatan Lubuk Begalung Kota
Padang. Penelitian tersebut memiliki beberapa hasil salah satunya. Fenomena perilaku
konsumtif dalam berbelanja online diperoleh dari hasil wawancara dengan 20 orang
ibu rumah tangga di Kecamatan Lubuk Begalung Kota Padang pada tanggal 29
Februari 2019 pukul 10.00-13.00 WIB diperoleh keterangan bahwa ibu rumah tangga
senang berbelanja online di jejaring sosial seperti instagram atau online shop di luar
kebutuhan rumah tangga. Mereka merasa banyaknya pilihan produk saat berbelanja
online membuat mereka setiap hari selalu memantau produk yang akan di beli, jika
20
mereka tidak membeli barang yang telah di lihatnya di online shop akan muncul rasa
penyesalan sehingga mereka memutuskan untuk membeli barang tersebut walaupun
bukan menjadi kebutuhan saat itu. Maupun dari faktor dalam diri (internal) yang di
gambarkan dari hasil penelitian yang di lakukan Gaya hidup hedonis anak muda pada
masa dewasa awal menunjukan bahwa perilakunya dalam melakukan aktivitas
kesehariannya untuk mencari kesenangan dan kenikmatan materi karena menganggap
hidup hanyansekali dan harus dinikmati dengan bebas dan harus terpenuhi semua
keinginnanya (Ricky Yoko Satya Nur Islamy1 , Esy Suraeni Yuniwati2 , dan Azis
Abdullah, 2021), secara khusus meeneliti Perilaku Hedonis Pada Masa Dewasa Awal.
Berdasarkan hubungan antar variabel maka dapat dijelaskan hubungan antar
variabel antara pinjaman online, gaya hidup hedonis dan perilaku konsumtif dalam
Gambar 2:

Pinjaman Online
(X1) Perilaku
Konsumtif
(Y)
Gaya Hidup Hedonis
(X2)

Berbelanja Online
(Online Shop)

:Variabel yang diteliti


:Variabel yang tidak di teliti

Gambar 2: kerangka berpikir Persepsi Pinjaman Online Dan Gaya Hidup


Hedonis Terhadap Perilaku Konsumtif Pada Mahasiswa
E. Hipotesis
1. Hipotesis Pertama

21
Ho1 : Tidak ada hubungan positif antara pinjaman online dengan gaya
hidup hedonis.
Ha1 : Ada hubungan positif antara pinjaman online dengan gaya hidup
hedonis.

2. Hipotesis Kedua
Ho2 : Tidak ada hubungan positif antara gan gaya hidup hedonis
dengan perilaku konsumtif.
Ha2 : Ada hubungan positif antara pinjaman online dengan gaya hidup
hedonis.

3. Hipotesis Ketiga
Ho3 : Tidak ada hubungan positif antara Gaya hidup hedonis dengan
perilaku konsumtif.
Ha3 : Ada hubungan positif antara Gaya hidup hedonis dengan perilaku
konsumtif.
4. Hipotesis Keempat
Ho4 : pinjaman online tidak dapat berpengaruh tidak langsung terhadap
perilaku konsumtif melalui Gaya hidup hedonis.
Ha4 : pinjaman online dapat berpengaruh tidak langsung terhadap
perilaku perilaku konsumtif melalui Gaya hidup hedonis.
F. Orisinalitas
Penelitian yang relavan tentang pinjaman online dan gaya hidup hedonis
terhadap perilaku konsumtif yang pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya
diantaranya:
1. Nadia Magdalena Margaretha Sihombing, Nikolaus Edi Suryanto, Michael
Mahameru, Muhamad Rafli Setiawan, Elisabeth Marsella, S. S., M. Li (2019)
tentang “Dampak Penggunaan Pinjaman Online Terhadap Gaya Hidup
Konsumtif Mahasiswa Yogyakartan”, menggunakan responden mahasiswa dari
kampus yang ada di Yogyakarta yakni, Universitas Gadjah Mada, Universitas
Negeri Yogyakarta, Universitas Sanata Dharma, Universitas Veteran
Yogyakarta, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, dan Universitas Islam
Indonesia, dengan jumlah responden dalam penelitian ini adalah sejumlah 100

22
subjek. Penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan positif signifikan
antara Pinjaman Online terhadap Gaya Hidup Konsumtif. Penelitian sebelumnya
memiliki perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti diantaranya :
a. Penelitian sebelumnya memiliki populasi subyek 100 subyek. Sedangkan
pada penelitian yang akan dilakukan akan menggunakan populasi subyek
minimal 30 mahasiswa.
b. Penelitian sebelumnya melakukan penelitian di lokasi kampus yang ada di
Yogyakarta yakni, Universitas Gadjah Mada, Universitas Negeri
Yogyakarta, Universitas Sanata Dharma, Universitas Veteran Yogyakarta,
Universitas Atma Jaya Yogyakarta, dan Universitas Islam Indonesia,.
Sedangkan penelitian yang akan dilakukan berlokasi di kampus atau
perguruan tinggi yang ada di Bekasi.
c. Penelitian sebelumnya menggunakan variabel “X” yaitu gaya hidup
konsumtif. Sedangkan Penelitian yang akan dilakukan menggunakan tiga
variabel, variabel “X1” yaitu gaya hidup hedonis dan variabel “X2” yaitu
perilaku konsumtif.
2. Penelitian Ricky Yoko Satya Nur Islamy, Esy Suraeni Yuniwati, dan Azis
Abdullah (2021) “Perilaku Hedonis Pada Masa Dewasa Awal” dengan jumlah
responden dalam penelitian ini adalah 2 subyek dalam penelitian ini ditentukan
dengan cara purposif dengan kriteria tertentu memperlihatkan ciri-ciri perilaku
hedonis. Penelitian ini menunjukkan bahwa adanya hubungan positif yang sangat
signifikan ntara pinjaman online yang di aplikasikan dengan cara berbelanja
onbline dengan perilaku hedonis pada masa dewasa awal. Penelitian
sebelumnya memiliki perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti
diantaranya :
a. Penelitian sebelumnya menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan
studi kasus dengan 2 orang subjek. sedangkan peneliti yang akan dilakukan
menggunakan metode kuantitatif dengan jumlah subjek populasi minimal
30 orang.
b. Penelitian sebelumnya menggunakan subjek mahasiswa semester lima
yang berkuliah salah satu universitas negeri di Kota Malang. Sedangkan
penelitian yang akan dilakukan berlokasi di kampus atau perguruan tinggi
yang ada di Bekasi.

23
c. Penelitian sebelumnya menggunakan variabel “X” yaitu Gaya Hidup
Hedonis sedangkan dengan peneliti yang akan dilakukan menggunakan
tiga variabel dan variabel Gaya Hidup Hedonis berada di variabel “X2”.
3. Penelitian Rika Wahyuni, Hadi Irfani, Isna Asyri Syahrina dan Rina Mariana
(2019) “Pengaruh Gaya Hidup Dan Literasi Keuangan Terhadap Perilaku
Konsumtif Berbelanja Online Pada Ibu Rumah Tangga Di Kecamatan Lubuk
Begalung Kota Padang” dengan jumlah responden dalam penelitian ini adalah 50
subjek. Penelitian ini menunjukkan bahwa adanya hubungan yang positif antara
Berbelanja Online dengan PerilakuKonsumtif. Penelitian sebelumnya memiliki
perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti diantaranya :
a. Penelitin sebelumnya menggunakan 50 orang subjek. Sedangkan peneliti
yang akan dilakukan menggunakan jumlah subjek populasi minimal 30
orang.
b. Penelitian sebelumnya melakukan penelitian dilokasi Kecamatan Lubuk
Begalung Kota Padang Sedangkan penelitian yang akan dilakukan
berlokasi di kampus atau perguruan tinggi yang ada di Bekasi.
c. Penelitian sebelumnya menggunakan variabel “X2” yaitu Perilaku
Konsumtif sedangkan penelitian yang akan di lakukan menggunakan “Y”
sebagai perilaku konsumtif.

24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian menurut Ridha (2017) merupakan alat dalam penelitian dimana
seorang peneliti tergantung dalam menentukan berhasil atau tidaknya suatu penelitian
yang sedang dilakukan. Desain penelitian bagaikan alat penuntun bagi peneliti dalam
melakukan proses penentuan Skala Pengukuran Psikologi pengambilan data,
penentuan sample, koleksi data dan analisanya. Tanpa desain yang baik maka
penelitian yang dilakukan akan tidak mempunyai validitas yang tinggi.
Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kantitatif berjenis deskriptif
komparatif. yaitu penelitian yang menggambarkan atau menerangkan gejala dari
variabel-variabel yang digunakan untuk mengetahui antara dua atau lebih topik
masalah yang diduga saling memiliki keterikatan. Tahap-tahap dalam penelitian
diawali dengan merumuskan masalah, mencari teori, menemukan jawaban teoritis,
pengumpulan data, mengelola data, dan menarik kesimpulan. Menurut Nazir (2005:
58) “penelitian komparatif adalah sejenis penelitian deskriptif yang ingin mencari
jawaban secara mendasar tentang sebab akibat, dengan menganalisis faktor-faktor
penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu fenomena tertentu”. Tahap-tahap
dalam penelitian diawali dengan merumuskan masalah, mencari teori, menemukan
jawaban teoritis, pengumpulan data, mengelola data, dan menarik kesimpulan (Kadek
Eka Arya Saputra , 2016).
Desain penelitian kali ini peneliti menggunakan survey berjenis (silang atau cross
sectional survey), karena digunakan untuk mengetahui isu-isu yang bersifat
temporer melalui pengumpulan data yang dilakukan satu kali saja. Dalam penelitian
ini Pinjaman Online merupakan variabel fenomena yang di jadikan isu dari ketiga
variabel yang dapat mempengaruhi dua variabel lainnya yaitu gaya hidup hedonis dan
perilaku konsumtif pada mahasiswa, sehingga Gaya Hidup Hedonis tidak langsung
mempengaruhi timbulnya pada perilaku konsumtif mahasiswa. Proses pengambilan
data menggunakan wawancara dan kuisioner (Penerbitdeepublish.com).

B. Identifikasi dan Operasional variabel


1. Identifikasi Variabel

25
Penelitian adalah suatu proses mencari tahu sesuatu secara sistematis dalam
waktu yang relatif lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan
yang berlaku. Supaya proses penelitian akan berjalan lancar, dan dapat berhasil
dengan baik maka peneliti ditekankan untuk membuat rancangan penelitian, hal
yang perlu untuk diingat adalah seluruh komponen penelitian itu harus terjalin
secara serasi dan tertib. Salah satu komponen penelitian yang mempunyai 50 arti
penting dalam kaitannya dengan proses studi secara komprehensif adalah variabel
penelitian (Sandu Siyoto & Sodik, 2015).
Variabel merupakan atribut sekaligus objek yang menjadi titik perhatian
suatu penelitian. Ada beberapa jenis variabel dalam penelitian. Variabel-variabel
dimaksud antara lain: variabel bebas dan variabel terikat, variabel aktif dan
variabel atribut, variabel kontinu dan variabel kategori termasuk juga variabel
laten (Sandu Siyoto & Sodik 2015).. Variabel merupakan sesuatu yang menjadi
objek pengamatan penelitian, sering juga disebut sebagai faktor yang berperan
dalam penelitian atau gejala yang akan diteliti. Menurut Kerlinger (2006), variabel
adalah konstruk atau sifat yang akan dipelajari yang mempunyai nilai yang
bervariasi. Kerlinger juga mengatakan bahwa variabel adalah simbol/lambang
yang padanya kita letakan sebarang nilai atau bilangan (Sandu Siyoto & Sodik,
2015)..
Menurut Sugiyono (2012), variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa
saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Selanjutnya menurut
Arikunto (2010), variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang
menjadi perhatian suatu titik perhatian suatu penelitian. Bertolak dari pendapat
para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa variabel penelitian adalah suatu
atribut dan sifat atau nilai orang, faktor, perlakuan terhadap obyek atau kegiatan
yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sandu Siyoto & Sodik 2015)..
Dalam sebuah penelitian, terdapat variabel-variabel yang menjadi topik
pembahasan yang bisa diambil dari permasalahan. Variabel penelitian adalah
suatu atribut, nilai/sifat dari objek, individu/kegiatan serta isu/masalah yang
mempunyai banyak variasi tertentu antara satu dan lainnya yang telah ditentukan
oleh peneliti untuk dipelajari, di analisa dan di cari informasinya serta ditarik
kesimpulannya (Ridha, 2017).
26
Tahap-tahap dalam penelitian ini diawali dengan merumuskan masalah,
mencari teori, menemukan jawaban teoritis, pengumpulan data, mengelola data,
dan yang terakhir yaitu menarik kesimpulan. Menurut Nazir (2005: 58)
“penelitian komparatif adalah sejenis penelitian deskriptif yang ingin mencari
jawaban secara mendasar mengenai sebab - akibat, dengan cara menganalisis
faktor-faktor penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu fenomena tertentu”.
Menguji hipotesis komparatif berarti menguji parameter populasi yang berbentuk
perbandingan melalui ukuran sampel yang juga berbentuk perbandingan (Kadek
Eka Arya Saputra, 2016). Yang dimaksud dengan mengidentifikasi masalah ialah
peneliti melakukan tahap pertama dalam melakukan penelitian, yaitu merumuskan
masalah yang akan diteliti. Tahap ini merupakan tahap yang paling penting dalam
penelitian, karena semua jalannya penelitian akan dituntun oleh perumusan
masalah. Tanpa perumusan masalah yang jelas, maka peneliti akan kehilangan
arah dalam melakukan penelitian (Nikmatur Ridha, 2017).
Menurut Karlinger (2006) Variabel dapat dikelompokkan menurut beragam
cara, namun terdapat tiga jenis tiga jenis pengelompokkan variabel yang sangat
penting dan mendapatkan penekanan antara lain: Variabel bebas dan variabel
terikat, Variabel aktif dan variabel atribut dan Variabel kontinu dan variabel
kategori (Sandu Siyoto & Sodik 2015). Namun pada penelitian kali ini peneliti
menggunakan jenis variabel bebas dan variabel terikat Variabel bebas sering
disebut independent, variabel stimulus, prediktor, antecedent. Variabel bebas
adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel terikat. Variabel terikat atau dependen atau disebut variabel
output, kriteria, konsekuen, adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat tidak dimanipulasi,
melainkan diamati variasinya sebagai hasil yang dipradugakan berasal dari
variabel bebas. Biasanya variabel terikat adalah kondisi yang hendak kita jelaskan.
Dalam eksperimen-eksperimen, variabel bebas adalah variabel yang
dimanipulasikan (“dimainkan”) oleh pembuat eksperimen (Sandu Siyoto & Sodik
2015).
Identifikasi variabel dalam penelitian sangat perlu dilakukan untuk
memberikan gambaran penelitian. Dalam penelitian kali ini terdapat dua jenis
variabel yaitu bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent
variable) . Variabel bebas (independent variable) biasanya disebut dengan
27
variabel stimulus, prediktor anteceden atau yang sering di sebut variabel X. Dalam
bahasa Indonesia sering disebut dengan variabel bebas. Variabel bebas adalah
variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab akibat perubahan atau timbulnya
variabel dependen (terikat) (Sugiono, 2016).
Selanjutnya variabel terikat (dependent variable) biasanya juga sering disebut
variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut
sebagai variabel terikat merupakan variabel yang di pengaruhi, menjadi akibat
atau menjadi masalah yang di timbulkan oleh variabel independen (bebas)
(Sugiono, 2016).
Gaya Hidup
Hedonis
(X2)

Perilaku Konsumtif
Pinjaman Online (Y)
(X1)

Gambar 2. Identifikasi Variabel

2. Definisi Konseptual
Berdasarkan dari beberapa tokoh yang menyatakan teori pinjaman online
yaitu menurut Hsueh (2017) bahwa pinjaman online merupakan model bisnis
berbasis Internet yang memenuhi kebutuhan pinjaman antar perantara keuangan,
gaya hidup hedonisme yaitu menurut Chaney (2007) merupakan suatu wujud dari
perilaku yang dimiliki oleh seoseorang untuk mencoba suatu hal yang dianggap
baru. Di mana orang tersebut lebih mementingkan kesenangan sesaat dari pada
melakukan hal yang lebih positif. , dan yaitu, Wahyudi (2013) menyatakan
perilaku konsumtif adalah menjelaskan bahwa perilaku konsumtif merupakan
perilaku individu yang tidak didasari pemikiran dan pertimbangan yang rasional.
Akan tetapi, lebih kepada adanya unsur matrealistik, hasrat yang tidak terkendali
untuk memiliki benda mewah dan berlebihan, serta sesuatu yang dianggap paling
mahal sebagai pemenuhan hasrat kesenangan semata.( Rika Wahyuni. dkk 2019).

28
Kemudian menurut Menurut Omarini (2018). Menyatakan bahwa, pinjaman
online dapat di definisikan sebagai pertukaran keuangan secara langsung dan tidak
langsung tanpa melibatkan lembaga keuangan tradisional. Serta Kotler dalam
Sakinah (2002) hedon adalah suatu bentuk pandangannhidup yang menganggap
bahwa kesenangan dan kenikmatan materi adalahmtujuan utama hidup (Fikri
Haikal, Candra Wijayangka, 2021).
Selanjutnya menurut Nitisusastro (2012), mendefinisikan perilaku konsumtif
sebagai proses mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan bertindak
pada konsumsi produk, jasa maupun ide dengan harapan dapat memenuhi
kebutuhan ( Rika Wahyuni. dkk 2019).
3. Definisi Operasional
a. Pinjaman Online adalah suatu fasilitas berupa pinjaman dana oleh
penyedia jasa keuangan yang dilakukan secara online.Yang memiliki
kegiatan usaha yang berupa memberikan pinjaman kepada debitur dan
pinjaman tersebut disertai dengan bunga.
b. Gaya hidup hedonis merupakan suatu pandangan hidup dari individu yang
menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi merupakan tujuan
utama hidup..
c. Perilaku konsumtif merupakan kecenderungan seseorang untuk
berperilaku secara berlebihan dalam membeli sesuatu secara irasional dan
lebih mengutamakan keinginan dari pada kebutuhan.
C. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian
1. Subjek Penelitian
a. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2013) Dengan demikian, populasi penelitian merupakan seluruh komponen
elemen baik obyek maupun subyek yang dapat di gunakan dalam
memperoleh kesimpulan dalam suatu penelitian. Adapun populasi dalam
penelitian ini yaitu mahasiswa/i yang perguruan tingginya berdomisili di
kota maupun di kabupaten Bekasi berjumlah minimal 30 sunyek dengan
menggunakan rumus Slovin.
b. Sampel & teknik pengambilan sampel

29
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan
dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang
diambil dari populasi itu (Sugiyono, 2013).
Sampel bertindak sebagai perwakilan dari populasi, sehingga hasil
penelitian yang diperoleh dari sampel dapat digeneralisasikan pada populasi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah probability sampling.
Metode probability sampling (sampling random) adalah teknik sampling
yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi
untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2018). Metode probability
sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah cluster random
sampling, teknik sampling ini dapat digunakan ketika peneliti menghadapi
kesulitan atau bahkan mustahil untuk memilih individu-individu secara
random. Ciri utama sampling ini adalah apabila populasi terbesar dalam
beberapa daerah yang sudah di tetapkan peneliti .Teknik sampling ini sering
digunakan melalui dua tahap yaitu tahap pertama menentukan sampel
daerah, tahap berikutnya menentukan orang-orang yang ada pada daerah itu
secara sampling (Hardani, 2020).
Cluster random sampling dalam penelitian ini dilakukan dengan
mengacak semua mahasiswa/i yang berkuliah di salah satu perguruan
tingginya berdomisili di kota maupun di kabupaten Bekasi. untuk
menentukan sampel dalam penelitian ini. Berikut perguruan tingginya yang
terpilih melalui teknik cluster random sampling, antara lain:
1. Universitas Islam “45” Bekasi, dengan jumlah … orang
2. Sekolah Tinggi Agama Islam At-Taqwa, dengan jumlah … orang
3. Universitas Bhayangkara (Ubhara Jaya), dengan jumlah … orang
4. Universitas Islam As-Syafiiyah (UIA), dengan jumlah … orang
5. STMIK Bani Saleh, dengan jumlah … orang
Peneliti menggunakan rumus acuan Slovin untuk menentukan jumlah
sampel karena jumlah populasi dalam penelitian ini banyak dan luas. Maka
teknik yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel menggunakan
rumus Slovin Formula atau Rumus Slovin merupakan rumus yang
digunakan untuk menentukan jumlah sample atau jumlah data yang dapat
30
dijadikan model pada suatu populasi data. Rumus Slovin digunakan untuk
menentukan sample acak dengan memanfaatkan estimasi suatu ukuran atau
populasi sampel. Berikut persamaan Slovin yang dapat dilihat pada
persamaan:

N
n= 2
1+ N e
… ..
n= 2
1+ … … .(0 , 05 )
n=… …

Keterangan:
n : Ukuran Sample
N : Total Populasi
e : : toleransi error (dalam satuan persen / atau 1 bagi 100) atau sig. = 0,05
Diketahui populasi dalam penelitian ini berjumlah …. Mahasiswa/i.
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diperoleh ….mahasiswa/i,
dibulatkan menjadi … mahasiswa/I untuk dijadikan sampel atau subjek
penelitian yang meliputi mahasiswa/i Universitas Islam “45” Bekasi,
Sekolah Tinggi Agama Islam At-Taqwa, Universitas Bhayangkara (Ubhara
Jaya), Universitas Islam As-Syafiiyah (UIA) dan STMIK Bani Saleh
dengan gambaran sebagai berikut:
1. Memiliki status sebagai mahasiswa aktif.
2. Subjek adalah mahasiswa/i berkuliah di salah satu perguruan tingginya
berdomisili di kota maupun di kabupaten Bekasi .
c. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di ……. perguruan tinggi yang berdomisili di kota dan
kabupaten bekasi.

Tabel 1. Waktu Penelitian

No Tanggal Teknik Pengumpulan Data Waktu Keterangan


10.25-10.56
Wawancara (studi Transkip Terdapat
1. 6/12/2021 & 15.45 –
pendahuluan) pada lampiran
16.20
2. 07/12/2021 Wawancara (studi Transkip Terdapat
pendahuluan) 14.26 – 14.55 pada lampiran

31
& 15.12 –
16.00

Wawancara (studi Transkip Terdapat


3. 11/12/2021 12.40 – 13.20
pendahuluan) pada lampiran
- Pengiriman Expert
4. - Pengiriman Expert Jugement
Jugement
Penerimaan Feedback Expert - Feedback Expert
5. -
Jugement Jugment
- Proses aiken V
6. - Mengerjakan aiken V
Membuat Pernyataan di -
7. - Pembuatan Pernyataan
Google Form
Revisi Pernyataan Google -
8. - Revisi
Form
9. - Penyebaran Kuesioner - Penyebaran Kuesioner
10 -
- Pengolahan Data Pengolahan Data
.
11 -
- Revisi Pengolahan Data Revisi
.

D. Teknik Pengumpulan Data


Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian, yaitu,
kualitas instrumen penelitian. dan kualitas pengumpulan data. Kualitas instrumen
penelitian berkenaan dengan validitas dan reliabilitas instrumen dan kualitas
pengumpulan data berkenaan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk
mengumpulkan data.. Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting,
berbagai sumber, dan berbagai cara. Bila dilihat dari setting-nya, data dapat
dikumpulkan pada setting alamiah (natural setting), pada laboratorium dengan metode
eksperimen, di rumah dengan berbagai responden, pada suatu seminar, diskusi, di jalan
dan lain-lain. Bila di lihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat
menggunakan sumber primer, dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber
data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder
merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data,
maka oleh sebab itu teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview
(wawancara), kuesioner (angket), observasi (pengamatan), dan gabungan ketiganya
(Sugiono, 2013).
Adapun metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini
sebagai berikut:

32
1. Wawancara
Wawancara atau interview merupakan salah satu bentuk teknik
pengumpulan data yang dapat digunakan dalam penelitian deskriptif
kualitatif dan kuantitatif. Wawancara merupakan suatu cara pengumpulan
data yang digunakan unutk memperoleh informasi langsung dari sumbernya.
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti
ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang
harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari
responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.
Alasan peneliti mengunakan metode wawancara ini adalah sebagai alat untuk
mengumpulkan data awal (preliminary research) (Dalam Fitri,2021).
Pada penelitian kali ini peneliti menggunakan jenis wawancara semi
terstruktur (semistructure Interview), yaitu jenis wawancara ini sudah
termasuk dalam kategori in-dept interview, di mana dalam pelaksanaannya
lebih bebas dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari
wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih
terbuka, dan di mana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan
ide-idenya (Sugiyono, 2016).

2. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan
data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur
dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Selain itu, kuesioner juga
cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah
yang luas. Kuesioner dapat berupa pertanyaanlpernyataan tertutup atau
terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim
melalui pos, atau internet (Sugiyono, 2013). Dalam penelitian kali ini
peneliti akan menggunakan, kuesioner atau instrumen pengukuran akan
menggunakan istilah angket. Responden ysng peneliti pilih untuk mengisi
angket adalah mahasiswa/i yang perguruan tingginya berdomisili di kota
maupun di kabupaten Bekasi.

33
E. Skala pengukuran penelitian
Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur persepsi, sikap atau
pendapat seseorang atau kelompok mengenai sebuah peristiwa atau fenomena sosial
(Bahrun, Alifah, & Mulyono, 2018; Saputra & Nugroho, 2017). Adapun tahap skala
yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Skala pengukuran psikologi ini menggunakan jenis Skala Likert dengan empat
pilihan jawaban yaitu, Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat
Tidak Setuju (STS), dengan kriteria penilaian sebagai berikut:
Tabel 2. Skala Likert

Skor Aitem
Pilihan Jawaban
Favourable Unfavourable
Sangat Setuju (SS) 4 1
Setuju (S) 3 2
Tidak Setuju (TS) 2 3
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4

Tabel 2 di atas menunjukkan bahwa peneliti menggunakan tiga modifikasi skala


pengukuran psikologi untuk mengukur variabel yang akan diteliti yaitu, skala
pengukuran psikologi persepsi pinjaman online, haya hidup hedonis dan perilaku
konsumtif yang dikembangkan (Bahrun, Alifah, & Mulyono, 2018; Saputra &
Nugroho, 2017).Adapun blue print skala pengukuran penelitian ini dalam penelitian
ini sebagai berikut:

1. Skala Pinjaman Online


Penyusunan skala dibuat oleh peneliti pada penelitian kali ini ialah skala yang
dibuat oleh peneliti sendiri, karena pada variabel ini adalah fenomena.
Tabel 3. Blue Print Pinjaman Online
No. Aspek Indikator Nomor AItem
1. Persepsi Mengenal pinjaman online 2, 5, 1, 3, 4
pinjaman online
5

2. Skala Gaya Hidup Hedonis

34
Penyusunan skala dibuat oleh peneliti mengacu pada aspek hidup hedonis yang
dikemukakan oleh Mowen dan Minor (2002), dikemukakan oleh Young dan W.
Mack dalam Soekanto (2007), dikemukakan oleh Young dan W. Mack dalam
Soekanto (2007) dan yang dikemukakan oleh (Luthans,2005).
Tabel 4. Blue Print Gaya Hidup Hedonis

No Aspek Indikator Nomor AItem


.
1 Pola Kegiatan 4, 5, 2, 1, 3
Hidup Minat 8, 10, 9, 7, 6
Pendapat dalam membelanjakan uangnya 13, 15, 14, 12, 11
Bagaimana Mengalokasikan Waktu 18, 20, 19, 17, 16
2 Interaksi Hubungan-hubungan sosial yang dinamis 23, 25, 24, 22, 21
Sosial
3 Bentuk Iklan 28, 30, 29, 27, 26
Hedonis Modeling dari artis yang di idolakan 33, 35, 34, 32, 31

4 Konflik Meniru 38, 40, 39, 37, 36


Pribadi

Total 40

3. Skala Perilaku Konsumtif


Penyusunan skala dibuat oleh peneliti mengacu pada aspek perilaku konsumtif
yang dikemukakan oleh Sumartono dalam Astuti (2013),.
Tabel 5. Blue Print Skala Perilaku Konsumtif
No. Aspek Indikator Nomor AItem
1. Membeli Perilaku konsumtif yang di dorong oleh 4, 2, 1, 3, 5
produk adanya hadiah
karena iming-
iming hadiah Perilaku konsumtif yang di dorong oleh 8, 10, 9, 7, 6
adanya bonus

Perilaku konsumtif yang di dorong oleh 14, 13, 15, 11,


adanya diskon 12

2. Membeli Perilaku konsumtif yang di dorong oleh 18, 20, 19, 17,
produk desain kemasan produk yang menarik. 16
karena
kemasannya
menarik
3. Membeli Perilaku konsumtif yang di dorong oleh 22, 24, 23, 21,
produk untuk dalam diri demi memperbaiki 25
penampilan penampilan diri atau martabat
diri dan

35
gengsi
4. Membeli Perilaku konsumtif yang di dorong oleh 27, 29, 28, 26,
produk murahnya harga produk bukan di 30
dengan dorong oleh manfaat dan kegunaan.
pertimbangan
harga (bukan
atas dasar
manfaat atau
kegunannya
5. Membeli Perilaku konsumtif yang di dorong oleh 32, 34, 33, 31,
produk status sosial 35
karena
menjaga
simbol status
6. Memakai Perilaku konsumtif yang di dorong oleh 37, 39, 38, 36,
produk keinginan untuk membuktikan produk 40
karena unsur yang di iklankan.
konformitas
terhadap
model yang
mengiklankan
7. Munculnya Perilaku konsumtif yang di dorong oleh 42,44,45,41,43
penilaian penilaian lingkungan sosial dalam
membeli pembelian suatu produk
produk
dengan harga
mahal akan
menimbulkan
rasa percaya
diri yang
tinggi
8. Mencoba Perilaku konsumtif yang digambarkan 48,46,47,50,49
lebih dari dua membeli barang yang berjenis sama
produk namun beda merek yang bisanaya
sejenis bertujuan membandingkan produk yang
(merek terbaik.
berbeda)
Total 50

F. Kualitas Skala Pengukuran


1. Uji Validitas Skala Pengukuran
Pendefinisian validitas tes dapat di lihat secara etimologi, validitas berasal dari
kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat
ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrumen pengukur dapat
dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi

36
ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya
pengukuran tersebut. Tes yang menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan
pengukuran dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas rendah (Azwar, 2000).
Validitas adalah sejauhmana tes itu mengukur apa yang dimaksudkan untuk
diukur. Validitas alat ukur tidak terganggu. Secara umum ada tiga pendekatan dalam
meneliti validitas suatu alat ukur, yaitu 1) validitas isi, 2) validitas konstruk, dan 3)
validitas kriteria (Suryabrata, 2005).
Menurut Sugiyono (2005) Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat
ukur itu benar-benar mengukur apa yang hendak diukur. Selain validitas, alat ukur
yang baik juga harus reliabel..
Validitas mengacu pada kemampuan instrument pengumpulan data untuk
mengukur apa yang harus diukur, untuk mendapatkan data yang relevan dengan apa
yang sedang diukur (Dempsey dan Dempsey, 2002 : 79). Dengan kata lain sebuah
instrumen dianggap memiliki validitas yang tinggi jika instrumen tersebut benar-
benar dapat dijadikan alat untuk mengukur sesuatu secara tepat. Validitas merupakan
ciri yang harus dimiliki oleh instrument pengukuran karena berhubungan langsung
dengan dapat tidaknya data dipercaya kebenarannya.
Validitas (validity) menunjukan seberapa jauh suatu tes atau set dari operasi –
operasi mengukur apa yang seharusnya diukur (ghiselli et al., 1981, hal 266). Azwar
(2000, hal 5) mengartikan validitas sebagai sejauhmana ketepatan dan kecermatan
suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurannya. Issac dan Michael (1981, hal
120) menjelaskan bahwa validitas informasi menunjukan tingkat dari kemampuan tes
untuk mencapai sasarannya. Maka dari itu untuk mengetahui apakah skala dalam
penelitian kali ini mampu memberikan hasil data yang akurat serta sesuai dengan
tujuan ukurnya, maka diperlukan adanya proses pengujian validitas. Serta data yang
didapat nantinya dapat disimpulkan menjadi data uji validitas dengan menggunakan
uji Skala Try Out terpakai ini sesuai dengan seharusnya.
Pengujian validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi.
Validitas isi adalah validitass yang fokus kepada elemen-elemen apa yang ada dalam
ukur (Coaley, 2010) sehingga analisis rasional adalah proses utama yang dilakukan
dalam analisis validitas isi (Azwar, 2005). Instrumen tujuan validasi isi adalah
mengurangi variasi potensi kesalahan pembuatan instrumen dan meningkatkan
kemungkinan diperolehnya indeks validitas konstruk dalam studi lanjutan.. Indeks

37
validitas isi yang digunakan dalam penilaian expert judgement adalah indeks Aiken’s
V sebagai berikut:

Keterangan:
S : r-lo
r : angka yang diberikan penilai
l : angka penilaian validitas terendah
o
n : jumlah penilai
c : angka penilaian validitas tertinggi
Dalam penelitian ini skala pengukuran psikologi diuji oleh 4 expert judgement
dengan memberi nilai pada tiap aitem sebagai berikut:
Skor 5: Sangat relevan (apabila item yang dibuat sangat relevan dengan
aspek/indikator perilaku yang diungkap).
Skor 4: Relevan (apabila item yang dibuat relevan dengan aspek/indikator perilaku
yang diungkap).
Skor 3: Atidak relevan (apabila item yang dibuat atidak relevan dengan
aspek/indikator perilaku yang diungkap).
Skor 2: Tidak relevan (apabila item yang dibuat tidak relevan dengan aspek/indikator
perilaku yang diungkap).
Skor 1: Sangat tidak relevan (apabila item yang dibuat sangat tidak relevan dengan
aspek/indikator perilaku yang diungkap).
Ketetapan aitem dikatakan valid apabila nilainya ≥ 0,5 berdasarkan penilaian
empat expert judgement. Proses pengujian validitas skala pengukuran psikologi
penelitian ini juga dibantu dengan bantuan komputer melalui program SPSS versi 25
for windows. Uji validitas suatu aitem secara empirik memiliki daya valid konstrak
aitem dan memiliki kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem total dengan
batas sebagai berikut (Azwar, 2017):
1. Batasan rix ≥ 0,30 dengan anggapan aitem yang validitasnya memuaskan.
2. Apabila jumlah aitem valid belum tercukupi untuk dijadikan skala, maka batas
kriteria dapat diturunkan menjadi rix ≥ 0,25.

38
3. Apabila masih belum tercukupi, maka batas kriteria dapat diturunkan menjadi rix ≥
0,20.

2. Uji Reliabilitas Skala Pengukuran


Salah satu ciri skala pengukuran psikologi yang berkualitas baik adalah reliabel
(reliable), yaitu mampu menghasilkan skor yang cermat dengan error pengukuran
kecil. Reliabilitas mengacu pada keterpercayaan atau konsistensi hasil ukur, yang
mengandung makna seberapa tinggi kecermatan pengukuran menurut Azwar (2017).
Reliabilitas fungsi alat ukur diestimasi melalui komputasi statistik yaitu koefisien
reabilitas (rxx) dengan menggunakan Alpha Cronbach. Pengujian reabilitas skala
Pinjaman Online, Gaya Hidup Hedonis, dan Perilaku Konsumtif dilakukan dengan
menggunakan koefisien reliabilitas Alpha Cronbach yang dihitung melalui aplikasi
IBM SPSS versi 25 for windows.

Tabel 6. Tingkat Reliabilitas

Koefisien reliabilitas Alpha


Kerangan
Cronbach
0,00-0,20 Kurang Reliabel
0,21-0,40 Agak Reliabel
0,41-0,60 Cukup Reliabel
0,61-0,80 Reliabel
0,81-1,00 Sangat Reliabel
Tabel 6 diatas menunjukkan bahwa reliabilitas mengacu pada keterpercayaan
atau konsistensi hasil ukur, yang mengandung makna seberapa tinggi kecermatan
pengukuran menurut Azwar (2017).

G. Hasil uji kualitas skala pengukuran


1. Skala Pinjaman Online
Berdasarkan uji expert judgement skala perilaku prososial mendapatkan skor
Aiken V dengan rentang skor … dan dinyatakan 5 aitem skala persepsi pinjaman
online valid. Adapun skor aiken V skala persepsi pinjaman online secara terperinci
dijelaskan dalam lampiran hal…..
Uji valid konstrak item menggunakan data try out terpakai. Hasil uji valid
konstrak aitem skala persepsi pinjaman online menunjukkan bahwa terdapat … aitem
valid dan …. aitem yang gugur yaitu aitem no….. Tabulasi hasil uji valid konstrak
aitem dijelaskan dalam lampiran halaman….

39
Hasil uji reliabilitas skala persepsi pinjaman online dengan 5 item didapatkan
koefisien Alpha Cronbach …dan setelah .. aitem dibuang (…aitem valid) didapatkan
koefisien Alpha Cronbach….

2. Skala Gaya Hidup Hedonis


Berdasarkan uji expert judgement skala empati skor Aiken V dengan rentang
skor 0,5-0,69 dan dinyatakan ---aitem skala empati valid. Adapun skor aiken V skala
gaya hidup hedonis secara terperinci dijelaskan dalam lampiran halaman….
Uji valid konstrak item menggunakan data try out terpakai. Hasil uji valid
konstrak aitem skala empati menunjukkan bahwa terdapat ….aitem valid dan …
aitem yang gugur yaitu aitem no .., .., … . Tabulasi hasil uji valid konstrak aitem
dijelaskan dalam lampiran halaman….
Hasil uji reliabilitas skala gaya hidup hedonis dengan 40item didapatkan
koefisien Alpha Cronbach ….dan setelah …. aitem dibuang (…. aitem valid)
didapatkan koefisien Alpha Cronbach ….

3. Skala Perilaku Konsumtif


Berdasarkan uji expert judgement skala religiusitas mendapatkan skor Aiken
V dengan rentang skor … dan dinyatakan 40 aitem skala Perilaku Konsumtif valid.
Adapun skor aiken V skala religiusitas secara terperinci dijelaskan dalam lampiran
halaman ….
Uji valid konstrak item menggunakan data try out terpakai. Hasil uji valid
konstrak aitem skala religiusitas menunjukkan bahwa terdapat .. aitem valid dan 1
aitem yang gugur no …. Tabulasi hasil uji valid konstrak aitem dijelaskan dalam
lampiran hal ...
Hasil uji reliabilitas skala Perilaku Konsumtif dengan 40 item didapatkan
koefisien Alpha Cronbach …. dan setelah 1 aitem dibuang (24 aitem valid)
didapatkan koefisien Alpha Cronbach ….

40
G. Teknis Analisis Data
1. Teknik Deskriptif
Tujuan mengkategorisasikan ke dalam kelompok-kelompok yang terpisah
secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasarkan atribut yang diukur
dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Azwar, 2008):
Tabel 7. Rumus Kategorisasi

Rumus Kategorisasi Keterangan


X < (Mean - SD) Tinggi
(Mean - SD) < X < (Mean + SD) Sedang
(Mean + SD) < X Rendah

Tabel 8. Kategorisasi Variabel

Variabel Skor Skor Mean Std. Kategorisaai


Min Max Hipt Deviasi R S T
Pinjaman - - - - - - -
online
Gaya - - - - - - -
Hidup
Hedonis
Perilaku - - - - - - -
Konsumti
f

Tabel 8 menunjukkan hasil kategorisasi variabel pinjaman online


menunjukkan bahwa kategori rendah pada nilai <….. berjumlah …mahasiswa.
Subjek pada persepsi pinjaman online dengan kategori sedang pada nilai …-…
berjumlah …mahasiswa. Subjek pada persepsi pinjaman online menunjukkan
kategori tinggi >…berjumlah .. mahasiswa. Hasil kategoresasi variabel gaya
hidup hedonis menunjukkan bahwa kategori rendah pada nilai <.. berjumlah …
mahasiswa. Subjek pada gaya hidup hedonis kategori sedang pada nilai …-…
berjumlah…... Subjek pada gaya hidup hedonis kategori tinggi >… berjumlah
… mahasiswa. Hasil kategorisasi variabel perilaku konsumtif menunjukkan
bahwa kategori rendah pada nilai <… berjumlah ….mahasiswa. Subjek pada
perilaku konsumtif kategori sedang pada nilai …-.. berjumlah … mahasiswa.
Subjek pada perilaku konsumtif kategori tinggi pada nilai >… berjumlah….

41
2. Uji Asumsi
a. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk menguji apakah data
berdistribusi normal atau tidak. Sesuai dengan persyaratan, maka residual harus
berdistribusi normal (Agil Ardiyanto dkk, 2020). Ada beberapa teknik yan dapat
digunakan untuk menguji normalitas data, antara lain dengan kertas peluang
normal, uji chi-kuadrat, uji Liliefors, dengan teknik Kolmogrove Smirnov dengan
SPSS.
Pengambilan keputusan bisa dapat dilakukan dengan menggunakan pedoman
dari Latipah (2014) untuk melihat kenormalan suatu data:
1. Menetapkan taraf signifikan uji α = 0,05
2. Jika nilai signifikan > 0,05 maka sampel berasal dari populasi yang
berdistribusi normal.
3. Jika nila probabilitis < 0,05 maka sampel bukan berasal dari populasi yang
berdistribusi normal.
Tabel 9. Uji Normalitas

Variabel Kolmogronov P Keterangan


Smirnov
Pinjaman Online 0,000 P<0,05 Tidak Normal
Gaya Hidup Hedonis 0,000 P<0,05 Tidak Normal
Perilaku Konsumtif 0,000 P<0,05 Tidak Normal

Tabel 9 menunjukkan bahwa uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk
mengecek apakah data penelitian berasal dari populasi yang sebenarnya
berdistribusi normal (Santoso, 2010). Berdasarkan nilai Kolmogronov Smirnov
uji normalitas dari variabel perilaku prososial adalah 0,000 yang berarti datanya
tidak normal, uji normalitas dari variabel empati adalah 0,000 yang berarti
datanya tidak normal. Begitupula dengan uji normalitas variabel religiusitas
adalah 0,000 yang berarti datanya tidak normal.
b. Uji Linieritas
Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel memiliki
hubungan yang linier secara signifikan atau tidak. Data yang baik seharusnya
terdapat hubungan yang linier antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat

42
(Y). Dasar dalam mengambil keputusan dalam uji linieritas dapat dilakukan
dengan cara (Latipah, 2014):
1. Jika nilai signifikan >0,05 maka kesimpulannya terdapat hubungan linier
secara signifikan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y).
2. Jika nilai signifikan <0,05 maka kesimpulannya tidak terdapat hubungan
linier secara signifikan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat
(Y).
Tabel 10. Kategorisasi Linearitas

Variabel F Dev. P Keterangan


Linearity
Pinjaman Online - - - Linear
dengan Gaya Hidup
Hedonis
Perilaku Konsumtif - - - Linear
dengan Gaya Hidup
Hedonis
Pinjaman Online - - - Linear
dengan Perilaku
konsumtif

Tabel 10 menunjukkan bahwa berdasarkan nilai Deviation From


Linearity uji linearitas antara variabel Pinjaman Online dengan gaya hidup
hedonis adalah …,…. yang berarti datanya adalah linear. Nilai Deviation
From Linearity antara variabel Perilaku Konsumtif dengan Gaya Hidup
Hedonis adalah …,…. yang berarti datanya adalah linear. Begitupula antara
variabel Pinjaman Online dengan Perilaku konsumtif adalah …,…yang
berarti datanya adalah linear. Yang bertujuan untuk mengetahui variabel
yang diteliti memiliki hubungan yang linear.
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji korelasi. Pengujian ini
peneliti gunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara variabel. Teknik ini
peneliti pilih karena untuk melihat hubungan dari kedua variabel yang akan diteliti
dan kekuatan hubungan antar variabel dapat dilihat dari hasil koefisien korelasi. Uji
korelasi dapat dilakukan apabila data sudah memenuhi syarat uji asumsi. Jika hasil
uji asumsi normalitas data berdistribusi normal dan uji asumsi linieritas data bersifat
linier, maka namun apabila data tidak normal dan linier, maka dapat menggunakan
uji Spearman’s Rho Correlation pada SPSS versi 25 for Windows.

43
Uji hipotesis berikutnya yaitu uji analisis jalur (path analysis) dengan
pengujian signifikansi. Pengujian ini peneliti gunakan untuk menguji pengaruh
variabel mediator (intervening). Analisis jalur (path analysis) merupakan perluasan
dari analisis regresi linear berganda. Penggunaan analisis jalur adalah untuk
mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung antar variabel. Koefisien jalur
adalah standardized koefisien regresi. Koefisien jalur dihitung dengan membuat tiga
persamaan struktural, yaitu persamaan regresi yang menunjukkan hubungan yang
dihipotesiskan. Dalam hal ini ada tiga persamaan struktural, yaitu:
Y = ᵦ 0 + ᵦ1 X Persamaan (1)
M = ᵦ 0 + ᵦ1 X Persamaan (2)
Y = ᵦ 0 + ᵦ1 X + ᵦ 2 M Persamaan (3)

Standardized koefisien pada persamaan (1) akan memberikan koefisien jalur c.


Selanjutnya standardized koefisien pada persamaan (2) akan memberikan koefisien
jalur a. Sedangkan standardized koefisien pada persamaan (3) akan memberikan
koefisien jalur b dan c”.

Gaya Hidup Hedonis Gaya


Gaya Hidup Hedonis (X2) Hidup Hedonis (X2) b
a.
.

Perilaku Konsumtif (Y)


Pinjaman Online (X.1)
c.
Perilaku Konsumtif
Gambar 1. Standardized Koefisien

4. Uji Analisis Jalur


Persyaratan efek mediasi yang harus dipenuhi menurut Sholihin dan Ratmono
(Fangohoi & Sitorus, 2019) adalah sebagai berikut:

i. Koefisien jalur c (model direct effect sebelum dimasukkan variabel mediator)


harus signifikan.
ii. Koefisien jalur a (koefisien jalur dari variabel independen ke variabel
mediator) harus signifikan dan jalur b (koefisien jalur dari variabel mediator

44
ke variabel dependen) harus signifikan setelah dimasukan variabel mediator
ke dalam model.
Pengambilan simpulan efek mediasi adalah:
a. Jika koefisien jalur c” (koefisien indirect effect variabel independen ke
variabel dependen) dari hasil estimasi tetap signifikan dan tidak berubah
(c”=c) maka hipotesis mediasi tidak didukung (unmediated). Artinya variabel
independen mampu mempengaruhi secara langsung variabel dependen tanpa
melibatkan variabel mediator.
b. Jika koefisien jalur c” (koefisien indirect effect variabel independen ke
variabel dependen) nilainya turun (c”<c), tetapi tetap signifikan maka bentuk
mediasi adalah mediasi sebagian (partial mediation). Artinya variabel
independen mampu mempengaruhi secara langsung variabel dependen
maupun tidak langsung dengan melibatkan variabel mediator.
c. Jika koefisien jalur c” (koefisien indirect effect variabel independen ke
variabel dependen) nilainya turun (c”<c) dan menjadi tidak signifikan maka
bentuk mediasi adalah mediasi penuh (full mediation). Artinya variabel
independen tidak mampu mempengaruhi secara signifikan variabel dependen
tanpa melalui variabel mediator.

45
Tabel 11. Jadwal Penelitian

2021 2022
No. Langkah Bulan
Des Jan Feb
1. Persiapan
A. Observasi Tempat
Pengambilan Data

B. Penyusunan
Pertanyaan
Peliminary Research

2 Pelaksanaan
A. Pengajuan Lokasi
Penelitian
B. Pengumpulan Data
C. Analisis Data
3. Laporan Penelitian
A. Penyususnan Laporan
B. Seminar Draf
C. Revisi Sidang Draf
4. Penutup
A. Sidang Skripsi
B. Revisi Sidang Skripsi

C. Penulisan Naskah
Publikasi

D. Revisi Naskah
Publikasi
.

46
DAFTAR PUSTAKA

Rachma Fadila Anggitafani. 2021. Perlindungan Hukum Data Pribadi Peminjam


Pinjaman Online Perspektif Pojk No. 1/Pojk.07/2013 Tentang Perlindungan
Konsumen Sektor Keuangan Dan Aspek Kemaslahatan. Vol. 2 (2). 55-72.

Raden Ani Eko Wahyuni, Bambang Eko Turisno. 2019. PRAKTIK FINANSIAL
TEKNOLOGI ILEGAL DALAM BENTUK PINJAMAN ONLINE DITINJAU
DARI ETIKA BISNIS. Vol.1, (3). 379-391.

Nadia Magdalena Margaretha Sihombing, Nikolaus Edi Suryanto, Michael Mahameru,


Muhamad Rafli Setiawan, Elisabeth Marsella, S. S., M. Li. 2019. DAMPAK
PENGGUNAAN PINJAMAN ONLINE TERHADAP GAYA HIDUP
KONSUMTIF MAHASISWA YOGYAKARTA. 500-507.

Taufiq Ispriono, Hindun Dias Syakhila, IfaFasma Idzama, Siska Diana Sari. 2021.
PERLINDUNGAN HUKUM PENGAKSESAN DATA PRIBADI BAGI
PENJAMIN

I Made Indra P, Fanny Novika , Antonius Anton Lie, Insri Nuryati. 2021. GAMBARAN
PENGGUNAAN FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH) DALAM BENTUK
PINJAMAN ONLINE (PINJOL) PADA UMKM DI INDONESIA. 13-23.

Rudy Bodewyn Mangasa Tua, Arif Surahma. 2020. Faktor-Faktor Pendorong


Kecenderungan Perubahan Gaya Hidup Masyarakat Yang Mengakses Pembiayaan
Dari Pinjaman Online Di Kota Tangerang Selatan. Vol. 4 (3). 1336-1359.

Hari Sutra Disemadi, Regent. 2021. Urgensi Suatu Regulasi Yang Komprehensif Tentang
Fintech Berbasis Pinjaman Online Sebagai Upaya Perlindungan Konsumen Di
Indonesia. Vol. 7 (2). 605-618.

Antoni Tjandra. 2020. KEKOSONGAN NORMA PENENTUAN BUNGA PINJAMAN


FINANCIAL TECHNOLOGY PEER TO PEER LENDING. Jurnal Hukum Bisnis
Bonum Commune . Vol. 3 (1). 90-103.

Istiqamah. 2019. ANALISIS PINJAMAN ONLINE OLEH FINTECH DALAM KAJIAN


HUKUM PERDATA. Vol. 6, (2). 291-306.

47
Hommy Dorthy Ellyany Sinaga, Novica Irawati, Edi Kurniawan. 2019. FINANCIAL
TECHNOLOGY: PINJAMAN ONLINE, YA ATAU TIDAK. Jurnal TUNAS:
Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat. Vol 1 (1). 15-19.

Ricky Yoko Satya Nur Islamy , Esy Suraeni Yuniwati, Azis Abdullah. 2021. Perilaku
Hedonis Pada Masa Dewasa Awal. 179-190

Ardilla Saputri, Risana Rachmatan. 2016. Religiusitas Dengan Gaya Hidup Hedonisme:
Sebuah Gambaran Pada Mahasiswa Universitas Syiah Kuala. Vol. 12 (2). 59 - 67

Rika Wahyuni, Hadi Irfani, Isna Asyri Syahrina, Rina Mariana. 2019. PENGARUH
GAYA HIDUP DAN LITERASI KEUANGAN TERHADAP PERILAKU
KONSUMTIF BERBELANJA ONLINE PADA IBU RUMAH TANGGA DI
KECAMATAN LUBUK BEGALUNG KOTA PADANG. Jurnal Benefita. Vol. 4
(3). 548-559.

Fikri Haikal, Candra Wijayangka, S.T.,M.M. 2021. HUBUNGAN LITERASI


KEUANGAN DENGAN PEMANFAATAN PINJAMAN ONLINE STUDI PADA
MAHASISWA UNIVERSITAS TELKOM PENGGUNA LAYANAN
CICIL.CO.ID. Vol. 8 (2). 1226-1234.

Nikmatur Ridha. 2017. PROSES PENELITIAN, MASALAH, VARIABEL DAN


PARADIGMA PENELITIAN. Jurnal Hikmah. , Vol. 14 (1). 62-70

Muhammad Rizki, Muhammad Arhami, Huzeni. 2021. PERBAIKAN ALGORITMA


NAIVE BAYES CLASSIFIER MENGGUNAKAN TEKNIK LAPLACIAN
CORRECTION. Jurnal Teknologi, Vol. 21 (1). 39-45

Viktor Handrianus Pranatawijaya, Widiatry, Ressa Priskila, Putu Bagus Adidyana


Anugrah Putra. 2019. Pengembangan Aplikasi Kuesioner Survey Berbasis Web
Menggunakan Skala Likert dan Guttman. Jurnal Sains dan Informatika. Vol. 5 (2).
128- 137

Agil Ardiyanto Nirsetyo Wahdi Aprih Santoso. 2020. PENGARUH RETURN ON


ASSETS, RETURN ON EQUITY, EARNING PER SHARE DAN PRICE TO
BOOK VALUE TERHADAP HARGA SAHAM. Jurnal Bisnis dan Akuntansi
Unsurya. Vol. 5 (1). 33-49

Siyoto, Sodik. 2015. DASAR METODE PENELITIAN. 49-54

48
Ardani. 2020. METODE PENELITIAN KUALITATIF & KUANTITATIF. 364-367

Sugiyono. 2013. METODE PENELITIAN KUANTITATIF, KUALITATIF DAN R &.


D. 137 & 142

Kuntjojo. 2009. METODOLOGI PENELITIAN. 39

Jogiyanto. 2004. METODOLOGI PENELITIAN BISNIS SALAH KAPRAH DAN


PENGALAMAN – PENGALAMAN.

49

Anda mungkin juga menyukai