Anda di halaman 1dari 16

Thematic Apperception Test (TAT)

Sejarah
Apersepsi berasal dari kata Apperception yang memiliki arti, yaitu :
1. Menyatupadukan dan mengasimilasikan suatu pengamatan dengan
pengalaman yang telah dimiliki.
2. Kesadaran seseorang untuk berasosiasi dengan kesan-kesan lama
yang sudah dimiliki dibarengi dengan pengolahan sehingga menjadi
kesan yang luas.
3. Getaran tanda yang diterima individu atas suatu objek tertentu (misal
benda, gejala alam, gejala sosial, atau tindakan-tindakan yang
dilakukan oleh seseorang). Apersepsi atau getaran tersebut diterima oleh
pancaindera yang dimiliki oleh manusia sehingga menghasilkan persepsi.
Thematic Apperception Test (TAT) adalah tes yang mengapersepsikan tema dari
gambar yang ambigu berbentuk proyektif dan diceritakan bredasarkan apa yang
telah dipersepsikannya.
Thematic Apperception Test (TAT) dikembangkan oleh Morgan dan Murray di
Harvard Psyhcological Clinic setelah Perang Dunia ke II,dan pada awalnya
digunakan psikoanalis dan psikolog klinis untuk mengetahui kondisi emosi pasien
apakah ada gangguan atau tidak. Namun, seiring berjalannyqa waktu tes ini
digunakan untuk memahami diri klien.
Thematic Apperception Test (TAT) adalah tes yang mengapersepsikan tema dari
gambar yang ambigu atau tidak jelas atau tidak terstruktur .tes ini menggunakan
setumpuk kartu bergambar yang mengandung ekspresi-ekspresi yang kuat.
Di kategorikan berdasarkan gender
B  boys
G girls
M-F  male and female
Thematic Apperception Test (TAT) memiliki sifat yang ambigu atau tidak jelas
atau tidak terstruktur sehingga setiap testee dapat mempersepsikan dengan
persepsinyamasing-masing.
Thematic Apperception Test (TAT) dapat digunakan untukusia di atas 14 tahun.
Sedangkan untuk usia 4 sampai 14 tahun menggunakan Children Apperception Test

1
Kegunaan
Thematic Apperception Test (TAT) juga memiliki kegunaan, yaitu :
1. Mengungkap dinamika kepribadian (yaitu dorongan emosi, kebutuhan,
dan konflik pribadi yang dominan).
2. Dapat digunakan untuk menafsirkan atau menginterpretasikan segala
bentuk tingkah laku menyimpang atau abnormal (misalnya psikosomatis,
neurosis, psikosis).
3. Bermanfaat sebagai pengantar untuk melaksanakan serangkaian
interview dalam psikoterapi.

Asumsi atau Dasar Pemikiran


Tes Kepribadian dengan Teknik Proyeksi memiliki ciri yang khas, yaitu adanya
penggunaan stimulus sebagai sarana proyeksi dan penyusunan tes nya yang tidak
ditanyakan langsung kepada testee, karena :
1. Tidak semua orang dapat mengkomunikasikan dengan jelas mengenai ide
dan sikapnya yang ada dalam kesadaran
2. Banyak hal yang tidak disadari oleh seseorang, yang tidak mampu untuk
dikemukakannya.
Maksud dari penggunaan stimulus tertentu adalah jika testee dihadapkan pada
sejumlah stimulus yang ambigu dan diminta untuk memberikan respon terhadap
stimulus itu, maka testee akan memproyeksikan need dan press-nya sebagai
responnya terhadap stimulus tersebut. Pada umumnya, testee akan
menginterpretasikan stimulus berdasarkan pengalaman masa lalu dan kebutuhan
masa kini.

Aspek
Penggunaan Thematic Apperception Test (TAT) dapat mengungkap beberapa
hal dalam diri seorang testee, yaitu :
1. Mental, yaitu mengungkap kematangan pemikiran dan pengalaman testee.
2. Imajinasi, yaitu mengungkap kreativitas testee melalui pengekspresian
terhadap gambar yang berisi sebuah cerita
3. Dinamika Keluarga, yaitu mengungkap latar belakang keluarga.
4. Penyesuaian terhadap diri sendiri, yaitu mengungkap penerimaan atau
penolakan testee terhadap dirinya.

2
5. Emosi, yaitu mengungkap reaksi emosi yang dominan muncul dalam diri
testee sering dirasakan.
6. Penyesuaian Seksual, yaitu mengungkap bagaimana hubungan testee
terhadap teman sebayanya yang berlainan jenis.
7. Behavioral, yaitu mengungkap perilaku testee yang muncul pada saat tes.

Prosedur
Dalam Thematic Apperception Test (TAT), ada beberapa prosedur yang perlu
dilakukan oleh tester, yaitu :
1. Building raport, yaitu tester membuat testee merasa mendapat simpati
dan penerimaan dengan membina hubungan akrab terhadap testee
2. Tester menyediakan tempat yang nyaman sehingga komunikasi dapat
berjalan lancar.
3. Tester menyiapkan materi tes, seperti pensil, pulpen, penghapus, kertas
putih untuk mencatat respon testee, stopwatch, kartu TAT. Ada 20 kartu
yang digunakan, yaitu :
a. Sebelas (11) kartu untuk semua testee, termasuk kartu kosong
b. Sembilan (9) kartu yang diberikan kepada testee sesuai dengan jenis
kelamin dan usia. Kartu ini memiliki tanda di belakang kartu, yaitu BM
(Boy & Male) ; GF (Girl & Female) ; MF (Male & Female) ; GB (Boy & Girl,
anak-anak 4 – 14 tahun).
4. Tester memberi petunjuk pelaksanaan tugas dan menyajikan gambar satu
demi satu. Testee menanggapi secara verbal setiap gambar yang
disajikan.Instruksi untuk Kartu yang Bergambar adalah sebagai berikut : “Ini
adalah tes bercerita. Instruksi selanjutnya adalah tester mengajak testee
untuk membayangkan suatu gambar pada kartu yang kosong dan
menceritakan gambar yang testee bayangkan dengan mata
terpejam.Dan tester berusaha memberikan semangat agar testee bebas
menanggapi stimulus yang diberikan tester.
5. Tester mencatat atau merekam. Pada tes ini ada beberapa hal yang perlu
dicatat oleh tester, yaitu : (a) Data pribadi testee, contoh : nama, jenis
kelamin, umur, pendidikan, alamat, status keluarga, status perkawinan,
tanggal tes, tujuan tes, nama tester ; (b) Semua respon testee terhadap
gambar atau terhadap suasana penyajiannya, misalnya salah ucap, salah

3
kata, ulangan kata, susunan kalimat yang tidak teratur, dan kalimat yang
aneh ; (c) Tingkah laku testee saat tes berlangsung, seperti berhenti
bercerita, mendehem, gelisah, mengusap hidung, menarik telinga,
berkeringat, berhenti untuk menyulut rokok, meminta diri untuk pergi ke
WC, ragu-ragu, tics, dan lain sebagainya.
Dalam melakukan pencatatan, ada 5 ( lima ) teknik yang dapat digunakan,
yaitu :
1. Manual Recording, yaitu sebuah teknik dimana tester mencatat sendiri
semua jawaban testee pada kertas kosong. Kelebihan dari teknik ini
adalah tester dapat mengingat semua jawaban testee, karena tester
sendiri yang mencatat.Namun, kelemahan teknik ini adalah tester tidak
dapat mengamati ekpsresi wajah testee saat bercerita, karena tester sibuk
mencatat jawaban.
2. Self Recording, yaitu sebuah teknik dimana testee sendiri yang mencatat
semua jawabannya. Kelebihan dari teknik ini adalah tester dapat
mengamati setiap ekspresi yang dimunculkan oleh testee saat
mengemukakan cerita. Namun, kelemahan dari teknik ini adalah
hilangnya responsivitas testee dalam menjawab, karena testee terfokus
pada apa yang akan ia tulis.
3. Stenografi, yaitu sebuah teknik dimana tester menulis dengan cepat dan
menggunakan simbol atau singkatan. Kelebihan dari teknik ini adalah
tester dapat mengingat semua jawaban testee, karena tester sendiri yang
mencatat. Namun, kelemahan teknik ini adalah jika data ini digunakan
oleh psikolog lain untuk second opinion, maka psikolog lain tersebut
kemungkinan akan mengalami kesulitan dalam membaca catatan tester
tersebut.
4. Machine Recording, yaitu sebuah teknik dimana tester menggunakan
tape recorder atau video. Kelebihan dari teknik ini adalah semua data
dapat diperoleh dengan baik dan dapat diputar ulang, jika tester
mengalami kelupaan dalam mengolah informasi.
5. Hidden Microphone, yaitu sebuah teknik dimana testermenggunakan dua
tenaga sukarela, satu orang untuk mencatat cerita testee dan satu orang
untuk memperhatikan ekspresi testee. Kelebihan dari teknik ini adalah
tester mendapat kemudahan dalam proses pengetesan. Namun,

4
kelemahan dari teknik ini adalah ada kemungkinan testee tidak
mengijinkan atau menolak tester melakukan pengetesan dengan teknik
ini, karena merasa malu atau tidak nyaman.

Kartu TAT
1. Karakteristik kartu-kartu
a. Kejelasan struktur konteks/situasi orang dan objek tampak jelas
b. Situasi kejadiannya. Biasa atau lur biasa, ditinjau dari pengalaman
manusia pada umumnya
c. Bermanusia atau tidak
d. Sederhana dan rumitnya bentuk, tanpa memandang sederhana dan
rumitnya isi
2. Kriteria Pemilihan Kartu
a. Stimulus latent yang ditimbulkan
b. Hubungan interpersonal yang paling dasar
c. Penyajian kenyataan
d. Intensitas
e. Fleksibilitas dan keraguan
f. Kecocokan dengan simbol-simbol budaya
g. Kecocokan bagi problem-problem khusus
Berikut ini akan disajikan berbagai kartu yang digunakan dalam TAT, berikut
keterangan kartu dan stimulus latent. Stimulus latent merupakan tema yang ada
pada setiap kartu.

No
Keterangan kartu Stimulus yang dihasilkan
Kartu

Gambar anak sedang memandangi Keinginan untuk berprestasi,


1
biolanya Hubungan dengan orang tua

Gambar wanita sedang membawa Ambisi klien ,sikap terhadap


2
buku dan melihat ke arah lain orang tua.

3 BF Seorang anak laki-laki & anak Putus asa, Kesedihan, Depresi,


& perempuan sedang menutupi wajahnya. konflik.
3 GF

5
Seorang wanita sedang memegang Situasi konflik dalam rumah
4 tubuh laki-laki, tetapi laki-laki tersebut tangga, Sikap terhadap jenis
melihat ke arah lain. kelamin lain (aspek seksual)

Seorang wanita tua melihat ke arah Sikap terhadap tokoh ibu,


5 dalam ruangan. terutama dari segi larangan
atau pengawasan.

Gambar laki-laki muda dan wanita tua. Konflik antara ibu dan anak
6 BM
laki-laki.

Gambar pria tua memandang pria Sikap ayah terhadap anak


7 BM muda. laki-laki atau terhadap sesama
& jenis Sikap Ibu terhadap anak
7 GF Gambar wanita tua memandang perempuan atau terhadap
wanita muda sesama jenis.

8 BM Gambar pria & wanita muda sedang Ambisi positif (kemampuan


& melamun. merancang masa depan)
8 GF

Gambar 4 pria muda sedang tidur di Hubungan teman sesama jenis


9 BM atas rumput. Sikap terhadap kehidupan
seksual.

Gambar kepala seorang wanita muda Hubungan antara lawan jenis


10 bersandar dibahu seorang pria. atau Hubungan dengan
orang tua.

Gambar suatu jalan menyusuri jurang Ketakutan terhadap agresi


yang dalam diantara batu cadas terjal. atau rasa ingin tahu klien yang
11
Diatas jalan ada gambaran yang tidak besar terhadap hal-hal yang
jelas. berbahaya/mengancam.

Gambar wanita muda dan wanita tua. Hubungan antara wanita


12 F
yang berbeda umur.

13 MF Gambar laki-laki dan wanita. Masalah seksual

6
Gambar anak laki-laki duduk di pintu Perasaan kesepian dan tidak
13 B
berarti.

Gambar bayangan seorang pria (atau Ambisi dan pengaturan


14 wanita) pada jendela yang terang. rencana menghadapi masa
Gambar sisanya seluruhnya gelap. depan.

Gambar seorang pria kurus dengan Ide-ide mengenai kesusahan,


15 tangan terpadu berdiri diantara batu kematian, dan permusuhan.
nisan.

Blank Card Pantulan dari timbunan


kecemasan atau ambisi yang
16
telah menumpuk pada cerita
sebelumnya.

Gambar laki-laki sedang bergelayut di Tingkat masalah/konflik yang


17 BM
seutas tali. belum dapat diatasi

Seorang pria dipegang erat dari Perasaan tidak berdaya.


18 BM
belakang oleh tiga tangan.

Gambar yang menyeramkan, Keinginan akan rasa aman,


melukiskan kumpulan awan menyelimuti cara-cara yang dapat
19
pondok yang tertutup salju di pedesaan. mengatasi frustasi yang
ditimbulkan oleh lingkungan.

Gambar remang-remang seorang pria Kesepian, keragu-raguan,


(atau wanita) bersandar pada tiang agresi, masalah/konflik yang
20
lampu di malam buta. sedang dipikirkan, masalah
dengan lawan jenis.

Analisa
Dalam TAT, ada hal-hal yang perlu kita analisa, yaitu :
1. Tokoh atau Hero, tester perlu mengetahui siapa tokoh dalam cerita dengan
berasumsi bahwa kisah yang diceritakan testee adalah kisah mengenai dirinya.
2. Need, tester perlu memperhatikan tingkah laku tokoh dalam cerita dan
menyimpulkan kebutuhan tokoh berdasarkan Kebutuhan dari Murray.

7
3. Press, tester perlu mengetahui situasi umum atau lingkungan yang dapat
mempengaruhi tokoh (misalnya seseorang, objek tidak hidup, tekanan sosial)
4. Konflik, tester perlu mengetahui pertentangan antara need dan press dari
testee.
5. Akhir cerita, tester perlu mengetahui apakah tokoh bahagia atau tidak, sukses
atau gagal, masalah tokoh dapat dipecahkan atau tidak, keinginan terpenuhi
atau tidak, konflik masih berlangsung atau sudah selesai.
6. Tema, tester perlu mengetahui inti cerita per kartu (need + press + akhir cerita).

8
TES RORSCHACH

Sejarah
Tes ini diciptakan oleh seorang psikiater Swiss bernama Hermann Rorschach
pada tahun 1921 dalam monografnya Psychodiagnostik.Dalam monografnya
Hermann Rorschach mengemukakan bercak tinta yang terpilih, temuan
diagnostiknya, dan landasan teori dari temuannya.Pada awalnya, Rorschach
menggunakan bercak tinta ini untuk membedakan individu yang mengalami
gangguan skizofrenia dan manik depresif (bipolar).Subjek eksperimen Rorschach
sebagian besar memang adalah para penyandang masalah kejiwaan.Tetapi
Rorschach juga menggunakan subjek orang-orang normal, baik yang
berpendidikan maupun tidak berpendidikan.
Selain itu, Rorschach juga ingin meneliti apakah jawaban subyek lebih
berdasarkan atas warna atau bentuk.Metode penyekoran yang dilakukannya
adalah secara kualitatif. Namun, kemudian Bohm, Beck, Klopfer dan Kelley, Klopfer
dan Davidson, Exner mengembangkan metode penyekoran secara kuantitatif dan
mengusulkan konstruk kepribadian yang dapat diungkap.
Dalam psychodiagnostic tersebut Rorschach menulis bahwa dia telah
menyeleksi satu seri bercak tinta yang terdiri dari 10 kartu dari beribu-ribu kartu yang
telah dicobakan. Tidak semua pola yang dibuat dapat diuji cobakan, paling tidak
harus memenuhi 2 persyaratan, yaitu:
1. Bentuk gambar tersebut relatif simpel.Distribusi

2. bercak harus memenuhi persyaratan komposisi tertentu.

Asumsi dasar atau dasar pemikiran dari Rorschach dalam mengembangkan alat
ukur kepribadian proyektif dengan teknik noda tinta ini adalah bahwa ada
hubungan antara persepsi seseorang dengan kepribadiannya. Jika seseorang
melihat benda yang tidak pasti atau tidak tentu bentuknya, maka ia akan
cenderung memberikan interpretasi berdasarkan apa yang ada dalam dirinya.
Melalui persepsi itu, seseorang akan memproyeksikan kebutuhan, pengalaman,
atau kebiasaan, yang sering tidak disadari.
Bentuk bercak tinta yang banyak arti (ambiguous) dan tidak berstruktur
(unstructured) memberi banyak kesempatan bagi subjek untuk mempersepsi secara
personal.Respon yang diberikan bersifat spontan atau tidak dipelajari lebih dulu.Hal
ini mungkin terjadi karena subjek berada dalam kondisi bebas, tanpa dinilai benar-

9
salah atau baik-buruk. Cara seseorang mengorganisir atau menyusun bercak itu
akan menggambarkan bagaimana fungsi aspek psikologisnya yang fundamental.
Klopfer (1962) menyatakan jika seseorang dalam kehidupan sehari-hari menolak
mengadakan kontak dengan orang lain, maka kemungkinan dia tidak akan
melihat gambar manusia pada bercak tes Rorschach, melainkan lebih banyak
tentang mesin, gambar botani, gunung atau awan. Selain itu, seseorang yang
dalam kehidupan sehari-hari tidak mau terlibat dalam suatu persoalan dan lebih
suka menjadi penonton saja, maka ia akan memberikan perhatian pada bagian
pinggir dari bercak tinta itu.
Menurut Klopfer (1962) teknik bercak tinta yang disusun oleh Rorschach
merupakan titik puncak keberhasilan dari penelitian-penelitian yang menggunakan
bercak tinta selama 20 tahun di Eropa dan Amerika. Rorschach berhasil menerobos
aspek-aspek yang belum pernah dijangkau oleh peneliti-peneliti lain. Kalau ahli-ahli
sebelumnya kebanyakan hanya menganalisa bercak tinta dari segi isi dari respon
subjek saja, dan mengatakan bahwa bercak tinta yang diberikannya itu adalah tes
imajinasi, tetapi menurut Rorschach dalam membuat interpretasi terhadap bercak
tinta itu sebenarnya fungsi imajinasi hanya sedikit.Yang paling berperan adalah
fungsi persepsi (Rorschach, 1981).
Rorschach lebih menekankan untuk memahami bagaimana seseorang
menghayati sesuatu, kurang mementingkan apa isi penghayatannya. Kalau ada
orang yang mengalami ketakutan, atau kecemasan, bukan isi ketakutan atau
kecemasan itu yang dilihat, tetapi bagaimana dia menghayati kecemasan itu
sebagai suatu gejala psikologis, bagaimana hubungannya dengan fungsi-fungsi
psikologis yang lain.
Bruno Klopfer mengembangkan tes Rorschach.Pada tahun 1934 telah
mengembangkan ide-ide Rorschach dalam kelompok studinya.Pada tahun 1936
Klopfer dkk mendirikan Rorschach Institute sebagai lembaga melatih para para ahli
untuk menggunakan tes Rorschach.Pada tahun 1948 Rorschach Institute berubah
menjadi The Society for Projective Technique, yang menerbitkan TAT (Thematic
Apperception Test) dan tes proyektif lainnya.
Selain itu banyak alat tes yang juga menggunakan teknik bercak tinta, yang
dikembangkan untuk menutupi kelemahan-kelemahan tes Rorschach, seperti
misalnya :
1. Bero yang dirancang sebagai tes Rorschach untuk anak-anak

10
2. Zullinger Test (Z – test) dirancang dengan menggunakan 3 kartu bercak tinta
yang lebih kompleks
3. Group Rorschach, yaitu pelaksanaan administrasi tes Rorschach secara
klasikal, pertama kali di rintis oleh Harrower dan Steiner dengan
memproyeksikan bercak tinta menggunakan tinta lewat slide. Juga di
kembangkan jawaban yang multiple choice
4. Holtzman Ink Blot Technique, dirancang oleh Holtzman untuk memperbaiki
kelemahan-kelemahan metodologi dan tes Rorschach
5. Piotrowski’s Automated Rorschach (PAR), dirancang oleh Piotrowski pada
tahun 1974 dengan menggunakan computer untuk skoring dan
intepretasinya.
Penerapan tes Rorschach sebagian besar di bidang klinis, baik di rumah sakit
maupun di klinik psikiatris dan psikologis.Tetapi tes Rorschach juga bisa menjadi
terapi, ada testi yang mengatakan ketika selesai menjalani tes ini testi merasa lega
dan hilang beban pikiran dan emosionalnya.
Teknik Rorschach juga banyak digunakan di luar bidang klinis.Misalnya di bidang
militer dan industri, tes Rorschach banyak digunakan sebagai alat seleksi.termasuk
pengguna tes Rorschach secara kelompok (Williams & Kellman, 1962).

Penjelasan dan Gambar Kartu


Sepuluh kartu tersebut dikelompokanmenjadi 2, yaitu Kartu Akromatik kelompok
kartu ini hanya mempunyai warna Hitam , Putih dan abu-abu dan Kartu Kromatik
kelompok kartu inimempunyai aneka warna seperti merah,biru,hijau,kuning

Kartu Akromatik
Kartu ini memiliki bercak besar yang berwarna hitam keabu-abuan dengan empat
lubang puth yang mencolok ditengah. Reaksi
pertama subjek biasanya akan menggunakan
keseluruhan bercak dan melihatnya sebagai dan
makhluk bersayap.
Subjek dengan imajinasi baik akan dapat melihat
gerakan manusia. Subjek jarang mengamati bagian
kecil atau putih secara terpisah.Pada umumnya bagian putih dapat digunakan
sebagai bagian dari keseluruhan bercak. Selain mahkluk bersayap, bercak dapat

11
dipersepsikan sebagai manusia,yaitu pada bagian tengah. Subejk yang menuruh
perhatian pada tubuh, akan melihat keseluruhan bercak sebagai tulang pinggul.
Subjek menggunakan bagian kecil ditengah atas untuk mempersepsi tangan.Pada
bagian sisi dapat dipersepsi sebagai wajah.Subjek yang mampu memberi jawaban
secara keseluruhan, memiliki indikasi menyesuaikan diri terhadapa situasi yang baru.

Kartu Akromatik
Bercak tinta pada kartu ini menimbulkan kesan besar, berat,utuh, atau massive.
Kartu ini berwarna hitam dengan shading yang kuat
dan jelas bentuknya,sehingga sering membingungkan
subjek. Respon yang sering muncul pada kartu ini
adalah monster, raksasa,gorila yang sedang duduk
atau berjalan mendekat.
Kartu ini juga sering direspon sebagai hutan lebat
dengan gunung dan danau-danau.Kartu ini memiliki bentuk yang berkesan besar
dan kuat, sehingga tampak menakutkan, ada unsur berkuasa, namun ada unsur
sebagai tempat bergantung.Kartu ini disebut sebagai father card.Kartu ini
cenderung dijawab secara keseluruhan.Pada bagian atas dan bawah sering
muncul jawaban yang berhubungan dengan organ seksual.Selain itu, jika shading
tidak mengganggu, dapat menimbulkan kesan lembut dan halus seperti selimut
atau mantel bulu.

Kartu Akromatik
Bentuk bercak dalam kartu ini sangat jelas, hampir
semua berwarna hitam pekat rata, dengan shading
tidak kuat. Kebanyakan subjek akan mudah memberikan
respon, terutama bagi yang mengalami kesulitan
memberikan respon pada kartu sebelumnya.
Oleh karena itu kartu ini juga disebut sebagai kartu
penolong (recovery card).Jika ada subjek yang mengalami kesulitan dalam
memberikan jawaban, maka kemungkinan subjek terganggu dengan warna hitam
yang pekta itu.Kondisi ini disebut sebagai black shock.Respon yang sering muncul
adalah mahkluk bersayap, kelelawar, atau kupu-kupu yang sedang

12
bergerak.Bagian kecil di bawah sering direspon sebagai kepala binatang atau kaki
manusia.

Kartu Akromatik
Kartu ini disebut sebagai sex card.Karena bagian atas
sering dipersepsikan sebagai alat kelamin pria ; dibagian
bawah dipersepsi sebagai alat kelamin wanita ; dan
bagian lain yang menimbulkan kesan hal-hal yang
berhubungan dengan organ seksual, kualitas shading kartu
ini sangat jelas, sehingga jawaban yang mengandung
shading banyak muncul. Misalnya keseluruhan bercak
sering direspon sebagai selimut berbulu yang lembut, hangat, atau kulit kambing
yang dikeringkan. Bagi subjek yang mempunyai masalah seksual, ada kemungkinan
kartu ini sangat mengganggu sehingga menolak memberi jawaban.

Kartu Akromatik
Bercak tinta pada kartu ini mempunyai kesan ringan
dan lembut.Warnanya abu-abu muda dengan
sedikit bagian agak gelap dibagian tengah bawah.
Kartu ini memungkinkan subjek memberi respon
secara keseluruhan berupa awan dan asap. Respon
yang sering muncul adalah figur manusia (wanita)
yang sedang bergerak atau binatang yang
mempunyai bulu lembut.Bagian tengah bawah
yang agak gelap sering direspon sebagai organ seksual wanita.Karena berkaitan
dengan kewanitaan dan kelembutan, maka kartu ini disebut mother card.

Kartu Kromatik
Pada kartu ini, subjek memberi jawaban dengan
menggunakan bagian bercak secara terpisah. Subjek
dengan kemampuan mengorganisir , mampu melihat
bercak secara keseluruhan. Bagian yang berwarna hitam
sering direspon sebagai manusia atau binatang yang
sedang bergerak. Bagian putih ditengah maupun diatas,

13
biasanya direspon sebagai pesawat.Bagian yang berwarna merah dibagian atas,
sering direspon sebagai kupu-kupu. Sedangkan bagian yang berwarna merah
dibagian bawah sering direspon sebagai organ seksual

Kartu Kromatik
Kartu ini terdiri dari dua bagian berwarna hitam keabu-
abuan yang terpisah dan dihubungkan dengan warna
abu-abu muda.Di antara kedua bagian itu terdapat
bercak merah.Kartu ini tampak terpisah-pisah secara jelas
dan lebih sugestif, sehingga lebih mudah bagi subjek
untuk memberikan respon.Oleh karena itu, kartu ini sering
disebut sebagai “kartu penolong” (recovery card).
Pada kartu ini, subjek jarang menggunakan bercak tinta secara keseluruhan untuk
memberikan jawaban. Dalam memberikan respon, kebanyakan subjek akan
menggunakan bagian yang hitam untuk melihat manusia yang sedang bergerak.
Bagian merah ditengah sering direspon sebagai dasi, pita rambut atau kupu-
kupu.Bagian abu-abu di tengah sering direspon seperti kepiting atau sesuatu yang
diperebutkan dua orang dikanan kirinya.

Kartu Kromatik
Kartu ini adalah kartu yang seluruhnya
berwarna.Bentuk bercak agak kecil, menyatu dengan
beberapa bagian yang jelas dan terpisah. Bagian atas
berwarna abu-abu kehijau-hijauan ; bagian tengah
berwarna biru ; bagian bawah berwarna merah muda
dan orange ; bagian samping kiri dan kanan berwarna
merah muda.
Bagian samping berwarna merah muda sering direspon sebagai bentuk binatang
berkaki empat yang sedang bergerak.Bagian-bagian lain dapat dijadikan sebagai
jawaban jika tidak digunakan secara bersama-sama.Bercak ini sulit direspon secara
keseluruhan, karena bercak-bercak yang terpisah.

14
Kartu Kromatik
Bercak tinta pada kartu ini menimbulkan kesan besar
dibandingkan dengan bercak pada kartu-kartu yang
lain. Namun, bentuk atau strukturnya tidak jelas,
sehingga sulit untuk membedakan bagian-
bagiannya.Warna-warna saling bertumpah tindih atau
tercampur.Struktur bercak yang tidak jelas
menyebabkan subjek mengalami kesulitan untuk
memberi jawaban secara keseluruhan.
Subjek dengan tingkat intelektual tinggi atau di atas rata-rata saja yang mampu
memberikan jawaban dengan baik (jawaban berkualitas baik). Oleh karena itu,
kartu ini disebut intellectual blocking card. Respon pada kartu ini sangat bervariasi,
sehingga jawaban dari kartu ini dapat digunakan sebagai dasar untuk
menginterpretasi keadaan subjek secara cepat.

Kartu Kromatik
Pada kartu ini, warna-warna tersebar secara terpisah,
sehingga sulit bagi subjek untuk melihat bercak
sebagai suatu yang utuh. Subjek yang memiliki
kemampuan mengorganisasikan bercak dengan
baik, akan memunculkan respon palet seorang
pelukis atas pandangan di bawah laut.

SISTEM KOMPREHENSIF EXNER


Pada tahun 190an, tes Rorschach menjadi kurang dihargai sebagai instrumen
psikometri.Hal ini disebabkan karena kelemahan metode tes itu sendiri, seperti
luasnya variasi dalam jumlah total respon, sehongga lama kelamaan hasil tes
Rorschach dinaggap tidak memadai. Kemudian John E Exner, Jr, Samuel Beck, dan
Bruno Klopfer mencoba memperbaiki metode dan membuatnya menjadi satu
sistem tunggal. Usaha ini mereka lakukan selama hampir 25 tahun, dan mereka
berhasil menempatkan Tes Rorschach memiliki dasar psikometri yang kuat. Usaha
yang mereka lakukan adalah :

15
1. Membuat administrasi tes, sistem skoring, dan interpretasi yang terstandar
dan diseleksi atas dasar perbandingan emperis
2. Mengkodifikasikan respon pada beberapa kategori penentuan skor yang
berbeda, meliputi lokasi,determinan, kualitas bentuk, isi, aktivitas
organisasional, dan popularitas
3. Membuat norma tes untuk orang dewasa, anak-anak, dan remaja secara
terpisah.

16

Anda mungkin juga menyukai