Anda di halaman 1dari 47

MODUL PRAKTIKUM PSIKOLOGI EKSPERIMEN

(Tahun 2019)

Oleh
Grestin Sandy R,S.Psi., M.Psi., Psikolog
Nirwana Permatasari, S.Psi., M.Psi., Psikolog
Rezky Ariani Aras, S. Psi., M. Psi., Psikolog
Susi Susanti, S. Psi., M. A

MATA KULIAH PSI.EKSPERIMEN


PRODI PSIKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
2019

1
2

TRANSFER OF TRAINING (TOT)

01/EXP/2019

Nama Peneliti :

NIM :

Inisial Subjek :

Jenis Kelamin :

Umur :

Pendidikan Terakhir :

Tanggal Penelitian :

Waktu Penelitian :

Tempat Penelitian :

1.1 Rumusan Masalah

Apakah ada perbedaan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pola I dan

pola II?

1.2 Kajian Pustaka dan Hipotesis

1.2.1 Kajian Pustaka

1.2.2.1 Transfer dll

1.2.2.2 Belajar dll

1.2.2 Hipotesis
3

1.2.2.1 Individu

Ada perbedaan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pola I dan pola II

untuk individu.

1.2.2.2 Kelompok

Ada perbedaan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pola I dan pola II

untuk kelompok. Iyee

1.3 Metode Penelitian

1.3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen dengan menggunakan One

Group Pretest-Posttest Design.

1.3.2 Sarana Penelitian

Sarana yang digunakan dalam penelitian ini, sebagai berikut:

1. Alat tes KVM

2. 1 lembar kerja pree test

3. 1 lembar kerja bentuk “L”

4. 1 lembar kerja post test

5. 1 buah spidol warna merah

6. 1 buah stopwatch.

1.3.3 Prosedur Penelitian

Prosedur yang dijalankan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Peneliti mempersiapkan segala sesuatunya termasuk sarana yang akan digunakan.

2. Observer menempati tempat duduk yang telah disediakan.


4

3. Peneliti mempersilahkan subjek penelitian (OP) memasuki tempat penelitian.

4. OP duduk di depan alat praktikum TOT (Mirror Drawing Manual)

5. Peneliti memberikan instruksi awal berupa pengantar pada OP.

6. Peneliti memberikan instruksi penelitian sebagai berikut: “Di depan anda, terdapat

sebuah alat yang bernama Mirror Drawing Manual. Anda diminta untuk

meletakkan dagu di bagian atas alat tersebut namun tidak boleh ditekan. Dan ada

juga diminta untuk memegang spidol dan tangan anda harus berada di belakang

screen (layar/kaca). Praktikum ini, terbagi menjadi 3 sesi. Sesi pertama anda

diminta untuk mengikuti gambar bintang, sesi kedua anda diminta untuk

mengikuti huruf “L” sebanyak 5 kali dan sesi ketiga anda diminta untuk mengikuti

gambar bintang.”

7. Instruksi untuk sesi pertama dan ketiga, yaitu:

- OP duduk menghadap alat dengan tangan memegang spidol, dan dagu di

letakkan di bagian atas alat dan dagu tidak boleh ditekan. Tangan harus berada

di belakang screen (layar/kaca) dan tidak boleh dilihat.


- Letakkan spidol di ujung gambar bintang tempat dimulainya tarikan garis.
- Peneliti memberikan instruksi “gerakkan spidol saudara untuk membuat garis

mengikuti gambar bintang dan tepat berada di ruang antara bintang pertama dan

bintang kedua dengan searah jarum jam sampai kembali ke titik mulai”.
- Spidol tidak boleh diangkat dan tidak boleh mundur atau mengulang. Bila garis

keluar jalur, segera gerakkan spidol untuk masuk kembali ke jalur yang

sesungguhnya tempat di mana OP diminta membuat garis.


- Setelah spidol OP kembali ke titik mulai, OP diperbolehkan mengangkat

dagunya dan menjauhi alat eksperimen.

8. Instruksi untuk sesi kedua, yaitu :


5

- Pada kertas terdapat 5 bentuk L.


- Minta OP untuk membuat garis di dalam huruf L mengikuti bentuk huruf L

tersebut.
- Setelah kelima bentuk L dalam sesi latihan ini telah selesai dilakukan, segera

lanjutkan pada sesi ketiga.

9. Peneliti mencatat waktu OP selama melakukan sesi pertama dan sesi ketiga.

10. Peneliti memberikan instruksi akhir berupa penutup pada OP.

11. Peneliti mempersilahkan dan menemani OP keluar ruangan.

12. Peneliti masuk kembali ke dalam ruangan dan membenahi segala sesuatunya.

1.4 Hasil

1.4.1 Pencatatan Hasil

1.4.1.1 Individu

Pola I* Pola II*

Ket. *Waktu dalam detik.

1.4.1.2 Kelompok
No. Subjek Pola I* Pola II*
1.
2.
3.
4.
5.
Ket. *Waktu dalam detik

1.4.2 Pengolahan Hasil

1.4.2.1 Individu

Pola I* Pola II* Kesimpulan


Hasil
Ket. *Waktu dalam detik.
6

1.4.2.2 Kelompok

Data yang diperoleh dalam penelitian ini di analisis dengan uji Wilcoxon.

Tabel Test Statistics


Pola 2 – Pola 1
Asym.Sig. (2-tailed)
*Ket. Waktu dalam detik

Hasil data diperoleh dengan menggunakan IBM SPSS versi. 20 dengan uji non-

parametrik.

1.4.3 Observasi

1.4.3.1 Kondisi Fisik

1.4.3.2 Kondisi Psikologis

1.5 Pembahasan

1.5.1 Individu

Kelompok

1. 6 Simpulan

1.6.1 Individu

1.6.2 Kelompok

1.7 Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari


7

Makassar,
Peneliti

Nama
NIM.
Asisten Praktikum 1 Asisten Praktikum 2

Nama Nama
NIM. NIM.
8

ATENSI

02/EXP/2019

Nama Peneliti :

NIM :

Inisial Subjek :

Jenis Kelamin :

Umur :

Pendidikan Terakhir :

Tanggal Penelitian :

Waktu Penelitian :

Tempat Penelitian :

2.1 Rumusan Masalah

Apakah ada perbedaan total waktu yang diperlukan dalam memberikan respon antara Pola A

(tanpa Introp) dan Pola B (dengan Introp) ?

2.2 Kajian Pustaka dan Hipotesis

2.2.1 Kajian Pustaka

2.2.1.1 Atensi dll

2.2.2 Hipotesis

2.2.2.1 Individu
9

Ada perbedaan total waktu yang diperlukan dalam memberikan respon antara Pola A (tanpa

Introp) dan Pola B (dengan Introp) untuk individu.

2.2.2.2.Kelompok

Ada perbedaan total waktu yang diperlukan dalam memberikan respon antara Pola A (tanpa

Introp) dan Pola B (dengan Introp) untuk kelompok.

2.3 Metode Penelitian

2.3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen dengan menggunakan One Group Pretest-

Posttest Design.

2.3.2 Sarana Penelitian

Sarana yang digunakan dalam penelitian ini, sebagai berikut:

1. Alat tes Attention Distraction Test

2. 1 lembar kerja

2.3.3 Prosedur Penelitian

Prosedur yang dijalankan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Peneliti mempersiapkan segala sesuatunya termasuk sarana yang akan digunakan.

2. Observer menempati tempat duduk yang telah disediakan.

3. Peneliti mempersilahkan subjek penelitian (OP) memasuki tempat penelitian.

4. OP duduk di depan alat praktikum Attention Distraction Test

5. Peneliti memberikan instruksi awal berupa pengantar pada OP.

6. Peneliti memberikan instruksi penelitian sebagai berikut: “Di depan anda, terdapat sebuah alat

yang bernama Attention Distraction Test. Anda akan melakukan dua sesi, dan setiap sesi Anda
10

diminta untuk menyebutkan jumlah lampu yang menyala secara konstan, dalam beberapa kali

percobaan.

7. Pada sesi pertama (I), peneliti akan menyalakan alat dengan menekan On. Kemudian

menekan Start untuk memulai sesi. Pada sesi I ini, peneliti tidak menekan tombol Introp.

Setiap OP selesai menyebutkan/memberikan respon (jumlah lampu yang menyala secara

konstan), peneliti menekan NEXT. Sesi I (tanpa Introp) dilakukan sebanyak 5 kali percobaan

(Trial).

8. Peneliti mencatat waktu OP dan ketepatan dalam memberikan respon selama sesi I

berlangsung. Peneliti akan mencatat setiap 1 percobaan selesai dilakukan hingga 5 kali

percobaan.

9. Pada sesi II, peneliti akan menekan tombol Introp, dan memberikan instruksi kepada OP

sebagai berikut: selanjutnya anda diminta untuk memberikan respon dengan menyebutkan

jumlah lampu yang menyala secara konstan diantara beberapa lampu-lampu yang menyala

secara bergiliran/bergantian. Pada sesi ini, peneliti menekan tombol Introp. Setiap OP selesai

memberikan/menyebutkan respon maka peneliti akan menekan tombol NEXT. Sesi II (dengan

Introp) akan dilakukan sebanyak 5 kali percobaan (Trial).

10. Peneliti mencatat waktu OP dan ketepatan dalam memberikan respon selama sesi II

berlangsung. Peneliti akan mencatat setiap 1 percobaan selesai dilakukan hingga 5 kali

percobaan.

11. Setiap OP selesai, berikan instruksi akhir berupa penutup pada OP.

12. Peneliti mempersilahkan dan menemani OP keluar ruangan.

13. Peneliti masuk kembali ke dalam ruangan dan membenahi segala sesuatunya.
11

2.4 Hasil

2.4.1 Pencatatan Hasil

2.4.1.1 Individu

Trial Pola A Pola B


Jumlah trial Respon Waktu Respon Waktu
1  2 Dst
2 X 10
3 X 7
4  5
5  4
Total 3 28
Ket. *Waktu dalam detik.
Pola A : tanpa Introp
Pola B : dengan Introp
Jumlah respon tidak diolah tetapi menjadi catatan observasi

2.4.1.2 Kelompok
No. Subjek Pola A* Pola B*
1.
2.
3.
4.
5.
Ket. *Waktu dalam detik

2.4.2 Pengolahan Hasil

2.4.2.1 Individu

Pola A* Pola B* Kesimpulan


Hasil
Ket. *Waktu dalam detik.

2.4.2.2 Kelompok

Data yang diperoleh dalam penelitian ini di analisis dengan uji Wilcoxon.

Tabel Test Statistics


Pola B – Pola A
Asym.Sig. (2-tailed)
*Ket. Waktu dalam detik
12

Hasil data diperoleh dengan menggunakan IBM SPSS versi. 20 dengan uji non-parametrik.

2.4.3 Observasi

2.4.3.1 Kondisi Fisik

2.4.3.2 Kondisi Psikologis

2.5 Pembahasan

2.5.1 Individu

2.5.2 Kelompok

2.6 Simpulan

2.6.1 Individu

2.6.1 Kelompok

2.7 Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari

Makassar,
Peneliti

Nama
NIM.
Asisten Praktikum 1 Asisten Praktikum 2

Nama Nama
NIM. NIM.

ASOSIASI

03/EXP/2019
13

Nama Peneliti :

NIM :

Inisial Subjek :

Jenis Kelamin :

Umur :

Pendidikan Terakhir :

Tanggal Penelitian :

Waktu Penelitian :

Tempat Penelitian :

3.1 Rumusan Masalah

Apakah ada perbedaan kemampuan subjek dalam melakukan asosiasi anatara Discreate

Free Association dengan Control Association?

3.2 Kajian Pustaka dan Hipotesis

2.7.1 Kajian Pustaka

2.7.1.1 Atensi dll

2.7.2 Hipotesis

3.2.2.1 Individu

Ada perbedaan kemampuan subjek dalam melakukan asosiasi antara Discreate Free

Association dengan Control Association.

1.2.2.3 Kelompok
14

Ada perbedaan antara kemampuan kelompok dalam melakukan asosiasi antara Discreate

Free Association dengan Control Association.

3.3 Metode Penelitian

3.3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen dengan menggunakan The One Shot

Case Study.

3.3.2 Sarana Penelitian

Sarana yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar-daftar kata sebagai stimulus

word dan stopwatch.

3.3.3 Prosedur Penelitian

Prosedur yang dijalankan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Peneliti dan subjek penelitian (OP) duduk di ruangan kosong.

2. Peneliti mencatat respon, duduk di belakang OP supaya tidak mengganggu.

3. Peneliti memberikan instruksi: “Katakanlah asosiasi yang segera Saudara ingat setelah saya

mengatakan suatu perkataan. Saudara tidak boleh memikirkan jawaban yang akan Saudara

berikan melainkan apa yang benar-benar seketika itu timbul dalam asosiasi Saudara saat itu.”

4. Pada Discreate Free Association, OP harus mengatakan satu kata.

5. Pada Controlled Association, OP harus memberi jawaban yang tertuju sesuai dengan

instruksi, misalnya lawannya, persamaannya, dan sebagainya.

3.4 Hasil

3.4.1 Pencatatan Hasil

3.4.1.1 Individu
15

Golongan
A B
Hasil
Keterangan:
A = Discreate Free Association
B = Controlled Association

3.4.1.2 Kelompok
Subjek A B
1.
2.
3.
4.
5.
Jumlah
Keterangan:
A = Discreate Free Association
B = Controlled Association

3.4.2 Pengolahan Hasil

3.4.2.1 Individu

Golongan Kesimpulan
A B
Hasil
Keterangan:
A = Discreate Free Ass/ociation
B = Controlled Association

3.4.2.2 Kelompok

Data yang diperoleh dalam penelitian ini di analisis dengan uji Wilcoxon.

Tabel Test Statisticsa


B–A
Asym.Sig. (2-tailed)
a. Wilcoxon Signed Rank Test

3.4.3 Observasi

3.4.3.1 Kondisi Fisik


16

3.4.3.2 Kondisi Psikologis

3.5 Pembahasan

3.5.1 Individu

Kelompok

3.6 Simpulan

3.6.1 Individu

2.7.3 Kelompok

3.7 Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari

Makassar,
Peneliti

Nama
NIM.
Asisten Praktikum 1 Asisten Praktikum 2

Nama Nama
NIM. NIM.

PUZZLE

04/EXP/2019

Nama Peneliti :

NIM :

Inisial Subjek :
17

Jenis Kelamin :

Umur :

Pendidikan Terakhir :

Tanggal Penelitian :

Waktu Penelitian :

Tempat Penelitian :

4.1 Rumusan Masalah

Proses berpikir seseorang untuk memecahkan masalah/problem, dia akan

menggunakan petunjuk-petunjuk tertentu yang ada (guide) sebagai pegangan untuk

mempermudah pemecahannya. Berapa besar pengaruh petunjuk (guide) itu pada proses berpikir

individu, bila dibandingkan dengan tidak menggunakan petunjuk (guide)? Petunjuk yang

dimaksud disini adalah petunjuk tentang pembatasan waktu untuk penyelesaian masalah.

4.2 Kajian Pustaka dan Hipotesis

4.2.1 Kajian Pustaka

4.2.2 Hipotesis

4.2.2.1 Individu

1. Ada perbedaan pemecahan masalah dengan keberadaan petunjuk dan ketiadaan petunjuk

waktu ditinjau dari banyaknya banyaknya pola yang berhasil diselesaikan oleh individu.

2. Ada perbedaan pemecahan masalah dengan keberadaan petunjuk dan ketiadaan petunjuk

waktu ditinjau dari banyaknya kesalahan yang dilakukan oleh individu.

Kelompok
18

1. Ada perbedaan pemecahan masalah dengan keberadaan petunjuk dan ketiadaan petunjuk

waktu ditinjau dari banyaknya pola yang berhasil diselesaikan oleh kelompok.
2. Ada perbedaan pemecahan masalah dengan keberadaan petunjuk dan ketiadaan petunjuk

waktu ditinjau dari banyaknya kesalahan yang dilakukan oleh kelompok.

4.3 Metode Penelitian

4.3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan menggunakan The Basic Randomized

Comparing Two Treatments.

4.3.2 Sarana Penelitian

Sarana yang digunakan dalam penelitian ini adalah puzzle, blangko jawaban, stop watch, dan

addo check.

4.3.3 Prosedur Penelitian

Prosedur yang dijalankan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Peneliti mempersiapkan segala sesuatunya termasuk sarana yang akan digunakan.


2. Subjek penelitian akan masuk ke dalam ruangan secara bergantian.
3. Peneliti mempersilahkan subjek penelitian (OP) memasuki tempat penelitian.
4. Peneliti memberikan instruksi awal berupa pengantar pada OP.
5. Instruksi penelitian: Pada subjek pertama diberi instruksi, bahwa waktu yang disediakan untuk

menyelesaikan ketujuh pola adalah 5 menit (tanpa petunjuk). Sedangkan, subjek kedua akan

diberi instruksi, bahwa waktu yang disediakan untuk menyelesaikan ketujuh pola adalah 5

menit, dan akan diingatkan tiap menit bahwa waktu yang tersisa untuk menyelesaikan ketujuh

pola sisa … menit (dengan petunjuk).


6. Peneliti memberikan instruksi akhir berupa penutup pada OP.
7. Peneliti mempersilahkan dan menemani OP keluar ruangan.
8. Peneliti masuk kembali ke dalam ruangan dan membenahi segala sesuatunya.

4.4 Hasil
19

4.4.1 Pencatatan Hasil

4.4.1.1 Individu

Tanpa Petunjuk Dengan Petunjuk


Kesalahan
Pola Terbentuk

3.4.1.2 Kelompok
No Subjek Pola Kesalahan
.
Tanpa Dengan Tanpa Dengan
Petunjuk Petunjuk Petunjuk Petunjuk
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

4.4.2 Pengolahan Hasil

4.4.2.1 Individu

Tanpa Petunjuk Dengan Petunjuk Kesimpulan


Kesalahan
Pola Terbentuk

3.4.2.2 Kelompok

Data untuk hipotesis dalam penelitian ini dianalisis dengan uji Mann-Whitney menggunakan

SPSS versi 20 untuk mendapatkan nilai perbedaan signifikansi ketika diberikan petunjuk waktu

dan tanpa diberikan petunjuk waktu.

a. Data Pola
20

Test Statitistic
Pola Terbentuk
Asym.Sig. (2-tailed)

Berdasarkan tabel hasil uji statistik dengan Mann-Whitney U

b. Data Kesalahan

Test Statitistic
Kesalahan
Asym.Sig. (2-tailed) 0,173

Berdasarkan tabel hasil uji statistik dengan Mann-Whitney U

4.4.3 Observasi

4.4.3.1 Kondisi Fisik

4.4.3.2 Kondisi Psikologis

4.5 Pembahasan

3.5.1 Individu

Kelompok

4.6 Simpulan

3.6.1 Individu

4.6.1 Kelompok

4.7 Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari

Makassar,
Peneliti
21

Nama
NIM.
Asisten Praktikum 1 Asisten Praktikum 2

Nama Nama
NIM. NIM.

KVM * (Testi tidak boleh kidal)

05/EXP/2019

Nama Peneliti :

NIM :

Inisial Subjek :

Jenis Kelamin :

Umur :

Pendidikan Terakhir :

Tanggal Penelitian :

Waktu Penelitian :

Tempat Penelitian :
22

5.1 Rumusan Masalah

Apakah pemberian suara buzzer, penggunaan tangan kiri dan ring yang semakin

mengecil mempengaruhi koordinasi visual motorik?

5.2 Kajian Pustaka dan Hipotesis

5.2.1 Kajian Pustaka

5.2.2 Hipotesis

5.2.2.1 Individu

1. Ada perbedaan error sebelum dan sesudah diberi ring besar (tanpa perlakuan),

ring tengah (perlakuan I) dan ring kecil (perlakuan II) untuk individu.

2. Ada perbedaan error sebelum dan sesudah diberi perlakuan buzzer untuk

individu.

3. Ada perbedaan error sebelum dan sesudah diberi perlakuan penggunaan tangan

kiri untuk individu.

Kelompok

1. Ada perbedaan error sebelum dan sesudah diberi perlakuan I (ring besar),

perlakuan II (ring tengah) dan perlakuan III (ring kecil) untuk kelompok.

2. Ada perbedaan error sebelum dan sesudah diberi perlakuan buzzer untuk

kelompok.

3. Ada perbedaan error sebelum dan sesudah diberi perlakuan penggunaan tangan

kiri untuk kelompok.

5.3 Metode Penelitian

5.3.1 Rancangan Penelitian


23

Penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen dengan menggunakan The One Group

Pretest-Posttest Design.

5.3.2 Sarana Penelitian

Sarana yang digunakan dalam penelitian ini adalah Steadiness Tester yang terdiri dari 3 unit:

a. 1 unit boks panel

b. 1 buah tongkat penghubung

c. 3 buah tiang ring

5.3.3 Prosedur Penelitian

Prosedur yang dijalankan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tes ini merupakan tes individual. Oleh karena itu, hanya diperbolehkan satu subjek

berada di dalam ruang tes pada tiap kali percobaan. Subjek lainnya diminta menunggu di

luar ruangan.

2. Subjek duduk di kursi yang telah disediakan dan tangan sejajar dengan lubang ring.

Tester duduk di samping alat ukur dan memberikan instruksi kepada subjek. Instruksi: Di

hadapan Saudara terdapat sebuah alat tes yang terdiri atas sebuah boks dan sebuah

tongkat panjang yang dihubungkan oleh kabel. Pada boks ini terdapat sebuah tongkat

kecil yang ujungnya berlubang.

Tugas Saudara adalah memasukkan tongkat ini melalui lubang tersebut sampai

menyentuh titik tombol yang berada di seberang tongkat kecil hingga menyala.

Usahakan agar tongkat panjang itu tidak menyentuh sisi-sisi lubang ring tersebut.

Bila tongkat mengenai sisi lubang ring ini, maka akan tercatat sebagai kesalahan.

Saudara akan diberi kesempatan beberapa kali untuk tugas tersebut.


24

3. Setiap OP melakukan 25 kali percobaan.

4. Lima belas kali percobaan pertama OP melakukan dalam situasi yang normal yaitu tanpa

perlakuan (5 kali dengan ring besar), (perlakuan I) 5 kali dengan ring tengah, dan

(perlakuan II) 5 kali dengan ring kecil. Kemudian 10 kali percobaan terakhir OP diberi

perlakuan (5 kali dengan buzzer dan 5 kali dengan tangan kiri).

5. Pada setiap OP jumlah kesalahan untuk setiap percobaan (25 percobaan) dicatat.

5.4 Hasil

3.4.1 Pencatatan Hasil

3.4.1.1 Individu

No. Tanpa Perlakuan Dengan Perlakuan

Ring Besar Ring Tengah Ring Kecil Buzzer Tangan Kiri

1.

2.

3.

4.

5.

Jumlah

3.4.1.2 Kelompok
Subjek Tanpa Perlakuan Dengan Perlakuan
25

Ring Besar Ring Sedang Ring Kecil Buzzer Tangan Kiri

mean

Jumlah

5.4.2 Pengolahan Hasil

3.4.2.1 Individu

A. Individu

Untuk hipotesis 1:

Statistik Pola 1 Pola 2 Pola 3 Total


N
X
X
Keterangan: Pola 1= Ring Besar

Pola 2= Ring Tengah

Pola 3= Ring Kecil

Untuk hipotesis 2:

No. Tanpa Perlakuan Buzzer |d|


1 selisih
2
3
4
5
Jumlah

Untuk hipotesis 3:
26

No. Tanpa Perlakuan Tangan Kiri |d|


1 selisih
2
3
4
5
Jumlah

3.4.2.2 Kelompok

Untuk hipotesis 1, Data yang diperoleh dalam penelitian ini di analisis dengan uji ANAVA 1

jalur

Untuk hipotesis 2 dan 3, Data yang diperoleh dalam penelitian ini di analisis dengan uji

Wilcoxon

Tabel Test Statisticsa


B–A
Asym.Sig. (2-tailed)
b. Wilcoxon Signed Rank Test

5.4.3 Observasi

5.4.3.1 Kondisi Fisik

5.4.3.2 Kondisi Psikologis

5.5 Pembahasan

3.5.1 Individu

Kelompok
27

5.6 Simpulan

3.6.1 Individu

5.2.3 Kelompok

5.7 Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari

Makassar,
Peneliti

Nama
NIM.
Asisten Praktikum 1 Asisten Praktikum 2

Nama Nama
NIM. NIM.
28

MULLER-LYER ILLUSION

06/EXP/2018

Nama Peneliti :

NIM :

Inisial Subjek :

Jenis Kelamin :

Umur :

Pendidikan Terakhir :

Tanggal Penelitian :

Waktu Penelitian :

Tempat Penelitian :

6.1 Rumusan Masalah

Apakah terdapat perbedaan estimasi terhadap standar stimulus dan variabel stimulus,

ketika variabel stimulus digerakkan secara in-ward, out-ward dan in-out-ward.

6.2 Kajian Pustaka dan Hipotesis

6.2.1 Kajian Pustaka

6.2.2 Hipotesis

6.2.2.1 Individu
29

Ada perbedaan estimasi terhadap standar stimulus dan variabel stimulus, ketika variabel

stimulus digerakkan secara in-ward, out-ward dan in-out-ward untuk individu.

Kelompok

1. Ada perbedaan estimasi terhadap standar stimulus dan variabel stimulus, ketika variabel

stimulus digerakkan secara in-ward, out-ward dan in-out-ward untuk kedudukan individu

dalam kelompok.

2. Ada perbedaan estimasi terhadap standar stimulus dan variabel stimulus, ketika variabel

stimulus digerakkan secara in-ward, out-ward dan in-out-ward untuk kelompok.

6.3 Metode Penelitian

3.3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen dengan menggunakan The One Shot

Case Study.

3.3.2 Sarana Penelitian

Sarana yang digunakan dalam penelitian ini adalah Muller Lyer Illusions Apparatus.

3.3.3 Prosedur Penelitian

Prosedur yang dijalankan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Peneliti mempersiapkan segala sesuatunya termasuk sarana yang akan digunakan.

2. Observer menempati tempat duduk yang telah disediakan.

3. Peneliti mempersilahkan subjek penelitian (OP) memasuki tempat penelitian.

4. OP duduk pada kursi yang telah disediakan menghadap papan ilusi dengan jarak dua (2)

meter.

5. Peneliti memberikan instruksi awal berupa pengantar pada OP.


30

6. Peneliti memberikan instruksi penelitian sebagai berikut: “Di hadapan Saudara, terdapat

sebuah alat yang bernama ilusi Muller Lyer. Pada alat tersebut, terdapat sebuah garis di sisi

kiri saudara yang telah ditentukan posisinya, sehingga tidak bisa Anda ubah. Tugas Anda

adalah memberikan arahan kepada praktikan agar garis di sisi kiri sama panjang dengan garis

di sisi kanan, dengan menggeser garis di sisi kanan ke arah dalam (in-ward), luar (out-ward),

dan bebas (in-out-ward). Apakah ada pertanyaan? Bisa kita mulai?”.

7. Percobaan ini di lakukan lima belas kali (15), yaitu lima (5) kali in-ward, lima (5) kali out-

ward dan lima (5) kali in-out-ward.

8. Peneliti memberikan instruksi akhir berupa penutup pada OP.

9. Peneliti mempersilahkan dan menemani OP keluar ruangan.

10. Peneliti masuk kembali ke dalam ruangan dan membenahi segala sesuatunya.

6.4 Hasil

6.4.1 Pencatatan Hasil

6.4.1.1 Individu

Bagian I Bagian II Bagian III Standar


In-ward Out-ward In-out-ward

ΣX A= ΣX B= ΣX C= ΣX A=
Rata-rataA= Rata-rataB= Rata-rataC= Rata-rata=
Cat. Data yang dimasukkan ke dalam tabel adalah hasil data yang diperoleh melalui praktikum.

6.4.1.2 Kelompok
No. Subjek In-ward Out-ward In-out-ward
1.
2.
3.
31

4.
5.
ΣX
ΣX 2
Cat. Data yang dimasukkan ke dalam tabel adalah nilai rata-rata individu dalam kelompok.
6.4. 2 Pengolahan Hasil

Individu

Bagian Rata-rata Standar Kesimpulan


In-ward
Out-ward
In-out ward
Cat. Data yang dimasukkan ke dalam tabel adalah nilai rata-rata dari individu.

7.4.2.2 Kelompok

1. Hipotesis 1

No. Subjek Z Score Z Score Z Score


In-ward Out-ward In-out-ward
1.
2.
3.
4.
5.
Cat. Data yang dimasukkan ke dalam tabel adalah nilai Z-score kelompok.

2. Hipotesis 2

a. Hasil Uji In-ward

Tabel Test Statisticsa


In-ward Standar
Asym.Sig. (2-tailed)
a. Wilcoxon Signed Rank Test

Data dalam penelitian ini dianalisis dengan uji Wilcoxon

b. Hasil Uji Out-ward

Tabel Test Statisticsa


Out-ward Standar
Asym.Sig. (2-tailed)
32

a. Wilcoxon Signed Rank Test

Data dalam penelitian ini dianalisis dengan uji Wilcoxon.

c. Hasil Uji In-out-ward

Tabel Test Statisticsa


Out-ward Standar
Asym.Sig. (2-tailed)

a. Wilcoxon Signed Rank Test

Data dalam penelitian ini dianalisis dengan uji Wilcoxon.

6.4.3 Observasi

3.4.3.1 Kondisi Fisik

3.4.3.2 Kondisi Psikologis

6.5 Pembahasan

3.5.1 Individu

Kelompok

6.6 Simpulan

3.6.1 Individu

6.6.1 Kelompok

6.7 Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari

Makassar,
Peneliti
33

Nama
NIM.
Asisten Praktikum 1 Asisten Praktikum 2

Nama Nama
NIM. NIM.

SPAN OF IMMEDIATE MEMORY (CHUNKING)

07/EXP/2019
34

Nama Peneliti :

NIM :

Inisial Subjek :

Jenis Kelamin :

Umur :

Pendidikan Terakhir :

Tanggal Penelitian :

Waktu Penelitian :

Tempat Penelitian :

7.1 Rumusan Masalah

Apakah ada pengaruh chunking (pengelompokan huruf) terhadap jumlah huruf yang

dapat diingat?

7.2 Kajian Pustaka dan Hipotesis

2.7.4 Kajian Pustaka

2.7.5 Hipotesis

3.2.2.1 Individu

Ada perbedaan ketepatan individu dalam mengingat huruf jika dalam bentuk kata

(chunking).

Kelompok
35

Ada perbedaan ketepatan kelompok dalam mengingat huruf jika dalam bentuk kata

(chunking).

7.3 Metode Penelitian

3.3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen dengan menggunakan The One Shot

Case Study.

3.3.2 Sarana Penelitian

Sarana yang digunakan dalam penelitian ini adalah seperangkat komputer jinjing.

3.3.3 Prosedur Penelitian

Prosedur yang dijalankan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Peneliti mempersiapkan segala sesuatunya termasuk sarana yang akan digunakan.

2. Cara mengaktifkan program:

a. Aktifkan INTPSYCH dengan menekannya dua kali (double click).

b. Masukkan nama depan anda, tekan ENTER masukkan nama belakang tekan ENTER,

tekan No, jika nama anda sudah benar, dan Yes jika anda ingin menulis ulang nama anda,

setelah itu tampilan layar berubah tekan click to continue dua kali.

c. Setelah itu, anda akan masuk dalam menu pilihan. Tekan Span of Immediate Memory:

Chunking akan tampil tulisan “Are you ready to begin this program” (“apakah anda siap

memulai program ini?”) tekan YES.

d. Tekan tanda panah kanan ( )

3. Observer menempati tempat duduk yang telah disediakan.

4. Peneliti mempersilahkan subjek penelitian (OP) memasuki tempat penelitian.

5. Peneliti memberikan instruksi awal berupa pengantar pada OP.


36

6. Dudukkan OP di kursi yang telah disiapkan.

7. Beri instruksi, bahwa pada layar akan tampil beberapa huruf berturut-turut dalam jangka

waktu tertentu. Tugas anda adalah menghapalkan huruf tersebut dan menuliskannya kembali

ke komputer tanpa spasi setelah huruf terakhir tampil. Jika anda sudah siap untuk memulai

tekan OK.

8. Bagian pertama adalah kelompok huruf yang tidak bermakna yang terdiri atas 3, 5, 7, dan 9

huruf.

9. Pada bagian pertama ini terdiri atas dua bagian. Bagian pertama adalah latihan. Anda harus

melewati bagian ini dulu. Kemudian bagian kedua adalah soal sebenarnya. Bagian kedua

(soal sebenarnya) akan terdiri atas masing-masing 5 soal. Tugas anda adalah mengetikkan

kembali huruf-huruf tersebut dan setelah selesai menekan tanda panah kanan.

10. Bagian kedua adalah kelompok huruf yang bermakna yang terdiri atas 3, 5, 7, dan 9 kata

yang terdiri atas masing-masing tiga huruf.

11. Pada bagian kedua ini terdiri atas dua bagian. Bagian pertama adalah latihan. Anda harus

melewati bagian ini dulu. Kemudian bagian kedua adalah soal sebenarnya yang terdiri atas

masing-masing 5 soal. Tugas anda adalah mengetikkan kembali huruf-huruf tersebut dan

setelah selesai menekan tanda panah kanan.

12. Di akhir akan diberikan tabel jumlah kata yang dapat diingat dengan benar untuk masing-

masing kelompok huruf.

13. Peneliti memberikan instruksi akhir berupa penutup pada OP.

14. Peneliti mempersilahkan dan menemani OP keluar ruangan.

15. Peneliti mencatat hasil percobaan yang telah dilakukan OP.

16. Peneliti masuk kembali ke dalam ruangan dan membenahi segala sesuatunya.
37

7.4 Hasil

3.4.1 Pencatatan Hasil

1.4.1 Pencatatan Hasil

1.4.1.1 Individu

List Length A B

Keterangan: A = Huruf tak dikelompokkan (total letters corrects)


B = Huruf yang dikelompokkan (total letters corrects)

1.4.1.2 Kelompok

Subjek A B

Keterangan: A = Huruf tak dikelompokkan (total letters corrects)


B = Huruf yang dikelompokkan (total letters corrects)

1.4.2 Pengolahan Hasil

1.4.2.1 Individu

Data untuk hipotesis satu dan dua dalam penelitian ini dianalisis dengan uji t.

1.4.2.2 Kelompok

Data untuk hipotesis satu dan dua dalam penelitian ini dianalisis dengan uji t. Data yang

digunakan adalah nilai rata-rata dari tiap individu.


38

3.4.3 Observasi

3.4.3.1 Kondisi Fisik

3.4.3.2 Kondisi Psikologis

3.5 Pembahasan

3.5.1 Individu

Kelompok

7.6 Simpulan

3.6.1 Individu

7.6.1 Kelompok

7.7 Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari

Makassar,
Peneliti

Nama
NIM.
Asisten Praktikum 1 Asisten Praktikum 2

Nama Nama
NIM. NIM.

PENGLIHATAN DALAM
08/EXP/2019

Nama Peneliti :

NIM :
39

Inisial Subjek :

Jenis Kelamin :

Umur :

Pendidikan Terakhir :

Tanggal Penelitian :

Waktu Penelitian :

Tempat Penelitian :

8.1 Rumusan Masalah

Sampai sejauh mana subjek dapat mengadakan ketepatan jarak dalam hal pengamatan?

8.2 Kajian Pustaka dan Hipotesis

8.2.1 Kajian Pustaka

8.2.2 HIPOTESIS

1. Ada perbedaan ketepatan pengamatan pada variabel stimulus terhadap variabel

standar dimana variabel stimulus digerakkan secara in-ward, out-ward dan in-out-

ward untuk individu.

2. Ada perbedaan ketepatan pengamatan pada variabel stimulus terhadap variabel

standar dimana variabel stimulus digerakkan secara in-ward, out-ward dan in-out-

ward untuk kelompok.

3. Ada pengaruh pemberian “distruction” terhadap kemampuan ketepatan

pengamatan jarak batang untuk kelompok.

8.3 METODE PENELITIAN


40

8.3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen dengan menggunakan The One Shot

Case Study.

8.3.2 Sarana Penelitian

Sarana yang digunakan dalam penelitian ini adalah Alat Depth Perception.

8.3.3 Prosedur Penelitian

1. Subjek duduk pada kursi yang telah disediakan menghadapi alat penglihatan dalam

(Depth Perception)

2. Subjek memegang tongkat yang disediakan untuk menggerakkan batang agar sejajar

dengan posisi batang yang ada dalam kotak

3. Subjek diberi instruksi untuk menebak kira-kira seberapa tepatnya terhadap standar

stimulus (batang yang ada dalam kotak).

4. Pengetes duduk di samping alat untuk mencatat skor yang didapat dari hasil

pengamatan subjek.

5. Subjek menjalankan percobaan sebanyak 15 kali, yaitu 5 kali dari luar ke dalam (in-

ward), 5 kali dari dalam ke luar (out-ward), dan 5 kali in-out-ward (untuk hipotesis 1

dan 2).

6. Subjek melakukan percobaan 5 kali dengan “distruction” (lampu menyala di dalam

kotak), secara in-out-ward (untuk hipotesis 3).

8.4 PENCATATAN HASIL

A. Individu

Trial In-ward Out-ward In-out-ward Distruction


41

1. 30

2. 30.2

3. 38

4. 45

5. 30

Jumlah 173,2

B. Kelompok
Subjek In-ward Out-ward In-out ward Distruction

1.

Jumlah

Keterangan: Jarak dalam satuan cm

II. PENGOLAHAN HASIL


A. Individu
Data pada individu diuji dengan menggunakan analisis uji anava 1 jalur (hipotesis 1).

B. Kelompok
Data pada kelompok diuji dengan menggunakan analisis uji anava 1 jalur (hipotesis 2).

C. Pemberian “distruction” terhadap kemampuan ketepatan pengamatan kelompok


Dengan menggunakan analisis uji Wilcoxon (hipotesis 3). Data yg dipakai untuk
dianalisis adalah pada kolom 3 (in-out-ward) dan kolom 4 (distruction) untuk kelompok
42

8.4.3 Observasi

3.4.3.1 Kondisi Fisik

3.4.3.2 Kondisi Psikologis

8.5 Pembahasan

3.5.1 Individu

Kelompok

8.6 Simpulan

3.6.1 Individu

7.7.1 Kelompok

8.7 Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari

Makassar,
Peneliti

Nama
NIM.
Asisten Praktikum 1 Asisten Praktikum 2

Nama Nama
NIM. NIM.
43

REACTION TIME
09/EXP/2019

Nama Peneliti :

NIM :

Inisial Subjek :

Jenis Kelamin :

Umur :

Pendidikan Terakhir :

Tanggal Penelitian :

Waktu Penelitian :

Tempat Penelitian :

9.1 Rumusan Masalah


44

Apakah cara pemberian “cahaya lampu” (stroboscopic) mempengaruhi waktu reaksi

seseorang dalam menghadapi suatu tugas tertentu.

9.2 Kajian Pustaka dan Hipotesis

9.2.1 Kajian Pustaka

9.2.2. Hipotesis

III. HIPOTESIS

A. Individu

1. Ada perbedaan waktu reaksi untuk pemeriksaan tanpa perlakuan dengan

pemberian introp pada individu.

B. Kelompok

1. Ada perbedaan waktu reaksi untuk pemeriksaan tanpa perlakuan dengan

pemberian introp pada kelompok.

9.3 METODE PENELITIAN

9.3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen dengan menggunakan Method of

Difference atau Two Group Design

9.3.2 Sarana Penelitian

Sarana yang digunakan dalam penelitian ini adalah Alat Reaction Time.

9.3.3 Prosedur Penelitian

1. OP duduk di depan meja menghadap alat ukur yang telah disediakan.

2. Instruksi: “Saudara akan melakukan percobaan yang disebut reaction time. Nanti

kepada Saudara akan diperlihatkan sebuah kotak dengan empat tombol warna, yaitu
45

tombol merah, hijau, biru dan kuning. Akan ada dua perlakuan, yaitu yang tanpa INT

(Interupt) dan dengan INT (Interupt), masing-masing 5 percobaan. Pada perlakuan

tanpa INT, tester akan menekan pertama kali tombol secara berurutan, yaitu

tombol merah, hijau, biru, kuning dan merah (tidak disampaikan kepada

testi/partisipan). Tugas Saudara nanti adalah tugas yang sederhana yaitu tekanlah

tombol sesuai warna lampu yang anda lihat pada kotak yang menyala secepat

mungkin. Bila lampu merah menyala pada kotak menyala maka anda diminta untuk

menekan tombol merah dst sesuai dengan warna lampu yang menyala.

3. Pada perlakuan kedua yaitu dengan INT (Interupt), tugas anda masih sama dengan

sebelumnya, yaitu menekan tombol warna sesuai dengan warna lampu yang menyala.

Hanya saja, pada perlakuan ini, anda akan melihat beberapa lampu lainnya juga akan

menyala secara berkedip. Bila Saudara melakukan kesalahan, cepatlah perbaiki

dengan tombol warna yang sesuai karena lampu tidak akan mati apabila anda belum

menekan tombol warna yang benar”. Apakah ada pertanyaan? Bila tidak, percobaan

ini akan segera kita mulai.

4. Waktu yang diperlukan oleh OP dicatat setiap selesai menekan tombol warna hingga

10 kali percobaan (5 percobaan setiap perlakuan) selesai dilakukan.

9.4 PENCATATAN HASIL

Individu

Trial
A B

1
2
46

3
4
5

Jumlah

Keterangan: A = Tanpa Perlakuan


B = Dengan Introp
Waktu dalam satuan milidetik
B. Kelompok

Subjek

A B

Jumlah

Keterangan: A = Tanpa Perlakuan


B = Dengan Introp
Waktu dalam satuan milidetik

1.4.2 Pengolahan Hasil

1.4.2.1 Individu

Data untuk hipotesis satu dan dua dalam penelitian ini dianalisis dengan uji Wilcoxon.

1.4.2.2 Kelompok

Data untuk hipotesis satu dan dua dalam penelitian ini dianalisis dengan uji Wilcoxon.
47

3.4.3 Observasi

3.4.3.1 Kondisi Fisik

3.4.3.2 Kondisi Psikologis

9.5 Pembahasan

3.5.1 Individu

Kelompok

9.6 Simpulan

3.6.1 Individu

9.6.1 Kelompok

9.7 Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari

Makassar,
Peneliti

Nama
NIM.
Asisten Praktikum 1 Asisten Praktikum 2

Nama Nama
NIM. NIM.

Anda mungkin juga menyukai