Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH TES BAKAT MINAT

“TEST RMIB (Rothwell-Miller Interest Blank)”

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5 KELAS A
Ketua : Fitri Nurkholiza Millenia 17101157510013
Wakil Ketua : Arma Meldayanti 17101157510008
Anggota :
1. Revandra Febria 16101157510032
2. Ade Chandra 17101157510001
3. Felicia Sectiani 17101157510012
4. Hilda Hayatul Desra 17101157510018
5. Rahma Fadhila 17101157510031
6. Rifal Fernando 17101157510034
7. Rifda Salma Hia 17101157510035

Dosen Pengampu : ANDHIKA ANGGAWIRA, M.Psi., Psikolog

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK”
PADANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
hidayah-Nyalah sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah ini dengan sebaik
mungkin. Makalah Tes Bakat dan Minat “TEST RMIB (Rothwell-Miller Interest Blank)”
ini ditulis untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Tes Bakat dan Minat.
Dalam penyusunan makalah ini tentunya penulis mendapat banyak bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih atas bantuannya
dalam menyelesaikan makalah ini, serta ucapan terima kasih penulis terkhusus kepada
Bapak Andhika Anggawira, M.Psi., Psikolog selaku dosen mata kuliah Tes Bakat dan
Minat yang memberikan penulis amanah untuk menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
kepada pembaca. Akhirnya, penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
khususnya kepada penulis sendiri.

Padang, 10 Oktober 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i


DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
C. Tujuan ....................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 4
A. Sejarah Tes RMIB..................................................................................... 4
B. Kegunaan dan Tujuan Tes RMIB ............................................................. 5
C. Jenis Pekerjaan dalam Tes RMIB ............................................................. 7
D. Kekurangan Tes RMIB ............................................................................. 9
E. Kelebihan Tes RMIB ................................................................................ 10
F. Administrasi dalam Tes RMIB ................................................................. 12
G. Penskoringan Tes RMIB ........................................................................... 14
BAB III PENUTUP ............................................................................................... 17
A. Kesimpulan ............................................................................................... 17
B. Saran ......................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 19

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Menurut Ellsworth.(1997), belajar ataupun bekerja pada bidang bidang yang
diminati terlebih lagi didukung dengan bakat serta talenta yang sesuai, akan memberi
semangat dalam mempelajari atau menjalaninya. Tapi seringkali kita memilih suatu
jurusan atau bidang studi karena mengikuti kehendak orang lain, atau memilih
bidang yang sedang popular, tanpa sempat mencerna terlebih dahulu dan memahami
bidang yang akan dipelajari. Akibatnya tidak pernah terpikirkan profesi apa yang
akan dijalani setelah selesai sekolah ataupun lebih jauh lagi mengenali bidang
pekerjaan seperti apa yang akan digelutinya sesuai dengan latar belakang
pendidikannya tersebut. Mengembangkan bakat dan minat bertujuan agar seseorang
belajar atau dikemudian hari mampu bekerja di bidang yang diminatinya dan sesuai
dengan kemampuan serta bakat dan minat yang dimilikinya sehingga dapat
dikembangkan kapabilitas untuk belajar serta bekerja secara optimal dengan penuh
antusias.
Dalam memilih kegiatan ekstrakurikuler seseorang tidak terlepas dari
keterarikannya terhadap kegiatan tersebut, seseorang cenderung akan memilih
kegiatan yang mereka minati. Ketertarikan itulah yang biasa disebut dengan minat.
Aiken (1994) mendefinisikan minat kesukaan terhadap kegiatan melebihi kegiatan
lain. Minat berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong seseorang untuk
menghadapi atau berurusan dengan orang, benda, kegiatan, pengalaman yang
dirangsang oleh kegiatan itu sendiri (Crow dan Crow dalam Djaali, 2007)
Jersild dan Tasch menekankan bahwa minat atau interest menyangkut aktivitas-
aktivitas yang dipilih secara bebas oleh individu. Sedangkan menurut Doyles Fryer
(dalam Nurkencana, 1993) minat atau interest adalah gejala psikis yang berkaitan
dengan obyek atau aktivitas yang menstimulir perasaan senang pada individu. Dari
banyak definisi diatas dapat disimpulkan bahwa minat berhubungan dengan obyek,
perasaan individu, dan kegiatan.
Minat yang timbul karena kebutuhan akan menjadi factor pendorong seseorang
untuk melakukan usahanya, jadi orang yang memiliki minat tidak perlu motifasi dari
luar karena dia sudah memilki motifasi yang tinggi dalam dirinya sendiri. Minat
sangatlah penting terutama dalam dunia pendidikan.

1
Tes adalah suatu cara penilalian yang diberikan kepada testee (orang yang dites)
kemudian dibandingkan hasilnya dengan nilai testee lain ataupun dengan nilai yang
sudah distandarisasikan untuk mengetahui kemampuan seseorang. Tes yang
digunakan untuk mengetahui minat sering disebut dengan inventory minat.
Studi tentang minat banyak dilakukan untuk keperluan konseling pekerjaan,
pendidikan maupun pengambilan keputusan dikedua bidang tersebut. Oleh karena
itulah inventory test minat sebagian besar dirancang untuk memperkirakan minat
individu dalam berbagai bidang pekerjaan. Sejumlah inventory juga memberikan
analisis minat dalam kurikulum pendidikan yang pada gilirannya terkait dengan
keputusan karier.
Minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas
tanpa ada yang menyuruh. Untuk mengetahui minat seseorang, telah dikembangkan
alat tes RMIB merupakan singkatan dari The Rothwell Miller Interest Blank (RMIB)
yang merupakan suatu tes yang disusun dengan tujuan untuk mengukur minat
seseorang berdasarkan sikap seseorang terhadap suatu pekerjaan. Penelusuran tes
bakat dan minat ini memadukan kemampuan intelektual atau keterampilan (skill)
dengan minat dan bakat yang dimiliki oleh seseorang. Tes RMIB yang sudah ada
merupakan tes manual yang masih menggunakan kertas.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana sejarah tes RMIB (Rothwell Miller Interest Blank) ?
2. Apa saja kegunaan dan tujuan tes RMIB (Rothwell Miller Interest Blank) ?
3. Apa saja jenis pekerjaan dalam tes RMIB (Rothwell Miller Interest Blank) ?
4. Apa saja kekurangan tes RMIB (Rothwell Miller Interest Blank) ?
5. Apa saja kelebihan tes RMIB (Rothwell Miller Interest Blank) ?
6. Bagaimana administrasi dalam melakukan tes RMIB (Rothwell Miller Interest
Blank) ?
7. Bagaimana cara melakukan penskoringan tes RMIB (Rothwell Miller Interest
Blank) ?

2
C. TUJUAN
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui sejarah tes RMIB (Rothwell Miller Interest Blank) ?
2. Untuk mengetahui kegunaan dan tujuan tes RMIB (Rothwell Miller Interest
Blank) ?
3. Untuk mengetahui jenis pekerjaan dalam tes RMIB (Rothwell Miller Interest
Blank) ?
4. Untuk mengetahui kekurangan tes RMIB (Rothwell Miller Interest Blank) ?
5. Untuk mengetahui kelebihan tes RMIB (Rothwell Miller Interest Blank) ?
6. Untuk mengetahui administrasi dalam melakukan tes RMIB (Rothwell Miller
Interest Blank) ?
7. Untuk mengetahui cara melakukan penskoringan tes RMIB (Rothwell Miller
Interest Blank) ?

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. SEJARAH TES RMIB (Rothwell Miller Interest Blank)


Test inventori tidak hanya banyak digunakan untuk kepentingan asesmen
mengenai kepribadian seseorang atau individu saja, namun juga digunakan untuk
melihat minat dan juga bakat individu. salah satu test inventori yang secara khusus
terfokus pada penilaian minat dan bakat individu adalah RMIB atau Rothwell Miller
Interest Blank.
Pada awalnya, test ini dikembangkan oleh Rothwell pada tahun 1947. Saat itu tes
tersebut hanya memiliki 9 jenis kategori dari jenis-jenis pekerjaan yang ada yaitu
outdoor, mechanical, computational, scientific, personal contact, aesthetic, literary,
musical, dan social service.
Kemudian pada tahun 1958, tes diperluas menjadi 12 kategori oleh Kenneth
Miller. Ini dilatar belakangi karena ia menganggap bahwa, dari ke-9 kategori yang
ada belom cukup untuk mewakili semua bidang pekerjaan yang ada, sehingga
ditambahkan 3 kategori lagi yaitu clerical, practical, dan medical.
Sehingga pada akhirnya, pembaruan test ini memberikan nama Rothwell Miller
Interest Balank sebagai sebuah test minat bakat yang sudah terstandarisasi. Tes ini
berbentuk blanko atau formulir yang berisikan daftar pekerjaan yang disusun dalam
9 kelompok dengan kode huruf A sampai I, serta dibedakan untuk kelompok
pekerjaan pria dan wanita. Masing-masing kelompok pekerjaan tersebut terdiri atas
12 jenis pekerjaan yang mewakili 9 kategori pekerjaan yang akan diukur dalam tes
ini. Tes ini disusun dengan tujuan untuk mengukur minat seseorang berdasarkan
sikap seseorang terhadap suatu pekerjaan dan ide-ide stereotipe terhadap pekerjaan
yang bersangkutan.
Tes Rothwell Miller dapat diberikan kepada testee secara perorangan maupun
klasikal. Instruksi biasanya sudah terdapat dalam blanko sehingga bagi testee yang
sudah dewasa dapat diinstruksikan untuk membaca sendiri, kecuali untuk orang
dewasa dengan intelegensi rendah (dull-normal). Bagi testee dull-normal, dianggap
kemampuannya kurang untuk memahami, instruksi tes yang tertulis sehingga perlu
diberikan beberapa contoh untuk dapat mengerjakannya dengan tepat. Bahkan
terkadang masih harus dilengkapi dengan memeriksa pekerjaannya setiap saat untuk
mencegah kemungkinan berbuat kesalahan.

4
B. KEGUNAAN DAN TUJUAN TES RMIB (Rothwell Miller Interest Blank)
1. Kegunaan Tes RMIB (Rothwell Miller Interest Blank)
Tes inventori Rothwell Miller Interest Blank (RMIB) digunakan untuk
melihat minat dan juga bakat individu. Salah satu tes inventori yang secara
khusus terfokus pada penilaian minat dan bakat individu. Konsep utama atau
dasar teori dari RMIB ini adalah mengenai persepsi dan juga stereotip pada
individu mengenai pekerjaan-pekerjaan tertentu. Dengan memanfaatkan
stereotip ini, maka test RMIB mampu untuk mengungkapkan jenis pekerjaan dan
juga minat dan bakat yang cocok bagi individu.
Hasil interpretasi dari tes minat Rothwell – Miller dapat digunakan sebagai
bahan pertimbangan dalam mengarahkan atau memberikan saran pada individu.
Selain itu, dapat pula dipergunakan sebagai bahan diskusi kelompok untuk
mengembangkan suatu apresiasi terhadap kebutuhan akan adanya pekerjaan
yang memuaskan.
Di samping itu, penggunaan utama dari hasil interpretasi ini adalah untuk
membantu individu menentukan minat utamanya, yang kemudian akan diikuti
dengan studi yang mendalam tentang pekerjaan yang terdapat di dalam lingkup
minatnya.
Kegunaan tes RMIB digunakan dalam bidang konseling karier, konseling
pekerjaan, penjurusan siswa, dan perencanaan bahan bacaan siswa.

2. Tujuan Tes RMIB (Rothwell Miller Interest Blank)


Tes ini disusun dengan tujuan untuk mengukur interest seseorang
berdasarkan sikap seseorang terhadap suatu pekerjaan. hal yang didasarkan atas
ide-ide stereotype terhadap pekerjaan yang bersangkutan. Pemikiran yang
mendasari pembentukan tes ini adalah bahwa setiap orang memiliki konsep-
konsep stereotype terhadap jenis-jenis pekerjaan yang tersedia atau yang
disediakan oleh masyarakat, dan yang kemudian memilih pekerjaan yang sesuai
dengan ide-ide tersebut, meskipun terdapat juga stereotype yang tidak
berdasarkan ide tertentu atau tidak ada hubungannya sama sekali dengan
pekerjaan yang dimaksud. Stereotype seperti ini lebih banyak mendasarkan
konsepnya pada hal-hal yang menarik daripada hal-hal yang merupakan
kekhususan dari pekerjaan tersebut. dan keadaan semacam ini sangat

5
memungkinkan terjadinya atau timbulnya stereotype yang benar atau salah sama
sekali.
Misalnya saja stereotype dari pegawai bank adalah oraqng yang selalu
berhubungan dengan pembayaran atau uang adalah benar . tetapi pendapat
umum yang mengatakan bahwa pekerjaan seorang pramugari adalah pekerjaan
yang penuh dengan hal-hal yang menyenangkan, seperti jalan-jalan keluar
negeri, gaji besar dan sebagainya adalah tidak sesuai dengan kenyataan, seperti
tugas melayani penumpang yang justru merupakan tugas pokok dari seorang
pramugari.
Tapi tujuan terpenting dari tes ini bukanlah hanya sekedar untuk mengetahui
kebenaran dari stereotype tersebut, tetapi untuk mengetahui bahwa konsep
tersebut benar-benar ada dan dapat merupakan pengaruh yang kuat terhadapa
konsep-konsep seseorang mengenal suatu pekerjaan karena biasanya apabila
seseorang menyatakan suka atau tidak suka terhadapa suatu pekerjaan tertentu,
maka mereka juga memperlihatkan sikap yang sama terhadapnya idenya,
meskipun secara kenyataan banyak pekerjaan yang berbeda dengan konsepnya.

Adapun hal-hal yang merupakan kekhususan dari tes RMIB yaitu :


a. Dapat dimasukkan kedalam susunan baterry tes
Test RMIB merupakan bentuk test battery, dimana peserta atau klien
mengerjakan test dalam batas waktu tertentu, dan dinilai mampu untuk
mengungkap minat dan juga bakat yagn dimilik individu, dan juga
pekerjaan apa saja yang cocok dengan masing – masing individu.
b. Lebih mudah dikerjakan oleh subjek
Dalam formulir test RMIB, terdapat beberapa macam pekerjaan, yang
masuk ke dalam beberapa kategori. Tugas dari peserta atau klien adalah
cukup memberikan rating 1 hingga 12 pada masing – masing pekerjaan
yang ada. Rangking 1 untuk pekerjaan yang paling disukai, sedangkan
rating 12 adalah pekerjaan yang tidak disukai. Rating disesuaikan dengan
minat dan juga pandangan dari peserta atau klien, dan tidak harus dilakukan
secara berurutan.
c. Tugas pengisian dari tes ini akan menimbulkan interest subjek dan
kerjasama yang aktif sifatnya

6
Tes RMIB (Rothwell-Miller Interest Blank) disusun dengan tujuan
mengukur minat seseorang berdasarkan sikapnya terhadap suatu pekerjaan.
d. Skor dapat disusun dengan lebih cepat
Sesudah rangking di buat oleh responden, maka hasil rengking tersebut
kemudian di pindahkan ke dalam suatu kerangka yang terdapat di bagian
terakhir dari formulir tes ini.
e. Lebih cocok apabila diberikan kepada orang dewasa
Tes RMIB (Rothwell-Miller Interest Blank) disusun dengan tujuan
mengukur minat seseorang berdasarkan sikapnya terhadap suatu pekerjaan.
Sikap tersebut didasarkan pada gagasan terhadap pekerjaan itu. Sikap
tersebut didasarkan pada gagasan stereotip terhadap pekerjaan itu. Karena
tes RMIB didasari oleh pemikiran mengenai jenis-jenis pekerjaan, sehingga
tes ini lebih cocok diberikan kepada individu yang sudah siap untuk
bekerja.
f. Hasil keseluruhan dari tes akan memperlihatkan pola interest dari subjek
Tes RMIB merupakan salah satu test inventori yang secara khusus
terfokus pada penilaian minat dan bakat individu, sehingga sudah jelas jika
hasil tesnya akan memperlihatkan pola interest dari subjek yang melakukan
tes.

C. JENIS PEKERJAAN DALAM TES RMIB (Rothwell Miller Interest Blank)


Pada awalnya, Rothwell mengemukakan 9 buah pekerjaan dalam testnya, dan
kemudian dikembangkan oleh Miller menjadi 12 pekerjaan. Berikut ini adalah ke –
12 pekerjaan yang ada pada test RMIB :
1. OUTDOOR, yaitu aktivitas yang dilakukan di luar, ruang terbuka, tidak
berhubungan dengan hal-hal yang sifatnya rutin.
 Untuk laki-laki misalnya: petani, juru ukur, prospector bahan tambang,
nelayan
 Untuk perempuan misalnya: pekerja pertanian, guru olah raga, ahli
tanaman, dll
2. MECHANICAL, yaitu pekerjaan yang berhubungan dengan mesin, alat,
mekanik, dll.
 Untuk laki-laki misalnya: insinyur sipil, montir, ahli pembuat alat, tukang
listrik, tukang las, dll.

7
 Untuk perempuan misalnya: petugas perawat alat, operator mesin, ahli
lensa, dll
3. COMPUTATIONAL, yaitu pekerjaan yang berhubungan dengan angka-angka.
 Untuk laki-laki misalnya: akuntan, ahli statistik, auditor, petugas bank, guru
matematika, kasir bank, juru bayar
 Untuk perempuan misalnya: akuntan, auditor, pegawai keuangan, kasir, dll.
4. SCIENTIFIC, yaitu pekerjaan yang menyangkut analisa, penyelidikan,
penelitian, eksperimen kimia dan ilmu pengetahuan lainnya.
 Untuk laki-laki misalnya: ilmuwan, insinyur kimia, ahli meteorology, ahli
biologi, ahli pertanian, ahli astronomi, ahli geologi, petugas laboratorium
 Untuk perempuan misalnya: Asisten Laboratorium
5. PERSONAL CONTACT, yaitu pekerjaan yang berhubungan dengan manusia,
diskusi, membujuk, bergaul dan kontak dengan orang lain.
 Untuk laki-laki misalnya: marketing, penyiar, salesman, agen periklanan,
pewawancara, juru lelang, petugas humas
 Untuk perempuan misalnya: pengusaha mode, penyiar, SPG,
pewawancara, pedagang keliling, peraga alat kosmetik, petugas humas,
peraga penjualan barang, dll.
6. AESTHETIC, yaitu Pekerjaan yang berhubungan dengan hal seni dan
menciptakan sesuatu
 Untuk laki-laki misalnya: seniman, artis komersial, guru kesenian,
decorator, ahli interior, fotografer, penata panggung, penata etalasi,
perancang motif tekstil, guru kesenian, perancang busana, dll
 Untuk perempuan misalnya: seniwati, guru kesenian, artis, penata
panggung
7. LITERARY, yaitu pekerjaan yang berhubungan dengan buku, membaca,
mengarang.
 Untuk laki-laki misalnya: wartawan, pengarang, penulis drama, ahli
sejarah, ahli perpustakaan, penulis majalah, kritikus buku, penyiar
 Untuk perempuan misalnya: wartawan, kritikus buku, penyair, penulis
sandiwara radio.
8. MUSICAL, yaitu pekerjaan yang berhubungan dengan music dan memainkan
alat music

8
 Untuk laki-laki misalnya: pianis, dirigen, composer, kritikus musik, ahli
pustaka musik, pemain band
 Untuk perempuan misalnya: pemain organ, guru music, komponis, pianis
konser, pramuniaga took music
9. SOCIAL SERVICE, yaitu pekerjaan yang berkaitan dengan pelayanan terhadap
kepentingan masyarakat, kesejahteraan umum, membimbing, menasihati,
memahami, melayani, dsb.
 Untuk laki-laki misalnya: guru, psikolog, kepala sekolah, pekerja social,
Pembina rohani, petugas kesejahteraan masyarakat, dll
 Untuk perempuan misalnya: guru SD, psikolog pendidikan, petugas
kesejahteraan social, ahli penyuluh jabatan, petughas palang merah.
10.CLERICAL, yaitu pekerjaan yang menuntut ketepatan, ketelitian, kerapihan
 Untuk laki-laki misalnya: karyawan bank, pegawai tata usaha, petugas
pengiriman barang, petugas arsip, pegawai pos, dll
 Untuk perempuan misalnya: sekertaris, juru ketik, resepsionis, penulis
steno, pegawai tata usaha, petugas arsip, pegawai bank, pegawai pos, dll
11.PRACTICAL, yaitu pekerjaan yang memerlukan keterampilan dan praktek.
 Untuk laki-laki misalnya: tukang kayu, tukang bangunan, ahli meubel,
tukang batu, ahli ledeng, pembuat sepatu, dll
 Untuk perempuan misalnya: penjahit, pembuat gerabah, penata rambut,
juru masak, dll
12.MEDICAL, yaitu pekerjaan yang berhubungan dengan pengobatan, perawatan
penyakit, penyembuhan dalam hal yang terkait biologis dan medis.
 Untuk laki-laki misalnya: dokter, ahli bedah, ahli farmasi, fisioterapis,
mantri, dll
 Untuk perempuan misalnya: dokter, ahli bedah, dokter hewan, pelatih
rehabilitasi pasien, perawat orang tua.

D. KEKURANGAN TES RMIB (Rothwell Miller Interest Blank)


Kekurangan tes RMIB, yaitu :
1. Menggunakan bahan kertas yang banyak
Saat pengerjaan tes masih memakai kertas dan Psikolog masih menghitung
satu per satu individu dengan manual atau kakulator
2. Pemerikasaan membutuhkan waktu yang lama

9
Karena Psikolog masih menghitung satu per satu individu dengan manual
atau kalkulator maka itu akan membutuhkan waktu yang lama untuk
pemeriksaan
3. Pemeriksaan membutuhkan ketelitian
Pada pengecekean pada skoring tes RMIB, skoring diharuskan memiliki
total 702 untuk memastikan bahwa semua kategori dan jawaban tidak ada yang
terlewat sehingga pemeriksaan membutuhkan ketelitian tester
4. Membutuhkan tempat khusus
Maksudnya, dalam pelaksanaan tes RMIB harus dilakukan di tem khusus
seperti di laboratorium psikologi, biro, maupun di suatu ruangan kelas khusus
yang sudah disediakan.
5. Pemberian ranking untuk score yang sama cukup membingungkan
Cara scoring yang harus dilakukan adalah :
 Hasil rangking yang dibuat oleh testee dipindahkan ke dalam suatu
kerangka yang caranya terdapat pada bagian dari formulir tes tersebut.
 Jumlahkan masing-masing jenis pekerjaan ke kanan, tuliskan pada ?
total.
 Buatlah rangking dari ? total (point B) dimulai dari jumlah yang paling
kecil sehingga rangking 1 sampai dengan jumlah terbesar rangking 12.
Apabila terdapat angka yang sama, berikan rangking yang sama pula.
 Tuliskan persentil sesuai dengan norma kelompok (apabila ada).
6. Ada nama – nama jenis pekerjaan yang tidak familiar sehingga membuat testee
bingung dalam memilih
Adapun 12 kategori pekerjaan menurut Rothwell-Miller adalah outdoor,
mechanical, computational, scientific, personal contact, aesthetic, literary,
musical, dan social service, clerical, practical, dan medical. Dari 12 kategori
tersebut, terdapat beberapa pekerjaan yang mungkin tidak dikenali oleh testee
sehingga itu akan membuat testee kebingungan dalam memilih jenis
pekerjaannya.

E. KELEBIHAN TES RMIB (Rothwell Miller Interest Blank)


Kelebihan tes RMIB, yaitu :
1. Dapat dimasukan kedalam susunan baterry test

10
Tes RMIB merupakan bentuk test battery, dimana peserta atau klien
mengerjakan test dalam batas waktu tertentu, dan dinilai mampu untuk
mengungkap minat dan juga bakat yang dimiliki individu, dan juga pekerjaan
apa saja yang cocok dengan masing-masing individu.
2. Waktu pengerjaannya tidak terbatas
Karena tes RMIB termasuk kedalam susunan baterry test, maka waktu
pengerjaannya pun tidak dibatasi waktu, hanya saja tester harus pandai
mengolah waktu agar tidak menghabisakan waktu yang lama. Pada dasarnya
waktu untuk mengerjakan tes tidak dibatasi, namun biasanya orang dewasa
normal dapat menyelesaikan tes ini dalam waktu 20 menit.
3. Dapat diberikan secara individual / kelompok
Tes Rothwell Miller dapat diberikan kepada testee secara perorangan
maupun klasikal, tergantung kebutuhan dengan sistematika yang telah diatur
oleh Rothwell.
4. Dapat diawasi langsung oleh penguji
5. Meminimalisir manipulasi atau kecurangan
Karena tes RMIB dapat diawasi langsung oleh penguji, jadi ini akan
meminimalisir manipulasi dan kecurangan yang dilakukan oleh testee.
6. Lebih mudah dikerjakan oleh subjek
7. Pengerjaannya simpel
Tugas dari peserta atau klien adalah cukup memberikan rating 1 hingga 12
pada masing – masing pekerjaan yang ada. Rangking 1 untuk pekerjaan yang
paling disukai, sedangkan rating 12 adalah pekerjaan yang tidak disukai.
Sehingga tes RMIB lebih mudah dikerjakan dan simpel.
8. Score dapat disusun dengan lebih cepat.
Sesudah rengking di buat oleh peserta atau klien, maka hasil rating tersebut
kemudian di pindahkan ke dalam suatu kerangka yang terdapat di bagian
terakhir dari formulir tes RMIB ini.
9. Dapat dijelaskan secara merinci karena langsung bertatap muka dengan penguji
10. Mampu mengungkap minat pekerjaan seseorang hanya dengan memilih
pekerjaan yang tersedia
Sistem infomasi penelusuran minat pekerjaan dengan tes The Rothwell Miller
Interest Blank (RMIB) untuk mempermudah seseorang dalam mengembangkan
bakat dan minat agar seseorang mampu bekerja di bidang yang diminatinya dan

11
sesuai dengan kemampuan dan juga membantu seorang psikolog untuk dapat
mengetahui hasil tes lebih cepat dibandingkan dengan metode terdahulu yang
masih menggunakan hitung manual.

F. ADMINISTRASI DALAM TES RMIB (Rothwell Miller Interest Blank)


Dalam formulir test RMIB, terdapat beberapa macam pekerjaan, yang masuk ke
dalam beberapa kategori. Tugas dari peserta atau klien adalah cukup memberikan
rating 1 hingga 12 pada masing – masing pekerjaan yang ada. Rangking 1 untuk
pekerjaan yang paling disukai, sedangkan rating 12 adalah pekerjaan yang tidak
disukai. Rating disesuaikan dengan minat dan juga pandangan dari peserta atau
klien, dan tidak harus dilakukan secara berurutan.

Secara umum prinsip administrasi tes ini adalah :


1. Menginstruksikan kepada testee untuk mengisi identitas di lembar blanko.
2. Setelah itu, testee diinstruksikan untuk membuat rangking dan daftar pekerjaan
yang tersedia didalam formulir tes. Rangking dimulai dari nomor 1 untuk
pekerjaan yang paling disukai dalam satu kelompok dan berakhir dengan nomor
12 untuk pekerjaan yang paling tidak disukai. Terlepas dari besar kecilnya gaji
atau keberhasilan kegagalan dalam mengerjakan pekerjaan tersebut.
3. Tanyakan apakah testee sudah jelas atau belum tentang tugasnya. Apabila sudah
jelas, dapat langsung mengerjakan tes. Tetapi apabila testee belum jelas, jelaskan
lagi tentang tugas testee.
4. Tekankan pada testee agar jangan ada yang terlewati.
5. Setelah testee menyelesaikan tugasnya (merangking dari kelompok A sampai
dengan kelompok I) kemudian instruksikan untuk menuliskan jenis pekerjaan
yang tidak disukainya. Tidak harus sama dengan pekerjaan yang terdapat dalam
daftar.
6. Pada dasarnya waktu untuk mengerjakan tes tidak dibatasi, namun biasanya orang
dewasa normal dapat menyelesaikan tes ini dalam waktu 20 menit.
7. Sebelum dikumpulkan, testee diminta untuk mengecek pekerjaannya kembali
apakah terdapat kesalahan merangking atau tidak.

12
Instruksi biasanya sudah terdapat dalam formulir sehingga bagi mereka
responden yang sudah dewasa dapa di instruksikan untuk membaca sendiri kecuali
untuk orang dewasa yang mempunya intelejensi rendah.
Bagi yang terakhir ini di adakan pengevualian, disebabkan karna mereka di
anggap atau di ragukan kemampuannya untuk memahami maksud instruksi yang
terrtulis, sehingga perlu di berikan beberapa contoh untuk dapat mengerjakannya
dengan tepat. Bahkan ini pun masi harus di lengkapi dengan memeriksanya setiap
saat untuk mencegah kemungkinan berbuat kesalahan.

Instruksi secara mendetai adalah sebagai berikut :


1. Pertama-tama katakan kepada mereka : “Bila saudara sudah menerima formulir,
tulislah lama, dan keteramngan-keterangan lain mengenai diri sudara di kolom
yang sudah disediakan di sebelah atas dalam formulir”.
2. Sesudah beberapa saat, di lanjutkan : “Kemudian bacalah instruksi yang terdapat
dalam formulir tersebut” BUnyi instruksi secara tepatnya adalah sebagai berikut”
di bawah ini akan sodara temui daftar dari bermacam-macam pekerjaan yang
tersusun dalam nenerapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 12 macam
pekerjaan. Setiap pekerjaan merukan keahlian khusus yang membutuhkan latihan
atau pendidikan keahlian tersendiri. Mungkin hanya beberapa di antaranya yang
sodara sukai. akan tetapi disini sodara diminta untuk memilih pekerjaan mana
yang ingin sodara lakukan atau paling sodara sukai, terlepas dari besar kecilnya
upah atau gaji yang akan sodara terima atau apakah sodara akan berhasil dalam
mengerjakannya. Tugas sodara adalah mencamtumkan no atau angka di belang
setiap pekerjaan perkelompok, mulai dengan n0 1 untuk pekerjaan yang anda
sukai dan seterusnya sampai no 12 untuk pekejaan yang paling tidak
disukai.Bekerjalah dengan secepatnya dan tuliskan nomor-nomor sesuai dengan
keinginan sodara yang pertama. Jangan ada yang terlewatkan.
3. Diberi waktu lagi untuk beberapa saat, dan….. ;“Ada pertanyaan?” Untuk
responden dengan intelejensi yag rendah dapat diberikan beberapa ilustrasi
sebagai berikut :“ Seandainya saudara mempunyai suatu daftar beberapa buah-
buahan misalkan jeruk, nanas, dan rambutan. dan kemudian saya tanyakan
kepada soudara buah mana yang paling anda sukai. apabial sodara paling suka
buah mangga maka sodara tulis no atau angka 1 di belakang mangga, dan
kemudian lebih suka nanas dari pada 2 yang lainnya, maka angka sodara tulis

13
angka 2 di belakang nanas. demikian seterusnya sehingga di belakang setiap
nama buah terdapat angka yang menunjukan urutan dari buah-buah kesukaan
sodar. Sekarang sodara sudah harus mengerjakan seperti tadi akan tetapi daftar
yang terdapat di dalam formulir ini adalah daftar pekerjaan bukan daftar buah-
buahha. Disini juga sodara harus memilih pekerjaan mana yang paling anda sukai
beri angka 1 di belakangannya, nomor 2 untuk pekerjaan yang anda sukai dan
demikian seterusnya. sehingga semua mempunyai angaka di belakangnya yaitu
no 1 sampai dengan no 12.
4. Apabila tidak terdapat pertanyan maka instruksi data di teruskan: “sekarang
kerjakan, dan lengkapilah formulir itu sesuai dengan instruksi tadi. mengenai
beberpaa pekerjaan yang belum atau kurang saudara kenal dapat anda baca
keterangannya dibagian akhir formulir ini.
5. Apabila saudara membuat kesalahan coretlah no yang salah tersebut dan tulislah
angka ynag benar di samping angka yang salah. Sodara selesai mengerjakannya
dapat mengembalikan formolir tersebut.
6. Kemudian sesudah responden selesai mengisi atau membuat rengking kepada
mereka di instruksikan untuk menulis 3 jenis pekerjaan yang di sukainya, tidak
tergantung pada jenis pekerjaan yang terdapat di dalam daftar. boleh menulis
pekerjaan yang terdapat dalam daftar boleh juga tidak. Waktu pengambilan tes
tidak terbatas akan tetapi biasanya seorang dewasa dapat mengerjakannya 20
menit.

G. PENSKORINGAN TES RMIB (Rothwell Miller Interest Blank)


Cara Pengecekan
Untuk mengecek agar tidak terdapat kesalahan dalam memindahkan angka-angka
ranking, maka sesudah dijumlahkan, hasil penjumlahan dari semua angka haruslah
sama dengan 702. Apabila terdapat dua angka yang sama, maka masing-masing
angka dikurang atau ditambah 0,5 sesuai keperluannya. Misalkan terdapat angka
kembar 5, dan angka 6 tidak ada, maka masing-masing angka tersebut ditambah
dengan 0,5 sehingga masing-masing menjadi 5,5. Sedangkan apabila terdapat angka
kembar 7 dan angka 6 tidak ada, maka kedua angka tersebut dikurangi dengan 0,5
sehingga masing-masing menjadi 6,5

14
Cara Penskoringan
1. Hasil rangking yang dibuat oleh testee dipindahkan ke dalam suatu kerangka
yang caranya terdapat pada begian dari formulir tersebut.
2. Jumlahkan masing-masing jenis pekerjaan ke kanan, tuliskan pada ? total.
3. Buatlah rangking dari ? total (point B) dimulai dari jumlah yang paling kecil
sehingga rangking 1 sampai dengan jumlah terbesar rangking 12. Apabila
terdapat angka yang sama, berikan rangking yang sama pula.
4. Tuliskan persentil sesuai dengan norma kelompok (apabila ada).

Hasil Skoring
1. Lihat ranking, yang terkecil berarti yang paling diminati. Lihat pula ranking 1, 2,
3.
2. Lihat konsistensi jawaban, misalnya 2 1 3 1 2 1 berarti konsisten sedangkan jika
2 4 9 12 3 5 berarti tidak konsisten.
3. Lihat percentile, mengacu pada norma yang merupakan perbandingan dengan
orang lain dalam kelompok. Misalnya jumlah skor 12 tergolong percentile <25,
artinya subjek ini tidak terpengaruh lingkungan dalam menentukan dia tetap
minat, walaupun tidak banyak orang yang berminat namun ia tetap
menginginkan bidang tersebut.

Konsistensi seseorang dalam memberikan jawaban dapat dilihat dari:


1. Penyebaran pilihan jawaban; apakah menetap pada kategori yang sama dari tiap
kelompok.
2. Pilihan bebas; apakah pilihan ini sesuai dengan hasil rangking yang diberikan
atau hasil yang muncul dalam ranking
3. Cara pemberian ranking; apakah subjek membuat ranking secara berurutan atau
tidak. Yang dimaksud dengan berurutan misalnya sesudah menentukan suatu
pekerjaan sebagai nomer 1, maka pekerjaan yang di bawahnya langsung
diranking sebagai no.1, 2, 3, 4 dst

Apabila seseorang memberikan jawaban yang tidak konsisten, maka hal ini
dapat diartikan sebagai:
1. Pengetahuan tentang pekerjaan-pekerjaan tersebut kurang
2. Merupakan indikasi dari sikap kurang peduli terhadap jenis pekerjaan yang ada

15
3. Kelalaian kecerobohan subjek, bahkan dapat diartikan sebagai kecenderungan
oposisi terhadap tester.
4. Kemungkinan bahwa pekerjaan yang bersangkutan tidak mewakili kategori yang
ada
5. Kemungkinan bahwa beberapa elemen dari pekerjaan itu sendiri cenderung
menyalahi stereotype yang terdapat di masyarakat

Apabila dilihat dari raw-scorenya, maka skor rendah dapat diartikan sebagai indikasi
adanya minat yang lebih besar dibandingkan dengan pekerjaan dengan skor yang
lebih tinggi. Jadi dengan melihat bagaimana urutan skor untuk masing-masing
pekerjaan, dapat dilihat pola minat seseorang. Semakin rendah skor, pekerjaan
semakin disukai dan semakin tinggi skor, pekerjaan semakin tidak disukai.

16
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Test Rhotwell adalah salah satu jenis tes inventory minat yang disusun dengan
tujuan untuk mengukur minat seseorang berdasarkan sikap seseorang terhadap suatu
pekerjaan dan ide-ide stereotipe terhadap pekerjaan yang bersangkutan. Tes
Rothwell Miller dapat diberikan kepada testee secara perorangan maupun klasikal,
tergantung kebutuhan dengan sistematika yang telah diatur oleh Rothwell. Instruksi
biasanya sudah terdapat dalam blanko sehingga bagi testee yang sudah dewasa dapat
diinstruksikan untuk membaca sendiri, kecuali untuk orang dewasa dengan
intelegensi rendah (dull-normal). Bagi testee dull-normal, dianggap kemampuannya
kurang untuk memahami, instruksi tes yang tertulis sehingga perlu diberikan
beberapa contoh untuk dapat mengerjakannya dengan tepat. Bahkan terkadang masih
harus dilengkapi dengan memeriksa pekerjaannya setiap saat untuk mencegah
kemungkinan berbuat kesalahan.
Test inventori tidak hanya banyak digunakan untuk kepentingan asesmen
mengenai kepribadian seseorang atau individu saja, namun juga digunakan untuk
melihat minat dan juga bakat individu. salah satu test inventori yang secara khusus
terfokus pada penilaian minat dan bakat individu adalah RMIB atau Rothwell Miller
Interest Blank.
Pada awalnya, test ini dikembangkan oleh Rothwell pada tahun 1947. Saat itu tes
tersebut hanya memiliki 9 jenis kategori dari jenis-jenis pekerjaan yang ada yaitu
outdoor, mechanical, computational, scientific, personal contact, aesthetic, literary,
musical, dan social service. Kemudian pada tahun 1958, tes diperluas menjadi 12
kategori oleh Kenneth Miller. Ini dilatar belakangi karena ia menganggap bahwa,
dari ke-9 kategori yang ada belom cukup untuk mewakili semua bidang pekerjaan
yang ada, sehingga ditambahkan 3 kategori lagi yaitu clerical, practical, dan medical.
Sehingga pada akhirnya, pembaruan test ini memberikan nama Rothwell Miller
Interest Balank sebagai sebuah test minat bakat yang sudah terstandarisasi. Tes ini
berbentuk blanko atau formulir yang berisikan daftar pekerjaan yang disusun dalam
9 kelompok dengan kode huruf A sampai I, serta dibedakan untuk kelompok
pekerjaan pria dan wanita. Masing-masing kelompok pekerjaan tersebut terdiri atas

17
12 jenis pekerjaan yang mewakili 9 kategori pekerjaan yang akan diukur dalam tes
ini.
Tes ini disusun dengan tujuan untuk mengukur interest seseorang berdasarkan
sikap seseorang terhadap suatu pekerjaan. hal yang didasarkan atas ide-ide
stereotype terhadap pekerjaan yang bersangkutan. Pemikiran yang mendasari
pembentukan tes ini adalah bahwa setiap orang memiliki konsep-konsep stereotype
terhadap jenis-jenis pekerjaan yang tersedia atau yang disediakan oleh masyarakat,
dan yang kemudian memilih pekerjaan yang sesuai dengan ide-ide tersebut,
meskipun terdapat juga stereotype yang tidak berdasarkan ide tertentu atau tidak ada
hubungannya sama sekali dengan pekerjaan yang dimaksud. Stereotype seperti ini
lebih banyak mendasarkan konsepnya pada hal-hal yang menarik daripada hal-hal
yang merupakan kekhususan dari pekerjaan tersebut. dan keadaan semacam ini
sangat memungkinkan terjadinya atau timbulnya stereotype yang benar atau salah
sama sekali.
Untuk mengetahui minat seseorang bukan hanya melalui tes minat, karna
meskipun tes minat memiliki sistematika yang sudah disusun sedemikian rupa
namun jangan dijadikan sebagai patokan utama dan satu-satunya dasar untuk
mengetahui minat seseorang. Karena setiap individu adalah unik. Dan setiap test
pasti memiliki kelebihan maupun kekurangan masing-masing.

B. SARAN
Demi kelancaran dan kesempurnaan pembuatan makalah ini, penulis mohon
kepada para pembaca untuk memberikan saran dan kritiknya yang membangun.
Karena penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kesalahan dan khilafannya.

18
DAFTAR PUSTAKA

https://blogpsikologi.blogspot.com/2016/03/konsep-tes-rmib-administrasi-skoring.html
https://www.psychologymania.com/2011/07/tes-rmib-rothwell-miller-interest-blank.html
https://felyaakublogadress.blogspot.com/2015/05/makalah-tes-minat-rmib-
psikodiagnostik.html
https://www.psikoma.com/test-inventory-minat-dan-bakat-rmib-rothwell-miller-interest-
blank-2/
https://thalitamnd.blogspot.com/2017/12/test-psikologi-minat-dan-bakat-rmib.html

19
SCAN ABSENSI

Tanggal Pengerjaan : Kamis, 10 Oktober 2019


Pukul : 09.00 WIB – selesai
Lokasi : Kampus UPI “YPTK” Padang

20
DOKUMENTASI

21

Anda mungkin juga menyukai