Anda di halaman 1dari 25

PENGANTAR

TES INVENTORI

A. Dian Savitri,S.Psi,Msi,Psikolog
PENDAHULUAN
 Kepribadian seseorang itu berbeda-beda, punya
kekhasan masing-masing. Mulai dari pribadi
orang daerah Timur sampai Barat Indonesia,
tidak ada yang sama.
 Dalam satu keluarga pun kepribadian seseorang
itu berbeda. Oleh karena perlakuan yang
diterima pada saat usia perkembangan hingga
dewasa setiap orang berbeda.
 Mulai dari aspek pendidikan, sikap orang tua,
sikap keluarga dekat, teman dekat, tetangga,
kebiasaan, tontonan, bacaan, kesukaan, dan
sebagainya, pasti berbeda.
 diperlukannya sebuah perlakuan yang
berbeda dari setiap orang dalam
mengungkap kepribaiannya.
 Mulai dari sisi, pilihan-pilihan alternative
jawaban yang paling dekat sampai yang
paling jauh alias sesuai tidak sesuai dengan
kebiasaannnya.
 Menggunakan pertimbangan tersebut diatas
makanya disusunlah perangkat tes
kepribadian dalam bentuk inventori.
 Jumlah masing-masing alat tes kepribadian
bentuk ini macam-macam, mulai dari puluhan
sampai ratusan item
Latar Belakang dan Sejarah Tes Inventori

 Sejarah Tes Inventori Dimulai pada tahun 1880-an


oleh Sir Francis Galton, merupakan orang yang
pertama kali membuat laboratorium untuk
mengukur perbedaan individual, salah satu hasil
terbesar dari riset yang dilakukannya adalah
munculnya teknik kuesioner sebagai prosedur
standar dalam penelitian kepribadian.
 G. Stanley Hall memperluas metode tersebut
dengan menggunakan data dari sampel sejumlah
orang dewasa, untuk menggambarkan tren
perkembangan kepribadian pada remaja. Sedangkan
inventori pertama yang dikembangkan untuk
melakukan penilaian terhadap kepribadian individu
adalah the Woodworth Personal data Sheet ( 1917 ).
Instrumen ini digunakan pertama kali untuk
kepentingan Perang Dunia I.
 Pada waktu itu Departemen Pertahanan AS ingin
mendeteksi kemungkinan adanya tentara yang gagal
di medan perang, namun metode wawancara klinis
tidak praktis untuk diaplikasikan secara massal.
Robert Sessions Woodworth membuat daftar dari
beberapa gejala yang banyak diungkap oleh para
psikiater dalam metode wawancara, seperti :
“Apakah anda sering melamun?”, “Apakah anda
takut melihat darah?”, dan kemudian menyusun
daftar tersebut menjadi sebuah instrumen penilaian.
 Para tentara  yang dilaporkan memiliki banyak
gejala harus mengikuti pemeriksaan lebih lanjut.
Meskipun dianggap kurang peka dalam untuk
mengukur populasi yang besar, instrumen ini
terbukti mampu mendeteksi para tentara yang
mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri,
dengan lebih ekonimis dan efisien.
Pada tahun 1959, tercatat ada 96 tes-tes non-
projective character dan tes-tes kepribadian.
 Atas dasar alasan itulah, maka Starke R. Harthway
menyatakan bahwa dalam pemakaian tes inventori
perlu diperhatikan validitas atau kontrol
eksperimental yang ketat, serta moralitas yang
tinggi.
 Pengaruh metode eksperimen dari lapangan fisika
melahirkan teknik inventorial dalam tes psikologi.
 Dengan teknik ini, tes psikologi mengalami
kemajuan yang pesat, namun banyak pula dampak
negatifnya karena penelitian yang diadakan
merupakan pemborosan selain itu masih banyak tes
inventori yang diragukan signifikansinya walaupun
jumlahnya sudah beragam.
 Seiring dengan waktu, item-item dalam Woodworth
semakin dikembangkan dan isinya mulai bergeser
disesuaikan dengan tujuan penggunaannya, mulai
dari pengukuran secara pribadi maupun untuk
kebutuhan institusi tertentu. Inventori self-report
mulai berkembang menjadi beragam instrumen
dengan beraneka fungsi dan manfaat.
 Beberapa inventori dikembangkan desain untuk membantu
mengenali apakah individu berada dalam rentang normal,
inventori semacam ini biasanya dimanfaatkan sebagai alat
bantu untuk mengukur pemahaman diri, atau untuk
membantu kegiatan bimbingan yang dilakukan oleh
konselor, pendidik, atau praktisi dunia industri.
 Ada juga inventori yang disusun untuk membantu dokter
dalam membuat analisa patologis pada kasus-kasus klinis.
LATAR BELAKANG
 Inventori (inventaris, inventarisasi) adalah satu alat
untuk menaksir dan menilai ada atau tidak adanya
tingkah laku, minat, sikap tertentu dan sebagainya.
Biasanya inventaris ini berbentuk daftar pertanyaan
yang harus dijawab
 Di tinjau dari segi diungkapkannya data, maka sifat
dari tekhnik ini adalah approach self report, sebab
individu dapat menyatakan segala aspek-asek
kepribadian penyesuaiannya secara bebas.
 Adapun bentuk dari inventoris itu dapat berupa
questionaire (angket), chek-list atau rating scale.
Dengan alat-alat ini di harapkan individu dapat
menunjukkan bagaimana biasanya ia merasa,
bagaimana ia bersikap, berbuat dan mengerjakan
sesuatu.
 Berdasarkan tujuan-tujuan itu maka ada berbagai
jenis inventori seperti: personality inventories,
interest inventories, dan attitude inventories.
PENGANTAR
 Tes inventori adalah tes-tes yang terutama
menggunakan paper and pencil. Tes inventori
merupakan self report Questionnare, untuk
menentukan karakteristik-karakteristik kepribadian,
minat (interested), sikap (attitude), dan nilai-nilai
(value).
PENGANTAR
 Tes inventori modern mempunyai tahap
perkembangan yang dimulai dengan personal
interview dan kemudian berkembang menjadi
personal information questionnaire.
PENGANTAR.........
 Tes inventori sangat berguna untuk mengetahui
karakteristik kepribadian seperti minat,
penyesuaian diri, motivasi, dan prasangka. Namun
perlu di ingat bahwa alat-alat tes yang digunakan
umumnya tidak ada yang sempurna dan masing-
masing tes hanya menjelaskan satu atau beberapa
aspek kepribadian.
 Adapun tes kepribadian merupakan sumber
informasi penting lain tentang penyesuaian
seseorang.
 Tes memberikan kesempatan untuk mengumpulkan
contoh perilaku seseorang dalam situasi terstandar.
Orang yang sedang dites disodori stimuli standar
tertentu.
 Stimuli itu mungkin berupa pertanyaan tertentu
yang dapat dijawab dengan benar atau salah. Atau
berupa soal yang membutuhkan solusi, atau berupa
bercak tinta yang sama sekali ambigu
 Stimuli yang persis sama digunakan tiap kali tes itu
diberikan. Dengan cara ini perbedaan dalam kinerja
dapat diinterpretasi sebagai perbedaan dalam
kemampuan atau ciri-sifat (pembawaan) dan bukan
perbedaan dalam situasi testing
 Personality inventory terdiri atas serangkaian
pernyataan yang mudah dipahami
(straightforward); orang yang sedang dites biasanya
diminta menyebutkan apakah masing-masing
pernyataan benar atau salah dalam kaitannya
dengan diri sendiri.
 Beberapa tipe inventori kepribadian digunakan
secara luas. Sebagian dirancang untuk
mengidentifikasi ciri-sifat (pembawaan)
kepribadian dalam populasi normal, dan yang lain
lebih luas memfokuskan secara khusus pada
masalah psikologis.
 Inventori kepribadian ialah alat untuk mengukur
ciri-ciri emosional,sikap,dan hubungan antar
manusia. Pada umumnya tes atau inventori 
kepribadian terdiri dari sejumlah pertanyaan atau
pertanyaan yang harus dijawab  oleh subyek.
BEBERAPA MASALAH DALAM
TES INVENTORI KEPRIBADIAN :
 Definisi kepribadian sedemikian banyak, sehingga seleksi
yang tepat dari macam-macam definisi kepribadian perlu
mendasari pemakaian tes inventori.

 Tes inventori kepribadian tidak dapat bersifat culture free.


Oleh karena itu aspek kultural harus di pertimbangkan,
padahal nilai-nilai kultur selalu berubah. Sedangkan di sisi
lain tes inventori diharapkan dapat memberikan profil
kepribadian yang stabil.
 Bila tes inventori kepribadian terlalu sensitif terhadap
perubahan, maka sulit memperoleh reliabilitas yang tinggi.
KELEMAHAN
TES INVENTORI KEPRIBADIAN
 1. Aitemnya ambigu dan perintah tidak jelas
 2. Subjek ingin menunjukkan kesan tertentu kepada
penguji
 3. Kesukaran semantik, penafsiran yang berbeda
 4. Sikap subjek yang tidak kooperatif
 5. Faking/ tidak jujur
 6. Acquiscence, bila aitem yang dibuat lebih mengarah
ke jawaban-jawaban tertentu.
MACAM-MACAM TES INVENTORI

 RMIB (The Rothwell-Miller Interest Blank)


 MBTI (The Myers Briggs Type Indicator)
 DISC ( Dominance, Influence, Steadiness, dan Compliance)
 EPPS (Edward Personal Preference Schedule)
 PAPI Kostic (Personality and Preference Inventory) 
 KPR-V (Kuder Preference Record - Vocational)
 Kraepelin
 Pauli

Anda mungkin juga menyukai