Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KELOMPOK TES PROYEKTIF

“Wartegg Drawing Completion Test”

Dosen Pengampu : Inda Purwasih, M.Psi.,Psikolog

Disusun Oleh :

Nurlia Putri (1810901035)

Pasa Tiara (1810901037)

Putri Sartika Siregar (1810901039)

Rossy Pratiwi (1810901043)

Syilma Aulia Syafira (1810901048)

Adinda Pertiwi (1820901053)

Anisrana Mardianti (1820901061)

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI ISLAM

FAKULTAS PSIKOLOGI

2021
A. SEJARAH TES WARTEGG

Ehrig Wartegg lahir pada 7 Juli 1897 di Dresden, Jerman tempat ia


menempuh pendidikan dasar dan sekolah menengahnya. Orang tua Ehrig
berwarga kenegaraan Austria. Ia berpartisipasi dalam perang dunia pertama di
Jerman. Pada tahun terakhir perang ia dipromosikan menjadi kamp ajudan
Pangeran Elias, saudara kaisar. Wartegg mengambil bagian dalam proyek rahasia
sixtus. Setelah perang ia belajar komposisi dengan konduktor musik Jerman Karl
Bohm dan Kurt Striegler. Minatnya pun beralih ke psikologi dan filsafat.

Tes wartegg diperkenalkan pertama kali oleh Miss Kinget untuk mengetahui
tentang HORN-HELLERSBRG tes. Kemudian berkembang sejak awal tahun 1920-
1930an. Tes ini di pelopori oleh Ehrigg Wartegg yang bermula di negara Jerman
hingga di indonesia saat ini dan masih berkembang dan sering digunakan. Tes
wartegg biasa disebut juga Wartegg Zeichen Test (WZT) atau The Wartegg
Drawing Completion Test (WDCT) atau 8 buah kotak berupa bentuk/gambar yang
ambigu di tiap kotaknya. Latar belakang dari psikologi gestalt atau psikologi
ganzheit dikembangkan oleh F. Krueger dan F. Sander di Universitas Leipzig.
Sander berasumsi bahwa “tidak hanya obyek pengalaman, tetapi subyek yang
mengalami harus dilihat sebagai suatu struktur”. Sender menciptakan “Phantasie
test”, yaitu subyek dihadapkan pada materi drawing completion test (DCT) yang
menghasilkan sifat struktural khas dari subyek. Keberhasilan Sander mendorong
Dr. Ehrig Wartegg untuk melanjutkan penelitian tersebut, akhirnya menemukan tes
wartegg/DCT (drawing completion test)/WZT (wartegg zeichen test) yang dipakai
hingga sekarang.
B. TEORI TES WARTEGG

Tes Wartegg dikembangkan pada tahun 1920 dan 1930-an. Tes Wartegg
merupakan tes yang berakar dari psikoanalisis dan psikologi Gestalt (Roivainen,
2009). Psikologi Gestalt berasumsi bahwa keseluruhan terdiri dari bagian-bagian
dan bagian-bagian adalah keseluruhan, bahwa objek atau gambar dalam tes
wartegg adalah sebuah kesatuan yang merupakan cerminan dari pengalaman
seseorang yang menggambar.

Psikologi Gestalt dikembangkan dari Teori Psikoanalisa yang menekankan


bahwa manusia dibentuk oleh pengalaman masa lalunya yang tidak bisa lepas dari
dirinya saat ini. Begitupun dalam menggambar, saat subjek memunculkan respon
stimulus jelas merupakan pengalaman masa lalu atau apa yang pernah ia lihat
sebelumnya. Respon-respon yang muncul dalam gambar merupakan suatu ide
yang dapat memunculkan ide-ide baru, hal ini terkait dengan teori psikologi
asosiasi, yaitu semua gambar memiliki hubungan dengan ide-ide pertama yang
muncul dan sebagai simbol-simbol tertentu merespon stimulus.

C. Ciri-ciri Tes Wartegg

Wartegg Zeihen Test (WZT) adalah sebuah tes proyektif


sederhana yang berupa setengah kertas ukuran A4 dengan delapan buah kotak
yang dibatasi oleh garis tebal. Dalam setiap kotak terdapat rangsang-rangsang
tertentu yang masing-masing kotaknya memberikan makna spesifik yang
berbeda-beda dan tentu saja memiliki reaksi yang berbeda juga sesuai dengan
kepribadian orang yang tengah diperiksa.
Pada tes ini orang yang diperiksa diminta untuk menggambar, dengan cara
meneruskan rangsang yang ada pada tiap kotak agar dapat menjadi gambar
yang bermakna. Tes wartegg menggali aspek-aspek psikologis seseorang dengan
menampilkan struktur kepribadian berdasarkan respon yang diberikannya. Dari tes
ini, dapat kita lihat aspek emosi, imajinasi, intelektual dan aktivitas dari seseorang.
Tes terdiri dari sebuah form yang terbagi atas 8 kotak yang berukuran 4x4 cm,
dimana setiap kotak memiliki tanda-tanda grafis yang berbeda seperti [ CITATION
Pak20 \l 1057 ] :

 Kotak 1: Titik-titik hitam kecil


 menunjukkan kelincahan, pusat sentral Gambarlah makhluk hidup memiliki
karakteristik, seperti serangga, laba-laba, kupu-kupu
 Kotak 2 : Bentuk S terbalik/lengkungan kecil
 menggambarkan kebebasan, menggelepar Gambarlah burung terbang.
 Kotak 3 : Garis
 menunjukkan kemauan dan tekad untuk selalu memperbaiki diri.
Gambarlah pagar, tangga, tiang listrik, dsb.
 Kotak 4 : kotak hitam (segi empat) kecil di sudut kanan atas
 menunjukkan konstruksi yang kuat Gambarlah bangunan, atau konstruksi
beton, dll yang menunjukkan kekuatan.
 Kotak 5 : Dua garis berlawanan di sudut kiri bawah
 menunjukkan bagaimana ketepatan pemecahan masalah Gambarlah objek
yang kompleks, cepat, tepat, seperti balap motor atau mobil.
 Kotak 6 : Dua garis vertikal-horizontal
 Menunjukkan kesederhanaan tapi tetap menyuguhkan realitas. Gambarlah
kamera, televisi, komputer.
 Kotak 7 : Titik kurva
 Menunjukkan garis yang tidak dapat diproses secara sembarangan, harus
diperlakukan dengan hati-hati. Contoh: ulat, ular.
 Kotak 8 : Garis melengkung
 menunjukkan kebesaran, kebijaksanaan. Gambarlah makhluk hidup yang
besar dan menunjukkan kewibawaan, seperti gajah.

Aspek kepribadian yang menjadi fungsi utama kepribadian dicirikan sebagai


berikut:

a. Emotion
- Open atau Outgoing (extraversion) : Individu berorientasi pada dunia luar
dan mudah berhubungan dengan orang lain. Mereka biasanya individu
yang selalu gembira, easy going dan bebas dari ketegangan, yang
memudahkan penyesuaian dirinya tetapi cenderung membuat mereka
secara emosionil agak datar.
- Seclusive (introversion) : Kurang berorientasi pada lingkungan di luar
dirinya, perhatiannya lebih terarah pada dirinya sendiri, cenderung
melihat sesuatu dari sudut pandang dan sikap pribadi, sangat sensitive
dan mudah menjadi terlalu sensitive atau depresi.
b. Imagination
- Combining : Tipe combining mengambil materi langsung dari
sekelilingnya dan diorganisir sesuai dengan standar yang obyektif serta
menghasilkan bentuk yang sesuai dengan dunia luar. Imajinasi ini
berdasarkan persepsi dan berorientasi pada realitas.
- Creative : Ditandai dengan kurangnya hubungan dengan realitas.
Individu lebih menyukai hal-hal abstrak atau simbol-simbol emosional,
filosifis atau mistik. Jika imajinasi ini terlalu berlebihan maka akan muncul
hambatan dalam menyesuaikan diri dengan kehidupan sehari-hari.
c. Intellect
- Practical : Individu dengan practical intellect bertindak terutama
berdasarkan persepsi, observasi dan ditandai antara lain oleh cara
berpikir yang teratur. Orientasinya tertuju pada fakta, hal-hal yang
konkrit dan penalaran induktif.
- Speculative : Mengutamakan prinsip-prinsip, penalaran, teori lebih
ditekankan dari pada fakta, observasi dan hal yang tidak praktis.
d. Activity
- Dinamic : Aktivitas yang dinamis mencakup semua bentuk dan tingkat
dorongan energi. Individu dengan aktivitas yang dinamis senang akan
hal-hal yang baru, percaya diri, antusias, berani. Individu memiliki energi
yang memungkinkan melakukan bermacam-macam aktivitas dalam waktu
yang bersamaaan.
- Controlled : Aktivitas yang ditandai dengan konsistensi bertingkah laku
dan kemampuan untuk mengambil keputusan secara tegas. Individu
membuat perencanaan sebelum bertindak. Perhatiannya pun terpusat,
mereka menyukai ketenangan dan keteraturan. Tingkah lakunya tampak
konsisten dan tenang. Jika berlebihan mungkin berkembang menjadi
fiksasi, terhambat dan kompulsif.

Tes Wartegg hanya membutuhkan waktu sekitar 5-10 menit, skoring sekitar 10-15
menit dan interpretasi sekitar 30 menit (cukup mudah untuk diinterpretasikan).
D. TUJUAN DARI TES WARTEG

Tes Warteg merupakan salah satu asesmen tes psikologi yang di gunakan

dalam evaluasi kepribadian (personality assessment). Teknik proyekti dalam tes

Warteg ialah teknik konsitutif yaitu dalam subjek diberikan materi yang belum

berstruktur, yang kemudian subjek diminta untuk memberi struktur. Tes Warteg

merupakan sebuah tes psikologi pertama kali yang dibuat oleh Krueger dan Sander

dari University of Leipizig. Lalu selanjutnya, tes ini dikembangkan oleh Ehrig

Warteg dan kemudian oleh Marian Kinget.

Dalam tes Warteg ini bertujuan mengekplorasi dalam meneliti karakter

kepribadian seseorang terutama dalam hal emosi, imajinasi, dinamisme, control,

dan reality function, yang dimiliki oleh setiap individu. Akan tetapi dengan intesitas

dan interelasi yang berbeda. Dalam tes Warteg terdiri dari atas 8 kotak yang berisi

dalam bentukan-bentukan tertentu seperti titik, garis kurva, 3 garis sejajar, kotak,

dua garis saling memotong, dua garis yang terpisah, tujuh buah titik tersusun

melengkung, dan juga garis melengkung [ CITATION Nur20 \l 1033 ].

Adapun tujuan lain dari tes Warteg ini ialah untuk mengetahui karakter dari

individu tersebut lewat tulisan, dengan menggambar di 8 kotak yang telah

disediakan, lalu akan mengetahui tingkat emosi, imajinasi, control diri pada setiap
individu. Memiliki makna-makna pada setiap symbol yang ada di dalam kotak-

kotak yang disediakan.

Contoh Wartegg Zeihen Test / Wartegg Drawing Completion Test :


E. Kelebihan dan Kelemahan Tes Wartegg

Kelebihan Tes Wartegg (Rahardjo dan Zamroni, 2019):


1. Bahan tes tidak mahal.
2. Tes ini cepat dilakukan, dinilai dan diinterpretasikan (rata-rata 20 menit).
3. Dapat dilakukan sebagai tes kelompok atau klasikal.
4. Orang mudah menyatakan dirinya dan tes ini pada umumnya tidak
menimbulkan penolakkan.
5. Tes ini sebagai tes kepribadian yang sedikit jumlahnya memungkinkan
untuk memperoleh norma-norma secara empiris.

Kelemahan Tes Wartegg (Rahardjo dan Zamroni, 2019):

1. Bahwa bagaimanapun juga hasil tes ini sedikit banyak terpengaruh oleh
keterampilan menggambar sebagaimana tes ini dapat diamati kesan baik
buruknya gambar. Hal ini dapat terjadi karena menggambar merupakan
bentuk keterampilan khusus hasil bakat dan latihan.
2. Subjektivitas korektor pada waktu memberikan skoring sangat mungkin
terjadi, lebih-lebih pada korektor yang belum berpengalaman. Hal ini
dimungkinkan dapat terjadi karena korektor diberi kesempatan untuk
memberikan skor pada setiap sifat gambar mulai dari 0, 1/2, 1, 1 ½. 2,
sampai dengan 3. Dengan demikian untuk suatu gambar yang sama dapat
di skor berbeda oleh korektor yang ada.
DAFTAR PUSTAKA

Adhyatama Prabowo, A. (2016). Profile Kepribadian Tes Wartegg (Studi Deskriptif


pada Seleksi Karyawan). Psychology Forum, 23-27.

Nurul Hudha, A. (2020). TES CPNS 2021 SISTEM CAT . Solo: Smart Genta
Publisher.

Pakdosen. (2020, Desember 12). Tes Warteg. pp. http://pakdosen.co.id/tes-


wartegg/.

Rahardjo, S. &. (2019). Teori dan Praktik Pemahaman Individu Teknik Testing.
Jakarta: Prenadamedia Group.

S.M., A. (2020). MENAKLUKAN DUNIA KERJA . Jawa Barat : CV: Jejak angota
IKAPI.

Anda mungkin juga menyukai