Disusun Oleh :
FAKULTAS PSIKOLOGI
2021
A. SEJARAH TES WARTEGG
Tes wartegg diperkenalkan pertama kali oleh Miss Kinget untuk mengetahui
tentang HORN-HELLERSBRG tes. Kemudian berkembang sejak awal tahun 1920-
1930an. Tes ini di pelopori oleh Ehrigg Wartegg yang bermula di negara Jerman
hingga di indonesia saat ini dan masih berkembang dan sering digunakan. Tes
wartegg biasa disebut juga Wartegg Zeichen Test (WZT) atau The Wartegg
Drawing Completion Test (WDCT) atau 8 buah kotak berupa bentuk/gambar yang
ambigu di tiap kotaknya. Latar belakang dari psikologi gestalt atau psikologi
ganzheit dikembangkan oleh F. Krueger dan F. Sander di Universitas Leipzig.
Sander berasumsi bahwa “tidak hanya obyek pengalaman, tetapi subyek yang
mengalami harus dilihat sebagai suatu struktur”. Sender menciptakan “Phantasie
test”, yaitu subyek dihadapkan pada materi drawing completion test (DCT) yang
menghasilkan sifat struktural khas dari subyek. Keberhasilan Sander mendorong
Dr. Ehrig Wartegg untuk melanjutkan penelitian tersebut, akhirnya menemukan tes
wartegg/DCT (drawing completion test)/WZT (wartegg zeichen test) yang dipakai
hingga sekarang.
B. TEORI TES WARTEGG
Tes Wartegg dikembangkan pada tahun 1920 dan 1930-an. Tes Wartegg
merupakan tes yang berakar dari psikoanalisis dan psikologi Gestalt (Roivainen,
2009). Psikologi Gestalt berasumsi bahwa keseluruhan terdiri dari bagian-bagian
dan bagian-bagian adalah keseluruhan, bahwa objek atau gambar dalam tes
wartegg adalah sebuah kesatuan yang merupakan cerminan dari pengalaman
seseorang yang menggambar.
a. Emotion
- Open atau Outgoing (extraversion) : Individu berorientasi pada dunia luar
dan mudah berhubungan dengan orang lain. Mereka biasanya individu
yang selalu gembira, easy going dan bebas dari ketegangan, yang
memudahkan penyesuaian dirinya tetapi cenderung membuat mereka
secara emosionil agak datar.
- Seclusive (introversion) : Kurang berorientasi pada lingkungan di luar
dirinya, perhatiannya lebih terarah pada dirinya sendiri, cenderung
melihat sesuatu dari sudut pandang dan sikap pribadi, sangat sensitive
dan mudah menjadi terlalu sensitive atau depresi.
b. Imagination
- Combining : Tipe combining mengambil materi langsung dari
sekelilingnya dan diorganisir sesuai dengan standar yang obyektif serta
menghasilkan bentuk yang sesuai dengan dunia luar. Imajinasi ini
berdasarkan persepsi dan berorientasi pada realitas.
- Creative : Ditandai dengan kurangnya hubungan dengan realitas.
Individu lebih menyukai hal-hal abstrak atau simbol-simbol emosional,
filosifis atau mistik. Jika imajinasi ini terlalu berlebihan maka akan muncul
hambatan dalam menyesuaikan diri dengan kehidupan sehari-hari.
c. Intellect
- Practical : Individu dengan practical intellect bertindak terutama
berdasarkan persepsi, observasi dan ditandai antara lain oleh cara
berpikir yang teratur. Orientasinya tertuju pada fakta, hal-hal yang
konkrit dan penalaran induktif.
- Speculative : Mengutamakan prinsip-prinsip, penalaran, teori lebih
ditekankan dari pada fakta, observasi dan hal yang tidak praktis.
d. Activity
- Dinamic : Aktivitas yang dinamis mencakup semua bentuk dan tingkat
dorongan energi. Individu dengan aktivitas yang dinamis senang akan
hal-hal yang baru, percaya diri, antusias, berani. Individu memiliki energi
yang memungkinkan melakukan bermacam-macam aktivitas dalam waktu
yang bersamaaan.
- Controlled : Aktivitas yang ditandai dengan konsistensi bertingkah laku
dan kemampuan untuk mengambil keputusan secara tegas. Individu
membuat perencanaan sebelum bertindak. Perhatiannya pun terpusat,
mereka menyukai ketenangan dan keteraturan. Tingkah lakunya tampak
konsisten dan tenang. Jika berlebihan mungkin berkembang menjadi
fiksasi, terhambat dan kompulsif.
Tes Wartegg hanya membutuhkan waktu sekitar 5-10 menit, skoring sekitar 10-15
menit dan interpretasi sekitar 30 menit (cukup mudah untuk diinterpretasikan).
D. TUJUAN DARI TES WARTEG
Tes Warteg merupakan salah satu asesmen tes psikologi yang di gunakan
Warteg ialah teknik konsitutif yaitu dalam subjek diberikan materi yang belum
berstruktur, yang kemudian subjek diminta untuk memberi struktur. Tes Warteg
merupakan sebuah tes psikologi pertama kali yang dibuat oleh Krueger dan Sander
dari University of Leipizig. Lalu selanjutnya, tes ini dikembangkan oleh Ehrig
dan reality function, yang dimiliki oleh setiap individu. Akan tetapi dengan intesitas
dan interelasi yang berbeda. Dalam tes Warteg terdiri dari atas 8 kotak yang berisi
dalam bentukan-bentukan tertentu seperti titik, garis kurva, 3 garis sejajar, kotak,
dua garis saling memotong, dua garis yang terpisah, tujuh buah titik tersusun
Adapun tujuan lain dari tes Warteg ini ialah untuk mengetahui karakter dari
disediakan, lalu akan mengetahui tingkat emosi, imajinasi, control diri pada setiap
individu. Memiliki makna-makna pada setiap symbol yang ada di dalam kotak-
1. Bahwa bagaimanapun juga hasil tes ini sedikit banyak terpengaruh oleh
keterampilan menggambar sebagaimana tes ini dapat diamati kesan baik
buruknya gambar. Hal ini dapat terjadi karena menggambar merupakan
bentuk keterampilan khusus hasil bakat dan latihan.
2. Subjektivitas korektor pada waktu memberikan skoring sangat mungkin
terjadi, lebih-lebih pada korektor yang belum berpengalaman. Hal ini
dimungkinkan dapat terjadi karena korektor diberi kesempatan untuk
memberikan skor pada setiap sifat gambar mulai dari 0, 1/2, 1, 1 ½. 2,
sampai dengan 3. Dengan demikian untuk suatu gambar yang sama dapat
di skor berbeda oleh korektor yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
Nurul Hudha, A. (2020). TES CPNS 2021 SISTEM CAT . Solo: Smart Genta
Publisher.
Rahardjo, S. &. (2019). Teori dan Praktik Pemahaman Individu Teknik Testing.
Jakarta: Prenadamedia Group.
S.M., A. (2020). MENAKLUKAN DUNIA KERJA . Jawa Barat : CV: Jejak angota
IKAPI.