Anda di halaman 1dari 18

SUSANTI PRASETYANINGRUM, M.

Psi
Sejarah Perkembangan Tes
Wartegg
 Tes wartegg awalnya dikenal dengan istilah Ganzheit
Psychologie atau Gestalt Psychologie
 Dikembangkan pertama kali oleh F. Krueger dan F. Sander
dari University of Leipzig dg menggunakan tes fantasi
 Dilandasi oleh teori Gestalt yg berasumsi bahwa
pengalaman seseorang memiliki kualitas dan struktur shg
bukan saja objek yang dipersepsikan, tp subjek yg
mengalami pengalaman tsb harus dianggap sbg
“STRUKTUR”
 Struktur terbentuk dari sejumlah orientasi dan disposisi yg
spesifik&dinamis yg cenderung “MENCARI BENTUK” dan
“MENGORGANISIR” segala yang dialami seseorang.,
disebut sebagai bagian pengalaman individu atau lebih jauh
GAMBARAN KEPRIBADIAN.
Lanjut…
 Asumsinya bahwa EMOSI yang ada (kemudian menjadi
OBJEK yang digambar) bisa menggambarkan
STRUKTUR KEPRIBADIAN seseorang.
 Dl buku yg berjudul Ganzheit Psychologie, Sander
mengungkap basic function manusia yaitu Emosi,
Imajinasi, Dinamisasi, Kontrol, dan Reality Function
 Penelitian Sander diikuti o/ Dr. Ehrig Wartegg yang
kemudian dikenal dengan istilah WZT (Wartegg
Zeichentest) dalam karyanya Gestaltung Und
Caharacter yang mengungkapkan suatu outine tipologi
dan merupakan salah satu tes proyeksi.
Lanjut..
 Kenapa bisa dikategorikan tes proyeksi?,
kenapa ukuran kotak segirmpat, kenapa
ada bingkainya?
 Karena pada kertas kosong dapat dilihat
stimulus yg sangat sedikit dan sebagian
besar sangat kecil shg memungkinkan
variasi respon yg cukup luas dan
memungkinkan si individu
mengkkontruksikan stimulus yg di
ibaratkan semakin besar pula ia
mengekspresikan dirinya (Kinget, 2005)
Lanjut..
 Materi tes Wartegg bertujuan menghindarkan
faktor2 yg mengancam, misalnya dari sifat tes yg
ambigu&asing akan memunculkan sikap ragu2,
cemas, dll
 Ukuran segiempat bertujuan membantu S
membedakan stimulus. Selain itu memudahkan u/
melakukan perbandingan pada beberapa situmulus
dl melakukan interpretasi
 Bingkai hitam bertujuan memusatkan perhatian S
pd stimulus, efek kontras yg kuat antara frame dan
permukaan gambar dg jelas mengisolir gambar
dan menonjolkan rangsang. Dg demikian mampu
memancing kecenderungan2 REAKTIF pada S
Lanjut..
 Hasil karya Wartegg ini disebut dengan
istilah Drawing Completion Test (DCT)
karena beberapa alasan:
1. S harus melengkapi gambar2 kecil yang ada
2. Sejumlah elemen GRAFIS KECIL yg berfungsi
sbg tema2 formal yg hrs dikembangkan S
sendiri
3. Dianalisis dengan sejumlah Kriteria, Bentuk,
dan Isi
4. Membantu seseorang memusatkan perhatian
pd bidang terbatas&pada stimulus
Teori-Teori Dasar Tes
Wartegg
1. Psikologi Gestalt
Berasumsi bahwa keseluruhan terdiri dari bagian2
dan bagian2 adalah keseluruhan; meskipun
keseluruhan lebih berarti dari bagian2 atau dengan
kata lain bahwa objek/gambar dengan
S/penggambar adalah satu kesatuan. Jd apa yg di
gambar menjadi cerminan pengalaman S sendiri.
Lanjut dasar teori…
2. Teori Asosiasi
Bahwa suatu ide memberikan kemungkinan
munculnya ide-ide lain&baru; tp tetap ada
hubungan dengan ide yg pertama. Jd respon
yg muncul menjadi hasil asosiasi individu yg
memiliki nilai simbolis ttt.
3. Psikoanalisa
Menekankan bahwa manusia dibentuk o/
pengalaman2 masa lalunya yg tidak bisa lepas
dari dirinya saat ini. Dalam setiap bentuk
gambar memiliki analisis yg berbeda2 shg
perlu dilakukan inquiry mendalam.
4. Teknik Proyektif
Menurut ahli proyektif setiap individu memiliki
dorongan2 atau sentimen2 yg dpt di keluarkan
dalam bentuk yg lain untuk meredam kecemasan
yg dialaminya dan hal ini yang dilakukan setiap
orang disadari ataupun tidak disadari. Tes wartegg
merupakan suatu alat yg dapat menstimulasi
keluarnya perasaan/sentimen yg dirasakan individu
dl bentuk gambar melalui stimulus. Jd gambar
merupakan proyeksi dari apa yang dirasakan
individu.
1. Skema Kepribadian Sander
Dari eksperimennya Sander menemukan 3 cara individu
dalam merespon stimulus tes, yaitu:
1.Individu yg hanya menghubungkan elemen2 stimulus shg
menjadi struktur yang utuh yg tidak berarti dan tidak
berdefferensi
2.Individu yg hanya mengatur bahan menjadi bagian2
struktur yang tidak berhubungan sama sekali dan
seringkali tidak memiliki arti apa2
3.Individu yang dapat menghubungkan dan menyelesaikan
elemen2 atau stimulus yang berdefferensi dan secara
keseluruhan berarti
Lanjut..
 Dari 3 cara individu merespon stimulus
itu Sander menyusun Tipologi klasifikasi
struktur2 kepribadian:
1. Tipe Analytical A
2. Tipe Synthesizing S
3. Tipe Analitical-Synthesizing A-S
2. Skema Kepribadian Wartegg
 Dengan ttp berpedoman pada skema kepribadian Sander,
Dr. Ehrig Wartegg mengembangkan tipologi yang lebih
luas:
1. Tipe Vital-Emotional: dikembangkan dari tipe S
dicirikan o/ketidaksadaran dan ditandai o/
predominasi emosi, imajinasi, dan dorongan
kekuasaan
2. Tipe rational-volitional: seperti tipe A yang berciri
menonjolkan persepsi dan kontrol diri yang kuat
3. Tipe integrasi: merupakan tipe A-S Sander yang
merupakan tipe kepribadian yang seimbang dan
produktif.
Lanjut..
 Selain skema tipologi tsb, Wartegg
menyusun skema empat dimensi
kepribadian yang terdiri dari fungsi-
fungsi dasar:
1. Emosi : Outgoing vs Seclusive
2. Imaginations: Combining vs Creative
3. Intelectual : Practical vs Spekulatif
4. Will/activity : Dinamis vs Terkontrol
3. Skema Kepribadian Kinget
 Fungsi-fungsi kepribadian:
1. Emosi:
○ Outgoing atau extraversion
○ Seclusive atau intraversion
2. Imajinasi
○ Combining: didasarkan pada persepsi dan
orientasi realitas
○ Creative: menyukai hal2 abstrak, filosofis, dan
berkurangnya hubungan dengan realitas
Lanjut..
3. Intelektual
○ Practical: bertindak terutama berdasarkan
pada persepsi, observasi, dan ditandai
dengan cara berpikir teratur. Orientasi pada
fakta, hal2 konkrit, dan penalaran induktif
○ Speculative: teori dan penalaran
4. Aktivitas
○ Dinamic
○ controlled
Kelebihan Tes Wartegg
1. Memiliki kriteria interpretasi stimulus drawing relation,
content dan execution yang memungkinkan
dilakukannya cross-checking.
2. Memiliki materi tes yang sederhana dan netral sehingga
subyek tidak merasa terancam.
3. Dari sisi waktu sangat praktis (administrasi, skoring, dan
interpretasi yang singkat terutama jika menggunakan
Form-nya).
4. Dapat dipakai sebagai alat riset (jika Form-form nya
digunakan).
5. Dapat digunakan sebagai media rapport dan alat
komunikasi spontan teruama untuk menggali informasi
yang mendalam tentang subyek.

Anda mungkin juga menyukai