Tidak ada catatan benar atau salah saat kamu mengerjakan tes Wartegg ini
serta tidak ada batasan waktu yang ditentukan. Akan tetapi, dalam cara
mengerjakan tes Wartegg ini sebaiknya kamu memiliki konsep gambar
yang jelas sebelum memulai menggambar, supaya nantinya gambar yang
dihasilkan bisa maksimal.
Kamu juga bisa melatih untuk menggambar di rumah sebelum hari tes tiba,
agar sudah bisa memikirkan akan menggambar apa dan mengetahui
berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menggambar objek
tersebut. Salah satu contoh gambar objek hasil tes Wartegg ini mungkin
bisa menjadi inspirasimu, tetapi sebaiknya jangan menduplikasi gambar ini
supaya kreativitasmu tidak terbatas.
Adapun teori yang digunakan dalam tes Wartegg ini menggunakan teori
gestalt dimana manusia cenderung melihat suatu objek sebagai
sekumpulan elemen yang dinilai serupa, mengenali pola-pola dan
menyederhanakan imaji yang sebenarnya kompleks. Setidaknya ada empat
fungsi dasar kepribadian yang dicerminkan melalui tes Wartegg pada diri
manusia, berdasarkan hasil penelitian Adhyatman Prabowo dari UMM
meliputi,
Imagination
Bentuk fungsi dasar imajinasi dibagi lagi dalam dua aspek kepribadian
yakni
Intellect
Bentuk dari fungsi dasar intellect dicerminkan dalam dua aspek juga yaitu,
Emotion
Fungsi dasar emotion ditekankan pada dua hal di antaranya,
Activity
Sementara activity terdiri dari dua sifat yaitu,
2. Kombinasi bidang
Teknis analisis Tes Wartegg selanjutnya adalah dengan melakukan
kombinasi antar bidang kotak yang telah dijelaskan di atas. Adapun
beberapa kombinasi bidang yang dievaluasi antara lain adalah sebagai
berikut,
Bidang A dan H (Citra Diri), dalam hal ini bidang kotak Tes Wartegg
A dan H akan menunjukkan cerminan dari personalitas seseorang
atau citra diri yang meliputi harga diri dan rasa aman dalam relasi
seseorang, berikut pula dengan perasaan rentan dan ego yang
dihadapinya.
Bidang B dan G (Sosiabilitas), kombinasi antara bidang B dan G
menunjukkan bagaimana seseorang dapat mengelola emosi dan
kemampuan bersosialisasi. Di samping itu, analisis dari kombinasi ini
juga melihat kepekaan dan reaksi terhadap orang lain atau lawan
jenis dalam hal relasi.
Bidang C dan E (Prestasi), kombinasi antara bidang C dan E dipakai
untuk menganalisis ambisi dan agresi dari produktivitas kerja
seseorang. Evaluasi tentang hal ini umumnya mengarah pada tingkat
atau kecenderungan prestasi seseorang secara umum.
Bidang D dan F (Sikap Umum), analisis mengenai kombinasi dua
bidang ini umumnya mengacu pada sikap seseorang dalam
menghadapi masalah atau kesulitan hidup. Dalam hal ini, seseorang
membutuhkan perspektif umum untuk memberikannya pandangan
yang lebih luas dalam menghadapi masalah secara terbuka.
Mengisi Tes Wartegg secara dinamis dapat menunjang pengerjaan tes dengan baik (Sumber: Pexels)
Untuk dapat lulus dalam Tes Wartegg, umumnya seseorang perlu
mempersiapkan diri sebaik mungkin. Sebabnya, Tes Wartegg akan melihat
bagaimana kepribadian diri kita secara konteks lewat media yang nantinya
kita kerjakan. Apa yang kita tulis atau gambar dalam Tes Wartegg akan
menjadi citra diri di hadapan para interpreter. Oleh karena itu, alangkah
baiknya kita simak beberapa tips berikut ini sebelum mengerjakan Tes
Wartegg.
1. Berlatih dahulu sebelum hari H
Berlatih mengerjakan Tes Wartegg mungkin memang bukan menjadi
pilihan terbaik, namun tetap bisa dilakukan agar kamu tidak kaget terhadap
apa yang harus diisikan dalam Tes Wartegg. Tes Wartegg cenderung
berbeda dari tes potensi akademik yang mengharuskanmu belajar tentang
persoalan verbal, numerik, dan kognitif, namun Tes Wartegg bisa dipelajari
perlahan agar kamu siap mengisi bidang-bidang kotak secara riil dan
realistis.
2. Membuat rencana gambar yang akan dibuat
Langkah tepat yang seharusnya dilakukan sebelum menjalani Tes Wartegg
adalah membuat rencana gambar yang akan dibuat. Dari sini, nantinya
kamu bisa mengidentifikasikan dirimu melalui gambar terencana. Meski
demikian, beberapa hal terkait tekanan gambar hingga bagaimana kamu
menggambar tetap dijadikan basis analisis bagi interpreter Tes Wartegg,
sehingga bagus tidaknya gambarmu tentu bukan indikator penilaian.
3. Mengerjakan soal dari yang termudah
Hal umum yang dilakukan saat mengerjakan tes adalah kita kerjakan dari
soal yang paling mudah terlebih dahulu. Selain untuk menghemat waktu,
hal ini juga patut dilakukan agar kita tak mudah terserang stres saat
mengerjakan Tes Wartegg. Pengelolaan waktu dan emosi amat penting
saat kita mengerjakan Tes Wartegg ini.
4. Mengerjakan soal Tes Wartegg dengan dinamis
Tips umum yang patut dipahami adalah usahakan kinerjamu dalam
pengerjaan Tes Wartegg tidak monoton stagnan. Selain mencerminkan
emosi dan perasaanmu saat tes, hal ini juga dapat menjadi indikasi
psikismu bagi para interpreter Tes Wartegg. Jadi, buatlah dirimu nyaman
untuk mengerjakan Tes Wartegg dengan isian yang dinamis dan memiliki
keragaman tinggi. Hindari menggambar atau membuat garis-garis
monoton.
5. Hindari menghafal jawaban yang sudah kamu buat sebelumnya
Hal ini hampir sama dengan persoalan jawaban soal yang monoton tadi.
Hindari membuat gambar serupa atau menjawab Tes Wartegg dengan
model atau ragam garis yang selalu sama seperti jawaban pada bagian
kotak sebelumnya. Usahakanlah untuk terbuka atas ide dan gagasan
dengan keragaman tinggi untuk tidak stres dalam mengerjakan Tes
Wartegg.
6. Konsentrasi dan yakin
Kamu tentu telah mengetahui bahwa cara menarik garis dan menekan
pensil dalam proses pengisian Tes Wartegg termasuk hal yang dianalisis
oleh interpreter. Hal ini membuat kamu harus yakin dan mempertahankan
konsentrasi sekuat mungkin selama pengerjaan Tes Wartegg. Konsentrasi
dan keyakinan akan membuatmu mampu menarik garis atau menggambar
dengan baik dan tidak terputus-putus.
Meskipun melalui tes Wartegg penguji dapat melihat profil kepribadian
individu. Akan tetapi, tes ini tidak memiliki penilaian yang terstandarisasi
serta interpretasi yang terkesan subjektif. Oleh karena itu, untuk membuat
hasil tesnya lebih akurat, akan lebih baik bila perekrut menggunakan
kombinasi tes yang lain juga seperti Kraepelin, Papi Kostick, DISC dan
sebagainya.