Anda di halaman 1dari 34

ASSESSMENT Maratul Jannah Umbola, M.Psi.

, Psikolog

PSIKOLOGI
PENDAHULUAN
Assessment Psikologi, merupakan serangkaian dari proses psikologi tes lengkap, observasi,
dan wawancara.
Hasil dari Assessment Psikologi, bisa memberikan informasi objektif tentang kemampuan
individu.
Hasil dari Assessment Psikologi memberikan data yang bersifat Rekomendasi, bukan
sebagai satu-satunya data yang menjadi dasar pengambilan keputusan.
Rekomendasi dari hasi Assessment Psikologi dibuat berdasarkan target jabatan, karateristik
dari organisasi, sehingga Rekomendasi tidak bisa digunakan untuk keperluan yang berbeda.
PENDAHULUAN
Assessment Psikologi mengukur potensi, karakter maupun kompetensi peran
seseorang, tidak mengukur kompetensi teknis atau bidang pekerjaan tertentu,
sehingga perlu dilakukan penilaian tersendiri jika tuntutan pekerjaan memerlukan
skills tertentu dari seseorang.
Assessment Psikologi, sebagai metode dan alat, pemanfaatan asesmen psikologi
akan sangat tergantung pada individu yang menggunakan, baik psikolog maupun
pengambil keputusan di organisasi.
TES PSIKOLOGI
Tes Psikologi adalah alat ukur yang objektif dan dibakukan.
Fungsi dari tes psikologi adalah untuk mengukur perbedaan-perbedaan antara
individu atau perbedaan reaksi individu dalam berbagai situasi.
Tes Psikologi bertujuan untuk mengerti kecenderungan sikap, kepribadian, dan
intelegensi seseorang.
Penggunaan tes psikologi, bisa dalam bidang :
Pendidikan
Klinis / kejiwaan
Organisasi
TES PSIKOLOGI
Klinis / Kejiwaan
Adalah rangkaian pemeriksaan untuk mengetahui kondisi kejiwaan atau kesehatan
mental individu dan untuk mendeteksi gangguan kejiwaan pada individu.
Pemeriksaan ini dapat meliputi, pemeriksaan fisik, tanya jawab, dan pengisian
kuisioner dengan Psikiater dan Psikolog.
Contoh : MMPI yang diberikan oleh Psikiater
TES PSIKOLOGI
Organisasi
Seleksi dan klasifikasi sumber daya manusia.
Hasilnya akan menjadi acuan untuk menentukan seseorang memenuhi standar yang
diinginkan atau tidak, serta menjadi pendamping dalam proses wawancara.
Jenis psikotes :
 Tes Intelegensi
 Tes Kepribadian
 Tes sikap kerja dan ketahanan kerja
TES INTELEGENSI
Tes yang sifatnya intelektual adalah tes berupa kemampuan yang berhubungan
dengan proses kognitif berpikir, dan menghubungkan, serta kemampuan dalam
menilai dan mempertimbangkan.
Fungsi tes intelegensi :
 Sebagai alat untuk mengukur kemampuan seseorang, baik kemampuan figural, verbal, berpikir logis
dan analitis, serta numeric
 Sebagai upaya untuk mendapatkan individu yang berkualitas
 Sebagai upaya untuk mengenali kelebihan dan kelemahan seseorang, terutama yang berkaitan dengan
pekerjaannya
ASPEK-ASPEK TES
INTELEKTUAL
1. Intelegensi umum, yaitu taraf kecerdasan atau kemampuan individu untuk
mengatasi masalah yang dihadapi (mempelajari atau memecahkan hal-hal yang
baru dan kompleks). Kemampuan ini meliputi kemampuan mengelolah dan
menganlisa data serta kemampuan berfikir yang wajar
2. Daya abstraksi, yaitu kemampuan individu dalam melihat dan menelaah suatu
permasalahan dari berbagai sudut pandang yang luas. Meliputi kemampuan
analisis untuk memahami hubungan suatu permasalahan yang konkret dan
sederhana, sampai pada persoalan abstrak, rumit, kompleks
3. Daya tangkap, yaitu kemampuan individu dalam memahami alasan yang wajar
dan untuk menangkap makna dari sesuatu yang nyata, sehingga individu mampu
memahami dan bereaksi terhadap persoalan praktis sehari-hari. Secara umum
meliputi kemampuan memahami perintah dan informasi dari lingkungan
ASPEK-ASPEK TES
INTELEKTUAL
4. Kemampuan analisis dan sintesis yaitu kemampuan individu untuk mengelolah
suatu permasalahan, dan menarik kesimpulan.
5. Logika berpikir yaitu kemampuan individu untuk berpikir secara teratur dan
terarah mengikuti suatu pola atau aturan tertentu.
6. Daya kreativitas yaitu kemampuan individu untuk menemukan dan
mengemukakan pendapat atau ide-ide baru, original dan bermanfaat bagi situasi
dan kondisi yang ada.
TES INTELEGENSI
Intelegensi tidak bisa lepas dari Kepribadian (individu) : motivasi, ambisi, mood,
dsb.
Tes intelegensi bisa menggambarkan kapasitas umum individu, hasil tesnya berlaku
dalam setahun meskipun perubahan yang terjadi biasanya tetap pada batasan
tertentu.
Hasil tes biasanya tergantung pada kondisi individu saat tes berlangsung. Artinya,
suasana emosi, dan kesehatan individu harus diusahakan sebaik mungkin, sehingga
hasil yang diperoleh bisa maksimal.
MATERI TES INTELEGENSI
1. Kemampuan Verbal
a) Analogi : soal Analogi berisi perbandingan dua kata yang memiliki relasi tertentu di kondisi
yang bisa jadi berbeda
b) Silogisme : berisi penarikan kesimpulan dari dua atau lebih premis atau pernyataan
c) Analitis : berisi penarikan kesimpulan yang didahului dengan proses analisis suatu
permasalahan
2. Kemampuan Numerik
a) Berhitung : berisi materi tentang operasi hitung sederhana, contohnya hasil dari perkalian,
pembagian, penjumlahan, dan pengurangan
b) Deret angka : berisi beberapa deretan angka yang nantinya harus dicari lanjutan angka yang
sesuai
c) Perbandingan kauntitatif : berisi tentang penarikan kesimpulan dua data kuantitatif
d) Soal cerita : berisi analisi kauntitatif dari suatu kasus yang diberikan
MATERI TES INTELEGENSI
4. Kemampuan Vigural
a) Analogi : menekankan pada penalaran
individu tentang sesuatu perbandingan dua
buah gambar yang saling berhubungan
b) Ketidaksamaan : menekankan pada
kemampuan individu untuk melihat
perbedaan dua buah gambar
c) Serial : menekankan pada kemampuan
individu untuk menganalisis dan menentukan
lanjutan dari pola beberapa gambar
CONTOH
Kelompok soal ini menyajikan perosalan berupa kalimat, disetiap kalimat dihilangkan 1 kata dan
disediakan 5 kata pilihan. Pilihlah kata yang melengkapi itu.
1. Seekor kuda mempunyai kesamaan yang terbanyak dengan seekor …
a. Kucing‘
b. Bajing
c. Keledai
d. Lembu
e. Anjing
2. Lawan harapan adalah …
a. Duka
b. Putus asa
c. Sengsara
d. Cinta‘
e. Benci
CONTOH
1. Berapakah tinggi rata-rata seorang perempuan dewasa Indonesia? … cm
a. 140
b. 150
c. 160
d. 170
e. 175

2. Persamaan kuliner …
a. Masakan
b. Jalan-jalan
c. Santai
d. Wisata
e. Manta
CONTOH
Pada contoh soal diatas, terdapat aspek-aspek intelegensi yang diapat digali :
Bagaimana proses yang dialami individu dalam pembentukan keputusan,
setiap orang memutuskan seseuatu yang dipertimbangkan, yang didasarkan
pada latar belakang yang dihayatinya
Penggunaan common sense, sesuatu dikatakan masuk akal atau tidak.
Bagaimana individu memaknai realitas yang dialami seseorang, akan
dimaknai secara berbeda oleh setiap orang, tergantung pada sejauh mana
seseorang tersebut menghayati.
TES KEPRIBADIAN
Tes kepribadian merupakan salah satu dari proses psikotes yang digunakan
untuk menilai kepribadian manusia.
Pengujian dan penilaian kepribadian mengacu pada teknik yang dirancang
untuk mengukur pola karakteristik sifat yang ditunjukkan oleh seseorang di
situasi tertentu.
Tes kepribadian digunakan untuk mengetahui karakteristik individu, mulai
dari perilaku, emosi, dan sikap individu.
Jenis-jensi tes kepribadian :
Tes yang berisi pernyataan-pernyataan
Tes grafis
CONTOH
Pilihlah salah satu dari dua pernyataan di bawah ini, yang paling menggambarkan diri
Anda.
1. A. Saya suka menolong teman-teman saya, bila mereka berada dalam kesulitan.
B. Saya akan melakukan pekerjaan apa saja sebaik mungkin.
2. A. Saya akan mengetahui bagaimana pandangan orang-orang besar mengenai
berbagai masalah yang menarik perhatian saya
B. Saya ingin menjadi seorang ahli yang diakui dalam salah satu pekerjaan, jabatan
atau bidang khusus.
3. A. Saya ingin agar setiap pekerjaan tulisan saya teliti, rapi dan tersusun dengan baik.
B. Saya ingin menjadi seorang ahli yang diakui dalam salah satu pekerjaan, jabatan
atau bidang khusus.
CONTOH : WARTEGG
CONTOH : BAUM
(MENGGAMBAR POHON)
CONTOH : HTP (MENGGAMBAR
RUMAH, POHON, MANUSIA)
CONTOH : DAP
(MENGGAMBAR MANUSIA)
TES KEPRIBADIAN
Setiap jawaban dalam tes kepribadian, tidak ada jawaban yang benar dan salah.
Karena, individu diminta untuk memilih jawaban yang paling menggambarkan
kondisi dirinya.
Meskipun dari dua jawaban pilihan yang disediakan, tidak ada yang sesuai,
individu bisa memilih jawaban yang dirasa paling disetujui atau paling
mendekati kondisi individu.
Setiap pilihan jawaban, akan dinilai untuk mendapatkan gambaran dari
kepribadian individu.
Kunci utama dalam mengerjakan tes kepribadian adalah, menjawab jujur dari
setiap pernyataan, sehingga bisa mengetahui gambaran kepribadiannya.
TES KEPRIBADIAN DAN SIKAP
KERJA
Mengukur persepsi individu terhadap dirinya dalam lingkungan kerja dan
memperhatikan area-area seperti kepemimpinan, perencanaan integratif dan gaya
pekerjaan (perhatian terhadap detil).
Alat ini menguji gaya pribadi individu di tempat kerja sebagai hasil dari
kebutuhan dan kepercayaan mereka di dalam menyelesaikan peran yang berbeda.
Alat ini melihat motivasi, gaya kepemimpinan, level energi, lingkungan sosial,
gaya pekerjaan, temperamen dan hubungan dengan atasan.
CONTOH
Pilihlah satu pernyataan dari pasangan pernyataan itu, yang Anda rasakan paling
mendekati gambaran diri anda, atau yang paling menunjukkan perasaan Anda.
1. Saya seorang pekerja keras ….
Saya bukan seorang pemurung …
2. Saya suka bekerja lebih baik dari orang lain …
Saya suka mengerjakan apa yang sedang saya kerjakan, sampai selesai
TES SIKAP KERJA DAN
KETAHANAN KERJA
Tujuan dari tes ini adalah, untuk mengetahui ketelitian, kecepatan, ketekunan, dan
daya tahan individu dalam suatu pekerjaan.
Tes ini bersifat speed test sehingga ciri utamanya adalah tidak adanya waktu yang
cukup untuk menyelesaikan semua soal.
Selain kecepatan kerja, faktor lain yang diungkap adalah ketelitian, konsentrasi, dan
stabilitas bekerja.
Aspek psikologis yang berpengaruh pun bermacam-macam, missal persepsi, visual,
koordinasi seso-motoric, pushing power, ketahanan, learning effect
CONTOH
8 2 4 9 1 dst
3 4 1 1 7
1 8 6 5 5
8 3 1 6 5
8 3 3 3 2
2 7 4 8 4
4 0 4 8 3
9 2 6 4 1
7 1 2 2 3
6 4 8 4 2
2 1 2 5 4
WAWANCARA
Wawancara merupakan suatu perbincangan terstruktur yang memiliki tujuan,
dimana pewawancara dan yang diwawancarai saling bertukar informasi.
Wawancara yang dilakukan secara langsung, akan mampu menggali kemampuan
orang yang diwawancarai.
Wawancara dalam setting Organisasi, biasanya akan menggali kemampuan
seseorang terkait kepribadian, problem solving, dan berbagai informasi penting yang
dibutuhkan oleh pewawancara / instansi.
FGD
Focus Group Disscussion Teknik diskusi yang digunakan oleh organisasi /
institusiyang dilakukan secara sistematis dan terarah dari suatu grup untuk
membahas suatu masalah tertentu dalam suasana informal serta dilaksanakan dengan
panduan seorang moderator.
Tujuan umum FGD adalah menyamakan setiap persepsi atas suatu isu ataupun
topik tertentu, yang pada akhirnya akan melahirkan kesepakatan dan juga pengertian
baru terkait isu tersebut.
Tujuan utama menjalankan diskusi ini berbeda-beda. Namun, dalam proses
rekrutmen, tujuan utama FGD adalah untuk mengetahui karakter seorang kandidat
secara lebih dalam.
3 komponena utama dalam FGD : 1) diskusi; 2) kelompok; 3) terfokus
FGD
Dalam sesi diskusi ini, ada satu contoh kasus yang diberikan.
Fasilitator akan melihat bagaimana cara tiap kandidat menyelesaikannya. Mereka
juga akan melihat jenis solusi yang dipilih oleh kandidat serta tingkat efektivitasnya.
Dari hasil FGD ini, akan terlihat potensi setiap kandidat dan tingkat kecocokan
mereka untuk berada di organisasi / institusi tersebut.
LGD
Leaderless Group Discussion menitikberatkan pada perilaku peserta selama
proses diskusi.
Leaderless Group Discussion adalah diskusi kelompok tanpa adanya
moderator, yang memungkinkan setiap anggota kelompok memanifestasikan
potensinya.
Leaderless Group Discussion adalah proses pertukaran pendapat, ide, dan
informasi tentang beberapa topik oleh anggota kelompok tanpa pemimpin
yang ditunjuk di awal diskusi.
LGD umumnya digunakan dalam proses seleksi untuk menilai keterampilan
interpersonal dan kepemimpinan.
LGD
Hal-hal yang dapat diamati :
Kemampuan individu dalam mengarahkan dan memimpin kelompok
Kemampuan menjelaskan gagasan sehingga bisa diterima orang lain
Kemampuan determinasi, dll.
LGD
Peserta LGD dituntut untuk aktif memainkan peran dan memberikan
kontribusi.
Setiap peserta harus mengambil keputusan pada kondisi yang tidak
terstruktur dan tidak pasti.
Peserta akan diberikan peran dan kasus yang relate dengan pekerjaan, untuk
dipahami dan didiskusikan dengan peserta lain di kelompoknya.
FGD VS LGD
Dalam FGD dan LGD, sama-sama untuk mengeksplorasi individu / kandidat dalam
bertindak dan ketika menghadapi suatu permasalahan.
Situasi FGD dan LGD seperti kerja kelompok.
Mempersiapkan diri dalam mengikuti FGD dan LGD, dengan siap mengutarakan
pendapat, mampu bekerja dalam kelompok, cara bicara, gesture, dan penampilan.
Banyak membaca dan mencari informasi terkait issue-issue terkini.
Utamakan kualitas daripada kuantitas.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai