TUGAS LAPORAN MATA KULIAH PSIKODIAGNOSTIK LANJUT

Dosen Pengampuh : 1. Arie Gunawan HZ., S.Psi. M.Psi. Psikolog.

2. Nurhikmah, S.Psi., M.Si.
3. Sirvia, S.Psi., M.Psi., Psikolog.

DI SUSUN OLEH :

Jeselly Danti Novriano 4522091152

Abraham

PRODI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS BOSOWA
MAKASSAR
2024
 a) Tes Kepribadian dengan Teknik Proyektif

Tes Apersepsi Tematik (TAT) meminta peserta untuk mendeskripsikan

bagaimana sebuah "cerita" terungkap setelah melihat sebuah adegan, dialog
karakter, dan/atau satu atau lebih foto. Oleh karena itu, teknologi interpretasi foto
juga merupakan nama lain dari TAT.

TAT dapat digunakan dalam berbagai situasi, mulai dari mengidentifikasi

karakteristik produk yang berbeda hingga membentuk opini tentang tipe orang
yang cenderung menggunakan barang atau jasa tertentu.

Misalnya, setelah melihat contoh logo, responden ditanya tentang jenis destinasi
yang digunakan logo tersebut dan apa saja yang mungkin ditemukan wisatawan di
sana. Diantara ucapan berikut seperti:

 Itu mengingatkan saya pada taman.

 Tidak diragukan lagi ini adalah kota terbesar di negara ini.
 Gedung Empire State di sana memberikan suasana New York.
 Menenangkan, melepas lelah. Ini memiliki fokus regional karena pohon
menghalangi pandangan anda ke pedesaan, dan anda dapat melihat kota
dan bangunan di latar belakang.

b) Tujuan Teknik Proyektif

Tujuan dari pembuatan Tes Apersepsi Tematik (TAT) adalah untuk

mengungkapkan dinamika kepribadian yang telah terlatih dari dorongan emosi
dan perasaan-perasaan yang dominan dari suatu kepribadian nilai-nilai khusus
yang terletak didalam kekuatannya untuk menyiapkan kecenderungan-
kecenderungan.
c) Administrasi Teknik Proyektif
 Materi Test
Materi TAT terdiri dari 31 kartu (29 kartu bergambar di tambah 1
kartu kosong, kartu yang bergambar ini memuat gabar-gambar
yang kabur yang berwarna hitam dan putih dan 31 kartu ini kartu
yang disajikan cukup 20 kartu (19 kartu bergambar ditambah 1
kartu kosong ) dan penyajiannya disesuaikan dengan usia dan jenis
kelamin testee.
 Pesiapan Klien
Umumnya dalam test ini tidak diperlukan suatu persiapan khusus
tetapi cukup dengan memberikan suatu pandangan yang jelas dan
masuk akal agar klien dapat mau melaksanakan test ini.
 Situasi dan Kondisi
Seperti umumnya penyajian test perlu dilakukan pendekatan yang
lebih baik oleh pra petugas biro/testee ataupun sistennya dengan
terciptanya suasana yang ramah, test akan merasa mendapat
simpati merasa diterima dan dihargai oleh testee sehingga testini
dapat mengembangkan kreatifitasnya.
 Pencatatan
Berkas TAT hedaknya dilengkapi data pribadi testee untuk
kpentingan identifikasi maupun interpretensi selain nama jenis
kelamin, umur, Pendidikan, Alamat, status perkawinan juga perlu
dicatat tertanggal keperluan dan nama testee.
 a) Tes Kepribadian dengan Teknik Non Proyektif
Big five personality adalah pendekatan yang digunakan dalam psikologi
untuk melihat kepribadian manusia melalui trait yang tersusun dalam lima buah
doamain kepribadian yang dibentuk dengan menggunakan analisis faktor. Lima
buah domain kepribadian tersebut adalah, extraversion, agreeableness,
conscientiousness, neuroticism, dan openness to experience merupakan instrumen
pengukuran baku yang digunakan untuk mengukur lima dimensi big five
personality yang dikembangkan oleh Pervin dan John (1991).
 Dimensi conscientiousness mengukur tingkat keandalan, tanggung
jawab, dan keteraturan seseorang dalam menyelesaikan
tugas dan kewajiban.
 Dimensi extraversion menunjukkan kecenderungan seseorang
terhadap cara bersosial, interaksi dengan orang lain, dan
kepercayaan diri.
 Dimensi agreeableness menggambarkan tingkat kepatuhan,
kerjasama, dan kecenderungan untuk memperlakukan orang
lain dengan baik.
 Dimensi neuroticism mengukur tingkat stabilitas emosional dan
rentan terhadap stres atau kecemasan.

b) Tujuan Teknik Non Proyektif

Big Five dianggap sebagai tes kepribadian yang lebih baik dibanding
MBTI. Sistem MBTI mengidentifikasi preferensi yang jelas, memungkinkan
individu dikategorikan berdasarkan format ‘salah satu/atau’, terlalu mengkotak-
kotakkan kepribadian individu, sedangkan Big Five mencari evaluasi kepribadian
secara lebih luas dengan analisis yang lebih bernuansa tentang ciri-ciri
kepribadian individu. Ditambah, Big Five telah dipelajari dan diteliti oleh para
psikolog dan diakui memiliki validitas dan reliabilitas paling ilmiah dibanding tes
kepribadian lainnya. Big Five juga terbukti memiliki pengukuran yang tepat dan
akurat untuk sifat-sifat individualnya.
c) Administrasi Teknik Non Proyektif
1. Tes Kepribadian Big Five berangkat dari kajian tes kepribadian
sebelumnya yang melibatkan faktor kepribadian.
2. Penggunaan tes Kepribadian Big Five sangat luas, dan sangat luwes
diguakan dalam berbagai setting, termasuk keterlibatan budaya.
3. Model yang dianggap paling relevan digunakan adalah dari Costa dan
McCrae.
4. Dimensi dalam tes kepribadian Big Five dikenal dengan singkatan
OCEAN (openness to experiences, conscientiousness, extraversion,
agreeableness, neuroticism).
5. Setiap dimensi diyakini mampu memberikan gambaran prediksi luaran
dalam kehidupan.
.
 A ) KESIMPULAN

 Tes Kepribadian Proyektif

TAT sangat berguna dan bermanfaat bagi semua studi

komprehensif tentang kepribadian terutama dalam mencoba menafsirkan segala
bentuk gangguan tingkah laku, peyakit, psikomotor, neorosa, dan psikosa.
TAT tidak cocok digunakan anak-anak dibaah usia 4 tahun. Disamping itu
alat test ini sering pula dipergunakan sebagai tahapan pertama sebelum
diadakannya interview dalam psikoterapi ataupun sebelum pelaksanaan
psikoanalisa yang pendek.

 Tes Kepribadian Non Proyektif

Pengetahuan dan pemahaman konsep dasar Tes Kepribadian Big Five,

serta tata cara pelaksanaan tes akan membantu mahasiswa mencapai
ketrampilan dalam mengadministrasikan sampai dengan membuat
deskripsi sederhana.
 DAFTAR PUSTAKA

https://repositori.uma.ac.id/jspui/bitstream/123456789/12941/1/Thematic
%20Apperception%20Test%20(TAT).pdf

https://portal.hipotest.com/t/big-five-personality-test-model-terbaik-dalam-
mengungkap-kepribadian/162