Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH TES DISC

TES INVENTORI
Dosen Pengampu : Ade Ubaidah M.psi

Oleh Kelompok 1:
Putri Aisyah ( 46118120046 )
Fahrul Rosyid ( 46118120076)

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini

dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan

dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun

materinya.

Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman

bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekan

dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan

makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat

mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 10 Maret 2021

1
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................3

1.1 Latar Belakang………..............................................................................3

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................5

1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..………………………………………………………….6

2.1 Sejarah DISC……………………………………………………………………..6

2.2 Definisi DISC…………………...………………………………………………..8

2.3 Sistem DISC……………………………………….…………………………......9

2.4 Manfaat DISC………………………………………….………………………..12

BAB III PEMBAHASAN…………………………………………………..…………..…14

3.1 Tipe Kepribadian DISC…………………………………………………………14

3.2 Soal Test DISC………………………………………………………...……..…15

3.3 Scoring DISC…………………………………………………………..……..…15

BAB IV PENUTUP……………………………………….………………………………18

4.1 Kesimpulan……………………………………………………………………..18

4.2 Saran……………………………………………………………………………18

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................19

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tes Psikologi atau psikotes merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui kondisi
seorang individu. Biasanya lebih dikenal dengan nama asesmen psikologi. Asesmen psikologi
adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh psikolog dan lembaga layanan psikologi di dalam
masyarakat untuk bermacam-macam kebutuhan. Pemeriksaan psikologi biasanya digunakan untuk
berbagai macam kegiatan. Kegiatan-kegiatan tersebut misalnya dalam industri dan organisasi
tertentu dilakukan untuk seleksi, penempatan karyawan, dan promosi jabatan. Sementara, dalam
lingkungan pendidikan biasanya digunakan sebagai penentuan minat dan bakat siswa, serta
mengetahui kapasitas intelektual siswa.

Selain itu dalam klinis dan sosial, digunakan sebagai salah satu pertimbangan jenis terapi
yang dapat membantu individu hidup normal. Dalam tes psikologi, terdapat bermacam-macam tes.
Ada yang berbentuk tes tertulis, proyeksi gambar, dan lain-lain. Tes psikologi ini untuk mengukur
fungsi kemampuan kognitif maupun emosi seperti intelegensi, minat dan bakat, hingga kepribadian
dari orang tersebut . Metode Tes Psikologi merupakan alat penelitian psikologi yang penting untuk
kemampuan yang akan di tes, yaitu sikap, bakat, ciri kepribadian, dan minat.

Kepribadian adalah faktor internal dari individu yang akan berpengaruh terhadap bentuk
perilaku seseorang ketika berhadapan dengan berbagai situasi dan kondisi. Seorang Psikolog dari
Amerika yaitu William Moulton Marston (1893-1947) melakukan penelitian terhadap berbagai
gaya perilaku manusia dengan menggunakan kerangka pikir Jung. Jung mengembangkan tipologi
kepribadian ekstrovert dan introvert, yang mana keduanya mengandung aspek sense dan intuition
serta thingking dan feeling (Atkinson dkk, 1987).

Berdasarkan teori kepribadian sebelumnya, Marston meneliti kepribadian dan menemukan


empat elemen kepribadian manusia yaitu Dominance, Influence, Steadiness dan Compliance. Hasil
penelitian ini diungkapkan dalam bukunya yang berjudul The emotions of normal people. Dari
hasil penelitian Marston ini yang kemudian mendasari terbentuknya sebuah alat ukur kepribadian
yang dikenal dengan DISC Behavioral Profile System atau model kepribadian DISC.

3
Kepribadian adalah segala macam tingkah laku yang variatif yang dilakukan oleh individu
yang diatur oleh tata tertib dan keharmonisan. Kepribadian merupakan usaha dari individu-individu
untuk menyesuaikan diri yang beanekaragam namun memiliki keunikan sendiri dari masing-
masing individu. Sehingga kepribadian dapat menunjukan hal-hal khusus dari individu dan bisa
membedakannya dari orang lain . Untuk dapat memenemukan kepribadian individu, maka individu
tersebut dapat mengikuti tes psikologi kepribadian. Tes psikologi kepribadian adalah kecakapan di
dalam psikologi professional yang didalamnya termasuk administrasi, penilaian, dan interpretasi
dari dukungan perhitungan sifat-sifat dan gaya. Salah satu dari tes psikologi kepribadian adalah tes
DISC. Teori DISC adalah teori psikologi yang digunakan untuk mengetahui kepribadian orang
berdasarkan perilaku emosi orang berdasarkan lingkungannya. DISC tebagi menjadi empat
kepribadian yaitu: Dominance (D), Influence (I), Steadiness (S), dan Complience (C).

Karakteristik dari individu jenis D yaitu ambisius, cepat dalam mengambil keputusan,
independen, tegas dan kompetitif. Namun karakter D mempunyai kelemahan yaitu penuntut, tidak
sabar, dan tidak menyukai rutintitas. Karakteristik dari individu jenis I yaitu optimis, suka bergaul,
antusias, penghibur orang lain, motivator, dan ramah. Kelemahan dari karakter I adalah tidak
detail, mudah lupa, banyak bicara, dan over-reacting. Karakteristik dari individu bertipe S yairu
jujur, loyal, sabar, akomodatif, gigih dan suka menolong. Kelemahan dari individu tipe S adalah
kurang atusias, tidak tegas, tidak suka perubahan, cenderung menghindar dari konflik dan sulit
menyusun 3 prioritas. Sementara itu, karakterisrik dari individu bertipe C adalah terstruktur, kritis,
teliti, patuh pada pimpinan, berhati-hati. Kelemahan dari individu bertipe C adalah defensif ketika
dikritik, lamban dalam menyelesaikan tugas, terlalu mengikuti aturan, menginginkan
kesempurnaan dan terlalu memperhatikan detail.

Tes psikologi analisa kepribadian DISC ini dilakukan dengan cara tertulis di atas kertas.
Individu yang akan di tes menjawab di kertas lalu diolah dengan cara manual dan dihitung secara
manual. Akan tetapi seiring berjalannya waktu sistem tersebut kurang efisien dan memakan banyak
waktu. Dengan adanya teknologi internet yang salah satunya adalah web, layanan komunikasi dan
informasi dapat dilakukan dengan mudah dan efisien. Melalui protocol HTTP (hypertext tranfer
protocol) semua komunikasi tradisional dapat dilakukan lebih efektif dikarenakan gabungan
komponen multimedia di web. Dengan adanya penggunaan teknologi diharapkan mengurangi
human error dalam pemeriksaan sehingga hasil tes jauh lebih valid.

4
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah DISC


2. Apa pengertian dan manfaat tes DISC
3. Apa saja jenis-jenis kepribadian yang dijelaskan DISC

1.3 Tujuan Penulisan

1.Untuk mengetahui sejarah DISC


2.Untuk mengetahui pengertian dan manfaat DISC
3.Untuk mengetahui jenis-jenis kepribadian yang dijelaskan DISC

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah DISC

Pada awal abad 19, para ahli psikologi dan ilmu-ilmu psikologi hanya mempelajari dan
membahas perilaku serta problema orang-orang yang menyimpang saja (gangguan mental). Pada
saat itu belum ada perhatian terhadap sikap dan perilaku orang normal. Barulah pada tahun 1928
seorang konsultan psikologi dan dosen yaitu Dr. William Moulton Marston membuat buku yang
berjudul “The Emotions of Normal People”. Beliau tampaknya lebih dahulu mulai menyadari
bahwa orang normal-pun ternyata memiliki sisi-sisi yang menarik karena perbedaan personality-
nya. Pada tahun 1921, C.G. Jung mulai memperkenalkan empat tipe yang berorientasi pada fungsi
psikologi yaitu thingking (berpikir), feeling (perasaan), sensation (sensasi) dan intuition (intuisi).
Terpengaruhi oleh kebiasaan empat unsur tersebut atau memang sengaja mempermudah Marston
membuat empat tipe dasar manusia yang dilambangkan dengan empat faktor penting dalam
mengukur kepribadian.

Faktor penting tersebut adalah Dominant (sifat dominan/kuasa), Influence (sifat


mempengaruhi), Steadiness (sifat stabil) dan Compliance (sifat pemikir/kritis) atau yang biasa
disingkat DISC. Dengan dimulainya era ilmiah maka Dr. Marton membuat kuesioner yang
digunakan sebagai alat untuk mengidentifikasi tipe orang, apakah seseorang termasuk tipe D, I, S
atau C. Pada masa kini, psikologi modern dan bahkan dengan menggunakan komputer analisis atas
kuesioner tersebut dapat dihasilkan data identifikasi dengan lebih cepat. Seperti umumnya alat-alat
tes sejenis (termasuk IQ-test), DISC pertama kali digunakan untuk kepentingan militer dan secara
luas digunakan sebagai bagian dalam proses penerimaan tentara AS pada tahun-tahun 7 menjelang
Perang Dunia II. Setelah keandalannya terbukti, kemudian DISC secara bertahap dipakai untuk
kepentingan rekrutmen yang lebih umum. Teori DISC merupakan teori yang saat ini paling banyak
dipakai dan dibahas di Indonesia, kemungkinan hal ini dikarenakan kemudahan dalam mengukur
dan menentukan kepribadian dengan teori ini.

6
Marston adalah seorang pengacara dan psikolog; ia juga berkontribusi
pada tes poligraf pertama , menulis buku self-help dan menciptakan karakter Wonder Woman . Dia
menghasilkan karakteristik emosi dan perilaku DISC orang normal (pada saat itu, 'normal'
memiliki arti 'khas' daripada antonim untuk 'abnormal'). Marston berhipotesis bahwa perilaku kita
dipengaruhi oleh 'energi psikonis' yang ditransfer melalui jaringan sel saraf yang dia beri nama
'psikon'. Dia menerbitkan temuannya dalam bukunya tahun 1928 berjudul Emotions of Normal
People di mana dia menjelaskan bahwa empat tipe kepribadian (kuning, hijau, biru dan merah)
muncul sebagai variasi antara orang yang berbeda dalam struktur jaringan psikonik mereka.

Menurut Marston, orang menggambarkan emosi mereka menggunakan empat jenis


perilaku: Dominasi (D), Bujukan (I), Ketundukan (S), dan Kepatuhan (C). Dia berpendapat bahwa
jenis perilaku ini berasal dari perasaan diri seseorang dan interaksinya dengan lingkungan. Dia
mendasarkan keempat jenis pada dua dimensi yang mendasari yang mempengaruhi perilaku
emosional orang. Dimensi pertama adalah apakah seseorang memandang lingkungannya sebagai
menguntungkan atau tidak menguntungkan. Dimensi kedua adalah apakah seseorang
mempersepsikan dirinya memiliki kendali atau kurang kendali atas lingkungannya.

Meskipun Marston berkontribusi pada teori penilaian DISC, dia tidak membuatnya. Pada
tahun 1956, Walter Clarke, seorang psikolog industri, membuat penilaian berdasarkan teori
Marston. Clarke membuat Analisis Vektor Aktivitas, daftar periksa kata sifat yang dia minta
kepada orang-orang untuk menunjukkan deskripsi yang akurat tentang diri mereka
sendiri. Penilaian ini dimaksudkan untuk digunakan dalam bisnis yang membutuhkan bantuan
dalam memilih karyawan yang memenuhi syarat.

Merenda, Peter F. dan Clarke menerbitkan temuan mereka pada instrumen baru
dalam Journal of Clinical Psychology edisi Januari 1965. "Alih-alih menggunakan daftar periksa,
tes" Self Discription "memaksa responden untuk membuat pilihan antara dua atau lebih istilah.
Analisis faktor penilaian ini ditambahkan ke dukungan instrumen berbasis DISC. "Self
Discription" digunakan oleh John Geier  untuk membuat Sistem Profil Pribadi pada tahun 1970-
an. Penilaian DiSC Geier pada akhirnya akan menjadi Everything DiSC yang sekarang dimiliki
oleh John Wiley & Sons.

Pada Tahun 1970-an, John Geier dan Dorothy Downey dari Amerika membuat alat ukur
DISC yang responnya di dasarkan dari alat Ukur Cleaver yang mana alat ukur tersebut terdiri dari
24 pertanyaan dengan 2 kategori yang mana masing-masing menggambarkan dirinya yang
sebenarnya dan yang tidak menggambarkan tentang dirinya namun individu tersebut kerap

7
melakukan ketika berada pada situasi kerja atau di lingkungannya atu juga disebut dengan perilaku
“Topeng” (Mardiansyah, 2014). Empat dimensi yang digunakan oleh John Cleaver
berdasarkan Activity Vector Analysis yaitu Aggressive, Sosiable, Stable dan Avoidant. Empat
elemen tersebut yang mendasari DISC.

Tes DISC (Dominance, Influence, Steadiness and Compliance Test) pertama kali
digunakan untuk kepentingan militer dan secara luas digunakan sebagai bagian dalam proses
penerimaan tentara AS pada tahun-tahun menjelang Perang Dunia II. Setelah keandalannya
terbukti, kemudian DISC secara bertahap dipakai untuk kepentingan rekrutmen yang lebih umum.

2.2 Definisi DISC

DISC adalah alat penilaian perilaku berdasarkan teori DISC dari psikolog William Moulton


Marston , yang berpusat pada empat ciri kepribadian yang berbeda yaitu Dominasi (D), Bujukan
(I), Penyerahan (S), dan Kepatuhan (C). Teori ini kemudian dikembangkan menjadi alat penilaian
perilaku oleh psikolog industri Walter Vernon Clarke. Alat tes DISC adalah sebuah alat untuk
memahami tipe-tipe perilaku dan gaya kepribadian, pertama kali dikembangkan oleh William
Moulton Marston. Dalam penerapannya di dunia bisnis dan usaha, alat ini telah membuka wawasan
dan pemikiran, baik secara profesional maupun secara personal. Seperti umumnya alat-alat tes
sejenis (termasuk IQ tes), DISC pertama kali digunakan untuk kepentingan militer dan secara luas
digunakan sebagai bagian dalam proses penerimaan tentara AS pada tahun-tahun menjelang Perang
Dunia II. Setelah kehandalannya terbukti, kemudian DISC secara bertahap dipakai untuk
kepentingan rekrutmen yang lebih umum.

Pada awal pemakaiannya secara luas, DISC terbatas digunakan pada sektor komersial. Agar
efektif, dibutuhkan juga pendapat para ahli, dan hal inilah yang membuatnya menjadi mahal.
Sebelum memanfaatkan komputer, interpretasi jawaban kuesioner DISC menjadi profil seseorang
merupakan pekerjaan yang sulit dan juga kompleks. Kemajuan dalam penggunaan komputer telah
membuat DISC dapat dimanfaatkan secara universal, karena hasilnya dapat diperoleh dan
diinterpretasikan secara otomatis dan cepat. Pada akhirnya, DISC menjadi solusi hemat bagi setiap
orang, dan telah berkembang menjadi alat asesmen perilaku (behavioral assessment tool) yang
paling banyak digunakan di dunia saat ini (Trisni, 2010).

Berdasarkan pengalaman, DISC merupakan salah satu tools atau alat yang cukup powerful
untuk mengidentifikasi karakter kepribadian seseorang dalam waktu yang relatif singkat. Keahlian
seseorang dalam membaca dinamika kepribadian yang tergambar pada grafik sisi kepribadian
8
eksternal dan internal serta menjadi kunci akurasi analisanya. Termasuk di dalamnya mengenali
kecenderungan seseorang dalam memanipulasi jawaban pada kuesioner yang diberikan (Trisni,
2010).

DISC adalah alat psikometri yang diciptakan untuk mengukur kepribadian dan mengukur
perilaku yang dapat di observasi, bebas bias budaya dan tidak mengukur keterampilan seseorang.
DISC mengidentifikasi tipe perilaku seseorang, bagaimana seseorang akan berperilaku dalam
situasi kerja, rumah, sekolah dan bagaimana seseorang menangani lingkungan dan masalah yang
dihadapi di kehidupannya. DISC dapat di gunakan untuk memahami diri sendiri, belajar untuk
memahami orang lain, menemukan cara mengatasi konflik yang dihadapi, meningkatkan
kemampuan komunikasi dan dapat memberikan arahan atas wilayah apa yang perlu di kembangkan
dari diri sendiri serta meminimalisir kelemahan (Rohm, 2000).

Tes DISC dikembangkan oleh seorang yang bernama William Moulton Marston dan untuk
lebih dapat memahami berkaitan dengan tes DISC ini adalah ada baiknya anda membaca buku
yang dikarang olehnya yakni The Emotions of Normal People. Setelah lama dan berkembang, tes
ini termasuk paling banyak yang diadopsi dengan banyak bahasa untuk melakukan tes kepribadian
dalam konteks tes calon karyawan. Memang banyak alat tes kepribadian, namun tes kepribadian
umumnya memiliki pertanyaan yang banyak sedangkan untuk DISC hanya terdapat 24 pertanyaan.
Sedangkan hasil dari tes ini juga termasuk lengkap untuk menjelaskan kepribadian orang.

Kenapa orang yang akan masuk perusahaan perlu mengetahui alat tes psikologi khususnya
kepribadian, karena pekerjaan membutuhkan tipe kepribadian tertentu. Ini juga yang mendasari
beberapa artikel yang menyatakan bahwa perlunya untuk memilih pekerjaan yang sesuai dengan
kepribadian. Apakah bisa tes sendiri? Bisa saja sih, namun hasilnya jangan banyak anda harapkan
jika dibandingkan dengan tes lengkap yang dilakukan oleh psikolog atau di lembaga tes psikologi.
Di internet ada banyak tes DISC online yang gratis, walaupun saya belum menemukan yang
memberikan gambaran yang lengkap, namun apabila anda ingin mencoba dapat mencobanya.
DISC telah digunakan untuk membantu menentukan tindakan saat menangani masalah sebagai tim
kepemimpinan yaitu, mempertimbangkan berbagai aspek dari setiap jenis saat memecahkan
masalah atau menugaskan pekerjaan.

2.3 Sistem DISC

DISC personality system merupakan bahasa universal mengenai perilaku. Penelitian


mengelompokkan karakteristik perilaku dalam empat bagian utama yang disebut sebagai gaya
9
kepribadian. Orang dengan gaya yang serupa cenderung menampilkan ciri perilaku yang mirip.
Setiap individu memiliki keempat gaya ini, akan tetapi bervariasi menurut intensitasnya. DISC
merupakan akronim 4 tipe kepribadian yaitu (Marston, 1928) :

1. Dominant (D)

Orang yang Dominant tinggi akan bersifat asertif (tegas) dan langsung. Biasanya mereka
sangat independen dan ambisius. Dalam pemecahan masalahnya, tipe dominan ini melakukan
pendekatan yang aktif dan cepat menyelesaikan masalah. Mereka ini orang yang cukup gagah,
mereka sangat menyukai tantangan dan persaingan. Mereka dipandang orang lain sebagai orang
yang berkemauan keras. Oleh karena itu mereka menginginkan segala sesuatu sesuai dengan
kemauan mereka.Individu yang dominant menginginkan untuk tantangan, menyukai keputusan
yang cepat, Tidak takut untuk berkonflik, percaya diri dan memiliki visi yang besar untuk
mengubah lingkungannya. Individu ini akan menjadi tipe yang menuntuk baik terhadap diri sendiri
mau orang lain jika keadaan terdesak dan akan menjadi dominan dan kurang komunikatif dan
kurang memiliki pendekatan emosional kepada lingkungannya.

2. Influencing (I)

Tipe Influencing ini senang berteman. Mereka suka menghibur orang lain dan bersifat
sosial. Dalam penyelesaian masalah atau mengerjakan sesuatu, mereka banyak mengandalkan
keterampilan sosial. Orang yang bersifat interpersonal ini senang berpartisipasi dalam kelompok
dan suka bekerja sama. Keterbukaan sikapnya membuat orang lain memandang dirinya sebagai
pribadi yang gampang bergaul dan ramah. Biasa nya pribadi seperti ini memiliki banyak teman.
Tipe antarpribadi ini, tipe orang yang emosional karena mereka mudah mengungkapkan emosi
kepada orang lain, emosional disini artinya bukan mudah marah, tetapi mudah mengungkapkan isi
hatinya. Mereka lebih merasa nyaman berurusan dengan emosi daripada hal lain.

Individu yang bertipe ini juga memiliki ciri suka berhubungan dengan orang,
berkomunikasi dan bekerja dengan orang lain. Individu yang selalu antusias dan semangat, mudah
percaya kepada orang lain dan sangat menghargai orang lain. Seringkali individu ini menjadi
inspirasi untuk orang disekitarnya dan selalu nyaman ketika di dalam kelompok. Individu
kelompok ini tidak menyukai penolakan dari lingkungan, terkadang ceroboh dan tidak rapi atau
teliti.

10
3. Steadiness (S)

Orang yang bertipe Steadiness ini adalah orang yang berkeras hati, gigih, dan sabar.
Mereka mendekati dan menjalani kehidupan dengan memanfaatkan standar yang terukur dan
stabil. Pada umumnya, mereka tidak begitu suka kejutan. Pribadi steadiness ini tidak banyak
menuntut dan bersifat akomodatif. Mereka sangat ramah dan memperlihatkan kesetiaannya kepada
mereka yang ada disekitarnya. Mereka sangat menghargai ketulusan. Orang yang bertipe steadiness
ini jujur dan mengatakan apa adanya dan berharap orang lain melakukan hal yang sama. Orang lain
memandang mereka sebagai orang yang tenang, berhati-hati dan konsisten dalam cara mereka
menjalani kehidupan. Memiliki tingkat ketabahan yang luar biasa. Mereka dapat mempertahankan
fokus dan kepentingan mereka dalam jangka waktu yang lama dibandingankan orang lain yang
mampu melakukan.

Individu yang bertipe Steadiness biasanya memiliki ciri sabar, tekun dan penuh perhatian.
Pembawaan tenang dan pendiam, tidak mudah bosan terhadap pekerjaan rutin. Menyukai
ketenangan, tidak menyukai konflik dan menyukai lingkungan tidak banyak perubahan. Namun
individu kalau kelompok ini, selektif dalam memilih teman, tidak menyukai perubahan yang
mendadak dan cenderung keras kepala jika sudah memiliki pendirian

4. Compliance ( C )

Sebagai tipe compliance, individu yang tekun, fokus pada kualitas dan ketepatan.individu
sangat teliti dan suka berpikir rumit. Tipe ini akan nyaman jika berada dalam lingkungan yang
memiliki ekspektasi kinerja yang jelas. Individu senang melakukan apa saja yang berdampak baik.
Dan juga biasanya teguh dalam pendirian dan pilihannya. Sifat positif yang dapat diambil dari
seseorang dengan tipe compliance adalah teliti, berpikir kritis, menggunakan pendekatan secara
halus dan analitis.

Tabel kepribadian DISC

KELEBIHAN KEKURANGAN

11
Memiliki motivasi yang kuat untuk
sukses, memiliki daya juang yang tinggi
Agresif dalam kondisi tertentu,
dalam mencapai tujuan, risk taker,
temperamental, tidak menyukai
problem solver, self starter, high ego
rutinitas, sulit mempercayai orang lain
strength
D

impulsive, emotional, orientasi pada


hasil, terkadang hanya ingin
Sociable, optimistic, persuasive, trusting
mendengar yang ingin dia dengarkan.
dan enthusiastic.
I

Sabar, pendengar yang baik, memiliki


ketertarikan pada masalah dan perasaan
orang sekitarnya. Pekerja yang stabil
dengan konsentrasi yang kuat. Ia juga
mampu menyelesaikan pekerjaan hingga
S tuntas sulit berubah dan menghindari konflik.

patuh pada peraturan, akurat, kurang memiliki ambisi. Terlalu kaku


C sistematis, selalu mencari fakta, mengikuti prosedur dan peraturan.
memiliki daya analitikal yang cukup Cenderung menyerah jika menemui
tinggi, mementingkan adat dan etika konflik, sulit bekerja di bawah tekanan,
kurang dapat menyelesaikan konflik
(cenderung menghindar).

2.4 Manfaat DISC

Berikut adalah manfaat menggunakan alat Tes DISC yaitu memberikan pemahaman
tentang diri seseorang terkait dengan kelebihan dan kekurangan dirinya (secara garis besar untuk
memahami tipe kepribadian), perencanaan masa depan yang lebih baik dan penempatan yang
sesuai dengan keunikan seseorang.

DISC profile adalah salah satu tools yang bertujuan untuk mengetahui tipe karakter
seseorang melalui tes yang harus diselesaikan melalui beberapa pertanyaan untuk mendapatkan
hasil yang dapat digunakan untuk menganalisis kepribadian dan perilaku individu. Jika Anda
seorang pekerja Human Resource, DISC bermanfaat untuk mengidentifikasi kepribadian calon

12
karyawan. Anda dapat menempatkan karyawan-karyawan di posisi yang sesuai dengan karakternya
sehingga performa perusahaan menjadi lebih baik.

Kepribadian berdasarkan profil disc adalah perilaku yang didasarkan dari stimulus dan
respon dimana setiap orang akan berperilaku berbeda terhadap respon yang didapat. Perilaku
adalah jumlah dari gabungan berbagai respon yang dilakukan dari beragam stimulus yang
diberikan. Pengukuran yang dipengaruhi oleh Jung yang menyatakan bahwa secara instingtif
individu akan berperilaku berdasarkan empat elemen tersebut, empat elemen tersebut diistilahkan
sebagai tetralogi.

Dasar teori DISC menggunakan model dua sumbu perilaku, merupakan pergerakan satu
sumbu dengan sumbu lain mengenai perilaku yang saling berlawanan. Dua sumbu tersebut
merupakan sifat yang saling berlawanan. Dua sumbu yang saling berlawanan pada test DISC ini
digunakan yaitu antara Asseriveness dan Receptiveness dan antara Openess dan Control. Teori
DISC merupakan teori yang saat ini paling banyak dipakai dan dibahas di Indonesia, kemungkinan
hal ini dikarenakan kemudahan dalam mengukur dan menentukan kepribadian dengan teori ini

13
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Tipe Kepribadian Test DISC


Dengan melakukan DISC tes maka individu dapat mengenal diri, potensi dan tahu
yang harus dilakukan untuk menjadi individu yang lebih baik.Hal ini juga memaksimalkan
kemampuan dalam bersosialisasi dan bekerja sama dengan individu lain dalam organisasi.

Dibawah ini ada sebuah diagram yang dikenal dengan "Diagram DISC". DISC adalah
singkatan dari Dominant (Koleris), Influencer (Sanguinis), Steady (Plegmatis) dan Compliant
(Melankolis).

Pada diagram DISC diatas dijelaskan bahwa setiap orang akan memiliki 1 atau 2
kepribadian yang dominan pada dirinya (ini bisa dilihat dari jumlah rating jawaban tertinggi
dari hasil test kepribadian).

- Orang yang memiliki perpaduan Koleris dan Sanguin (atau sebaliknya),


biasanya memiliki kemampuan untuk memimpin karena semangat dan
kepercayaan dirinya.
- Orang yang memiliki perpaduan Sanguin dan Plegmatis (atau sebaliknya), biasanya
memiliki kemampuan dalam membina relasi dan persahabatan.

14
- Orang yang memiliki perpaduan Plegmatis dan Melankolis (atau sebaliknya),
biasanya punya kemampuan untuk menganalisa karena ketelitian dan kecermatannya.
- Orang yang memiliki perpaduan Melankolis dan Koleris (atau sebaliknya), biasanya
punya semangat kerja dan produktivitas yang sangat tinggi.

3.2 Contoh Soal Test DISC

Contoh soal Test DISC. Biasanya berjumlah 24 soal.

3.3 Scoring DISC

- Pindahkan jawaban testee pada lembar skoring “MMI FORM A”


- Kemudian hitunglah jumlah total D yang diberi tanda pada ketiga kolom “Most” (M).
- Tuliskan jumlah total tersebut pada kotak “Most” pada kolom “D” di lembar grafik.
Lakukan hal yang sama untuk “I”, “S” dan “ ”
- Selanjutnya hitunglah jumlah total D yang diberi tanda “Lest” (L).
- Tuliskan jumlah total tersebut pada kotak “Most” pada kolom “D” di lembar grafik.

Lakukan hal yang sama untuk “I”, “S” dan “ ”


- Setelah selesai menghitung dan dijumlahkan maka tabulasikan semua skor pada form
seperti di bawah ini (skor total harus 24)
- Row 3 adalah pengurangan dari Row 1 dan 2

15
Contoh cara mengisi scoring tes DISC

Untuk dapat mengisi kolom tersebut, maka kita perlu menyocokan soal tes yang
sudah dikerjakan, dengan kunci jawaban berikut

Tabel Kunci Jawaban

Setelah di masukkan dalam tabel maka tahap selanjutnya adalah memasukkan


menjadi grafik (seperti dibawah ini).

16
Cara membaca grafiknya adalah kita melihat grafik ketiga atau change, sehingga
didapatkan kepribadian nya adalah C, dapat kita lihat pada table di BAB II. Individu yang
memiliki ciri menyukai hal yang berkaitan dengan detail, mengikuti prosedur dan tanggung
jawab. Individu dalam kelompok ini penuh pertimbangan, kritis, menyukai kesempurnaan,
memiliki standar pekerjaan yang tidak dan akan serius untuk mewujudkannya. Namun
kelompok individu ini. Lambat dalam mengambil keputusan, kurang dapat menerima kritik
dan kurang dapat menerima perubahan lingkungan. Sehingga orang dengan tipe tersebut
cocok untuk bekerja dalam bidang keuangan, dan hukum.

17
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Alat tes DISC adalah sebuah alat untuk memahami tipe tipe perilaku dan gaya
kepribadian, yang pertama kali dikembangkan oleh William Moulton Marston. Dalam
penerapannya di dunia bisnis dan usaha, alat ini telah membuka wawasan dan pemikiran,
baik secara professional maupun secara personal. Organisasi menggunakan alat penilaian
DISC dalam upaya pelatihan dan pembinaan mereka sebagai strategi peningkatan kinerja.
Manfaat yang paling penting dari hasil model DISC dari membantu individu memahami diri
sendiri dan orang lain yang lebih baik. Organisasi kemudian menggunakan model DISC
untuk mencapai tujuan yaitu meningkatkan kerja sama dan mengurangi konflik serta
mengembangkan pelatih dan manajer yang efektif.

Mengetahui gaya perilaku inti seseorang akan memungkinkan Anda untuk membantu
memprediksi bagaimana orang akan berperilaku dalam situasi satu-lawan-satu dan tim. Ini
juga akan secara dramatis meningkatkan kemampuan Anda untuk berkomunikasi dengan
setiap orang.

4.2 Saran

Semua orang menggunakan beberapa kombinasi dari perilaku ini untuk menciptakan
hasil yang mereka inginkan. Beberapa perilaku menciptakan hasil tertentu lebih efektif
daripada yang lain. DISC tidak mendefinisikan perilaku benar atau salah. Ini hanya
membantu mengungkapkan bagaimana individu secara naluriah lebih memilih untuk
berperilaku ketika dihadapkan dengan konflik atau ditantang oleh lingkungan; bagaimana
mereka lebih memilih untuk menunjukkan emosi mereka, bereaksi terhadap perubahan, atau
mengakomodasi orang atau situasi lain.

18
Daftar Pustaka

Aiken, L.R. 1997.Psychological Testing & Asessment. Boston: Allyn & Bacon. Anastasi, A.
& Urbania, S. 1997. Psychological testing. New York: McMillan Company. Anastasia, A &
Urbina, S.2007. Tes Psikologi. Jakarta. Indeks

Gregory, R.J. 2000. Psychological testing. Boston: Allyn & Bacon.

Groth-Marnat, G. (1999). Handbook of Psychological Asessment.(3rd Ed). New York: Jhon


Wiley & Sons, Inc.

http://www.psychologymania.net/2010/03/tes-inventori-inventory-test.html

http://psikologi45.blogspot.com/2011/02/tes-inventory.html
https://belajarhrd13.wordpress.com/

https://en.wikipedia.org/wiki/DISC_assessment

https://www.psychologymania.com/2018/09/sejarah-tes-disc.html

https://www.psikologimultitalent.com/2015/10/pengertian-tes-disc-sejarah-sistem-dan.html

http://www.123test.com/disc-personality-test/

19

Anda mungkin juga menyukai