September 2020
DISUSUN OLEH :
Indah Nur Permata Sari RM Russeng, S.Ked
N 111 17 163
PEMBIMBING KLINIK
dr. Andi Soraya Tenri Uleng, M.Kes, Sp.KJ
Bentuk tes psikometri inilah yang membedakannya dari tes-tes yang lain.
Memang benar ujian pada umumnya dikerjakan dalam waktu yang terbatas dan
setiap orang mengerjakan soal yang sama, tetapi biasanya terdapat beragam
pertanyaan untuk dipilih. Dalam soal-soal itu ada sejumlah pilihan jawaban untuk
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan. Sistem penilaian yang baik harus dapat
mencerminkan perbedaan-perbedaan ini dan tidak boleh melibatkan
subjektivisme. Semua ini membuat ujian umumnya sedikit kurang objektif
dibanding dengan tes psikometri.
2. PEMBAHASAN
A. Abstract Reasoning Test
Tes penalaran abstrak mengukur kemampuan atau bakat seseorang
untuk bernalar secara logis. Umumnya, tes penalaran abstrak mengukur
kemampuan non-verbal. Seseorang, melalui penalaran logis dan abstrak,
harus dapat mengekstrak aturan, analogi, dan struktur yang kemudian
digunakan untuk menemukan jawaban yang benar di antara serangkaian
opsi yang memungkinkan.
Tes penalaran abstrak sangat mirip dengan tes penalaran induktif
dan tes penalaran diagram. Ketiga tes ini mencoba mengukur pemikiran
lateral dan kelancaran kecerdasan dengan tujuan menemukan keakuratan
dan kecepatan di mana dapat mengidentifikasi dan menafsirkan hubungan
antara kumpulan bentuk dan pola.
Tes penalaran abstrak adalah tes non-verbal sehingga tes ini tidak
akan meminta seseorang untuk menganalisis informasi verbal atau
numerik dalam soal dan jawaban.
B. Verbal Reasoning Test
Tes penalaran verbal menilai kemampuan untuk memahami dan
memahami bagian-bagian tertulis. Tes ini dirancang untuk mengukur
pemahaman verbal, penalaran, dan logika, semuanya melalui pemahaman
seseorang tentang bahasa. Beberapa orang ketika membaca pernyataan
langsung mengambil kesimpulan atau salah menafsirkan informasi - inilah
yang dapat diketahui oleh tes tentang seseorang.
Tes penalaran verbal biasanya berbentuk bagian tertulis yang
diikuti dengan serangkaian pertanyaan dengan kemungkinan jawaban
Benar, Salah atau Tidak Bisa Mengatakan. Penting bagi seseorang untuk
mengetahui dan menghargai arti dari setiap tanggapan jika ingin
mendapatkan nilai yang tinggi.
Benar - Pernyataan berikut secara logis sama dengan informasi
yang terkandung di dalam bagian tersebut.
Salah - Pernyataan tidak dapat mengikuti secara logis informasi
yang terkandung di dalam bagian tersebut.
Tidak Bisa Dikatakan - Tidak mungkin untuk menentukan
informasi yang terkandung di dalam bagian itu saja; yaitu lebih
banyak informasi akan diperlukan untuk mengatakan dengan pasti.
Tes penalaran verbal dirancang untuk mengukur kekuatan
pemahaman, penalaran, dan logika. Seseorang akan diuji apakah dia akan
langsung mengambil kesimpulan atau menghargai batasan suatu
pernyataan. Jika suatu bagian mengatakan "itu telah dilaporkan ..." itu
tidak berarti bahwa aspek yang dilaporkan itu selalu benar; hanya itu yang
telah dilaporkan. Contoh klasik lainnya adalah: jika lampu di sebuah
rumah menyala, apakah itu berarti ada seseorang di dalam gedung? Belum
tentu.
Contoh-contoh dari verbal reasoning test yakni SHL Verify Ability
Tests, SHL VMG, Talent Q Elements Verbal Ability, Criterion Partnership
Utopia Verbal Critical Reasoning Test, Cubiks Verbal Reasoning for
Business, Kenexa/PSL Advance Verbal Reasoning Tests, Kenexa/PSL
Infinity Verbal Reasoning Tests, Mendas Financial Reasoning Test.
Validasi MMPI 2