Anda di halaman 1dari 3

Nama : Taaj Aulia Nabiilah

Nim : 043375482
UPBJJ SERANG
Assalamualaikum…
Ijin menanggapi
Makna kata "tepat" pada pernyataan "mencari dan menemukan calon karyawan yang tepat dan
berkualitas" yaitu sebuah perusahaan merekrut calon karyawan/i sesuai yang dibutuhkan dan
kriteria yang telah ditentukan. Sehingga, calon karyawan/i tersebut memiliki kualifikasi,
kompetensi, dan karakteristik yang sesuai dengan posisi yang akan diisi dan cocok dengan
kebiasaan perusahaan tersebut. Dengan kata lain calon karyawa/i tersebut bisa berkontribusi
untuk perusahaan tersebut, kemampuan bekerja tepat waktu kedisiplinan, bisa bekerja secara
profesional dan bisa membagikan waktuyang mana urusan suatu pekerjaan dan yang mana
urusan pribadi.
Tes untuk pelamar biasanya diselenggarakan setelah wawancara pendahuluan dilaksanakan dan
blanko lamaran telah diperiksa. Tes dikembangkan dalam usaha untuk menemukan cara
pengukuran kualifikasi pelamar yang lebih objektif. Suatu pengembangan dan
pengadministrasian program tes yang memadai dapat memberikan cara penilaian pelamar
pekerjaan yang lebih obyektif dan meningkatkan akurasi proses seleksi. Beberapa tes yang
umum digunakan adalah sebagai berikut.

1) Tes Pengetahuan Pekerjaan dan Kecakapan


Tes pengetahuan pekerjaan mengukur pengetahuan yang dimiliki oleh pelamar berkaitan dengan
pekerjaan yang dilamar. Tes ini dapat berbentuk tertulis atau oral (lisan). Pelamar harus
menjawab pertanyaan yang membedakan pekerja berpengalaman dan ahli dengan pekerja yang
kurang berpengalaman dan kurang ahli. Sedangkan tes kecakapan mengukur seberapa baik
pelamar dapat melaksanakan suatu contoh pekerjaan.

2) Tes Kemampuan Umum atau Kecerdasan


Tes kemampuan umum atau kecerdasan berusaha mengukur kapasitas individu atau kemampuan
belajar menyeluruh. Meskipun tes ini telah terbukti valid bagi jabatan level tertentu, namun
seringkali disalahgunakan dalam menyaring pelamar untuk suatu jabatan yang harus diukur
dengan tes kinerja atau tes bakat. Walaupun tes kecerdasan seringkali bermanfaat dalam
pemilihan individu yang dapat dilatih dengan baik, namun kecerdasan itu sendiri belum terbukti
secara valid sebagai prediktor keberhasilan jabatan. Bahkan ditemukan orang-orang yang tidak
memiliki skor tinggi pada tes kecerdasan dalam kenyatannya menjalankan berbagai jabatan
dengan rentang level keahlian yang luas.
3) Tes Bakat
Tes bakat berusaha mengukur kemampuan belajar tentang pekerjaan tertentu atau mengukur
kapasitas seseorang, yaitu kemampuan potensial untuk belajar dan melaksanakan pekerjaan. Tes
ini dapat berupa multi bakat atau bakat tertentu. Beberapa tes yang lebih sering digunakan
mengukur kemampuan verbal, numerik, kecepatan persepsi, kemampuan spatial, dan
kemampuan rasional. Tes kemampuan verbal mengukur kemampuan seseorang menggunakan
kata-kata dalam berpikir perencanaan dan berkomunikasi. Tes numerik mengukur kemampuan
menambah, mengurang, mengalikan, dan membagi. Tes kecepatan persepsi mengukur
kemampuan menemukan hal yang sama maupun yang berbeda. Tes spatial mengukur
kemampuan memvisualisasi objek di ruang angkasa dan menentukan hubungan diantara mereka.
Tes rasional mengukur kemampuan menganalisis fakta tertulis ataupun tidak tertulis dan
membuat pertimbangan yang benar berkaitan dengan fakta-fakta tersebut pada basis implikasi
logis.

4) Tes Kepribadian
Tes kepribadian berusaha mengukur karakteristik kepribadian seperti orientasi penyelesaian
pekerjaan, kekuasaan, dan kemampuan bersosialisasi. Oleh karena terdapat kesulitan dalam
memvalidasi (memiliki masalah validitas dan reliabilitas yang rendah) dari hasil tes ini, maka tes
kepribadian tidak berkembang dalam penggunaannya. Dua tes kepribadian yang telah dikenal
baik, yaitu Rorschach inkblot test dan Thematic Apperception Test (TAT). Dalam Rorschach
inkblot test, pelamar ditunjukkan serangkaian kartu yang berisi inkblot dalam berbagai ukuran
dan bentuk. Pelamar, kemudian diminta untuk mengemukakan pendapatnya tentang inkblot
tersebut menurut persepsinya. Sedangkan dalam TAT pelamar diperlihatkan gambar situasi
kehidupan nyata untuk diinterpretasi. Melalui kedua metode tersebut individu didorong untuk
melaporkan apa pun yang muncul dalam pikiran. Interpretasi dari respon tersebut menuntut
adanya keputusan yang bersifat subjektif dan jasa ahli psikologi yang berkualitas. Di samping
itu, respon terhadap tes kepribadian dapat juga dengan mudah dipalsukan (dikarang-karang).
Oleh karena itu, tes kepribadian pada saat ini digunakan sangat terbatas dalam keputusan seleksi.
5) Tes Psikomotor
Tes psikomotor mengukur kekuatan, keterampilan, dan koordinasi seseorang. Keterampilan jari-
jemari, keterampilan manual, dan kecepatan pergerakan tangan adalah beberapa kemampuan
psikomotor yang dapat dites. Kemampuan tes semacam itu dapat digunakan untuk mengangkat
karyawan bagian perakitan.
Sumber Referensi : BMP EKMA4214 Manajemen SDM Modul 5
inisiasi Ketiga_Perencanaan Pengangkatan SDM

Anda mungkin juga menyukai