Anda di halaman 1dari 2

1.

Apa makna dari kata "tepat" pada pernyataan “mencari dan menemukan calon
karyawan yang tepat dan berkualitas” tersebut.

Jawab :
Menurut saya makna dari kata tepat pada pernyataan mencari dan menemukan calon
karyawan yang tepat dan berkualitas tersebut adalah kesesuaian atau pilihan yang di
inginkn suatu perusahaan atau lembaga yang akan merekrutnya dengan kata lain calon
karyawan tersebut bisa berkontribusi untuk perusahaan tersebut, kemampuan bekerja
tepat waktu kedisiplinan, bisa bekerja secara profesional dan bisa membagikan waktu
yang mana urusan suatu pekerjaan dan yang mana urusan pribadi.

2. Sebutkan 5 jenis tes yang biasa digunakan dalam seleksi calon karyawan.

Jawab :
Menurut saya, melaksanakan tes untuk seleksi calor karyawan atau pelamar kerja
biasanya diselenggarakan setelah wawancara pendahuluan dilaksanakan dan blangko
lamaran telah diperiksa. Tes dikembangkan dalam usaha untuk menemukan cara
pengukuran kualifikasi pelamar yang lebih objektif. Suatu pengembangan dan
pengadministrasian program tes yang memadai dapat memberikan cara penilaian pelamar
pekerjaan yang lebih obyektif dan meningkatkan akurasi proses seleksi.

Beberapa tes yang umum digunakan adalah sebagai berikut :

1) Tes pengetahuan pekerjaan dan kecakapan Tes pengetahuan pekerjaan mengukur


pengetahuan yang dimiliki oleh pelamar berkaitan dengan pekerjaan yang dilamar. Tes
ini dapat berbentuk tertulis atau oral (lisan). Pelamar harus menjawab pertanyaan
yang membedakan pekerja berpengalaman dan ahli dengan pekerja yang kurang
berpengalaman dan kurang ahli. Sedangkan tes kecakapan mengukur seberapa baik
pelamar dapat melaksanakan suatu contoh pekerjaan.

2) Tes kemampuan umum atau kecerdasan Tes kemampuan umum atau kecerdasan berusaha
mengukur kapasitas individu atau kemampuan belajar menyeluruh. Meskipun tes ini
telah terbukti valid bagi jabatan level tertentu, namun sering kali disalahgunakan
dalam menyaring pelamar untuk suatu jabatan yang harus diukur dengan tes kinerja
atau tes bakat. Walaupun tes kecerdasan sering kali bermanfaat dalam pemilihan
individu yang dapat dilatih dengan baik, namun kecerdasan itu sendiri belum
terbukti secara valid sebagai prediktor keberhasilan jabatan. Bahkan ditemukan
orang-orang yang tidak memiliki skor tinggi pada tes kecerdasan dalam kenyataannya
menjalankan berbagai jabatan dengan rentang level keahlian yang luas.

3) Tes bakat
Tes bakat berusaha mengukur kemampuan belajar tentang pekerjaan tertentu atau
mengukur kapasitas seseorang, yaitu kemampuan potensial untuk belajar dan
melaksanakan pekerjaan. Tes ini dapat berupa multibakat atau bakat tertentu.
Beberapa tes yang lebih sering digunakan mengukur kemampuan verbal, numerik,
kecepatan persepsi, kemampuan spasial, dan kemampuan rasional. Tes kemampuan verbal
mengukur
kemampuan seseorang menggunakan kata-kata dalam berpikir perencanaan dan
berkomunikasi. Tes numerik mengukur kemampuan menambah, mengurang, mengalikan, dan
membagi. Tes kecepatan persepsi mengukur kemampuan menemukan hal yang sama maupun
yang berbeda. Tes spasial mengukur kemampuan memvisualisasi objek di ruang angkasa
dan menentukan hubungan di antara mereka. Tes rasional mengukur kemampuan
menganalisis fakta tertulis ataupun tidak tertulis dan membuat pertimbangan yang
benar berkaitan dengan faktafakta tersebut pada basis implikasi logis.

4) Tes Kepribadian
Tes kepribadian berusaha mengukur karakteristik kepribadian seperti orientasi
penyelesaian pekerjaan, kekuasaan, dan kemampuan bersosialisasi. Oleh karena
terdapat kesulitan dalam memvalidasi (memiliki masalah validitas dan reliabilitas
yang rendah) dari hasil tes ini, maka tes kepribadian tidak berkembang dalam
penggunaannya. Dua tes kepribadian yang telah dikenal baik, yaitu Rorschach inkblot
test dan Thematic Apperception Test (TAT). Dalam Rorschach inkblot test, pelamar
ditunjukkan serangkaian kartu yang berisi inkblot dalam berbagai ukuran dan bentuk.
Pelamar, kemudian diminta untuk mengemukakan pendapatnya tentang inkblot tersebut
menurut persepsinya. Sedangkan dalam TAT pelamar diperlihatkan gambar Situasi
kehidupan nyata untuk diinterpretasi. Melalui kedua metode tersebut individu
didorong untuk melaporkan apa pun yang muncul dalam pikiran. Interpretasi dari
respons tersebut menuntut adanya keputusan yang bersifat subjektif dan jasa ahli
psikologi yang berkualitas.

Di samping itu, respons terhadap tes kepribadian dapat juga dengan mudah dipalsukan
(dikarang-karang). Oleh karena itu, tes kepribadian pada saat ini digunakan sangat
terbatas dalam keputusan seleksi.

5) Tes psikomotor
Tes psikomotor mengukur kekuatan, keterampilan, dan koordinasi seseorang.
Keterampilan jari-jemari, keterampilan manual, dan kecepatan pergerakan tangan
adalah beberapa kemampuan psikomotor yang dapat dites. Kemampuan tes semacam itu
dapat digunakan untuk mengangkat karyawan bagian perakitan.

Sumber :
BMP EKMA4214 Modul 5 Halaman 5.58 - 5.59

Anda mungkin juga menyukai