Anda di halaman 1dari 3

1.

Jelaskan pengaruh perbedaan budaya terhadap perilaku kerja


karyawan?
Jawab:
Pengaruh perbedaan budaya terhadap perilaku kerja
Bagaimana perbedaan budaya bisa mempengaruhi perilaku organisasi
dan perilaku kerja? untuk menjawab pertanyaan ini Andre Laurent-
seorang Profesor dari INSEAD Prancis melakukan studi tentang filosofi
dan perilaku manajer di 9 negara Eropa Barat Amerika Serikat, dan tiga
negara Asia (Indonesia, Jepang, dan Cina). Misalnya mengajukan
pernyataan sebagai berikut:" alasan utama hierarki organisasi adalah
agar setiap orang tahu siapa yang memiliki otoritas terhadap siapa "
pernyataan ini ternyata direspon secara beragam. 83% manajer
Indonesia setuju dengan pernyataan tersebut, Sedangkan manajer
Amerika yang setuju hanya 17%. Temuan ini menunjukkan bahwa
manajer Indonesia lebih berorientasi hubungan (relationship
orientation), sedangkan para manajer Amerika lebih berorientasi tugas
(task orientation). Implikasi dari temuan ini adalah manajer Amerika
barangkali akan mengalami kesulitan ketika bekerja di Indonesia karena
masyarakat Indonesia lebih mengedepankan orang, sedangkan manajer
Amerika lebih mengedepankan tugas. Bagi masyarakat Indonesia yang
penting Siapa orangnya dulu bukan tugasnya, tetapi bagi masyarakat
Amerika yang penting tugasnya telah dinyatakan dengan jelas dan
orangnya menyusul.
Tentang peran seorang manajer Apakah dia sebagai seorang expert atau
problem-solver, Laurent mengajukan pernyataan: sangat penting bagi
seorang manajer untuk memberi jawaban yang pasti ketika anak buah
mengajukan pertanyaan tentang pekerjaan mereka. 73% manager
Indonesia setuju dengan pernyataan tersebut yang artinya setiap
manajer harus memberi jawaban pasti kepada anak buahnya ketika
ditanya sesuatu. Manajer tidak boleh mengatakan tidak tahu atau
merujuk kepada orang lain yang lebih tahu. Jika melakukan hal itu maka
seorang manajer dianggap tidak kompeten. Dengan kata lain, manajer
Indonesia lebih menempatkan diri sebagai seorang expert. Sementara
itu, Manajer Amerika hanya 18% yang setuju yang menandakan bahwa
mereka lebih sebagai problem solver.
Temuan-temuan di atas, 3 tidak jauh berbeda dengan hasil penelitian
Hofstede yang sangat fenomenal tentang sikap kerja dalam lingkup
perbedaan budaya. Hasil temuan Hofstede belakang dikenal dengan
istilah budaya nasional. Hasil penelitian Hofstede dituangkan dalam
sebuah buku berjudul “Culture Consequences: International Differences
in Work Related Values” yang diterbitkan pada tahun 1980 dan buku
dan/atau artikel lain sesudahnya. Hofstede boleh jadi bukan orang
pertama yang menggunakan istilah budaya nasional karena embrio
konsep tersebut sudah diperkenalkan oleh penulis sebelumnya, seperti
Haire Ghiselli and Porter. Namun dalam berbagi literatur, khususnya
yang mengkaji aspek kehidupan dan kegiatan manusia lintas budaya
(nasional), tulisan-tulisan Hofstede hampir selalu menjadi rujukan utama
dibandingkan misalnya dengan karya-karya Trompenaars meski
keduanya sesungguhnya melakukan kajian nasional yang sama, yakni
budaya nasional. Dalam melakukan kajian tersebut, keduanya juga
menggunakan basis atau konsep dasar yang sama, yakni konsep nilai
yang dikemukakan Kluckhohn and Strodtbeck yang tertuang dalam buku
“Variation in Value Orientation”. Namun, sekali lagi konsep yang
dikembangkan oleh Hofstede lebih banyak digunakan termasuk uraian
Pada bab ini juga lebih banyak menggunakan konsepnya Hofstede.
Hofstede memberikan pengertian budaya nasional sebagai budaya yang
tumbuh dan berkembang di dalam masyarakat yang tinggal di sebuah
wilayah (negara). Pengertian ini menunjukkan bahwa sekelompok orang
(masyarakat) yang tinggal di sebuah negara dianggap memiliki
kesamaan-kesamaan dan tujuan publik yang sama. Oleh karena itu, di
dalam masyarakat tersebut tumbuh dan berkembang sebuah budaya
yang disebut budaya nasional.
SUMBER: BMP EKMA4158/MODUL 9 HAL 9.10-9.12
2. Berikan salah satu contoh perbedaan perilaku kerja seseorang dalam
suatu organisasi karena perbedaan budaya tersebut?
Jawab:
Contoh Budaya Organisasi
Ada beberapa contoh budaya organisasi yang bisa dianut dan dimiliki
suatu perusahaan atau organisasi. Hal ini mungkin juga yang
membedakan antara satu organisasi dengan lainnya. Berikut contoh
budaya organisasi, antara lain:
1. Kerapian administrasi
Kerapian administrasi termasuk contoh budaya organisasi yang
dibutuhkan untuk memperlancar kinerja perusahaan, khususnya
terkait dengan surat menyurat, keuangan, pendapatan karyawan,
daftar barang masuk atau keluar dan lainnya.
2. Kedisiplinan
Kedisiplinan juga termasuk contoh budaya organisasi yang melekat
pada citra perusahaan sekaligus karakter orang-orang yang sukses
dalam menghargai waktu. Misalnya, disiplin tidak terlambat datang
ke kantor, menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dan sebagainya.
3. Inovasi
Inovasi juga termasuk contoh budaya organisasi anggotanya
menciptakan dan mengembangkan ide-ide kreatif dan inovatif demi
kemajuan organisasi atau perusahaan tersebut.
Inovasi adalah proses atau hasil pengembangan mobilisasi
pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman untuk menciptakan
atau memperbaiki suatu produk maupun sistem.
4. Pembagian wewenang yang jelas
Pembagian wewenang yang jelas termasuk contoh budaya organisasi,
karena itulah kunci keberhasilan sebuah perusahaan. Tanpa adanya
pembagian wewenang yang jelas, maka anggota organisasi atau
karyawan perusahaan aka kebingungan dan tidak bisa bekerja
optimal.

SUMBER:
https://penerbitbukudeepublish-com.cdn.ampproject.org/v/s/penerbi
tbukudeepublish.com/materi/budaya-organisasi/amp/?amp_
Terimakasih^_^

Anda mungkin juga menyukai