Anda di halaman 1dari 2

Indonesia memasuki era kenaikan suku bunga.

Langkah ini merupakan salah satu alat


kebijakan moneter yang diterapkan oleh Bank Indonesia (sebagai otoritas moneter di Negara
ini), yang bersifat kontraksi atau Tight Monetary Policy/ TMP.

TMP tersebut dilakukan secara terukur dan hati-hati (di bawah satu digit) di tengah tren suku
bunga tinggi tingkat global, namun kebijaksanaan tersebut tetap membawa
dampak ekonomi yang tak terelakkan, baik yang positif maupun negatif.

Borrowing cost yang meningkat yang tentu saja memberatkan pihak pengusaha untuk
memenuhi keperluan capital expenditure ataupun kredit modal kerja mereka.

Ilustrasinya diwakili oleh kurva di bawah ini:

Gambar 2. Kurva investasi: hubungan negative antara suku bunga dengan tingkat investasi

Persamaan:

I projected = f ( r )

Keterangan:

I = Investasi/ Loan

r = suku bunga (interest rates/ ir)

Artinya:

Persamaan di atas memliliki slope negative. Jika it naik, Investasi akan berkurang. Bisa juga
Marginal Propensity to Invest/ MPI (gairah berinvestasi) berubah mengecil.

Dilema undisbursed loan berpotensi terjadi karena keengganan debitur akibat sulitnya clan
mahalnya pinjaman.

Hubungan Tingakt Harga dan Investasi : Efek Suku Bunga

Jika terjadi penurunan harga, tentunya akan makin sedikit uang yang dibutuhkan oleh
pihak-pihak yang terdapat dalam suatu perekonomian untuk membeli kebutuhan hidupnya
sehingga memungkinkan bagi rumah tangga untuk mengurangi jumlah uang tunai yang ada di
tangannya dan mengalihkannya dalam bentuk tabungan/simpanan/piutang berbunga.
Penggandaan ini tentunya akan membuat rumah tangga menikmati tambahan pendapatan
berupa bunga. Namun seiring dengan makin banyaknya jumlah rumah tangga yang
menyimpang uangnya/memberikan piutang, suku bunga akhirnya akan terpacu untuk turun.
Kondisi ini akan memberikan konsekuensi positif bagi kegiatan investasi, yaitu makin
murahnya biaya investasi. Alhasil, investasi pun terdorong, dan akhirnya akan mampu
meningkatkan permintaan agregat.

Penjelasan di atas menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingkat harga, perkembangan
investasi, dan jumlah permintaan agregat. Penurunan tingkat harga akan mendorong
penurunan tingkat suku bunga sehingga permintaan agregat akan mendorong terjadinya
peningkatan aktivitas investasi sebagai konsekuensi dari penurunan tingkat suku bunga.

Sumber :

https://www.kompasiana.com/ita_hapsari/5b70185612ae9405ce010fb5/kenaikan-suku-
bunga-dampaknya-terhadap-perekonomian?page=all

Sonny Harry B, Harmadi. "Materi Pokok Pengantar Ekonomi Makro"1-9/ESPA4110/ 3 sks--


Cet.16; ED.22--. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka, 2016.

Anda mungkin juga menyukai