Anda di halaman 1dari 3

Cobalah Anda kembangkan satu topik diskusi untuk topik pengelolaan Sumberdaya Alam atau

Konservasi Sumberdaya Alam... Ambillah contoh yang terdekat di lingkungan Saudara...


Postinglah disini, supaya kita bisa berdiskusi dengan teman lainnya...

Jawaban:

Pengelolaan Sumberdaya Alam di wilayah Kabupaten Gowa

Pengelolaan Sumberdaya Alam di wilayah Kabupaten Gowa salah satunya adalah pengelolaan
sumber daya air yang berada di aliran sungai Jeneberang. Daerah Aliran Sungai (DAS)
Jeneberang merupakan salah satu DAS Prioritas Nasional sebagaimana tercantum dalam
Surat Keputusan bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Kehutanan dan Menteri Pekerjaan
Umum No. 19 tahun 1984, No.059/Kpts-II/1985 dan No. 124/Kpts/1984. Daerah Aliran Sungai
ini merupakan daerah tangkapan air untuk Dam serbaguna Bili-Bili yang dibangun untuk
memenuhi kepentingan penyediaan air minum bagi penduduk Kota Makassar, Sungguminasa
dan sekitarnya, irigasi sawah di daerah bagian hilir seluas ± 30.000 ha, pembangkit tenaga listrik
dan sarana rekreasi. Pembangunan PLTA di Kabupaten Gowa bertujuan untuk pengembangan
kelistrikan terutama dalam rangka listrik masuk desa untuk 130 desa/kelurahan, sedangkan
pembangunan sektor irigasi di Kabupaten Gowa bertujuan untuk meningkatkan produksi
pangan dalam upaya mendukung kebijaksanaan Pemda Tk. I Sulawesi Selatan.
Pembangunan irigasi dititik beratkan pada operasi dan pemeliharaan irigasi yang sudah
ada, peningkatan jaringan irigasi desa dan pembinaan Perkumpulan Petani Petani Pemakai
Air (P3A), serta pembangunan irigasi desa yang potensial. Saat ini, elevasi air Bendungan Bili-
Bili turun sekitar 14 meter dari elevasi normal 99,5 di atas permukaan laut (dpl). Pada musim
kemarau, suplai air dari Sungai Jeneberang hanya 1 kubik per detik. Padahal, kebutuhan air baku
untuk keperluan air minum, di luar irigasi, minimal 3 (tiga) kubik per detik.
Suplai air yang sangat kecil dari Sungai Jeneberang, menurut beberapa pakar lingkungan,
salah satunya disebabkan oleh penggundulan hutan di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS)
Jeneberang, yang termasuk dalam kawasan hutan lindung. Akibatnya, lahan sekitar DAS tak
mampu menyerap air sehingga memasuki kemarau, debit air Sungai Jeneberang sangat minim.

Untuk mengantisipasi kekurangan air, pengelola bendungan berupaya mengatur pengeluaran air
sesuai kebutuhan. Yaitu untuk irigasi areal persawahan di Bili- Bili, Kampili, dan Bisua 23.663
hektar (ha) serta untuk kebutuhan air baku seperti air minum yang digunakan PDAM
(Perusahaan Daerah Air Minum) Makassar 1,1 kubik per detik.

Pemerintah Kabupaten/kota bertanggung jawab mengelola area irigasi di dalam 1 (satu)


kabupaten/kota dengan luas kurang dari 1.000 ha, pemerintah provinsi bertanggung jawab
mengelola area irigasi lintas Kabupaten/Kota dengan luas antara 1.000 – 3.000 ha, sedangkan
apabila melintasi lebih dari 1 (satu) provinsi yang bertanggungjawab untuk mengelola area
irigasi dengan luas lebih dari 3.000 ha adalah pemerintah pusat.

Pemanfaatan Sumberdaya Air di DAS Jeneberang

Berdasarkan laporan dari Dinas PU dan Pengairan Kabupaten Gowa, pemanfaatan air dari
sungai Jeneberang disamping untuk konsumsi rumah tangga dan irigasi juga untuk
konsumsi industri. Tercatat pengguna air terbesar dari sungai Jeneberang yang ditampung oleh
Waduk/Dam Bili-Bili di Kabupaten Gowa antara lain:
• PDAM Makassar.
• PDAM Gowa.
• Pabrik Gula di Kabupaten Takalar (PT. Perkebunan Musantara IV).

• Pabrik kertas di kabupaten Gowa.


Diantara para pengguna tersebut diatas, yang paling banyak memanfatkan air adalah PDAM
Makassar terutama untuk konsumsi rumah tangga. Dari total produksi air bersih yang
dihasilkan, sebanyak 2.340 liter/detik dimanfaatkan oleh PDAM Makassar sebesar ± 53%
per tahun.

Kebutuhan air bersih untuk masyarakat kota Makassar disupply dari sungai Jeneberang dan
sungai Maros. PDAM Makassar memeiliki 5 Instalasi Pengelolaan Air (IPA) untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat kota Makassar. Sedangkan kebutuhan air masyarakat Kabupaten Gowa,
disupply dari PDAM Gowa dengan sumber air yang berasal dari sungai Jeneberang.
Pemanfaatan dari sungai Jeneberang ditampung dalam waduk Dam Bili-bili, yang
selanjutnya dialirkan pada 3 (tiga) cabang saluran irigasi yaitu:
• Saluran irigasi Bili-bili.
• Saluran irigasi Bissua.
• Saluran Irigasi Kampili.
Pemanfaatan air sungai Jeneberang dari saluran irigasi Bissua oleh sebagian para petani
untuk irigasi dan untuk pabrik kertas di Kabupaten Gowa dan pabrik gula di Kabupaten Takalar.
Para petani yang memanfaatkan sumber air dari sungai Jeneberang tergabung dalam
Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) yang berada di bawah pembinaan PPSDA
Propinsi Sulawesi Selatan. Hingga saat ini jumlah Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)
mencapai 307 yang tergabung dalam Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A)
yang berjumlah 28 meliputi 426 blok irigasi.

Sumber:
https://id.scribd.com/doc/57909845/Info-Potensi-SDA-Gowa

Anda mungkin juga menyukai