Nama : Yessy Clareza

Npm : E2A019031
MK : Ekonomi Sumber Daya Alam Dan Lingkungan

Bagaimana upaya untuk mengatasi kesenjangan pemakaian air irigasi dari hulu ke hilir
dalam bidang pertanian?

Dalam bidang pertanian irigasi merupakan salah satu komponen yang sangat penting.
Irigasi dalam bidang pertanian harus dijaga keseimbangan nya artinya dalam lahan
pertanian jangan terlalu banyak dan jangan terlalu dikit dalam memberikan air. Karena
system pengairan yang tidak tepat dapat memberikan dampak buruk terhadap tanaman.

Peraturan tentang irigasi telah tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1982
dimana pemerintah daerah diberikan hak dalam mengelola system irigasi untuk
kesejahteraan petani.

Sebagai contoh saya akan mengambil study kasus di daerah Kabupaten Bengkulu Selatan
Kecamatan Seginim dimana terjadi konflik masyarakat dalam pemakaian air untuk lahan
persawahan dan kolam air deras.

Seperti yang di ketahui bahwa Kecamatan Seginim merupakan daerah lumbung padi
penghasil beras terbanyak di Kabupaten Bengkulu Selatan. Bendungan Air Nipis yang
dibangun pada tahun 1984-1986 dengan luas mencapai 3116 Hektar dan dapat mengalirkan
air 7.6 liter/detik sangat cukup untuk mengaliri lahan persawahan di Kecamatan tersebut.
Akan tetapi beberapa tahun terakhir bendungan ini bukan hanya berfungsi untuk mengairi
daerah persawahan akan tetapi juga untuk mengairi kolam air deras. Sehingga
menimbulkan konflik di masyarakat terutama untuk petani di daerah hilir yang terancam
gagal panen karena banyak nya kerusakan saluran irigasi akibat dijebol untuk mengaliri
kolam air deras sehingga ketersediaan air menjadi kurang.

Langkah tegas harus di tempuh oleh pemerintah daerah dengan menerbitkan sanksi dan
mentertibkannya bagi para pengusaha kolam air deras yang nakal. Dinas PUPR Kabupaten
Bengkulu selatan juga berkoordinasi dengan BWS VIII Bengkulu untuk melakukan
perbaikan bagi saluran irigasi yang dijebol dan juga melakukan pengerukan intek di Irigasi
Air Nipis dan Air Selepah.

Para Petani dan Pengusaha Kolam Air deras harus merencanakan pembuatan bangunan
yang bisa mengambil air dari irigasi dan mengeluarkan air kembali ke dalam irigasi
sehingga air yang tersedia menjadi tetap.