Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL

PERMOHONAN BANTUAN DANA


PEMBANGUNAN PENAMPUNGAN AIR (EMBUNG)

DIAJUKAN OLEH:
KELOMPOK TANI JALAN LINGKAR

DESA PUNCAK JERINGO


KECAMATAN SUELA KABUPATEN LOMBOK TIMUR
TAHUN 2024
KELOMPOK TANI “ JALAN LINGKAR “
DESA PUNCAK JERINGO
KECAMATAN SUELA KABUPATEN LOMBOK TIMUR
Sekretariat : Sealang-alang Desa Puncak Jeringo, Kec. Suela Kab. Lombok Timur, Telp/Hp. 085932249887

Nomor : / / / Kepada
Lamp. : 1 (Satu berkas) Yth. Bpk : Kepala Balai Wilayah Sungai
Perihal : Permohonan Bantuan Nusa Tenggara I Prov. NTB
Penampungan Air (Embung)
Di_
Tempat

Dengan Hormat,

Bersama ini kami sampaikan dengan hormat proposal permohonan bantuan dana
untuk Pembangunan Embung yang akan dipelihara Kelompok Tani “ Jalan Lingkar ”
Desa Puncak Jeringo Kecamatan Suela Kabupaten Lombok Timur.
Dalam rangka upaya peningkatkan kegiatan Pertanian dalam bercocok Tanam di
Pedesaan diperlukan kerjasama dari semua pihak terutama perhatian pemerintah dalam
memberikan bantuan dana melengkapi sarana dan prasarananya.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas maka kami yang tergabung dalam
kelompok Tani “ Jalan Lingkar ” Desa Puncak Jeringo Kecamatan Suela Kabupaten
Lombok Timur, dalam rangka peningkatan mutu tanaman pedesaan, dengan ini
mengajukan permohonan bantuan dana kepada Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa
Tenggara I Prov. NTB. Adapun rincian, sebagai berikut:
Jenis Pembangunan : Embung
Lokasi : Kp. Jalan Lingkar Desa Puncak Jeringo
Volume : 50 m x 50 m
Biaya : Rp 523.000.000

Sebagai bahan pertimbangan ini kami lampirkan proposal dimaksud. Demikian


pemohonan ini kami ajukan dan atas bantuan serta atas kerjasama yang baik diucapkan
terimakasih.

Puncak Jeringo, 8 Maret 2024


Mengetahui,
Kepala Desa Puncak Jeringo Ketua Kelompok Tani

H. ABD KARIM NASRUDIN


KATA PENGANTAR

Dampak kekeringan kini dirasakan semakin besar dan resiko pertanian semakin
meningkat dan sulit diprediksi. Sementara itu, tekanan penduduk yang luar biasa
menyebabkan kerusakan hutan dan daur hidrologi tidak terelakkan lagi. Indikatornya,
debit sungai merosot tajam di musim kemarau, sementara di musim penghujan debit air
meningkat tajam. Rendahnya daya serap dan kapasitas simpan air di DAS ini
menyebabkan pasokan air untuk pertanian semakin tidak menentu. Kondisi ini diperburuk
dengan terjadinya kekeringan agronomis akibat pemilihan komoditas yang tidak sesuai
dengan kemampuan pasokan airnya. Untuk mengatasi kekeringan, maka salah satu
strategi yang paling murah, cepat dan efektif serta hasilnya langsung terlihat adalah
dengan memanen aliran permukaan dan air hujan di musim penghujan melalui water
harvesting. Teknologi ini sudah berkembang sangat pesat dan luas tidak saja di negara
maju seperti Eropa, Amerika dan Australia, melainkan juga di negara seperti China yang
padat penduduk dan luas pemilikan lahannya sangat terbatas. Upaya water harvesting
yang dibarengi dengan memperbesar daya simpan air tanah di sungai, waduk dan danau
yang akan dapat menjaga pasokan sumber-sumber air untuk keperluan pertanian,
domestik, municipal dan industri. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk
memanfaatkan limpahan air hujan adalah dengan membangun embung (onfarm
reservoir).

Proposal Pengajuan Konservasi Air Melalui Pengembangan Embung ini disusun


untuk Sekiranya para petugas terkait dalam melakukan upaya melestarikan keberadaaan
air. Proposal ini supaya ditindaklanjuti dengan memberikan Bantuan untuk pembangunan
embung, Oleh sebab itu Kelompok Tani Jalan Lingkar mengajukan Proposal kepada
Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara I Prov. NTB agar dapat memberikan
bantuan untuk pembangunanya.

Semoga Proposal ini dapat dipertimbangkan oleh pihak-pihak terkait agar dapatnya
di perhatikan.
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Air merupakan sumber daya dan faktor determinan yang menentukan kinerja sektor
pertanian, karena tidak ada satu pun tanaman pertanian dan ternak yang tidak
memerlukan air. Meskipun perannya sangat strategis, namun pengelolaan air masih jauh
dari yang diharapkan, sehingga air yang semestinya merupakan sehabat petani berubah
menjadi penyebab bencana bagi petani. Indikatornya, di musim kemarau, ladang dan
sawah sering kali kekeringan.

Secara kuantitas, permasalahan air bagi pertanian terutama di lahan kering adalah
persoalan ketidaksesuaian distribusi air antara kebutuhan dan pasokan menurut waktu
(temporal) dan tempat (spatial). Persoalan menjadi semakin kompleks, rumit dan sulit
diprediksi karena pasokan air tergantung dari sebaran curah hujan di sepanjang tahun,
yang sebarannya tidak merata walau di musim hujan sekalipun. Oleh karena itu,
diperlukan teknologi tepat guna, murah dan aplicable untuk mengatur ketersediaan air
agar dapat memenuhi kebutuhan air (water demand) yang semakin sulit dilakukan
dengan cara-cara alamiah (natural manner). Teknologi embung atau tandon air
merupakan salah satu pilihan yang menjanjikan karena teknologinya sederhana, biayanya
relatif murah dan dapat dijangkau kemampuan petani.

Embung atau tandon air merupakan waduk berukuran mikro di lahan pertanian
(small farm reservoir) yang dibangun untuk menampung kelebihan air hujan di musim
hujan. Air yang ditampung tersebut selanjutnya digunakan sebagai sumber irigasi
suplementer untuk budidaya komoditas pertanian bernilai ekonomi tinggi (high added
value crops) di musim kemarau atau di saat curah hujan makin jarang. Embung
merupakan salah satu teknik pemanenan air (water harvesting) yang sangat sesuai di
segala jenis agroekosistem. Di lahan rawa namanya pond yang berfungsi sebagai tempat
penampungan air drainase saat kelebihan air di musim hujan dan sebagai sumber air
irigasi pada musim kemarau.

Sementara pada ekosistem tadah hujan atau lahan kering dengan intensitas dan
distribusi hujan yang tidak merata, embung dapat digunakan untuk menahan kelebihan air
dan menjadi sumber air irigasi pada musim kemarau. Secara operasional sebenarnya
embung berfungsi untuk mendistribusikan dan menjamin kontinuitas ketersediaan
pasokan air untuk keperluan tanaman ataupun ternak di musim kemarau dan penghujan.

B. Maksud Dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari Pembangunan Embung yang diharapkan adalah
sebagai berikut :
1. Menampung air hujan dan aliran permukaan (run off) pada wilayah sekitarnya serta
sumber air lainnya yang memungkinkan seperti mata air, parit, sungai-sungai kecil
dan sebagainya.
2. Menyediakan sumber air sebagai suplesi irigasi di musim kemarau untuk tanaman
palawija, hortikultura semusim, tanaman perkebunan semusim dan peternakan.
3. Melalui Pembangunan Embung bagi kelompok tani diharapkan akan semakin
memberikan kemudahan bagi petani khususnya anggota kelompok dalam
memperoleh air untuk memenuhi kebutuhan irigasi lahan pertanian mereka.
4. Untuk lebih mengenalkan penguasaan dan pemanfaatan teknologi pertanian
(alsintan) kepada para petani sehingga secara bertahap di samping untuk
menghindari pemanfaatan air dari sungai secara ilegal, sehingga pemenuhan
kebutuhan terhadap air untuk lahan pertanian dapat dilakukan secara merata dan
adil.
5. Untuk memberikan tambahan income untuk kas kelompok melalui hasil dari jasa
pemanfaatan Embung oleh anggota Kelompok Tani Jalan Lingkar.
6. Untuk mengoptimalkan jadwal tanam petani, karena sudah dapat mengolah lahan
pertanian mereka dengan memanfaatkan air yang dapat dilakukan sepanjang
tahun tanpa harus terbatasi oleh kondisi musim (kemarau dan penghujan).

C. Target Yang Ingin Dicapai

Sedangkan target yang ingin dicapai dari rencana Pembangunan Embung Untuk
Pertanian tersebut adalah:

1. Tertampungnya air hujan dan aliran permukaan (run off) pada wilayah sekitarnya
serta sumber air lainnya yang memungkinkan.
2. Tersedianya air untuk suplesi irigasi di musim kemarau untuk tanaman palawija,
hortikultura semusim, tanaman perkebunan semusim dan peternakan.
3. Para petani anggota kelompok Tani Jalan Lingkar secara efisien dan efektif dapat
melakukan pengairan untuk lahan pertanianya pada saat mereka
membutuhkannya.
4. Secara bertahap para anggota Kelompok Tani dapat mengubah cara pengolahan
pertanian dilakukan secara tradisional menjadi bentuk dan cara yang lebih
profesional sebagai wujud peningkatan kualitas anggota kelompok.
5. Kelompok mampu meningkatkan income permanen dari usaha pemanfaatan jasa
Embung oleh anggota kelompok.

6. Kelompok dengan mudah dapat mengatur jadwal dan pola tanam karena sudah
dapat mengolah lahan pertanian mereka sepanjang tahun, kendati pada saat
musim kemarau.

D. Pengelola Bantuan

Bantuan Pembanguan Embung yang diharapkan akan dikelola oleh Kelompok Tani
Sumber Jalan Lingkar Desa Puncak Jeringo Kecamatan Suela yang pemanfaatannya
sebesar-besarnya akan diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan semua anggota
kelompok dan pengembangan usaha kelompok. Namun demikian, pendampingan dan
binaan dari Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara I Prov. NTB tetap diharapkan
mengingat masih saratnya keterbatasan yang dimiliki oleh kelompok maupun personal
anggotanya.
E. Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Harga
N Jumlah
Uraian Pekerjaan Volume Satuan
o (Rp)
(Rp)
1 2 3 4 5
I Pekerjaan Persiapan
Rp
1 Pek. Papan Proyek 1 (Ls) Rp 150.000
150.000
Jumlah Rp 150.000
II Pekerjaan Embung Luas(250 m2)
2378.13 Rp Rp
1 Pek. Galian
(m3) 100.122 238.103.131
Rp Rp
2 Pek. Pas. Batu Belah (1 : 5) 185.25 (m3)
615.994 114.112.888
Rp Rp
3 Pek. Plesteran (1 : 4) + Acian (1 : 2) 604.50 (m2)
54.848 33.155.616
Pek. Cor Dinding dan Lantai t = 10 Rp Rp
4 25.38 (m3)
Cm K 225 916.289 23.255.414
Rp
Jumlah
408.627.049
III Pekerjaan Saluran Pembuang Dari Beton Panjang
Rp Rp
1 Pek. Galian 54.90 (m3)
100.122 5.496.697
Rp Rp
2 Pek. Bekisting dan Lantai Saluran 180.00 (m2)
161.952 29.151.360
Pek. Pembesian Dinding dan Lantai Rp Rp
3 604.50 (Kg)
Saluran 14.745 8.913.352
Pek. Cor Dinding dan Lantai t = 10 Rp Rp
4 12.75 (m3)
Cm K 225 916.289 11.682.684
Rp
Jumlah
55.244.093
IV Pekerjaan Bendung dan Pintu Air
Rp Rp
1 Pek. Galian 4..43 (m3)
100.122 443.540
Rp Rp
2 Pek. Bendung Pas. Batu Belah (1 : 5) 5.25 (m3)
615.994 3.233.968
Rp Rp
3 Pek. Plesteran (1 : 4) + Acian (1 : 2) 2.70 (m2)
54.848 148.089
Pek. Pipa PVC AW dia. 4” Lengkap Rp Rp
4 12.00 (ml)
Elbow Untuk Penguras 73.274 879.288
Pek. Jembatan Orang Plat Beton Rp Rp
5 0.24 (m3)
Bertulang K 175 t = 12 Cm 826.435 198.344
Rp
Jumlah
4.903.229
V Pekerjaan Pagar dan Jalan Tepian Embung
1 Pek. Tiang Galvanis dia. 2” 102 (ml) Rp Rp
138.000 14.076.000
Rp Rp
2 Pek. Pasang Pagar BRC h = 80 Cm 84.00 (bh)
300.000 25.200.000
Pek. Urugan Lapis Pondasi Bawah Rp Rp
3 10.00 (m3)
(LPA) Kls C 95.000 950.000
Pek. Jalan Cor Beton t = 15 Cm Rp Rp
4 15.00 (m3)
beton K 225 916.289 13.744.335
Rp
Jumlah
53.970.335
Rp
Jumlah Total
522.894.335
Rp
Dibulatkan
523.000.000

F. Struktur Kelompok Tani Jalan Lingkar

KETUA
NASRUDIN

BENDAHARA SEKRETARIS
NASRUN NURMAIN

ANGGOT
A

Pucak Jeringo, 8 Maret 2024


Ketua Kelompok Tani,
Jalan Lingkar
NASRUDIN

II. PENUTUP

A. Penutup

Demikian proposal ini dibuat untuk memberikan gambaran tentang rencana


Pembanguan Embung oleh Kelompok Tani Jalan Lingkar Desa Puncak Jeringo
Kecamatan Suela untuk dapat dijadikan acuan seperlunya bagi Kepala Balai Wilayah
Sungai Nusa Tenggara I Prov. NTB untuk memberikan persetujuan sesuai dengan yang
diharapkan guna tercapainya kemajuan di sektor pertanian.

Dibuat di : Puncak Jeringo


Pada Tanggal : 8 Maret 2024

PENGURUS KELOMPOK TANI JALAN LINGKAR


DESA PUNCAK JERINGO KECAMATAN SUELA KABUPATEN LOMBOK TIMUR

Ketua Kelompok Tani, Sekretaris,


Jalan Lingkar

NASRUDIN NURMAIN

Mengetahui:

Kepala Desa Puncak Jeringo, P3A Desa Puncak Jeringo


H. ABD KARIM NURSAID

Plt. Camat Suela

MUHASAN, SH
Penata Tk I (III/d)
NIP 196902311992011006
LOKASI RENCANA PEMBANGUNAN PENAMPUNG AIR (EMBUNG)

KELOMPOK TANI JALAN LINGKAR

Anda mungkin juga menyukai