INTIMULYA
MULTIKENCANA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Sumber daya air, termasuk kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
berlimpah ruah di negara ini, dan mempunyai manfaat serba guna baik di bidang
ekonomi, lingkungan, sosial maupun budaya. Namun ketersediaannya tidak merata
di seluruh Indonesia, menyebabkan tidak semua masyarakat dapat memenuhi
kebutuhan air secara optimal. Kondisi bentang alam dan kerusakan DAS suatu
daerah juga mempengaruhi ketersediaan sumberdaya air. Sedangkan kebutuhan
masyarakat akan air adalah sepanjang masa.
Kebutuhan air akan meningkat selaras dengan pertumbuhan jumlah
penduduk. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik jumlah penduduk di provinsi
Lampung secara umum meningkat dari tahun ke tahun, diproyeksikan
pertambahan penduduk hingga tahun 2035 mencapai 1.018.800 jiwa. Secara
khusus di Kabupaten Pringsewu pun meningkat dengan kepadatan penduduk ratarata di tahun 2013 sebanyak 607 jiwa per km2. Kabupaten Pringsewu dengan
potensi sumber daya alam yang dimiliki sebagian besar dimanfaatkan untuk
kegiatan pertanian menjadikan air sebagai kebutuhan pokok tidak hanya untuk
kebutuhan rumah tangga, tapi juga untuk kebutuhan irigasi pertanian. Kebutuhan
air ini terfasilitasi oleh aliran dari sungai Way Sekampung, sungai besar yang
mengalir dari pegunungan Taman Nasional Bukit Barisan di Kab. Tanggamus dan
Kab. Lampung Barat. Potensi sungai Way Sekampung ini dioptimalkan dengan
dibangunnya Bendungan Argoguruh pada tahun 1935 dan Bendungan Batutegi
yang rampung pada tahun 2004 lalu.
Berbagai manfaat penyediaan air dari waduk Batutegi ini telah dirasakan
oleh masyarakat provinsi Lampung, antara lain untuk air minum, irigasi, industri,
listrik maupun untuk penggelontoran drainase kota. Walaupun air dari waduk
sudah dimanfaatkan untuk masyarakat provinsi Lampung, dirasakan adanya
kelebihan debit air dari waduk yang belum dimanfaatkan secara optimal.
Kelebihan debit air dari waduk yang belum dimanfaatkan tersebut terjadi di saat
pemanfaatan untuk pembangkit tenaga listrik pada beban puncak. Pelepasan debit
Kerangka Acuan Rencana Kegiatan Regulating DAM Way Sekampung
I-1
PT. INTIMULYA
MULTIKENCANA
air di saat beban puncak secara umum terjadi mulai pukul 17.00 WIB sampai
dengan pukul 22.00 WIB. Debit air dari waduk Batutegi selama 5 jam tersebut
melebihi kebutuhan debit yang besarannya pada saat itu sudah mencukupi.
Dengan demikian debit air selama 5 jam tersebut terbuang ke arah hilir yang
seterusnya dibuang ke laut.
Kelebihan debit air selama 5 jam tersebut menjadi masalah jika dibutuhkan
untuk dimanfaatkan secara optimal. Permasalahan tersebut dapat diselesaikan
dengan cara mengatur kelebihan debit air untuk dapat dimanfaatkan pada
waktu dibutuhkan. Salah satu cara pengaturan kelebihan debit air ini adalah
membuat konstruksi bendungan pengatur yang berfungsi untuk menyimpan
debit air yang berlebih untuk dimanfaatkan pada waktu diperlukan.
Sehingga Konstruksi tersebut dinamakan bendungan pengatur (regulator
dam). Berdasarkan Pola Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Mesuji
Tulang Bawang tahun 2010 oleh Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji-Sekampung,
teridentifikasi salah satu masalah utama yaitu Ketersediaan Argoguruh dan
Batutegi tidak sebanding dengan kebutuhan khususnya pertanian.
Berdasarkan kajian studi kelayakan Regulating Dam Way Sekampung
merencanakan pengelolaan bendung Argoguruh dan Bendungan Batutegi dengan
melakukan rencana kegiatan Regulating Dam di Sungai Way Sekampung.
Satuan Kerja Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji-Sekampung yang
bertanggung jawab atas konservasi, pengelolaan, dan pengembangan sumber daya
air di Way Sekampung merencanakan akan mulai membangun Regulating DAM
pada tahun 2016 yang pelaksanaannya selaras dengan realisasi program Nawa
Cita. Hal ini terutama dalam konteks membangun Indonesia dari pinggiran,
melalui ketahanan dan kemandirian pangan. Rencana kegiatan ini juga merupakan
implementasi dari UU Nomor 11 Tahun 1974 Tentang Pengairan (Pasal 2),
bahwa air beserta sumber-sumbernya mempunyai fungsi sosial serta
digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
Adapun lokasi rencana kegiatan Regulating Dam Way Sekampung berada
pada koordinat 051935,60 LS - 05208,30 LS dan 1045454,57 BT 1045520,50 BT yang berada di Pekon Bumi Ratu, Kecamatan Pagelaran,
Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung. Daerah layanannya meliputi 3
Kerangka Acuan Rencana Kegiatan Regulating DAM Way Sekampung
I-2
PT. INTIMULYA
MULTIKENCANA
kecamatan dan 5 Pekon yaitu Kecamatan Pagelaran (Pekon Pamenang, Pekon dan
Pekon Bumi Ratu), Kecamatan Pagelaran Utara (Pekon Fajar Baru dan Pekon
Kemilin) dan Kecamatan Banyumas (Pekon Banjar Rejo).
Secara prinsip Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Besar Wilayah Sungai-Mesuji
Lampung menyetujui rencana kegiatan Regulating DAM Way sekampung yang
dapat dilaksanakan berdasarkan Surat yang dikeluarkan oleh Pemerintah
Kabupaten Pringsewu melalui Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah Nomor
003.1/BKPRD/LT.02/2015 mengenai Rekomendasi Kesesuaian Kegiatan
Dengan Rencana Tata Ruang (Lampiran 5). Lokasi ini sudah sesuai dengan
tata ruang yang berada pada lahan pertanian tanaman lahan basah dan pertanian
lahan kering, selain itu tidak berbatasan dengan kawasan hutan lindung dan
kawasan industri (sebagaimana Peraturan Daerah Kabupaten Pringsewu Nomor 2
Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang dan Wilayah Kabupaten Pringsewu
Tahun 2011-2031).
Mengacu pada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik
Indonesia Nomor 5 Tahun 2012 tentang Jenis Usaha dan /atau kegiatan yang
wajib dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup dalam
lampiran I bidang Pekerjaan Umum yang menyatakan rencana kegiatan Bendungan
dengan tinggi 15 m, daya tampung Bendungan 500.000 m3 dan luas genangan
200 Ha wajib memiliki AMDAL. Sementara itu, bendungan Regulating Dam
Way Sekampung direncanakan bertipe urugan batu dengan inti tegak di tengah,
dengan tinggi 52 meter, dengan luas genangan 825 Ha dan daya tampung efektif
111.390.000 m3, oleh karena itu kegiatan ini wajib dilakukan studi Amdal dengan
pendekatan studi Tunggal. Penyusunan Dokumen AMDAL diawali dengan
Dokumen Kerangka Acuan
mengacu pada
I-3
PT. INTIMULYA
MULTIKENCANA
1.2.1.
Tujuan
Tujuan
dilaksanakannya
rencana
kegiatan
Regulating
Dam Way
Sekampung, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung ini agar inflow dari DAS
Way Sekampung yang belum dikelola dapat dimanfaatkan untuk kepentingan dan
peningkatan kehidupan masyarakat di sekitarnya.
1.2.2.
Manfaat
Adapun manfaat dari rencana rencana kegiatan Regulating DAM Way
I-4
PT. INTIMULYA
MULTIKENCANA
Jabatan
Alamat
Nama Konsultan
Alamat
Telepon/ Fax
: (022) 7803787/7834961
: intimulyamultikencana@ymail.com
Penanggung Jawab
: Ir. H. Suhardi
Jabatan
: Direktur Utama
Susunan
tim
penyusun Analisis
Mengenai
Dampak
Lingkungan
(AMDAL) rencana kegiatan Regulating Dam Way Sekampung dapat dilihat pada
Tabel 1.1. dan Sertifikat Kompetensi Tim Penyusun terlampir dalam Lampiran
10.
Tabel 1.1. Susunan Tim Penyusun AMDAL Rencana Kegiatan Regulating DAM Way Sekampung
Kerangka Acuan Rencana Kegiatan Regulating DAM Way Sekampung
I-5