Anda di halaman 1dari 110

Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Selatan

2019
Laporan Hasil Pemantauan Kualitas Udara Ambien Kab. Lampung Selatan 2019
dengan Metode Passive Sampler Tahun 2011 - 2018

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha


Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan Laporan Hasil Pemantauan Kualitas Udara Ambien Kab.
Lampung Selatan dengan Metode Passive Sampler Tahun 2011 - 2018.
Laporan ini memuat hasil pemantauan kualitas udara ambien dan hasil
perhitungan Indeks Kualitas Udara (IKU) Kab. Lampung Selatan Tahun 2011 -
2018.

Laporan kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pertangungjawaban


UPTD Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kab. Lampung
Selatan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagaimana diatur dalam
Peraturan Bupati Lampung Selatan Nomor 61 Tahun 2017 tentang
Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah pada
Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan. Selain itu, dimaksudkan pula
untuk memenuhi kewajiban sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor
14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP).

Laporan ini diharapkan dapat memberikan dukungan informasi kepada


berbagai pihak dalam merumuskan/melaksanakan kebijakan dalam
pengelolaan lingkungan hidup, terutama dalam rangka pengendalian
pencemaran udara di Kab. Lampung Selatan.

Dalam penyusunan laporan ini tentunya masih banyak kekurangan


maupun kesalahan, sehingga kami berharap adanya saran, kritik dan
masukan yang berifat konstruktif guna menyempurnakan penyusunan
laporan di waktu mendatang. Kami tidak lupa mengucapkan terimakasih
kepada berbagai pihak atas bantuannya sehingga laporan ini dapat
terselesaikan. Semoga laporan ini bermanfaat bagi berbagai pihak yang
membutuhkan.

Kalianda, Januari 2019

KA. UPTD LABORATORIUM LINGKUNGAN


DINAS LINGKUNGAN HIDUP
KAB. LAMPUNG SELATAN

LAFRAN HABIBI, S.T., M.T.


Penata
NIP. 19840108 201101 1 006

i
Laporan Hasil Pemantauan Kualitas Udara Ambien Kab. Lampung Selatan 2019
dengan Metode Passive Sampler Tahun 2011 - 2018

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................ i


Daftar Isi .................................................................................................. ii

I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ........................................................................ 1
1.2. Landasan Hukum .................................................................... 2
1.3. Maksud dan Tujuan ................................................................ 3
1.4. Ruang Lingkup Kegiatan ......................................................... 3

II. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 5


2.1. Pengelolaan Kualitas Udara ..................................................... 5
2.2. Pemantauan Kualitas Udara Ambien dengan Metode Passive 7
Sampler ...................................................................................

III. METODOLOGI PELAKSANAAN ........................................................ 10


3.1. Titik Lokasi Pemantauan ......................................................... 10
3.2. Metode Kerja ............................................................................ 13

IV. HASIL PEMANTAUAN ...................................................................... 18


4.1. Data Pemantauan Tahun 2011 – 2018 .................................... 18
4.2. Indeks Kualitas Udara (IKU) Kab. Lampung Selatan ................ 26

V. KESIMPULAN DAN SARAN 34


5.1. Kesimpulan ............................................................................. 34
5.2. Saran ....................................................................................... 34

LAMPIRAN

ii
Laporan Hasil Pemantauan Kualitas Udara Ambien Kab. Lampung Selatan 2019
dengan Metode Passive Sampler Tahun 2011 - 2018

BAB I
PENDAHULUAN

I.1. LATAR BELAKANG


Kegiatan pemantauan udara kualitas udara ambien dengan
menggunakan metode Passive Sampler ini merupakan salah satu dari
kegiatan rutin Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang
digunakan untuk memetakan penyebaran polutan udara di daerah-daerah di
seluruh Indonesia serta hasilnya digunakan dalam rangka Penyusunan
Laporan Indeks Kualitas Udara (IKU) Indonesia.
Yang dimaksud dengan udara ambien adalah udara luar ruangan yang
berada di sekitar seseorang di atau dekat zona pernafasan; sedangkan
pemantauan pencemaran udara adalah penentuan adanya pencemar udara
dengan melakukan pengukuran. Baik buruknya kualitas udara ambien dapat
diketahui dengan cara melakukan pemantauan udara ambien secara
kontinyu. Untuk memudahkan masyarakat mengetahui kualitas udara baik di
daerah maupun nasional maka hasil pemantauan kualitas udara tersebut
dikonversi ke perhitungan indeks kualitas udara (IKU).
Indeks Kualitas Udara (IKU) adalah suatu nilai yang menunjukkan
mutu atau tingkat kebaikan udara menurut sifat-sifat unsur pembentuknya.
IKU merupakan gambaran atau nilai hasil transfor-masi parameter-parameter
(indikator) individual polusi udara yang berhu-bungan menjadi suatu nilai
sehingga mudah dimengerti oleh masyarakat awam. Nilai IKU berkisar antara
0 sampai dengan 100. Nilai ideal adalah 100, yang menggambarkan kualitas
terbaik. Sementara nilai 0 menggambarkan kualitas terburuk.
Dalam rangka pelaksanaan kegiatan pemantauan udara kualitas udara
ambien dengan menggunakan metode Passive Sampler ini, Pemerintah
Provinsi dan Kabupaten/Kota bertugas untuk menyiapkan lokasi titik
pemantauan dan menempatkan alat passive sampler pada titik tersebut serta
selanjutnya setelah periode tertentu (biasanya 2 minggu) alat tersebut diambil
dan dikirimkan ke laboratorarium pengujian yang ditunjuk oleh Kemen LHK
untuk dianalisa. Parameter kualitas udara yang akan diukur dengan metode
passive sampler ini adalah parameter NO2 dan SO2.

1
Laporan Hasil Pemantauan Kualitas Udara Ambien Kab. Lampung Selatan 2019
dengan Metode Passive Sampler Tahun 2011 - 2018

Kabupaten Lampung Selatan telah berpartisipasi dalam kegiatan


pemantauan kualitas udara ambien dengan metode Passive Sampler ini sejak
tahun 2011. Walaupun dengan jumlah titik pantau yang terbatas (4 lokasi),
hasil dari pelaksanaan kegiatan tersebut sangat membantu Pemerintah
Daerah dalam memperoleh data untuk menggambarkan kualitas udara
Kabupaten Lampung Selatan dan lebih lanjut dapat digunakan sebagai dasar
dalam pengambilan kebijakan pengendalian pencemaran udara di Kabupaten
Lampung Selatan. Oleh karenanya kegiatan pemantauan kualitas udara
ambien dengan metode Passive Sampler ini diharapkan dapat terus berlanjut
bahkan dapat ditingkatkan jumlah lokasi titik pantaunya dan menjadi salah
satu program/kegiatan bidang lingkungan hidup di Kabupaten Lampung
Selatan sebagai bentuk upaya pengendalian pencemaran lingkungan,
khususnya kualitas udara.

I.2. LANDASAN HUKUM


Peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar hukum atau
landasan hukum pelaksanaan kegiatan Pemantauan Kualitas Udara Ambien
dengan Metode Passive Sampler ini adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian
Pencemaran Udara;
3. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 06 Tahun 2009
tentang Laboratorium Lingkungan;
4. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 12 Tahun 2010
Tentang Pelaksanaan Pengendalian Pencemaran Udara Di Daerah;
5. Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Selatan Nomor 7 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten
Lampung Selatan;
6. Peraturan Bupati Lampung Selatan Nomor 36 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Tugas dan Fungsi, Susunan Organisasi, serta Tata Kerja
Perangkat Daerah Kabupaten Lampung Selatan;

2
Laporan Hasil Pemantauan Kualitas Udara Ambien Kab. Lampung Selatan 2019
dengan Metode Passive Sampler Tahun 2011 - 2018

7. Peraturan Bupati Lampung Selatan Nomor 50 Tahun 2016 tentang Rincian


Tugas Jabatan Pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lampung
Selatan; dan
8. Peraturan Bupati Lampung Selatan Nomor 61 Tahun 2017 tentang
Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah
pada Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan.

I.3. MAKSUD DAN TUJUAN


Pelaksanaan kegiatan Pemantauan Kualitas Udara Ambien Kabupaten
Lampung Selatan dengan Metode Passive Sampler ini bermaksud untuk
menyediakan data kualitas udara (parameter NO2 dan SO2) sebagai database
kualitas udara ambien Kabupaten Lampung Selatan untuk perhitungan
Indeks Kualitas Udara (IKU) dan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH)
Kab. Lampung Selatan serta bermanfaat sebagai salah satu pertimbangan
dalam pengambilan kebijakan terkait pembangunan lingkungan hidup.
Sedangkan tujuan yang diharapkan tercapai dari pelaksanaan kegiatan
Pemantauan Kualitas Udara Ambien Kabupaten Lampung Selatan dengan
Metode Passive Sampler ini, yaitu:
1. Memperoleh data kualitas udara ambien di Kab. Lampung Selatan; dan
2. Sebagai sarana pembelajaran bagi personil UPTD Laboratorium
Lingkungan guna peningkatan kapasitas sumber daya manusia
laboratorium terkait pemantauan kualitas udara; dan

I.4. RUANG LINGKUP KEGIATAN


Secara rinci, ruang lingkup pelaksanaan kegiatan Pemantauan Kualitas
Udara Ambien dengan Metode Passive Sampler ini meliputi:
1. Melakukan pemilihan lokasi sampling yang dapat mewakili area
transportasi (bukan roadside dan yang paling padat volume
kendaraannya), industri, pemukiman dan perkantoran/pertokoan/pasar.
2. Menetapkan lokasi sampling dan mencatat titik koordinat dari lokasi
sampling tersebut.
3. Melakukan pemasangan dan pemaparan alat passive sampler. Setelah + 2
(dua) minggu terpapar, alat passive sampler selanjutnya diambil.

3
Laporan Hasil Pemantauan Kualitas Udara Ambien Kab. Lampung Selatan 2019
dengan Metode Passive Sampler Tahun 2011 - 2018

4. Melakukan penyimpanan sampler dari lapangan dan selanjutnya


dikirimkan ke laboratorium untuk dianalisa.
5. Melakukan pencatatan waktu pemasangan dan pengambilan pada formulir
sesuai dengan petunjuk yang telah ditentukan.
6. Mendokumentasikan seluruh pelaksanaan kegiatan pemasangan dan
pengambilan alat passive sampler.
7. Menerima data hasil pemantauan kualitas udara ambien berupa data
konsentrasi NO2 dan SO2 untuk tiap masing-masing titik lokasi sampling.
8. Berdasarkan data yang diperoleh, dapat dilakukan perhitungan Indeks
Kualitas Udara.

4
Laporan Hasil Pemantauan Kualitas Udara Ambien Kab. Lampung Selatan 2019
dengan Metode Passive Sampler Tahun 2011 - 2018

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1. PENGELOLAAN KUALITAS UDARA


Pengelolaan Kualitas Udara (Air Quality Management) adalah semua
kegiatan yang ditujukan untuk menjaga kualitas udara dalam rangka
melindungi kesehatan manusia dan ekosistem. Dalam siklus pengelolaan
kualitas udara, terdapat beberapa tahapan yaitu:
a. Pemantauan kualitas udara ambien.
Yang dimaksud dengan udara ambien adalah udara sekitar kita di lapisan
troposfer yang apa adanya yang sehari-hari kita hirup. Dalam keadaan
normal, udara ambien ini akan terdiri dari gas nitrogen (78%), oksigen
(20%), argon (0,93%) dan gas karbon dioksida (0,03%). Sedangkan, udara
emisi adalah udara yang langsung dikeluarkan oleh sumber emisi seperti
knalpot kendaraan bermotor dan cerobong gas buang pabrik. Tergantung
dari pengelolaan lingkungannya, udara emisi bisa mencemari udara
ambien atau tidak mencemari udara ambien. (www.adesuherman09.
student.ipb.ac.id). Dengan melakukan pemantauan kualitas udara ambien
dan dibandingkan dengan baku mutu udara ambien dapat diperoleh
informasi mengenai zat pencemar udara ambien yang paling dominan.
b. Inventarisasi emisi
Untuk mengetahui sumber pencemar udara yang paling dominan perlu
dilakukan inventarisasi emisi sumber pencemar dan perhitungan beban
pencemar udara. Selanjutnya dari hasil inventarisasi emisi akan diketahui
parameter pencemar apa yang akan diturunkan dan sumber pencemar
yang mana yang akan dikendalikan.
c. Rencana Aksi
Rencana aksi ini merupakan tindak lanjut dari hasil inventarisasi emisi
dalam rangka mengendalikan pencemaran udara dalam bentuk
penyusunan rencana dan/atau kebijakan Pengendalian Pencemaran
Udara (PPU).

5
Laporan Hasil Pemantauan Kualitas
Kua Udara Ambien Kab. Lampung Selatan 2019
dengan Metode Passive Sampler Tahun 2011 - 2018

d. Pelaksanaan Aksi Pengendalian Pencemaran Udara (PPU)


Hasil penyusunan rencana aksi tersebut selanjutnya dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan yang telah diatur dan ditetapkan sehingga tujuan dari
pengendalian pencemaran udara dapat terlaksana dengan baik.
Pelaksanaan PPU dapat
d dilakukan dalam bentuk intervensi
ntervensi kebijakan,
peraturan, teknologi, insentif-disinsentif,
insentif ekonomi, reward dan penalty.
e. Monitoring dan Evaluasi
Untuk melihat hasil kinerja pelaksanaan Aksi PPU maka perlu dilakukan
monitoring dan evaluasi secara terus menerus
menerus sehingga upaya
pengendalian pencemaran udara dapat terus berlangsung secara kontinu
sampai dengan tujuan pengelolaan kualitas udara tercapai.

Siklus Pengelolaan Kualitas Udara (Air


(Air Quality Management)
Management secara grafis
dapat dilihat pada Gambar berikut.

Di Indonesia, dasar hukum terkait dengan pengelolaan kualitas udara diatur


dalam Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian
Pencemaran Udara. Dalam penjelasan atas PP 41/1999 disebutkan bahwa
kegiatan pengendalian pencemaran udara mencakup
cakup kegiatan-kegiatan
kegiatan yang
berintikan:
inventarisasi kualitas udara daerah dengan mempertimbangkan berbagai
kriteria yang ada dalam pengendalian pencemaran udara;

6
Laporan Hasil Pemantauan Kualitas Udara Ambien Kab. Lampung Selatan 2019
dengan Metode Passive Sampler Tahun 2011 - 2018

penetapan baku mutu udara ambien dan baku mutu emisi yang
digunakan sebagai tolok ukur pengendalian pencemaran udara;
penetapan mutu kualitas udara di suatu daerah termasuk perencanaan
pengalokasian kegiatan yang berdampak mencemari udara;
pemantauan mutu kualitas udara baik ambien dan emisi yang diikuti
dengan evaluasi dan analisis;
pengawasan terhadap penaatan peraturan pengendalian pencemaran
udara;
peran masyarakat dalam kepedulian terhadap pengendalian pencemaran
udara;
kebijakan bahan bakar yang diikuti dengan serangkaian kegiatan terpadu
dengan mengacu kepada bahan bakar bersih dan ramah lingkungan; dan
penetapan kebijakan dasar baik teknis maupun non-teknis dalam
pengendalian pencemaran udara secara nasional.

II.2. PEMANTAUAN KUALITAS UDARA AMBIEN DENGAN METODE


PASSIVE SAMPLER
Pemantauan kualitas udara ambien merupakan salah satu upaya
untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan program pengendalian pencemaran
udara yang telah dilakukan. Hasil pemantauan kualitas udara ambien dapat
dijadikan indikator untuk menentukan prioritas program pengendalian
pencemaran udara yang perlu dilakukan.

Salah satu metode pemantauan kualitas udara ambien yang diterapkan


oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk melengkapi
pemantauan yang sudah ada adalah metode Passive Sampler. Metode passive
pertama kali dikembangkan di Inggris dengan menggunakan Pb Candle untuk
menjerap polutan sulfur dioksida (SO2) di udara ambien, kemudian di analisis
di laboratorium untuk mengetahui kadar/konsentrasi sulfur dioksida yang
terukur. Sejalan dengan perkembangan teknologi, maka penggunaan Pb
dihilangkan dan diganti dengan bahan kimia yang ramah lingkungan. Metode
passive untuk mengukur kualitas udara ambien sampai saat ini masih
dipakai dalam pemantauan kualitas udara ambien dan sudah diterapkan di

7
Laporan Hasil Pemantauan Kualitas
Kua Udara Ambien Kab. Lampung Selatan 2019
dengan Metode Passive Sampler Tahun 2011 - 2018

jaringan pemantauan di luar negeri seperti dari EANET, Jepang, Australia


Au
maupun Eropa. Untuk Indonesia pemakaian metode passive ini sudah lama
dilaksanakan, namun untuk pelaksanaan dan penerapan dalam pemantauan
terintegrasi baru sejak tahun 2008 untuk 33 Provinsi.

Alat yang digunakan dalam pemantauan kualitas udara ambien


amb dengan
metode passive sampler, terdiri atas: passive sampler (NO2 dan SO2), shelter
untuk meletakkan dan melindungi alat passive sampler, dan tiang penyangga.

Bentuk passive sampler bisa berbentuk tabung (tube) dan lempengan


(badge), dimana komponen utamanya terdiri atas ruang penyimpanan
absorben, ruang difusi dan inlet. Prinsip utama dalam menggunakan alat
passive sampler adalah mekanisme difusi.

8
Laporan Hasil Pemantauan Kualitas
Kua Udara Ambien Kab. Lampung Selatan 2019
dengan Metode Passive Sampler Tahun 2011 - 2018

Penggunaan Metode Passive Sampler memiliki beberapa kelebihan,


diantaranya:
• Kompak, portable, tidak mengganggu, memerlukan biaya yang tidak
terlalu mahal;
• Mampu mengukur tingkat polusi rata-rata
rata rata dengan kisaran waktu
periode sampling yang lebih luas (jam sampai bulan);
• Tidak perlu pengawasan, tak berisik dan dapat digunakan dalam
lingkungan yang berbahaya;
• Dapat digunakan untuk sampling indoor, outdoor dan personal
sampler;
• Tidak diperlukan pelatihan yang banyak (tidak perlu skill yang tinggi);
• Tidak memerlukan listrik;
listrik
• Simpel,, sederhana dan ringan dalam pengiriman sampel ke lokasi
pemantauan dibandingkan dengan alat pemantauan manual
• Parameter udara ambien yang dapat diukur dengan passive sampler:
SOx, NOx dan O3.

Akan tetapi, metode ini juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu:


• Digunakan sebagai pengukuran pendahuluan;
• Tidak dapat mengukur konsentrasi puncak (mungkin telah melebihi
Nilai Ambang Batas);
Batas)
• Tidak dapat mengukur aliran udara;
• Mungkin terjadi kontaminasi pada saat perakitan dan dibongkar;
• Membutuhkan alat ion kromatografi; dan
• Harus dilengkapi dengan blanko lapangan.

9
Laporan Hasil Pemantauan Kualitas Udara Ambien Kab. Lampung Selatan 2019
dengan Metode Passive Sampler Tahun 2011 - 2018

BAB III
METODOLOGI PELAKSANAAN

III.1. TITIK LOKASI PEMANTAUAN


Pelaksanaan kegiatan Pemantauan Kualitas Udara Ambien dengan
Metode Passive Sampler oleh UPTD Laboratorium Lingkungan ini bermaksud
untuk menyediakan data kualitas udara ambien di Kabupaten Lampung
Selatan dan bermanfaat sebagai salah satu pertimbangan dalam pengambilan
kebijakan terkait pembangunan lingkungan hidup. Kabupaten Lampung
Selatan telah berpartisipasi dalam kegiatan pemantauan ini sejak tahun
2011, dengan lokasi titik pemantauan yang tidak berubah yaitu sbb:
TITIK PANTAU ALAMAT KOORDINAT
Industri (I) Jl Trans Sumatera Dekat S: 05° 33' 20,9" E: 105° 22' 19,4"
PT. Sorento
Perkantoran (K) Kantor BLHD Komplek S: 05° 42' 56,1" E: 105° 34' 56,5"
Pemda Lamsel
Pemukiman (R) Pemukiman Desa Kedaton S: 05° 43' 46,8" E: 105° 35' 43,1"
L

Transportasi (T) Jln. Trans Sumatera - S: 05° 39' 44,7" E: 105° 33' 33,6"
Kalianda

Titik Lokasi Pemantauan Kualitas Udara Ambien dengan Metode


Passive Sampler di Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2011-2018.

10
Laporan Hasil Pemantauan Kualitas Udara Ambien Kab. Lampung Selatan 2019
dengan Metode Passive Sampler Tahun 2011 - 2018

Denah Lokasi Titik Pemantauan :

Denah Lokasi Titik Pantau Transportasi (Jln. Trans Sumatera – Kalianda)

Denah Lokasi Titik Pantau Permukiman (Pemukiman Desa Kedaton)

11
Laporan Hasil Pemantauan Kualitas Udara Ambien Kab. Lampung Selatan 2019
dengan Metode Passive Sampler Tahun 2011 - 2018

Denah Lokasi Titik Pantau Perkantoran (Kantor DLH Komplek Pemda Lamsel)

Denah Lokasi Titik Pantau Industri (Jl Trans Sumatera Dekat PT. Sorento)

12
Laporan Hasil Pemantauan Kualitas Udara Ambien Kab. Lampung Selatan 2019
dengan Metode Passive Sampler Tahun 2011 - 2018

III.2. METODE KERJA


Secara rinci, metode kerja yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan
pemantauan kualitas udara ambien Kab. Lampung Selatan dengan metode
Passive Sampler adalah sbb:
1. Parameter kualitas udara ambien yang dipantau dengan metode passive
sampler ini dibatasi hanya untuk 2 (dua) parameter yaitu NO2 dan SO2.
2. Pemilihan lokasi sampling yang dapat mewakili area transportasi, area
industri, area pemukiman dan area komersial (perkantoran/pertokoaan/
pasar). Penetapan pengambilan contoh uji sesuai dengan Kepka BAPEDAL
No. 205 tahun 1996 ttg Pedoman Teknis Pengendalian Pencemaran Udara
Sumber tidak bergerak. Untuk lokasi sampling di Kabupaten Lampung
Selatan telah ditentukan sejak keikutsertaan dalam kegiatan ini pada
tahun 2011 yaitu sebagaimana diuraikan diatas.
3. Melakukan pemasangan dan pemaparan alat passive sampler, dengan
tahapan sebagai berikut:
a. Setelah titik sampling dan koordinat (GPS) ditentukan, pasang tiang
sampler setinggi 2,5 meter secara permanen (bagian bawah dicor);
b. Bawa sampler di dalam vial di dalam kantung plastik tertutup ke
lokasi sampling;
c. Keluarkan sampler dari vial, pasang pada jepitan di dalam shelter;
d. Catat kode ID sampler dan waktu pemasangan pada formulir yang
tersedia. Lakukan satu persatu untuk setiap sampler; dan
e. Pasang sampler blanko (sampler yang masih di dalam vial).
4. Melakukan pengambilan alat passive sampler setelah periode pemaparan
(+ 2 minggu), dengan tahapan sebagai berikut:
a. Bawa vial ke lokasi sampling;
b. Ambil sampler dari jepitan dan masukan ke dalam vial;
c. Tutup kembali vial dengan rapat;
d. Catat kode ID sampler dan waktu pengambilan pada formulir yang
tersedia. Lakukan satu persatu untuk setiap sampler; dan
e. Ambil sampler blanko dan catat waktu pengambilan.
f. Kumpulkan semua sampler yang telah tersimpan di dalam vial ke
dalam plastik berkunci (zipped bag) dan tutup kantung dengan rapat.

13
Laporan Hasil Pemantauan Kualitas Udara Ambien Kab. Lampung Selatan 2019
dengan Metode Passive Sampler Tahun 2011 - 2018

Gambar 1. Kelengkapan Alat Passive Sampler

Sebagai catatan: untuk menghindari terjadinya kontaminasi, agar selalu


menggunakan sarung tangan pada saat pemasangan dan pengambilan
alat passive sampler.
5. Untuk penyimpanan alat passive sampler, sebaiknya sampler dari
lapangan segera dimasukan ke dalam amplop beralamat dan segera
dikirimkan ke laboratorium untuk dianalisis. Bila hal tersebut tidak
memungkinkan, hindari kontaminasi pada sampler serta perubahan/
reaksi kimia pada sampel di dalam sampler dengan cara disimpan di
dalam lemari pendingin dengan suku 4ºC.
6. Analisis NO2 dan SO2 dilakukan di laboratorium yang ditunjuk oleh
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
a. Analisis NO2, dilakukan dengan tahapan sbb:
Persiapan:
Larutkan induk NaNO2 0,1 M
Larutkan 0,69 gram NaNO2 dengan aquades dalam labu ukur 100 ml.
Larutan pengencer NaI
Larutkan 0,79 NaI dengan aquades dalam labu ukur 1000 ml.
Larutan pelapis
Masukkan 0,44 gram NaOH dan 3,95 gram NaI (catatan: NaOH dilarutkan
terlebih dahulu dengan dengan sedikit air) kedalam labu ukur 50 ml,
kemudian dilarutkan dengan metanol.

14
Laporan Hasil Pemantauan Kualitas Udara Ambien Kab. Lampung Selatan 2019
dengan Metode Passive Sampler Tahun 2011 - 2018

Larutan pereaksi
Masukkan 0,8 gram sulfanilamida; 0,02 gram NEDA dan 0,8 ml H3PO4
kedalam labu ukur 100 ml. Tambahkan aquades sampai tanda batas.
(catatan: larutan ini disiapkan saat akan digunakan).Larutan standar
NaNO2 10 mmol.
Kurva Kalibrasi:
Buat deret standar 0 – 20 um
Tambahkan masing-masing 4 ml larutan pereaksi pada 4 ml sampel yang
ditempatkan pada test tube
Larutan didiamkan selama 15 menit
Larutan diukur absorbansinya pada spektrofotometer λ=540 nm
Perhitungan:
Konsentrasi anion (µmol) diperoleh dari persamaan garsi yang dihasilkan
dari pembuatan kurva kalibrasi antara konsentrasi standar (µmol) dengan
absorbansi.
Rumus perhitungan NO2:
a. Konsentrasi NO2 (nmol/m3) di udara ambien diperoleh melalui persamaan
berikut:
41,2 xVxC
Cx =
tx1,54 x10 − 5
Keterangan:
Cx = Konsentrasi NO2 C= konsentrasi SO42-; dari kurva
(nmol/m3) kalibrasi
V= Volume contoh T = waktu sampling (detik)
(ml);4
Konsentrasi NO2 (ug/m3) diudara ambien diperoleh melalui persamaan berikut:
C x xBM
NO2 =
1000
Cx = konsentrasi NO2 (ug/m3)
BM = berat molekul NO2; 46

b. Analisis SO2, dilakukan dengan tahapan sbb:


Persiapan:
Ambil filter SO2 yang telah dipaparkan dengan penjepit,
kemudian dimasukkan ke dalam test tube dan dilarutkan dengan 4 ml
aquades
Laritan dihomogenisasi selama 10 menit dengan ultrasonic cleaner
Lakukan pula terhadap filter blanko

15
Laporan Hasil Pemantauan Kualitas Udara Ambien Kab. Lampung Selatan 2019
dengan Metode Passive Sampler Tahun 2011 - 2018

Kurva Kalibrasi:
Buat deret standar larutan SO42- dengan rentang 0-5 ppm
Operasikan alat kromatografi ion sesuai dengan petunjuk pengoperasian
alat
Bilas syringe dengan aquades, kemudian injeksikan ke alat
Bilas syringe dengan larutan standar, kemudian injeksikan ke alat
minimal 2 kali.

Perhitungan:
Konsentrasi anion SO42- (ppm) diperoleh dari persamaan garis yang
dihasilkan dari pembuatan kurva kalibrasi antara konsentrasi standar
(ppm) dengan luas area
Rumus perhitungan SO2:

41 , 2 xVxC
so ≡
2
tx 1,32 x10 − 5
Keterangan:
V = Volume contoh uji
C = Konsentrasi SO42- (ppm); diperoleh dari kurva kalibrasi
t = Waktu sampling (detik)

7. Setelah memperoleh hasil konsentrasi NO2 dan SO2 dari masing-masing


titik pantau, selanjutnya dapat dihitung Indeks Kualitas Udara (IKU)
dengan cara sbb:
a. Verifikasi, validasi data, serta tabulasi data hasil pemantauan kualitas
udara ambien dengan metode Passive Sampler
b. Perhitungan indeks kualitas udara mengadopsi EU Directives yaitu
membandingkan nilai rata-rata tahunan terhadap standar EU
Directives.

Indeks Udara IKLH = 100 – [50/0.9 x (Ieu – 0.1)]

Ieu = rata rata (SO2 hasil pemantauan dibagi SO2 Ref EU, dan NO2
hasil pemantauan dibagi NO2 Ref EU)

16
Laporan Hasil Pemantauan Kualitas Udara Ambien Kab. Lampung Selatan 2019
dengan Metode Passive Sampler Tahun 2011 - 2018

Referensi EU untuk Kualitas Udara sbb:

Pollutant Target Value / Limit Value


NO₂ Year average is 40 µg/m³
PM₁₀ Year average is 40 µg/m³
PM₁₀ daily Number of daily averages above 50
µg/m³ is 35 days
Ozone 25 days with an 8-hour average
value >= 120 µg/m³
PM₂₅ Year average is 20 µg/m³
SO₂ Year average is 20 µg/m³
Benzene Year average is 5 µg/m³
Sumber : Elshouf, Sef van den. (2012)

Kriteria Index Udara untuk IKLH:

IKLH

Unggul X > 90

Sangat Baik 82 < X ≤ 90

Baik 74 < X ≤ 82

Cukup 66 ≤ X ≤ 74

Kurang 58 ≤ X < 66

Sangat Kurang 50 ≤ X < 58

Waspada X < 50

Sumber : IKLH Indonesia. (2014)

17
Laporan Hasil Pemantauan Kualitas Udara Ambien Kab. Lampung Selatan 2019
dengan Metode Passive Sampler Tahun 2011 - 2018

BAB IV
HASIL PEMANTAUAN

IV.1. DATA PEMANTAUAN TAHUN 2011 - 2018

Hasil dari pemantauan kualitas udara ambien dengan metode passive


sampler yang sudah dilakukan sejak tahun 2011 sampai dengan 2018 adalah
sebagai berikut:
• Pemantauan Kualitas Udara Tahun 2011
Pemantauan kualitas udara ambien dengan passive sampler tahun 2011
seyogyanya dilakukan 3 (tiga) tahap, yaitu Periode Sampling September,
Oktober dan November 2011. Akan tetapi, pelaksanaan pemasangan alat
passive sampler baru dapat dilakukan pada Tahap I (Minggu I Bulan
Desember 2011), Tahap II (Minggu III Bulan Desember 2011) dan Tahap III
(Minggu I Bulan Januari 2012), dengan hasil sebagai berikut:
Tahap I Tahap II Tahap III
Titik
Pantau SO2 NO2 SO2 NO2 SO2 NO2
(µg/Nm3) (µg/Nm3) (µg/Nm3) (µg/Nm3) (µg/Nm3) (µg/Nm3)
Transportasi 4.03 24.87 3.35 18.49 1.00 16.90
Industri 8.37 41.63 3.23 26.12 1.84 29.77
Perkantoran 5.43 5.71 0.60 6.54 1.75 4.85
Perumahan 18.34 5.72 0.99 6.80 1.28 5.47

20.00

18.00

16.00

14.00

12.00
SO2 Tahap I
10.00
SO2 Tahap II
8.00
SO2 Tahap III
6.00

4.00

2.00

0.00
Transportasi Industri Perkantoran Perumahan

Gambar 4.1. Hasil Pemantauan Udara Ambien Parameter SO2 Tahun 2011

18
Laporan Hasil Pemantauan Kualitas Udara Ambien Kab. Lampung Selatan 2019
dengan Metode Passive Sampler Tahun 2011 - 2018

45.00

40.00

35.00

30.00

25.00
NO2 Tahap I
20.00
NO2 Tahap II
15.00 NO2 Tahap III

10.00

5.00

0.00
Transportasi Industri Perkantoran Perumahan

Gambar 4.2. Hasil Pemantauan Udara Ambien Parameter NO2 Tahun 2011

• Pemantauan Kualitas Udara Tahun 2012


Pemantauan kualitas udara ambien dengan passive sampler dilakukan
3 (tiga) tahap, yaitu Tahap I (Bulan Agustus 2012), Tahap II (Bulan
Oktober 2012) dan Tahap III (Bulan November 2012). Akan tetapi hasil
analisa laboratorium terhadap parameter yang diukur (SO2 dan NO2)
tidak disampaikan ke kabupaten masing-masing, sehingga data
kualitas udara ambien untuk tahun 2012 tidak dapat ditampilkan.

• Pemantauan Kualitas Udara Tahun 2013


Pemantauan kualitas udara ambien dengan passive sampler dilakukan
3 (tiga) tahap, yaitu Tahap I (Bulan Agustus 2013), Tahap II (Bulan
November 2013) dan Tahap III (Bulan Desember 2013), dengan hasil
sebagai berikut:
Tahap I Tahap II Tahap III
Titik
Pantau SO2 NO2 SO2 NO2 SO2 NO2
(µg/Nm3) (µg/Nm3) (µg/Nm3) (µg/Nm3) (µg/Nm3) (µg/Nm3)
Transportasi 20.54 16.83 15.52 18.55 11.69 14.85
Industri 28.87 35.18 18.52 29.39 31.76 17.09
Perkantoran 16.55 7.30 0.60 10.18 11.59 12.13
Perumahan 27.27 10.16 0.73 9.39 9.57 5.81

19
Laporan Hasil Pemantauan Kualitas Udara Ambien Kab. Lampung Selatan 2019
dengan Metode Passive Sampler Tahun 2011 - 2018

35

30

25

20
SO2 Tahap I

15 SO2 Tahap II
SO2 Tahap III
10

0
Transportasi Industri Perkantoran Perumahan

Gambar 4.3. Hasil Pemantauan Udara Ambien Parameter SO2 Tahun 2013

40

35

30

25

20 NO2 Tahap I
NO2 Tahap II
15
NO2 Tahap III
10

0
Transportasi Industri Perkantoran Perumahan

Gambar 4.4. Hasil Pemantauan Udara Ambien Parameter NO2 Tahun 2013

• Pemantauan Kualitas Udara Tahun 2014


Berbeda dengan pemantauan pada tahun-tahun sebelumnya,
pemantauan kualitas udara ambien dengan passive sampler pada
tahun 2014 hanya dilakukan 2 (dua) periode, yaitu Tahap I dilakukan
pada Bulan November 2014 dan Tahap II dilakukan pada Bulan
Desember 2014), dengan hasil sbb:

20
Laporan Hasil Pemantauan Kualitas Udara Ambien Kab. Lampung Selatan 2019
dengan Metode Passive Sampler Tahun 2011 - 2018

Tahap I Tahap II
Titik Pantau SO2 NO2 SO2 NO2
(µg/Nm3) (µg/Nm3) (µg/Nm3) (µg/Nm3)
Transportasi 1.56 81.52 1.27 30.73
Industri 1.55 107.77 1.45 57.92
Perkantoran 1.29 26.37 1.01 18.22
Perumahan 1.27 22.19 1.13 13.91

1.80

1.60

1.40

1.20

1.00
SO2 Tahap I
0.80
SO2 Tahap II
0.60

0.40

0.20

0.00
Transportasi Industri Perkantoran Perumahan

Gambar 4.5. Hasil Pemantauan Udara Ambien Parameter SO2 Tahun 2014

120.00

100.00

80.00

60.00 NO2 Tahap I

NO2 Tahap
40.00
II

20.00

0.00
Transportasi Industri Perkantoran Perumahan

Gambar 4.6. Hasil Pemantauan Udara Ambien Parameter NO2 Tahun 2014

• Pemantauan Kualitas Udara Tahun 2015


Pemantauan kualitas udara ambien dengan passive sampler tahun
2015 dilakukan 2 (dua) tahap, yaitu Tahap I (Bulan Juni 2015) dan
Tahap II (Bulan Agustus 2015), dengan hasil sbb:

21
Laporan Hasil Pemantauan Kualitas Udara Ambien Kab. Lampung Selatan 2019
dengan Metode Passive Sampler Tahun 2011 - 2018

Tahap I Tahap II
Titik Pantau SO2 NO2 SO2 NO2
(µg/Nm3) (µg/Nm3) (µg/Nm3) (µg/Nm3)
Transportasi 15.61 19.70 < 2.58 12.90

Industri 7.16 36.10 4.22 17.50

Perkantoran 6.12 17.10 13.59 8.80

Perumahan 8.99 12.10 < 2.58 6.70

18.00
16.00
14.00
SO2 Tahap I
12.00
SO2 Tahap II
10.00
8.00
6.00
4.00
2.00
0.00
Transportasi Industri Perkantoran Perumahan

Gambar 4.7. Hasil Pemantauan Udara Ambien Parameter SO2 Tahun 2015

40.00

35.00

30.00

25.00

20.00 NO2 Tahap I

15.00 NO2 Tahap II

10.00

5.00

0.00
Transportasi Industri Perkantoran Perumahan

Gambar 4.8. Hasil Pemantauan Udara Ambien Parameter NO2 Tahun 2015

• Pemantauan Kualitas Udara Tahun 2016


Untuk pemantauan kualitas udara ambien dengan metode passive
sampler pada tahun 2016 dilakukan 2 (dua) tahap, yaitu: pemasangan
dan pengambilan passive sampler Tahap I dilakukan pada Bulan Juli –

22
Laporan Hasil Pemantauan Kualitas Udara Ambien Kab. Lampung Selatan 2019
dengan Metode Passive Sampler Tahun 2011 - 2018

Agustus 2016, dan Tahap II dilakukan pada Bulan Oktober 2016,


dengan hasil sbb:

Tahap I Tahap II
Titik Pantau SO2 NO2 SO2 NO2
(µg/Nm3) (µg/Nm3) (µg/Nm3) (µg/Nm3)
Transportasi 42.60 28.00 7.48 11.10

Industri 18.05 33.40 4.39 22.10

Perkantoran 18.27 16.20 12.05 4.00

Perumahan 6.88 17.30 9.73 4.70

45
40
35
30
25
SO2 Tahap I
20
SO2 Tahap II
15
10
5
0
Transportasi Industri Perkantoran Perumahan

Gambar 4.9. Hasil Pemantauan Udara Ambien Parameter SO2 Tahun 2016

40

35

30

25

20 NO2 Tahap I

15 NO2 Tahap II

10

0
Transportasi Industri Perkantoran Perumahan

Gambar 4.10. Hasil Pemantauan Udara Ambien Parameter NO2 Tahun 2016

23
Laporan Hasil Pemantauan Kualitas Udara Ambien Kab. Lampung Selatan 2019
dengan Metode Passive Sampler Tahun 2011 - 2018

• Pemantauan Kualitas Udara Tahun 2017


Untuk pemantauan kualitas udara ambien pada tahun 2017
dilakukan 2 (dua) tahap, yaitu: pemasangan dan pengambilan passive
sampler Tahap I dilakukan pada Bulan April – Mei 2017, dan Tahap II
dilakukan pada Bulan Agustus 2017, dengan hasil sbb:

Tahap I Tahap II
Titik Pantau SO2 NO2 SO2 NO2
(µg/Nm3) (µg/Nm3) (µg/Nm3) (µg/Nm3)
Transportasi 42.50 20.50 31.30 21.00

Industri 19.31 21.90 16.45 27.40

Perkantoran 15.42 10.20 12.85 9.50

Perumahan <2.57 6.10 <2.57 8.40

45
40
35
30
25
SO2 Tahap I
20
SO2 Tahap II
15
10
5
0
Transportasi Industri Perkantoran Perumahan

Gambar 4.11. Hasil Pemantauan Udara Ambien Parameter SO2 Tahun 2017

30

25

20

15 NO2 Tahap I

NO2 Tahap II
10

0
Transportasi Industri Perkantoran Perumahan

Gambar 4.12. Hasil Pemantauan Udara Ambien Parameter NO2 Tahun 2017

24
Laporan Hasil Pemantauan Kualitas Udara Ambien Kab. Lampung Selatan 2019
dengan Metode Passive Sampler Tahun 2011 - 2018

• Pemantauan Kualitas Udara Tahun 2018


Untuk pemantauan kualitas udara ambien tahun 2018 juga dilakukan
2 (dua) tahap, yaitu: pemasangan dan pengambilan passive sampler
Tahap I dilakukan pada Bulan Juli 2018, dan Tahap II dilakukan pada
Bulan September – Oktober 2018, dengan hasil sbb:

Tahap I Tahap II
Titik Pantau SO2 NO2 SO2 NO2
(µg/Nm3) (µg/Nm3) (µg/Nm3) (µg/Nm3)
Transportasi 6.80 5.70 6.46 6.87

Industri 25.24 <0,41 21.80 7.88

Perkantoran 7.76 <0,41 6.68 8.60

Perumahan 7.88 6.20 5.25 10.70

30

25

20

15 SO2 Tahap I
SO2 Tahap II
10

0
Transportasi Industri Perkantoran Perumahan

Gambar 4.13. Hasil Pemantauan Udara Ambien Parameter SO2 Tahun 2018

12

10

6
NO2 Tahap I
4
NO2 Tahap II

0
Transportasi Industri Perkantoran Perumahan

Gambar 4.14. Hasil Pemantauan Udara Ambien Parameter NO2 Tahun 2018

25
Laporan Hasil Pemantauan Kualitas Udara Ambien Kab. Lampung Selatan 2019
dengan Metode Passive Sampler Tahun 2011 - 2018

Berdasarkan hasil pemantauan kualitas udara ambien di Kabupaten


Lampung Selatan sejak tahun 2011 s.d. 2018 diketahui bahwa secara umum
nilai konsentrasi pencemar NO2 dan SO2 paling tinggi berada di titik pantau
yang mewakili kawasan industri dan transportasi. Sedangkan untuk titik
pantau yang mewakili area perkantoran dan permukiman secara umum
masih dibawah titik pantau yang mewakili kawasan industri dan transportasi.
Walaupun demikian, dari hasil pemantauan kualitas udara ambien dengan
metode passive sampler tersebut juga terlihat masih terdapat anomali/
kejanggalan, yang sangat mungkin terjadi dikarenakan kelemahan dari
penggunaan metode passive sampler tersebut (misalnya: terjadinya
kontaminasi pada saat pemasangan dan pengambilan alat passive sampler).

Hasil data kualitas udara ambien dengan metode passive sampler ini
selanjutnya dapat digunakan lebih lanjut sebagai bahan kajian pengukuran
pendahuluan dalam rangka mengetahui gambaran umum kualitas udara di
Kabupaten Lampung Selatan serta sebagai data dasar dalam perencanaan
pengelolaan kualitas udara di Kabupaten Lampung Selatan yang lebih
komprehensif dan mendalam. Selain itu, data kualitas udara ambien tersebut
juga dapat diolah untuk digunakan dalam perhitungan Indeks Kualitas Udara
(IKU) Kabupaten Lampung Selatan tiap tahunnya.

IV.2. INDEKS KUALITAS UDARA (IKU) KAB. LAMPUNG SELATAN

Perhitungan Indeks Kualitas Udara (IKU) mengadopsi EU Directives


yaitu membandingkan nilai rata-rata tahunan terhadap standar EU
Directives.

Indeks Udara IKLH = 100 – [50/0.9 x (Ieu – 0.1)]

Ieu = rata rata (SO2 hasil pemantauan dibagi SO2 Ref EU, dan NO2
hasil pemantauan dibagi NO2 Ref EU)

Hasil perhitungan Indeks Kualitas Udara (IKU) Kabupaten Lampung


Selatan untuk tahun 2011, tahun 2013 s.d. 2018 dapat dilihat pada uraian di
bawah ini.

26
Laporan Hasil Pemantauan Kualitas Udara Ambien Kab. Lampung Selatan 2019
dengan Metode Passive Sampler Tahun 2011 - 2018

Referensi EU untuk Kualitas Udara sbb:

Pollutant Target Value / Limit Value


NO₂ Year average is 40 µg/m³
PM₁₀ Year average is 40 µg/m³
PM₁₀ daily Number of daily averages above 50
µg/m³ is 35 days
Ozone 25 days with an 8-hour average
value >= 120 µg/m³
PM₂₅ Year average is 20 µg/m³
SO₂ Year average is 20 µg/m³
Benzene Year average is 5 µg/m³
Sumber : Elshouf, Sef van den. (2012)

Kriteria Index Udara untuk IKLH:

IKLH

Unggul X > 90

Sangat Baik 82 < X ≤ 90

Baik 74 < X ≤ 82

Cukup 66 ≤ X ≤ 74

Kurang 58 ≤ X < 66

Sangat Kurang 50 ≤ X < 58

Waspada X < 50
Sumber : IKLH Indonesia. (2014)

• Indeks Kualitas Udara (IKU) Kab. Lampung Selatan Tahun 2011


Dengan menghitung rata-rata dari data hasil pemantauan yang
diperoleh dan selanjutnya dimasukkan dalam rumus: Indeks Udara IKLH =
100 – [50/0.9 x (Ieu – 0.1)], diperoleh:
Tahap I Tahap II Tahap III Rata-Rata
Titik Pantau SO2 NO2 SO2 NO2 SO2 NO2 SO2 NO2
(µg/Nm3) (µg/Nm3) (µg/Nm3) (µg/Nm3) (µg/Nm3) (µg/Nm3) (µg/Nm3) (µg/Nm3)
Transportasi 4.03 24.87 3.35 18.49 1.00 16.90 2.79 20.09
Industri 8.37 41.63 3.23 26.12 1.84 29.77 4.48 32.51
Perkantoran 5.43 5.71 0.60 6.54 1.75 4.85 2.59 5.70
Perumahan 18.34 5.72 0.99 6.80 1.28 5.47 6.87 6.00
Rata - Rata 4.18 16.07

27
Laporan Hasil Pemantauan Kualitas Udara Ambien Kab. Lampung Selatan 2019
dengan Metode Passive Sampler Tahun 2011 - 2018

Rerata Pemantauan
Parameter Referensi EU Index
2011
NO₂ 16.07 40 0.4018
SO₂ 4.18 20 0.2092
Index Udara
0.3055
(Index Annual model EU-Ieu)
Index Kualitas Udara 2011 IKLH 88.58

Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa Indeks Kualitas Udara


Kabupaten Lampung Selatan untuk tahun 2011 adalah 88,58 (termasuk
kriteria Sangat Baik).

• Indeks Kualitas Udara (IKU) Kab. Lampung Selatan Tahun 2013


Dengan menghitung rata-rata dari data hasil pemantauan yang
diperoleh dan selanjutnya dimasukkan dalam rumus: Indeks Udara IKLH =
100 – [50/0.9 x (Ieu – 0.1)], diperoleh:
Tahap I Tahap II Tahap III Rata-Rata
Titik Pantau SO2 NO2 SO2 NO2 SO2 NO2 SO2 NO2
(µg/Nm3) (µg/Nm3) (µg/Nm3) (µg/Nm3) (µg/Nm3) (µg/Nm3) (µg/Nm3) (µg/Nm3)
Transportasi 20.54 16.83 15.52 18.55 11.69 14.85 15.92 16.74
Industri 28.87 35.18 18.52 29.39 31.76 17.09 26.38 27.22
Perkantoran 16.55 7.30 0.60 10.18 11.59 12.13 9.58 9.87
Perumahan 27.27 10.16 0.73 9.39 9.57 5.81 12.52 8.45
Rata - Rata 16.10 15.57

Rerata Pemantauan
Parameter Referensi EU Index
2013
NO₂ 16.10 40 0.3893
SO₂ 15.57 20 0.8050
Index Udara
0.5972
(Index Annual model EU-Ieu)
Index Kualitas Udara 2013 IKLH 72.38

Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa Indeks Kualitas Udara


Kabupaten Lampung Selatan untuk tahun 2013 adalah 72,38 (termasuk
kriteria Cukup).

28
Laporan Hasil Pemantauan Kualitas Udara Ambien Kab. Lampung Selatan 2019
dengan Metode Passive Sampler Tahun 2011 - 2018

• Indeks Kualitas Udara (IKU) Kab. Lampung Selatan Tahun 2014


Dengan menghitung rata-rata dari data hasil pemantauan yang
diperoleh dan selanjutnya dimasukkan dalam rumus: Indeks Udara IKLH =
100 – [50/0.9 x (Ieu – 0.1)], diperoleh:
Tahap I Tahap II Rata-Rata
Titik Pantau SO2 NO2 SO2 NO2 SO2 NO2
(µg/Nm3) (µg/Nm3) (µg/Nm3) (µg/Nm3) (µg/Nm3) (µg/Nm3)
Transportasi 1.56 81.52 1.27 30.73 1.41 56.12
Industri 1.55 107.77 1.45 57.92 1.50 82.84
Perkantoran 1.29 26.37 1.01 18.22 1.15 22.30
Perumahan 1.27 22.19 1.13 13.91 1.20 18.05
Rata – Rata 1.32 44.83

Rerata Pemantauan
Parameter Referensi EU Index
2014
NO₂ 44.83 40 1.1207
SO₂ 1.32 20 0.0658
Index Udara
0.5933
(Index Annual model EU-Ieu)
Index Kualitas Udara 2014 IKLH 72.60

Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa Indeks Kualitas Udara


Kabupaten Lampung Selatan untuk tahun 2014 adalah 72,60 (termasuk
kriteria Cukup).

• Indeks Kualitas Udara (IKU) Kab. Lampung Selatan Tahun 2015


Dengan menghitung rata-rata dari data hasil pemantauan yang
diperoleh dan selanjutnya dimasukkan dalam rumus: Indeks Udara IKLH =
100 – [50/0.9 x (Ieu – 0.1)], diperoleh:
Tahap I Tahap II Rata-Rata
Titik Pantau SO2 NO2 SO2 NO2 SO2 NO2
(µg/Nm3) (µg/Nm3) (µg/Nm3) (µg/Nm3) (µg/Nm3) (µg/Nm3)
Transportasi 15.61 19.70 2.48 12.90 9.045 16.3
Industri 7.16 36.10 4.22 17.50 5.69 26.8
Perkantoran 6.12 17.10 13.59 8.80 9.855 12.95
Perumahan 8.99 12.10 2.48 6.70 5.735 9.4
Rata – Rata 7.58 16.36

29
Laporan Hasil Pemantauan Kualitas Udara Ambien Kab. Lampung Selatan 2019
dengan Metode Passive Sampler Tahun 2011 - 2018

Rerata Pemantauan
Parameter Referensi EU Index
2015
NO₂ 16.36 40 0.4091
SO₂ 7.58 20 0.3791
Index Udara
0.3941
(Index Annual model EU-Ieu)
Index Kualitas Udara 2015 IKLH 83.66

Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa Indeks Kualitas Udara


Kabupaten Lampung Selatan untuk tahun 2015 adalah 83,66 (termasuk
kriteria Sangat Baik).

• Indeks Kualitas Udara (IKU) Kab. Lampung Selatan Tahun 2016


Dengan menghitung rata-rata dari data hasil pemantauan yang
diperoleh dan selanjutnya dimasukkan dalam rumus: Indeks Udara IKLH =
100 – [50/0.9 x (Ieu – 0.1)], diperoleh:
Tahap I Tahap II Rata-Rata
Titik Pantau SO2 NO2 SO2 NO2 SO2 NO2
(µg/Nm3) (µg/Nm3) (µg/Nm3) (µg/Nm3) (µg/Nm3) (µg/Nm3)
Transportasi 42.60 28.00 7.48 11.10 25.04 19.55
Industri 18.05 33.40 4.39 22.10 11.22 27.75
Perkantoran 18.27 16.20 12.05 4.00 15.16 10.10
Perumahan 6.88 17.30 9.73 4.70 8.30 11.00
Rata – Rata 14.93 17.10

Rerata Pemantauan
Parameter Referensi EU Index
2016
NO₂ 17.10 40 0.4275
SO₂ 14.93 20 0.7465
Index Udara
0.5870
(Index Annual model EU-Ieu)
Index Kualitas Udara 2016 IKLH 72.95

Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa Indeks Kualitas Udara


Kabupaten Lampung Selatan untuk tahun 2016 adalah 72,95 (termasuk
kriteria Cukup).

30
Laporan Hasil Pemantauan Kualitas Udara Ambien Kab. Lampung Selatan 2019
dengan Metode Passive Sampler Tahun 2011 - 2018

• Indeks Kualitas Udara (IKU) Kab. Lampung Selatan Tahun 2017


Dengan menghitung rata-rata dari data hasil pemantauan yang
diperoleh dan selanjutnya dimasukkan dalam rumus: Indeks Udara IKLH =
100 – [50/0.9 x (Ieu – 0.1)], diperoleh:
Tahap I Tahap II Rata-Rata
Titik Pantau SO2 NO2 SO2 NO2 SO2 NO2
(µg/Nm3) (µg/Nm3) (µg/Nm3) (µg/Nm3) (µg/Nm3) (µg/Nm3)
Transportasi 42.50 20.50 31.30 21.00 36.90 20.75
Industri 19.31 21.90 16.45 27.40 17.88 24.65
Perkantoran 15.42 10.20 12.85 9.50 14.14 9.85
Perumahan <2.57 6.10 <2.57 8.40 2.47 7.25
Rata – Rata 17.85 15.63

Rerata Pemantauan
Parameter Referensi EU Index
2017
NO₂ 15.63 40 0.3906
SO₂ 17.85 20 0.8923
Index Udara
0.6415
(Index Annual model EU-Ieu)
Index Kualitas Udara 2017 IKLH 69.92

Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa Indeks Kualitas Udara Kabupaten


Lampung Selatan untuk tahun 2017 adalah 69,92 (termasuk kriteria Cukup).

• Indeks Kualitas Udara (IKU) Kab. Lampung Selatan Tahun 2018


Dengan menghitung rata-rata dari data hasil pemantauan yang
diperoleh dan selanjutnya dimasukkan dalam rumus: Indeks Udara IKLH =
100 – [50/0.9 x (Ieu – 0.1)], diperoleh:
Tahap I Tahap II Rata-Rata
Titik Pantau SO2 NO2 SO2 NO2 SO2 NO2
(µg/Nm3) (µg/Nm3) (µg/Nm3) (µg/Nm3) (µg/Nm3) (µg/Nm3)
Transportasi 6.80 5.70 6.46 6.87 6.63 6.29
Industri 25.24 0,31 21.80 7.88 23.52 4.10
Perkantoran 7.76 0,31 6.68 8.60 7.22 4.46
Perumahan 7.88 6.20 5.25 10.70 6.57 8.45
Rata - Rata 10.98 5.82

31
Laporan Hasil Pemantauan Kualitas
Kua Udara Ambien Kab. Lampung Selatan 2019
dengan Metode Passive Sampler Tahun 2011 - 2018

Rerata Pemantauan
Parameter Referensi EU Index
2018
NO₂ 5.82 40 0.1455
SO₂ 10.98 20 0.5492
Index Udara
0.3474
(Index Annual model EU-Ieu)
EU
Index Kualitas Udara 2018
201 IKLH 86.26

Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa Indeks Kualitas Udara Kabupaten


Lampung Selatan
atan untuk tahun 2018 adalah 86,26 (termasuk kriteria Sangat
Baik).

Dari hasil perhitungan Indeks Kualitas Udara (IKU) Kabupaten


Lampung Selatan sejak tahun 2011 s.d. 2018
201 diperoleh data sbb:
Indeks Kualitas
TAHUN KRITERIA
Udara (IKU)
2011 88.58 Sangat Baik
2013 72.38 Cukup
2014 72.60 Cukup
2015 83.66 Sangat Baik
2016 72.95 Cukup
2017 69.92 Cukup
2018 86.26 Sangat Baik

Gambar 4.15.
4.1 IKU Kab. Lampung Selatan Tahun 2011-2018
2011

32
Laporan Hasil Pemantauan Kualitas Udara Ambien Kab. Lampung Selatan 2019
dengan Metode Passive Sampler Tahun 2011 - 2018

Indeks Kualitas Udara (IKU) Kabupaten Lampung Selatan tahun 2011


s.d. 2018 memperlihatkan adanya fluktuasi yang cukup signifikan, yaitu
berada pada rentang kategori cukup sampai dengan kategori sangat baik. Hal
ini sangat dipengaruhi dari data hasil pengukuran kualitas udara ambien,
dimana data SO2 dan NO2 yang diperoleh dari pemasangan alat passive
sampler selama +2 minggu juga sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca,
seperti kondisi hujan atau kemarau. Berdasarkan data IKU sejak tahun 2011
s.d. 2018, hasil reratanya IKU Kab. Lampung Selatan adalah sebesar 78,05
atau termasuk dalam kategori baik.
Dengan mempertimbangkan luas wilayah Kabupaten Lampung Selatan
dan penyebaran pemanfaatan ruang pada kondisi eksisting saat ini, maka
untuk memperoleh hasil perhitungan yang akurat dan representatif dalam
menggambarkan kondisi kualitas udara di Kab. Lampung Selatan maka perlu
adanya penambahan jumlah titik pantau kualitas udara ambien yang
tersebar di Kab. Lampung Selatan. Sampai saat ini titik pantau yang
digunakan untuk menggambarkan kualitas udara ambien di Kab. Lampung
Selatan hanya berjumlah 4 (empat) titik dan hanya berada di Kecamatan
Kalianda dan Kecamatan Katibung.
Dengan semakin meningkatnya proses pembangunan, dan salah
satunya adalah sebagai dampak dari pembangunan jalan tol Bakauheni –
Terbanggi Besar, maka pertumbuhan pembangunan wilayah (baik industri,
transportasi maupun perumahan) juga semakin meningkat cepat. Beberapa
diantaranya adalah Kecamatan Natar yang sangat padat penduduk dan
merupakan pusat jasa perdagangan, serta terdapat Bandar Udara Radin
Intan II. Selain itu, Kecamatan Tanjung Bintang juga merupakan wilayah
yang diperuntukkan untuk kawasan industri. Kecamatan Jati Agung juga
mengalami perkembangan pembangunan yang cukup signifikan, sebagai
dampak dari adanya pembangunan jalan tol dan pembangunan pusat
pendidikan Institut Teknologi Sumatera (ITERA). Oleh karena itu,
kedepannya sangat perlu dilakukan penambahan titik pantau kualitas udara
ambien. Dengan adanya penambahan titik pantau kualitas udara ambien ini
diharapkan kondisi kualitas udara Kabupaten Lampung Selatan dapat
tergambar secara utuh dan representatif.

33
Laporan Hasil Pemantauan Kualitas Udara Ambien Kab. Lampung Selatan 2019
dengan Metode Passive Sampler Tahun 2011 - 2018

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

V.1. KESIMPULAN
Dari kegiatan pemantauan kualitas udara ambien Kab. Lampung
Selatan dengan metode passive sampler tahun 2011 - 2018, terdapat
beberapa hal yang dapat disimpulkan yaitu:
1. Metode passive sampler merupakan salah satu metode yang sederhana,
simpel dan murah yang dapat digunakan dalam melakukan pemantauan
kualitas udara ambien di suatu wilayah.
2. Kabupaten Lampung Selatan telah mengikuti kegiatan yang digagas oleh
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terkait pemantauan
kualitas udara ambien, yang dikhususkan dengan menggunakan metode
passive sampler, sejak tahun 2011 sampai dengan 2018. Jumlah titik
pantau kualitas udara ambien dengan metode Passive Sampler di
Kabupaten Lampung Selatan sebanyak 4 (empat) titik yang berada di
Kecamatan Katibung dan Kecamatan Kalianda.
3. Dari hasil perhitungan Indeks Kualitas Udara (IKU) Kabupaten Lampung
Selatan tahun 2018 diketahui bahwa nilai IKU Kab. Lampung Selatan
sebesar 86,26 (kategori sangat baik), dan jika dibandingkan dengan IKU
tahun 2017 mengalami peningkatan, dimana pada pada IKU pada tahun
2017 sebesar 69,92 (kategori cukup).
4. Dari data pemantauan kualitas udara ambien dengan metode passive
sampler sejak tahun 2011 s.d. 2018, diketahui bahwa terdapat fluktuasi
yang cukup besar dari nilai Indeks Kualitas Udara Kabupaten Lampung
Selatan yang diperoleh, yaitu berada pada rentang 70 – 85 (kategori cukup
– kategori sangat baik).

V.2. SARAN
Dalam rangka perbaikan pelaksanaan kegiatan di tahun yang akan
datang, terdapat beberapa saran yang dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan, yaitu:

34
Laporan Hasil Pemantauan Kualitas Udara Ambien Kab. Lampung Selatan 2019
dengan Metode Passive Sampler Tahun 2011 - 2018

1. Perlu adanya penambahan lokasi titik pantau dan tersebar di beberapa


kecamatan agar diperoleh data IKU Kab. Lampung Selatan yang
representatif menggambarakan kualitas udara Kab. Lampung Selatan; dan
2. Perlu adanya penyusunan program/kegiatan baru serta pengganggaran
terkait dengan kegiatan pemantauan kualitas udara dan penyusunan
kebijakan ataupun upaya-upaya pengendalian pencemaran udara di
Kabupaten Lampung Selatan di tahun yang akan datang.

35
Laporan Hasil Pemantauan Kualitas Udara Ambien Kab. Lampung Selatan 2019
dengan Metode Passive Sampler Tahun 2011 - 2018
Laporan Hasil Pemantauan Kualitas Udara Ambien Kab. Lampung Selatan 2019
dengan Metode Passive Sampler Tahun 2011 - 2018
Laporan Hasil Pemantauan Kualitas Udara Ambien Kab. Lampung Selatan 2019
dengan Metode Passive Sampler Tahun 2011 - 2018
Laporan Hasil Pemantauan Kualitas Udara Ambien Kab. Lampung Selatan 2019
dengan Metode Passive Sampler Tahun 2011 - 2018
Laporan Hasil Pemantauan Kualitas Udara Ambien Kab. Lampung Selatan 2019
dengan Metode Passive Sampler Tahun 2011 - 2018
Laporan Hasil Pemantauan Kualitas Udara Ambien Kab. Lampung Selatan 2019
dengan Metode Passive Sampler Tahun 2011 - 2018
Photo Lokasi Passive Sampler Kab. Lampung Selatan

A. Transportasi (105°33’33.6”E 05°39’44.7”S) : Jalan Trans Sumatera (Merak Belantung)


B. Industri (105°22’19.4”E 05°33’20.9”S) : Jalan Trans Sumatera – Katibung (PT. SORENTO)
C. Perkantoran (105°34’56.5”E 05°42’56.2”S) : Kantor BLHD Lamsel
D. Permukiman (105°35’43.1”E 05°43’46.8”S) : Permukiman Desa Kedaton Lamsel
Photo Lokasi Passive Sampler Kab. Lampung Selatan

A. Transportasi (105°33’33.6”E 05°39’44.7”S) : Jalan Trans Sumatera (Merak Belantung)

Pemasangan Alat Tanggal 7 November 2015

Kondisi Hujan – Tidak terdokumentasi

Pengambilan Alat Tanggal 21 November 2015


B. Industri (105°22’19.4”E 05°33’20.9”S) : Jalan Trans Sumatera – Katibung (PT. SORENTO)

Pemasangan Alat Tanggal 7 November 2015

Pengambilan Alat Tanggal 21 November 2015


C. Perkantoran (105°34’56.5”E 05°42’56.2”S) : Kantor BLHD Lamsel

Pemasangan Alat Tanggal 7 November 2015

Pengambilan Alat Tanggal 21 November 2015


D. Permukiman (105°35’43.1”E 05°43’46.8”S) : Permukiman Desa Kedaton Lamsel

Pemasangan Alat Tanggal 7 November 2015

Pengambilan Alat Tanggal 21 November 2015


Laporan Hasil Pemantauan Kualitas Udara Ambien Kab. Lampung Selatan 2019
dengan Metode Passive Sampler Tahun 2011 - 2018
PENGAMBILAN SAMPEL UDARA AMBIEN
DENGAN METODE PASSIVE SAMPLE (NO2 DAN SO2)
KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 2016

Lokasi titik sampling/pemantauan yaitu sbb:


TITIK PANTAU ALAMAT KOORDINAT

Industri (I) Jl Trans Sumatera Dekat PT. Sorento S: 05° 33' 20,9" E: 105° 22' 19,4"

Perkantoran (K) Kantor BLHD Komplek Pemda Lamsel S: 05° 42' 56,1" E: 105° 34' 56,5"

Pemukiman (R) Pemukiman Desa Kedaton S: 05° 43' 46,8" E: 105° 35' 43,1"

Transportasi (T) Jln. Trans Sumatera - Kalianda S: 05° 39' 44,7" E: 105° 33' 33,6"

Titik Lokasi Pemantauan Kualitas Udara Ambien dengan Metode Passive Sampler di Kabupaten Lampung
Selatan.
Photo Lokasi Titik Pemantauan :

Transportasi (105°33’33.6”E 05°39’44.7”S) : Jalan Trans Sumatera (Merak Belantung)

Industri (105°22’19.4”E 05°33’20.9”S) : Jalan Trans Sumatera – Katibung (PT. SORENTO)

Perkantoran (105°34’56.5”E 05°42’56.2”S) : Kantor BLHD Lamsel

Permukiman (105°35’43.1”E 05°43’46.8”S) : Permukiman Desa Kedaton Lamsel


Photo Pelaksanaan :

Pemasangan (04/10/2016) Pengambilan (17/10/2016)


Transportasi (105°33’33.6”E 05°39’44.7”S) : Jalan Trans Sumatera (Merak Belantung)

Pemasangan (04/10/2016) Pengambilan (17/10/2016)


Industri (105°22’19.4”E 05°33’20.9”S) : Jalan Trans Sumatera – Katibung (PT. SORENTO)
Pemasangan (04/10/2016) Pengambilan (17/10/2016)
Perkantoran (105°34’56.5”E 05°42’56.2”S) : Kantor BLHD Lamsel

Pemasangan (04/10/2016) Pengambilan (17/10/2016)


Permukiman (105°35’43.1”E 05°43’46.8”S) : Permukiman Desa Kedaton Lamsel
Laporan Hasil Pemantauan Kualitas Udara Ambien Kab. Lampung Selatan 2019
dengan Metode Passive Sampler Tahun 2011 - 2018
PENGAMBILAN SAMPEL UDARA AMBIEN
DENGAN METODE PASSIVE SAMPLE (NO2 DAN SO2)
KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 2017

Lokasi titik sampling/pemantauan yaitu sbb:


TITIK PANTAU ALAMAT KOORDINAT

Industri (I) Jl Trans Sumatera Dekat PT. Sorento S: 05° 33' 20,9" E: 105° 22' 19,4"

Perkantoran (K) Kantor DLH Komplek Pemda Lamsel S: 05° 42' 56,1" E: 105° 34' 56,5"

Pemukiman (R) Pemukiman Desa Kedaton S: 05° 43' 46,8" E: 105° 35' 43,1"

Transportasi (T) Jln. Trans Sumatera - Kalianda S: 05° 39' 44,7" E: 105° 33' 33,6"

Titik Lokasi Pemantauan Kualitas Udara Ambien dengan Metode Passive Sampler di Kabupaten Lampung
Selatan.
Photo Lokasi Titik Pemantauan :

Transportasi (105°33’33.6”E 05°39’44.7”S) : Jalan Trans Sumatera (Merak Belantung)

Industri (105°22’19.4”E 05°33’20.9”S) : Jalan Trans Sumatera – Katibung (PT. SORENTO)

Perkantoran (105°34’56.5”E 05°42’56.2”S) : Kantor BLHD Lamsel

Permukiman (105°35’43.1”E 05°43’46.8”S) : Permukiman Desa Kedaton Lamsel


Photo Pemasangan Alat Passive Sampler 15 Agustus 2017:

Transportasi (105°33’33.6”E 05°39’44.7”S) : Jalan Trans Sumatera (Merak Belantung)

Industri (105°22’19.4”E 05°33’20.9”S) : Jalan Trans Sumatera – Katibung (PT. SORENTO)

Perkantoran (105°34’56.5”E 05°42’56.2”S) : Kantor BLHD Lamsel

Permukiman (105°35’43.1”E 05°43’46.8”S) : Permukiman Desa Kedaton Lamsel


Photo Pengambilan Alat Passive Sampler 29 Agustus 2017:

Transportasi (105°33’33.6”E 05°39’44.7”S) : Jalan Trans Sumatera (Merak Belantung)

Industri (105°22’19.4”E 05°33’20.9”S) : Jalan Trans Sumatera – Katibung (PT. SORENTO)

Perkantoran (105°34’56.5”E 05°42’56.2”S) : Kantor BLHD Lamsel

Permukiman (105°35’43.1”E 05°43’46.8”S) : Permukiman Desa Kedaton Lamsel


Laporan Hasil Pemantauan Kualitas Udara Ambien Kab. Lampung Selatan 2019
dengan Metode Passive Sampler Tahun 2011 - 2018
PENGAMBILAN SAMPEL UDARA AMBIEN
DENGAN METODE PASSIVE SAMPLE (NO2 DAN SO2)
KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 2018

Lokasi titik sampling/pemantauan yaitu sbb:


TITIK PANTAU ALAMAT KOORDINAT

Industri (I) Jl Trans Sumatera Dekat PT. Sorento S: 05° 33' 20,9" E: 105° 22' 19,4"

Perkantoran (K) Kantor DLH Komplek Pemda Lamsel S: 05° 42' 56,1" E: 105° 34' 56,5"

Pemukiman (R) Pemukiman Desa Kedaton S: 05° 43' 46,8" E: 105° 35' 43,1"

Transportasi (T) Jln. Trans Sumatera - Kalianda S: 05° 39' 44,7" E: 105° 33' 33,6"

Titik Lokasi Pemantauan Kualitas Udara Ambien dengan Metode Passive Sampler di Kabupaten Lampung
Selatan.
Dokumentasi Tahap Pemasangan :

Transportasi (105°33’33.6”E 05°39’44.7”S) : Jalan Trans Sumatera (Merak Belantung)

Industri (105°22’19.4”E 05°33’20.9”S) : Jalan Trans Sumatera – Katibung (PT. SORENTO)

Perkantoran (105°34’56.5”E 05°42’56.2”S) : Kantor DLH


LH Lamsel

Permukiman (105°35’43.1”E 05°43’46.8”S) : Permukiman Desa Kedaton Lamsel


Dokumentasi Tahap Pemasangan :

Transportasi (105°33’33.6”E 05°39’44.7”S) : Jalan Trans Sumatera (Merak Belantung)

Industri (105°22’19.4”E 05°33’20.9”S) : Jalan Trans Sumatera – Katibung (PT. SORENTO)

Perkantoran (105°34’56.5”E 05°42’56.2”S) : Kantor DLH Lamsel

Permukiman (105°35’43.1”E 05°43’46.8”S) : Permukiman Desa Kedaton Lamsel


Dokumentasi Tahap Pengambilan :

Transportasi (105°33’33.6”E 05°39’44.7”S) : Jalan Trans Sumatera (Merak Belantung)

Industri (105°22’19.4”E 05°33’20.9”S) : Jalan Trans Sumatera – Katibung (PT. SORENTO)

Perkantoran (105°34’56.5”E 05°42’56.2”S) : Kantor DLH Lamsel

Permukiman (105°35’43.1”E 05°43’46.8”S) : Permukiman Desa Kedaton Lamsel

Anda mungkin juga menyukai