Anda di halaman 1dari 57

DOKUMEN PENGELOLAAN

LINGKUNGAN HIDUP
(DPLH)
TEMPAT PEMROSESAN AKHIR SAMPAH
(TPA) TANJUNGSARI

Desa Tanjungsari,, Kecamatan Natar,


Kab. Lampung Selatan, Provinsi Lampung

DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN


KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

2015
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Tempat
Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) Tanjungsari yang
Berlokasi Di Desa Tanjungsari Kecamatan Natar
Kabupaten Lampung Selatan Provinsi Lampung
Telah Disesuaikan Dengan Hasil Evaluasi Teknis
Dan Telah Mendapat Rekomendasi/Disetujui

NOMOR : 660/ /IV.03/DPLH/2015


TANGGAL :

KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH


KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

DRS. EDDYAR SALEH


NIP. 19560511 198212 1 001
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN
Jl. Mustafa Kemal Kalianda Kode Pos 35513
Telp : (0727) 322216-321430
322216 Faxs : (0727) 322216 E-mail : dpk.lamsel09@gmail.com

SURAT PERNYATAAN

Saya yang
ang bertanda tangan di bawah ini :
Penanggung Jawab : Drs. PARLUHUTAN MARPAUNG
Jabatan : Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan
Kabupaten Lampung Selatan
Dalam hal ini bertindak atas nama :
Nama Instansi : Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Lampung Selatan
Alamat Kantor : Jl. Mustafa Kemal Kalianda Lampung Selatan 35513
Jenis Usaha/Kegiatan : Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) Tanjungsari
Lokasi Kegiatan : Desa Tanjungsari, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung
Selatan

Dengan ini menyatakan bahwa:


bahwa
1. Dokumen Pengelolaan
engelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) dari kegiatan tersebut di atas, telah
disusun dengan memperhatikan pengarahan dari instansi pembina teknis dan telah sesuai
pada ketentuan yang berlaku.
2. Kami bersedia melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup sesuai dengan
yang tercantum dalam DPLH ini serta bersedia dipantau dampaknya oleh instansi/pihak
berwenang selama kegiatan berlangsung;
berlangsung
3. Apabila terdapat
at kekeliruan dalam melaksanakan kegiatan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup sebagaimana tercantum dalam DPLH ini, kami bersedia bertanggung
jawab sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
perundang yang berlaku;
4. Hasil pelaksanaan upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup sebagaimana
telah diuraikan dalam DPLH ini akan dilaporkan kepada Badan Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Lampung Selatan setiap 6 (enam) bulan sekali.
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk
uk dipergunakan sebagaimana
mestinya.

Kalianda, Desember 2015

Drs. PARLUHUTAN MARPAUNG


Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Tanjungsari
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kab. Lampung Selatan

KATA PENGANTAR

TPA Tanjungsari yang berlokasi di Desa Tanjungsari Kecamatan Natar merupakan TPA yang
memiliki luas lahan ±2.1 Ha sejak awal beroperasi pada tahun 2009 telah menggunakan sistem
open dumping. TPA ini menerima sampah dari 3 (tiga) unit TPS yang berada di Kecamatan Natar.
Walaupun TPA Tanjungsari ini telah beroperasi sejak lama, akan tetapi belum memiliki dokumen
lingkungan hidup. Oleh karena itu, merujuk pada Surat Edaran Menteri Lingkungan Hidup
Republik Indonesia Nomor: B1413-4/MENLH/KP/12/2013 tanggal 27 Desember 2013 tentang
Pelaksanaan Pasal 121 UU 32/2009, maka penanggung jawab TPA Tanjungsari, yaitu dalam hal
ini Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kab. Lampung Selatan wajib melakukan penyusunan
dokumen lingkungan hidup.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2012 tentang Jenis
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup, maka berdasarkan skala kegiatan TPA Tanjungsari, yaitu dengan luas kawasan TPA < 10
Ha dan kapasitas total < 100.000 ton, menunjukkan bahwa kegiatan TPA Tanjungsari merupakan
kegiatan yang wajib UKL-UPL, sehingga dokumen lingkungan hidup yang wajib disusun adalah
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH). Sistematika penyusunan DPLH ini mengacu
kepada Lampiran III Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 14 Tahun 2010 tentang
Dokumen Lingkungan Hidup Bagi Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Telah Memiliki Izin Usaha
Dan/Atau Kegiatan Tetapi Belum Memiliki Dokumen Lingkungan Hidup.

Dokumen DPLH ini menunjukkan komitmen Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten
Lampung Selatan untuk berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan dan berwawasan
lingkungan di Kab. Lampung Selatan serta DPLH ini diharapkan dapat dijadikan sebagai
pedoman/petunjuk dalam operasional TPA Tanjungsari, khususnya terkait dengan pelaksanaan
pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup.

Terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu hingga tersusunnya
DPLH ini, sehingga penyusunan dokumen ini dapat memenuhi persyaratan dan ketentuan
perundangan serta sesuai dengan harapan kita bersama.

Kalianda, Desember 2015


DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN
KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

Drs. PARLUHUTAN MARPAUNG


Kepala Dinas

i
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Tanjungsari
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kab. Lampung Selatan

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan
Kata Pengantar …………………………………………………………………………………….….. i
Daftar Isi ………….……………………………………………………………………………………. ii
Daftar Gambar …...……………………………………………………………………………………. iii
Daftar Tabel ……………………………………………………………………………………………. iv
Daftar Lampiran …….…………………………………………………………………………………. v

1. PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN ...……………………………………………….….. 1

2. LOKASI KEGIATAN ……………………………………………………………………..…. 1


2.1. Wilayah Administrasi Pemerintahan ……………………………………………………… 1
2.2. Koordinat Lokasi Kegiatan ………….……………………………………………………... 1
2.3. Kegiatan Lain di Sekitar Lokasi Kegiatan ………………………………………………… 2

3. BIDANG USAHA DAN/ATAU KEGIATAN ..………………..…………………………… 2

4. MULAI BEROPERASI ……………...………………………………………………………. 2

5. DESKRIPSI USAHA …………………………….………………………………………….. 6


5.1. Kesesuaian Tata Ruang ………………………..……………………………………………. 6
5.2. Sistem Pengelolaan Persampahan Kab. Lampung Selatan …………………………… 7
5.3. Kegiatan Utama ……………………………………………….………………………...….. 12
5.4. Kegiatan Pendukung ………………………………………….………………………...….. 17
5.5. Tata Guna Lahan ……..……………………………………….………………………...….. 18
5.6. Penggunaan Energi dan Air ………………………………….………………………...….. 20
5.7. Penggunaan Tenaga Kerja ….……………………………….………………………...….. 20

6. PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP .…………………….. 20

7. PELAPORAN ………………………………………………………………………………... 20

Daftar Pustaka 36i

Lampiran

ii
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Tanjungsari
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kab. Lampung Selatan

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Peta Lokasi Kegiatan TPA Tanjungsari 3


Gambar 2. Gambaran Titik Koordinat TPA Tanjungsari 4
Gambar 3. Kegiatan Lain Sekitar TPA Tanjungsari 5
Gambar 4. Cakupan Layanan Persampahan di Kabupaten Lampung Selatan 10
Gambar 5. Peta Lokasi Infrastruktur Utama Pengelolaan Persampahan di Kabupaten 11
Lampung Selatan
Gambar 6. Gambaran Sarana Prasarana di TPA Tanjungsari 19

iii
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Tanjungsari
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kab. Lampung Selatan

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Titik - Titik Koordinat Batas Wilayah TPA Tanjungsari 1


Tabel 2. Komposisi Sampah Kota Bandung Berdasarkan Sumber (% Berat Basah) 14
Tabel 3. Rincian Kondisi Eksisting TPA Tanjungsari 18
Tabel 4. Matriks Pengelolaan Lingkungan Hidup DPLH TPA Tanjungsari 22
Tabel 5. Matriks Pemantauan Lingkungan Hidup DPLH TPA Tanjungsari 30

iv
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Tanjungsari
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kab. Lampung Selatan

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Informasi Rona Lingkungan Awal Lokasi Kegiatan


Lampiran 2. Informasi Mengenai Pemrakarsa

v
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Tanjungsari
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kab. Lampung Selatan

6
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Tanjungsari
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kab. Lampung Selatan

DOKUMEN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (DPLH)


TEMPAT PEMROSESAN AKHIR SAMPAH (TPA) TANJUNGSARI

1. PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN


Nama Instansi : Dinas Kebersihan dan Pertamanan
Kabupaten Lampung Selatan
Nama Penanggung Jawab : Drs. PARLUHUTAN MARPAUNG
(Kepala Dinas)
Alamat Kantor : Jl. Mustafa Kemal Kalianda Lampung Selatan
35513
Telepon/ Fax : 0727 – 322216
Alamat email : dkpkablamsel@yahoo.com

2. LOKASI KEGIATAN
2.1. Wilayah Administrasi Pemerintahan
Secara administratif, TPA Tanjungsari berada di Desa Tanjungsari, Kecamatan Natar, Kabupaten
Lampung Selatan, dengan batas-batas wilayah lokasi kegiatan sebagai berikut:
• Sebelah Utara : Jalan dan Tegalan/Kebun Campuran
• Sebelah Timur : Tegalan/Kebun Campuran
• Sebelah Selatan : Tegalan/Kebun Campuran
• Sebelah Barat : Jalan dan Tegalan/Kebun Campuran
Gambaran mengenai lokasi kegiatan TPA Tanjungsari dapat dilihat pada Gambar 1.

2.2. Koordinat Lokasi Kegiatan


Kegiatan TPA Tanjungsari untuk lebih jelasnya dapat dilihat titik - titik koordinat sebagaimana
tertera pada Tabel 1 dan gambaran koordinat titik lokasi TPA Tanjungsari dapat dilihat pada
Gambar 2.

Tabel 1. Titik - Titik Koordinat Batas Wilayah TPA Tanjungsari


NO KOORDINAT
1 S 05°17'12,3" E 105°12'25,8"
2 S 05°17'12,8" E 105°12'22,6"
3 S 05°17'14,3" E 105°12'22,3"

1
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Tanjungsari
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kab. Lampung Selatan

NO KOORDINAT
4 S 05°17'16,6" E 105°12'22,6"
5 S 05°17'18,2" E 105°12'22,5"
6 S 05°17'18,7" E 105°12'26,0"
7 S 05°17'16,6" E 105°12'26,1"
8 S 05°17'15,8" E 105°12'26,4"
9 S 05°17'13,9" E 105°12'26,4"

2.3. Kegiatan Lain di Sekitar Lokasi Kegiatan


Lokasi TPA Tanjungsari sebagian besar dikelilingi oleh kebun dan ladang warga serta kuburan
cina. Lokasi TPA ini dari jalan bypass (Jalan. Soekarno Hatta) berjarak sekitar ± 2 Km. Sedangkan
dari wilayah permukiman terdekat berjarak sekitar 300 – 400 meter dan dari kuburan cina sekitar
200 meter. Gambaran kegiatan lain di sekitar lokasi TPA Tanjungsari tertera pada Gambar 3.

3. BIDANG USAHA DAN/ATAU KEGIATAN


Mengacu pada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2012 tentang Jenis
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup, maka Kegiatan TPA Tanjungsari termasuk kedalam Bidang Kegiatan Pekerjaan Umum,
dengan Sub Bidang: Persampahan. Mengacu pada Lampiran I Peraturan Menteri Negara
Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang
Wajib memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup Poin I Bidang Pekerjaan Umum,
maka berdasarkan skala kegiatan TPA Tanjungsari, yaitu dengan luas kawasan TPA < 10 Ha dan
kapasitas total < 100.000 ton, menunjukkan bahwa kegiatan TPA Tanjungsari merupakan
kegiatan yang wajib Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup – Upaya Pemantauan Lingkungan
Hidup (UKL-UPL). Merujuk kembali pada SE MENLH Nomor: B1413-4/MENLH/KP/12/2013, untuk
kegiatan yang masuk kriteria wajib UKL-UPL maka dokumen lingkungan hidup yang harus disusun
adalah Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH).

4. MULAI BEROPERASI
TPA Tanjungsari yang memiliki luas ±2,1 Ha dan berlokasi di Desa Tanjungsari Kecamatan Natar
sejak awal digunakan pada tahun 2009 sampai saat ini memang telah menggunakan sistem open
dumping. Tetapi untuk kedepannya direncanakan akan ada pembangunan sarana prasarana TPA
di lokasi ini sehingga sistem open dumping akan digantikan dengan sistem sanitary landfill.

2
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Tanjungsari Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kab. Lampung Selatan

Lokasi TPA Tanjungsari

Gambar 1. Peta Lokasi Kegiatan TPA Tanjungsari

3
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Tanjungsari Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kab. Lampung Selatan

Gambar 2. Gambaran Titik Koordinat TPA Tanjungsari

4
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH)
DPLH) Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Tanjungsa
Tanjungsari Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kab. Lampung Selatan

Permukiman Warga

Kebun

+ 370 m
Persawahan

+ 400 m
Permukiman Warga

+ 650 m
Kuburan Cina

Gambar 3. Kegiatan Lain Sekitar TPA Tanjungsari

5
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Tanjungsari
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kab. Lampung Selatan

5. DESKRIPSI USAHA
5.1. Kesesuaian Tata Ruang
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai deskripsi kegiatan yang terdapat pada TPA
Tanjungsari, perlu diuraikan sekilas mengenai gambaran umum sistem persampahan di Kab.
Lampung Selatan. Hal ini menjadi penting mengingat TPA Tanjungsari merupakan salah satu dari
tiga unit TPA eksisting yang ada di Kabupaten Lampung Selatan. Hal ini juga telah ditegaskan
dalam Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Selatan Nomor 15 Tahun 2012 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2011 – 2031, dimana pada Pasal 23
ayat 2 dinyatakan: “Sistem jaringan persampahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
meliputi:
a. penyusunan rencana induk pengolahan persampahan;
b. pengembangan sarana pengangkutan sampah dengan menggunakan container terutama
untuk melayani lingkungan-lingkungan permukiman, areal komersial seperti perdagangan
dan pasar;
c. penyediaan Tempat Penampungan Sementara (TPS) pada setiap wilayah Kecamatan
sebagai tempat pembuangan sampah pasar dan rumah tangga;
d. pengembangan sistem pengelolaan sampah terpadu melalui Satuan Operasional
Kebersihan Lingkungan (SOKLI) pada daerah-daerah permukiman, khususnya kawasan
permukiman kota di pusat-pusat pelayanan;
e. pembangunan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) regional untuk pelayanan Metropolitan
Bandar Lampung di Kecamatan Katibung dengan menggunakan sistem pengolahan
sampah pengurugan berlapis bersih (sanitary landfill);
f. peningkatan sistem pengolahan sampah TPA eksisting di Kecamatan Bakauheni,
Kecamatan Natar, Kecamatan Kalianda, dan Kecamatan Katibung menjadi sistem
pengolahan sampah pengurugan berlapis bersih (sanitary landfill);
g. pengurangan sampah semaksimal mungkin dimulai dari sumbernya, melalui konsep 4R
yaitu reduce, reuse, recycle dan replace (pengurangan, pemanfaatan kembali, daur ulang
dan penggantian dengan bahan ramah lingkungan);
h. peningkatan peran serta masyarakat dan dunia usaha/swasta dalam penyelenggaraan
pengembangan sistem pengelolaan persampahan;
i. penguatan kelembagaan dan peningkatan kapasitas bagi aparat pengelola baik limbah
cair maupun limbah padat;

6
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Tanjungsari
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kab. Lampung Selatan

j. peningkatan cakupan pelayanan dan kualitas sistem pelayanan; dan


k. peningkatan sistem pengelolaan persampahan dari pembuangan terbuka ke pengurugan
berlapis bersih (sanitary landfill).”
Uraian mengenai Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Selatan diatas menunjukkan
bahwa mengenai keberadaan TPA Tanjungsari di Kecamatan Natar ini telah sesuai dengan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Selatan. Selain itu juga dipertegas bahwa
perlu adanya peningkatan sistem pengolahan sampah di TPA menjadi sistem pengolahan sanitary
landfill.

5.2. Sistem Pengelolaan Persampahan Kab. Lampung Selatan


Terkait pengelolaan sampah di Kabupaten Lampung Selatan maka perlu diuraikan mengenai
sistem pengelolaan sampah di Lampung Selatan mulai dari sumber hingga ke pemrosesan akhir.
Uraian sistem pengelolaan sampah di Kabupaten Lampung Selatan ini dikutip dari Buku Putih
Sanitasi Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2012, yaitu sebagai berikut:
1. Sumber dan User Interface
Sampah yang dikelola di Kabupaten Lampung Selatan dapat berasal dari :
a. Sampah dari kegiatan rumah tangga dan komersial.
Sampah dari permukiman dan daerah komersial (pasar dan pertokoan) terdiri atas bahan
organik maupun anorganik. Bahan organik misalnya dari bahan makanan, kertas, plastik,
kain, karet dan kayu. Sedangkan bahan anorganik berupa logam, kaca dan kaleng.
Sebagian besar jenis sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga dan komersil adalah
sampah organik.
b. Sampah institusional.
Sampah jenis ini meliputi sampah yang berasal dari kegiatan di perkantoran, sekolah,
penjara dan puskesmas. Sampah yang dihasilkan dari perkantoran dan sekolah lebih
dominan sampah anorganik seperti kertas.
c. Sampah dari kegiatan pelayanan perkotaan.
Sampah dari kegiatan pelayanan perkotaan dapat berasal dari sampah yang ada di jalan,
taman kota, serta jalur hijau. Sampah yang dominan adalah sampah organik seperti daun.

Saat ini di kabupaten lampung Selatan belum ada studi atau data mengenai jumlah timbulan
sampah per orang per hari serta belum ada studi mengenai karakteristik sampah yang
dihasilkan di Kabupaten Lampung Selatan.

7
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Tanjungsari
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kab. Lampung Selatan

Terkait pengelolaan sampah, beberapa kelompok masyarakat atau rumah tangga secara
mandiri telah melakukan pemilahan sampah antara organik dan anorganik serta menerapkan
program 3R (reduce, reuse, recycle). Namun, hingga saat ini belum ada program Pemerintah
Daerah yang mendukung keberlanjutan program ini. Hal ini disebabkan oleh sistem
pengelolaan sampah yang masih tidak terencana dengan baik. Ketika masyarakat telah
memilah sampah, tetapi sistem pengangkutan oleh truk sampah dicampur kembali.
Di kantor pemerintahan, pemilahan sampah sudah mulai dilakukan dengan menyediakan dua
jenis wadah sampah, namun dalam prakteknya tetap saja sampah-sampah tersebut tercampur.

2. Pengumpulan Setempat
Merupakan kegiatan mengumpulkan sampah dari wadah ke kontainer atau ke TPS. Sistem
pengumpulan di Kabupaten Lampung Selatan terdiri dari dua tipe yaitu diangkut langsung ke
TPS terdekat dan diangkut oleh petugas menggunakan gerobak dan motor. Namun, pelayanan
untuk pengangkutan sampah dari rumah ke rumah masih terbatas hanya di wilayah tertentu.
Pengangkutan sampah dari rumah ke TPS bisa dikelola oleh Dinas Kebersihan dan
Pertamanan atau swadaya oleh masyarakat.
Sistem pengangkutan sampah door to door di perumahan dengan menggunakan dump truck
biasanya dilakukan dua kali seminggu dan langsung diangkut ke TPA. Sedangkan sistem
pengangkutan dari rumah ke TPS yang dilakukan swadaya oleh masyarakat tergantung dari
kesepakatan masyarakat di lingkungan tersebut.
Tingkat pelayanan Kabupaten Lampung Selatan juga dikaitkan dengan kualitas pelayanan
sesuai dengan prioritas karena keterbatasan sumber daya dari pengelola persampahan, yaitu:
1. Wilayah dengan pelayanan intensif seperti jalan protokol, pasar, pusat kota
2. Wilayah dengan pelayanan sedang, misalnya daerah permukiman teratur
3. Wilayah tanpa pelayanan, terutama untuk daerah yang dinilai masih mempunyai daya
dukung lingkungan yang tinggi dan jauh dari pusat perkotaan.

3. Tempat Penampungan Sementara


Jenis TPS yang ada Kabupaten Lampung Selatan menggunakan kontainer dan bak sampah.
TPS yang dimiliki oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan berada di:
• Kecamatan Kalianda: Kelurahan Way Urang (5 TPS), Kelurahan Bumi Agung (1 TPS),
Kelurahan Kalianda (1 TPS)
• Kecamatan Natar 3 TPS
• Kecamatan Ketibung 1 TPS

8
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Tanjungsari
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kab. Lampung Selatan

• Kecamatan Jati Agung 1 TPS


• Kecamatan Sidomulyo 1 TPS
• Kecamatan Palas 1 TPS
• Kecamatan Bakauheni 1 TPS
• Kecamatan Candipuro 2 TPS
Di TPS ini tidak dilakukan proses pemisahan sampah. Akan tetapi, pemisahan ini terbantu
dengan adanya pemulung. Sehingga volume sampah yang akan diangkut dari TPS ke TPA
dapat berkurang. TPS - TPS tersebut hanya melayani daerah yang berada disekitar TPS.
Pelayanan sampah yang ada saat ini tidak menjangkau semua kecamatan yang ada di
Kabupaten Lampung Selatan, tetapi baru mampu melayani kecamatan-kecamatan yang
sedang berkembang dengan pesat. Bahkan dalam satu kecamatan hanya memiliki 1 (satu)
TPS dan terletak di daerah perkotaan atau ibu kota kecamatan.
4. Pengangkutan dan Pembuangan
Pengangkutan dari TPS ke TPA menggunakan dump truck dan arm roll truck yang dilakukan
setiap hari dengan wilayah pelayanan yang berbeda. Di sekitar TPA masih terdapat banyak
pemulung yang mencari sampah-sampah plastik. Keberadaan pemulung ini secara tidak
langsung membantu dalam mengurangi volume sampah, sehingga para pemulung ini perlu
diperhatikan oleh pemerintah Kabupaten Lampung Selatan. Kabupaten Lampung Selatan
memiliki 3 TPA yang terletak di:
• Desa Tajimalela : Kec. Kalianda
TPA ini lebih dikenal dengan nama TPA Lubuk Kamal yang berupa controlled landfill. TPA
ini merupakan TPA yang paling sibuk dengan fasilitas yang paling lengkap diantara TPA
lainnya. Volume sampah yang diangkut ke TPA ini berkisar 14 kontainer per hari. Di TPA ini
telah memiliki rumah kompos, rumah tunggu para operator, serta mesin pencacah. TPA ini
menerima sampah TPS dari Kalianda, Katibung dan Sidomulyo,
• Desa Merut : Kec Bakauheni
TPA ini masih bersifat open dumping dan hanya melayani wilayah Kecamatan Bakauheni
saja. Volume sampah yang masuk ke TPA ini berkisar 1-2 kontainer per hari. Terdapat 8
orang pemulung yang bekerja di sekitar TPA. Pemulung ini mengumpulkan barang bekas
berupa kertas, plastik dan logam.
• Desa Tanjung Sari Kec. Natar
TPA ini masih bersifat open dumping dan hanya melayani wilayah Kecamatan Natar.
Volume sampah yang masuk ke TPA berkisar 3 - 4 kontainer per hari.

9
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Tanjungsari Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kab. Lampung Selatan

Gambar 4. Cakupan Layanan Persampahan di Kabupaten Lampung Selatan

10
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Tanjungsari Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kab. Lampung Selatan

Gambar 5. Peta Lokasi Infrastruktur Utama Pengelolaan Persampahan di Kabupaten Lampung Selatan

11
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Tanjungsari
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kab. Lampung Selatan

5.3. Kegiatan Utama


Kegiatan utama dari TPA Tanjungsari adalah kegiatan Tempat Pemrosesan Akhir sampah / TPA.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, yang
dimaksud dengan TPA adalah tempat untuk memroses dan mengembalikan sampah ke media
lingkungan secara aman bagi manusia dan lingkungan. Akan tetapi, TPA Tanjungsari ini sejak
awal digunakan sebagai TPA dengan sistem open dumping.
Yang dimaksud dengan TPA open dumping adalah menumpuk sampah terus menerus hingga
tinggi tanpa dilapisi dengan lapisan geotekstil dan saluran lindi. Pada sistem ini, sampah dibuang
begitu saja dalam sebuah tempat pembuangan akhir tanpa ada perlakuan apapun (Zaini, 2012).
Saat ini TPA Tanjungsari hanya melayani penimbunan sampah yang berasal dari Kecamatan
Natar, yaitu melayani pengangkutan sampah dari TPS yang ada di Kecamatan Natar dan
selanjutnya ditimbun secara open dumping. Dikutip dari Buku Putih Sanitasi Kabupaten Lampung
Selatan Tahun 2012, dinyatakan bahwa TPS yang ada di Kecamatan Natar berjumlah 3 (tiga) unit.
Selain itu disebutkan bahwa volume sampah yang masuk ke TPA Tanjungsari berkisar 3 - 4
kontainer per hari.

Volume Timbulan Sampah


Untuk memberikan gambaran kondisi pengelolaan sampah dan pelayanan TPA Tanjungsari maka
perlu diperhitungkan volume sampah yang ditimbulkan dari daerah pelayanan dan volume sampah
yang dibuang ke landfill pada TPA Tanjungsari. Dikarenakan keterbatasan data yang dimiliki oleh
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kab. Lampung Selatan, maka perhitungan prakiraan timbulan
volume sampah dilakukan dengan menggunakan studi literatur dan beberapa asumsi.

Rata-rata timbulan sampah biasanya akan bervariasi dari hari ke hari, antara satu daerah dengan
daerah lainnya, dan antara satu negara dengan negara lainnya. Variasi ini terutama disebabkan
oleh perbedaan, antara lain:
• Jumlah penduduk dan tingkat pertumbuhannya
• Tingkat hidup: makin tinggi tingkat hidup masyarakat, makin besar timbulan sampahnya
• Musim: di negara Barat, timbulan sampah mencapai angka minimum pada musim panas
• Cara hidup dan mobilitas penduduk
• Iklim: di negara Barat, debu hasil pembakaran alat pemanas bertambah di musim dingin
• Cara penanganan makanannya.

12
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Tanjungsari
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kab. Lampung Selatan

Beberapa studi memberikan angka timbulan sampah kota di Indonesia berkisar antara 2-3
liter/orang/hari dengan densitas 200-300 kg/m3 dan komposisi sampah organik 70-80%.
Menurut SNI 19 - 3964 - 1994, bila pengamatan lapangan belum tersedia, maka untuk menghitung
besaran sistem, dapat digunakan angka timbulan sampah sebagai berikut:
• Satuan timbulan sampah kota besar = 2 – 2,5 L/orang/hari, atau = 0,4 – 0,5 kg/orang/hari
• Satuan timbulan sampah kota sedang/kecil = 1,5 – 2 L/orang/hari, atau = 0,3 – 0,4
kg/orang/hari
Karena timbulan sampah dari sebuah kota sebagian besar berasal dari rumah tangga, maka untuk
perhitungan secara cepat satuan timbulan sampah tersebut dapat dianggap sudah meliputi
sampah yang ditimbulkan oleh setiap orang dalam berbagai kegiatan dan berbagai lokasi, baik
saat di rumah, jalan, pasar, hotel, taman, kantor dsb. Namun tambah besar sebuah kota, maka
tambah mengecil porsi sampah dari permukiman, dan tambah membesar porsi sampah non-
permukiman, sehingga asumsi tersebut di atas perlu dilakukan penyesuaian.

Terkait pelayanan TPA Tanjungsari, berdasarkan data yang terdapat pada Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2012, disebutkan bahwa TPA Tanjungsari menerima sampah
3 TPS dari Kecamatan Natar. Hal ini dapat dianggap bahwa pelayanan TPA Tanjungsari meliputi
seluruh wilayah dari kecamatan tersebut. Prakiraan volume timbulan sampah untuk daerah
pelayanan TPA Tanjungsari dihitung berdasarkan jumlah penduduk Kecamatan Natar.

Pada tahun 2014, jumlah penduduk Kecamatan Natar adalah sebesar 183.522 jiwa, dengan
tingkat kepadatan penduduk sebesar 609,71 orang/km2 (Kecamatan Natar dalam Angka 2015,
BPS Kab. Lampung Selatan).
Timbulan sampah Kec. Natar (m3/hari) = 183.522 orang x 1,75 L/orang/hari
= 321.163, 5 L/hari
= 321,2 m3/hari

Timbulan sampah Kec. Natar (m3/hari) = 183.522 orang x 0,35 kg/orang/hari


= 64.232,7 kg/hari
= 64 ton/hari

Dari perhitungan tersebut diatas diketahui bahwa timbulan sampah di Kecamatan Natar
diperkirakan sebesar 321,2 m3/hari atau 64 ton/hari.

13
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH)
DPLH) Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Tanjungsari
Tanjungsa
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kab. Lampung Selatan

Komposisi Sampah
Pengelompokan sampah umumnya dilakukan berdasarkan komposisinya, misalnya dinyatakan
sebagai %berat (biasanya
nya berat basah) atau %volume
%volume (basah) dari kertas, kayu, kulit, karet,
plastik, logam, kaca, kain, makanan, dan lain-lain.
lain Komposisi dan sifat -sifat
sifat sampah tersebut
menggambarkan keanekaragaman dari aktivitas manusia.
Untuk menggambarkan komposisi sampah di Kabupaten Lampung Selatan digunakan data yang
terdapat pada literatur dan dalam hal ini menggunakan data komposisi sampah Kota Bandung
berdasarkan hasil penelitian Damanhuri, 1988 (dalam Damanhuri, 2008).
20
Tabel 2. Komposisi Sampah Kota Bandung Berdasarkan Sumber (% Berat Basah)
Bas

Sumber: Damanhuri, 2008

Data komposisi sampah ini digunakan untuk menggambarkan bahwa sebagian besar sampah
yang ditimbulkan di Kab. Lampung Selatan merupakan sampah basah (60 – 80%). Dengan
mengetahui komposisi sampah maka dapat ditentukan cara pengolahan yang tepat dan yang
paling efisien sehingga dapat diterapkan proses pengolahannya. Selain itu dengan kondisi sampah
yang dominan sampah basah (kelembaban
( sampah yang tinggi), maka sampah akan sangat cepat
membusuk sehingga dalam penanganannya menjadi salah satu aspek yang perlu diperhatikan.
diperhatikan
Menurut pengamatan di lapangan, maka densitas sampah akan tergantung pada sarana
pengumpul dan pengangkut yang digunakan, biasanya untuk kebutuhan
kebutuhan desain digunakan angka
(Damanhuri, 2008):
• Sampah di wadah sampah rumah: 0,01 – 0,20 ton/m3
• Sampah di gerobak sampah: 0,20 – 0,35 ton/m3
• Sampah di truk terbuka: 0,25 – 0,40 ton/m3
• Sampah di TPA dengan pemadaran konvensional = 0,50 – 0,60 ton/m3 .

14
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Tanjungsari
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kab. Lampung Selatan

Terkait data volume sampah yang dibuang ke TPA Tanjungsari, berdasarkan data yang dimiliki
oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kab. Lampung Selatan, volume sampah yang diangkut ke
TPA ini berkisar 3 – 4 kontainer per hari. Dengan asumsi bahwa volume kontainer tersebut rata-
rata sebesar 10 m3, maka perkiraan volume sampah yang masuk ke TPA Tanjungsari adalah:
Volume sampah ke TPA Tanjungsari = 4 kontainer/hari x 10 m3/kontainer
= 40 m3/hari

Untuk menghitung berat sampah yang masuk ke TPA Tanjungsari maka perlu diketahui berat jenis
sampah tersebut. Menggunakan asumsi densitas sampah untuk sampah di truk terbuka yaitu
berkisar 0,25 – 0,40 ton/m3 (digunakan angka 0,325 ton/m3) maka berat sampah yang masuk ke
TPA Tanjungsari adalah:
Berat sampah ke TPA Tanjungsari = 40 m3/hari x 0,325 ton/m3
= 13 ton/hari
Persentase sampah ke TPA = 13 ton/hari / 64 ton/hari x 100%
= 20,31%
Hal ini menunjukkan bahwa hanya sekitar 20,31% sampah yang ditimbulkan oleh daerah layanan
yang diangkut dan dibuang ke TPA Tanjungsari.

Menurut Dra. Masnellyarti, M.Sc, Deputi IV MenLH Bidang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan
Beracun, Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dan Sampah, dalam http://www.menlh.go.id/
peresmian-bank-sampah-kota-medan/ dinyatakan bahwa: dari jumlah sampah yang ditimbulkan
rata-rata yang terangkut ke tempat pemrosesan akhir (TPA) hanya sekitar 60-70 persen,
sedangkan sisanya akan berakhir di lahan-lahan kosong dan dibakar atau di sungai-sungai dan di
laut. Membandingkan angka tersebut diatas dengan angka hasil perhitungan persentase jumlah
sampah yang masuk ke TPA Tanjungsari maka mengindikasikan bahwa pelayanan persampahan
di Kecamatan Natar masih kurang optimal dan perlu adanya peningkatan pelayanan pengelolaan
sampah untuk kedepannya.

Secara umum, kegiatan utama dalam operasional TPA Tanjungsari pada saat ini terdiri atas:
a. Kegiatan Pengangkutan Sampah
Kegiatan pengangkutan sampah dilakukan secara rutin setiap hari menggunakan truk
pengangkut sampah Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kab. Lampung Selatan dengan

15
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Tanjungsari
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kab. Lampung Selatan

kapasitas 10 m3. Sampah yang diangkut berasal dari 3 TPS di Kecamatan Natar. Sampah
yang diangkut tersebut dibawa ke TPA dan idealnya dilakukan penimbangan dan pencatatan
berat sampah sebelum masuk ke areal penimbunan. Akan tetapi hingga saat ini dikarenakan
pada TPA Tanjungsari ini belum ada sarana prasarana penunjang TPA (seperti: kantor,
bengkel, jembatan timbang, dll) maka kegiatan tersebut belum dilakukan.

Pasar Natar (Salah Satu Lokasi TPS di Kec. Natar) Pengangkutan Sampah di TPA Tanjungsari

b. Kegiatan Penimbunan Sampah


Sampah yang diangkut oleh truk pengangkut sampah tersebut selanjutnya dibawa ke TPA
Tanjungsari untuk dibuang pada area – area yang telah disediakan. Dikarenakan sistem
landfilling yang digunakan berupa open dumping, maka penanganan sampahnya hanya
dibuang pada areal tertentu yang telah disediakan tanpa ada perlakuan sehingga sampah
menumpuk. Mengingat areal TPA Tanjungsari berbentuk perbukitan dan dibagian atas ada
semacam jurang maka lokasi pembuangan sampah dilakukan di bagian atas tersebut.

Areal Pembuangan Sampah (Open Dumping) di TPA Tanjungsari

Sistem pembuangan open dumping sebenarnya sudah dilarang untuk digunakan lagi karena
banyak menimbulkan persoalan mulai dari pencemaran air tanah oleh air lindi, pencemaran

16
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Tanjungsari
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kab. Lampung Selatan

udara karena bau, ceceran sampah hingga asap. Namun, masih banyak negera berkembang
memakai sistem pembuangan open dumping karena kemudahan dan biaya yang rendah.
Terkait larangan penanganan sampah menggunakan metode Open Dumping ini telah
dinyatakan secara jelas dalam Pasal 29 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang
Pengeloaan Sampah. Oleh karenanya, kedepannya TPA Tanjungsari ini akan direvitalisasi
dan dilengkapi kembali sarana prasarananya serta diterapkan sistem manajerial TPA yang
baik agar sistem penanganan sampah di TPA Tanjungsari ini bisa berubah menjadi controlled
landfill, atau bahkan bisa menjadi sanitary landfill, sebagaimana diamanatkan dalam Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2011 - 2031.

5.4. Kegiatan Pendukung


Yang menjadi kendala dalam operasional dan perawatan TPA Tanjungsari ini adalah pada TPA ini
belum ada sarana prasarana penunjang TPA yang standar dibutuhkan agar TPA ini bisa berjalan
dengan baik, yaitu: kantor pengelola TPA, sistem drainase TPA (baik drainase areal penimbunan
maupun drainase keliling TPA), Pagar keliling TPA, Jaringan perpipaan pengumpul lindi dan IPAL
TPA, Sumur Uji / Pantau, Sarana Air Bersih, Bengkel dan Jembatan timbang, dan sebagainya.
Untuk kegiatan pengelolaan TPA Tanjungsari dikoordinasikan oleh petugas dari Dinas Kebersihan
dan Pertamanan Kab. Lampung Selatan yang berkantor di UPT Pasar Natar (lokasi salah satu
TPS di Kecamatan Natar). Kantor tersebut berjarak sekitar ±5 km dari lokasi TPA Tanjungsari. Hal
ini menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan terkait dengan operasional pelaksanaan
landfilling di TPA Tanjungsari. Kedepannya direncanakan TPA Tanjungsari ini akan dilakukan
perbaikan secara menyeluruh sehingga sarana dan prasarana TPA akan dilengkapi dan metode
landfilling juga akan diubah dari open dumping menjadi sanitary landfill (minimal controlled landfill).

17
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Tanjungsari
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kab. Lampung Selatan

5.5. Tata Guna Lahan


Luas lahan total TPA Tanjungsari ini mencapai ±2,1 Ha, dengan kepemilikan lahan milik
Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Selatan. Dikarenakan sistem penanganan sampah di
TPA Tanjungsari ini berupa open dumping sehingga di lokasi TPA ini hanya ada areal penimbunan
sampah. Areal yang telah digunakan sebagai tempat penimbunan sampah di TPA ini diperkirakan
seluas 3.500 m2. Sisanya lahan lainnya sementara ini hanya berupa lahan kosong dan sebagian
lagi berupa lahan yang dimanfaatkan warga sebagai kebun/ladang.
Berdasarkan pengamatan lapangan dimana kondisi topografi yang berbukit dan lokasi yang cukup
jauh dari permukiman penduduk maka areal ini cocok/sesuai untuk dimanfaatkan sebagai TPA.
Yang perlu diperhatikan terkait pengembangan dan pembangunan TPA ini adalah penataan lokasi
sarana dan prasarana penunjang. Untuk akses jalan, dari jalan raya utama (jalan Bypass Sukarno-
Hatta) masuk ke dalam lokasi TPA Tanjungsari jalan aksesnya sepanjang ±2 km dengan kondisi
jalan yang baik dan layak untuk pengangkutan sampah.

Akses Jalan Masuk Menuju TPA Tanjungsari Akses Jalan TPA Tanjungsari

Rincian kondisi eksisting TPA Tanjungsari tertera pada Tabel 3. Untuk gambaran sarana dan
prasarana di lokasi TPA Tanjungsari dapat dilihat pada Gambar 6.
Tabel 3. Rincian Kondisi Eksisting TPA Tanjungsari
No Fasilitas Kondisi Eksisting
1. Lahan TPA Open dumping
2. Jalan Operasi Baik
3. Kantor, Rumah Jaga Tidak Ada
4. Bengkel, Gudang Tidak Ada
5. IPAL TPA Tidak Ada
6. Drainase dan Pagar TPA Tidak Ada
7. Sumur pantau/uji Tidak Ada
Sumber: Data Primer

18
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Tanjungsari Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kab. Lampung Selatan

Longsoran Sampah di TPA


Areal Sawah Tercemar Air Lindi TPA

Areal Open Dumping TPA

Areal Lahan Kosong di TPA

Gambar 6. Gambaran Kondisi Eksiting di TPA Tanjungsari

19
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Tanjungsari
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kab. Lampung Selatan

5.6. Penggunaan Energi dan Air


Dikarenakan tidak ada sarana prasarana penunjang kegiatan TPA terkait operasional pengelolaan
TPA, maka penggunaan energi dan pemakaian air untuk pelaksanaan kegiatan di dalam TPA bisa
dikatakan tidak ada.

5.7. Penggunaan Tenaga Kerja


Dalam kegiatan operasionalnya, TPA Tanjungsari dikelola oleh Bidang Kebersihan pada Dinas
Kebersihan dan Pertamanan Kab. Lampung Selatan. Untuk kegiatan pengangkutan sampah
umumnya setiap unit kendaraan pengangkut sampah terdiri atas 1 orang supir dan 1 - 2 orang
kernet, yang bertugas untuk menempatkan sampah tersebut pada lahan. Di TPA Tanjungsari ini
ditugaskan 2 (dua) orang petugas kebersihan yang berkantor di UPT Pasar Natar dan bertugas
sebagai tenaga operasional lapangan TPA ini.

6. PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP


Mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 14 Tahun 2010 Tentang Dokumen
Lingkungan Hidup Bagi Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Telah Memiliki Izin Usaha Dan/Atau
Kegiatan Tetapi Belum Memiliki Dokumen Lingkungan Hidup sebagai dasar dalam Penyusunan
DPLH Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Tanjungsari ini maka untuk uraian mengenai pengelolaan
dan pemantauan yang telah dilakukan dan tindakan perbaikan yang perlu dilakukan disampaikan
dalam bentuk matriks yang tercantum pada Tabel 4 dan Tabel 5.

7. PELAPORAN
Pemrakarsa, dalam hal ini adalah Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Lampung
Selatan sebagai Penanggung Jawab Pengelolaan TPA Tanjungsari, secara rutin 6 (enam) enam
bulan sekali akan menyusun Laporan Hasil Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan
Lingkungan Hidup untuk kegiatan TPA Tanjungsari yang berlokasi di Desa Tanjungsari Kecamatan
Natar Kabupaten Lampung Selatan.

Instansi yang melakukan pengawasan dan pelaksanaan penerimaan Laporan Pelaksanaan


Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup untuk kegiatan TPA Tanjungsari yang berlokasi
di Desa Tanjungsari Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan adalah Badan Lingkungan
Hidup Daerah Kabupaten Lampung Selatan dan instansi terkait lainnya.

20
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Tanjungsari
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kab. Lampung Selatan

Hasil pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup kegiatan TPA Tanjungsari
sesuai dengan yang tercantum dalam DPLH ini akan dilaporkan kepada instansi terkait dengan
materi laporan, terdiri atas:
1. Surat Pengantar yang ditandatangani oleh Penanggung Jawab Kegiatan TPA Tanjungsari;
2. Hasil pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup dan pemantauan lingkungan hidup sesuai
dengan matriks upaya pengelolaan lingkungan hidup dan matriks pemantauan lingkungan
hidup;
3. Hasil analisa laboratorium sesuai dengan ketentuan sebagaimana tertuang dalam matriks
upaya pengelolaan lingkungan hidup dan matriks pemantauan lingkungan hidup;
Laporan Hasil Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup untuk kegiatan TPA
Tanjungsari yang berlokasi di Desa Tanjungsari Kec. Natar Kab. Lampung Selatan akan
disampaikan setiap 6 (enam) bulan sekali selama operasional TPA Tanjungsari berlangsung.

21
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Tanjungsari Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kab. Lampung Selatan

Tabel 4. Matriks Pengelolaan Lingkungan Hidup DPLH Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Tanjungsari
yang Berlokasi di Desa Tanjungsari Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan

UPAYA PENGELOLAAN
DAMPAK LINGKUNGAN YANG
TINDAKAN PERBAIKAN
NO HARUS DIKELOLA SERTA SUMBER DAMPAK TOLOK UKUR CARA/TEKNIK
LOKASI PENGELOLAAN HASIL YANG DICAPAI PENGELOLAAN
PARAMETERNYA MENGELOLA
(jika diperlukan)
1. Tersedianya kesempatan kerja Kegiatan operasional Proporsi tenaga • Melakukan perekrutan Di sekitar lokasi TPA 2 (dua) orang tenaga kerja Perlu adanya penambahan
TPA kerja lokal yang tenaga kerja dengan Tanjungsari, yaitu di Desa yang bertugas di TPA jumlah tenaga kerja agar
Parameter: terserap sebagai memprioritaskan yang Tanjungsari Kec. Natar Kab. Tanjungsari berdomisili di pengelolaan TPA menjadi
Jumlah tenaga kerja yang terserap tenaga kerja di TPA berasal dari wilayah Lampung Selatan sekitar TPA sehingga lebih optimal. Idealnya jumlah
Tanjungsari sekitar TPA Tanjungsari pengelolaan TPA berjalan tenaga kerja operasional TPA
• Memberikan upah/honor cukup baik, serta tenaga ±5 – 7 orang.
sesuai dengan ketentuan kerja tersebut telah
yang berlaku diberikan honorarium sesuai
dengan ketentuan yang
berlaku.
2. Peningkatan timbulan limbah Aktivitas masyarakat • Kapasitas TPS • Menyediakan sarana Di daerah layanan TPA • Pelayanan pengelolaan • Membuat perencanaan
padat/sampah di daerah layanan • Kapasitas prasarana TPS Tanjungsari sampah belum merata di terkait pengelolaan
TPA penimbunan TPA • Melakukan penimbunan daerah layanan, salah persampahan di daerah
Parameter: dan umur layanan sampah dengan satunya kurangnya layanan sesuai dengan
Jumlah limbah padat/sampah yang TPA menggunakan metode jumlah TPS yang ada. ketentuan dan standar
masuk ke TPA Tanjungsari open dumping. • Pelayanan pengangkutan teknis yang berlaku
belum optimal mengingat • Melakukan perubahan
dari hasil perhitungan sistem penanganan
hanya sekitar 20% landfilling, minimal
sampah yang terangkut menggunakan metode
ke TPA. controlled landfill.
• Penimbunan sampah • Menyediakan sarana
menggunakan metode prasarana pengelolaan
open dumping sudah persampahan di daerah
tidak diperbolehkan lagi layanan, termasuk juga
menurut UU 18/2008 sarana prasarana
pendukung TPA
• Mensosialisasikan dan
mengimplementasikan
konsep 3R (Reduce-
Reuse-Recycle) kepada

22
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Tanjungsari Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kab. Lampung Selatan

UPAYA PENGELOLAAN
DAMPAK LINGKUNGAN YANG
TINDAKAN PERBAIKAN
NO HARUS DIKELOLA SERTA SUMBER DAMPAK TOLOK UKUR CARA/TEKNIK
LOKASI PENGELOLAAN HASIL YANG DICAPAI PENGELOLAAN
PARAMETERNYA MENGELOLA
(jika diperlukan)
seluruh masyarakat di
daerah layanan TPA
Tanjungsari
• Perlu adanya peningkatan
sarana prasarana untuk
mendukung pelaksanaan
konsep 3R.
3. Peningkatan limbah cair (Leachet dan Aktivitas TPA Peraturan Menteri Tidak dilakukan pengelolaan TPA Tanjungsari Hasil pengamatan lapangan • Mendesain dan
Lindi) Lingkungan Hidup limbah cair terlihat bahwa lindi dan membangun IPAL TPA
Nomor 5 Tahun leachet telah mencemari (termasuk sarana
Parameter: 2014, Lampiran areal persawahan yang ada prasarana pendukungnya)
Kualitas air lindi dan effluen hasil IPAL XLVI tentang Baku dibagian sebelah bawah sesuai dengan standar
Pengolahan Lindi yang dibuang ke Mutu Air Limbah areal penimbunan. teknis dan ketentuan yang
Badan Air Penerima: Bagi Usaha berlaku.
• BOD dan/atau Kegiatan • Menyiapkan tenaga
• COD Domestik operasional yang
• Logam berat bertanggungjawab dalam
• Chlorida operasional IPAL TPA
• Organik tersebut.
• dll • Membangun sumur pantau
di areal TPA sesuai
dengan tata air
geohidrologi.
• Mengoperasionalkan IPAL
TPA sesuai dengan
prosedur operasional
standar.
4. Penurunan kualitas air permukaan Aktivitas TPA Peraturan Penimbunan sampah di TPA TPA Tanjungsari Hasil pengamatan lapangan • Melakukan pengelolaan
Pemerintah Republik dilakukan dengan metode terlihat bahwa lindi dan terhadap areal yang telah
Parameter: Indonesia Nomor 82 open dumping tanpa ada leachet telah mencemari tercemar sesuai dengan
Kualitas air permukaan: Tahun 2001 tentang saluran drainase untuk areal persawahan yang ada ketentuan dan teknologi
• BOD Pengelolaan pengaliran air leachet ke dibagian sebelah bawah pengolahan yang ada
• COD Kualitas Air dan badan air penerima areal penimbunan yang • Mendesain dan
• Logam berat Pengendalian selanjutnya dapat mengalir membangun areal
• Chlorida Pencemaran Air sebagian ke badan air penimbunan TPA dan

23
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Tanjungsari Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kab. Lampung Selatan

UPAYA PENGELOLAAN
DAMPAK LINGKUNGAN YANG
TINDAKAN PERBAIKAN
NO HARUS DIKELOLA SERTA SUMBER DAMPAK TOLOK UKUR CARA/TEKNIK
LOKASI PENGELOLAAN HASIL YANG DICAPAI PENGELOLAAN
PARAMETERNYA MENGELOLA
(jika diperlukan)
• Sulfat penerima dan sebagian lagi sistem saluran drainasenya
• Pestisida terinfiltrasi ke dalam tanah. (drainase areal
• dll penimbunan TPA dan
drainase keliling TPA)
serta IPAL TPA
• Melakukan pemeliharan
saluran drainase areal
penimbunan TPA dan
sekeliling TPA secara rutin
5. Penurunan kualitas air tanah Aktivitas TPA Peraturan Menteri Penimbunan sampah di TPA TPA Tanjungsari Hasil pengamatan lapangan • Melakukan pengelolaan
Kesehatan RI dilakukan dengan metode terlihat bahwa lindi dan terhadap areal yang telah
Parameter: Nomor 416 Tahun open dumping sehingga leachet telah mencemari tercemar sesuai dengan
Kualitas air tanah: 1990 tidak ada bentuk areal persawahan yang ada ketentuan dan teknologi
• BOD pengelolaan lingkungan dibagian sebelah bawah pengolahan yang ada
• COD hidup yang dilakukan areal penimbunan yang • Mendesain dan
• Chlorida selanjutnya dapat mengalir membangun areal
• Fe sebagian ke badan air penimbunan TPA dan
• Organik penerima dan sebagian lagi sistem saluran drainasenya
• dll terinfiltrasi ke dalam tanah. (drainase areal
penimbunan TPA dan
drainase keliling TPA)
serta IPAL TPA
• Membuat sumur pantau
sesuai dengan kondisi
hidrogeologi areal TPA
6. Penurunan kualitas udara Aktivitas kendaraan • Kualitas udara Mencegah terjadinya Di lokasi TPA dan Hasil pengamatan langsung • Membuat perencanaan
pengangkut sampah ambien mengacu pembakaran sampah di sekitarnya di areal TPA tidak tercium terkait pengolahan sampah
Parameter: dan aktivitas TPA pada Peraturan lokasi TPA. bau busuk yang menyengat, di TPA sesuai dengan
Kualitas udara: (pengelolaan TPA Pemerintah dimungkinkan karena ketentuan dan standar
• SO2 dengan sistem open Nomor 41 Tahun sedikitnya sampah yang teknis yang berlaku.
• NO2 dumping) 1999 masuk TPA juga karena • Melakukan perubahan
• CO2 • Kebauan, banyaknya pohon2 di areal sistem penanganan
• CH4 mengacu pada TPA. landfilling, minimal
• NH3 KepMENLH menggunakan metode
• H2S Nomor 50 Tahun controlled landfill.

24
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Tanjungsari Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kab. Lampung Selatan

UPAYA PENGELOLAAN
DAMPAK LINGKUNGAN YANG
TINDAKAN PERBAIKAN
NO HARUS DIKELOLA SERTA SUMBER DAMPAK TOLOK UKUR CARA/TEKNIK
LOKASI PENGELOLAAN HASIL YANG DICAPAI PENGELOLAAN
PARAMETERNYA MENGELOLA
(jika diperlukan)
• PM10 1996. • Memberikan sosialisasi
• Kebauan terutama kepada para
pemulung tentang bahaya
dan larang pembakaran
sampah.
• Memberikan papan
pengumuman di lokasi
TPA terkait larangan
aktivitas pembakaran
sampah.
• Menyediakan lebih banyak
green barrier, yaitu dengan
menggunakan tanaman
hidup dengan jenis pohon
yang rimbun dan cepat
tumbuh, misal: Pohon
Angsana.
• Menyediakan RTH (area
buffer zone) yang berfungsi
untuk mengurangi tingkat
polusi, khususnya bau.
• Truk pengangkut sampah
harus dilengkapi dengan
terpal penutup sehingga
ketika sampah diangkut
tidak beterbangan dan
tidak menyebarkan bau
yang menyengat
sepanjang jalur
pengangkutan sampah.
7. Terjadinya kerusakan jalan akses Aktivitas truk Aksesibilitas jalan • Bobot muatan truk Pengelolaan dilakukan • Kapasitas truk sampah • Berupaya untuk tetap
menuju TPA pengangkut sampah menuju lokasi TPA pengangkut sampah dimulai dari jalan masuk yang digunakan sudah mempertahankan
Tanjungsari dalam disesuaikan dengan kelas menuju lokasi TPA sesuai dengan kelas jalan pengelolaan jalan yang
Parameter: kondisi baik dan jalan akses menuju TPA. Tanjungsari. (dari simpang menuju TPA Tanjungsari. sudah dilakukan sampai
Terdapatnya jalan yang rusak terkait terawat; serta tidak • Segera memperbaiki jalan bypass sampai lokasi • Sebagian besar kondisi saat ini

25
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Tanjungsari Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kab. Lampung Selatan

UPAYA PENGELOLAAN
DAMPAK LINGKUNGAN YANG
TINDAKAN PERBAIKAN
NO HARUS DIKELOLA SERTA SUMBER DAMPAK TOLOK UKUR CARA/TEKNIK
LOKASI PENGELOLAAN HASIL YANG DICAPAI PENGELOLAAN
PARAMETERNYA MENGELOLA
(jika diperlukan)
dengan aktivitas truk pengangkut ada pengaduan jalan yang rusak/ TPA Tanjungsari) jalan menuju lokasi TPA • Berkoordiinasi dengan
sampah ke dan dari TPA warga masyarakat berlubang untuk dalam kondisi baik. aparat pemerintan dan
terkait kerusakan mencegah tumpahan dan dinas terkait jika terjadi
jalan yang ceceran sampah di jalan. kerusakan jalan.
disebabkan oleh • Jika terjadi kerusakan
aktivitas jalan yang parah, agar
pengangkutan berkoordinasi dengan
sampah. dinas terkait untuk segera
melakukan perbaikan
jalan.
8. Persepsi masyarakat Aktivitas TPA Persepsi Berkoordinasi dengan Desa Tanjungsari, Terciptanya hubungan dan • Tetap berkoordinasi
masyarakat sekitar aparat desa dan kecamatan Kecamatan Natar komunikasi yang baik dengan aparat desa dan
Parameter: yang tetap positif serta tokoh masyarakat di dengan aparat pemerintah, kecamatan serta tokoh
Terdapatnya keluhan masyarakat terhadap kegiatan sekitar lokasi TPA tokoh masyarakat dan masyarakat di sekitar
sekitar terkait aktivitas TPA TPA Tanjungsari Tanjungsari agar terjalin masyarakat di sekitar lokasi lokasi TPA Tanjungsari
komunikasi yang baik TPA. • Mengelola semua dampak
sehingga jika ada keluhan kegiatan yang dapat
ataupun saran untuk menyebabkan persepsi
peningkatan pengelolaan negatif di masyarakat
TPA dapat tersampaikan • Memberikan prioritas
dengan baik. kepada masyarakat sekitar
lokasi kegiatan terkait
penerimaan tenaga kerja
(tenaga honorer)
• Melakukan pengelolaan
TPA secara baik dan tepat
sesuai dengan prosedur
pekerjaan yang telah
ditentukan sehingga
dampak-dampak negatif
yang mungkin timbul dapat
diminimalisir.
9. Terciptanya peluang usaha Pengumpulan dan Munculnya usaha Manajemen pengelolaan TPA Tanjungsari Peluang usaha hanya • Memberikan pelatihan
pengangkutan pengelolaan sampah TPA belum dilakukan secara berupa aktivitas pemulung, pengelolaan sampah
Parameter: sampah di sekitar TPA efektif dan efisien tetapi dengan jumlah yang dengan konsep 3R (yaitu:

26
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Tanjungsari Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kab. Lampung Selatan

UPAYA PENGELOLAAN
DAMPAK LINGKUNGAN YANG
TINDAKAN PERBAIKAN
NO HARUS DIKELOLA SERTA SUMBER DAMPAK TOLOK UKUR CARA/TEKNIK
LOKASI PENGELOLAAN HASIL YANG DICAPAI PENGELOLAAN
PARAMETERNYA MENGELOLA
(jika diperlukan)
Tumbuhnya usaha baru di sekitar Aktivitas TPA Tanjungsari dikarenakan sarana tidak begitu banyak. Hal ini pembuatan kompos)
lokasi TPA prasarana TPA dalam dimungkinkan karena jumlah kepada petugas
kondisi rusak sehingga sampah yang masuk TPA kebersihan yang ada di
bentuk pengelolaannya Tanjungsari tidak banyak. TPA Tanjungsari
belum pernah dilakukan • Menyediakan lahan
kepada petugas
kebersihan baik
pengangkut maupun
penjaga TPA untuk
memilah dan
mengumpulkan sampah
plastik dan kardus yang
masih memiliki nilai
ekonomis.
• Mendorong dan
membimbing tenaga kerja
lokal untuk menjadikan
sampah TPA sebagai
tempat kerja atau sebagai
sumber penghasilan
warga.
• Melakukan pendampingan
dari dinas-dinas terkait
atau LSM lingkungan hidup
10. Peningkatan vektor penyakit Aktivitas TPA • Adanya wabah • Melakukan TPA Tanjungsari dan • Pengangkutan sampah • Menutup bak truk/
penyakit yang pengangkutan sampah ke sekitarnya (daerah layanan telah dilakukan secara kendaraan pengangkut
Parameter: ditularkan melalui TPA secara rutin untuk TPA) rutin sehingga tidak ada sampah ke TPA agar tidak
Jumlah kasus penyakit menular melalui vektor penyakit menghindari penumpukan sampah di berceceran dan
vektor penyakit serta jumlah penyakit • Adanya penumpukan sampah di wilayah layanan TPA menimbulkan bau di
menular melalui media air dan udara peningkatan wilayah layanan TPA • Berdasarkan hasil sepanjang jalur yang dilalui
jumlah penyakit • Melakukan penghijauan perhitungan, diperkirakan dan meminimalisasi lalat
menular di sekitar lokasi TPA hanya 20% sampah yang pada truk pengangkut
untuk membatasi diangkut dan dibuang ke sampah.
transmisi vektor penyakit TPA. Hal ini menunjukkan • Menyediakan lebih banyak
ke permukiman penduduk pelayanan persampahan green barrier, yaitu dengan

27
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Tanjungsari Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kab. Lampung Selatan

UPAYA PENGELOLAAN
DAMPAK LINGKUNGAN YANG
TINDAKAN PERBAIKAN
NO HARUS DIKELOLA SERTA SUMBER DAMPAK TOLOK UKUR CARA/TEKNIK
LOKASI PENGELOLAAN HASIL YANG DICAPAI PENGELOLAAN
PARAMETERNYA MENGELOLA
(jika diperlukan)
• Penimbunan sampah di di daerah layanan kurang menggunakan tanaman
TPA dilakukan dengan optimal sehingga dapat hidup dengan jenis pohon
metode open dumping berdampak pada yang rimbun dan cepat
sehingga bentuk timbulnya vektor penyakit tumbuh, misal: Pohon
pengelolaan terkait akibat sampah-sampah Angsana.
dampak tidak berjalan tersebut. • Melakukan fogging secara
optimal berkala untuk memutus
rantai pertumbuhan vektor
penyakit.
• Membuat perencanaan
terkait pengelolaan
persampahan di daerah
layanan termasuk juga
terkait pengolahan sampah
di TPA.
• Melakukan perubahan
sistem penanganan
landfilling, minimal
menggunakan metode
controlled landfill.
11. Terjadinya kecelakaan kerja Aktivitas TPA Jumlah kejadian • Melakukan pengawasan Area TPA Tanjungsari Tidak adanya kecelakaan • Mendesain dan
kecelakaan kerja dan pemantauan kerja selama kegiatan membangun TPA
Parameter: yang terjadi selama terhadap pelaksanaan operasional (termasuk sarana
Jumlah kasus kecelakaan kerja tahap operasional pekerjaan pengangkutan prasarana pendukungnya)
TPA Tanjungsari dan penimbunan sampah sesuai dengan ketentuan
di area TPA Tanjungsari dan standar teknis yang
berlaku.
• Melakukan perubahan
sistem penanganan
landfilling, minimal
menggunakan metode
controlled landfill.
• Membuat dan memasang
prosedur kerja
pengoperasian peralatan

28
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Tanjungsari Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kab. Lampung Selatan

UPAYA PENGELOLAAN
DAMPAK LINGKUNGAN YANG
TINDAKAN PERBAIKAN
NO HARUS DIKELOLA SERTA SUMBER DAMPAK TOLOK UKUR CARA/TEKNIK
LOKASI PENGELOLAAN HASIL YANG DICAPAI PENGELOLAAN
PARAMETERNYA MENGELOLA
(jika diperlukan)
maupun prosedur kerja di
lokasi TPA.
• Memberikan alat pelindung
diri kepada pekerja untuk
meminimalisasi dampak
akibat kecelakaan kerja.
• Melengkapi TPA
Tanjungsari dengan
rambu-rambu K3
(Kesehatan dan
Keselamatan Kerja) di
lokasi-lokasi tertentu.
• Menyediakan
perlengkapan P3K sebagai
salah satu upaya
pertolongan pertama
terhadap kecelakaan kerja
di lokasi TPA
• Memberikan pelayanan
kesehatan berupa
pemeriksaan kesehatan
kepada pekerja TPA
secara berkala untuk
mencegah terjadinya
penyakit akibat kerja.

29
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Tanjungsari Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kab. Lampung Selatan

Tabel 5. Matriks Pemantauan Lingkungan Hidup DPLH Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Tanjungsari
yang Berlokasi di Desa Tanjungsari Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan

UPAYA PEMANTAUAN
DAMPAK LINGKUNGAN YANG
TINDAKAN PERBAIKAN
NO HARUS DIPANTAU SERTA SUMBER DAMPAK TOLOK UKUR CARA/TEKNIK
LOKASI PEMANTAUAN HASIL YANG DICAPAI PEMANTAUAN
PARAMETERNYA MEMANTAU
(jika diperlukan)
1. Tersedianya kesempatan kerja Kegiatan operasional Proporsi tenaga • Pengumpulan data Di sekitar lokasi TPA 2 (dua) orang tenaga kerja • Tetap melakukan
TPA kerja lokal yang tenaga kerja di TPA Tanjungsari, yaitu di Desa yang bertugas di TPA pengumpulan data primer
Parameter: terserap sebagai Tanjungsari dari Dinas Tanjungsari Kec. Natar Kab. Tanjungsari berdomisili di dan data sekunder
Jumlah tenaga kerja yang terserap tenaga kerja di TPA Kebersihan dan Lampung Selatan sekitar dan tenaga kerja • Melakukan evaluasi
Tanjungsari Pertamanan Kab. tersebut telah diberikan terhadap dampak
Lampung Selatan honorarium sesuai dengan kesempatan kerja setiap 1
• Wawancara langsung ketentuan yang berlaku. tahun sekali
dengan tenaga kerja
2. Peningkatan timbulan limbah Aktivitas masyarakat • Kapasitas TPS • Wawancara dengan Di daerah layanan TPA • Berdasarkan hasil • Pengamatan dan
padat/sampah di daerah layanan • Kapasitas petugas kebersihan dan Tanjungsari (termasuk TPS) perhitungan, diperkirakan pengukuran volume
TPA penimbunan TPA sopir truk pengangkut dan di lokasi TPA hanya 20% sampah yang sampah di TPS
Parameter: dan umur layanan sampah untuk Tanjungsari diangkut dan dibuang ke • Pengumpulan data
Jumlah limbah padat/sampah yang TPA mengetahui limbah TPA. Hal ini menunjukkan sekunder : berat dan
masuk ke TPA Tanjungsari padat/sampah yang pelayanan persampahan volume sampah yang
masuk ke TPA di daerah layanan kurang masuk ke TPA Tanjungsari
Tanjungsari optimal. • Melakukan evaluasi
• Pengamatan langsung • Belum ada pencatatan terhadap dampak
timbulan sampah di volume sampah yang peningkatan limbah padat
daerah layanan TPA masuk TPA dikarenakan setiap 1 tahun sekali
Tanjungsari keterbatasan sarana • Melakukan evaluasi terkait
prasarana TPA yang perencanaan pengelolaan
minim dan sebagian persampahan di daerah
besar kondisinya rusak layanan
• Melakukan evaluasi terkait
perubahan sistem
penanganan landfilling
• Pengumpulan data terkait
implementasi konsep 3R di
masyarakat di daerah
layanan TPA

30
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Tanjungsari Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kab. Lampung Selatan

UPAYA PEMANTAUAN
DAMPAK LINGKUNGAN YANG
TINDAKAN PERBAIKAN
NO HARUS DIPANTAU SERTA SUMBER DAMPAK TOLOK UKUR CARA/TEKNIK
LOKASI PEMANTAUAN HASIL YANG DICAPAI PEMANTAUAN
PARAMETERNYA MEMANTAU
(jika diperlukan)
3. Peningkatan limbah cair (Leachet dan Aktivitas TPA Peraturan Menteri Penimbunan sampah di TPA TPA Tanjungsari Hasil pengamatan lapangan • Pengumpulan data terkait
Lindi) Lingkungan Hidup dilakukan dengan metode terlihat bahwa lindi dan rencana desain dan
Nomor 5 Tahun open dumping dan kondisi leachet telah mencemari pembangunan IPAL TPA
Parameter: 2014, Lampiran drainase areal penimbunan areal persawahan yang ada beserta sarana prasarana
Kualitas air lindi dan effluen hasil IPAL XLVI tentang Baku tidak ada sehingga sulit dibagian sebelah bawah pendukungnya
Pengolahan Lindi yang dibuang ke Mutu Air Limbah untuk dilakukan areal penimbunan yang • Pengumpulan data terkait
Badan Air Penerima: Bagi Usaha pemantauan terhadap selanjutnya dapat mengalir tenaga operasional TPA
• BOD dan/atau Kegiatan peningkatan limbah cair sebagian ke badan air dalam melaksanakan
• COD Domestik yang dihasilkan dari aktivitas penerima dan sebagian lagi operasional TPA dan IPAL
• Logam berat TPA terinfiltrasi ke dalam tanah. TPA
• Chlorida • Pemeriksaan kualitas
• Organik tanah di areal TPA untuk
• dll mengetahui tingkat
pencemaran tanah yang
mungkin telah terjadi dan
selanjutnya dapat
ditindaklanjuti untuk
pemulihan.
• Pengambilan sampel
limbah cair di kolam lindi
dan melakukan analisa
kualitasnya
• Perlu dilakukan evaluasi
terhadap IPAL TPA
sehingga efisiensi
pengolahan dapat
ditingkatkan dan terkontrol
dengan baik.
• Melakukan pemantauan
kualitas air lindi dan effluen
hasil IPAL Lindi secara
rutin minimal 3 bulan sekali
4. Penurunan kualitas air permukaan Aktivitas TPA Peraturan Pengumpulan data kualitas Saluran effluen IPAL dan Hasil pengamatan lapangan • Pengumpulan data terkait
Pemerintah Republik air permukaan di sekitar Badan Air Penerima di terlihat bahwa lindi dan rencana desain dan
Parameter: Indonesia Nomor 82 TPA (terutama badan air sekitar TPA leachet telah mencemari pembangunan areal TPA

31
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Tanjungsari Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kab. Lampung Selatan

UPAYA PEMANTAUAN
DAMPAK LINGKUNGAN YANG
TINDAKAN PERBAIKAN
NO HARUS DIPANTAU SERTA SUMBER DAMPAK TOLOK UKUR CARA/TEKNIK
LOKASI PEMANTAUAN HASIL YANG DICAPAI PEMANTAUAN
PARAMETERNYA MEMANTAU
(jika diperlukan)
Kualitas air permukaan: Tahun 2001 tentang penerima dari aktivitas TPA) areal persawahan yang ada beserta sarana prasarana
• BOD Pengelolaan dibagian sebelah bawah pendukungnya
• COD Kualitas Air dan areal penimbunan yang • Pengumpulan data terkait
• Logam berat Pengendalian selanjutnya dapat mengalir rencana desain dan
• Chlorida Pencemaran Air sebagian ke badan air pembangunan IPAL TPA
• Sulfat penerima dan sebagian lagi beserta sarana prasarana
• Pestisida terinfiltrasi ke dalam tanah. pendukungnya
• dll • Melakukan pengambilan
dan analisa sampel effluen
IPAL TPA dan di Badan Air
Penerima secara rutin
minimal 3 bulan sekali
5. Penurunan kualitas air tanah Aktivitas TPA Peraturan Menteri Penimbunan sampah di TPA TPA Tanjungsari Hasil pengamatan lapangan • Pengumpulan data terkait
Kesehatan RI dilakukan dengan metode terlihat bahwa lindi dan rencana desain dan
Parameter: Nomor 416 Tahun open dumping sehingga leachet telah mencemari pembangunan areal TPA
Kualitas air tanah: 1990 tidak ada bentuk areal persawahan yang ada beserta sarana prasarana
• BOD pemantauan lingkungan dibagian sebelah bawah pendukungnya
• COD hidup yang dilakukan areal penimbunan yang • Pengumpulan data terkait
• Chlorida selanjutnya dapat mengalir rencana desain dan
• Fe sebagian ke badan air pembangunan IPAL TPA
• Organik penerima dan sebagian lagi beserta sarana prasarana
• dll terinfiltrasi ke dalam tanah. pendukungnya
• Pengumpulan data terkait
pembuatan sumur pantau
yang sesuai dengan
kondisi hidrogeologi areal
TPA
• Melakukan pengambilan
dan analisa sampel air
sumur pantau hulu dan ,
hilir secara rutin minimal 3
bulan sekali.
• Mengevaluasi titik-titik
sumur pantau ini apakah
telah sesuai dengan aliran

32
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Tanjungsari Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kab. Lampung Selatan

UPAYA PEMANTAUAN
DAMPAK LINGKUNGAN YANG
TINDAKAN PERBAIKAN
NO HARUS DIPANTAU SERTA SUMBER DAMPAK TOLOK UKUR CARA/TEKNIK
LOKASI PEMANTAUAN HASIL YANG DICAPAI PEMANTAUAN
PARAMETERNYA MEMANTAU
(jika diperlukan)
air tanah (hidrogeologi) di
lokasi TPA Tanjungsari.
6. Penurunan kualitas udara Aktivitas kendaraan • Kualitas udara • Terkait kebauan, hanya Di lokasi TPA dan Hasil pengamatan langsung • Pengumpulan data terkait
pengangkut sampah ambien mengacu dilakukan observasi sekitarnya di areal TPA tidak tercium rencana desain dan
Parameter: dan aktivitas TPA pada Peraturan menggunakan alat indera bau busuk yang menyengat, pembangunan areal TPA
Kualitas udara: (pengelolaan TPA Pemerintah penciuman. dimungkinkan karena beserta sarana prasarana
• SO2 dengan sistem open Nomor 41 Tahun • Wawancara dengan sedikitnya sampah yang pendukungnya (perubahan
• NO2 dumping) 1999 warga sekitar terkait masuk TPA juga karena sistem penanganan
• CO2 • Kebauan, polusi udara (bau) yang banyaknya pohon2 di areal landfilling, minimal
• CH4 mengacu pada ditimbulkan TPA TPA. menggunakan metode
• NH3 Kep MENLH controlled landfill)
• H2S Nomor 50 Tahun • Melakukan pengambilan
• PM10 1996. sampel udara pada titik
• Kebauan yang mewakili lokasi
kegitan berdasarkan arah
angin dominan di lokasi
kegiatan serta wilayah
terdekat dengan
permukiman penduduk
• Menganalisa sampel udara
tersebut dan
mengevaluasinya
berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang
berlaku
• Pengamatan lapangan
terkait aktivitas
pengangkutan sampah
menuju TPA (kondisi
truksampah, TPS dll)
• Melakukan pemantauan
kualitas udara secara rutin
minimal 6 bulan sekali.
7. Terjadinya kerusakan jalan akses Aktivitas truk Aksesibilitas jalan • Pengamatan secara Jalan masuk menuju lokasi • Kapasitas truk sampah • Pengumpulan data primer
menuju TPA pengangkut sampah menuju lokasi TPA langsung atau visual di TPA Tanjungsari. (dari yang digunakan sudah dan sekunder terkait

33
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Tanjungsari Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kab. Lampung Selatan

UPAYA PEMANTAUAN
DAMPAK LINGKUNGAN YANG
TINDAKAN PERBAIKAN
NO HARUS DIPANTAU SERTA SUMBER DAMPAK TOLOK UKUR CARA/TEKNIK
LOKASI PEMANTAUAN HASIL YANG DICAPAI PEMANTAUAN
PARAMETERNYA MEMANTAU
(jika diperlukan)
Tanjungsari dalam lokasi jalan yang dilalui simpang jalan bypass sesuai dengan kelas jalan terjadinya kerusakan jalan
Parameter: kondisi baik dan truk pengangkut sampah sampai lokasi TPA menuju TPA Tanjungsari. yang diakibatkan aktivitas
Terdapatnya jalan yang rusak terkait terawat; serta tidak • Wawancara dengan Tanjungsari) • Sebagian besar kondisi truk pengangkutan sampah
dengan aktivitas truk pengangkut ada pengaduan warga sekitar terkait jalan menuju lokasi TPA • Melakukan pemantauan
sampah ke dan dari TPA warga masyarakat kerusakan jalan yang dalam kondisi baik. rutin setiap 6 bulan sekali
terkait kerusakan mungkin terjadi dan mengevaluasi hasil
jalan yang pemantauan tersebut untuk
disebabkan oleh pengelolaan lebih lanjut
aktivitas
pengangkutan
sampah.
8. Persepsi masyarakat Aktivitas TPA Persepsi • Pengamatan secara Desa Tanjungsari, Sampai saat ini belum ada • Pengumpulan data primer
masyarakat sekitar langsung Kecamatan Natar keluhan dari masyarakat dan sekunder terkait
Parameter: yang tetap positif • Wawancara dengan dengan persepsi
Terdapatnya keluhan masyarakat terhadap kegiatan warga sekitar masyarakat yang
sekitar terkait aktivitas TPA TPA Tanjungsari ditimbulkan akibat aktivitas
TPA
• Melakukan pemantauan
rutin terkait pengelolaan
TPA dan pengelolaan
semua dampakkegiatan
setiap 6 bulan sekali dan
mengevaluasi hasil
pemantauan tersebut untuk
pengelolaan lebih lanjut
9. Terciptanya peluang usaha Pengumpulan dan Munculnya usaha • Pengamatan secara Wilayah di sekitar TPA Peluang usaha hanya • Pengumpulan data primer
pengangkutan pengelolaan sampah langsung Tanjungsari dan Kantor berupa aktivitas pemulung, dan sekunder terkait
Parameter: sampah di sekitar TPA • Wawancara dengan Kepala Desa tetapi dengan jumlah yang dengan tumbuhnya usaha
Tumbuhnya usaha baru di sekitar Tanjungsari kepala desa dan warga tidak begitu banyak. Hal ini – usaha di bidang
lokasi TPA sekitar serta pelaku dimungkinkan karena jumlah pengolahan sampah di
usaha yang ada sampah yang masuk TPA sekitar TPA
Tanjungsari tidak banyak. • Melakukan pemantauan
ruitn terkait usaha-usaha
yang tumbuh terkait
pengelolaan sampah

34
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Tanjungsari Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kab. Lampung Selatan

UPAYA PEMANTAUAN
DAMPAK LINGKUNGAN YANG
TINDAKAN PERBAIKAN
NO HARUS DIPANTAU SERTA SUMBER DAMPAK TOLOK UKUR CARA/TEKNIK
LOKASI PEMANTAUAN HASIL YANG DICAPAI PEMANTAUAN
PARAMETERNYA MEMANTAU
(jika diperlukan)
(misal: usaha komposting,
dll) setiap 6 bulan sekali
dan mengevaluasi hasil
pemantauan tersebut untuk
pengelolaan lebih lanjut
10. Peningkatan vektor penyakit Aktivitas TPA • Adanya wabah • Pengumpulan data Puskesmas setempat, Tidak banyak kasus Tetap melakukan
penyakit yang sekunder dari Puskesmas kantor Kepala Desa dan penyakit akibat vektor pemantauan rutin
Parameter: ditularkan melalui setempat permukiman warga sekitar penyakit di sekitar TPA (pengumpulan data primer
Jumlah kasus penyakit menular melalui vektor penyakit • Wawancara dengan TPA mengingat lokasi TPA cukup dan sekunder) setiap 6 bulan
vektor penyakit serta jumlah penyakit • Adanya kepala desa dan warga jauh dari permukiman warga sekali dan mengevaluasi hasil
menular melalui media air dan udara peningkatan sekitar pemantauan tersebut untuk
jumlah penyakit pengelolaan lebih lanjut
menular
11. Terjadinya kecelakaan kerja Aktivitas TPA Jumlah kejadian • Wawancara dengan Area TPA Tanjungsari Tidak adanya kecelakaan • Melakukan survey dan
kecelakaan kerja petugas kebersihan yang kerja di lokasi kegiatan pencatatan kejadian
Parameter: yang terjadi selama ada di TPA Tanjungsari kecelakaan kerja yang
Jumlah kasus kecelakaan kerja tahap operasional • Pengumpulan data terjadi di TPA Tanjungsari
TPA Tanjungsari sekunder dari Puskesmas oleh petugas.
setempat • Melakukan pengumpulan
data sekunder dari
Puskesmas terkait
terjadinya kecelakaan kerja
di TPA Tanjungsari
• Tetap melakukan
pemantauan rutin setiap 6
bulan sekali dan
mengevaluasi hasil
pemantauan tersebut untuk
pengelolaan lebih lanjut

35
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Merut
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kab. Lampung Selatan

DAFTAR PUSTAKA

Badan Standarisasi Nasional, 1994. SNI 19 – 396 – 1994 : Metode Pengambilan Dan Pengukuran
Contoh Timbulan Dan Komposisi Sampah Perkotaan.

BPS Kabupaten Lampung Selatan, 2015. Natar Dalam Angka 2015.

BPS Kabupaten Lampung Selatan, 2015. Kabupaten Lampung Selatan Dalam Angka 2015.

Damanhuri, E. dan T. Padmi. 2008. Diktat Kuliah : Pengelolaan Sampah. Program Studi Teknik
Lingkungan ITB, Bandung.

Djafar Julinda., Siti Ainun., Mila Dirgawati., 2014. Identifikasi Timbulan Sampah Pasar Induk
Caringin Bandung. Reka Lingkungan Jurnal Institut Teknologi Itenas No.1. Vol. 2. Februari
2014.

Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Selatan, 2013. Buku Putih Sanitasi Kabupaten Lampung
Selatan Tahun 201.

Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Selatan Nomor 15 Tahun 2012 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2011-2031

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 14 Tahun 2010 tentang Dokumen
Lingkungan Hidup bagi Usaha dan/atau Kegiatan yang Telah Memiliki Izin Usaha dan/atau
Kegiatan tetapi Belum Memiliki Dokumen Lingkungan Hidup

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah

Zaini Muhammad Agus, 2012. Pengelolaan Limbah Sampah (Open Damping & Controlled
Landfill), diposting dalam http://muhammad_agus-fkm10.web.unair.ac.id/artikel_detail-
49663-kuliah%20Pengelolaan%20Limbah%20Sampah%20%28Open%20Damping%20&%
20Controlled%20Landfill% 29.html

36
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Merut
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kab. Lampung Selatan

37
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Tanjungsari
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kab. Lampung Selatan
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Tanjungsari
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kab. Lampung Selatan

Informasi Rona Lingkungan Awal Lokasi Kegiatan


Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Tanjungsari
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kab. Lampung Selatan

Rona Lingkungan Awal

Untuk memperjelas kondisi lokasi dari kegiatan TPA Tanjungsari yang telah beroperasi maka perlu
diuraikan secara singkat mengenai kondisi rona lingkungan awal yang memberikan gambaran
terkait aspek fisik, kimia, biologi dan sosial budaya dari lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan.
Rona lingkungan yang disajikan pada dokumen ini hanya rona lingkungan yang diperkirakan akan
terkena dampak atau rona lingkungan yang mempengaruhi pelaksanaan kegiatan.

A. Komponen Fisik – Kimia


a. Iklim
TPA Tanjungsari berlokasi di Desa Tanjungsari Kecamatan Natar Kabupaten Lampung
Selatan. Untuk kondisi iklim di wilayah studi akan digunakan data umum yang
menggambarkan kondisi di Kabupaten Lampung Selatan yang mana data ini bersumber
dari Stasiun Meteorologi Radin Inten II Bandar Lampung dan dikutip dari Buku Lampung
Selatan Dalam Angka 2015. Untuk data kondisi iklim di Kabupaten Lampung Selatan
Tahun 2014 dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Data Iklim Setiap Bulan di Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2014
Suhu udara Kelembaban Tekanan Udara Kecepatan angin Curah Hari hujan
Bulan Rata-rata (mbar) rata-rata (knot)
rata-rata (°C) relatif (%) hujan (mm) (hari)
Januari 25.8 84.0 1011.20 12.00 162.90 26
Februari 26.6 82.0 1009.90 11.00 220.00 19
Maret 27.1 81.0 1010.50 10.00 336.70 20
April 27.4 79.0 1010.20 9.00 120.40 17
Mei 27.5 81.0 1010.00 10.00 95.00 17
Juni 27.2 82.0 1009.50 10.00 78.60 13
Juli 27.0 81.0 1010.80 11.00 48.50 8
Agustus 26.8 81.0 1011.20 12.00 109.20 13
September 27.7 70.0 1011.50 13.00 0.00 0
Oktober 28.2 73.0 1010.80 13.00 60.00 7
Nopember 27.2 81.0 1010.10 11.00 273.00 17
Desember 26.6 85.0 1009.80 7.00 178.20 21
Sumber: (BPS Kab. Lampung Selatan, 2015)

Berdasarkan data diatas diketahui bahwa pada tahun 2014 suhu udara rata-rata di
Kabupaten Lampung Selatan berkisar antara 25.5 – 28.5 °C dengan kelembaban relatif
sekitar 80% serta untuk curah hujan sebesar 1682.5 mm per tahun dengan jumlah hari
hujan sekitar 178 hari dalam setahun.
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Tanjungsari
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kab. Lampung Selatan

b. Tanah
Kecamatan Natar terdiri dari 26 desa. Ketinggian desa-desa di Kecamatan Natar rata-rata
di bawah 100 m dari permukaan laut. Dengan topografi berupa dataran maka banyak di
manfaatkan untuk lahan pertanian. Sehingga sebagian besar masyarakatnya bekerja
sebagai petani.

Sedangkan untuk jenis tanah yang terdapat di wilayah Kabupaten Lampung Selatan,
antara lain:
• Tanah Latosal
Jenis tanah ini paling banyak terdapat di wilayah Kabupaten Lampung Selatan, hampir
menutupi seluruh wilayah barat dan sebagian besar dari bagian tengah.Tanah latosal
berwarna coklat tua sampai kemerah-merahan adalah hasil pelapukan bahan induk
komplek turfinmedier. Penyebaran pada daerah bertopografi bergelombang sampai
bergunung.
• Tanah Podsolid
Jenis tanah ini adalah hasil pelapukan dari bahan induk turfazam sedimen batuan
plotonik yang bersifat asam, tersebar pada wilayah yang bertopografis berbukit
sampai bergunung.Tanah podsolid berwarna merah kuning, juga terdapat di daerah
yang luas, tersebar pada wilayah bagian utara Kabupaten Lampung Selatan.
• Tanah Andosal
Jenis tanah ini adalah pelapukan dari bahan induk komplek turfinmedier dan basah,
berwarna coklat sampai coklat kuning.Penyebarannya terdapat pada daerah
bertopografis bergelombang sampai bergunung.Jenis tanah ini tidak begitu banyak di
wilayah Kabupaten Lampung Selatan.
• Tanah Hidromorf
Tanah hidromorf adalah hasil pelapukan dari bahan induk sedimen turfazam sampai
entermedier, berwarna kelabu, terdapat pada daerah datar sampai berombak.
Tersebar di wilayah Kabupaten Lampung Selatan bagian timur.
• Tanah Alluvial
Jenis tanah ini adalah hasil pelapukan dari bahan induk endapan marine atau
endapan sungai-sungai, terdapat pada daerah dengan bentuk wilayah datar.Tersebar
di daerah pantai bagian timur.
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Tanjungsari
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kab. Lampung Selatan

B. Komponen Biologi
a. Flora
Jenis flora atau jenis tumbuh-tumbuhan atau lazim disebut vegetasi yang berada di
wilayah studi terdiri dari vegetasi pertanian, perkebunan, perladangan dan vegetasi semak
belukar. Vegetasi tersebut umumnya menyebar secara sporadik sehingga penyebarannya
dapat dikatakan kontinyu. Vegetasi semak belukar terdiri dari alang-alang (Imperata
cylindrical), dom-doman (Andropogan aciculuatus), talas-talasan (Colocasia sp), putri malu
(Mimmosa pudica), rumput teki (Cyperus rotundus) dan jenis jahe-jahean (zingiberaceae),.
Adapun vegetasi lainnya yang ada di lokasi terdiri dari: kelapa (Cocos nucifera), petai
(Parkia speciosa), pisang (Musa paradisiaca), pepaya (Sea may), jagung (Zea mays),
pohon jati (Tectona grandis) dan padi (Oryza sativa). Berdasarkan data tersebut diatas, di
lokasi ataupun sekitar lokasi kegiatan tidak ditemukan jenis tumbuhan yang endemik dan
dilindungi.

b. Fauna
Jenis fauna di sekitar lokasi kegiatan dapat digolongkan menjadi 2 (dua) bagian yaitu
hewan ternak dan hewan liar. Hewan ternak yang ada antara lain: sapi, kambing, dan
ayam. Adapun binatang liar yang dapat diinventarisir dilokasi dan sekitar kegiatan antara
lain: reptil dan aves.

Tabel 2. Jenis Satwa Liar Di Sekitar Lokasi Kegiatan


No Kelompok/jenis Nama ilmiah Kelimpahan
I. Reptil.
1 Kadal Mabouya ultifasciata. banyak
2 Bunglon Colores jabates banyak
3 Ular sendok Naya sputarix Jarang
4 Ular tanah Pareas carinatus Jarang
II. Aves.
1 Perkutut Corvus macrorhyncos Jarang
2 Tekukur Orchiolus chinensis Jarang
3 Gereja Leucogastroides Banyak
4 Pipit Collocalia fichifaga Jarang
Sumber : Data Primer, 2015
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Tanjungsari
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kab. Lampung Selatan

C. Komponen Sosial Budaya


a. Ruang, Tanah dan Lahan
Lokasi Desa Tanjungsari berada di 85 km dari ibukota kabupaten. Desa ini memiliki luas
wilayah sebesar 11 Km2, sekitar 3,65% dari luas wilayah Kecamatan Natar. Perbandingan
luas wilayah menurut jenis lahan tiap desa di Kecamatan Natar tercantum pada Gambar 1.

Gambar 1. Luas Wilayah Menurut Jenis Lahan di Kecamatan Natar


(Sumber: BPS Kab. Lampung Selatan, 2015)

b. Demografi
Penduduk yang berdomisili di Kecamatan Natar, secara garis besar dapat digolongkan
menjadi dua bagian, yaitu penduduk asli Lampung dan penduduk pendatang. Walaupun
demikian, mayoritas penduduk di Kecamatan Natar adalah penduduk pendatang.
Sebagian kecil penduduk asli Lampung menyebar di hampir semua desa, akan tetapi
dalam jumlah yang relatif kecil, beberapa diantaranya terdapat di Desa Sumur, Ruguk,
Karangsari, dan beberapa desa lain.
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Tanjungsari
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kab. Lampung Selatan

Sementara penduduk pendatang sebagai mayoritas, sebagian besar berasal dari Pulau
Jawa (Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Yogyakarta). Selain itu ada
juga yang berasal dari Bali, Sulawesi (Bugis), dan juga dari propinsi lain di Pulau
Sumatera, seperti Sumatera Barat (Minang), Sumatera Utara (Batak), Sumatera Selatan
(Semendo), dan lain-lain.

Jumlah penduduk Kecamatan Natar hasil proyeksi pada tahun 2014 mencapai 183 522
jiwa. Dengan luas wilayah sekitar 253,74 km2, setiap 1 km2 didiamin penduduk sebanyak
695 jiwa pada tahun 2014. Berdasarkan data tersebut diperkirakan penduduk pada tahun
2014 ter-jadi peningkatan sekitar 10152 jiwa dari tahun sebelumnya. Secara umum jumlah
penduduk laki-laki lebih banyak jika dibandingkan dengan jumlah penduduk perempuan.
Hal ini dapat dilihat dari nilai sex ratio, pada tahun 2014, untuk setiap 100 penduduk
perempuan ter-dapat 104 penduduk laki-laki.

Sementara itu komposisi penduduk berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin, yang
digambarkan dalam bentuk piramida penduduk menunjukkan bahwa frekuensi terbesar
berada pada kelompok umur 10 - 14 tahun. Lima tahun mendatang kelompok umur
tersebut akan memasuki usia produktif, dimana penduduk mampu secara ekonomi untuk
menghasilkan barang dan jasa. Di lain pihak pertambahan penduduk dari kelahiran juga
masih cukup tinggi,ini dapat dilihat dari gambar piramida kelompok umur 0 - 4 tahun.

Pada Tahun 2014 jumlah penduduk laki-laki Kecamatan Natar lebih besar dibandingkan
penduduk perempuan. Jumlah penduduk laki-laki sebanyak 93.652 jiwa sedangkan jumlah
penduduk perempuan sebanyak 89.870 jiwa. Hal ini dapat di-tunjukkan oleh sex ratio yang
nilainya 104. Dapat disimpulkan bahwa dari 104 penduduk laki-laki terdapat 100 penduduk
perempuan.

Dari 26 desa yang ada seluruhnya memiliki struktur penyebarab penduduk yang
seluruhnya penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan penduduk per-empuan.
Desa yang memiliki penduduk terbanyak yaitu Desa Hajimena sebanyak 17.515 jiwa
dengan proporsi penduduk laki-laki sebanyak 8.793 jiwa dan perempuan sebanyak 8.722
jiwa.
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Tanjungsari
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kab. Lampung Selatan

Jumlah penduduk Desa Tanjungsari pada tahun 2014 berjumlah 9.447 jiwa (BPS Kab.
Lampung Selatan, 2015). Dengan luas wilayahnya sebesar 11 Km2 maka kepadatan
penduduk Desa Tanjungsari adalah 858,82 orang/Km2. Berdasarkan data penduduk
Kecamatan Natar tahun 2010 dan 2014, diketahui bahwa laju pertumbuhan penduduk
untuk Kecamatan Natar adalah sebesar 2,44% (BPS Kab. Lampung Selatan, 2015).
Untuk komposisi penduduk Desa Tanjungsari menurut jenis kelamin tertera pada Tabel 3.

Tabel 3. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Desa Tanjungsari Tahun 2014
PENDUDUK (JIWA)
SEX RATIO
Laki-laki Perempuan Jumlah

4.908 4.539 9.447 1.08

Sumber: BPS Kab. Lampung Selatan, 2015

c. Sosial Ekonomi
Terkait sistem pemerintahan, Desa Tanjungsari yang terdiri atas 5 dusun dan 25 Rukun
Tetangga (RT) dipimpin oleh seorang Kepala Desa yang dibantu oleh seorang Sekretaris
Desa dan 5 (lima) orang Kepala Urusan (Kaur).

Terkait kondisi sosial, dengan komposisi penduduk yang terdiri atas penduduk asli dan
penduduk pendatang terdapat beraneka ragam suku bangsa maupun adat istiadat sendiri-
sendiri. Akan tetapi antara satu suku dengan suku lainnya terdapat budaya saling hormat
menghormati yang sangat kental. Bahkan terdapat asimilasi, baik dari adat maupun
budaya keseniannya. Hal ini juga menggambarkan kondisi di daerah Lampung pada
umumnya. Sebagai contoh: di suatu tempat umum misalnya di pasar, kita akan
mendengar begitu beragam bahasa yang dipakai sebagai bahasa sehari-hari. Hal inilah
yang membedakan daerah Lampung dengan daerah lainnya di Indonesia.

Untuk kondisi ekonomi, dapat dilihat dari jumlah keluarga prasejahtera s.d. sejahtera yang
terdapat di wilayah studi. Pentahapan keluarga sejahtera di Desa Tanjungsari tercantum
pada Tabel 4.
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Tanjungsari
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kab. Lampung Selatan

Tabel 4. Pentahapan Keluarga Sejahtera di Desa Tanjungsari


Jenis Keluarga Jumlah

Keluarga Prasejahtera 718

Keluarga Sejahtera I 236

Keluarga Sejahtera II 435

Keluarga Sejahtera III 615

Sumber: BPS Kab. Lampung Selatan, 2015


Berdasarkan data kependudukan di Lampung Selatan dari tahun 2010 sampai dengan
2014, diketahui bahwa jumlah anggota dalam suatu rumah tangga rata-rata sebesar 4
(empat) jiwa per rumah tangga. Terkait kondisi pendidikan di Desa Tanjungsari, sarana
pendidikan yang berada di wilayah tersebut tercantum pada Tabel 5.
Tabel 5. Jumlah Sarana Pendidikan di Desa Tanjungsari
Sarana Pendidikan Jumlah (unit)
SD / MI 2
SMP / MTs 1

SMA / SMK / MA -

Sumber: BPS Kab. Lampung Selatan, 2015

d. Kesehatan Masyarakat
Terkait dengan kondisi kesehatan masyarakat di wilayah studi maka yang perlu
digambarkan adalah terkait dengan keberadaan sarana kesehatan, jumlah tenaga
kesehatan serta jumlah kasus 10 penyakit terbanyak di wilayah studi. Untuk data jumlah
sarana kesehatan yang terdapat di Desa Tanjungsari tercantum pada Tabel 6.
Tabel 6. Jumlah Sarana Kesehatan di Desa Tanjungsari
Sarana Kesehatan Jumlah (unit)
Puskesmas Rawat Inap 1
Puskesmas Pembantu 1

Poskesdes 1

Posyandu 5

Rumah Bersalin -
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Tanjungsari
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kab. Lampung Selatan

Sarana Kesehatan Jumlah (unit)


Praktek Dokter -

Praktek Bidan 3

Balai Pengobatan -

Sumber: BPS Kab. Lampung Selatan, 2015


Sedangkan untuk data jumlah tenaga kesehatan di Desa Tanjungsari tercantum pada
Tabel 7.
Tabel 7. Jumlah Tenaga Kesehatan di Desa Tanjungsari
Tenaga Kesehatan Jumlah (unit)
Dokter -
Bidan 3

Tenaga Kesehatan Lain 2

Dukun Bayi 3

Sumber: BPS Kab. Lampung Selatan, 2015


Untuk data jumlah kasus 10 penyakit terbanyak di wilayah studi digambarkan
menggunakan data kasus 10 penyakit terbanyak di Kabupaten Lampung Selatan pada
tahun 2014, sebagaimana tercantum pada Tabel 8.
Tabel 8. Jumlah Kasus 10 Penyakit Terbanyak di Kab. Lampung Selatan Tahun 2014
Jenis Penyakit Banyaknya Kasus
1. Nasopharyngitis Acute (Common Cold) 49.584
2. Hypertensi 39.856

3. Gastristis 30.119

4. Diare dan Gastroenteritis 29.532

5. Influenza 20.700

6. Pharingitis Acute 19.079

7. Rheumatic Atritis 10.481

8. Dispepsia (Gangguan fungsi lambung) 9.905

9. Dermatitis Kontak 9.700

10.Mialgia 8.689

Sumber: BPS Kab. Lampung Selatan, 2015


Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Tanjungsari
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kab. Lampung Selatan

Informasi Mengenai Pemrakarsa

Anda mungkin juga menyukai