KATA PENGANTAR
Ir.H.Ruhban Ruzziyatno,MT.
NIP.196208191990031002
Page i
LAPORAN DPLH
REHABILITASI BENDUNGAN GRENENG
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR TABEL iii
DAFTAR GAMBAR iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Tujuan dan Manfaat DPLH 2
1.3. Justifikasi Penyusunan Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup 4
(DPLH)
1.4. Identitas Penanggung Jawab Usaha Dan/Atau Kegiatan 7
BAB II RENCANA KERJA
2.1. Lokasi Kegiatan 8
2.2. Deskripsi Kegiatan Bendungan Greneng Kab. Blora 16
BAB III UPAYA PENGELOLAAN DAN UPAYA PEMANTAUAN
LINGKUNGAN
3.1 Umum 25
3.2 Sumber, Jenis Dan Besaran Dampak Lingkungan 25
3.3 Upaya Pengelolaan Lingkungan 28
3.4 Upaya Pemantauan Lingkungan 29
3.5 Institusi Pengelolaan Dan Pemantauan Lingkungan Hidup 32
Page ii
LAPORAN DPLH
REHABILITASI BENDUNGAN GRENENG
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel. 3.1. Metode Pengumpulan Data Iklim 14
Tabel. 3.2. Parameter Kualitas Udara, Kebisingan dan Metoda Analisis 15
Tabel. 3.3. Paramater Kualitas Air Bersih dan Metoda Analisis (Untuk Air 19
Tanah)
Tabel. 3.4. Parameter Kualitas Air Sungai dan Metoda Analisis 20
Tabel. 3.5. Parameter Sifat Fisik Kimia Tanah 21
Tabel. 3.6. Metoda Pengumpulan Data Biota Akuatik 24
Tabel. 3.7. Parameter dan Metode Pengumpulan Data Sosial-Ekonomi 26
Tabel. 4.1. JADWALPELAKSANAAN PEKERJAAN 29
Tabel. 4.2. Jadwal Penugasan Tenaga Ahli, Tenaga Asisten Ahli 35
Page iii
LAPORAN DPLH
REHABILITASI BENDUNGAN GRENENG
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Peta Administrasi Kabupaten Nunukan 8
Gambar 2.1 Skema Rencana Kerja 10
Gambar 4.1 Bagan Organisasi 30
Page iv
LAPORAN DPLH
REHABILITASI BENDUNGAN GRENENG
BAB I
PENDAHULUAN
(UPL), Petunjuk Praktis Pengelolaan Lingkungan Hidup Bidang Jalan No. 01/P/BM/2014 yang
dikeluarkan Ditjen Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum, Petunjuk Pelaksanaan Dana Alokasi
Khusus Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat yang dikeluarkan tahun 2014 oleh Ditjen Cipta
Karya, Kementerian Pekerjaan Umum, PP No 6/1995 tentang Perlindungan Tanaman, Keputusan
Menteri Pertanian No.887/Kpts/OT.210/9/1997 tentang Pengendalian Hama Terpadu, dan Panduan
untuk SLPHT, Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 8 Tahun 2013 tentang Tata Laksana
Penilaian dan Pemeriksaaan Dokumen Lingkungan Hidup serta Penerbitan Izin Lingkungan,
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 14 Tahun 2010 tentang Dokumen Lingkungan Hidup bagi
Usaha dan/atau Kegiatan yang Telah Memiliki Izin Usaha dan/atau Kegiatan tetapi Belum
Memiliki Dokumen Lingkungan Hidup, dan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 45
Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungan
Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL).
PPK OPSDA II Satker OPSDA BBWS Pemali Juana menyadari bahwa sejalan dengan peran
positif dalam mendukung upaya Rehabilitasi Bendungan Greneng, ternyata juga dibarengi adanya
dampak negatif yang memerlukan pengelolaan dan pemantauan, maka melalui studi ini diharapkan
tersusunlah suatu Dokumen Lingkungan berupa Dokumen Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
(DPLH) sesuai dengan ketetapan yang diberlakukan.
Page 2
LAPORAN DPLH
REHABILITASI BENDUNGAN GRENENG
2. Manfaat
a. Bagi Bendungan Greneng:
1) Sebagai jaminan bahwa pelaksanaan kegiatan opersional tidak
merugikan masyarakat sekitarnya baik secara sosial, ekonomi maupun
kesehatan.
2) Sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan.
3) Sebagai sumber informasi penentuan masalah lingkungan yang timbul
dan upaya penanggulangannya yang tepat.
4) Sebagi acuan dalam rencana pengembangan Bendungan Greneng.
Page 3
LAPORAN DPLH
REHABILITASI BENDUNGAN GRENENG
Semua pelaku kegiatan dan usaha tentu saja sudah sangat paham dengan
dokumen lingkungan yang bernama AMDAL, UKL UPL atau SPPL. Salah satu
dokumen lingkungan tersebut diperlukan bagi usaha atau kegiatan yang akan
memulai kegiatannya. Jenis dokumen lingkungan mana yang diwajibkan,
tergantung pada jenis kegiatan dengan segala karakteristiknya. Proses
penentuan jenis dokumen lingkungan yang wajib dibuat oleh suatu rencana
usaha atau kegiatan disebut proses penapisan yang merujuk pada Permen LH
No. 11 Tahun 2006 – tentang jenis Rencana Usaha dan / atau Kegiatan yang
Wajib Dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup. Lalu
bagaimana dengan kegiatan atau usaha yang telah berjalan tetapi belum
memiliki dokumen lingkungan?
Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut pemerintah telah
mengeluarkan PermenLH No. 14 Tahun 2010 pada tanggal 7 Mei 2010, tentang
Dokumen Lingkungan Hidup Bagi Usaha dan / atau Kegiatan yang Telah
Memiliki Izin Usaha dan / atau Kegiatan Tetapi Belum Memiliki Dokumen
Lingkungan Hidup.
Dalam peraturan tersebut dinyatakan bahwa untuk kegiatan yang telah
memiliki izin usaha atau telah melakukan kegiatan konstruksi sebelum
diundangkannya UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan (3 Oktober 2009), maka wajib untuk membuat Dokumen Evaluasi
Lingkungan Hidup (DELH) bagi kegiatan yang wajib AMDAL atau Dokumen
Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) bagi kegiatan yang wajib UKL UPL.
Dalam ketentuan Pasal 121 UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, di ayat (1) menyatakan bahwa setiap
usaha dan/atau kegiatan yang telah memiliki izin usaha dan/atau kegiatan
tetapi belum memiliki dokumen Amdal wajib menyelesaikan audit lingkungan
hidup, serta ayat (2) yang yang menyebutkan dalam waktu paling lama 2 (dua)
tahun, setiap usaha dan/atau kegiatan yang telah memiliki izin usaha
Page 4
LAPORAN DPLH
REHABILITASI BENDUNGAN GRENENG
Page 6
LAPORAN DPLH
REHABILITASI BENDUNGAN GRENENG
BAB II
RENCANA KERJA
dan pendukung informasi kegiatan akan disampaikan dengan gambar situasi yang
menggambarkan lokasi pekerjaan tersebut.
Pada penjelasan berikut diharapkan bisa lebih memperjelas gambaran tentang
lokasi pekerjaan yang akan dikerjakan sesuai dengan item pekerjaan. Sesuai dengan
deskripsi pekerjaan yang diharapkan dapat menangani kebocoran pada elevasi tertentu,
pada informasi kegiatan ini muncul item pekerjaan untuk menangani hal tersebut yaitu
menggunakan geomembran tebal 2mm beserta lokasi dari pekerjaan tersebut.
BAB III
UPAYA PENGELOLAAN DAN UPAYA PEMANTAUAN
LINGKUNGAN
3.1. UMUM
Pada bagian ini akan menjelaskan tentang upaya pengelolaan dan upaya
pemantauan lingkungan. Pembahasan akan diuraikan melalui tabel/matriks. Sebelum
mengarah pada matriks akan dijelaskan terlebih dahulu isi dari dari matriks dari upaya
pengelolaan dan upaya pemantauan lingkungan.
b) Jenis dampak
Berbagai kemungkinan dampak lingkungan yang akan muncul dari sumber dampak
c) Besaran dampak
Maksud dari pemantauan lingkungan hidup adalah semua cara/metode untuk melakukan
pemantauan yang telah dilakukan/diusulkan atas kualitas lingkungan hidup yang menjadi
indikator keberhasilan pengelolaan lingkungan hidup.
Institusi pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup adalah pihak yang memadai
terkait dengan program pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup. Dalam hal imi
yang akan melaksanakan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup, melakukan
pengawasan atas pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup, dan
menerima pelaporan atas hasil pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan
hidup.