Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Minyak dan Gas Bumi termasuk salah satu kebutuhan


mendasar bagi kehidupan manusia saat terutama untuk
kebutuhan domestik dan industri. Hampir seluruh penopang
kehidupan manusia baik pada rumah tangga maupun
pekerjaan yang dilakukan sangat bergantung pada sumber
daya alam ini. Bahkan hingga saat ini belum ditemukan
alternatif yang memenuhi persyaratan baik itu secara
ekonomi ataupun teknis sebagai pengganti dari minyak
bumi dan gas bumi tersebut.

Indonesia merupakan salah satu negara produsen sekaligus


pengguna manfaat dari sumber daya ini. Salah satu
perusahaan yang mengelola dan mengatur regulasi sumber
daya minyak dan gas bumi ini adalah PT Pertamina
(Persero) yang merupakan Badan Usaha Milik Negara
(BUMN). Pembangunan terminal BBM dan terminal LPG
merupakan salah satu usaha untuk memenuhi salah satu
tugas pokok PT Pertamina (Persero) yang harus mampu
mengadakan dan mendistribusikan BBM dan LPG ke seluruh
wilayah Indonesia.

Seiring perjalanan waktu dan kemajuan teknologi, PT


Pertamina (Persero) terus melakukan pembenahan pada
sarana dan prasarana serta fasilitas pada terminal BBM dan
LPG yang ada di seluruh Indonesia, salah satunya Terminal
BBM dan LPG Teluk Kabung yang berada dalam
kewenangan PT Pertamina (Persero) Integrated Terminal
Teluk Kabung yang berada di Kel. Teluk Kabung Tengah Kec.

I- 1
PENDAHULUAN
Laporan Pendahuluan 2019
PT Pertamina (Persero) Integrated Terminal Teluk Kabung

Bungus Teluk Kabung Kota Padang Propinsi Sumatera Barat.

Pembangunan terminal Bahan Bakar Minyak (BBM) dan


terminal LPG merupakan usaha untuk mensukseskan salah
satu tugas pokok PT Pertamina (Persero) yang harus mampu
mengadakan dan mendistribusikan BBM dan LPG ke seluruh
pelosok tanah air. Untuk memperkuat dan menciptakan pola
distribusi yang efektif, maka dilakukan berbagai
penyempurnaan atau pengembangan sarana dan fasilitas,
sehingga menjamin persediaan BBM dan LPG yang tepat
mutu, tepat jumlah, tepat waktu dan tepat peruntukkannya.
Pengembangan fasilitas dan prasarana distribusi juga
merupakan upaya untuk meningkatkan ketahanan energi
nasional sekaligus mendukung program-program pemerintah
seperti BBM satu harga dan konversi minyak tanah ke LPG.

Terminal BBM Teluk Kabung merupakan salah satu terminal


yang berada di wilayah kerja PT Pertamina (Persero)
Integrated Terminal Teluk Kabung dan berlokasi di Kota
Padang dengan wilayah kerja meliputi Provinsi Sumatera
Barat dan Riau. Terminal BBM Teluk Kabung dibangun pada
tahun 1994 dan mulai dioperasikan pada tahun 1995
sebagai pengganti Depot Teluk Bayur yang dihentikan
operasinya akibat tidak dapat dikembangkan dan berada
dekat dengan dermaga umum. Pada tahun 1988 sampai
dengan 1993, penambahan daya tampung BBM dilakukan
dengan cara menempatkan tangker besar pada perairan
Teluk Bungus. Sistem ini disebut STS (Ship to Ship). Sistem
STS dilakukan dengan membawa BBM dari kilang memakai
tangker besar, kemudian dibongkar pada tangker besar lain
di Teluk Bungus. Dari tangker besar tersebut di bagi-bagikan

I- 2
PENDAHULUAN
Laporan Pendahuluan 2019
PT Pertamina (Persero) Integrated Terminal Teluk Kabung

ke tanker kecil untuk dibawa ke depot-depot tujuan. Namun,


sehubungan biaya operasional STS cukup besar, maka PT
Pertamina (Persero) membangun terminal transit di Teluk
Kabung sebagai pengganti STS. Terminal transit BBM di Teluk
Kabung mulai beroperasi pada tahun 1995 namun sekarang
menjadi Terminal BBM Teluk Kabung.

Pembangunan depot LPG di PT Pertamina (Persero)


Integrated Terminal Teluk Kabung dilakukan untuk
mendukung program konversi minyak tanah ke LPG, dimana
pada tahun 2014 program tersebut telah mulai diterapkan di
wilayah Sumatera Barat. Pada awalnya, pembangunan depot
LPG hanya melayani proses penerimaan dan penyaluran
LPG. Proses penerimaan yaitu proses dimana LPG diterima
dari dari kapal tangker di dermaga kemudian LPG disalurkan
langsung menggunakan pipa ke skid tank (mobil tangki)
pada fasilitas pengisian/ filling shed. Selanjutnya, skid tank
dibawa menuju SP(P)BE untuk didistribusikan. Namun, untuk
meningkatkan efektivitas proses distribusi, pada tahun 2017
dilakukan pengembangan terhadap pembangunan fasilitas
depot LPG. Adapun fasilitas yang dibangun, yaitu berupa 2
(dua) unit tangki timbun dengan kapasitas masing-
masingnya 1500 MT, pipanisasi LPG dari filling shed ke
tangki timbun, dan 1 (unit) tangki air dengan kapasitas 5 KL.

Pembangunan dan pembenahan serta operasional Terminal


BBM dan LPG Teluk kabung akan membawa dampak positif
bagi masyarakat luas khususnya masyarakat Sumatera
Barat dan Riau. Namun, tidak dapat dikesampingkan pula
bahwa kegiatan operasional Pembangunan dan pembenahan
serta operasional terminal BBM dan depot LPG Teluk kabung

I- 3
PENDAHULUAN
Laporan Pendahuluan 2019
PT Pertamina (Persero) Integrated Terminal Teluk Kabung

akan memberikan dampak bagi lingkungan sekitar


khususnya bagi lingkungan hidup. Oleh sebab itu, diperlukan
suatu upaya agar dapak negatif yang ditimbulkan dapat
diatasi. Melalui Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup, mengharuskan adanya upaya
perlindungan dan pengelolaan terhadap dampak lingkungan
agar pembangunan yang dilakukan dapat berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan.

Dalam proses perlindungan dan pengelolaan lingkungan


hidup tersebut, terdapat beberapa instrumen pencegahan
yang dapat dilakukan yang diantaranya dapat berupa
Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
(Amdal). Adapun kriteria usaha dan/atau kegiatan yang
wajib memiliki dokumen Amdal diatur pada Peraturan
Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2012 tentang
Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Memiliki
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL).
Dalam Peraturan Menteri tersebut syarat suatu usaha
dan/atau kegiatan yang wajib memiliki dokumen Amdal
diantaranya adalah pembangunan dengan luas lahan ≥ 5 Ha
dan/atau luas bangunan ≥10.000 m2, pembangunan
dermaga dengan panjang ≥ 200 m dan tekanan pada
pipanisasi minyak bumi, gas bumi dan bahan bakar di laut
sebesar ≥16 bar. Dengan demikian, kegiatan pembangunan
dan pembenahan serta operasional Terminal BBM dan LPG
Teluk kabung dengan luas lahan ± 19,94 Ha dengan panjang
dermaga ≥ 200 m dan desain tekanan maksimal perpipaan

I- 4
PENDAHULUAN
Laporan Pendahuluan 2019
PT Pertamina (Persero) Integrated Terminal Teluk Kabung

penyaluran LPG adalah 18 bar wajib memiliki dokumen


Amdal.

Pada saat ini, kegiatan pembangunan dan pembenahan


serta operasional Terminal BBM dan LPG Teluk kabung,
khususnya pembangunan fasilitas pembangunan tangki
timbun LPG, Pipanisasi LPG dan tangki air untuk kebutuhan
operasional terminal BBM dan LPG Teluk Kabung telah
berlangsung hingga tahap konstruksi. Dengan demikian,
berdasarkan Surat Edaran Menteri Negara Lingkungan Hidup
dan Kehutanan Nomor: S.541/Menlhk/ Sekjen/PLA.4/12/2016
tanggal 28 Desember 2016 tentang Penyelesaian Dokumen
Lingkungan Hidup Bagi Kegiatan yang Telah Berjalan dan
dan Surat Edaran Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor SE.7/ Menlhk/ Setjen/ PLA.4/ 12/ 2016 tanggal 28
Desember 2016 tentang Kewajiban Memiliki Dokumen
Lingkungan Hidup Bagi Orang Perseorangan atau Badan
Usaha yang Telah Memiliki Izin Usaha dan/atau Kegiatan
berupa kewajiban menyusun Dokumen Evaluasi Lingkungan
Hidup (DELH) untuk kegiatan yang wajib Amdal dan
menyusun Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH)
untuk kegiatan yang wajib UKL UPL, kegiatan pembangunan
dan pembenahan serta operasional Terminal BBM dan LPG
Teluk kabung wajib memiliki Dokumen Evaluasi Lingkungan
Hidup (DELH). Adapun pedoman penulisan dokumen
tersebut merujuk pada Peraturan Menteri Negara
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : P.102/ MENLHK/
SETJEN/ KUM.1/ 12/ 2016 tentang Pedoman Penyusunan
Dokumen Lingkungan Hidup Bagi Usaha dan/atau Kegiatan
Tetapi Belum Memiliki Dokumen Lingkungan Hidup.

I- 5
PENDAHULUAN
Laporan Pendahuluan 2019
PT Pertamina (Persero) Integrated Terminal Teluk Kabung

1.2 Maksud dan Tujuan

a. Maksud
Maksud dari Pekerjaan Penyusunan Dokumen Evaluasi
Lingkungan Hidup Kegiatan Operasional PT Pertamina
(Persero) Integrated Terminal Teluk Kabung adalah untuk
mengeliminir dan mengurangi dampak kerusakan terhadap
lingkungan akibat kegiatan yang berlangsung.

b. Tujuan
Tujuan pekerjaan ini adalah untuk melaksanakan kegiatan
Penyusunan Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup Kegiatan
Operasional PT Pertamina (Persero) Integrated Terminal
Teluk Kabung dengan memperhatikan dampaknya terhadap
kerusakan lingkungan sehingga didapatkannya izin
lingkungan.

1.3 Lingkup Kegiatan

Lingkup kegiatan dalam Dokumen Evaluasi Lingkungan


Hidup Kegiatan Operasional PT Pertamina (Persero)
Integrated Terminal Teluk Kabung yaitu mengevaluasi
pengelolaan lingkungan hidup yang telah dijalankan pada
terminal BBM dan depot LPG.

1.4 Sistematika Laporan

Sistematika Laporan Pendahuluan disusun berdasarkan


Kerangka Acuan Kerja (KAK), dan Pengalaman Konsultan
dalam pekerjaan sejenis, dengan sistematika sebagai
berikut:
BAB I Pada bab pendahuluan ini menyajikan latar
belakang, maksud dan tujuan penyusunan
I- 6
PENDAHULUAN
Laporan Pendahuluan 2019
PT Pertamina (Persero) Integrated Terminal Teluk Kabung

Dokumen Lingkungan, lokasi kegiatan dan


sistematika laporan.
BAB II Menguraikan mengenai informasi kegiatan, lokasi
kegiatan serta ruang lingkup kegiatan yang akan
dilaksanakan.
BAB III Menguraikan tentang tahapan pelaksanaan
pekerjaan yang digunakan oleh konsultan didalam
rangka melakukan kegiatan di lapangan sampai
dengan penyusunan laporan.

I- 7
PENDAHULUAN

Anda mungkin juga menyukai