Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

Penyusunan UKL-UPL Pembangunan Rest Area


Kabupaten Jeneponto

BAB 1
IDENTITAS PEMRAKARSA

A. IDENTITAS PEMRAKARSA
Pemrakarsa kegiatan Rencana Pembangunan Rest Area Kabupaten dengan luas 3,5 Ha
adalah ;

Nama Instansi : Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan


Provinsi Sulawesi Selatan.

Alamat : Jalan A.P. Pettarani No. 90 Makassar

Penanggung Jawab : Ir. A. Taufiq Saleh Asapa, MT

Tim Penyusun UKL dan UPL

Nama Perusahaan : PT. Media Spasial Konsultan


Tim Penyusun : Ir. Lahodding (Teknik Lingkungan)

B. LATAR BELAKANG
Aktivitas pembangunan infrastruktur sering memberikan dampak positif dan dampak
negatif berupa meningkatnya tekanan terhadap lingkungan hidup di sekitar kita. Hal ini
terjadi karena pembangunan yang kurang memperhatikan daya dukung dan daya tampung
lingkungan setempat, pada akhirnya menyebabkan kerusakan lingkungan. Kerusakan

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman Dan Pertanahan Bab 1 - 1


Provinsi Sulawesi Selatan
LAPORAN PENDAHULUAN
Penyusunan UKL-UPL Pembangunan Rest Area
Kabupaten Jeneponto

lingkungan tersebut menjadi tanggung jawab bersama seluruh lapisan masyarakat,


pemerintah dan pihak swasta. Berdasarkan permasalahan tersebut maka pemerintah
mempunyai kebijakan di bidang lingkungan hidup. Salah satu upaya yang harus dilakukan
untuk mamaksimalkan dampak positif dan meminimalisir dampak negatif yang timbul dari
suatu usaha dan/atau kegiatan maka diberlakukan kewajiban dalam penyusunan studi
kelayakan lingkungan UKL-UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup) bagi pemrakarsa usaha dan/ataukegiatan. Studi ini
merupakan studi kelayakan lingkungan yang harus dibuat oleh pemrakarsa usaha
dan/ataukegiatan, sehingga melalui dokumen ini dapat diprakirakan dampak yang akan
timbul dari suatu kegiatan kemudian bagaimana dampak tersebut dikelola baik dampak
negatif maupun dampak positif. Pemantauan lingkungan hidup yang dilakukan secara
kontinyu dimaksudkan untuk mendapatkan data selengkap mungkin dan bagaimana
kecenderungan data tersebut.

Untuk memenuhi persyaratan pengelolaan lingkungan sebagaimana dinyatakan dalam


Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 tahun 1999 tentang Analisa Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup pada pasal 3 ayat 4 bahwa bagi rencana usaha dan/atau
kegiatan di luar usaha dan/atau kegiatan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 wajib
melakukan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan
Hidup yang pembinaanya berada pada instansi yang membidangi usaha dan/atau kegiatan.
Serta keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 86 tahun 2002
Tentang Pedoman Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup.

Dimana didalamnya akan dinyatakan rencana atau kegiatan pengelolaan dan pemantauan
terhadap komponen lingkungan yang terkena dampak dari kegiatan/usaha. Diharapkan
dengan adanya dokumen UKL/UPL ini dampak negatif terhadap lingkungan dapat dikurangi
dan sedikit demi sedikit dihilangkan dengan upaya-upaya perbaikan yang berkelanjutan.

Sesuai dengan PP No. 27 tahun 1999 tentang Amdal, serta berbagai perangkat peraturan
perundangan lainnya yang berkaitan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan, khususnya
KEPMENLH No. 11 tahun 2006 tentang Jenis Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib
Dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL), kegiatan
Pembangunan Rest Area Di Kabupaten Jeneponto termasuk kategori kegiatan yang tidak
wajib dilengkapi dengan Studi AMDAL, sehingga harus melakukan studi UKL-UPL sebagai
bagian dari studi kelayakan kegiatan proyek dilihat dari aspek lingkungan hidup.

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman Dan Pertanahan Bab 1 - 2


Provinsi Sulawesi Selatan
LAPORAN PENDAHULUAN
Penyusunan UKL-UPL Pembangunan Rest Area
Kabupaten Jeneponto

Di samping berbagai dampak positif yang diharapkan, muncul juga berbagai dampak
negatif yang tidak diinginkan terhadap lingkungan hidup sebagai efek dari kegiatan
pembangunan hotel. Oleh karena itu, dalam setiap kegiatan pembangunannya harus pula
diikuti dengan kegiatan pengelolaan lingkungan yang diarahkan pada upaya untuk
mencegah atau menanggulangi dampak negatif dan mengembangkan dampak positif agar
manfaat yang diperoleh dari kegiatan pembangunan dapat dioptimalkan dan berkelanjutan.
Studi UKL-UPL yang dilakukan merupakan bagian dari proses perencanaan dalam kerangka
operasional komitmen dan kebijakan lingkungan hidup

Bilamana mengarah ke deteriosasi lingkungan yang lebih besar, maka upaya pengelolaan
dan pemantauan lingkungan perlu diperbaiki. Dengan melaksanakan pemantauan yang
baik, diharapkan dapat diperoleh kegiatan pembangunan yang berwawasan lingkungan.
Konsistensi pemantauan tidak saja dimaksudkan dengan metode pemantauan, tetapi juga
lokasi dan waktu pemantauan. Metode pemantauan yang berubah-ubah akan
menghasilkan data yang sulit dicari hubungannya. Hal yang sama bila pemantauan
dilaksanakan berpindah-pindah, terdapat kemungkinan bahwa data yang dihasilkan sudah
terkontaminasi oleh pencemar dari kegiatan lain, sehingga data yang diperoleh tidak akurat
lagi. Waktu pemantauan diperlukan agar supaya dapat dilihat kemungkinan terjadinya
pengaruh alam (untuk data fisik-kimia dan biologi), sedangkan untuk data sosial, faktor
waktu tetap perlu diperhatikan karena dalam kurun waktu yang panjang, perubahan-
perubahan sosial dapat terjadi.

Maka dari itu, Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan Provinsi Sulawesi
Selatan dengan dasar mengacu kepada Surat Deputi Menteri Negara Lingkungan Hidup
Bidang Tata Lingungan Nomor B-5326/Dep.I.1/LH/07/2010 Prihal Penyampaian Daftar
Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib dilengkapi dengan UKL-UPL, akan
melaksanakan kegiatan UKL-UPL Rencana Pembangunan Rest Area Kabupaten Jeneponto
Provinsi Sulawesi Selatan, yang diharapkan pada tahap pelaksanaan konstruksi tidak
menimbulkan kerusakan lingkungan.

C. MAKSUD, TUJUAN, DAN KEGUNAAN


Maksud dilaksanakannya penyusunan UKL dan UPL Pembangunan Rest Area Kabupaten
Jeneponto adalah:
§ Merumuskan tindakan pengelolaan dampak yang mungkin timbul dan upaya
pemantauannya untuk menilai keberhasilan upaya pengelolaan yang telah dilakukan.

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman Dan Pertanahan Bab 1 - 3


Provinsi Sulawesi Selatan
LAPORAN PENDAHULUAN
Penyusunan UKL-UPL Pembangunan Rest Area
Kabupaten Jeneponto

§ Memberikan informasi kepada instansi dan masyarakat tentang pengelolaan


danpemantauan dampak lingkungan sebagai akibat kegiatan yang telah dilaksanakan.
§ Melaksanakan ketentuan perundang-undangan yang berlaku sebagai wujud upaya
menunjang konsep pembangunan yang berwawasan lingkungan.
Untuk mencapai tujuan secara menyeluruh dari penyusunan dokumen UKL dan UPL
Rencana Pembangunan Rest Area Kabupaten Jeneponto adalah :

1. Mengidentifikasi rencana kegiatan Pembangunan pada setiap tahapan kegiatan, mulai


dari tahap pra-konstruksi, tahap konstruksi dan pasca-konstruksi, yang diperkirakan
menimbulkan dampak terhadap komponen lingkungan.

2. Mengidentifikasi rona lingkungan awal, terutama yang diperkirakan akan terkena


dampak dari kegiatan yang bersangkutan.

3. Memberikan masukan/acuan terhadap terjadinya perubahan/lingkungan yang akan


terjadi maupun upaya meminimalkan dampak negatifnya dan mempertahankan
dampak positifnya.
Sebagai masukan pelaksanaan awal dalam upaya pengelolaan lingkungan maupun upaya
pemantauan yang nantinya dapat dipergunakan atau sebagai acuan bagi instansi teknis
terkait selaku pihak Pemrakarsa untuk melakukan tindakan sistem pengelolaan dan
pemantauan lingkungan.
Penyusunan UKL dan UPL Pembangunan Rest Area Kabupaten Jeneponto memiliki
kegunaan sebagai berikut:

1. Sebagai masukan bagi pemrakarsa dalam melaksanakan Upaya Pengelolaan


Lingkungan sehingga dapat berfungsi sebagaimana yang diinginkan, pertimbangan
dalam proses pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan Rencana
Pembangunan Rest Area Kabupaten Jeneponto.

2. Digunakan untuk menentukan kebijakan pengelolaan ditinjau dari aspek fisik, kimiawi
dan aspek sosial ekonomi dan budaya. Disamping itu dokumen UKL dan UPL ini bersifat
terbuka dan dapat dipakai untuk tujuan-tujuan dalam rangka pembangunan yang
berwawasan lingkungan, sebagai syarat untuk memberikan izin pada pemrakarsa.
Disisi lain dokumen UKL dan UPL juga sering dipakai pemerintah sebagai acuan dalam
melaksanakan pengawasan terhadap kegiatan tersebut maupun dampak yang
diperkirakan akan timbul.

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman Dan Pertanahan Bab 1 - 4


Provinsi Sulawesi Selatan
LAPORAN PENDAHULUAN
Penyusunan UKL-UPL Pembangunan Rest Area
Kabupaten Jeneponto

3. Sebagai informasi yang dapat diketahui oleh masyarakat jika terjadi perubahan
lingkungan yang bersifat dampak negatif maupun yang bersifat positif akibat kegiatan
Pembangunan Rest Area Kabupaten Jeneponto.

D. LINGKUP KEGIATAN
Ruang lingkup pekerjaan UKL-UPL Pembangunan Rest Area Kabupaten Jeneponto meliputi
komponen yang ditelaah dan batas wilayah studi. Penyusunan UKL-UPL komponen yang
ditelaah adalah sebagai berikut:

a. Rencana Kegiatan yang dikaji Dalam hal ini penyusunan UKL-UPL Pembangunan Rest
Area di Kabupaten Jeneponto berkewajiban mengumpulkan data dan memberikan
uraian tentang rencana kegiatan pekerjaan, khususnya kegiatan pekerjaan yang
berpotensi menimbulkan dampak.
b. Komponen Lingkungan yang dikaji Penyusunan UKL-UPL Pembangunan Rest Area di
Kabupaten Jeneponto berkewajiban dalam pengumpulan, analisis dan evaluasi data-
data lingkungan khususnya komponen lingkungan yang berpotensi terkena dampak.
c. Kajian Dampak Lingkungan yang Akan Terjadi Penyusunan UKL-UPL Pembangunan
Rest Area Kabupaten Jenepontomemprakirakan dan menganalisis serta mengevaluasi
dampak yang diperkirakan akan timbul dengan dibuat ringkasan dampak dalam bentuk
tabulasi.
d. Kajian UKL-UPL Penyusunan UKL-UPL Pembangunan Rest Area Kabupaten Jeneponto
merumuskan upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang dituangkan dalam
matriks UKL-UPL.

Wilayah Kegiatan Batas wilayah studi bagi penyusunan UKL-UPL ditentukan oleh batas
kegiatan pekerjaan, batas ekologi, batas administrasi dan batas sosial. Batas wilayah studi
dimaksudkan untuk dapat memberikan kemudahan serta membatasi lingkup kegiatan studi
sesuai dengan fokus dan sasaran kegiatan dalam Pembangunan Rest Area Kabupaten
Jeneponto.

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman Dan Pertanahan Bab 1 - 5


Provinsi Sulawesi Selatan
LAPORAN PENDAHULUAN
Penyusunan UKL-UPL Pembangunan Rest Area
Kabupaten Jeneponto

E. DASAR HUKUM
Rencana Pembangunan Rest Area Kabupaten Jeneponto, di lingkungan Borong Untia Desa
Karama Kecamatan Bangkala mengacu kepada sejumlah peraturan/undang-undang,
peraturan pemerintah, peraturan daerah provinsi dan kabupaten, keputusan menteri, yang
terkait dengan pembangunan yang berwawasan lingkungan dan sekaligus menjadi acuan
dalam penyusunan dokumen UKL-UPL.
a. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
b. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan
Lingkungan Hidup;
d. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan;
e. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2012 tentang Jenis Usaha
dan/atau Kegiatan yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup;
f. Surat Deputi Menteri Negara Lingkungan Hidup Bidang Tata Lingungan Nomor
B5326/Dep.I.1/LH/o7/2010 tentang Hal Penyampaian Daftar Jenis Rencana Usaha
dan/atau Kegiatan yang Wajib dilengkapi dengan UKL-UPL.

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman Dan Pertanahan Bab 1 - 6


Provinsi Sulawesi Selatan

Anda mungkin juga menyukai