Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN

HASIL UPAYA PELAKSANAAN


PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN PERIODE
JUNI – DESEMBER
2021

RSUD BATARA GURU BELOPA


JL.SAWERIGADING LEBANI
KECEMATAN BELOPA UTARA
KABUPATEN LUWU
KATA PENGANTAR

Puji sukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah mencurahkan rahmat
sehingga pelaporan pemantauan pelaksanaan UKL-UPL periode Januari – Juni 2018 dapat
kami selesaikan sesuai kemampuan kami .

Pelaksanaan program pengelolaan lingkungan yang kami kerjakan di sesuaikan


dengan pedoman tertuang dalam dokumen UKL-UPL dan mengacu pada surat keputusan
Bupati Nomor : 171/VII/2003 tanggal 17 Juli 2003 dan Surat Keputusan Gubernur Sulawesi
Selatan nomor : 14 tahun 2003

Kami sadar masih banyak kekurangan didalam pembuatan laporan UKL-UPL ini dan
kami harapkan saran yang membangun agar selanjutnya kami bisa memperbaiki segala
kekurangan yang ada,dan kami ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu program pengelolaan lingkungan pada RSUD Batara Guru Belopa Kab.Luwu.

Belopa,31 Desember 2020

Penyusun

Direktur RSUD Batara Guru Belopa

dr. H. Daud Mustakim,M.Kes


Pangkat : Pembina
Nip : 19790115 200903 1002
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dengan dikembangka nya Kabupaten Luwu menjadi beberapa wilayah yaitu Luwu
Utara dan Kota Palopo , maka otomatis segala sarana dan prasaran kota seperti
Rumah sakit Umum,Terminal Pasar,Jaringan Daerah Kabupaten Luwu di pusat ibu
Kota Kabupaten yang baru di pindahkan ke Belopa.
Posisi kota Belopa berada kurang lebih 60 km dari kota Palopo arah kekota
Makassar, pada ketinggian kurang lebih di bawah 25 meter diatas permukaan laut.Suhu
udara kota Belopa berlkisar antara 28-32 derajat celcius .Jarak pantai kekota Belopa
kurang lebih 3 km.
Fasilitas kesehatan masyarakat kota belopa sebelumnya dilayani oleh Puskesmas di
kecematan Belopa yang berada di pusat kota Belopa, kemudian dibangun baru fasilitas
Rumah Sakit Umum Daerah Batara Guru Belopa kurang lebih 3 meter dari pusat kota
ke Kelurahan Pammanu Desa Lebani. Sarana Kesehatan ini di bangun secara bertahap
yang di biayai dengan anggaran Pemerintah Daerah.Fasilitas kesehatan Puskesmas
sudah mempunyai sarana perawatan rawat inap terutama untuk ibu
melahirkan.Sedangkan jumlah dokter special belum tersedia,yang ada hanya dokter
PTTdan Mantri.
Atas pertimbangan tingkat kepentingan pelayanan kesehatan yang saat ini sangat
diperlukan dan memudahkan pencapaian lokasi Rumah Sakit Umum ini, maka
perkembangan pelayanan kesehatan untuk RSUD Batara Guru ini, akan terus
meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk di kota Belopa dan
Kabupaten – kabupaten sekitarnya.
Sehingga diperlukan adanya penelitian kegiatan RSU sejauh mana dampak penting
negatif atau positif yang sedang berlangsung dari kegiatan RSUD Batara Guru Belopa
yang akan mengen ai lingkungan disekitarnya,Untuk dapat diarahkan Pengelolaan dan
Pemantauan Lingkungannya (UKL-UPL)
Sadar Penyusunan Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Pemantauan Lingkungan
adalah pada Kepmen Lingkungan Hidup yang menyatakan bahwa untuk RSU type A
dan B dengan kapasitas tempat tidur lebih dari 200 yang wajib menyusun AMDAL
( Analisis Mengenai Dampak Lingkungan), sedangkan jika jumlah kapasitas tempat
tidur kurang lebih dari 200 yang wajib menyusun RKL-RPL saja. Demikian pula dalam
perkembangan pelayanan selanjutnya setiap akreditasi RSU untuk meningkatkan kelas
pelayanan mulai dari RSU type D dan C ketingkat diatasnya harus dilengkapi dengan
laporan UKL-UPL atau SOP.
B. Maksud Dan Tujuan Serta Kegunaan
Pengelolaan Lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah Batara Guru Belopa
Kabupaten Luwu sebagai dasar arahan kegiatan yang perlu dilakukan dalam upaya
tetap menjaga perubahan lingkungan akibat kegiatan usaha sesuai ketentuian dengan
batas yang diperkenangkan dalam aturan lingkungan hidup.
Penyusunan Upaya Pengelolaan Lingkungan ini, dapat digunakan untuk dasar
pemikiran dalam meningkatkan usaha atau pengelolaan kegiatan rutin, termasuk
didalamnya adalah mempertimbangkan teknik dan cara pengelolaan ,pembiayaan
,serta petugas yang mengelola dari pihak pemrakarsa, dan pemantauan dari
pemerintah Daerah setempat serta instansi terkait.
1. Maksud
 Maksud penyusunan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup untuk
memberikan pertimbangan ekonomi lingkungan sebagai dasar untuk
memberikan kompensasi atas sumber daya alam yang tidak dapat pulih,
hilang atau rusak ( baik dalam arti social,ekonomi,dan ekologis0 sebagai
akibat kegiatan usaha.
 Maksud dari Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup untuk kegiatan RSU
adalah untuk memeriksa, mengawasi dan memberikan saran serta
pertimbangan tindak lanjut atas kegiatan usaha yang mempunyai
kecenderungan akan menurunkan kualitas lingkungan hidup,atas dasar
hasil penelitian laboratorium dari pengambil;an sampel hasil kegiatan
usaha.
2. Tujuan
 Menghindari atau mencegah dampak negatif yang terjadi akibat kegiatan
usaha, atau dasar tinjauan terhadap tata letak site (kompleks) dan
bangunan, (tata ruang makro dan mikro), asilitas sarana dan prasarana
yang tersedia, bidang-bidang kegiatan usaha yang akan menimbulkan
dampak negative.
 Menanggulangi, meminimilasi atau mengendalikan dampak negatif yang
timbul saat kegiatan berlangsung / beroperasi maupun hingga saat
kegiatan usaha berakhir atau sesudah kegiatan berlangsung
 Meningkatkan dampak positif sehingga damapk tersebut dapat
memberikan mamfaat yang lebih besar kepada pemrakarsa maupun
pihak lain terutama masyarakat yang turut menikmati dampak positif,
untuk usaha peningkatan tersebut perlu saran tindak lanjut.
3. Kegunaan Penyusunan UKL ( Upaya Pengelolaan Lingkungan)
Upaya Pengelolaan Lingkungan dapat digunakan untuk :
 Memahami fenomena-fenomena yang terjadi pada berbagai tingkatan dari
dari tingkatan proyek (untuk memahami perilaku dampak yang timbul
akibat kegiatan usaha sampai ke tingkat kawasan atau bahkan regional
pada skala masalah yang dihadapi jika ada).
 Pengamatan kegiatan usaha secara sistematisdalam periode waktu
tertentu secara berulang dan terencana, dengan orientasi untuk setiap
masalah komponen lingkungan yang telah direkomendasikan mempunyai
dampak negatif atau dampak positif penting dan tidak penting sebagai
dampak utama atau dampak ikutannya.
4. Kegunaan Penyusunan UPL (Upaya Pemantauan Lingkungan) yaitu :
 Pengendalian dan pengarahan kedalaman isu-isu pokok kegiatan yang
mempengaruhi dampak negatif dan usaha meningkatkan dampak positif
penting yang strategis,melalui kajian ilmu dan aturan standart criteria
batas baku mutu, sehingga persyaratan pengendalian, penanggulangan
dampak dalam batasan waktu dan jenis kegiatan yang diukur
berdasarkan tingkat kepentingan dan tolak ukur tertentu yang dapat
dinilai berdasarkan ekonomis,fisik,social,dan kepentingan masyarakat
umum.
 Sebagai alat control pada pemrakarsa maupun Pemerintah Daerah atas
adanya kegiatan usaha yang mempunyai penyimpanan sehingga
menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan dan menurunnya kualitas
lingkungan hidup.
C. Dasar Hukum Dan Peraturan Kebijaksanaan Lingkungan
Maksud kebijaksanaan lingkungan adalah untuk pengelolaan yang berpedoman
pada peraturan dan ketentuan yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah
setempat maupun aturan dari pemerintah Pusat melalui Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup, atau BAPEDALDA Kabupaten Luwu.
1. Acuan dasar dalam penyusunan UKL adalah
 Undang – undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaa
Lingkungan Hidup
 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia no 27 tahun 1999 tentang
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
 Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor KEP-
30/MENLH/10/1999 tanggal 12 Oktober 1999 tentang Panduan
Penyusunan Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan ( UKL ) dan
Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) beserta lampiran dan
rekomendasinya.
 Surat Edaran Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : B –
1993/MENLH/12/1999 tanggal 10 Desember 1999 Perihal saran dan
Masukan Pelaksanaan UKL – UPL.
2. Dasar Hukum dan Peraturannya adalah :
 Surat Keputusan Bupati Nomor : 171/VII/2003 tanggal 17 Juli 2003
tentang PEMBENTUKAN TIM PENILAI ANALISIS MENGENAI DAMPAK
LINGKUNGAN ( AMDAL ) , RENCANA / UPAYA PENGELOLAAN
LINGKUNGAN ( RPL/UKL ),DANRENCANA PEMANTAUAN
LINGKUNGAN ( RPL/UPL), BAGI SETIAP USAHA DAN / ATAU
KEGIATAN YANG BERDAMPAK TERHADAP LINGKUNGAN DALAM
WILAYAH KABUPATEN LUWU TAHUN 2003 (terlampir)
 Surat Keputusan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor : 14 Tahun 2003,
tentang Pengelolaan , Pengedalian pencemaran Air Udara, Penetapan
Baku Mutu Limbah Cair, Baku mutu Udara Ambien dan Emisi serta Baku
Tingkat gangguan Kegiatan yang beroperasi di Propinsi Sulawesi
Selatan.
D. Gambaran Lokasi RSUD Batara Guru Belopa
Adapun gambaran lokasi kegiatan pada wilayah RSUD Batara Guru Belopa
yaitu :
Rumah Sakit Umum Daerah Batara Guru Belopa Type C terletak di jalan
Tomakaka Lebani Kecematan Belopa Utara Kabupaten Luwu Sulawesi – selatan.
Titik Koordinat Lokasi
 South : 2°3 LS- 3°6’ LS
 East : 120°2BT- 120°8 BT

Batas – batas Lokasi Site adalah :


 Sebelah utara : Jalan Kompleks lebar 6 meter Perumahan
dan Sawah
 Sebelah timur : Rumah warga dan sebagian Sawah
 Sebelah Selatan : Saluran Irigasi, Rumah Warga dan Sawah
 Sebelah Barat : Sawah dan Rumah Kepala Desa Lebani
Keadaan Fisik Lingkungan :
 Lokasi Rumah Sakit Umum Batara Guru Belopa di Kabupaten Luwu,
tepatnya posisi 3°57’39” samapi 119°43’40” bujur timur
 Tata letak bangunan dan keadaan fisik bangunan gedung serta fasilitas
sarana dan prasarana lingkungan pada masterplan RSUD Batara Guru
Belopa terletak didepan kompleks, merupakan bangunan Poliklinik dan
sarana Administrasi RS.
Keadaan Struktur Tanah dan Permukaan Lahan :
 Keadaan permukaan tanah di lokasi RSUD Batara Guru Belopa adalah
pada tanah datar yang merupakan tanah bekas sawah yang telah
dibebaskan dan di matangkan dengan menimbun pada beberapa lokasi
bangunan.
 Struktur tanah merupakan campuran pasir , tanah dan batuan bekas
jenis kongklomerat yang keras dan tidak porius. Sehingga mempunyai
daya resapan air yang kurang.
Luas Lahan RSUD Batara Guru Belopa :
Pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah Batara Guru belopa dilakukan diatas
lahan dengan luas 6,5 hektar (65.000M²),dengan jumlah bangunan antara lain.
 Gedung kantor dan Poliklinik dan Ruang Perawatan berlantai 3 dengan
luas 16.300 M².
 Gedung Farmasi yang dialih ungsikan menjadi gedung Perawatan Kelas
III dengan luas 396 M².
 Gedung Radiologi dengan luas 353 M².
 Ruang Inap Vip dengan luas 670 M².
 Ruang Inap Kelas I dengan luas 670 M².
 Ruang Inap Kelas II dengan luas 670 M².
 UGD ( Unit Gawat Darurat ) dengan luas 644 M².
 Rumah Dinas Dokter dengan luas 114 M².
 Gedung Genset dengan luas 16 M².
 Gedung Operasi dengan luas 644 M².
 Laboratorium dengan luas 644 M².
E. Fasilitas Rumah Sakit Umum Daerah Batara Guru Belopa
1. Fasilitas Utama
Fasilitas utama yang ada di RSUD Batara Guru Belopa dapat digambarkan
sebagai berikut :
a. Instalasi Unit Gawat Darurat
b. Instalasi Rawat Inap
Pelayanan medic rawat inap dapat dilihat pada table beikut :
Tabel Deskripsi layanan dan kapasitas fasilitas utama
Jenis Pelayanan Kapasitas Ruangan ( orang )
VIP 12
ICU 17
Kelas I 14
Kelas II 18
Kelas III
Interna Laki 17
Interna Perempuan 16
Kelas III Bedah
 Bedah Laki 16
 Bedah Perempuan 17
Perawatan Obgyn
Vip Obgyn 6
 Kelas I Obgyn 9
Kelas II Obgyn 7
Kelas III Obgyn 15
Perawatan Anak
 Kelas I Anak 1
 Kelas II Anak 2
 Kelas III Anak 18
Jumlah 185

c. Instalasi Rawat Jalan


Instalasi rawat jalan yang dilayani terdiri dari :
 Poliklinik Umum
 Poliklinik Penyakit Dalam
 Poliklinik Kebidanan dan Kandungan
 Poliklinik KB
 Poliklinik Anak
 Poliklinik Bedah
 Poliklinik Gigi dan Mulut
 Poliklinik Jiwa
 Poliklinik Mata
 Poliklinik THT
 Poliklinik Saraf
 Poliklinik Kulit- kelamin
 Poliklinik Gizi
 Poliklinik Perawatan Luka
 HD
Pelayanan rawat jalan juga di lengkapi dengan instalasi rawat darurat.
d. Instalasi Insetif care Unit dan Perawatan
e. Instalasi Kamar Jenazah
f. Private dan Cardiac Centre
2. Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan di RSUD Batara Guru Belopa dapat di
bedakan menjadi empat bagian antara lain :
a. Pelayanan Penunjang
Instalasi Farmasi
Laboratorium
Radiologi
Kamar Operasi
Fisioterapi
Gizi
Kesling
Ruang Peralatan Medis
Genzet
IPAL
Incenerator
UTD
Laundry
CSSD
Armada Ambulance
IPRS
Keuangan
Tata Usaha
Penunjang Medik
Penunjang Non Medik
Sarana dan Prasarana
Bidang Perencanaan
Bidang Pengawasan
Bidang SDM
TPS LB3
TPS Daur Ulang Limbah Non Infeksius
3. Fasilitas Umum
Fasilitas Umum yang terdapat di RSUD Batara Guru Belopa terdiri dari :
RumahTunggu pasien
Guest House
Rumah Dokter
Asrama Paramedis
Mushollah
Ruang serba guna /Pelatihan
Sarana Parkiran
Kantin
ATM
Pos Sekuriti
Bak Penampungan Air
F. Tenaga Kerja di RSUD Batara Guru Belopa
Tenaga kerja yang mendukung kegiatan operasional rumah sakit diperkirakan 353
karyawan baik medis maupun non medis, dengan rincian sebagai berikut :
Jenis Tenaga
PTT /
No Jenis Jabatan Jumlah
PNS/CPNS Honorer

1 Direktur 1 - 1
2 Kepala Tata Usaha 1 - 1
Kabid Pelayanan 1 - 1
3
Medik dan Keperawatan
Kabid Pengembangan 1 - 1
4
SDM dan Rekam Medik
Kabid Pengawasan dan 1 - 1
5 Pemeliharaan sarana dan
prasarana
Kasubag Umum dan 1 - 1
6
Keuangan
Kasubag Hukum 1 - 1
7
dan Kepegawaian
Kasubag Perencanaan 1 - 1
8
dan pelaporan
Kasubdin Pembinaan 1 - 1
9 dan pengembalian
Perawatan
Kasubdin Pelayanan dan 1 - 1
10
Penunjang Medik
Kasubdin Pengembangan 1 - 1
11
SDM
12 Kasubdin Rekam Medik 1 - 1
Kasubdin Pemeliharaan 1 - 1
13
Sarana dan Prasarana
Kasubdin Pengawasan 1 - 1
14 dan
Pengendalian Pelayanan
Jumlah 14 1

Tenaga fungsional Terdiri dari :


Jenis Tenaga
Honorer /
No Jenis Jabatan Jumlah
PNS Sukarela

A Dokter 2 - 2
1 Dokter Ahli Kandungan 1 - 1
2 Dokter Ahli Penyakit Dalam - 1 1
3 Dokter Ahli Anak 2 - 2
4 Dokter Ahli Bedah 1 - 1
5 Dokter Ahli Mata 1 - 1
6 Dokter Ahli Syaraf 1 - 1
7 Dokter Ahli Jiwa 1 - 1
8 Dokter Ahli Anastesi - 1 1
9 Dokter Ahli Radiologi 1 1 2
10 Dokter Ahli Patologi Klinik - 1 1
11 Dokter Ahli THT - 1 1
12 Dokter Ahli Umum 7 3 10
13 Dokter Ahli Gigi 3 - 3
Jumlah 20 8 28
B Paramedis
1 Ners 24 - 24
2 Perawat starata 1 3 3 6
3 Perawat Diploma IV 60 37 97
4 Perawat Diploma III 5 1 6
5 Perawat SPG 4 - 4
6 Perawat Gigi D.III - - -
7 Perawat Gigi (SRPG) - - -
8 Anastesi ( Diploma III ) - - -
9 Anastesi ( Diploma IV ) - 1 -
Jumlah 97 42 139
C Kebidanan
1 Bidan Diploma IV - - -
2 Bidan Diploma III 21 7 28
3 Perawat Bidan 1 - 1
Jumlah 22 7 29
D Penunjang Medis
1 Apoteker 10 1 11
2 Farmasi Starata I 5 3 8
3 Farmasi Diploma III 1 - 1
4 SMAK 1 - 1
5 Laboratorim Diploma III 10 1 11
6 Laboratorium Strata I 1 - 1
7 Nutrisi Diploima III 5 4 9
8 Nutrision SI 3 2 5
9 Fisioterafi Diploma IV 1 - 1
10 Fisioterafi Diploma III 5 - 5
11 Elektromedis Diploma III 2 1 3
12 Penata Rontgen 6 5 11
13 Teknologi Transusi Darah - 1 1
14 Rekam Medis 6 1 7
Jumlah 56 19 75
E Non Medis
1 Epidemologi 1 2 3
2 Administrator Kesehatan 14 2 16
3 Sanitarian 1 - 1
4 Sanitarian (S1) 6 3 9
Jumlah 22 7 29
F Staf / Non Kesehatan
1 Administrasi Negara - 1 1
2 Ekonomi ( S1) 1 4 5
3 Ekonomi DIII 1 - 1
4 Komputer (S1) - 1 1
5 Komputer DIII - 3 3
6 Hukum S1 - - -
7 SMA Sederajat 11 13 24
8 SMP 1 2 3
9 SD 0 1 1
Jumlah 14 25 39

BAB II
RINGKASAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN
PEMANTAUAN LINGKUNGAN

Untuk dapat mengetahui sumber dan jenis dampak dari kegiatan operasional Rumah
sakit Umum Daerah Batara Guru Belopa dapat diidentiikasi melalui pengamatan terhadap
preoses pelayanan terlihat bahwa jenis pelayanan yang disediakan, masing – masing tahap
mempunyai potensi untuk menimbulkan dampak.
Adapun jenis dampak yang ditimbulkan dari Upaya Pengelolaan Lingkungan
( UKL ) dan Pemantauan Lingkungan ( UPL ) kegiatan RSUD Batara Guru Belopa di
kelompokan menjadi 3 bagian yaitu :
1. Dampak Negatif sangat penting yaitu :
 Pengelolaan air bersih dari sumur bor dan PDAM
 Kegiatan Sterilisasi untuk ruang ICCU, Operasi dan UGD
 Gas buang dari kendaraan pada ruang tunggu di poliklinik rawat jalan
 Pembuangan limbah cair dari laundry dan dapur ,ruang opersi , ruang
Bersalin, ruang UGD, Rontgen , Laboratorium
2. Dampak negatif penting
 Kegiatan pembakaran sampah ineksius menggunakan incinerator
 Kegiatan pembuangan akhir sampah padat di luar kompleks RSUD Batara
Guru Belopa
 Kegiatan penggunaan sinar X di ruang Rontgen
3. Dampak positif penting
 Peningkatan pelayanan kesehatan di kota Kabupaten Luwu yang relative cukup
baik
 Pemamfaatan lahan di tengah kota untuk fasilitas pelayanan kesehatan.n

Matriks UKL

Komponen Sumber Bentuk Tolak Upaya Pelaksa Penga


Lingkungan Dampak Dampak Ukur Pengelolaan naan wasan
1. Dampak Negatif Sangat Penting
2. Dampak Negatif Sangat Penting
Kegiatan Kompleks Pada saat dan Kep .Gub Menambah RSUD Bapedalda
pembakaran pemukiman di sesudah Sulsel tinggi cerobong Batara Luwu
sampah infeksius sekitar rumah pembakaran No 14 incinerator Guru
menggunakan penduduk asap yang ke- Tahun sehingga asap Belopa
incene-rator luar selama 2003 dari pembakaran
2 sampai 3 jam tidak
karena kapasitas mengganggu
pembakaran masyarakat
yang relatif sekitar.
sedikit.
Kegiatan Pada bak sampah Sampah akan Kep .Gub Pembuatan bak RSUD Bapedalda
pembuangan Akhir Berhamburan Sulsel sampah yang Batara Luwu
akhir sampah pada saat di No 14 di beri tutup di Guru
padat di tuang ke mobil Tahun atasnya, lantai Belopa
luar kompleks bak sampah, 2003 miring dan di
Rumah sisa sampah \ beri lubang.
Sakit yang hancur dan Pemisahan
membusuk akan Pembuangan
mendatangkan Sampah yang
hewan pembawa mudah hancur
penyakit pada kantong
plastic warna
merah. Terakhit
di taruh di bak
sampah dan di
ikat.

Dampak paparan Pada pengguna Kerusakan yang Kep .Gub Kontrol Batan RSUD Bapedalda
sinar X pada Ruangan Rontgen akan diakibatkan Sulsel pada operator Batara Luwu
ruangan dan pengantar paparan sinar X No 14 dan teraan Guru
Ruangan Rontgen serta Operatornya dari ruang Tahun peralatan sinar Belopa
Rontgen di rasa- 2003 X yang di
kan 5-10 tahun gunakan
tergantung
jumlah paparan-
nya.

3. Dampak Positif Penting


Peningkatan Poliklinik, Penataan dan Kep .Gub Untuk peningkatan RSUD Bapedalda
pelayanan Laboratorium, Pengaturan Sulsel Pelayanan keseha- Batara Luwu
kesehatan Ruang Rontgen, ruang yang No 14 tan dan pemamfa- Guru
di Kabupaten Ruang Operasi, kurang optimal Tahun atan ruang /lahan Belopa
Luwu Jaringan Instalasi sehingga 2003 yang lebih optimal
yang relative listrik dan mengganggu jika perlu punya
cukup Generator set terhadap masterplan
baik. pelayanan. pengembangan
dengan pertimba-
ngan pada bangu-
nan yang telah
ada.
Pemamfaatan Pasien rawat inap Kep .Gub Pemamfaatan RSUD Bapedalda
lahan Rawat jalan dan Pada psikologis Sulsel Taman seoptimal Batara Luwu
di tengah kota penunggu pasien Pasien akan No 14 mungkin untuk Guru
terganggu
untuk serta pengguna apabila pemam- Tahun penunjang secara Belopa
fasilitas asrama RSUD faatan lahan 2003 psikologis pada
pelayanan Batara Guru yang kurang pasien perawatan
kesehatan Belopa bagus inap, dengan tetap
mempertahankan
dan menambah
pohon pelindung
menanam pohon
perdu yang
berbunga dan
berwarna warni
untuk penunjang
kesegaran dan
keindahan taman

Matriks UPL

Komponen Bentuk Tolak Upaya Pelak Penga


Sumber Dampak
Lingkungan Dampak Ukur Pemantauan sanaan wasan
1. Dampak Negatif Sangat Penting
Pengelolaan air Ruang Perawatan Sumber air Kep .Gub Pemantauan RSUD Bapedalda
bersih,sumur Jalan, Poliklinik, bersih dari Sulsel dilakukan Batara Luwu
bor Ruang Perawatan sumur bor No 14 sekurang – Guru
dan PDAM Inap, Ruang BOD Tahun kurangya 6 bulan Belopa
Operasi dan COD nya 2003 sekali setelah
UGD,Laboratorium terlalu tinggi jaringan instalasi
ICCU,Rontgen, sehingga di pemasuk dan di
Dapur, Laundry, duga ada pen- gunakan untuk
Pemeliharaan cemaran air kegiatan RSUD
bangunan dan tanah atau air Batara Guru
halaman tanah dalam Belopa dan
melalui pemeliharaan
resapan dan penjernihan
air sungai, air yang
sehingga perlu dilakukan
penjernihan oleh PDAM dan
pipa penjernihan
dijalankan.
Kegiatan Ruang Operasi Masuknya Kep .Gub Demi keselama- RSUD Bapedalda
Sterilisasi Ruang UGD bakteri saat Sulsel tan dan keaman- Batara Luwu
Ruang ICU dan Operasi yang No 14 an pasien Guru
Ruang Bersalin Waktunya Tahun pengguna ruangan Belopa
Pasien pengguna Relatip 2003 setelah
Dan staf atau mengikuti beroperasi
perawat Rentang waktu sebaiknya
kegiatan dilakukan setiap
didalm minggu sekali
ruangan atau minimal
setiap 1 bulan
sekali untuk
dapat mengont-
rol cara kerja
dan fungsi
peralatan yang
digunakan.
Gas buang pada Pada pasien Ruang Penurunan Kep .Gub Setiap kendaraan\ RSUD Bapedalda
Kendaraan pada tunggu poliklinik Kualitas Sulsel yang masuk di Batara Luwu
Ruang tunggu dan pengguna Kesehatan dan No 14 tempatkan di Guru
di Poliklinik RSUD Keselamatan Tahun ruang parker Belopa
staf dan pasien Pengguna RS 2003
Pembuangan Saluran Semakin Kep .Gub Mengukur PH RSUD Bapedalda
Limbah cair dan pembuangan banyak Sulsel air limbah Inlate Batara Luwu
Laundry, Dapur Limbah cair dan Limbah yang No 14 dan Outlate Guru
Ruang Operasi Laundry dan dapur Keluar akan Tahun setiap hari Belopa
Ruang Bersalin menuju keselokan mempengaruhi 2003 Memeriksakan
UGD, Rontgen di luar pagar pada kegiatan di Air limbah tiap
Laboratorium halaman kompleks seki- Bulan ke labora-
RSUID Batara tar sampai Torium Makassar
Guru pembuanagan Membuat bak
Belopa akhir. Control sebelum
Air di salurkan
ke pembuangan
akhir
2. Dampak Negatif Penting
Kegiatan Kompleks Pada saat dan Kep .Gub Incenerator di RSUD Bapedalda
pembakaran pemukiman di sesudah Sulsel tempatkan jauh Batara Luwu
sampah ineksius sekitar pembakaran No 14 dari kegiatan Guru
menggunakan Rumah penduduk asap Tahun pemukiman Belopa
incinerator yang keluar 2003 rumah dokter,
selama 2 sampai asrama perawat,
3 jam karena dan melakukan
kapasitas uji emisi dan
pemba- melakukan
karan yang pemantauan 3
relatif kali seminggu
sedikit.
Kegiatan Pada Bak sampah Sampah akan Kep .Gub Setiap hari Bapedalda
RSUD
pembuangan Akhir Berhamburan Sulsel Sampah di Luwu
Batara
akhir sampah pada saat di No 14 Container harus
Guru
padat di luar tuang ke mobil Tahun diangkut agar
Belopa
kompleks RS bak sampah, 2003 tidak menggan-
sisa nggu pelayanan
sampah yang di Rumah Sakit
hancur dan Batara Guru
membusuk akan Belopa
mendatangkan
Dampak Pada pengguna Hewan Kep .Gub Penggunaan alat Bapedalda
RSUD
penggunaan Ruang Rontgen pembawa Sulsel Paparan sinar X Luwu
Batara
Sinar X pada dan Penyakit. No 14 Jumlah dan
Guru
Ruangan Pengantarnya serta Kerusakan akan Tahun Besarannya
Belopa
Rontgen Operator yang 2003 Sehingga tidak
diakibatkan Membahayakan
paparan sinar X Jika digunakan
dari ruang Pemantauan
Rotgen Setiap 1 tahun
dirasakan sekali oleh
5 sampai 10 BATAN
Tahun
tergantung
Jumlah
paparannya

3. Dampak Positif Penting


Peningkatan Poliklinik Penataan dan Kep .Gub Pemisahan ruang RSUD Bapedalda
Pelayanan kese- Laboratorim, Pengaturan ruang Sulsel Pengelolaan Batara Luwu
hatan di Kab. Ruang Yang kurang No 14 umum / Guru
Luwu yang Operasi Optimal sehingga Tahun pelayanan polik- Belopa
Relatif cukup Jaringan Instalasi Mengganggu 2003 linik dan ruang
Baik Listrik dan Terhadap pelaya- untuk kepenti-
Generator set nan ngan perawatan
inap dan sebaga-
inya
Pemamfaatan Pasien Rawat Pada psikologis Pembuatan taman RSUD Bapedalda
Kep .Gub
Lahan di tengah inap pasien akan sepanjang Batara Luwu
Sulsel
Kota untukl Rawat jalan dan terganggu Bangunan asrama, Guru
No 14
Fasilitas Penunggu pasien apabila pemam- untuk Belopa
Tahun
pelayanan akan terganggu faatan lahan Keasrian jalan
2003
kesehatan apabila yang kurang masuk.
pemamfaatan bagus Penambahan
lahan yang pot – pot bunga
kurang di selasar, Ruang
bagus tunggu poliklinik
dan ruang Admi-
nistrasi

BAB III
HASIL PELAKSANAAN PENGELOLAAN DAN
PEMANTAUAN LINGKUNGAN

A. Hasil Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan


1. Pengelolaan Dampak Negatif Sangat Penting
 Untuk kegiatan air bersih kegiatan pengelolaan yang dilakukan secara terus menerus
pemberian teteesan Khlor sampai koliformnya kurang dari di bawah baku mutu
kualitas air bersih
 Untuk kegiatan sterilisasi ruangan sebaiknya di buat sistem threedor – system, dan
sekat ruangan pada Ruang ICU untuk membatasi pasien yang di rawat dan
pengunjung.
 Untuk pengelolaan gas buang kendaraan pada Ruang tunggu Poliklinik Rawat Jalan
yang dilakukan yaitu lokalisasi tempat parkir kendaraan Dokter dan Pengelola dengan
menambahkan tanaman pohon pelindung untuk sumberv oksigen secara terus menerus
tiap pagi dan dalam jangka pendek memasang Air Curtain / Blower udara di pintu
masuk Ruang tunggu, dan orang duduk dalam ruangan.
 Untuk pengelolaan dari limbah cair dari dapur dan laundry serta ruangan yang lain
yang di lakukan yaitu pengadaan IPAL di RSUD Batara Guru Belopa
2. Pengelolaan Dampak Negatif Penting
 Untuk pengelolaan kegiatan pembakaran sampah infeksius menggunakan incinerator
yang dilakukan menambah tinggi cerobong agar asap dari pembakaran tidak
mengganggu.
 Untuk pengelolaan kegiatan pembakaran sampah padat di luar kompleks RS
pengelolaan yang dilakukan setiap hari sampah harus diangkut.
 Untuk pengelolaan kegiatan penggunaan sinar X di Ruang Rontgen yang dilakukan
adalah control BATAN pada operator dan teraan peralatan sinar X yang di gunakan
3. Pengelolaan Dampak Negatif Penting
 Untuk peningkatan pelayanan kesehatan di kota Kabupaten Luwu yang relatif cukup
baik pengelolaan yang dilakukan yaitu membuat masterplan untuk perencanaan
pengembangan bangunan yang optimal
 Untuk peningkatan pemamfaatan lahan di tengah kota untuk asilitas pelayananan
kesehatan pengelolaan yang dilakukan yaitu pemamfaatan lahan yang seoptimal
mungkin untuk penunjang secara psikologis pada pasien perawatan inap, dengan
menambah pohon perdu yang berbunga dan berdaun warna-warni untuk penunjang
kesegaran dan keindahan taman.
B. Hasil Pelaksanaan Pemantauan Lingkungan
1. Pemantauan Dampak Negatif Sangat Penting
 Untuk pengelolaan air bersih dan sumur bor dan PDAM pemantauan yang dilakukan
yaitu sekurang-kurangnya 6 bulan sekali , jaringan instalasi pemasuk dan di gunakan
untuk kegiatan RSUD Batara Guru Belopa.
 Untuk kegiatan sterilisasi Ruang ICU, Operasi dan UGD , pemantauan yang dilakukan
demi keselamatan dan keamanan pasien pengguna ruangan tersebut setelah beroperasi
sebaiknya dilakukan setiap minggu sekali atau minimal setiap 1 bulan sekali untuk
dapat mengontrol cara kerja dan fungsi peralatan yang di gunakan.
 Untuk pemantauan yang dilakukan pada Gas buang kendaraan pada Ruang tunggu di
Poliklinik Rawat jalan setiap kendaraan yang masuk di tempatkan pada Ruang khusus
parker kendaraan agar gas buang dari kendaraan tidak mengganggu pelayanan di
RSUD Batara Guru Belopa
 Untuk pemantauan pada pembuangan limbah cair dilakukan sekurang-kurangnya 6
bulan sekali setelah jaringan pipa limbah keluar dari kompleks RS dan di masukkan
pada badab penerima air limbah dan melakukan pengetesan setiap bulan sekali.
2. Pemantauan Dampak Negatif Penting
 Untuk kegiatan pembakaran sampah infeksius menggunakan incinerator pemantauan
yang dilakukan saat pemasangan alat incinerator, terutama di usahakan lokasi yang
jauh dengan kegiatan pemukiman, rumah dokter, asrama perawat waktu pemantauan
dilakukan sekurang-kurangnya pada saat peralatan operasi misalnya satu minggu 3
kali dan posisi pemantauan kurang lebih sekitar RSUD Batara Guru Belopa di
kegiatan usaha misalnya perawatan, Kawasan pemukiman penduduk dan sebagainya.
 Untuk kegiatan pembakaran akhir sampah padat di luar kompleks RSAUD Batara
Guru Belopa pemantauan yang dilakukan yaitu dilakukan pengangkutan sampah
setiap hari oleh Dinas Kebersihan
 Untuk kegiatan pengguna sinar X di Ruang Rontgen pemantauan yang dilakukan
terhadap akurasi pengguna an paparan sinar X jumlah dan besarannya sehingga tidak
membahayakan jika di gunakan. Pemantauan di usahakan setiap 1 tahun sekali oleh
BATAN.
3. Pemantauan Dampak Positif Penting
 Pemantauan yang dilakukan pada pelayanan kesehatan untuk kegiatan RAwat Jalan
(Poliklinik) dan Rawat Inap ( Ruang Perawatan) serta pelayanan fasilitas kesehatan
lainnya yaitu melakukan pemisahan ruangan pengelolaan umum pelayanan / Ruang
untuk poliklinik dan kepentingan perawatan dan sebagainya.
 Pemantauan yang dilakukan pada pemamaatan lahan untuk asilitas pelayanan
kesehatan yaitu pembuatan taman sepanjang bangunan asrama dan sepanjang jalan
masuk dan penambahan pot – pot bunga di selasar dan ruang tunggu poliklinik dan
ruang administrasi.

BAB IV
EVALUASI

A. Upaya Pengelolaan Lingkungan


Dari hasil pemantauan pelaksanaan pengelolaan lingkungan dan pemantauan
lingkungan dari usaha dan / atau kegiatan Rumah Sakit Batara Guru Belopa dilapangan
terlihat banyak perubahan dari dokumen UKL/UPL yang ada yaitu penambahan gedung dan
penambahan dokter spesialis dan Pegawai serta pada penyediaan air bersih dari sumur bor.
Sudah ada 2 sumur sumur bor dengan kedalaman 10 meter dan memiliki penampungan air
sebanyak 14 dengan kapasitas 3000 liter. Untuk pengelolaan limbah sudah memiliki IPAL
dan pemeriksaan air limbah untuk tahun 2017 baru 1 kali dilakukan yang diambil oleh BLHD
Luwu kemudian di periksakan ke Laboratorium Makassar . Untuk kualitas air bersih ,kualitas
udara dan kebisingan belum pernah dilakukan pengujian.
Untuk pembakaran sampah infeksius menggunakan incinerator setiap hari dilakukan
pada pagi hari dan abu incinerator setiap bulan dikeluarkan , di timbang dan di bawah ke TPS
untuk sementara kerja sama dengan pihak ke 3 masi dalam proses . Untuk sampah domestic
diangkut 3 kali seminggu oleh Dinas Kebersihan Kabupaten Luwu.
Untuk pemamaatan taman belum seoptimal mungkin karena RSUD Batara Guru masi
dalam tahap pembangunan.
B. Kendala Yang Dihadapi
Dalam Pelaksanaan Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan RSUD Batara
Guru Belopa berupaya mengikuti dan mentaati peraturan yang berlaku khususnya peraturan
mengenai Lingkungan Hidup. Namun dalam upaya pemantauan peraturan banyak kendala
yang kami hadapi utamanya terbatasnya anggaran RSUD Batara Guru dan pengelolaan
limbah medis dan non medis pada limbah medis masi belum terpilah sesuai prosedurnya
dikarenakan kurangnya kesadaran dari petugas yang ada di RSUD Batara Guru Belopa
tentang limbah medis sehingga ms banyak di temukan bercampur dengan limbah non
medis .Untuk limbah domestik karena kurangnya kesadaran para pengunjung pasien sehingga
masi banyak ditemukan sampah berceceran dimana-mana.Untuk pengangkutan limbah
domestik terkadang masi mengalami keterlambatan pengangkutan dari Dinas Kebesrsihan.

KESIMPULAN

Dari hasil pemantauan UKL – UPL Rumah Sakit Umum Batara Guru Belopa dapat kami
simpulkan sebagai berikut :
1. Untuk pemenuhan air bersih di RSUD batara guru belum semaksimal mungkin it
diakibatkan hanya ada 2 sumur bor untuk semua ruanagan yang ada dan belum pernah
diadakan untuk pemeriksaan air bersih
2. Untuk pengelolaan limbah cair masi terdapat beberapa saluran air limbahyang belum
kedap air dan sementara dalam tahap perbaikan untuk pemeriksaan air limbah baru sekali
dilakukan dalam tahun 2017 dikarenakan masi terbatsnya anggaran dan kami sudah
mengusulkan untuk tahun depan di lakukan pemeriksaan setiap bulan
3. Untuk pembakaran sampah medis setiap hari dilakukan dan abu sisa pembakaran untuk
sementara masi di kumpulkan karena saat ini kerja sama dengan pihak ke 3 masi dalam
proses
4. Untuk pembuanagan akhir sampah di luar kompleks RSUD Batara Guru setiap 3 hari
diangkut oleh Dinas kebersihan.

LAPORAN
HASIL UPAYA PELAKSANAAN
PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN
PERIODE JANUARI – JUNI 2018

BIDANG USAHA : Jasa pelayanan kesehatan


Lokasi : jl.tomakaka lebani kec.belopa UTARA
kabupaten luwu sul – sel
Pemrakarsa : Rsud batara guru belopa
Imel : rsudbataragurubelopa@yahoo.com

DAFTAR ISI

HALAMAN
JUDUL……………………………………………………………………………. i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...iii
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………...iv
I. PENDAHULUAN……………………………………………………...1
A. Latar Belakang…………………………………………………………...1
B. Maksud,Tujuan dan Kegunaan…………………………………………...1
C. Dasar Hukum dan Kebijaksanaan Lingkungan…………………………..2
D. Gambaran Lokasi RSUD Batara Guru Belopa…………………………...3
E. Fasilitas RSUD Batara Guru Belopa………………………………….....4
F. Tenaga Kerja RSUD Batara Guru Belopa……………………………….6
II. RINGKASAN UPAYA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN……………………………………………………………..8

III. HASIL PELAKSANAAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN


LINGKUNGAN……………………………………………………….16
A. Hasil Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan………………………16
B. Hasil Pelaksanaan Pemantauan Lingkungan……………………...16
IV. EVALUASI…………………………………………………………....18
A. Upaya Pengelolaan………………………………………………...18
B. Kendala Yang di Hadapi…………………………………………..18
V. KESIMPULAN………………………………………………………..20

Anda mungkin juga menyukai