BISMILLAHIROHMAANIROHIM
Hormat Kami,
Kepala Puskesmas Mowila
1 | U K L - U P L 2 0 22
DAFTAR ISI
2 | U K L - U P L 2 0 22
3.1.3 Tahap Operasional .................................................................... 20
3.1.4 Tahap Pasca Operasional ......................................................... 22
2 * Tabel 3.1 Matriks Dampak Lingkungan Yang Akan Terjadi .... 22
3 | U K L - U P L 2 0 22
DAFTAR TABEL
4 | U K L - U P L 2 0 22
BAB I
IDENTITAS PUSKESMAS
5 | U K L - U P L 2 0 22
BAB II
6 | U K L - U P L 2 0 22
Tabel 2.2 Jumlah Tenaga Kerja
No Tingkat Pendidikan Jumlah (orang)
1 Tenaga Medis
Dokter Umum 2
Dokter Gigi 1
2 Paramedis
SI Keperawatan
D3 Keperawatan 0
D3 Kebidanan 7
Perawat Gigi 0
3 Paramedis Non Perawat
Apoteker 0
Asisten Apoteker 0
4 Tenaga Keteknisan
Analis Kesehatan 0
Sanitarian 0
Nutrisionist 0
5 Tenaga Non Kesehatan
Sarjana 0
Diploma 0
SMU 0
SMP 0
SD 0
JUMLAH 10
7 | U K L - U P L 2 0 22
2.2.4 Limbah dan Fasilitas Sanitasi
Limbah yang dihasilkan dari kegiatan operasional berupa limbah padat
infeksius (Bahan Bebahaya dan Beracun/B3), limbah padat domestik dan
limbah cair dengan uraian sebagai berikut :
o Limbah padat infeksius adalah limbah yang berasal dari kegiatan
perawatan medis, berupa jarum suntik, jarum infus, kasa, cateter,
ampul/vial dan lain sebagainya
o Limbah padat domestik berasal dari dapur dan kegiatan perkantoran
o Limbah cair medis yang bersifat infeksius dari pembersihan/perawatan dan
pencucian penderita dan peralatan yang mengandung bakteri/kuman
penyakit
o Limbah cair domestik berasal dari kegiatan mandi cuci karyawan/toilet
8 | U K L - U P L 2 0 22
9 | U K L - U P L 2 0 22
10 | U K L - U P L 2 0 22
Fasilitas Penyediaan Air Bersih
Sumber air bersih yang digunakan berasal dari Sumur Bor ditampung
dalam tandon dan selanjutnya difiltrasi terlebih dahulu sebelum
didistribusikan ke masing-masing ruangan.
Fasilitas toilet dan kamar mandi
Jumlah toilet dan kamar mandi yang dimiliki Puskesmas adalah 2 buah
Fasilitas pembuangan limbah padat/sampah
Fasilitas pembuangan limbah padat terbagi menjadi 2 jenis yaitu sampah
medis dan sampah non medis (domestik) Sampah domestik berasal dari
dapur, ruang rawat jalan dan ruang administrasi, ditampung sementara
kemudian dibakar.
Sampah Infeksius ditampung sementara dalam wadah khusus dan
selanjutnya bekerjasama dengan pihak ke 3 untuk di musnahkan
Fasilitas Pengolahan Air Limbah
Limbah cair yang berasal dari pembersihan/perawatan, kamar mandi
disalurkan menuju pengolahan air limbah. Pengolahan Air Limbah yang
dimiliki adalah system an aerob tertutup sehingga bakteri an aerob yang
berkembang dalam IPAL akan menghancurkan semua kandungan
polutan efektif Lumpur IPAL yang sudah stabil akan dibersihkan 2-4
tahun sekali.
11 | U K L - U P L 2 0 22
2.2.7 Pencegahan Infeksi Nosokomial
Fasilitas sanitasi yang ada saat ini di Puskesmas merupakan salah
satu tindakan yang dilakukan puskesmas guna mencegah terjadinya infeksi
nosokomial.
Secara rinci uraian mengenai pencegahan yang dilakukan terhadap
infeksi nosokomial adalah :
1. Upaya sanitasi dengan menjaga kebersihan, lantai, dinding, ventilasi dan
sebagainya
2. Upaya pengelolaan sampah Puskesmas
3. Upaya penyediaan air bersih yang memenuhi syarat kesehatan
4. Upaya teknik aseptic yang dikuasai oleh Petugas Puskesmas
5. Upaya pengawasan hygiene makanan dan minuman di Puskesmas
6. Upaya pemberantasan terhadap tikus dan serangga dari Puskesmas
7. Upaya pengorganisasian dari sanitasi Puskesmas
8. Reporting dan recording pada pasien
9. Upaya Pencegahan dan pengendalian infeksi yang meliputi : cuci tangan,
penggunaan APD saat melakukan tugas, desinfeksi tingkat tinggi dan
sterilisasi, tindakan aseptis dan aspirasi sebelum menyuntik, KIE etika
batu, pembuangan jarum suntik memenuhi standar
12 | U K L - U P L 2 0 22
2.3 Garis Besar Komponen Rencana Usaha dan/
Kegiatan
13 | U K L - U P L 2 0 22
4. Pembangunan Puskesmas
Pembangunan ruang bangunan puskesmas dilakukan berdasarkan
rencana / site plain dan disesuaikan dengan kebutuhan ruang
puskesmas mulai dari ruang administrasi, ruang pemeriksaan, pelayanan
gawat darurat dan seterusnya
5. Pembuatan IPAL
Pada pengembangan Puskesmas dibangun Instalasi pengolahan limbah
system fisika, kimia, biologi, yang akan dilengkapi dengan bak control.
7. Pembuatan Sumur
Guna memenuhi kebutuhan air bersih di Puskesmas maka di buat
sumur bor di dalam lokasi kegiatan, karena dilokasi ini tidak ada jaringan
air PDAM
14 | U K L - U P L 2 0 22
2.3.3 Tahap Operasional
Pada tahap operasional Puskesmas jenis kegiatan yang dilakukan
adalah :
15 | U K L - U P L 2 0 22
Untuk tiap-tiap ruangan minimal menjadi tanggung jawab seorang dokter yang
dibantu oleh seorang perawat/bidan. Ruang pemeriksaan tersebut mempunyai fungsi
utama untuk mengelola seluruh kegiatan bagian pelayanan medis dan melaksanakan
pelayanan medis penderita rawat jalan, dengan tugas antara lain :
- Melaksanakan tugas pelayanan medis rawat jalan
- Membuat laporan kunjungan penderita rawat jalan
- Melakukan Inventarisasi ruang pemeriksaan
- Mempersiapkan semua keperluan pemeriksaan dokter
- Melaksanakan penyuntikan terhadap penderita atas instruksi dokter
- Mengisi kartu status setiap penderita
- Menurunkan konsul penderita ke unit di bagian penunjang medis
16 | U K L - U P L 2 0 22
`
Alur Pelayanan Medis
17 | U K L - U P L 2 0 22
Pelayanan Gawat Darurat
Kegiatan Pelayanan Gawat Darurat yang disiapkan dengan 3 tempat
tidur yang beroperasi selama 24 jam, dengan bertujuan untuk melayani
penderita yang memerlukan tindakan segera.
4. Penunjang Medis
Kegiatan penunjang medis merupakan kegiatan pelayanan yang diberikan
untuk membantu pelayanan medis dilingkungan Puskesmas antara lain :
- Laboratorium, yaitu untuk menunjang dan membantu diagnosa suatu
penyakit serta unutk mengetahui hasil dari pengobatan
- Pelayananan Gizi, yaitu unit yang melayani kebutuhan asupan gizi pada
makanan yang di berikan untuk pasien rawat jalan.
- Pelayananan Klinik Sanitasi, yaitu yang melayani pasien apabila
membutuhkan rujukan ke klinik sanitasi terutama untuk penyakit yang
berbasis lingkungan
- Pelayananan Farmasi, yaitu unit yang mengelola dan melayani
kebutuhan obat – obatan baik untuk rawat jalan maupun di Puskesmas
5. Kegiatan Pelayanan Non Medis
Kegiatan pelayanan non medis meliputi :
Kegiatan penyelenggaraan makanan
Perkantoran
MCK
Kebersihan/ cleaning service
Operasional genset
Alur kegiatan secara umum meliputi : kegiatan medis, non medis dan
penunjang lainnya seperti kegiatan di ruang rawat jalan, pelayanan
gawat darurat, laboratorium, penyelenggaraan makanan, kamar obat dan
lainnya yang saling terkait
18 | U K L - U P L 2 0 22
BAB III
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP
YANG AKAN TERJADI
Kegiatan operasional Puskesmas dapat menimbulkan dampak pada
komponen lingkungan (geofisik-kimia, biotis, sosial budaya, kesehatan masyarakat)
yang uraiannya sebagai berikut :
1. Pembebasan lahan
Tahap ini diperkirakan akan menimbulkan sikap dan persepsi dari
masyarakat, baik persepsi positif maupun persepsi negative.
2. Pengurusan Perijinan
Pada proses pengurusan perijinan kemungkinan dampak yang timbul
adalah adanya sikap dan persepsi masyarakat terhadap adanya
Puskesmas .
19 | U K L - U P L 2 0 22
1. Penerimaan Tenaga Kerja
Kegiatan pembangunan Puskesmas akan membutuhkan tenaga kerja
yang akan melakukan pekerjaan sipil, pekerjaan mekanikal, pekerjaan
kelistrikan, dan pekerjaan instrumentasi. Mobilisasi tenaga kerja
dilakukan secara bertahap dengan tingkat kebutuhan bervariasi. Pada
tahap ini diperkirakan akan menimbulkan dampak positif karena
adanya peluang kerja atau terbukanya peluang kerja.
4. Pembangunan Puskesmas
Pembangunan Puskesmas berpotensi menimbulkan dampak
menurunnya kualitas udara, peningkatan kebisingan, serta genangan
air hujan.
5. Pembuatan IPAL
Pembuatan Instalasi Pembuangan Air Limbah berpotensi menimbulkan
dampak menurunya kualitas udara, peningkatan kebisingan, serta
genangan air hujan.
20 | U K L - U P L 2 0 22
7. Pembuatan Sumur
Dalam pembuatan sumur ini berpotensi menimbulkan dampak
peningkatan kebisingan serta menurunya kuantitas air tanah disekitar
lokasi Puskesmas
21 | U K L - U P L 2 0 22
3. Penunjang Medis
Laboratorium medis yang berpotensi menimbulkan dampak
adanya sampah dan limbah medis.
Pelayanan Gizi yang berpotensi menimbulkan dampak adanya
sampah domestik.
Pelayanan farmasi yang berpotensi menimbulkan dampak
adanya sampah bekas pembungkus obat serta bau obat -
obatan.
22 | U K L - U P L 2 0 22
3.1.4. Tahap Pasca Operasi
1. Pemutusan hubungan
Dampak yang akan terjadi pada tahap ini diperkirakan timbulnya
keresahan pada masayarakat karena adanya PHK yang
mengakibatkan berkurangnya penurunan kesempatan kerja.
2. Pembersihan lahan
Dampak yang akan terjadi pada tahap ini adalah penurunan kualitas
udara, dan timbulnya sampah.
Selanjutnya dampak lingkungan yang terjadi dapat di lihat pada :
Tabel 3.1 Matriks Dampak Lingkungan Yang Akan Terjadi
Besaran
No. Sumber Dampak Jenis Dampak Keterangan
Dampak
23 | U K L - U P L 2 0 22
Besaran
No. Sumber Dampak Jenis Dampak Keterangan
Dampak
2. Mobilisasi Alat Berat dan Penurunan kualitas Kadar debu dan Kualitas udara
Material udara kualitas udara termasuk debu diukur
sebelum dan sesudah
ada kegiatan
pematangan lahan
sehingga diketahui
penurunan kualitas
udara yang terjadi
Peningkatan Tingkat kebisingan Kebisingan diukur dari
kebisingan awal sebelum
kegiatan berlangsung
dan pada saat
kegiatan berlangsung
sehingga di ketahui
tingkat kebisingannya
Kerusakan jalan Presentase Kerusakan dilihat
kerusakan jalan pada kondisi jalan
pada ruas jalan yang dilewati untuk
yang dilalui kegiatan Mobilisasi
kendaraan menuju Alat Berat dan
dan keluar area Material, seperti
kegiatan keretakan jalan,
berlobang, atau
bergelombang
3. Pemancangan tiang Penurunan Kualitas Kadar debu dan Kualitas udara
pancang dan pondasi Udara kualitas udara termasuk debu diukur
sebelum dan saat ada
kegiatan
pemancangan tiang
pancang dan
pembuatan pondasi
bangunan
Peningkatan Tingkat kebisingan Kebisingan diukur di
kebisingan awal sebelum
kegiatan sebagai
rona lingkungan hidup
awal dan setelah ada
kegiatan mobilisasi
sehingga diketahui
peningkatan
kebisingan yang
terjadi
Kecelakaan Kerja Jumlah Kecelakaan kerja
kecelakaan kerja terjadi akibat kelalaian
pada pelaksanaan manusia karena tidak
kegiatan ini menggunakan alat
pengaman pada saat
bekerja
4. Pembangunan Puskesmas Penurunan Kualitas Kadar debu dan Kualitas udara
Udara kualitas udara termasuk debu diukur
sebelum dan sesudah
ada kegiatan
pembangunan
sehingga diketahui
penurunan kualitas
udara yang terjadi
24 | U K L - U P L 2 0 22
Peningkatan Tingkat kebisingan Kebisingan diukur di
Kebisingan awal sebelum
kegiatan sebagai
rona lingkungan hidup
awal dan setelah ada
kegiatan
pembangunan
sehingga diketahui
peningkatan
kebisingan yang
terjadi
Adanya genangan Volume air hujan Adanya genangan air
air hujan yang tergenang mengakibatkan
timbulnya jentik
nyamuk dan
kekeruhan air yang
bercampur tanah
lumpur
Perubahan sikap Tingkat cara Pembagian ruang
dan persepsi pandang dilakukan sesuai
masyarakat masyarakat yang dengan rencana dan
tidak mengerti dan kebutuhan pelayanan
yang mengerti rumah sakit
5. Pembuatan IPAL Penurunan Kualitas Kadar debu dan Kualitas udara
Udara kualitas udara termasuk debu diukur
sebelum dan sesudah
ada kegiatan
pembangunan
sehingga diketahui
penurunan kualitas
udara yang terjadi
Peningkatan Tingkat kebisingan Kebisingan diukur di
kebisingan awal sebelum
kegiatan sebagai
rona lingkungan hidup
awal dan setelah ada
kegiatan
pembangunan
sehingga diketahui
peningkatan
kebisingan yang
terjadi
Adanya genangan Volume air hujan Adanya genangan air
air hujan yang tergenang mengakibatkan
timbulnya jentik
nyamuk dan
kekeruhan air yang
bercampur tanah
lumpur
6. Pembuatan saluran / Penurunan Kualitas Kadar debu dan Kualitas udara
dainase air limbah Udara kualitas udara termasuk debu diukur
sebelum dan sesudah
ada kegiatan
mobilisasi mesin-
mesin produksi
sehingga diketahui
penurunan kualitas
udara yang terjadi
25 | U K L - U P L 2 0 22
Banyaknya lubang Volume air kotor Genangan air kotor
yang digenangi air dapat mempengaruhi
kualitas air tanah
disekitar lokasi
kegiatan
7. Pembuatan sumur Peningkatan Tingkat kebisingan Kebisingan diukur di
kebisingan awal sebelum
kegiatan sebagai
rona lingkungan hidup
awal dan setelah ada
kegiatan demobilisasi
sehingga diketahui
peningkatan
kebisingan yang
terjadi
Berkurangnya Volume air yang Berkurangnya air
volume air tanah yang berkurang permukaan tanah
pada sumur dapat dilihat dari
sekitar lokasi sumur disekitar lokasi
apakah ada
perbedaan dengan
sebelum ada kegiatan
8. Demobilisasi alat berat Penurunan kualitas Kadar debu dan Kualitas udara
udara kualitas udara termasuk debu diukur
sebelum dan sesudah
ada kegiatan
transportasi bahan
baku dan produk
sehingga diketahui
penurunan kualitas
udara yang terjadi
Kerusakan jalan Presentasi Kerusakan dilihat
kerusakan jalan pada kondisi jalan
pada ruas jalan yang dilewati untuk
yang dilalui kegiatan Mobilisasi
kendaraan menuju Alat Berat dan
dan keluar area Material, seperti
kegiatan keretakan jalan,
berlobang, atau
bergelombang
9. Rasionalisasi Tenaga Penurunan Jumlah tenaga Rasionalisasi tenaga
Kerja Kesempatan kerja kerja yang kerja yang tidak
dirasionalisasi bekerja lagi karena
kegiatan konstruksi
telah selesai
Tahap Operasional
1. Penerimaan tenaga kerja Adanya peluang Jumlah tenaga Tenaga kerja yang
kerja yang dibutuhkan dibutuhkan meliputi
tenaga medis, tenaga
kesehatan, non
medis, umum, dan
administrasi
Adanya Calon tenaga yang Adanya calon tenaga
kecemburuan Complain kerja yang komplain
sosial karena tidak lulus
seleksi
26 | U K L - U P L 2 0 22
2. Kegiatan transportasi Penurunan kualitas Kadar debu dan Kualitas udara
udara kualitas udara termasuk debu dan
bau diukur sebelum
dan sesudah ada
kegiatan proses
produksi sehingga
diketahui penurunan
kualitas udara yang
terjadi
Peningkatan Tingkat kebisingan Kebisingan diukur di
kebisingan awal sebelum
kegiatan sebagai
rona lingkungan hidup
awal dan setelah ada
kegiatan proses
produksi sehingga
diketahui peningkatan
kebisingan yang
terjadi
Timbulnya Jumlah kendaraan Kendaraan yang
kemacetan jalan yang keluar masuk keluar masuk rumah
menuju atau keluar rumah sakit sakit berasal dari
rumah sakit karyawan, pasien
rumah sakit, dan
pengunjung
Terjadinya Jumlah Kecelakaan jalan raya
kecelakaan lalu kecelakaan yang dihitung berdasarkan
lintas terjadi kecelakaan yang
terjadi selama
kegiatan rumah sakit
berlangsung
3 Kegiatan pelayanan
medis
Pelayanan rawat Timbulnya sampah Volume sampah Sampah medis
jalan medis dan sampah dan limbah yang di berupa kapas, kasa,
non medis, limbah timbulkan sepet dan jarum
hasil dari kegiatan suntik. Limbah berupa
pengobatan limbah cair dari
wastafel dan kamar
mandi.
Timbulnya sampah Volume sampah Sampah medis
medis dan sampah dan limbah yang di berupa kapas, kasa,
non medis, limbah timbulkan sepet dan jarum
hasil dari kegiatan suntik. Limbah padat
perawatan dan berupa limbah dari
MCK sisa makanan dan
minuman dan limbah
cair bersumber dari
wastafel dan kamar
mandi.
Pelayanan gawat Timbulnya sampah Volume sampah Sampah medis
Darurat medis dan limbah dan limbah yang di berupa kapas, kasa,
hasil dari kegiatan timbulkan sepet dan jarum
pengobatan suntik. Limbah berupa
limbah cair dari
wastafel
27 | U K L - U P L 2 0 22
4 Penunjang Medis
28 | U K L - U P L 2 0 22
Tahap Pasca Operasi
29 | U K L - U P L 2 0 22
d. Upaya Pengelolaan Lingkungan :
Upaya Pengelolaan :
- Memberikan sosialisasi kepada masyarakat
- Pendekatan melalui tokoh masyarakat setempat, kepala desa beserta
perangkatnya dan camat
- Mengidentifikasi kebutuhan dan status lahan
- Melibatkan pemerintah daerah sebagai fasilitator
Lokasi : Sekitar lokasi rencana kegiatan pembangunan Puskesmas
Periode Pengelolaan : Selama kegiatan pembebasan lahan tahap
pra konstruksi ini berlangsung
e. Institusi Pengelolaan Lingkungan :
Pelaksana : Puskesmas
Pengawas : Puskesmas, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe
Selatan
Pelaporan : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan,
Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe Selatan
2. Pengurusan Perizinan
Timbulnya sikap dan persepsi negatif/positif masyarakat
a. Sumber Dampak : Proses Perizinan
b. Jenis Dampak : Timbulnya sikap dan persepsi negatif/positif masyarakat
c. Besaran Dampak : Jumlah laporan pengaduan dari masyarakat sekitar, isu
dan persepsi yang beredar di masyarakat
d. Upaya Pengelolaan Lingkungan :
Upaya Pengelolaan :
- Memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan rencana
kegiatan dan kemungkinan dampak yang ditimbulkan serta prosedur
tanggap darurat dengan jelas serta menggunakan bahasa yang mudah
dimengerti oleh masyarakat
- Pendekatan melalui tokoh masyarakat setempat, kepala desa beserta
perangkatnya dan camat
- Koordinasi dengan Pemerintah Daerah dalam pengurusan izin rencana
usaha/kegiatan
30 | U K L - U P L 2 0 22
Lokasi : Puskesmas
Periode Pengelolaan : Selama kegiatan pembebasan lahan
tahap pra konstruksi ini berlangsung
e. Institusi Pengelolaan Lingkungan :
Pelaksana : Puskesmas
Pengawas : Dinas Penanaman Modal & Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Kabupaten Konawe Selatan, Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten Konawe Selatan & Dinas Kesehatan
Kabupaten Konawe Selatan
B.TAHAP KONSTRUKSI
1. Penerimaan Tenaga Kerja
Terbukanya kesempatan kerja
a. Sumber Dampak : Penerimaan Tenaga Kerja
b. Jenis Dampak : Terbukanya Kesempatan kerja
c. Besaran Dampak : Presentase jumlah tenaga kerja lokal yang terakomodasi
d. Upaya Pengelolaan Lingkungan :
Upaya pengelolaan :
- Memprioritaskan penerimaan tenaga kerja lokal dengan tetap
memperhatikan jumlah dan kualifikasi yang dibutuhkan
Lokasi : Puskesmas
Periode: Selama tahap konstruksi berlangsung pada saat kegiatan
penerimaan tenaga kerja
e. Institusi Pengelolaan Lingkungan :
Pelaksana : Puskesmas
Pengawas : Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Konawe Selatan,
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
Pelaporan : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan,
Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Konawe Selatan & Dinas
Kesehatan Kabupaten Konawe Selatan.
31 | U K L - U P L 2 0 22
2. Mobilisasi Alat-alat Berat & Material
Penurunan Kualitas Udara
a. Sumber Dampak : Mobilisasi alat-alat berat & material
b. Jenis Dampak : Penurunan kualitas udara (CO, NO 2, SO2, PM10)
c. Besaran Dampak : Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 50 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu
Kesehatan Lingkungan & Persyaratan Kesehatan
Untuk Vektor Dan Binatang Pembawa Penyakit Serta
Pengendaliannya.
Peningkatan Kebisingan
a. Sumber Dampak : Mobilisasi alat-alat berat & material
b. Jenis Dampak : Peningkatan Kebisingan
c. Besaran Dampak : Kep. Men. LH. No. 48 Tahun 1996 tentang Baku
Mutu Tingkat Kebisingan
d. Upaya Pengelolaan Lingkungan :
Upaya pengelolaan :
- Merawat kendaraan yang digunakan untuk mobilisasi secara
teratur
- Mengatur laju kendaraan maks. 30 km/jam
32 | U K L - U P L 2 0 22
Lokasi : Sepanjang jalan masuk menuju lokasi kegiatan
Puskesmas terutama yang bedekatan dengan permukiman
penduduk.
Periode : Selama kegiatan mobilisasi alat-alat berat &
material
e. Institusi Pengelolaan Lingkungan :
Pelaksana : Puskesmas
Pengawas : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
Pelaporan : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
Kerusakan Jalan
a. Sumber Dampak : Mobilisasi alat berat dan material
b. Jenis Dampak : Kerusakan jalan
c. Besaran Dampak : Kondisi jalan sebelum digunakan mobilisasi alat-
alat berat & material
d. Upaya Pengelolaan Lingkungan :
Upaya pengelolaan :
- Melakukan perbaikan jalan antara lain dengan menambahkan
tanah urug/sirtu kemudian dipadatkan dan diperkeras
- Menggunakan kendaraan sesuai kelas jalan
Lokasi : Sepanjang jalan masuk menuju lokasi kegiatan
Puskesmas
Periode : Selama kegiatan mobilisasi alat-alat berat & material
e. Institusi Pengelolaan Lingkungan :
Pelaksana : Puskesmas
Pengawas : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe
Selatan & Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
Konawe Selatan
Pelaporan : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe
Selatan & Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Konawe
Selatan
33 | U K L - U P L 2 0 22
3. Pemancangan Tiang pancang dan pondasi
Penurunan Kualitas Udara
a. Sumber Dampak : Pemancangan tiang pancang dan pondasi
b. Jenis Dampak : Penurunan kualitas udara (CO, NO 2, SO2, PM10)
c. Besaran Dampak : Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 50 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu
Kesehatan Lingkungan & Persyaratan Kesehatan
Untuk Vektor Dan Binatang Pembawa Penyakit
Serta Pengendaliannya.
Peningkatan Kebisingan
a. Sumber Dampak : Pemancangan tiang pancang dan pondasi
b. Jenis Dampak : Peningkatan Kebisingan
c. Besaran Dampak : Kep. Men. LH. No. 48 Tahun 1996 tentang Baku
Mutu Tingkat Kebisingan
d. Upaya Pengelolaan Lingkungan :
Upaya pengelolaan :
- Melakukan pemagaran di sekeliling tapak proyek
- Merawat peralatan yang digunakan untuk pembangunan
- Mengatur jam kerja saat pembangunan, misal : membatasi jam
kerja sampai jam 17.00 WIB
Lokasi : Areal kegiatan Puskesmas
Periode : Selama kegiatan pembangunan Puskesmas
34 | U K L - U P L 2 0 22
e. Institusi Pengelolaan Lingkungan :
Pelaksana : Puskesmas
Pengawas : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
Pelaporan : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
4. Pembangunan Puskesmas
Penurunan Kualitas Udara
a. Sumber Dampak : Pembangunan Puskesmas
b. Jenis Dampak : Penurunan kualitas udara (CO, NO 2, SO2, PM10)
c. Besaran Dampak : Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 50 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu
Kesehatan Lingkungan & Persyaratan Kesehatan Untuk
Vektor Dan Binatang Pembawa Penyakit Serta Pengendaliannya.
35 | U K L - U P L 2 0 22
- Melakukan pemagaran di sekeliling tapak proyek
- Menggunakan peralatan yang layak pakai
Lokasi : Areal kegiatan Puskesmas
Periode : Selama kegiatan pembangunan bangunan utama dan
sarana pendukung
f. Institusi Pengelolaan Lingkungan :
Pelaksana : Puskesmas
Pengawas : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
Pelaporan : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
Peningkatan Kebisingan
a. Sumber Dampak : Pembangunan Puskesmas
b. Jenis Dampak : Peningkatan Kebisingan
c. Besaran Dampak : Kep. Men. LH. No. 48 Tahun 1996 tentang Baku Mutu
Tingkat Kebisingan
d. Upaya Pengelolaan Lingkungan :
Upaya pengelolaan :
- Melakukan pemagaran di sekeliling tapak proyek
- Merawat peralatan yang digunakan untuk pembangunan
- Mengatur jam kerja saat pembangunan, misal : membatasi jam kerja
sampai jam 17.00 WIB
Lokasi : Areal kegiatan Puskesmas
Periode : Selama kegiatan pembangunan Puskesmas
e. Institusi Pengelolaan Lingkungan :
Pelaksana : Puskesmas
Pengawas : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
Pelaporan : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
36 | U K L - U P L 2 0 22
- Melakukan pengurasan genangan agar tidak menimbulkan jentik
nyamuk dan mempengaruhi kualitas air permukaan tanah disekitar
lokasi.
- menutup lobang semi permanen
Lokasi : Areal Puskesmas
Periode : Selama kegiatan Pembangunan Puskesmas
e. Institusi Pengelolaan Lingkungan :
Pelaksana : Puskesmas
Pengawas : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
Pelaporan : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan, Dinas
Kesehatan Kabupaten Konawe Selatan
37 | U K L - U P L 2 0 22
5. Pembuatan IPAL
Penurunan Kualitas Udara
a. Sumber Dampak : Pembuatan IPAL
b. Jenis Dampak : Penurunan kualitas udara (debu)
c. Besaran Dampak : Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
50 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan
Lingkungan & Persyaratan Kesehatan Untuk Vektor Dan Binatang
Pembawa Penyakit Serta Pengendaliannya
d. Upaya Pengelolaan Lingkungan :
Upaya pengelolaan :
- melakukan penyiraman tanah galian yang berdebu
- memberi pagar tertutup di areal penggalian
- Melakukan penyiraman jalan jika berdebu/musim kemarau terutama
yang berdekatan dengan pemukiman
Lokasi : Areal lokasi Puskesmas
Periode : Selama kegiatan pembuatan IPAL
e. Institusi Pengelolaan Lingkungan :
Pelaksana : Puskesmas
Pengawa : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
Pelaporan : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
Peningkatan Kebisingan
a. Sumber Dampak : Pembuatan IPAL
b. Jenis Dampak : Peningkatan Kebisingan
c. Besaran Dampak : Kep. Men. LH. No. 48 Tahun 1996 tentang Baku
Mutu Tingkat Kebisingan
d. Upaya Pengelolaan Lingkungan :
Upaya pengelolaan :
- memberi pagar pada areal IPAL
- menggunakan alat gali yang standar
Lokasi : Areal Puskesmas yang berdekatan dengan pemukiman
Periode : Selama kegiatan Pembuatan IPAL
e. Institusi Pengelolaan Lingkungan :
Pelaksana : Puskesmas
Pengawas : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
Pelaporan : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
38 | U K L - U P L 2 0 22
Adanya Genangan Air Hujan
a. Sumber Dampak : Pembuatan IPAL
b. Jenis Dampak : Genangan air hujan
c. Besaran Dampak : Kedalaman galian untuk IPAL
d. Upaya Pengelolaan Lingkungan :
Upaya pengelolaan :
- Melakukan pengurasan genangan agar tidak menimbulkan jentik
nyamuk dan mempengaruhi kualitas air permukaan tanah disekitar
lokasi.
- menutup lobang semi permanen
Lokasi : Areal Puskesmas
Periode : Selama kegiatan Pembuatan IPAL
e. Institusi Pengelolaan Lingkungan :
Pelaksana : Puskesmas
Pengawas : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan.
Pelaporan : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan &
Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe Selatan
39 | U K L - U P L 2 0 22
Banyaknya lubang yang digenangi air
a. Sumber Dampak : Pembuatan saluran / drainase air limbah
b. Jenis Dampak : Genangan air
c. Besaran Dampak : Volume genangan air
d. Upaya Pengelolaan Lingkungan :
Upaya pengelolaan :
- Menguras air yang tergenang dan membuat area resapan
- menutup semi permanen pada galian
Lokasi : Areal Puskesmas
Periode : Selama kegiatan pembuatan saluran / drainase
e. Institusi Pengelolaan Lingkungan :
Pelaksana : Puskesmas
Pengawas : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
Pelaporan : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
7. Pembuatan Sumur
Peningkatan Kebisingan
a. Sumber Dampak : Pembuatan Sumur
b. Jenis Dampak : Peningkatan Kebisingan
c. Besaran Dampak : Kep. Men. LH. No. 48 Tahun 1996 tentang Baku Mutu
Tingkat Kebisingan
d. Upaya Pengelolaan Lingkungan :
Upaya pengelolaan :
- menggunakan alat yang standar
- memberi pagar di areal sumur
Lokasi : Puskesmas
Periode : Selama kegiatan pembuatan sumur
e. Institusi Pengelolaan Lingkungan :
Pelaksana : Puskesmas
Pengawas : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
Pelaporan : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
40 | U K L - U P L 2 0 22
Berkurangnya kuantitas air tanah
a. Sumber Dampak : Pembuatan Sumur
b. Jenis Dampak : Berkurangnya kuantitas air permukaan tanah
c. Besaran Dampak : Volume air tanah di sekitar lokasi Puskesmas
d. Upaya Pengelolaan Lingkungan :
Upaya pengelolaan :
- Berkoordinasi dengan warga sekitar Puskesmas
Lokasi : Areal Puskesmas
Periode : Satu kali selama kegiatan pembuatan sumur
e. Institusi Pengelolaan Lingkungan :
Pelaksana : Puskesmas
Pengawas : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
Pelaporan : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan dan
Dinas Penanaman Modal & Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kabupaten Konawe Selatan
41 | U K L - U P L 2 0 22
e. Institusi Pengelolaan Lingkungan :
Pelaksana : Puskesmas
Pengawas : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
Pelaporan : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
Peningkatan Kebisingan
a. Sumber Dampak : Demobilisasi alat berat
b. Jenis Dampak : Peningkatan Kebisingan
c. Besaran Dampak : Kep. Men. LH. No. 48 Tahun 1996 tentang Baku Mutu
Tingkat Kebisingan
d. Upaya Pengelolaan Lingkungan :
Upaya pengelolaan :
- Merawat kendaraan yang digunakan untuk kegiatan demobilisasi
secara teratur
- Mengatur laju kendaraan maks. 30 km/jam
Lokasi : Sepanjang jalan masuk menuju lokasi kegiatan
Puskesmas terutama yang berdekatan dengan pemukiman
Periode : Selama kegiatan demobilisasi alat berat
e. Institusi Pengelolaan Lingkungan :
Pelaksana : Puskesmas
Pengawas : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
Pelaporan : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
Kerusakan Jalan
a. Sumber Dampak : Demobilisasi alat berat
b. Jenis Dampak : Kerusakan jalan
c. Besaran Dampak : Kondisi jalan sebelum digunakan demobilisasi alat-
alat berat
d. Upaya Pengelolaan Lingkungan :
Upaya pengelolaan :
- Melakukan perbaikan jalan antara lain dengan menambahkan
tanah urug/sirtu kemudian dipadatkan dan diperkeras
- Menggunakan kendaraan sesuai kelas jalan
42 | U K L - U P L 2 0 22
Lokasi : Sepanjang jalan masuk menuju lokasi kegiatan
Puskesmas
Periode : Selama kegiatan demobilisasi alat berat
e. Institusi Pengelolaan Lingkungan :
Pelaksana : Puskesmas
Pengawas : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan &
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Konawe Selatan
Pelaporan : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Konawe Selatan
43 | U K L - U P L 2 0 22
C. TAHAP OPERASIONAL
1. Penerimaan Tenaga Kerja
Adanya peluang kerja
a. Sumber Dampak : Penerimaan tenaga kerja
b. Jenis Dampak : adanya peluang kerja
c. Besaran Dampak : Presentase tenaga yang di butuhkan
d. Upaya Pengelolaan Lingkungan :
Upaya pengelolaan :
- Memperioritaskan tenaga lokal atau tenaga yang tinggal dekat
dengan lokasi Puskesmas
- Memberikan informasi lowongan kerja secara luas
- melakukan seleksi dan tes uji kelayakan sesuai dengan kompetensi
masing-masing tenaga
Lokasi : Puskesmas
Periode : Selama kegiatan penerimaan tenaga
e. Institusi Pengelolaan Lingkungan :
Pelaksana : Puskesmas
Pengawas : Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe Selatan dan Dinas
Tenaga Kerja & Transmigrasi Kabupaten Konawe Selatan
Pelaporan : Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe Selatan
44 | U K L - U P L 2 0 22
e. Institusi Pengelolaan Lingkungan :
Pelaksana : Puskesmas
Pengawas : Puskesmas
Pelaporan : Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe Selatan
2. Kegiatan Transportasi
Penurunan Kualitas Udara
a. Sumber Dampak : Kegiatan Transportasi
b. Jenis Dampak : Penurunan kualitas udara (PM10)
c. Besaran Dampak : Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 50 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu
Kesehatan Lingkungan & Persyaratan Kesehatan
Untuk Vektor Dan Binatang Pembawa Penyakit Serta
Pengendaliannya
d. Upaya Pengelolaan Lingkungan :
Upaya pengelolaan :
- Melakukan penghijauan di halaman dan sekeliling Puskesmas
Lokasi : Areal Puskesmas
Periode : sesuai situasi kondisi
e. Institusi Pengelolaan Lingkungan :
Pelaksana : Puskesmas
Pengawas : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
Pelaporan : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
Peningkatan Kebisingan
a. Sumber Dampak : Kegiatan Tranportasi
b. Jenis Dampak : Peningkatan Kebisingan
c. Besaran Dampak : Kep. Men. LH. No. 48 Tahun 1996 tentang Baku Mutu
Tingkat Kebisingan
d. Upaya Pengelolaan Lingkungan :
Upaya pengelolaan :
- Memasang Rambu – rambu dan lampu darurat di depan
Puskesmas
- Mengurangi kecepatan laju kendaraan
Lokasi : Halaman Puskesmas
Periode : Selama kegiatan Operasional
45 | U K L - U P L 2 0 22
e. Institusi Pengelolaan Lingkungan :
Pelaksana : Puskesmas
Pengawas : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
Pelaporan : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
46 | U K L - U P L 2 0 22
d. Upaya Pengelolaan Lingkungan :
Upaya pengelolaan :
- Mengolah limbah cair dengan system IPAL
Lokasi : Puskesmas
Periode : Satu bulan sekali
e. Institusi Pengelolaan Lingkungan :
Pelaksana : Puskesmas
Pengawas : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
Pelaporan : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
4. Penunjang Medis
Timbulnya Sampah Medis dan Limbah Dari Kegiatan Laboratorium
a. Sumber Dampak : Kegiatan Penunjang Medis
b. Jenis Dampak: Timbulnya sampah medis
c. Besaran Dampak : PP No. 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Limbah B3 di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
d. Upaya Pengelolaan Lingkungan :
Upaya pengelolaan :
- Menyediakan tong sampah dengan warna sesuai dengan jenis
sampah dan stiker sampah digolongkan menjadi sampah medis dan
non medis
- Pembuatan TPS Limbah B3 lengkap dengan perizinannya
- Melakukan kerjasama dengan pihak ketiga yang berizin
- Mengolah limbah cair dengan system IPAL
Lokasi : Puskesmas
Periode : Dua kali sehari
e. Institusi Pengelolaan Lingkungan :
Pelaksana : Puskesmas
Pengawas : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
Pelaporan : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
47 | U K L - U P L 2 0 22
Timbulnya Sampah Domestik Pada Pelayanan Gizi dan Farmasi
a. Sumber Dampak : Kegiatan Penunjang Medis
b. Jenis Dampak : Timbulnya sampah Domestik
c. Besaran Dampak : UU No. 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan
sampah, Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1204 Th 2004 tentang
Persyaratan kesehatan lingkungan Puskesmas
d. Upaya Pengelolaan Lingkungan :
Upaya pengelolaan :
- menyediakan tong sampah dengan warna sesuai dengan jenis
sampah dan stiker sampah digolongkan menjadi sampah medis
dan non medis
- Melakukan pemilahan sampah domestik, penyediaan TPS Sampah
dan Hanya sampah residu yang diangkut ke TPA.
- Lokasi : Puskesmas
Periode : selama kegiatan penunjang medis berlangsung
e. Institusi Pengelolaan Lingkungan :
Pelaksana : Puskesmas
Pengawas : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan.
Pelaporan : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan.
48 | U K L - U P L 2 0 22
Lokasi : Puskesmas
Periode : selama kegiatan kantor berlangsung
e. Institusi Pengelolaan Lingkungan :
Pelaksana : Puskesmas
Pengawas : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
Pelaporan : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan.
49 | U K L - U P L 2 0 22
e. Institusi Pengelolaan Lingkungan :
Pelaksana : Puskesmas
Pengawas : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
Pelaporan : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
50 | U K L - U P L 2 0 22
d. Upaya Pengelolaan Lingkungan :
Upaya Pengelolaan :
- Memasang peredam suara dan cerobong genset
Lokasi : Areal UPTD Puskesmas Mowila terutama yang
berdekatan dengan pemukiman
Periode : Selama kegiatan operasional genset
e. Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana : Puskesmas
Pengawas : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
Pelaporan : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
51 | U K L - U P L 2 0 22
D. TAHAP PASCA OPERASI
1. Pemutusan Hubungan Kerja
Penurunan kesempatan kerja
a. Sumber Dampak : Pemutusan hubunga kerja
b. Jenis Dampak : Penurunan kesempatan kerja
c. Besaran Dampak : Presentase jumlah tenaga kerja yang di PHK
d. Upaya Pengelolaan Lingkungan :
Upaya pengelolaan :
- Memberikan pesangon yang layak sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku
- Memberikan alternatif pekerjaan lain
Lokasi : Dusun Sekitar Puskesmas
Periode : Setelah masa operasi selesai/berakhir pada saat
pemutusan hubungan kerja
e. Institusi Pengelolaan Lingkungan :
Pelaksana : Puskesmas
Pengawas : Dinas Tenaga Kerja & T r a n s m i g r a s i Kabupaten
Konawe Selatan, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe
Selatan, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe Selatan
Pelaporan : Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi Kabupaten
Konawe Selatan, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe
Selatan, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe Selatan
2. Pembersihan Lahan
Penurunan Kualitas Udara
a. Sumber Dampak : Pembersihan lahan
b. Jenis Dampak : Penurunan kualitas udara (PM10)
c. Besaran Dampak : Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 50 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu
Kesehatan Lingkungan & Persyaratan Kesehatan
Untuk Vektor Dan Binatang Pembawa Penyakit
Serta Pengendaliannya
d. Upaya Pengelolaan Lingkungan :
Upaya pengelolaan :
- Membersihkan lahan yang terkontaminasi
- Merapikan kembali bekas serta tempat timbunan
bahan/material
- Melakukan rehabilitasi atau reklamasi lahan
52 | U K L - U P L 2 0 22
Lokasi : Puskesmas
Periode : Setelah masa operasi berakhir pada saat pembersihan
lahan
e. Institusi Pengelolaan Lingkungan :
Pelaksana : Puskesmas
Pengawas : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
Pelaporan : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
Timbulnya Sampah
a. Sumber Dampak : Pembersihan Lahan
b. Jenis Dampak : Timbulnya sampah
c. Besaran Dampak : UU No. 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan
sampah
d. Upaya Pengelolaan Lingkungan :
Upaya pengelolaan :
- Mengumpulkan sampah di TPS yang ada di lokasi kegiatan untuk
kemudian dibakar
Lokasi : Areal kegiatan Puskesmas
Periode :Setelah masa operasi berakhir pada saat pembersihan
lahan
e. Institusi Pengelolaan Lingkungan :
Pelaksana : Puskesmas
Pengawas : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
Pelaporan : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
53 | U K L - U P L 2 0 22
3.2. PROGRAM PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Dampak lingkungan yang terjadi akibat kegiatan pembangunan
Puskesmas memerlukan pemantauan lingkungan hidup untuk
mengetahui kecendrungan dan efektifitas pengelolaan lingkungan
hidup yang telah dilakukan.
2. Pengurusan Perizinan
Timbulnya sikap dan persepsi negatif/positif masyarakat
a. Sumber Dampak : Proses Perizinan
b. Jenis Dampak : Timbulnya sikap dan persepsi negatif/positif masyarakat
c. Besaran Dampak : Jumlah laporan pengaduan dari masyarakat sekitar,
isu dan persepsi yang beredar di masyarakat
d. Upaya Pemantauan Lingkungan :
Metode Pemantauan :
- Mengakomodasi masukan, kritik, dan saran dari masyarakat
Lokasi : Sekitar lokasi rencana usaha/kegiatan ( Puskesmas )
Periode Pemantauan : Satu kali pada setelah proses pengurusan
perizinan
54 | U K L - U P L 2 0 22
e. Institusi Pemantauan Lingkungan :
Pelaksana : Puskesmas
Pengawas : Dinas Penanaman Modal & Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Kab. Konawe Selatan, Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Konawe Selatan dan Dinas Kesehatan Kabupaten
Konawe Selatan.
Pelaporan : Dinas Penanaman Modal & Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Kabupaten Konawe Selatan,Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Konawe Selatan dan Dinas Kesehatan Kabupaten
Konawe Selatan
B. TAHAP KONSTRUKSI
1. Penerimaan Tenaga Kerja
Terbukanya kesempatan kerja
a. Sumber Dampak : Penerimaan Tenaga Kerja
b. Jenis Dampak : Terbukanya Kesempatan kerja
c. Besaran Dampak : Presentase jumlah tenaga kerja lokal
yang terakomodasi
d. Upaya Pemantauan Lingkungan :
Metode Pemantauan :
- Menginventarisasi data penerimaan tenaga kerja lokal
Lokasi : Dusun sekitar Puskesmas
e. Periode : Satu kali pada tahap konstruksi
f. Institusi Pemantauan Lingkungan :
Pelaksana : Puskesmas
Pengawas : Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi Kabupaten
Konawe Selatan & Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Konawe Selatan
Pelaporan : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan,
Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Konawe Selatan &
Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe Selatan
Peningkatan Kebisingan
a. Sumber Dampak : Mobilisasi alat-alat berat & material
b. Jenis Dampak : Peningkatan Kebisingan
c. Besaran Dampak : Kep. Men. LH. No. 48 Tahun 1996 tentang Baku
Mutu Tingkat Kebisingan
d. Upaya Pemantauan Lingkungan :
Metode Pemantauan :
- Melakukan pengukuran dilapangan dengan alat sound level meter
- Membandingkan hasil pengukuran dengan baku mutu
Lokasi : Sepanjang jalan masuk menuju lokasi kegiatan Puskesmas
terutama yang bedekatan dengan permukiman penduduk.
Periode : Satu kali pada tahap konstruksi
e. Institusi Pemantauan Lingkungan :
Pelaksana : Puskesmas
Pengawas : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan.
Pelaporan : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan.
Kerusakan Jalan
a. Sumber Dampak : Mobilisasi alat berat dan material
b. Jenis Dampak : Kerusakan jalan
c. Besaran Dampak : Kondisi jalan sebelum digunakan mobilisasi alat-alat
berat & material
56 | U K L - U P L 2 0 22
d. Upaya Pemantauan Lingkungan :
Metode Pemantauan :
- Melakukan pemantauan langsung dilapangan
Lokasi : Sepanjang jalan masuk menuju lokasi kegiatan Puskesmas
Periode : Selama kegiatan mobilisasi alat-alat berat & material
e. Institusi Pemantauan Lingkungan :
Pelaksana : Puskesmas
Pengawas : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan &
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Konawe Selatan
Pelaporan : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan &
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Konawe Selatan
57 | U K L - U P L 2 0 22
Peningkatan Kebisingan
a. Sumber Dampak : Pemancangan tiang pancang dan pondasi
b. Jenis Dampak : Peningkatan Kebisingan
c. Besaran Dampak : Kep. Men. LH. No. 48 Tahun 1996 tentang Baku
Mutu Tingkat Kebisingan
d. Upaya Pemantauan Lingkungan :
Metode Pemantauan :
- Melakukan pengukuran dilapangan dengan alat sound level meter
- Membandingkan hasil pengukuran dengan baku mutu
Lokasi : Areal kegiatan Puskesmas
Periode : Satu kali pada tahap konstruksi
e. Institusi Pemantauan Lingkungan :
Pelaksana : Puskesmas
Pengawas : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
Pelaporan : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
58 | U K L - U P L 2 0 22
4. Pembangunan Puskesmas
Penurunan Kualitas Udara
a. Sumber Dampak : Pembangunan Puskesmas
b. Jenis Dampak : Penurunan kualitas udara (CO, NO2, SO2, PM10)
c. Besaran Dampak : Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 50 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan
Lingkungan & Persyaratan Kesehatan Untuk Vektor Dan Binatang
Pembawa Penyakit Serta Pengendaliannya
Peningkatan Kebisingan
a. Sumber Dampak : Pembangunan Puskesmas
b. Jenis Dampak : Peningkatan Kebisingan
c. Besaran Dampak : Kep. Men. LH. No. 48 Tahun 1996 tentang Baku Mutu
Tingkat Kebisingan
d. Upaya Pemantauan Lingkungan :
Metode Pemantauan :
-Melakukan pengukuran dilapangan dengan alat sound level meter
-Membandingkan hasil pengukuran dengan baku mutu
Lokasi : Areal kegiatan Puskesmas
Periode : Satu kali pada tahap konstruksi
59 | U K L - U P L 2 0 22
e. Institusi Pemantauan Lingkungan :
Pelaksana : Puskesmas
Pengawas : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
Pelaporan : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
60 | U K L - U P L 2 0 22
e. Institusi Pemantauan Lingkungan :
Pelaksana : Puskesmas
Pengawas : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan dan
Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe Selatan
Pelaporan : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan dan
Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe Selatan.
5. Pembuatan IPAL
Penurunan Kualitas Udara
a. Sumber Dampak : Pembuatan IPAL
b. Jenis Dampak : Penurunan kualitas udara (debu)
c. Besaran Dampak : Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 50 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu
Kesehatan Lingkungan & Persyaratan Kesehatan Untuk
Vektor Dan Binatang Pembawa Penyakit Serta Pengendaliannya
d. Upaya Pemantauan Lingkungan :
Metode Pemantauan :
- Melakukan pengambilan sampel di lapangan kemudian dianalisis di
laboratorium untuk parameter : CO (metode CO analyzer), SO 2
(metode pararosanilin), NO2 (metode saltzman), PM10 (metode
gravimetri)
- Membandingkan hasil analisis laboratorium dengan baku mutu
Lokasi : Puskesmas
Periode : Satu kali pada tahap konstruksi
e. Institusi Pemantauan Lingkungan :
Pelaksana : Puskesmas
Pengawas : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
Pelaporan : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
Peningkatan Kebisingan
a. Sumber Dampak : Pembuatan IPAL
b. Jenis Dampak : Peningkatan Kebisingan
c. Besaran Dampak : Kep. Men. LH. No. 48 Tahun 1996 tentang Baku Mutu
Tingkat Kebisingan
61 | U K L - U P L 2 0 22
d. Upaya Pemantauan Lingkungan :
Metode Pemantauan :
- Melakukan pengukuran dilapangan dengan alat sound level meter
- Membandingkan hasil pengukuran dengan baku mutu
Lokasi : Areal Puskesmas yang berdekatan dengan pemukiman
Periode : Satu kali pada tahap konstruksi
e. Institusi Pemantauan Lingkungan :
Pelaksana : Puskesmas
Pengawas : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
Pelaporan : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
62 | U K L - U P L 2 0 22
d. Upaya Pemantauan Lingkungan :
Metode Pemantauan :
- Melakukan pengambilan sampel di lapangan kemudian dianalisis di
laboratorium untuk parameter : CO (metode CO analyzer), SO 2
(metode pararosanilin), NO2 (metode saltzman), PM10 (metode
gravimetri)
- Membandingkan hasil analisis laboratorium dengan baku mutu
Lokasi : Areal Puskesmas yang berdekatan dengan pemukiman
Periode : Satu kali pada tahap konstruksi
e. Institusi Pemantauan Lingkungan :
Pelaksana : Puskesmas
Pengawas : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
Pelaporan : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
7. Pembuatan Sumur
Peningkatan Kebisingan
a. Sumber Dampak : Pembuatan Sumur
b. Jenis Dampak : Peningkatan Kebisingan
c. Besaran Dampak : Kep. Men. LH. No. 48 Tahun 1996 tentang Baku Mutu
Tingkat Kebisingan
63 | U K L - U P L 2 0 22
d. Upaya Pemantauan Lingkungan :
Metode Pemantauan :
- Melakukan pengukuran dilapangan dengan alat sound level meter
- Membandingkan hasil pengukuran dengan baku mutu
Lokasi : Areal Puskesmas
Periode : Satu kali pada tahap konstruksi
e. Institusi Pemantauan Lingkungan :
Pelaksana : Puskesmas
Pengawas : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
Pelaporan : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
64 | U K L - U P L 2 0 22
d. Upaya Pemantauan Lingkungan :
Metode Pemantauan :
- melakukan sampling emisi gas buang kendaraan untuk dianalisa
dilaboratorium
- melakukan pengamatan langsung di area jalan masuk lokasi kegiatan
Lokasi : Sepanjang jalan masuk menuju lokasi kegiatan Puskesmas
terutama yang berdekatan dengan pemukiman
Periode : Satu kali pada tahap konstruksi
e. Institusi Pemantauan Lingkungan :
Pelaksana : Puskesmas
Pengawas : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
Pelaporan : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
Peningkatan Kebisingan
a. Sumber Dampak : Demobilisasi alat berat
b. Jenis Dampak : Peningkatan Kebisingan
c. Besaran Dampak : Kep. Men. LH. No. 48 Tahun 1996 tentang Baku Mutu
Tingkat Kebisingan
d. Upaya Pemantauan Lingkungan :
Metode Pemantauan :
- Melakukan pengukuran dilapangan dengan alat sound level meter
- Membandingkan hasil pengukuran dengan baku mutu
Lokasi : Sepanjang jalan masuk menuju lokasi kegiatan Puskesmas yang
berdekatan dengan pemukiman
Periode : Satu kali pada tahap konstruksi
e. Institusi Pemantauan Lingkungan :
Pelaksana : Puskesmas
Pengawas : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
Pelaporan : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
65 | U K L - U P L 2 0 22
Kerusakan Jalan
a. Sumber Dampak : Demobilisasi alat berat
b. Jenis Dampak : Kerusakan jalan
c. Besaran Dampak : Kondisi jalan sebelum digunakan demobilisasi alat-
alat berat
d. Upaya Pemantauan Lingkungan :
Metode Pemantauan :
- Melakukan Pemantauan langsung di jalan
- Mengukur panjang lebar jalan yang rusak
Lokasi : Sepanjang jalan masuk menuju lokasi kegiatan Puskesmas
Periode : Satu kali pada tahap konstruksi
e. Institusi Pemantauan Lingkungan :
Pelaksana : Puskesmas
Pengawas : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan &
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Konawe Selatan
Pelaporan : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan & Dinas
Pekerjaan Umum Kabupaten Konawe Selatan
66 | U K L - U P L 2 0 22
C. TAHAP OPERASIONAL
1. Penerimaan Tenaga Kerja
Adanya peluang kerja
a. Sumber Dampak : Penerimaan tenaga kerja
b. Jenis Dampak : adanya peluang kerja
c. Besaran Dampak : Presentase tenaga yang di butuhkan
d. Upaya Pemantauan Lingkungan :
Metode Pemantauan :
- Melakukan pendataan lamaran kerja yang masuk
Lokasi : Puskesmas
Periode : Setiap enam bulan sekali selama tahap operasi
e. Institusi Pemantauan Lingkungan :
Pelaksana : Puskesmas
Pengawas : Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe Selatan & Dinas
Tenaga Kerja & Transmigrasi Kabupaten Konawe Selatan
Pelaporan : Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe Selatan
67 | U K L - U P L 2 0 22
2. Kegiatan Pelayanan Medis
Timbulnya Sampah Medis
a. Sumber Dampak : Kegiatan Pelayanan Medis
b. Jenis Dampak : Timbulnya sampah medis
f. Besaran Dampak : PP No. 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Limbah B3
c. Upaya Pemantauan Lingkungan :
Metode Pemantauan :
- Melakukan pengamatan/pendataan jenis dan kapasitas
sampah medis di TPS Limbah B3
Lokasi : TPS Limbah B3/Medis UPTD UPTD puskesmas Mowila
Periode : Setiap satu bulan sekali selama tahap operasi
d. Institusi Pemantauan Lingkungan :
Pelaksana : Puskesmas
Pengawas : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
Pelaporan : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
68 | U K L - U P L 2 0 22
4. Penunjang Medis
69 | U K L - U P L 2 0 22
5. Pelayanan Non Medis
Timbulnya Sampah Kegiatan Kantor
a. Sumber Dampak : Kegiatan Pelayanan Non Medis
b. Jenis Dampak : Timbulnya sampah Domestik
c. Besaran Dampak : UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pemantauan
sampah,
d. Upaya Pemantauan Lingkungan :
Metode Pemantauan :
- Melakukan pengamatan/pendataan langsung di lokasi
Lokasi : TPS Limbah Domestik UPTD Puskesmas Mowila
Periode : Setiap satu bulan sekali selama tahap operasi
e. Institusi Pemantauan Lingkungan :
Pelaksana : Puskesmas
Pengawas : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
Pelaporan : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
70 | U K L - U P L 2 0 22
Peningkatan Penggunaan Air Bersih Dari Kegiatan MCK
a. Sumber Dampak : Kegiatan Pelayanan Non Medis
b. Jenis Dampak : Peningkatan penggunaan air bersih
c. Besaran Dampak : Volume air yang di gunakan sehari-hari
d. Upaya Pemantauan Lingkungan :
Metode Pemantauan :
- Melakukan pengukuran kebutuhan air dan pengamatan di lokasi
Lokasi : Unit MCK Puskesmas
Periode : Setiap bulan
e. Institusi Pemantauan Lingkungan :
Pelaksana : Puskesmas
Pengawas : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
Pelaporan : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
71 | U K L - U P L 2 0 22
Peningkatan Kebisingan dari Operasional Genset
a. Sumber Dampak : Pelayanan Non Medis
b. Jenis Dampak : Peningkatan Kebisingan dari operasional genset
c. Tolak Ukur : Kep. Men LH No. 48 Tahun 1996 tentang Baku Mutu
Tingkat Kebisingan
d. Upaya Pemantauan :
Metode Pemantauan :
- Melakukan pengukuran dilapangan dengan alat sound level meter
- Membandingkan hasil pengukuran dengan baku mutu
Lokasi : Areal UPTD UPTD puskesmas Mowila terutama yang berdekatan
dengan pemukiman
Periode : Selama kegiatan operasional genset
f. Institusi Pemantauan Lingkungan
Pelaksana : Puskesmas
Pengawas : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
Pelaporan : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
72 | U K L - U P L 2 0 22
D. TAHAP PASCA OPERASI
1. Pemutusan Hubungan Kerja
Penurunan kesempatan kerja
a. Sumber Dampak : Pemutusan hubunga kerja
b. Jenis Dampak : Penurunan kesempatan kerja
c. Besaran Dampak : Presentase jumlah tenaga kerja yang di PHK
d. Upaya Pemantauan Lingkungan :
Metode Pemantauan :
- Melakukan pendataan dan inventarisasi tenaga
Lokasi : Dusun sekitar Puskesmas
Periode : Satu kali setelah tahap pasca operasi
e. Institusi Pemantauan Lingkungan :
Pelaksana : Puskesmas
Pengawas : Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi Kabupaten Konawe
Selatan, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan, dan Dinas
Kesehatan Kabupaten Konawe Selatan
Pelaporan : Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi Kabupaten Konawe
Selatan, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan, dan Dinas
Kesehatan Kabupaten Konawe Selatan
2. Pembersihan Lahan
Penurunan Kualitas Udara
a. Sumber Dampak : Pembersihan lahan
b. Jenis Dampak : Penurunan kualitas udara (PM10)
c. Besaran Dampak : Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 50 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu
Kesehatan Lingkungan & Persyaratan Kesehatan Untuk
Vektor Dan Binatang Pembawa Penyakit Serta Pengendaliannya
d. Upaya Pemantauan Lingkungan
Metode Pemantauan :
- Melakukan pengamatan dan pengukuran langsung di area puskesmas
Lokasi : Areal kegiatan Puskesmas
Periode : Satu kali setelah tahap pasca operasi
e. Institusi Pemantauan Lingkungan :
Pelaksana : Puskesmas
Pengawas : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
Pelaporan : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
73 | U K L - U P L 2 0 22
Timbulnya Sampah
a. Sumber Dampak : Pembersihan Lahan
b. Jenis Dampak : Timbulnya sampah
c. Besaran Dampak : UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pemantauan
sampah d. Upaya Pemantauan Lingkungan :
Metode Pemantauan :
- melakukan pengamatan langsung di lokasi
Lokasi : Areal kegiatan Puskesmas
Periode : Satu kali setelah tahap pasca operasi
e. Institusi Pemantauan Lingkungan :
Pelaksana : Puskesmas
Pengawas : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
Pelaporan : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Konawe Selatan
74 | U K L - U P L 2 0 22