Anda di halaman 1dari 34

Dalam Studi AMDAL

Eko Sugiharto

PSLH UGM

Untuk menentukan apakah RU/K perlu dok.Lingk ?

RU/
RK

Apakah
Mempunyai
Dampak
?

AMDAL:
Tunggal ?
Terpadu ?
Kawasan ?

Apakah
Dampaknya
Penting ?

AMDAL

TIDAK

Pengambil Kptsn:

TIDAK
Apakah
Masyarakat
Ekonomi
Lemah ?

TIDAK PERLU
MEMBUAT
DOK. LINGK

Apakah
Investor
?

SPKPPLH

UKL UPL

Pusat ?
Provinsi ?
Kabupaten ?
Kota ?

Pedoman
Melakukan penapisan ?

Apakah suatu RU d/a K


Wajib memiliki Amdal atau UKL-UPL ?
Apabila WAJIB AMDAL
Pendekatan studi Amdal
yang harus digunakan :
Tunggal / Terpadu / Kawasan ?
Siapa yang berwenang
Menilai Amdal / Memeriksa UKL-UPL
RU d/a K tersebut ?

Per. Men. LH No 5 Th 2012 :


Lamp V II I
Psl 3 dan Lamp III
PP No.27 Th 2012,
Psl 8 ayat (1) s/d (4)
Amdal Tunggal
Amdal Terpadu
Amdal Kawasan
Kewenangan Penilaian Amdal :
PP No.27 Th 2012, Psl 54
Per. Men. LH No 8 Th 2013, Psl 10
Per. Men. LH No 8 Th 2013, L. II s/d IV

Kewenangan Penilaian UKL-UPL:


PP No.27 Th 2012, Psl 36
Per. Men. LH No 8 Th 2013, Psl 23

1
Peraturan MENLH
No. 05 Tahun 2012
tentang
Jenis RU d/a K yang
Wajib Memiliki Amdal

Batang Tubuh 7 Pasal.

Pasal 1: Ketentuan Umum;


Pasal 2: Penapisan
Pasal 3: Kawasan Lindung
Pasal 4: Penambahan Wajib Amdal;
Pasal 5: Delisting wajib Amdal;
Pasal 6: Pencabutan Permen 11/2006
Pasal 7: Masa berlaku permen ini

2
Lampiran I:
Jenis RU d/a K
yang Wajib
Memiliki Amdal

Lampiran II:
Bagan Alir Tata
Cara Penapisan
untuk
Menentukan
Wajib Tidaknya
Suatu RU d/a K
Memiliki Amdal

5 (Lima) Lampiran

Lampiran III:

Lampiran IV:

Lampiran V

Daftar
Kawasan
Lindung

Kriteria Penapisan
Jenis RU d/a K yg
tidak termasuk dlm
Daftar Lamp.I, utk
diusulkan kpd
Menteri utk dpt
ditetapkan sebagai
Jenis RU d/a K
Wajib memiliki
Amdal

Ringkasan
informasi awal
atas RU d/a K
yang akan
dilakukan
Penapisan

1. Isilah Formulir yang ada di Lampiran V,


Per. Men. LH No 5 Th 2012

2. LAKUKAN PENAPISAN atau bawalah Formulir


itu ke Instansi Lingkungan Hidup untuk
disepakati apakah suatu Rencana Usaha d/a
Kegiatan harus menyusun AMDAL /UKL-UPL/
SPKPPLH

Per. Men. LH No 5 Th 2012, Lamp V: Form isian


Identitas Pemrakarsa

No

a. Nama badan usaha .........................


b. Nama penanggung jawab rencana usaha dan/atau kegiatan ............
c. Alamat kantor/pabrik/lokasi .....................
d. Nomor telepon/fax ...................
e. Nama rencana U d/a K yang diusulkan untuk ditapis .
f. Lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan ................
Lengkapi dengan peta yang dapat ditampalkan/dioverlaykan dengan
o Peta tata ruang yang berlaku sesuai ketentuan peraturan perundangan
o Peta Indikatif Penundaan Izin Baru (yang ditetapkan melalui Instruksi
Presiden No.... Th. ...... (HARUS MENGGUNAKAN YG TERBARU)

HAL
(Rencana U d/a K yang ditapis)

R.U d/a R.K utama

R.U d/a R.K pendukung

Lokasi R.U d/a R.K

Tipe R.U d/a R.K ditinjau dari tahapan


pelaksanaannya

Tipe R.U d/a R.K ditinjau dari


telaahan budidaya atau non budidaya

INFORMASI

SKALA/
BESARAN

KETERANGAN/
INFORMASI
TAMBAHAN

(1) Koordinasi dg
Instansi LH

BLH

JIKA RU/K atau KEGIATAN PENDUKUNGNYA :


(2) ADA pada Lamp.I
(3) TIDAK ADA pada Lamp I
(4) BERADA atau BERBATASAN dg Kwsn Lindung

(Sekretariat
Komisi Amdal)

(5) TIDAK TERMASUK PENGECUALIAN


(6) TIDAK BERADA atau BERBATASAN dg Kawasan Lindung

(7) TERMASUK PENGECUALIAN


Cocokkan
ke

Lamp. I

Ketentuan
Psl 3 ayat (3)
Lamp III

4
FORMULIR
Lampiran V
Yg telah diisi

KRITERIA
PENGECUALIAN
Psl 3 ayat (4)

7
PEMRAKARSA

WAJIB
MEMILIKI
AMDAL

WAJIB
MEMILIKI UKL-UPL
atau SPPL

Per.Men LH No 5/2012,Lampiran II :
Tata Cara Penapisan Untuk Menentukan Apakah RK Wajib Amdal atau UKL-UPL

APAKAH TERMASUK WAJIB AMDAL, untuk RK:


Pembangunan tampungan air :
Tinggi 10 m , daya tampung air 250.000 m3, Luas genangan 200 Ha
Per. Men LH 5-2012 Lamp I, Bidang PU
Pembangunan TPA sampah yang dilengkapi dengan insenerator:
Luas areal 5 Ha kapasitas total 50.000 Ton
Per. Men LH 5-2012 Lamp I, Bidang PU
Pembangunan pelabuhan :
Areal darat 2,5 Ha.
Dermaga konstruksi sheetpile panjang 100 m lebar30 m
Untuk suplai air kebutuhan kapal, akan mengambil air tanah 50 L/dt
Per. Men LH 5-2012 Lamp I, Bidang Perhubungan & Multi sektor

Per. Men. LH No 5 Th 2012, Lamp. I DAFTAR R.K. WAJIB AMDAL


CONTOH
A. Bidang Multi sektor berisi jenis kegiatan yang bersifat lintas sektor

N
o

Jenis Kegiatan
Reklamasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, dengan
a. Luas area reklamasi,
b. Volume material urug, atau
c. Panjang reklamasi

Skala/Besaran

> 25 ha
> 500.000 m3
> 50 m (tegak lurus ke arah
laut dari garis pantai)

Pemotongan bukit dan pengurugan lahan dengan


Volume

> 500.000 m3

Pengambilan air bersih dari danau, sungai, mata air,


atau sumber air permukaan lainnya ( dg.debit
pengambilan )

> 250 L/detik, ini setara


dengan kebutuhan air
bersih 250.000 orang

Pengambilan air bawah tanah (sumur tanah dangkal, 50 liter/detik (dari


sumur tanah dalam)
satu atau beberapa
sumur pada kawasan
< 10 ha)

Pembangunan bangunan gedung


- Luas lahan, atau
- Bangunan

> 5 ha
> 10.000 m2

Per. Men. LH 5-2012Lamp. I Daftar Jenis R.U. d/a K. Wajib Amdal:


G. Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman &I. Bidang Pariwisata

Daftar Kawasan Lindung dalam Peraturan MENLH No. 05 Tahun 2012


Kawasan lindung yang dimaksud dalam Peraturan Menteri
ini:
:
1. Kawasan hutan lindung
Tidak semua kawasan
2. Kawasan bergambut
lindung yang tercantum
3. Kawasan Resapan Air
dalam PP No. 26/2008 dan
4. Sempadan Pantai
Keppres 32/1990
5. Sempadan Sungai
dicantumkan dalam daftar
6. Kawasan Sekitar Danau atau Waduk
kawasan lindung di
7. Suaka Margasatwa dan Suaka Margasatwa Laut
Peraturan MENLH Ini;
8. Cagar Alam dan Cagar Alam Laut
9. Kawasan Pantai Berhutan Bakau
Kawasan lindungan =
10. Taman Nasional dan Taman Nasional Laut
kawasan yang telah
11. Taman Hutan Raya
DITETAPKAN sebagai
12. Taman Wisata Alam dan Taman Wisata Alam Laut
kawasan lindung
13. Kawasan Cagar Budaya dan Ilmu Pengetahuan
Usaha dan/atau kegiatan di
14. Kawasan Cagar Alam Geologi
kawasan lindung adalah
15. Kawasan Imbuhan Air Tanah
usaha dan/atau kegiatan
16. Sempadan Mata Air
yang diizinkan sesuai
17. Kawasan Perlindungan Plasma Nutfah
18. Kawasan Pengungsian Satwa
dengan ketentuan PUU
19. Terumbu Karang
20. Kawasan Koridor Bagi Jenis Satwa dan Biota Laut yang Dilindungi

Catatan

Kawasan lindung wilayah yang DITETAPKAN dengan fungsi utama untuk melindungi
kelestarian lingkungan hidup mencakup SDA dan Sumber Daya Buatan. Penetapan
kawasan lindung tersebut dilakukan sesuai dengan ketentuan PUU

Catatan: Tidak semua


jenis kawasan lindung ini
dicantumkan dalam
Lampiran III Peraturan
MENLH No. 05/2012

COCOKKAN
Lampiran III
Psl 3 ayat (3)

Per. Men. LH No 5-2012 Pasal 3 ayat (3)


Jenis rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang
berbatasan langsung dengan kawasan lindung
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b,
meliputi rencana Usaha dan/atau Kegiatan
yang:
a. batas tapak proyek bersinggungan dengan
batas kawasan lindung; dan/atau
b. dampak potensial dari rencana Usaha
dan/atau Kegiatan diperkirakan
mempengaruhi kawasan lindung terdekat.

KRITERIA
PENGECUALIAN
Psl 3 ayat (4)

Per.Men. No 5 Th 2012 Pasal 3 ayat (4):


Kewajiban memiliki Amdal sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), dikecualikan bagi rencana Usaha dan/atau
Kegiatan:
a. eksplorasi pertambangan, minyak dan gas bumi, dan
panas bumi;
b. penelitian dan pengembangan di bidang ilmu
pengetahuan;
c. yang menunjang pelestarian kawasan lindung;
d. yang terkait kepentingan pertahanan dan keamanan
negara yang tidak berdampak penting terhadap
lingkungan hidup;
e. budidaya yang secara nyata tidak berdampak penting
terhadap lingkungan hidup;
f. budidaya yang diizinkan bagi penduduk asli dengan
luasan tetap dan tidak mengurangi fungsi lindung
kawasan dan di bawah pengawasan ketat.

Rencana Usaha/Kegiatan di dalam dan/atau berbatasan langsung dengan kawasan


Lindung Wajib Memiliki AMDAL (Pasal 3 Peraturan MENLH No. 05/2012)
Jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang
lokasinya berada di dalam kawasan lindung
jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang
diizinkan sesuai peraturan perundang-undangan,
misal: tambang di hutan lindung, wisata alam di
kawasan lindung

1
Batas proyek
terluar yang
bersinggungan
dengan batas
terluar dari
kawasan
lindung

Dampak potensial dari


rencana usaha dan/atau
kegiatan yang akan
dilaksanakan tersebut
secara nyata
mempengaruhi kawasan
lindung terdekat

Kawasan Lindung

Yang tercantum dalam


Lampiran Permen LH &
telah ditetapkan sesuai
dengan PUU

Dampak
potensial

3
Keterangan:
= Rencana Usaha
dan/atau kegiatan

Jenis rencana usaha dan/atau kegiatan


yang berada di dalam dan/atau berbatasan
langsung dengan kawasan lindung yang
dikecualikan dari kewajiban menyusun
Amdal adalah rencana usaha dan/atau
kegiatan:
1. Eksplorasi pertambangan, migas dan
panas bumi;
2. Penelitian dan pengembangan di bidang
ilmu pengetahuan;
3. Yang menunjang pelestarian kawasan
lindung;
4. Yang terkait dengan kepentingan
pertahanan dan keamanan negara yang
tidak berdampak penting terhadap
lingkungan;
5. Budidaya yang secara nyata tidak
berdampak penting bagi lingkungan
hidup;
6. budidaya yang diizinkan bagi penduduk
asli dengan luasan tetap dan tidak
mengurangi fungsi lindung kawasan dan
di bawah pengawasan ketat.

Pendekatan Kajian Amdal ?

PP 27-2012 Psl 8

Kriteria

Amdal
Tunggal

Amdal Terpadu

Amdal Kawasan

Jenis usaha dan/atau


kegiatan

1 (satu) jenis
usaha
dan/atau
kegiatan

lebih dari 1 (satu) jenis


usaha dan/atau kegiatan yg
perencanaan dan
pengelolaannya saling
terkait, terletak dalam
satu kesatuan hamparan
ekosistem

lebih dari 1 (satu) usaha


dan/atau kegiatan yg
perencanaan dan
pengelolaannya saling terkait,
terletak dalam
satu kesatuan zona rencana
pengembangan kawasan

Kewenangan
pembinaan dan/atau
pengawasannya

1 (satu)
K/LPNK atau
SKPP/SKPD

Lebih dari 1 (satu)


K/LPNK atau
SKPP/SKPD

1 (satu)
K/LPNK atau
SKPP/SKPD

Penanggung jawab
Pengelolaan

Penanggung
Jawab Usaha

Penanggung
Jawab Usaha

Pengelola Kawasan

K=Kementrian ; LPNK = Lembaga pemerintah Non kementrian


SKPP = Satuan Kerja Pemerintah Provinsi ; SKPD = Satuan Kerja Pemerintah Daerah

Kewenangan Penilaian ???

PP 27-2012, Psl 54 & 55


Per. Men.LH 8-2013, Lamp II -V

LH 8-2013, Psl 10

PUSAT

PROVINSI

KAB / KOTA

a. Strategis nasional
(Lamp II)

a. Strategis provinsi
(Lamp III)

a. Strategis
kabupaten/kota
(Lamp IV)

b. Lamp III, Lamp IV,


Lamp V bila:
1. Lebih dari 1
wilayah provinsi
2. Wilayah sdg
sengketa dg
negara lain
3. Wilayah laut > 12
mil laut
4. Lintas batas
negara

b. Lampiran IV dan
Lamp V bila:
1. Lebih dari 1
wilayah kab/kota
2. Lintas
kabupaten/kota
3. Wilayah laut 4 - 12
mil laut

b. Berlokasi di wilayah
kabupaten/kota
a. Wilayah laut < 4 mil
laut

b. Tidak bersifat
strategis (Lamp V)

3.Wilayah laut 0-12 mil laut

UU 23 Th 2014

KEWENANGAN PENILAIAN AMDAL Per.Men. LH No 8 Th 2013 Lamp II s/d V


No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

KEGIATAN
Pertahanan
Teknologi Satelit
Pengembangan Nuklir
Pengelolaan Limbah B3
Kehutanan
Perhubungan
Perindustrian
Sumberdaya Energi & Mineral
Pekerjaan Umum
Multi sektor
Pertanian

12 Perikanan dan Kelautan


13 Perumahan & Kawasan Permukiman

PUSAT
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y

STRATEGIS
PROV
KAB/KT

Y
Y
Y
Y
Y
Y

KAB/KT

Y
Y
Y
Y
Y

Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y

14 Pariwisata

Perlu dicermati UU 23 th 2014

Per. Men. LH N0 5 Th.2012 Lamp. IV Kriteria RK baru untuk diusulkan menjadi wajib Amdal
Langkah 1

Lakukan pengisian terhadap daftar pertanyaan Tabel 1,


terkait lokasi R.U. d/a R.K

Langkah 2

Lakukan pengisian terhadap daftar pertanyaan Tabel 2,


untuk menilai karakteristik R.U. d/a R.K

Langkah 3

Langkah 4

Langkah 5

Lakukan penentuan dampak penting untuk setiap jawaban YA


dari daftar pertanyaan pada Langkah 1 dan Langkah 2
menggunakan kriteria penentuan dampak penting Tabel 3
Pelajari apakah dalam 10 th terakhir hasil implementasi pengelolaan dan
pemantauan LH dari jenis usaha dan/atau kegiatan memenuhi Tabel 4
Bila hasil analisis langkah 4 menunjukkan bahwa dalam 10 tahun terakhir
dampak lingkungan U d/a K tersebut tidak dikenali karakter dampaknya
dan tidak tersedia ilmu pengetahuan, teknologi dan tata cara untuk
mengatasi dampak penting negatifnya, maka usaha dan/atau kegiatan
dimaksud yang semula tergolong tidak wajib memiliki AMDAL
dapat digolongkan sebagai usaha dan/atau kegiatan yang
wajib memiliki AMDAL.

RK apa saja di setiap tahap


yg akan menimbulkan Dpk
Kompn. Lingk. apa saja yg
akan terkena Dampak

PELINGKUPAN
(Scooping)

Dpk Penting Hipotetik (DPH)


apa saja yg akan dikaji ?

Batas Wilayah Studi


dan
Batas Waktu Kajian
Metode apa
yang akan digunakan
dalam Studi Amdal ?
KERANGKA
ACUAN

PROSES PELINGKUPAN
S P T
sejak
pengumuman

RENCANA
KEGIATAN
IDENTIFIKASI
DAMPAK
POTENSIAL

S P T
Ketika
Konslts Publik

Identifikasi
Dpk

ARGUMEN ?
RK
RLA
SPT Masy
Kegiatan
sekitar ?

Dampak
Potensial

Evaluasi
Dampak

Dampak
Penting
Hipotetik

RONA
LINGKUNGAN

Kegiatan
Di sekitar RK
yg telah ada

METODE :
o Check List ?
o Bagan Alir ?
o Matriks ?
Batas Wilayah Studi
o FGD ?
o dll

Batas Waktu
Kajian

Proses Pelingkupan Dampak Penting


1. Identifikasi dampak potensial
Mengidentifikasi dampak lingkungan yang
potensial akan timbul (positif dan negatif ) serta
parameternya tanpa mempertimbangkan
besar/kecil nya dampak.
Hasil:
Daftar komponen lingkungan yang potensial
terkena dampak lingkungan (Dpk. Potensial)

Proses Pelingkupan Dampak Penting


2. Evaluasi dampak potensial
Mengevaluasi dampak potensial untuk
disimpulkan menjadi dampak penting hipotetik
(DPH), yaitu dampak yang harus dianalisis
dalam ANDAL
Hasil:
Daftar dampak penting Hipotetis serta
parameternya

LANGKAH - 1

LANGKAH - 2

Esensi dari proses identifikasi dampak potensial


adalah menduga semua dampak yang berpotensi terjadi jika
rencana usaha dan/atau kegiatan dilakukan pada lokasi tersebut.
Langkah ini menghasilkan daftar dampak potensial.
Pada tahap ini kegiatan pelingkupan dimaksudkan untuk
mengidentifikasi segenap dampak lingkungan hidup (primer,
sekunder, dan seterusnya) yang potensial akan timbul sebagai
akibat adanya R.U. dan/atau R.K.

Esensi Evaluasi Dampak Potensial esensinya adalah memisahkan


dampak-dampak yang perlu kajian mendalam untuk
membuktikan dugaan (hipotesa) dampak (dari dampak yang tidak
lagi perlu dikaji).
Dalam proses ini, harus dijelaskan dasar penentuan bagaimana
suatu dampak potensial dapat disimpulkan menjadi dampak

penting hipotetik (DPH) atau tidak.

Per.Men. LH No 16 Th 2012 Lamp I


Sistematika Penulisan Kerangka
Acuan
Bab
II Sub Bab 4 RINGKASAN PROSES PELINGKUPAN
Deskripsi
Rencana
No
Kegiatan yang
Berpotensi
Menimbulkan
Dampak
Lingkungan

Pengelolaan
PELINGKUPAN
Wilayah Batas Waktu
Lingkungan Komponen
Kajian
yang Sudah Lingkunga Dampak Evaluasi Dampak Studi
Direncanakan n Terkena Potensial dampak Penting
Sejak Awal
Dampak
potensial Hipotetik
Sebagai
(DPH)
Bagian dari
Rencana
Kegiatan

Tahap .
SOP
PANDUAN TEKNIS
SNI
STANDAR INT.

??

Per. Men. LH 16-2012 RINGKASAN PELINGKUPAN

No

Pengelolaan
PELINGKUPAN
Deskripsi R.K.
Komponen
Lingkungan
yg potensial
Lingkungan
yang sudah
Dampak
menimbulkan
Terkena
Dampak
Evaluasi
direncanakan
Penting
dampak
Dampak
Potensial Dampak
(ada di RK)
Hipotetik
Potensial

Pra Kontruksi

Konstruksi

Operasi

Pasca Operasi

Wilayah
Studi

Batas
Waktu
Kajian

Justifikasi
penentuan
(argumen)

1. Batas Proyek Areal yg akan digunakan


2. Batas Ekologi Ruang wilayah sebaran
dampak melalui media air, udara
3. Batas Sosial area interaksi masyarakat
dengan R.K. maupun sebaliknya)
4. Batas Administratif Butir 1, 2, 3 ada
di wilayah administrasi mana.Dari

(Peta Rupa Bumi dg.skala memadai)

Batas
Administratif

Batas
Ekologi
Udara
BATAS
WILAYAH
STUDI

1. Batas Tapak Proyek


2.Batas Ekologi
3. Batas Sosial
Batas
4.Batas
Proyek Administratif

Batas
Sosial

Batas
Ekologi
Air

Sistematika KERANGKA ACUAN (Per. Men LH 16-2012)


I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan rencana kegiatan
1.3 Pelaksana Studi (pemrakarsa & tim penyusun dok Amdal)

II. PELINGKUPAN
2.1 Deskripsi rencana usaha dan/atau kegiatan;
2.2 Deskripsi umum rona lingkungan hidup awal
2.3 Hasil pelibatan masyarakat
2.4 Dampak penting hipotetik (DPH)
2.5 Batas wilayah studi dan batas waktu kajian
III. METODE STUDI
3.1 Metode pengumpulan dan analisi data;
3.2 Metode prakiraan dampak penting
3.3 Metode evaluasi
IV. DAFTAR PUSTAKA

V. LAMPIRAN

II. PELINGKUPAN
2.1 Deskripsi rencana usaha
dan/atau kegiatan;

2.2 Deskripsi umum rona


lingkungan hidup awal

2.3 Hasil pelibatan masyarakat

2.4 Dampak penting hipotetik


(DPH)

2.5 Batas wilayah studi dan


batas waktu kajian

Uraikan dengan singkat:


RK yg akan dilakukan tiap tahap
(Pra Konstruksi, Konstruksi,
Operasi, Pasca operasi)
Uraikan dengan singkat, komponen
lingkungan sekitar RK, yg akan terkena
dampak penting
Uraikan dengan singkat tetapi jelas :
Hasil pengolahan data yang berasal
dari SPT masyarakat (dari
Pengumuman, konsultasi publik, dll

Tuliskan/gambarkan diagram alir


Proses Pelingkupan utk mendapatkan DPH
Gunakan Peta minimum Skala 1 :
25.000
Lakukan penentuan BWS berdasar
DPH yg dihasilkan
Buat diagram waktu kajian

LANGKAH - 1

II. PELINGKUPAN
2.4 Dampak penting hipotetik
(DPH)

Esensi dari proses identifikasi

dampak potensial

adalah menduga
semua dampak yang berpotensi terjadi jika
RU d/a K dilakukan di lokasi tersebut.
Langkah ini menghasilkan daftar dampak
potensial.
Pada tahap ini kegiatan pelingkupan
dimaksudkan untuk mengidentifikasi
segenap dampak lingkungan hidup (primer,
sekunder, dan seterusnya)
yang potensial akan timbul sebagai akibat
adanya R.U. dan/atau R.K.

LANGKAH - 2
Evaluasi Dampak Potensial esensinya adalah memisahkan dampak-dampak yang
perlu kajian mendalam (untuk dianalisis dalam ANDAL)
Dalam proses ini, harus dijelaskan dasar penentuan bagaimana suatu DP dapat
disimpulkan menjadi DPH) atau bukan DPH

Metode Pelingkupan
1.

Metode identifikasi dampak

2.
3.
4.
5.

Daftar uji (daftar uji sederhana, kuesioner & deskriptif)


Matrik interaksi sederhana
Bagan alir (flow chart)

Telaah pustaka
Pengamatan lapangan secara singkat
Analisis isi (content analysis)
Interaksi kelompok (rapat, lokakarya, curah pendapat).
Termasuk hasil konsultasi publik

Terima kasih

Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi:

Eko Sugiharto
Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH)

UNIVERSITAS GADJAH MADA


Kampus UGM Sekip
http://www.ugm.ac.id
Tel.0274.565722 ; Fax.0274517863 ; E-Mail: pslh@ugm.ac.id
HP 0811283602 ; E-Mail: ekosugiharto.ugm@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai