Anda di halaman 1dari 8

YAYASAN PEMBINA POTENSI PEMBANGUNAN

INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND


FAKULTAS SAINS TERAPAN

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2019/2020


Mata Ujian : AMDAL
Program Studi : Teknik Lingkungan
Hari / Tanggal : Kamis, 14-5-2020
Nama : Demetrius Charlie
NIM : 181111025
Jawablah 8 Soal Saja Dari 10 Soal Yang Tersedia
1. AMDAL dan IMB direncanakan ditiadakan atas usulan Kementrian Agraria Tata
Ruang & Badan Pertanahan Nasional. Tuliskan pendapat saudara terkait
permasalahan ini.
JAWAB :
Menurut saya apabila AMDAL dan IMB ditiadakan maka akan terjadi
kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh pembangunan yang tidak terkontrol
dan tidak memperhatikan as[pek lingkungan. Akan ada banyak laporan yang
terjadi dari masyarakat karena pencemaran yang terjadi baik di udara tahan
maupun air baik air permukaan maupun air tanah oleh kegiatan-kegiatan yang
tidak memiliki AMDAL yang mana kegiatan yang harusnya membuat AMDAL
adalah kegiata atau usaha yang memiliki dampak penting terhadap lingkungan.
Dengan tidak adanya AMDAL dan IMB maka tidak ada pegangan yang dapat
digunakan untuk melaporkan keruskan yang dilakukan oleh pihak industry, karena
AMDAL merupakan perjanjian kotrak tertulis antara instansi bersangkutan dengan
pemerintah dan masyarakat.
2. Bagaimana tata cara penapisan untuk menentukan apakah suatu rencana
kegiatan perlu membuat Amdal atau tidak menurut Peraturan MenLH No. 05
Tahun 2012?
JAWAB:
1) Langkah pertama
Pastikan bahwa rencana usaha dan atau kegiatan tersebut tidak termasuk dalam jenis
usaha dan atau kegiatan yang wajib dilengkapi amdal .
Pastikanbahwa rencana usaha dan atau kegiatan tersebut tidak berlokasi di Kawasan
lindung.
Catatan Usaha dan atau kegiatan yang berbatasan dan atau berlokasi di kawasan
lindung wajib dilengkapi amdal
Pastikan bahwa rencana usaha dan atau kegiatan tersebut tidak berlokasi di lokasi
yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang wilayah ( dan atau rencana tata ruang
kawasan setempat
Catatan Usaha dan atau kegiatan yang berlokasi tidak sesuai tata ruang wajib
ditolak

2) Langkah kedua
Pastikan bahwa potensi dampak dari rencana usaha dan atau,kegiatan telah tersedia
teknologi untuk menanggulangi dampak tersebut
Catatan Jika tidak tersedia teknologi penanganan dampak dari suatu rencana usaha
dan atau kegiatan maka kemungkinan rencana usaha dan atau kegiatan tersebut
wajib dilengkapi Amdal.
3) Langkah ketiga
Periksa peraturan yang ditetapkan oleh Menteri Departemen Sektoral atau Kepala
Lembaga Pemerintah Non Departemen LPND) tentang jenis usaha dan atau kegiatan
wajib UKL UPL untuk ditetapkan menjadi usaha dan atau kegiatan yang wajib
dilengkapi dengan UKL UPL
Catatan Dalam hal Menteri Departemen Sektoral atau Kepala Lembaga Pemerintah
Non Departemen LPND) belum sudah tetapi belum lengkap menetapkan jenis usaha
dan atau kegiatan wajib UKL UPL, maka lakukan penetapan jenis usaha dan atau
kegiatan wajib UKL UPL sebagaimana langkah keempat dan langkah kelima
Dalam hal terjadi perubahan terhadap peraturan yang ditetapkan oleh menteri
departemen sektoral atau kepala lembaga pemerintah non departemen ( tentang jenis
usaha dan atau kegiatan wajib UKL UPL, maka ketentuan dalam langkah ketiga ini
wajib mengikuti peraturan yang mengalami perubahan tersebut.
4) Langkah keempat
Lakukan penapisan rencana usaha dan atau kegiatan tersebut untuk memastikan
bahwa
dampak dari rencana usaha dan atau kegiatan tersebut memerlukan UKL UPL atau
SPPL dengan menjawab pertanyaan berikut :
Apakah rencana usaha dan atau kegiatan tersebut akan memberikan dampak terhadap
lingkungan hidup dan memerlukan UKL UPL berdasarkan kriteria berikut :
 Jenis kegiatan
 Skala/ besaran/ ukuran
 Kapasitas produksi
 Luasan lahan yang dimanfaatkan
 Limbah dan atau cemaran dan atau dampak lingkungan
 Teknologi yang tersedia dan atau digunakan
 Jumlah komponen lingkungan hidup terkena dampak
 Besaraninvestasi
 Terkonsentrasi atau tidaknya kegiatan
 Jumlahtenaga kerja
 Aspek sosial kegiatan
Apabila diberikan jawaban Ya pada salah satu kriteria tersebut maka diindikasikan
kegiatan tersebut wajib dilengkapi dengan UKL UPL.
5) Langkah ke-5
Tetapkan jenis dan skala besaran rencana usaha dan atau kegiatan tersebut wajib
dilengkapi dengan UKL UPL atau surat pernyataan kesanggupan pengelolaan dan
pemantauan ingkungan hidup ( SPPL ) .
Catatan Pemerintah daerah dapat menetapkan jenis rencana usaha dan atau
kegiatan wajib UKL UPL di luar jenis usaha dan atau kegiatan wajib UKL UPL yang
ditetapkan oleh Menteri Departemen Sektoral Atau Kepala Lembaga Pemerintah Non
Departemen (LPND)

3. Sebutkan beberapa jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang berada di dalam
dan/atau berbatasan langsung dengan kawasan lindung yang dikecualikan dari
kewajiban menyusun Amdal.
JAWAB:
1) Eksplorasi pertambangan, minyak dan gasbumi, dan panas bumi
yang tidak diikuti dengan aktifitas perubahan bentang alam yang
menimbulkan dampak penting.
2) Penelitian dan pengembangan non komersial di bidang ilmu
pengetahuan yang tidak mengganggu fungsi kawasan lindung.
3) Yang menunjang atau mendukung pelestarian kawasan lindung
4) Yang terkait pertahanan dan keamanan negara yang tidak
berdampak penting terhadap lingkungan hidup.
5) Yang secara nyata tidak berdampak terhadap lingkungan hidup
6) Budidaya yang diizinkan bagi penduduk asli dengan luasan tetap
dan tidak mempengaruhi fungsi lindung kawasan dan dibawah
pengawasan ketat.
4. Mengapa Amdal menurut UUPPLH No.32 tahun 2009 disebut sebagai instrumen
pencegahan pencemaran dan kerusakan lingkungan?
JAWAB:
Amdal merupakan salah satu alat bagi pengambil keputusan untuk
mempertimbangkan akibat yang mungkin ditimbulkan oleh suatu rencana usaha dan
atau kegiatan terhadap L.H guna mempersiapkan langkah untuk menanggulangi
dampak negatif dan mengembangkan dampak positif. Seperti dijabarkan pada Bab II
Pasal 3 mengenai tujuan dari pengelolaan lingkungan hidup, Amdal mengambil andil
dalam melaksanakan pengelolaan lingkungan hidup.
5. Mengapa jenis rencana usaha atau kegiatan yang tidak wajib Amdal (menurut
lampiran I Per Men LH No. 05 Tahun 2012) dapat menjadi jenis rencana usaha
atau kegiatan yang wajib Amdal?
JAWAB:
Ketika pada saat penyaringan ada beberapa rencana usaha kegiatan yang
tidak wajib amdal dapat menjadi jenis usaha yang wajib amdal karena berbatasan
atau berada pada kawasan lindung yang mana itu sangat signifikan dampaknya.
apabila di dalam usaha dan atau kegiatan dimaksud terdapat salah satu jenis usaha
dan atau kegiatan pendukung yang termasuk dalam jenis usaha dan atau kegiatan
yang wajib dilengkapi dengan amdal sebagaimana tercantum dalam Lampiran I
Peraturan Menteri.
1. Pengambilan Air Tanah
Jenis Usaha dan Kegiatan Pendukungnya Wajib Amdal.
Misal Pengambilan air tanah lebih dari 50 liter/detik dari 1-5 sumur dalam
satu area < 10 hektar.
2. Rencana Pembangunan Bangunan Gedung  Menjadi Usaha dan/atau
kegiatan Wajib Amdal
Jenis Rencana Usaha dan Kegiatan Utama di luar Lampiran 1 (UKL-
UPL) Misal: Pembangunan Bangunan Gedung kurang dari 10.000 m2
atau luas lahan kurang dari 5 Hektar.

6. Jelaskan bagaimana pengumuman rencana usaha atau kegiatan dalam Amdal


(dari pemrakarsa ditujukan bagi masyarakat) berdasarkan: a) muatan, b) media,
c) durasi.
JAWAB

a) Muatan
1. Nama dan alamat pemrakarsa;
2. Lokasi dan luas rencana usaha dan/atau kegiatan,
3. Jenis usaha dan/atau kegiatan;
4. Produk yang dihasilkan
5. Dampak potensial yang akan timbul
6. Tanggal pengumuman tersebut mulai dipasang dan batas waktu pemberian
saran, pendapat, dan tanggapan ( dari masyarakat
7. Nama dan alamat pemraksarsa dan instansi lingkungan hidup yang menerima
saran, pendapat, dan tanggapan dari warga masyarakat

b) Media
 Media wajib : Surat Kabar & Papan Pengumuman.
 Media pendukung lainnya seperti pengumuman lewat poster. Atau
menggunakan sosial media seperti instagram dan lain- lain.
c) Durasi
 SPT 10 hari kerja
 SPT: informasi lingkungan , nilai nilai lokal dan aspirasi
 Bahasa Indonesia dan Bahasa Lokal
 SPT (Saran, Pendapat, Tanggapan ) pemrakarsa dan Menteri , gubernur , atau
bupati walikota sesuai dengan kewenangannya.
 Dokumentasi dan pengolahan SPT;
 SPT masukan penyusunan KA

7. Sebutkan dan jelaskan apa saja yang harus termuat dalam KA Andal sesuai
Peraturan MenLH No.16/2012 tentang
Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan.
JAWAB:
A. Pendahuluan
Pendahuluan berisi penjelasan mengenai latar belakan, tujuan dan
pelaksanaan studi( pemrakarsa dan tim pemrakarsa penyusun dokumen
amdal, tenaga ahli dan asusten penyusun.
B. Pelingkupam
Pelingkupan berisi rencana usaha dan/atau kegiatan focus pada kegiatan
yang berpotensi menimbukan dampak lingkungan beserta alternative,
termasuk pengelolaan LH yang sudah ada atau tersedia. Pada bagian ini
juga dijelaskan rona lingkungan awal yang nantinya akan terkena dampak
loleh kegiatan tersebut. Pelingkupan juga berisi hasil pelibatan masyarakat
dalam mengambil kebijakan, selain itu berisi dampak penting hipotetik dan
batas wilayah studi dan waktu kajian
C. Metode studi
Metode studi berisi pengumpulan dan analisis data, metode prakiraan
dampak penting dan metode evaluasi secara holistic terhadap dampak
lingkungan.
Pada bagian akhir juga tak lupa dilampirkan daftar pustaka dan lampiran-
lampiran yang ada.
8. Bagaimana cara melakukan proses penapisan (screening) bagi kegiatan wajib
Amdal, UKL-UPL dan SPPL?
JAWAB:
1) Pemrakarsa mengisi ringkasan indormasi awal atas rencana usaha
dan/atau kegiatan yang diusulkan
2) Pengujian ringasan informasi awal dengan daftar jenis rencana
dan/atau kegiatan yang wajib memiliki amdal
3) Jika rencana kegiatan dan/atau usaha pendukungnya ada pada
lampiran 1 maka wajib amdal
4) Jika tidak ada maka masih harus di cocokkan dengan lampiran III
Pasal 3 ayat 3, apabilah rencana usaha dan/atau kegiatannya berada
atau berbatasan dengan kawasan lindung maka akan di cek lagi apaka
termasuk kriteria pengecualian atau tidak berdasarkan pasal 3 ayat 4.
5) Jika pada saat pencoocokan padal lampiraan I tidak ditemukan begitu
pula pada lampiran III pasal 3 ayat 3 pendukungnya tidak berada atau
berbatasan dengan kawasan lindung maka wajib memiliki UKL-UPL
ayau SPPL
6) Apabila pada saat dicocokkan dengan kriteria pengecualian dan
pendukungnya tidak termasuk mengecualian maka wajib memiliki UKL-
UPL atau SPPL
7) Apabila pada saat dicocokkan dengan kriteria pengecualian dan
pendukungnya termasuk mengecualian maka wajib memiliki AMDAL

9. Bagaimana tahap-tahap pelaksanaan Amdal suatu kegiatan sampai keluar Surat


Keputusan Kelayakan Lingkungan yang ditandatangani oleh Menteri/ Gubernur/
Bupati atau Walikota?
JAWAB:

 Pemrakarsa menyusun Dokumen Andal dan Dokumen RKL-RPL berdasarkan


Dokumen Kerangka Acuan yang telah diterbitkan persetujuannya, 
 Draft Dokumen Andal dan Dokumen RKL-RPL  diajukan kepada Menteri, gubernur,
atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangan melalui Sekretariat Komisi Penilai
Amdal
 Sekretariat Komisi Penilai Amdal memberikan pernyataan tertulis mengenai
kelengkapan administrasi dokumen Andal dan RKL-RPL.
 Komisi Penilai Amdal menugaskan tim teknis untuk menilai dokumen Andal dan
RKL-RPL yang telah dinyatakan lengkap secara administrasi oleh Sekretariat
Komisi Penilai Amdal
 Komisi Penilai Amdal, berdasarkan hasil penilaian Andal dan RKL-RPL
menyelenggarakan rapat Komisi Penilai Amdal. 
 Dalam hal rapat Komisi Penilai Amdal menyatakan bahwa dokumen Andal dan RKL-
RPL perlu diperbaiki, Komisi Penilai Amdal mengembalikan dokumen Andal dan
RKL-RPL kepada Pemrakarsa untuk diperbaiki
 Pemrakarsa menyampaikan kembali perbaikan dokumen Andal dan RKL-RPL 
 Berdasarkan dokumen Andal dan RKL-RPL yang telah diperbaiki Komisi Penilai
Amdal melakukan penilaian akhir terhadap dokumen Andal dan RKL-RPL.
 Komisi Penilai Amdal menyampaikan rekomendasi hasil penilaian Andal dan RKL-
RPL kepada Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai kewenangannya. 
 Rekomendasi hasil penilaian Andal dan RKL-RPL dapat berupa: rekomendasi
kelayakan lingkungan; atau  rekomendasi ketidaklayakan lingkungan.
 Komisi Penilai Amdal menyampaikan hasil penilaian akhir berupa rekomendasi hasil
penilaian akhir kepada Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai
kewenangannya
 Menteri, gubernur, atau bupati/walikota berdasarkan rekomendasi penilaian atau
penilaian akhir dari Komisi Penilai Amdal  menetapkan keputusan kelayakan
lingkungan hidup atau ketidaklayakan lingkungan hidup. 
 Jangka waktu penetapan keputusan kelayakan atau ketidaklayakan lingkungan hidup
dilakukan paling lama 10 (sepuluh) hari kerja terhitung sejak diterimanya
rekomendasi hasil penilaian atau penilaian akhir dari Komisi Penilai Amdal

10. Mengapa masyarakat harus dilibatkan dalam proses pembuatan Amdal suatu
kegiatan? Bagaimana cara pemrakarsa mensosialisasikan kegiatan Amdal
kepada masyarakat?
JAWAB:
Karena masyarakat yang akan mengalami dampak secara langsung oleh kegiatan
atau usaha tersebut apabila dalam pengelolaan setelas selesai perijinan tidak
dilakukan dengan baik.
Tujuan dilibatkannya masyarakat dalam proses amdal dan izin lingkungan
Agar(Menurut Permen. No 17 Thn 2012):
1) Masyarakat mendapatkan informasi mengenai rencana usaha dan/atau
kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan;
2) Masyarakat dapat menyampaikan saran, pendapat dan/atau tanggapan
atas rencana usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting
terhadap lingkungan;
3) Masyarakat dapat terlibat dalam proses pengambilan keputusan terkait
dengan rekomendasi kelayakan atau ketidaklayakan atas rencana
usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting terhadap
lingkungan;
4) Masyarakat dapat menyampaikan saran, pendapat dan/atau tanggapan
atas proses izin lingkungan;

Anda mungkin juga menyukai