Anda di halaman 1dari 27

REKAYASA LINGKUNGAN

Oleh:
Mohamad Zenurianto, Dipl.Ing.,M.Sc
Utami Retno Pudjowati, Dra.,M.Si.
BAB II
PERUNDANGAN LINGKUNGAN HIDUP

 Baku mutu lingkungan


 Perundangan lingkungan
hidup
Baku Mutu Lingkungan

“Pencemaran lingkungan hidup adalah


masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat,
energi, dan/atau komponen lain ke dalam
lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga
kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu
yang menyebabkan lingkungan hidup tidak
dapat berfungi sesuai dengan
peruntukannya.”

“Perusakan lingkungan hidup adalah tindakan


yang menimbulkan perubahan langsung atau
tidak langsung terhadap sifat fisik dan/atau
hayatinya yang mengakibatkan lingkungan
hidup tidak berfungsi lagi dalam menunjang
pembangunan berkelanjutan”
Baku Mutu Lingkungan

Definisi di atas merujuk pada ketentuan


peraturan pelaksana lingkungan hidup yang
lain, dengan melihat kepada standar atau
baku mutu lingkungan, media
lingkungan yang dicemari/dirusak

BAKU MUTU :
Peraturan Pemerintah yang harus
dilaksanakan yang berisi spesifikasi dari
jumlah bahan pencemar yang boleh
dibuang atau jumlah kandungan yang boleh
berada dalam media ambien
Baku Mutu Lingkungan

“Baku mutu lingkungan


adalah, ukuran batas atau kadar
makhluk hidup, zat, energi atau
komponen yang ada atau harus
ada dan/atau unsur pencemar
yang ditenggang keberadaannya
dalam suatu sumber daya
tertentu sebagai unsur lingkungan
hidup “
Baku Mutu Lingkungan

FUNGSI BAKU MUTU LINGKUNGAN:

 Pengelolaan Lingkungan Hidup

 Pelestarian Lingkungan Hidup


Baku Mutu Lingkungan

Pengelolaan lingkungan hidup:


Upaya terpadu untuk melestarikan fungsi
lingkungan hidup.

Pelestarian fungsi lingkungan hidup:


Upaya terpadu untuk memelihara kelangsungan
daya dukung dan daya tampung lingkungan
hidup.
Daya dukung lingkungan hidup:
Kemampuan lingkungan hidup untuk
mendukung kehidupan
(jumlah maksimum makhluk hidup yang
kehidupannya dapat didukung oleh
lingkungan dalam kurun waktu tertentu)

Daya tampung lingkungan hidup:


Kemampuan lingkungan hidup untuk
menyerap zat, energi, dan/atau komponen
lain yang dibuang ke dalamnya.
TUJUAN Pengelolaan lingkungan hidup:

 Mewujudkan pembangunan
berkelanjutan yang berwawasan
lingkungan hidup dalam membangun
manusia Indonesia
 Terwujudnya selaras, serasi, seimbang,
antara manusia dan lingkungan hidup
 Mewujudkan manusia yang melindungi
dan membina lingkungan
TUJUAN Pengelolaan lingkungan hidup:

 Menjamin kepentingan generasi masa


kini dan masa depan
 Dapat memanfaatkan sumberdaya
secara bijaksana dan terkendali
 RI terlindungi dari dampak usaha di luar
negeri yang merugikan lingkungan
Jenis Baku Mutu Lingkungan

 Baku Mutu Air pada Badan Air


Baku Mutu Udara Ambien
Baku Mutu Air Laut
Baku Tingkat Kebisingan
Baku Mutu Limbah Cair
Baku Mutu Emisi Gas Partikel Buang
Jenis Baku Mutu Lingkungan

Baku mutu air pada badan air, disingkat


baku mutu air, adalah batas kadar yang
diperbolehkan bagi zat atau bahan
pencemar terdapat dalam air, namun air
tetap berfungsi sesuai dengan
peruntukannya.
Jenis Baku Mutu Lingkungan

Baku mutu limbah cair adalah batas kadar yang


diperbolehkan bagi zat atau bahan pencemar
untuk dibuang dari sumber pencemaran ke
dalam air pada sumber air , sehingga tidak
mengakibatkan dilampauinya baku mutu air.

Baku mutu udara ambien adalah batas kadar


yang diperbolehkan bagi zat atau bahan
pencemar terdapat di udara, namun tidak
menimbulkan gangguan terhadap makhluk hidup,
tumbuh-tumbuhan dan atau benda
Jenis Baku Mutu Lingkungan

Baku mutu udara emisi adalah batas kadar yang


diperbolehkan bagi zat atau bahan pencemar
untuk dikeluarkan dari sumber pencemaran ke
udara, sehingga tidak mengakibatkan
dilampauinya baku mutu udara ambien

Baku mutu air laut adalah batas atau kadar


makhluk hidup, zat, energi atau komponen lain
yang ada atau harus ada , dan zat atau bahan
pencemar yang ditenggang adanya dalam air
laut.
CONTOH: Baku Mutu Limbah Cair
di Kawasan Industri

BEBAN
KADAR
PENCEMARAN
PARAMETER MAKSIMUM
MAKS.
(mg/liter)
(kg/hari)

BOD5 50 4.3

COD 100 8.6

TSS 200 17.2

pH 6.0 – 9.0 -
PERUNDANGAN LINGKUNGAN HIDUP

ENVIROMENTAL
STRATEGIC PLANNING
PROBLEMS
Natural Science: Social Science:
Earth Sciences Sociology
Biology Economics
Chemestry Anthropology
Physics History
Engineering Politics

SOLUTIONS IMPLEMENTATION FIELDS

Law
Education
Design
Policy
Pengelolaan Sumber Daya Alam
Masukan untuk pembangunan: Pembangunan ekonomi:
penduduk sarana & prasarana
materi produksi
energi

Dampak negatif:
Manfaat pembangunan:
perubahan ekosistem
barang
 penurunan sumber daya alam (biotis &
jasa
abiotis)
 pencemaran lingkungan
Perubahan sikap

Perusakan Lingkungan

Penataan dan Penegakan Hukum


Gangguan terhadap keberlanjutan
Pembangunan

Pengelolaan, a.l :
ISO 14 000
Langkah-langkah Penanggulangan:
EKOLABEL
perbaikan (reklamasi & rehabilitasi)
Produksi Hijau pencegahan (AMDAL)
Perundangan LH sistem tanggap darurat
KEBIJAKAN LINGKUNGAN GLOBAL

Tahun 1972 : UN Conference on the Human


Environment, di Stockholm, Swedia.

Tahun 1992 : Konferensi Tingkat Tinggi Bumi


(The Earth Summit) di Rio de Janeiro, Brazil.
KEBIJAKAN LINGKUNGAN GLOBAL

“EARTH CHARTER”
pernyataan tidak mengikat mengenai prinsip-prinsip
umum guna memberi arah kebijakan lingkungan agar
negara-negara melakukan pembangunan berkelanjutan
dan menghapus kemiskinan.

AGENDA 21
tidak mengikat, berisi rencana kerja terperinci yang
mengarahkan negara-negara di dunia untuk
melaksanakan pembangunan berkelanjutan dan
melindungi lingkungan global selama abad ke 21.

Kesepakatan kehutanan
pernyataan tidak mengikat mengenai prinsip-prinsip
pengelolaan dan perlindungan hutan.
KEBIJAKAN LINGKUNGAN GLOBAL

Konvensi perubahan iklim;


menghimbau negara-negara di dunia untuk
mengurangi emisi gas-gas rumah kaca.

Konvensi perlindungan keanekaragaman hayati


menghimbau negara-negara di dunia untuk
mengembangkan strategi konservasi dan
menggunakan keanekaragaman hayati secara
berkelanjutan.

Pendirian komisi PBB utk Pembangunan Berkelanjutan


terdiri dari perwakilan tingkat tinggi dari
Pemerintahan dengan tugas untuk melaksanakan dan
mengawasi implementasi perjanjian tersebut.
AGENDA 21 INDONESIA
I. PELAYANAN MASYARAKAT
• Pengentasan Kemiskinan
• Perubahan Pola Konsumsi
• Dinamika Kependudukan
• Pengelolaan dan Peningkatan Kesehatan
• Pengembangan Perumahan dan Permukiman
• Sistem Perdagangan Global, Instrumen Ekonomi,
dan Neraca Ekonomi dan Lingkungan Terpadu

II. PENGELOLAAN LIMBAH


• Perlindungan Atmosfer
• Pengelolaan Bahan Beracun dan Berbahaya
• Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya & Beracun
• Pengelolaan Limbah Radioaktif
• Pengelolaan Limbah Padat dan Cair
AGENDA 21 INDONESIA

III. PENGELOLAAN SUMBERDAYA TANAH


• Perencanaan Sumberdaya Tanah
• Pengelolaan Hutan
• Pengelolaan Pertanian dan Pedesaan
• Pengelolaan Sumberdaya Air

IV. PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM


• Konservasi Keanekaragaman Hayati
• Pengembangan Bioteknologi
• Pengelolaan Terpadu Wilayah Pesisir dan Lautan
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN MENGENAI
PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN

UNDANG-UNDANG
.UU. No. 4 Th. 1982 : Ketentuan- Ketentuan Pokok Pengelolaan
Lingkungan Hidup
.UU. No. 24 Th. 1992 : Penataan Ruang
.UU. No. 23 Th. 1997 : Pengelolaan Lingkungan Hidup

PERATURAN PEMERINTAH
PP. No. 82 Th. 2001: Pengendalian Pencemaran Air
PP. No. 19 Th. 1994: Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
PP. No. 12 Th. 1995: Perubahan PP No. 19 Th. 1994
PP. No. 27 Th. 1999: Analisis mengenai Dampak Lingkungan

KEPUTUSAN PRESIDEN
KEP.PRES. No. 196 Th. 1998: Badan Pengendalian Dampak Lingkungan

KEPUTUSAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP


Pedoman-pedoman Umum, Baku Mutu, Program, dll.
.KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI
KEPUTUSAN KEPALA BAPEDAL/BAPEDALDA
.PERATURAN-PERATURAN DAERAH
Reklamasi bekas tambang batubara
Think Globally, Act Locally

(Berpikirlah Global untuk kepentingan


pelestarian lingkungan hidup di dunia dan bagi
masa depan anak cucu kita kelak, dengan
berlaku ikut menjaga lingkungan hidup yang
ada disekitar kita)

Anda mungkin juga menyukai