Dosen : Hardianto, ST, MT Teknik Lingkungan ITN Malang SMS (jam kerja) = 08123390095
DAFTAR PUSTAKA Anonim (2005). The Millennium Development Goals (MDGs), Jakarta. Anonim (2009). UU RI No.32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan Pengelolaan lingkungan hidup. Bapedal (2000). Peraturan Tentang Pengendalian Dampak Lingkungan, Seri I. Cheng Shan Noe (2000). Ilmu Pengetahuan Lingkungan, hasil penyusunan terjemahan petikan-petikan dari buku : Environmental Science, The Way The World Works, Bernard J. Nebel & Richard T. Wright, PRENTICE HALL, Upper Saddle River New Jersey, 1998, sixth Edition. Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia (laporan tahunan) dalam www.menlh.go.id. Kristanto, Philip (2002). Ekologi Industri, Edisi pertama, Yogyakarta: Graha Ilmu. Mulyanto, HR. (2007). Ilmu Lingkungan, Graha Ilmu. Odum (1994). Dasar-dasar Ekologi, edisi ke 3, Yogyakarta: UGM. Odum (1992). Ekologi Sistem - Suatu Pengantar, Yogyakarta: UGM. Soeriaatmadja, RE (1997). Ilmu Lingkungan, ITB Bandung. Sumarwoto, O. (1998). Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Hardianto, PIL Bagian 1 3 Zoeraini, Djamal Irwan (2007). Prinsip-prinsip Ekologi, Ekosistem, Lingkungan, dan Pelestariannya, Jakarta: Bumi Aksara.
PERATURAN PERKULIAHAN
NILAI MATA KULIAH (sesuai Silabus ITN) TERDIRI DARI : 1. Kehadiran minimal 75% (berarti boleh tidak masuk maksimal 25% (4 kali)) 2. UTS (40%) = Ujian + (Tugas) 3. UAS (60%) = Ujian + (Presentasi)
UU RI No.32 Tahun 2009 tentang: Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Merupakaan revisi dari UU RI No.23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
Perbedaan mendasar antara UU No.23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dg UU ini adalah adanya penguatan yg terdapat dalam UU ini tentang prinsip-prinsip perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yg didasarkan pada tata kelola pemerintahan yg baik karena dalam setiap proses perumusan dan penerapan instrumen pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup serta penanggulangan dan penegakan hukum mewajibkan pengintegrasian aspek transparansi, partisipasi, akuntabilitas, dan keadilan.
Hardianto, PIL Bagian 1 5
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum.
Hardianto, PIL Bagian 1 8
10
11
12
Environmental Science (Ilmu Lingkungan) adalah ilmu pengetahuan fisik dan sosial holistik yg mempergunakan dan memadukan ilmu pengetahuan fisika, kimia, biologi (khususnya ecology), geologi, resource technology and engineering, manajemen dan konservasi sumberdaya, demografi (studi mengenai dinamika populasi), ekonomi, politik dan etika (Charles E. Kupchella & Margaret C. Hyland, 1993).
Ilmu lingkungan dapat dianggap sebagai titik pertemuan ilmu murni dan ilmu terapan. Ilmu lingkungan sebenarnya adalah ekologi yg menerapkan berbagai asas dan konsepnya kepada masalah yg lebih luas, yg menyangkut pula hubungan manusia dg lingkungannya. PIL Bagian 1 Hardianto, 14
Ekologi
adalah ilmu murni yg mempelajari pengaruh faktor lingkungan terhadap jasad hidup. Ekologi merupakan salah satu ilmu dasar bagi ilmu lingkungan. Dalam ilmu lingkungan, seperti halnya dalam ekologi, jasad hidup pada dasarnya dipelajari dalam unit populasi. Populasi : kumpulan individu suatu spesies organisme hidup yg sama. Ekologi mempelajari hubungan antara tumbuhan, satwa, dg lingkungan biologi dan fisik mereka. Lingkungan biologi termasuk organisme sejenis maupun berlainan. Lingkungan fisik termasuk cahaya dan panas, radiasi matahari, kelembaban, angin, oksigen, CO, nutrisi dalam tanah, air dan atmosfir.
Hardianto, PIL Bagian 1 15
UU RI No.32 Tahun 2009 tentang: Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yg merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup. Sumber daya alam adalah unsur lingkungan hidup yg terdiri atas sumber daya hayati dan nonhayati yg secara keseluruhan membentuk kesatuan ekosistem.
Hardianto, PIL Bagian 1 16
UU RI No.32 Tahun 2009 tentang: Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia, makhluk hidup lain, dan keseimbangan antarkeduanya. Daya tampung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi, dan/atau komponen lain yg masuk atau dimasukkan ke dalamnya.
Hardianto, PIL Bagian 1 17
UU RI No.32 Tahun 2009 tentang: Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Baku mutu lingkungan hidup = ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan/atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsur lingkungan hidup. Pencemaran lingkungan hidup = masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan..
Hardianto, PIL Bagian 1 18
Dampak lingkungan hidup = pengaruh perubahan pada lingkungan hidup yg diakibatkan oleh suatu usaha dan/atau kegiatan. Audit lingkungan hidup = evaluasi yg dilakukan untuk menilai ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan terhadap persyaratan hukum dan kebijakan yg ditetapkan oleh pemerintah.
Ekoregion = wilayah geografis yg memiliki kesamaan ciri iklim, tanah, air, flora, dan fauna asli, serta pola interaksi manusia dengan alam yg menggambarkan integritas sistem alam dan lingkungan hidup.
Kearifan lokal = nilai-nilai luhur yg berlaku dalam tata kehidupan masyarakat untuk antara lain melindungi dan mengelola lingkungan hidup secara lestari.
Hardianto, PIL Bagian 1 19
20
Juni 1972 di Stockholm (Swedia), sejumlah 113 utusan negara dari badan dunia yaitu PBB hadir pada pertemuan yg membicarakan masalah lingkungan hidup yg disebut dg UN Conference on Human Environment yg kemudian dikenal dengan Stockholm Conference, atau Hari Lingkungan Hidup dan ditetapkan pada tanggal 5 Juni 1972.
21
Begitu pula di Bali telah dilangsungkan Konperensi yg berhubungan dg Lingkungan hidup pada bulan Oktober 1982 dan merupakan tindak lanjut dari Konperensi di Stockholm, yang kemudian Indonesia mempunyai UU LINGKUNGAN HIDUP. Dewasa ini seluruh negara-negara di dunia menganggap bahwa lingkungan hidup manusia sudah semakin terganggu dan terus mengalami kerusakan, untuk itu masalah lingkungan hidup perlu mendapat pemecahan dan penanggulangan serta pengelolaan secara serius. Pengelolaan lingkungan mutlak perlu demi masa depan umat manusia sendiri.
22