FAISAL A SIREGAR
ABRAR GUNAWAN
BAB 7
ENERGY
MATA KULIAH
EKONOMI LINGKUNGAN
PENDAHULUAN
Energi (minyak alam dan gas bumi merupakan salah satu sumberdaya
yang penting dan kritis
Pada saat ini hampir seluruh negara negara industri bergantung
kepada pasokan minyak dan gas alam (LNG)
Contoh : untuk Amerika, 67% kebutuhan industrinya bergantung
kepada pasokan minyak dan gas.
Cadangan minyak bumi mencapai puncaknya semenjak 1970 di
negara-negara Eropa dan Amerika
Cadangan gas alam mencapi puncaknya semenjak 1980.
Minyak bumi dan gas alam merupakan sumber daya alam tidak
terbarukan.
PERSPEKTIF EKONOMI
So
Si
B
Pc
Keterangan :
Alokasi pasar yang efisien terjadi
Quantity (units)
Q
Qc
Keterangan :
Quantity (Qc) meningkat
So
Harga jatuh ke Pc
A
Pc
Si
Quantity (units)
Q
Qc
MINYAK BUMI :
PERMASALAHAN CARTEL
(OPEC)
TUJUAN OPEC : MEMPERTAHANKAN HARGA MINYAK
DENGAN MEMBATASI PRODUKSI MINYAK
PERMASALAHAN :
1.Elastisitas harga permintaan :
Elastisitas harga permintaan minyak bumi ditentukan
bagaimana respon permintaan terhadap harga.
Peningkatan harga mengakibatkan peningkatan
pendapatan.
Elastisitas harga permintaan untuk ketergantungan
minyak melahirkan peluang peluang konservasi dan
substitusi energi. Seperti : energi matahari, energi
angin, energi air, mobil mobil kecil hemat BBM.
MINYAK BUMI :
PERMASALAHAN CARTEL
(OPEC)
2. Income dari elastisitas harga permintaan :
Mengindikasikan sensitivitas permintaan minyak dalam
pertumbuhan ekonomi dunia.
Pada saat harga konstan, pendapatan konstan, permintaan
minyak meningkat
Saat harga meningkat dengan cepat akan mengakibatkan
permintaan menurun.
Akan terjadi pengembangan energi energi substitusi.
3. Supplier NON OPEC :
Mencegah supplier baru memasuki pasar
OPEC saat ini menguasai 2/3 dari cadangan minyak dunia
4. Kesesuaian ketertarikan anggota :
Kecurangan yang dilakukan anggota OPEC karena harga
tinggi, sehingga produksi minyak besar-besaran.
Tahun 1984, Arab Saudi yang mempunyai cadangan terbesar
negara OPEC sebesar 33%, meminta anggota OPEC untuk
menghentikan kecurangan.
MINYAK BUMI :
PERMASALAHAN CARTEL
(OPEC)
REPUBLIK INDONESIA
Indonesia merupakan negara yang boros dalam
mengkonsumsi energi
Temuan dilapangan seperti : lampu dibiarkan menyala
di siang hari,dll.
Gambar 1 bawah : Konsumsi energi per kapita vs intensitas
energi
REPUBLIK INDONESIA
Dari gambar diatas menunjukkan bahwa untuk
menghasilkan satu satuan produksi atau jasa, Indonesia
membutuhkan energi yang paling banyak.
Dengan kata lain penggunaan energi Indonesia paling
rendah efektifitas dan efisiensinya.
Rendahnya energi perkapita Indonesia disebabkan
tingginya jumlah penduduk yang tidak produktif dalam
penggunaan energi
Belum produktifnya pola konsumsi energi dapat dilihat
pula dari elastisitas pemakaian energi, seperti pada
gambar 2:
REPUBLIK INDONESIA
Gambar 2 : Perbandingan elastisitas penggunaan energi 1998
- 2003
REPUBLIK INDONESIA
Tabel 1 : Nilai Elastisitas Energi
Elastisitas
Arti
<0
=0
Sebanding
>0
Wassalam
dan
Terima kasih