Anda di halaman 1dari 19

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Proses produksi merupakan proses dimana memanfaatkan segala aspek
sumber daya yang dimiliki dan yang ada untuk kemudian di organisir agar dapat
digunakan untuk mentransformasikan input menjadi output dengan menambah
nilai baik fungsi maupun non fungsi dari suatu barang. Untuk melaksanakan
fungsi-fungsi produksi dengan baik, maka diperlukan rangkaian kegiatan yang
akan membentuk suatu sistem sistem produksi yng merupakan kumpulan dari sub
sistem yang saling terintegrasi untuk tercapai tujuan proses produksi.
Dilihat dari prosesnya, produksi sangatlah erat dengan sumber daya
terutama dengan yang namanya sumber daya manusia baik dalm proses produksi
maupun perencanaan. Pada proses pemanfaatannya perlulah bagi pihak yang
terkait dalam suatu produksi dapat melakukan pengaturan dan perencanaan tugas
maupun kegiatan yang akan dilakukan. Pengaturan dan perencanaan bisa
dilakukkan dalam beberapa hal yaitu, SDM, waktu, alat, bahan, tempat, dan lain
sebagainya.
Mengapa dilakukan hal demikian, karena sangat penting dalam suatu
proses produksi dilakukan pengaturan dan perencanaan, agar proses produksi
dapat berjalan sesuai dengan target yang telah ditentukan. Untuk itulah penting
akan adanya PPC, sesuai dengan tujuan PPC pada artikel pendahuluan
Perencanaan dan Pengendalian Produksi di repository.binus.ac.id yaitu untuk
memanfaatkan secara efektif sumber daya yang terbatas dalam memproduksi
barang/jasa... karena itulah, dalam proses produksi, PPC sangat menunjang
dalam proses pencapaian produk akhir.
Namun walaupun telah dilakukan upaya pengaturan dan perencanaan
produksi, tentulah tidak menutup kemungkinan untuk terjadi kendala pada proses
produksi yang sedang berjalan. Baik atas dasar faktor internal maupun eksternal.
Hal ini yang harus menjadi pertimbahan dalam proses perncanaan dan pengaturan
produksi.
2

Untuk itulah, penting bagi pihak yang terlibat dalam produksi untuk dapat
mengambil dan menentukan tindakan dan solusi yang dapat dilakukan untuk
menyelesaikan kendala dan maslah yang terjadi pada proses produksi. Dengan
demikian, selain perencanaan dan pengaturan perlu juga dimiliki sistem control
dan pengendalian masalah untuk memecahkan segala kendala yang mmungkin
terjadi.
Hal inilah yang melatar belakangi penulis untuk melakukan analisis
pelaksanaan Production Planning and Control (PPC) di PT. Grand Kartech dan
mencoba memberikan solusi untuk setiap temuan yang didapat. Hal ini dilakukan
sebagai media pembelajaran PPI di bidang Production Planning and Control
(PPC). Dan agar penulis dapat melakukan proses manajemen sesuai dengan
kaidah manajemen globalisasi yang diutarakan Adjamsyah Sutan pada pertemuan
mata kuliah PKN ke-3 yaitu melakukan perencanaan berdasarkan referensi
resiko/kendala yang mungkin terjadi.

1.2. Rumusan Masalah
Pada laporan ini penulis hanya membatasi masalah pada dua pokok
bahasan, yaitu :
1. temuan-temuan pada pelaksanaan Production Planning and Control
(PPC) di PT. Grand Kartech;
2. tindakan dan solusi yang dapat di lakukan untuk temuan yang di dapat.

1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan laporan ini yaitu :
1. menganalisis dan mengetahui pelaksanaan Production Planning and
Control (PPC) di PT. Grand Kartech ;
2. menentukan tindakan dan solusi yang tepat untuk temuan pada
pelaksanaan Production Planning and Control (PPC) di PT. Grand
Kartech;
3. untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktik Production Planning and
Control (PPC).
3

1.4. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
1.4.1. Sumber Data
1. Artikel pada situs dan blog di internet.
2. Hand out mata kuliah PPC.
3. PPC Engineer PT. Grand Kartech.
1.4.2. Teknik Pengumpulan Data
1. Studi pustaka.
2. Wawancara.
3. Observasi

1.5. Sistematika Penyajian
Penulis menyajikan makalah ini diawali dengan bab I mengenai
pendahuluan. Bab ini berisi 1.1. latar belakang, 1.2. rumusan masalah, 1.3.
tujuan penulisan, 1.4. sumber dan teknik pengumpulan data dan 1.5. sistematika
penyajian.
Bab selanjutnya yaitu bab II definisi umum tentang Production Planning
and Control (PPC). Bab ini berisikan 2.1. apa itu PPC, 2.2. tujuan PPC, 2.3.
fungsi PPC dan 2.4. kendala yang terjadi pada pelaksanaan PPC.
Pembahasan masalah dijelaskan pada bab III yang menjelaskan mengenai
Bahasan Materi Observasi Pada Production Planning and Control (PPC). Bab III
ini berisi 3.1. Sistem Aliran PPC, 3.2. Proses perancangan dan perencanaan
produksi, 3.3 Proses pengendalian produksi dan 3.4. Penjadwalan produksi.
Temuan dan tindakan penyelesaian yang dapat dilakukan dibahas pada bab
IV solusi temuan. Pada bab ini penulis langsung meringkas semua Temuan dan
solusi yang dapat dilakukan berdasarkan temuan yang didapat.
Kesimpulan pembahasan dari laporan ini pada bab V berupa Kesimpulan.
Untuk kelengkapan akhir disertakan pula daftar pustaka.





4

BAB II
DEFINISI UMUM PRODUCTI ON PLANNI NG AND CONTROL
(PPC).

2.1 Apa Itu PPC?
Production Planning and Control (PPC) dapat diartikan dengan banyak
pengertian. Namun bila dilihat dari susnan katanya, PPC dapat diartikan sebagai
suatu sistem pengendalian proses produksi dengan dilakukannya perencanaan,
pengaturan, dan pemeriksaan setiap aspek dalam kegiatan produksi.
Menurut suatu artikel yang berjudul Pendahuluan Perencanaan dan
Pengaturan Produksi , definisi PPC dapat disimpulkan sebagai proses perencanaan
dan pengendalian arus produksi untuk dicapainya penghematan dalam biaya
bahan, pemanfaatan sumber daya baik fasilitas, tenaga kerja atau waktu yang
optimal untuk tercapainya keuntungan yang optimal.
Untuk itulah pada setiap proses produksi selalu ada Production Planning
and Control (PPC). Dengan harapan dapat menekan proses produksi untung
mencapai keuntungan maksimal tanpa membebani kapasitas produksi dan tidak
memberikan efek negatif bagi proses produksi itu sendiri.
Adapun ruang lingkup PPC yaitu, meliputi kegiatan perencanaan dan
pengendalian proses produksi mulai dari, penjadwalan, penyediaan material,
penghitungan material, dan mengontrol kegiatan produksi agar tercapai sesuai
target. Semua kegiatan itu sangatlah penting pada setiap proses produksi agar
proses produksi tidak terhambat.
Namun pada pelaksanaannya, PPC sangatlah dipengaruhi oleh divisi yang
saling berhungan dengan PPC baik divisi yang di atas ataupun yang di bawah
pada struktur organisasi. Jadi dapat dikatakan PPC tidak dapat dilaksanakan
secara tunggal atau berdiri sendiri.



5

2.2 Tujuan PPC
Tujuan Production Planning and Control (PPC) secara umum yaitu untuk
memanfaatkan sumber daya yang terbatas dalam suatu proses produksi baik
barang maupun jasa sehingga dapat memuaskan permintaan pembeli atau
pengguna dan menghasilkan keuntungan bagi investor atau pihak perusahaan.
Dilihat dari tujuannya yang sangat berpengaruh bagi pihak internal
maupun dengan eksternal atau konsumen/pembeli, maka pelaksanaannya haruslah
tepat sasaran dan tepat guna. Baik atau tidaknya proses pelaksaan PPC langsung
mempengaruhi proses produksiya.

2.3 Fungsi PPC
Fungsi dari PPC yang utama yaitu agar dapat menentukan peramalan
permintaan/penjualan untuk periode yang akan dating, perencanaan produksi agar
tidak terjadi bentrokan proses produksi, penjadwalan produksi agak tepat sesuai
target yang telah ditetapkan, dan pengendalian persediaan, agar terjaminnya
kelancaran proses produksi.

2.4 Kendala pada pelaksanaan PPC
Walaupun telah dilakukan perencanaan yang matang, namun terkadang
pada proses pelaksaan bisa jadi ada faktor-faktor yang menimbulkan kendala dan
hambatan bagi proses produksi. Hambatan dan kendala dapat terjadi pada setiap
aspek dalam unsur produksi. Hambatan dan kendala dapat ditimbulkan dari pihak
internal maupun eksternal.
Adapun kendala yang secara umum biasa dialami dalam proses
pelaksanaan PPC yaitu kendala dalam perencanaan dan pengendalian produksi
adalah ketersediaan sumber daya, jadwal/waktu pengiriman produk dan kebijikan
manajement yang baik secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi
proses berjalannya pelaksanaan PPC.



6

BAB III
BAHASAN MATERI OBSERVASI

Pada pembahasan makalah ini, pembahasannya didasarkan pada pokok
bahasan materi kuliah Production Planning and Control (PPC) yang menjadi
acuan pada saat observasi di lapangan (PT. Grand Kartech). Seperti yang
diketahui bahwa Production Planning and Control (PPC) terdiri dari beberapa
aspek yang cukup luas, mulai dari perencanaan, pengendalian, dan pemeriksaan
proses produksi.
Adapun aspek/pokok bahasan yang menjadi acuan obsevasi untuk temuan-
temuan dilapangan yaitu : sistem aliran Production Planning and Control (PPC),
proses perancangan dan proses perencanaan produksi, proses pengendalian
produksi, dan penjadwalan produksi. Kelima pokok bahasan inilah yang menjadi
dasar observasi di lapangan, sebagai bahan kajian dan pembelajaran, untuk
kemudian di analisis temuan dan solusi pemecahannya.

3.1 Sistem Aliran PPC
Sistem aliran PPC merupakan alur pelaksanaan produksi mulai dari
perencanaan, proses dan pada akhirnya sampai pada produk yang dapat dinikmati
oleh konsumen. Baik buruknya produk akhir sangatlah ditentukan oleh sistem
aliran produksinya. Sistem aliran produksi dirancang oleh PPC, maka dapat
dikatakan pula sistem ini sebagai sistem aliran PPC, karena keseluruhan kerjanya
merupakan ruang lingkup dari tugas Production Planning and Control (PPC).
Sistem aliran PPC berupa runtutan urutan kerja yang diurut berdasarkan
tugas dan posisi padda struktur organisasi. Sistem haruslah dibuat secara baik dan
atas pertimbangan yang menyeluruh. Mengapa demikian?. Karena untuk
terjaminnya kelancaran produksi, dengan kata lain untuk meminimalisir kendala
yang dapat terjadi dari berbagai kemungkinan.


7

Sistem aliran PPC tercipta dari kumpulan-kumpulan gagasan komponen
pelaku produksi yang melakukan analisis yang saling keterkaitan. Seperti
dicontohkan pada handout oleh A. Gamawan, sistem aliran PPC dan perencanaan
produksi didasarkan pada : riset pasar, desain produk, proses produksi, pemasaran
produk, hingga kembali pada konsumen.
Mengapa disangkutkan pada materi tersebut?, di PT. Grand Kartech,
sistem aliran PPC nya pun didasarkan pada komponen tersebut,yaitu :
riset pasar, riset pasar didapat dari pesanan konsumen dan
kebutuhan konsumen terhadap produk, yang kemudian di ambil
sebagai calon produk dengan spesifikasi sesuai dengan keinginan
dan kebutuhan konsumen atau pemesan;
desain produk, setelah riset pasar didapat permintaan pasar
kemudian diturunkan menjadi order produk yang selanjutnya
diproses untuk didapat desain rancangan produk agar dapat di
produksi;
proses produksi, proses ini terjadi jika desain produk dan
komponen penunjangnya telah siap untuk di eksekusi, diusahakan
pada saat akan melakukan proses ini, semua kebutuhan telah
terpenuhi, agar tidak mengganggu proses pelaksanaan produk;
pemasaran, pemasaran dapat dilakukan dengan beberapa hal,
sekalipun dengan produk yang telah dibuat dan dipakai oleh
konsumen, ini bisa juga dijadikan sebagai media pemasaran;
delivery, inilah yang menjadi kunci jawaban atas proses yang telah
dilakukan, karena berhasil atau tidaknya suatu produksi dapat
dilihat dari pengiriman.

Beberapa faktor tersebut sangat saling keterkaitan sehingga faktor tersebut
juga mempengaruhi proses pembuatan sistem aliran PPC. Adapun sistem aliran
PPC di PT. Grand Kartech yaitu sebagai berikut.


8
































ya
Foreman distribusi MRV ke grup untuk
pengambilan material ke gudang
Gudang mengeluarkan material as per MRV
Proses fabrikasi = marking, cutting, etc.
Return to gudang
Surplus
material
selesai
ya
Tidak
Ada
Check by
foreman
ya
Tidak
ya
Tidak
PPC prepare MRV berdasarkan form Daftar
rencana persiapan material ke PPC admin.
Info to EPL untuk Follow up
PPC admin memberika MRV ke foreman
Mulai
Foreman menerima drawing as per Job No.
Foreman kalkulasi kebutuhan material bahan baku
consumable as per drawing & as per Job No.
9

Bila dijelaskan secara singkatnya, Proses aliran Production Planning and
Control (PPC) di PT. Grand Kartech diawali dari EPL (Engineering Project
Leader) yang menurunkan dokumen berupa master schedule GA ( General
Arrangement) drawing. Kemudian dokumen diterima oleh PPC engineer yang
kemudian tindak lanjutnya berupa perencanaan produksi, penyiapan material,
penjadwalan.
Setelah itu, diturunkan ke divisi atau bagian yang sesuai dengan hasil
pengolahan dokumen oleh PPC Engineer. Misal penyediaan material, setelah
dibuat Material Requirment, diserahkan kebagian gudang untuk disiapkan.
Setelah itu, hasil perencanaan produksi diturunkan kebagian proses produksi
sesuai proses pekerjaannya. Material yang telah disiapkan akan diorder oleh
divisi produksi.
Disinilah yang biasanya menjadi titik rawan kendala terjadi. Setelah
material diteria, barulah proses produksi dilaksanakan. Pada proses ini,
Production Planning and Control (PPC) bertugas untuk mengontrol proses
produksi agar sesuai dengan rencana dan target yang telah ditentuka pada proses
perencanaan.

3.2 Proses Perancangan dan Perencanaan Produksi
Proses perancangan dan perencanaan produksi merupakan langkah penting
dan hal yang paling menentukan bagaimana, kapan, dimana, dan oleh siapa proses
produksi akan dilakukan. Proses perancangan dan perencanaan ini membutuhkan
ide dan gagasan yang cemerlanglang untuk menghasilkan langkah pelaksanaan
produksi yang optimal dengan berefrensi pada meminimalisir resiko yang
mungkin terjadi.
Pada proses perancangan dan perencanaan produksi harus disesuaikan
dengan kondisi sumber daya yang ada dan tersedia yang dapat digunakan.
Terlebih dengan kondisi yang sumber dayanya terbatas, perancangan dan
perencanaan haruslah tepat sasaran.
Di PT. Grand Kartech proses perancangan dan perencanaan produksi
dilakukan setelah dokumen dari EPL diturunkan ke PPC Engineer. Dokumen
10

yang diturunkan berupa master schedule dan GA (General Arrangement)
drawing. Dari kedua dokumen inilah kemudian dilakukan perancangan dan
perencanaan produksi.
Perencanaan yang dilakukan yaitu : perencanaan jadwal produksi,
preparation up, penyediaan material, penyediaan tenaga kerja, penyedian alat
bantu. Penjelasan singkat perencanaan tersebut sebagai berikut.
Perencanaan jadwal, akan dijelaskan pada penjadwalan. Preparation up
merencanakan langkah proses produksi dan mendefinisikan gambar kerja.
Perencanaan ini mengacu pada gambar GA (General Arrangement), perencanaan
ini ditekankan pada langkah pengerjaan, work station mana yang perlu
didahulukan, proses pengerjaan ( tunggal atau parallel), orientasi komponen
(misal nozzle). Contoh lainnya yaitu misal proses pengerollan, dilihat dari
konstruksi kemudian direncanakan langkah pengerjaannya, pemilihan langkah
antara long weld atau rolling.
Penyediaan tenaga kerja, ini dilakukan untuk penghematan tenaga kerja
agar efektif dalm pengerjaan, komunikasi, dan koordinasi, serta tidak
mengganggu produksi project yang lain yang sedang berjalan. Perencanaan ini
menyangkut masalah jumlah tenaga kerja dan kapasitas tenaga kerja di setiap
work station.

3.3 Proses Pengendalian Produksi
proses produksi merupakan suatu sistem pemanfaatan sumber daya yang
tersedia yang kemudian di organisir dan di integrasikan untuk
mentransformasikan input menjadi output melalui proses penambahan nilai pada
input tersebut. Proses produksi terlaksana karena adanya fungsi-fungsi produksi
yang terintegrasi yang membentuk suatu sistem yang saling keterkaitan.
Hal ini yang mengakibatkan dalam suatu proses produksi diperlukan
adanya pengendalian produksi. Dimana tujuannya yaitu untuk mengarahkan dan
mengatur fungsi-fungsi produksi agak berjalan sesuai dengan rencana kerja yang
telah diputuskan.
11

Proses pengendalian produksi dapat dilakukan dalam beberapa aspek.
Misalnya dalam masalah, jadwal, sumber daya manusia, peralatan, material, dan
proses pengerjaan. Semua aspek itu harus bisa dipastikan sesuai dengan target
yang telah ditentukan pada proses perencanaan produksi. Hal ini untuk
terwujudnya kualitas kerja yang baik dan kualitas output produk yang
dikeluarkan.
Di PT. Grand Kartech, proses lpengendalian produksi dilaksanaka oleh
PPC Engineer. Pelaksaan proses pengendalian ini menace pada perencaan PPC
dan master schedule yang dibuat oleh engineering Project Leader (EPL). Setiap
hasil dari pengendalian di lapangan oleh PPC dilaporkan kepada EPL. untuk
beberapa kondisi tertentu EPL langsung turun kle lapangan untuk mengecek
kondisi sebagai realisasi dari pengendalian produksi.

3.4 Proses Penjadwalan Produksi
Penjadwalan adalah salah satu kegiatan penting dalam proses produksi.
Penjadwalan ini sangat diperlukan untuk melakukan pengaturan waktu dari suatu
kegiatan operasi, yang didalamnya mencakup :
mengalokasikan fasilitas, peralatan & tenaga kerja untuk setiap operasi;
menentukan urutan pelaksanaan kegiatan.

Penjadwalan sangat erat kaitannya dengan kuantitas/volume pruoduksi
pada suatu operasi. Maka sering dikatakan bahwa penjadwalan adalah fungsi dari
sistem volume produksi. Banyak teknik atau metoda dalam penerapan pembuatan
jadwal, tergantung dari volume produksi, variasi produk & tingkat kesulitan
pekerjaan. Beberapa contoh diantaranya :

Teknik Kondisi Tujuan
Implementasi
massal Batch
Job
shop
Line
balancing
1 fasilitas, 1
varian produk,
creat new work
station.
- Arus barang lancar
- Peningkatan utilitas
tenaga & peralatan

12

Run out
Time
1 fasilitas, N
varian
- Menentukan jumlah
yang diproduksi tiap
batch
- Menentukan urutan
pembuatan produk

Gantt
chart
N fasilitas, N
varian
- Menentukan waktu
proses
- Menentukan loading
- Menentukan
sequenching

Johnsons
rule
1 fasilitas, N
varian, urutan
tetap

Metoda
penugasan
N fasilitas, N
varian, define
assignment


Metoda penjadwalan di PT. Grand Kartech menggunakan metoda gantt
chart. Dengan acuan penghitungan dimulai dari tanggal pengiriman. Jadi
penjadwalan di urut dari tanggal pengiriman hingga awal proses produksi.


















13

BAB IV
TEMUAN DAN TINDAKAN PENYELESAIAN

Pada pelaksanaannya, walaupun telah dilakukan perencanaan dan
penyusunan sistem dan estimasi yang matang, namun tidak menjadin akan terjadi
sesuai rencana pada saat dilapangan, karen pada aktualnya sangatlah dipengaruhi
oleh faktor-faktor yang mempengaruhi pada proses produksi.
Analisis temuan ini didasarkan pada setiap kejadian pada pelaksanaan
Production Planning and Control (PPC) di PT. Grand Kartech. Baik berupa
temuan masalah, maupun kelebihan pada pelaksanaan Production Planning and
Control (PPC).

4.1 Temuan Pada Sistem Aliran PPC
Pada pelaksanaan sistem aliran PPC di PT. Grand Kartech ada beberapa
temuan yang menjadi bahan kajian pihak PPC engineer. Beberapa kondisi yang
sangat berpeluang untuk terjadi temuan kendala yaitu:
a. Temuan :
EPL (Engineering Project Leader) belum mengeluarkan MRP ketika
project siap dieksekusi. Pada kondisi ini, pihak produksi tidak dapat
menlakukan order material karena material yang belum disiapkan
dan belum adanya kejelasan penggunaan material.
Solusi :
pengembalian dokumen ke EPL ( Engineering Project Leader),
maksudnya pengembalian dokumen untuk pemenuhan MRP agar
dapat dilakukan order material. Dri tindakan ini akibatnya menyita
waktu yang telah dijadwalkan. Sehingga bisa berkemungkinan
merubah keseluruhan jadwal.
koordinasi antara EPL dan PPC, sehingga bisa dilakukan pengecekan
ulang pada saat dokumen telah diturunkan. Pengecekan dan
memastikan kelengkapan dokumen.

14

b. Temuan :
Proses cutting tidak dapat dilaksanakan, karena untuk spesifikasi
material idak terdapat heat number. Pada kondisi, tidak dapat
dilakukan ekekusi drawing, karena bisa dikatakan tidak lengkap.

Solusi :
pengembalian dokumen ke EPL dan koordinasi dengan bagian
gudang untuk pemenuhan heat number.
proses bisa tetap berjalan atas koordinasi semua pihak, dan
pencantuman heat number dilakukan pada proses selanjutnya.

4.2 Temuan Pada Perancangan dan Perencanaan Produksi
Pada proses inilah kemungkinan banyak terjadi temuan-temuan, karena
proses ini bisa dikatakan sebagai langkah penentu produksi, sehingga sangat
menyesuaikan dengan kondisi yang ada dan spesifik terhadap jenis pekerjaan
yang aka dilakukan.
Dari proses perencanaan, temuan hasil observasi yaitu sebagai berikut :
a. Temuan :
Kesulitan dalam penentuan pengerjaan tunggal atau parallel, karena
kurangnya tenaga kerja. Sehingga kemungkinannya tidak dilakukan
secara parallel, dan ini akan berkemungkinan memakan banyak
waktu. Yang mengakibatkan pembengkakan jadwal dan biaya.

Solusi :
Penentuan prioritas pekerjaan, sehingga dapat ditentukan untuk
pemilahaan dalam merencanakan proses pengerjaan tunggal dan
parallel.
Mencari tenaga kerja tambahan baik free line (borongan) maupun
rekruitmen yang sesuai dengan kebutuhan pekerjaan.


15

b. Temuan
Kesulitan dalam penyedian tenaga kerja, karena terbatasnya tenaga
kerja dan projek yang overload. Sehingga terjadi kekurangan tenaga
kerja yang menghambat pada proses pengerjaan.

Solusi :
Mencari tenaga kerja tambahan baik free line (borongan) maupun
rekruitmen yang sesuai dengan kebutuhan pekerjaan.
Menggunakan subcont untuk pengerjaan produk yang tidak dapat
dikerjakan sendiri.

4.3 Temuan Pada Proses Pengendalian Produksi
Pada proses pengendalian produksi di PT. Grand Kartech, temuan hasil
observasi yang didapat, berupa tindakan pencegahan pada pelaksanaan produksi
dan juga tindakan untuk tetap menjaga proses produksi tetap sesuai dengan
perencanaan dan master schedule. Berikut temuan yang di dapat hassil observasi
di PT. Grand Kartech.
a. Temuan :
Pada Proses pengerolan material, material diberi tambahan (spare)
dari ukuran nominal, hal ini mengacu pada instruksi kerja fabrikasi.
Ini dimaksudkan untuk memudahkan pada proses pengerolan agar
dihasilkan produk yang sesuai dengan gambar kerja.

Solusi :
Penetapan instruksi kerja untuk proses fabrikasi yang dijadikan
menjadi pedoman mutu/ manajemen mutu untuk proses fabrikasi.

b. Temuan
Pengendalian gambar kerja yang turun ke bagian produksi sebelum
di kerjakan.

16

Solusi :
Cek & re-cek gambar kerja sebelum eksekusi produksi. Sehingga
ketika ada kekurangan dapat dilakukan revisi secepat mungkin.

c. Temuan :
Pengendalian pelaksanaan produksi agar sesuai dengan jadwal dan
perencanaan yang telah dibuat.

Solusi :
Dilakukan pengecekan target. Pelaksanaanya dengan pengecekan
weekly target, dimana pengecekan ini untuk mengecek kesesuai
proses produksi dengan perencanaan dan master schedule.

4.4 Temuan Pada Proses Penjadwalan
Di PT. Grand Kartech, hal inilah yang paling mengalami kedala dalam
aplikasi atau aktual dilapangannya. Ini terjadi karena bnayak faktor, baik dari
jumlah produksi yang overload, jumlah tenaga kerja yang kurang, perlatan yang
terbatas, layout workshop atau tempat yang terbatas, dan material. Hal ini
terkadang terjadi diluar dugaan dan perencanaan, sehinga sering terjadi kendala
yang pada akhirnya menghambat dan memakan waktu operasi.

Berikut temuan yang saya dapatkan hasil observasi.
a. Temuan :
Jadwal terganggu, akibat adanya project baru yang datang yang
harus dikerjakan.

Solusi :
Pemilihan prioritas project dan pembagian tenaga kerja. Dan
dilakukan percepatan pengerjaan untuk project yang di prioritaskan.
Pemilahan Project yang masuk yang bisa dikerjakan langsung.
Artinya penyaringan project. Agar tidak semua project yang masuk
17

dilaksanakan serentak. Misal saja dikelompokan terlebih dahulu
berdasarkan jenisnya.

b. Temuan :
Kesediaan material dan peralatan yang terkadang memakan waktu
untuk produksi. Produksi jadi tertunda.

Solusi :
Penyediaan material dan alat harus lebih dini sebelum operasi
dimulai. Koordinasi antara PPC, EPL, dan gudang dalam
penyediaan material.
Inventaris alat yang dibutuhkan. Agar ketersediaannya dapat
terjamin.

c. Temuan :
Kekurangan tenaga kerja, sehingga pekerjaan yang dilakukan parallel
hanya dilakukan tunggal.

Solusi :
Penambahan tenaga kerja baik rekruitmen pegawai maupun free line
(borongan)
Menggunakan subcont sebagai partner kerja.

d. Temuan :
Adanya permintaan inspeksi client yang tidak sesuai dengan yang
dijadwalkan, sehingga menggangu waktu produksi.

Solusi :
Membuat perjanjian dengan client yang akan melakukan insfeksi.
Dan pastikan client hanya dapat melakukan insfeksi sesuai dengan
waktu yang telah disepakati.
18

BAB V
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil observasi dan analisis penulis pada pelaksanaan proses
Production, Planning and Control (PPC) di PT. Grand Kartech, penulis dapat
menarik beberapa kesimpulan yang didasarkan pada tujuan penulisan.
Production, Planning and Control (PPC) merupakan suatu proses
pengaturan sistem produksi dalam mengatur dn merencanakan segala aspek yang
terdapat dalam proses produksi. Tujuannya yaitu untuk memanfaatkan sumber
daya yang terbatas untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan permintaan
konsumen.
Pada pelaksanaannya, walaupun telah dilakukan perencanaan yang matang
tetapi aktual dilapangan terkadang tidak sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
Kendala yang terjadi dilapangan umumnya terjadi pada titik-titik yang memeiliki
hubungan kerja dengan divisi dan pihak lain baik internal maupun eksternal,
sehingga dibutuhkan koordinasi yang lebih lagi untuk megurangi kemungkinan
munculnya kendala.
Selain itu, sebagai usaha untuk meminimalisir kamungkinan munculnya
kendala, sebisa munkin PPC dilakukan dengan bereferensi pada kondisi aktual
dilapangan. Juga pada proses perencanaan, bisa dilakukan pendekatan masalah,
dengan demikian perencanaan yang dibuat akan berefrensi pada resiko yang
kemungkinan terjadi. Dengan demikian secara tidak langsung, telah dicoba untuk
untuk menghindari masalah yang mungkin terjadi.








19

DAFTAR PUSTAKA

Intruksi Kerja Rev 1. Dokumen ISO. Jakarta : PT. Grand Kartech
Pendahuluan Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Repository.binus.ac.id.
[14 mei 2013]

Triana, Arif. PPC Engineering PT. Grand Kartech

Waluyo, Gamawan A. Introduksi Manajemen Operasi. 2011. Bandung
Waluyo, Gamawan A. Perencanaan dan Penjadwalan. 2011. Bandung

Anda mungkin juga menyukai