1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada allah SWT karena berkat hidayah dan taufiqnya
kami mampu menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “PRODUCTION
PLANNING & CONTROL”. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah
“Manajemen Operasional”, makalah ini yang diharapkan bisa menambah wawasan dan dapat
bermanfaat dalam dunia Pendidikan. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, serta masih banyak
kekurangan dan kesalahannya. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Dan mudah-
mudahan makalah ini dapat mendorong kita untuk lebih giat dalam proses menimba ilmu
sebanyak-banyaknya.
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.....................................................................................................................i
Daftar Isi..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan..............................................................................................................11
B. Saran........................................................................................................................11
Daftar Pustaka......................................................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perencanaan pengendalian produksi meliputi proses perakitan dari bahan-bahan,
mesin-mesin dan peralatan lain serta modal yang diperlukan untuk memproduksi dalam
periode tertentu yang selanjutnya dilakukan proses penyimpanan sampai proses produksi.
PPC megatur aliran material dari proses produksi mulai bahan mentah sampai produk jadi
bahkan sampai produk diterima konsumen. Dengan melakukan PPC yang optimal
perusahaan akan mendapatkan keuntungan maksimal serta menguasai pasar tertentu.
Fungsi dari PPC yang utama yaitu agar dapat menentukan peramalan
permintaan/penjualan untuk periode yang akan datang, perencanaan produksi agar tidak
terjadi bentrokan proses produksi, penjadwalan produksi agak tepat sesuai target yang
telah ditetapkan,dan pengendalian persediaan, agar terjaminnya kelancaran proses
produksi.
Perencanaan dan pengendalian produksi (PPC) pada industri manufaktur apapun akan
memiliki fungsi yang sama. Fungsi atau aktivitas-aktivitas yang ditangani oleh
departemen PPC atau PPIC secara umum adalah sebagai berikut :
1. Mengelola pesanan (order) dari pelanggan. Para pelanggan memasukkan pesanan-
pesanan untuk berbagai produk. Pesanan-pesanan ini dimasukkan dalam jadwal
produksiutama, ini bila jenis produksinya make to order.
2. Meramalkan permintaan. Perusahaan biasanya berusaha memproduksi secara lebih
independent terhadap fluktuasi permintaan. Permintaan ini perlu diramalkan agar
skenario produksi dapat mengantisipasi fluktuasi permintaan tersebut. Permintaan ini
harus dilakukan bila tipe produksinya adalah make to stock.
3. Mengelola persediaan. Tindakan pengelolaan persediaan berupa melakukan transaksi
persediaan, membuat kebijakan persediaan pengaman, kebijakan kuantitas pesanan,
dan mengukur performansi keuangan dari kebijakan yang dibuat.
4. Menyusun rencana agregat (penyesuaian permintaan dengan kapasitas). Pesanan
pelanggan dan atau ramalan permintaan harus dikompromikan dengan sumber daya
perusahaan (fasilitas, mesin, tenaga kerja, keuangan, dan lain-lain). Rencana agregat
bertujuan untuk membuat skenario pembebanan kerja untuk mesin dan tenaga
kerja(reguler,lembur, dan subkontrak) secara optimal untuk keseluruhan produk dan
sumber dayasecara terpadu (tidak per produk).
1
B. Rumusan Masalah
Makalah ini dijabarkan dalam rumusan masalah yaitu:
1. Apa Pengertian production planning & control?
2. Apa tujuan production planning & control?
3. Apa Fungsi production planning & control?
4. Apa syarat- syarat kerja production planning & control?
5. Apa Tugas-tugas production planning & control?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu:
1. Mengetahui Pengertian production planning & control
2. Mengetahui tujuan production planning & control
3. Mengetahui Fungsi production planning & control
4. Mengetahui syarat- syarat kerja production planning & control
5. Mengetahui Tugas-tugas production planning & control
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
atau konsumen/pembeli, maka pelaksanaannya haruslah tepat sasaran dan tepat guna.
Baik atau tidaknya proses pelaksaan PPC langsung mempengaruhi proses produksiya.
Fungsi dari PPC yang utama yaitu agar dapat menentukan peramalan
permintaan/penjualan untuk periode yang akan datang, perencanaan produksi agar tidak
terjadi bentrokan proses produksi, penjadwalan produksi agak tepat sesuai target yang
telah ditetapkan,dan pengendalian persediaan, agar terjaminnya kelancaran proses
produksi.
Perencanaan dan pengendalian produksi (PPC) pada industri manufaktur apapun akan
memiliki fungsi yang sama. Fungsi atau aktivitas-aktivitas yang ditangani oleh
departemen PPC atau PPIC secara umum adalah sebagai berikut :
1. Mengelola pesanan (order) dari pelanggan. Para pelanggan memasukkan pesanan-
pesanan untuk berbagai produk. Pesanan-pesanan ini dimasukkan dalam jadwal
produksi utama, ini bila jenis produksinya make to order.
2. Meramalkan permintaan. Perusahaan biasanya berusaha memproduksi secara lebih
independent terhadap fluktuasi permintaan. Permintaan ini perlu diramalkan agar
skenario produksi dapat mengantisipasi fluktuasi permintaan tersebut. Permintaan ini
harus dilakukan bila tipe produksinya adalah make to stock.
3. Mengelola persediaan. Tindakan pengelolaan persediaan berupa melakukan transaksi
persediaan, membuat kebijakan persediaan pengaman, kebijakan kuantitas pesanan,
dan mengukur performansi keuangan dari kebijakan yang dibuat.Menyusun rencana
agregat (penyesuaian permintaan dengan kapasitas). Pesanan pelanggan dan atau
ramalan permintaan harus dikompromikan dengan sumber daya perusahaan (fasilitas,
mesin, tenaga kerja, keuangan, dan lain-lain). Rencana agregat bertujuan untuk
membuat skenario pembebanan kerja untuk mesin dan tenaga kerja(reguler,lembur,
dan subkontrak) secara optimal untuk keseluruhan produk dan sumber dayasecara
terpadu (tidak per produk).
5. Membuat Jadwal Induk Produksi (JIP). JIP adalah suatu rencana terperinci mengenai
apadan berapa unit yang harus diproduksi pada suatu periode tertentu untuk setiap
item produksi. JIP dibuat dengan cara (salah satunya) memecah (disagregat) rencana
agregatkedalam rencana produksi (apa, kapan, dan berapa) yang akan direalisasikan
JIP ini apabila telah dikoordinasikan dengan seluruh departemen akan jadi dasar
dalam PPC. JIP ini akan di-”review” secara periodik atau bila ada kasus. JIP ini dapat
berubah bila ada hal yang harus diakomodasikan.
4
6. Merencanakan kebutuhan. JIP yang telah berisi apa dan berapa yang harus dibuat
selanjutnya harus diterjemahkan ke dalam kebutuhan komponen, sub-assembly, dan
bahan penunjang untuk penyelesaian produk. Perencanaan kebutuhan material
bertujuan untuk menentukan, apa, berapa, dan kapan komponen, sub-assembly, dan
bahan penunjang yang harus disiapkan. Untuk membuat perencanaan kebutuhan
diperlukan informasi lain berupa struktur produk (Bill of Material) dan catatan
persediaan. Bila hal ini belum ada, maka tugas departemen PPC untuk membuatnya.
7. Melakukan penjadwalan pada mesin atau fasilitas produksi. Penjadwalan ini meliputi
urutan pengerjaan, waktu penyelesaian pesanan, kebutuhan waktu penyelesaian,
prioritas pengerjaan, dan lain-lainnya.
8. Monitoring dan pelaporan pembebanan kerja dibanding kapasitas produksi. Kemajuan
tahap demi tahap dimonitor dan dibuat laporannya untuk dianalisis. Apakah
pelaksanaan sesuai rencana yang telah dibuat?
9. Evaluasi skenario pembebanan dan kapasitas. Bila realisasi tidak sesuai rencana,
makarencana agregat, JIP, dan penjadwalan dapat diubah/disesuaiakan kebutuhan.
Untuk jangka panjang, evaluasi ini dapat digunakan untuk mengubah (menambah)
kapasitas produksi.
Pada dasarnya terdapat empat tingkat dalam hierarki perencanaan prioritas dan
kapasitas yangterintegrasi, antara lain :
5
periode waktu spesifik. Rough Cut Capacity Planning (RCCP) menentukan apakah
sumber daya yang direncanakan adalah cukup untuk melaksanakan MPS.
3. Perencanaan Kebutuhan Material (MRP) dan Perencanaan Kebutuhan Kapasitas
(CRP). MRP mengembangkan pesanan-pesanan yang direncanakan untuk bahan
baku, komponen,dan subassemblies yang dibutuhkan untuk memenuhi MPS. MRP
menggunakan data inventori dan Bills Of Material (BOM). Perencanaan Kebutuhan
Kapasitas (CRP) membandingkan kapasitas yang dibutuhkanterhadap projected
available capacity untuk open manufacturing orders dan planned manufacturing
orders yang dihasilkan oleh sistem MRP.
4. Pengendalian Aktivitas Produksi (PAC) dan Pengendalian Input/Output serta
Operations Sequencing. PAC mengembangkan jadwal jangka pendek yang terperinci
dengan menggunakan component due dates dari MRP dan detailed routings.
Ada pedoman waktu (delivery time) untuk pengadaan bahan/material, baik lokal
maupun impor.
6
4. Penjadwalan
5. Mempersiapkan order produksi dan jadwalnya (timetables)
6. Pengendalian
7. Memberikan otorisasi untuk memulai kegiatan produksi, memonitor, menindaklanjuti,
dan menjaga rencana dilaksanakan.
7
Riset pasar, riset pasar didapat dari pesanan konsumen dan kebutuhan konsumen
terhadap produk, yang kemudian di ambil sebagai calon produk dengan spesifikasi
sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen atau pemesan;
Desain produk, setelah riset pasar didapat permintaan pasar kemudian diturunkan
menjadi order produk yang selanjutnya diproses untuk didapat desain rancangan
produkagar dapat di produksi;
Proses produksi, proses ini terjadi jika desain produk dan komponen penunjangnya
telahsiap untuk di eksekusi, diusahakan pada saat akan melakukan proses ini, semua
kebutuhan telah terpenuhi, agar tidak mengganggu proses pelaksanaan produk;
Pemasaran, pemasaran dapat dilakukan dengan beberapa hal, sekalipun dengan
produk yang telah dibuat dan dipakai oleh konsumen, ini bisa juga dijadikan sebagai
media pemasaran;
Delivery, inilah yang menjadi kunci jawaban atas proses yang telah dilakukan, karena
berhasil atau tidaknya suatu produksi dapat dilihat dari pengiriman.
8
tersedia yang dapat digunakan. Terlebih dengan kondisi yang sumber daya nya terbatas,
perancangan dan perencanaan haruslah tepat sasaran. Perencanaan yang dilakukan yaitu :
perencanaan jadwal produksi, preparation up, penyediaan material, penyediaan tenaga
kerja, penyedian alat bantu. Penjelasan singkat perencanaan tersebut sebagai berikut.
Perencanaan jadwal, akan dijelaskan pada penjadwalan. Preparation up merencanakan
langkah proses produksi dan mendefinisikan gambar kerja. Perencanaan ini mengacu
pada gambar GA (General Arrangement), perencanaan ini ditekankan pada langkah
pengerjaan, work station mana yang perlu didahulukan, proses pengerjaan (tunggal atau
parallel), orientasi komponen (misal nozzle). Contoh lainnya yaitu misal proses
pengerollan, dilihat dari konstruksi kemudian direncanakan langkah pengerjaannya,
pemilihan langkah antara long weld atau rolling. Penyediaan tenaga kerja, ini dilakukan
untuk penghematan tenaga kerja agar efektif dalam pengerjaan, komunikasi, dan
koordinasi, serta tidak mengganggu produksi project lain yang sedang berjalan.
Perencanaan ini menyangkut masalah jumlah tenaga kerja dan kapasitass tenaga kerja di
setiap work station.
9
5. Penjadwalan produksi dan tenaga kerja
6. Penjaminan kualitas
7. Monitoring aktivitas produksi
8. Pengendalian produksi
9. Pelaporan dan pendataan
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Production Planning and Control (PPC) dapat diartikan dengan banyak pengertian.
Namun bila dilihat dari susunan katanya, PPC dapat diartikan sebagai suatu sistem
pengendalian proses produksi dengan dilakukannya perencanaan, pengaturan, dan
pemeriksaan setiap aspek dalam kegiatan produksi. Menurut suatu artikel yang berjudul
Pendahuluan Perencanaan dan Pengaturan Produksi, definisi PPC dapat disimpulkan
sebagai proses perencanaan dan pengendalian arus produksi untuk dicapainya
penghematan dalam biaya bahan, pemanfaatan sumber daya baik fasilitas, tenaga kerja
atau waktu yang optimal untuk tercapainya keuntungan yang optimal. Untuk itulah pada
setiap proses produksi selalu ada Production Planning andControl (PPC). Dengan harapan
dapat menekan proses produksi untung mencapai keuntungan maksimal tanpa membebani
kapasitas produksi dan tidak memberikan efek negatif bagi proses produksi itu sendiri.
Adapun ruang lingkup PPC yaitu, meliputi kegiatan perencanaan dan pengendalian proses
produksi mulai dari, penjadwalan, penyediaan material, penghitungan material, dan
mengontrol kegiatan produksi agar tercapai sesuai target. Semua kegiatan itu sangatlah
penting pada setiap proses produksi agar proses produksi tidak terhambat. Namun pada
pelaksanaannya,PPC sangatlah dipengaruhi oleh divisi yang saling berhungan dengan
PPC baik divisi yang diatas ataupun yang di bawah pada struktur organisasi. Jadi dapat
dikatakan PPC tidak dapatdilaksanakan secara tunggal atau berdiri sendiri.
B. Saran
Kami selaku pembuat makalah menyadari akan kekurangan dan kesalahan dalam
penulisan, maupun penyusunan makalah ini. Maka dengan ini saya mengharapkan kritik
dan saran kepada pembaca, khususnya Dosen saya supaya dalam pembuatan selanjutnya
saya dapat Menyusun makalah lebih baik dari sebelumnya.
11
12
Daftar Pustaka
https://id.scribd.com/doc/260561822/Makalah-Production-Planning-Ajeng
https://www.academia.edu/7848433/Production_Planning_and_Control_PPC_
13