Anda di halaman 1dari 20

PENGENDALIAN KUALITAS

PAGAR BESI
Oleh :

Nama : Ajarida Firdania


NIM : 1505903030015
Dosen Pengasuh : Muzakir, ST., MT.

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI


F A K U L T A S T E K N I K
UNIVERSITAS TEUKU UMAR
A C E H B A R A T
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur Saya ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
Rahmat dan Hidayah-Nya kepada Saya dan tak lupa pula kita mengucapkan
salam dan sholawat kepada Nabi Junjungan kita yakni Nabi Muhammad SAW
yang telah membawa kita dari alam yang tak berpendidikan kealam yang
berpendidikan, seperti yang kita rasakan saat sekarang ini. Sehingga Saya dapat
menyusun Tugas ini berbentuk makalah.

Saya menyusun tugas ini dalam bentuk makalah hanya bertujuan untuk
memenuhi tugas yang diberikan oleh Dosen yang mengajar mata kuliah
PENGENDALIAN KUALITAS untuk dapat dimanfaatkan kearah yang lebih baik
oleh pembacanya.

Dalam penulisan makalah ini masih sangat banyak kekurangan-


kekurangan yang harus diperbaiki, maka dari itu Saya senantiasa menerima
kritikan dan saran dari pembaca makalah ini. Harapan dari Saya, semoga makalah
ini menambah wawasan dan ilmu, khususnya bagi kita semua dan pada umumnya
bagi pembaca makalah ini.

Alue Penyareng, 19 September 2017


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini semakin


banyak memberikan kemudahan dalam hidup manusia. Berbagai macam jenis
pagar rumahan. Salah satunya pagar rumah yang terbuat dari besi. Pagar dari besi
lebih mudah dan praktis dalam proses pembuatannya.

Pagar merupakan salah satu bagian terluar dari rumahyang memiliki


fungsi yang sangat penting, selain berfungsi sebagai pengaman rumah dan
pembatas wilayah anda, pagar juga dapat memperindah rumah dan akan membuat
kagum banyak orang saat melihatnya. Tak hanya itu, pagar berbahan dari besi
banyak dipilih karena besi memiliki ciri yang kokoh dan kuat serta tahan terhadap
perubahan cuaca.

Pagar adalah struktur tegak yang di desain untuk membatasi atau


mencegah gerakan melintasi batas yang dibuatnya. Ada banyak pembengkelan
pengelasan pagar besi di setiap daerah, khususnya di kota meulaboh. Seperti
usaha bengkel las Karya Abadi dengan nama pemilik usaha Bapak Juanda yang
usahanya sudah berdiri sejak tahun 2000. Perkembangan usahanya pun terus
meningkat sampai sekarang. Klasifikasi produksi usaha Karya Abadi proses
pembuatan pagar besi yaitu termasuk dalam Make To Order yaitu tipe industri
yang membuat produk hanya untuk memenuhi pesanan. Dengan cirri-ciri make to
order sebagai berikut :
Perlu keahlian khusus
Harga cukup mahal
Lead time ditentukan oleh konsumen
Komponen/bahan bisa dibeli untuk persediaan

1.2. Perumusan Masalah


Dari latar belakang yang telah di uraikan, maka saya merumuskan
permasalahan nya sebagai berikut :
1. Apa manfaat dari pagar ?
2. Bagaimana langkah-langkah membuat pagar ?
3. Apa saja alat yang digunakan untuk membuat pagar besi ?
4. Bagaimana ndiagram alir dari pembuatan pagar besi ?
5. Apa kelebihan dari pagar besi ?

1.3. Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui manfaat dari pagar besi.
2. Untuk mengetahui langkah-langkah membuat pagar besi.
3. Untuk mengetahui alat yang digunakan untuk membuat pagar besi.
4. Untuk mengetahui diagram alir dari pembuatan pagar besi.
5. Untuk mengetahui kelebihan dari pagar besi.
BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1. Old Seven Tools

2.1.1. Check sheet


Check sheet(lembar pemeriksaan) adalah lembar yang dirancang
sederhana berisi daftar hal-hal yang perlukan untuk tujuan perekaman data
sehingga pengguna dapat mengumpulkan data dengan mudah, sistematis, dan
teratur pada saat data itu muncul di lokasi kejadian. Dalam data check sheeti
baik berbentuk data kuantitatif maupun data kualitatif dapat dianalisi secara
langsung.

2.1.2. Scatter Diagram


Scatter diagram (diagram pencar) adalah grafik yang menampilkan
sepasang data numerik pada sistem koordinat Cartesian, dengan satu variabel
pada masing-masing sumbu, untuk melihat hubungan dari kedua variabel
tersebut, yaitu hubungan antara permasalahan ketidaknyaman diruang 52
dengan persentase (%).

2.1.3. Fishbone Diagram


Fishbone diagram (diagram tulang ikan) sering disebut juga diagram
Ishikawa atau causeandeffect diagram (diagram sebab-akibat). Fishbone
diagram adalah alat untuk mengidentifikasi berbagai sebab potensial dari satu
efek atau masalah, dan menganalisis masalah tersebut melalui
sesi brainstorming. Masalah akan dipecah menjadi sejumlah kategori yang
berkaitan, mencakup manusia, material, mesin, prosedur, kebijakan, dan
sebagainya. Setiap kategori mempunyai sebab-sebab yang perlu diuraikan
melalui sesi brainstorming. Fishbone diagram digunakan ketika kita ingin
mengidentifikasi kemungkinan penyebab masalah dan terutama ketika
sebuah team cenderung jatuh berpikir pada rutinitas .

2.1.4. Pareto Chart


Pareto chart (bagan pareto) adalah bagan yang berisikan diagram
batang (bars graph) dan diagram garis (line graph). Diagram batang
memperlihatkan klasifikasi dan nilai data, sedangkan diagram garis mewakili
total data kumulatif. Klasifikasi data diurutkan dari kiri ke kanan menurut
urutan ranking tertinggi hingga terendah. Ranking tertinggi merupakan
masalah prioritas atau masalah yang terpenting untuk segera diselesaikan,
sedangkan ranking terendah merupakan masalah yang tidak harus segera
diselesaikan.

2.1.5. Flow Chart


Flow charts (bagan arus) adalah alat bantu untuk memvisualisasikan
proses suatu penyelesaian tugas secara tahap-demi-tahap untuk tujuan
analisis, diskusi, komunikasi, serta dapat membantu kita untuk menemukan
wilayah-wilayah perbaikan dalam proses. Proses di lingkungan industri pada
umumnya merupakan suatu rangkaian kegiatan yang berulang. Setiap siklus
kegiatan tersebut biasanya dapat dipecahkan ke dalam beberapa langkah
kecil. Dari uraian langkah-langkah tersebut, kita dapat mencari langkah mana
saja yang bisa kita perbaiki (improve). Langkah-langkah tersebut akan lebih
mudah dimengerti jika kita menggambarkannya dalam suatu bagan yang
dikenal dengan istilah flowchart atau bagan alir.

2.1.6. Histogram
Histogram adalah alat seperti diagram batang (bars graph) yang
digunakan untuk menunjukkan distribusi frekuensi. Sebuah distribusi
frekuensi menunjukkan seberapa sering setiap nilai yang berbeda dalam satu
set data terjadi. Data dalam histogram dibagi-bagi ke dalam kelas-kelas, nilai
pengamatan dari tiap kelas ditunjukkan pada sumbu X. Teori mengatakan
bahwa distribusi yang normal, yaitu yang kebanyakan datanya mendekati
nilai rata-rata akan ditunjukan oleh histrogram yang berbentuk lonceng.

2.1.7. Control Chart


Control chart atau peta kendali adalah peta yang digunakan untuk
mempelajari bagaimana proses perubahan dari waktu ke waktu. Data di-
plot dalam urutan waktu. Control chart selalu terdiri dari tiga garis horisontal,
yaitu:
Garis pusat (center line), garis yang menunjukkan nilai tengah (mean) atau
nilai rata-rata dari karakteristik kualitas yang di-plot-kan pada peta
kendali.
Upper control limit (UCL), garis di atas garis pusat yang menunjukkan
batas kendali atas.
Lower control limit (LCL), garis di bawah garis pusat yang menunjukkan
batas kendali bawah.

2.2. New Seven Tools

2.2.1. Diagram afinitas


Diagram afinitas adalah diagram yang mendaftarkan hal-hal
penyebab masalah. Diagram afinitas dapat digunakan menyelesaikan masalah
lebih jelas. Brainstorming merupakan bagian dari diagram afinita, saat
brainstorming berlangsung dianjurkan untuk tidak menghentikan ide setiap
orang.

2.2.2. Diagram Keterkaitan


Diagram keterkaitan merupakan diagram yang dapat memperjelas
tentang keterkaitan antara masalah dan sub masalah. Cara untuk merumuskan
masalah terpenting lalu tuliskan masalah-masalah yang terdaftar pada
diagram afinitas, lalu menuliskan keterkaitan dari masalah-masalah tersebut
sehingga akan diperoleh kesimpulan masalah yang menunjang masalah
utama. Diagram keterkaitan hampir serupa dengan fishbone diagram , hanya
saja fishbone diagram lbih mengurutkan masalah yang lebih detail dan lebih
kuantitatif, sementara diagram afinitas hanya melihat keterkaitannya saja.

2.2.3. Diagram Pohon


Diagram pohon merupakan alat yang secara sistematis dapat
mengetahui cara menyelesaikan masalah dengan cepat atatu menentukan cara
untuk mencapai suatu tujuan.

2.2.4. Diagram Matriks


Diagram matriks merupakan alat yang merumuskan masalah dan
solusi dalam sebuah kolom dan baris untuk bisa menentukan solusi mana
untuk masalah yang mana dan seberapa kuat solusi tersebut dapat
menyelesaikan masalah tersebut dengan cara menggunakan simbol khusus.

2.2.5. Matriks Data Analisis


Matriks Data Analisi merupakan alat yang menghitung secara statistik
keterkaitan antara diagram matriks sebelumnya dengan cara membuat scatter
plot, kemudian dicari hubungannya dengan menggunakan alat statistik seperti
regresi.

2.2.6. PDPC (Process Decision Program Chart)


PDPC memiliki ciri yang khas yaitu memecahkan masalah dengan
manajemen resiko. Karena PDPC mendaftarkan resiko yang terjadi dari suatu
masalah, selanjutnya cari solusi yang dapat menjawab resiko tersebut.

2.2.7. Diagram Panah


Diagram Panah disebut juga dengan network planning yaitu suatu cara
berfikir yang umum untuk melihat durasi dari suatu proses dalam suatu
proyek. Membuat diagram ini dari suatu durasi dari suatu proyek yang dibagi
dalam tiga hal, optimis, most likely, persiml datanya diperoleh dari penelitian
sebelumnya, lalu nanti dicari rata-ratanya.

2.3. Pengendalian Mutu

2.3.1. Pengertian mutu


Dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia mutu adalah suatu nilai atau
keadaan. Menurut para ahli, pengertian mutu dilihat dari sudut pandang yang
berbeda, diantaranya :

1. Edward Deming, Mutu adalah apredictive degree of unifornity and


depandability at a low cost, suited to the market.
2. Joseph M.juran, Mutu adalah fitness for use, as fudged by the user.
3. Philip B. Crossby, Mutu adalah conformance to requirement.
4. Armand V. Feigenbaum, Mutu adalah full customer satisfaction.
Secara umum dapat dikatakan bahwa, Mutu adalah keseluruhan
karakteristik produk atau jasa dalam tujuannya untuk mememnuhi kebutuhan
dan harapan pelanggan. Pelanggan yang dimaksud adalah pelanggan yang
datang berulang-ulang untuk membeli dan membeli.

Pengendalian mutu adalah suatu proses yang pada intinya memastikan


kualitas dari semua faktor yang terlibat dalam kegiatan produksi.
Pengendalian mutu melibatkan pengembangan sistem untuk memastikan
bahwa produk dan jasa dirancang dan diproduksi untuk memenuhi
prasyaratan dari pelanggan maupun prasyaratan dari produsen itu sendiri.

2.3.2. Pengendalian Mutu Pekerjaan Pembuatan Pagar Besi


Untuk memperoleh hasil pekerjaan yang baik yang sesuai dengan
standart dan dapat dipertanggungjawankan, maka perlu ditetapkan standar
kualitas untuk bahan pagar sampai finishing pagar. Untuk mencapai tujuan
tersebut maka perlu dilakukan kegiatan pengendalian mutu yang meliputi
pemilihan bahan, pengujian berkala, cara pelaksanaan, perawatan, dan
pemeliharaannya.

Berikut adalah tahapan proses pembuatan pagar besi, diantaranya :


1. Pemilihan Desain
Pemilihan desain pagar disesuaikan dengan keinginan kita, atau
disesuaikan dengan konsep bangunannya.
2. Pemilihan Jenis Besi
Ada beberapa jenis besi yang sering digunakan dalam pembuatan pagar
besi, diantaranya : besi hollow stainless steel, besi hollow galvanize, dan
besi hitam.
3. Pengukuran Besi
Material besi yang sudah dipilih selanjutnya akan di ukur menggunakan
meteran dan penggaris siku.
4. Proses Pemotongan Bahan
Setelah diukur, besi selanjutnya akan dipotong menggunakan mesin
potong besi.
5. Proses Pengelasan
Material yang sudah dipotong kemudian disambungkan sesuai dengan
desain pagar dengan cara di las. Proses pengelasan harus las full dan
menggunakan las listrik, sehingga lebih kuat dan kokoh.
6. Penghalusan
Proses selanjutnya adalah proses penghalusan rangka pagar menggunakan
grinda dan ampelas agar permukaan pagar halus, dan setelah itu di
dempul.
7. Proses Pengecatan
Setelah selesai dihaluskan, selanjutnya pagar di cat menggunakan cat anti
karat. Setelah itu barulah di cat menggunakan cat warna yang tidak mudah
terkelupas.
8. Proses Penjemuran
Setelah proses pengecatan, selanjutnya pagar besi yang sudah dicat
kemudian dijemur atau didiamkan untuk mengeringkan pagar yang telah
dicat.
9. Pemasangan
Tahapan terakhir adalah pemasangan roda pada pagar jika pagar yang
dibuat menggunakan rel. Setelah itu pagar siap dipasang di rumah-rumah,
kantor, sekolah, atau taman.
BAB 3
METODELOGI PENELITIAN

3.1. Flow Chart (FPC) Perakitan Pagar Besi

Cat Roda Teralis Besi Plat Besi Besi

Digudang Digudang Digudang


Digudang Digudang

Dibawa Dibawa Dibawa Dibawa Dibawa

Diukur Diukur Diukur


dengan dengan dengan
meteran meteran meteran
Dipotong Dipotong
Dipotong dengan dengan
dengan grinda grinda grinda

Dibentuk Dibentuk Dibentuk


dengan mesin dengan dengan
bulat mesin bubut mesin bubut
Dilas
dengan
mesin Las

Dilubangi
dengan kat

Dilas
dengan
mesin las

Dibawa

Dicat dengan
kompressor
cat
Dibawa

Dijemur

Dibawa

Digudang
(produk
jadi)
3.2. Flow Chart Cara Menyelesaikan Makalah Proses Pembuatan Pagar Besi
BAB 4
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1. Pengumpulan Data

4.1.1. Alat dan Bahan


Pembuatan pagar besi pada usaha Karya Abadi menggunakan beberapa
alat dan bahan. Dari hasil survei pada usaha Karya abasi, berikut adalah data alat
dan bahan, yaitu :

Tabel 4.1. Data Alat Pembuatan Pagar Besi


No Nama alat Jumlah unit
1 Grinda Potong 3
2 Grinda Tangan 3
3 Bor Tangan 2
4 Bor Duduk 1
5 Mesin Las 3
6 Kaca Mata Las 4
7 Meteran besar 4
8 Meteran Kecil 4
Total 24

Tabel 4.2. Data Bahan Baku Pembuatan Pagar Besi


No Nama Bahan Jumlah Unit Harga Total
1 Besi Hollow 50 Rp.2000.000
2 Besi Pipa 40 Rp. 800.000
3 Besi Beton 50 Rp. 1.000.000
4 Besi Naku 20 Rp. 500.000
5 Besi Plat 40 Rp. 900.000
6 Cat Nippe Sedang 3 Rp. 540.000
Total 203 Rp. 5.750.000
4.1.2. Pekerja
Dengan banyak peralatan dan bahan dalam pembuatan pagar besi pada
usaha Karya Abadi tentunya juga membutuhkan sumber daya manusia yang
lebih agar pekerjaan terselesaikan lebih cepat. Oleh karena itu, usaha Karya
Abadi memperkerjakan beberapa karyawan. Data karyawan pada usaha Karya
Abadi adalah sebagai berikut :

Tabel 4.3. Data Pekerja Pada Usaha Karya Abadi


No Jenis Pekerja Jumlah Pekerja Upah
1 Pekerja Tetap 3 orang Rp.4.000.000/bulan
2 Pekerja Tidak Tetap 1 orang Rp. 130.000/hari
Jumlah Pekerja 4 orang

4.1.3. Pendapatan dan Produksi


Produksi pada usaha Karya Abadi menghasilkan banyak produk yang
dapat mempengaruhi pendapatan suatu usaha. Banyaknya pagar yang
dihasilkan serta pendapatan dari usaha Karya Abadi adalah sebagai berikut :
Tabel 4.4. Data Produksi dan Pendapatan pada Usahan Karya Abadi
Produksi dan Pendapatan
Produksi Pagar 50 meter pagar/bulan
Pendapatan Rp. 40.000.000 /bulan

4.1.4. Lama Waktu Kerja karyawan


Pada usaha Karya Abadi, Proses Pembuatan pagar besi memiliki
waktu yang berbeda-beda pada setiap masing-masing tahapan. Adapun lama
waktu kerja karyawan dalam pembuatan pagar besi adalah sebagao berikut :
Tabel 4.5. Data Lama Waktu Kerja Karyawan pada Pembuatan Pagar besi
No Tahapan Proses Pembuatan Lama Waktu Kerja
1 Pemilihan Design 10 detik
2 Pemilihan jenis besi 10 detik
3 Pengukuran besi 35 detik
4 Pemotongan bahan 40 detik
5 Pengelasan 120 detik
6 Penghalusan 50 detik
7 Pengecatan 150 detik
8 Penjemuran 120 detik
9 Pemasangan 240 detik

4.2. Pengolahan Data


4.2.1 Old Seven Tools
1) Check sheet
Chech sheet banyak peralatan dan bahan pada usaha Karya Abadi
adalah sebagai berikut :
Tabel 4.4 Data Komponen Pembuatan Pagar
No Nama Komponen Jumlah Unit
1 Grinda Potong 3
2 Grinda Tangan 3
3 Bor Tangan 2
4 Bor Duduk 1
5 Mesin Las 3
6 Kaca Mata Las 4
7 Meteran besar 4
8 Meteran Kecil 4
9 Besi Hollow 50
10 Besi Pipa 40
11 Besi Beton 50
12 Besi Naku 20
13 Besi Plat 40
14 Cat Nippe Sedang 3
Jumlah Komponen 247

2) Scatter Diagram
Scatter Diagram Jumlah Unit
Kompenen Pembuatan Pagar Besi
60

40

Jumlah Unit
20

0
0 5 10 15

3) Histogram

Histogram Jumlah Unit


Komponen Pembuatan Pagar Besi
60
50
40
30
20
10
0 Jumlah Unit
Cat Nippe
Bor Tangan

Meteran Kecil
Bor Duduk
Grinda Potong
Grinda Tangan

Besi Naku
Mesin Las

Besi Beton
Kaca Mata Las

Besi Pipa

Besi Plat
Meteran besar

Besi Hollow

4) Control Chart

Control Chart Komponen Pembuatan


Pagar Besi
60

50

40
Jumlah Unit

ucl
30
lcl
20 jumlah unit
10

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
5) Pareto Chart

Pareto Chart Jumlah Unit Komponen


Pembuatan Pagar Besi
60
50
40
30
20
Jumlah Unit
10
0 Linear (Jumlah Unit)

Cat Nippe
Grinda Potong

Meteran Kecil
Bor Tangan
Bor Duduk
Grinda Tangan

Besi Naku
Mesin Las

Besi Beton
Kaca Mata Las
Meteran besar

Besi Pipa

Besi Plat
Besi Hollow
-10

6) Fishbone Diagram

4.2.2. New Seven Tools


1) Diagram Afinitas

kualitas Pemilihan jenis bahan


Perawatan alat
produk Pengawasan kerja

Pelayanan Ramah terhadap pelanggan

Pelanggan Kenyaman Tempat

Harga Harga disesuai dengan kualitas produk


Produk
2) Diagram Pohon

Pasar produk baru


meningkatkan
pendapatan Peningkatan
Rasio ekonomi pemasaran
produk
dan arus kas
1. Meningkat keajlian kerja
Mengurangi
2.Meningkatkan penjualan
Pembiayaan
3.Mempertahankan pelanggan

3) Diagram Matriks

Pengawasa
Jenis bahan
n Kerja
Kualitas
Produk
Perawatan Waktu
Alat Kerja
4) Diagram Panah

pembuatan pengukuran
penghalusan
pagar besi besi

pemilihan pemotongan pemasangan


pengecatan
design besi

pemilihan produk jadi


pengelasan penjemuran
jenis baha

5) Diagram Keterkaitan

Mesin

Manusia Material

bagian
proses
produksi
BAB 5
KESIMPULAN

Pengendalian mutu adalah suatu proses yang pada intinya

memastikan kualitas dari semua faktor yang terlibat dalam kegiatan

produksi.

Tahapan proses pembuatan besi yaitu : pemilihan design,

pemilihan jenis bahan, pengukuran besi, pemotongan besi,

pengelasan, penghalusan, pengecatan, penjemuran, dan

pemasangan.

Klasifikasi produksi usaha Karya Abadi proses pembuatan pagar


besi yaitu termasuk dalam Make To Order yaitu tipe industri yang
membuat produk hanya untuk memenuhi pesanan. Dengan cirri-
ciri make to order sebagai berikut :
o Perlu keahlian khusus
o Harga cukup mahal
o Lead time ditentukan oleh konsumen
o Komponen/bahan bisa dibeli untuk persediaan
Foto dokumentasi dengan pemilik usaha Karya Abadi :

Anda mungkin juga menyukai