1.3. Tujuan
1. Setiap mahasiswa dapat mengoperasikan mesin frais
2. Mahasiswa dapat memahami dan mengerti gambar kerja
3. Mahasiswa dapat mengetahui definisi dan jenis-jenis Frais (milling)
4. Mahasiswa dapat mengetahui komponen-komponen mesin frais serta fungsinya
5. Mahasiswa dapat mengetahui benda kerja apa saja yang dihasilkan dari mesin frais
6. Mahasiswa dapat mengetahui rumus untuk menentukan jumlah gerigi yang dapat dibuat pada
benda kerja.
DASAR TEORI
Mesin frais adalah mesin tools yang digunakan secara akurat untuk menghasilkan satu atau lebih
pengerjaan permukaan benda dengan menggunakan satu atau lebih alat potong. Benda kerja
dipegang dengan aman pada meja benda kerja dari mesin atau dalam sebuah alat pemegang khusus
yang dijepit atau dipasang pada meja mesin. Selanjutnya benda kerja dikontakkan dengan
pemotong yang bergerak maju mundur. Mesin frais merupakan mesin potong yang dapat digunakan
untuk berbagai macam operasi seperti pengoperasian benda datar dan permukaan yang memiliki
bentuk yang tidak beraturan, roda gigi dan kepala baut, boring, reaming. Kemampuan untuk
melakukan berbagai macam pekerjaan membuat mesin frais merupakan salah satu mesin yang
sangat penting dalam bengkel kerja.
2.1. Prinsip Kerja Mesin Frais
Tenaga untuk pemotongan berasal dari energi listrik yang diubah menjadi gerak utama oleh
sebuah motor listrik, selanjutnya gerakan utama tersebut akan diteruskan melalui suatu transmisi
untuk menghasilkan gerakan putar padaspindel mesin milling.
Spindel mesin milling adalah bagian dari sistem utama mesin milling yang bertugas untuk
memegang dan memutarcutter hingga menghasilkan putaran atau gerakan pemotongan.
Gerakan pemotongan pada cutter jika dikenakan pada benda kerja yang telah dicekam maka
akan terjadi gesekan atau tabrakan sehingga akan menghasilkan pemotongan pada bagian benda
kerja, hal ini dapat terjadi karena material penyusun cutter mempunyai kekerasan diatas kekerasan
benda kerja.
Dengan peralatan ini, maka dapat dihasilkan benda-benda kerja seperti pembuatan :
1. Bidang rata
2. Alur
3. Roda gigi
4. Segi banyak beraturan
5. Bidang bertingkat .
Disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan kerja mesin frais, maka mesin ini dapat
dikalsifikasikan sebagai berikut :
1. Mesin frais horizontal
Mesin ini adalah terutama sebuah mesin ruang perkakas yang dikontruksi untuk pekerjaaan sangat
teliti. Penampilannya mirip dengan mesin frais jenis datar. Perbedaannya adalah bahwa meja
kerjanya dilengkapi dengan gerakan keempat yang memungkinkan meja berputar secara horizontal
yang dilengkapi dengan sebuah indeks atau kepala pembagi yang terletak diujung meja. Sifat
berputar pada mesin horizontal memungkinkan memotong spiral, misalnya seperti yang terdapat
pada penggurdi, pemotog frais, nok dan beberapa roda gigi
2. Mesin frais vertikal
Gerakan mejanya sama denga mesin datar. Biasanya tidak ada gerakan yang diberikan kepada
pemotong kecuali gerakan berputar biasanya. Tetapi, kepala spindelnya dapat berputar yang
memungkinkan peyetelan spindel dalam bidang vertikal pada setiap sudut dari vertikal samapi
horizontal. Mesin ini mempunyai perjalanan spindel axial yang pendek untuk memudahkan
pengfraisan bertingkat. Beberapa mesin frais vertikal dilengkapi dengan alat putar tambahan atau
meja kerja putar untuk memungkinkan memfrais alur melingkar atau memfrais kontinyu suku
cadang produksi yang kecil. Pemotongnya adalah semua jenis frais ujung.
3.4 Perhitungan
Diketahui :
Do (diameter luar) :69 mm
Di (diameter dalam) :44 mm
Mr (kedalaman gigi frais) :3,8 mm
M (Modus) :3 mm
b(Tebal plat) :5 mm
Ditanyakan :
Z (jumlah profil gigi dalam satu lingkaran)
Jawaban:
Dk = Do + 2M
= 69 + 2 (3)
= 69 + 6
= 75 mm
Hf = 1.25 x M
= 1.25 x 3
= 3.75 mm
3.6 Kesimpulan
Laporan ini berisi tentang mesin frais dan alat-alat pendukung lainnya, praktikum ini
bertujuan untuk mengenalkan kegunaan mesin frais di bidang industri. Salah satu kegunan mesin
frais yaitu untuk pembuatan profil gigi roda.
4.1 Pertanyaan
1. Buat skema dari mesin frais yang sederhana dan tulis nama – nama bagiannya serta ceritakan cara
kerjanya.
2. Sebutkan macam – macam pengerjaan yang dapat dilakukan pada mesin frais.
3. Ada berapa jenis pahat potong untuk mesin frais dan ceritakan cara kerjanya dan kegunaannya.
4. Apa yang dimaksud Kepala Pembagi (dividing head).
5. Hitunglah:
a. Bila suatu batang bulat panjang sehingga menjadi segi empat
b. Bila batang tersebut akan difrais menjadi segi 12 sama sisi
6. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi agar hasil frais relatif baik.
7. Apa saja yang menentukan kecepatan potong mesin frais
4.2 Jawaban
Keterangan gambar :
A. Lengan untuk menyokong arbor.
B. Penyokong arbor.
C. Tuas untuk menggerakkan meja otomatis.
D. Nok pembatas untuk membatasi jarak gerak otomatis meja.
E. Meja mesin tempat untuk memasang benda kerja dan perlengkapan mesin
F. Engkol, untuk menggerakkan meja dalam arah memanjang.
G. Tuas untuk mengunci maja:
H. Baut penyetel untuk menghilangkan geteran meja.
I. Engkol untuk menggerakkan sadel dalam arah melintang.
J. Engkol untuk menggerakkan lutut dalam arah tegak.
K. Tuas untuk mengunci meja.
L. Tabung pendukung dengan batang ulir,untuk mengatur tingginya meja.
M. Lutut tempat untuk kedudukan alas meja.
N. Tuas untuk mengunci sadel.
O. Alas meja, tempat kedudukan untuk meja
P. Tuas untuk merubah kecepatan motor listrik.
Q. Engkol meja.
R. Tuas, untuk merubah kecepatan motor listrik.
S. Tuas untuk menentukan besamya putaran spindel dan pisau freis.
T. Tiang untuk menghantar turun naiknya meja.
U. Spindel untuk memutarkan arbor dan pisau freis.
V. Tuas untuk menjalankan spindel.
2. Dalam proses mengfreis dapat dibedakan menjadi 2 ( dua ) macam cara, yaitu :
a. Mengfreis turun ( down milling )
Proses freis turun akan menyebabkan benda kerja lebih tertekan ke meja dan meja terdorong
oleh pahat yang mungkin suatu saat (secara periodic) gaya dorongnya akan melebihi gaya dorong
ulir (roda gigi) penggerak meja
b. Mengfreis naik ( up milling / conventional milling )
Proses frais naik lebih banyak dipilih karena lasan diatas sehingga dinamakan cara
konvensional. Akan tetapi mengefreis naik akan mempercepat keausan pahat karena mata potong
lebih banyak menggesek benda kerja yaitu pada saat mulai memotong dan selain itu permukaan
benda akan lebih kasar.
3. Jenis-jenis pahat potong untuk mesin frais, cara kerjanya dan kegunaannya yaitu:
a. Pahat freis selubung / mantel ( slab milling cutter )
b. Pahat freis muka ( face milling cutter )
5. Contoh perhitungan:
1) Jika akan difreis suatu batang bulat panjang sehingga menjadi segi empat sama sisi maka batang
pemutar kepala pembagi harus diputar 40 : 4 = 10 putaran setiap pergantian pengefresan, karena
hasilnya genap yaitu 10 maka ujung puncak dapat ditempatkan pada lubang mana saja, asalkan
setelah diputar 10 kali harus ditempatkan kembali pada lubang semula.
2) Bila batang tersebut akan difrais menjadi segi 12 sama sisi maka caranya adalah:
a. Batang tersebut harus diputar 40 : 12 = 3 1/3 putaran setiap pergantian bagian yang difreis.
b. Carilah salah satu angka pada piring pembagi yang dapat dibagi dengan 3 misalnya 21, aturlah
batang pemutar itu sehingga ujung puncak masuk pada lubang yang terdapat pada baris lingkaran
yang berangka 21.
c. 1/3 putaran = 1/3 x 21 = 7 bagian atau 8 lubang (selalu ditambah 1), dengan demikian batang
pemutar tersebut harus diputar 3 kali ditambah 8 lubang.
Agar kelebihan putaran ini (8 lubang) tidak selalu harus dihitung atau tidak terjadi
kekeliruan setiap pergantian bagian yang di freis maka kaki jangka diatur sehingga jarak kedua kaki
tersebut 8 lubang, setiap pergantian bagian yang difreis, kaki jangka ini diputar sehingga
kedudukan puncak selalu tetap pada jarak putaran yang telah ditentukan.
dengan
CS = kecepatan potong, m/menit
D = diameter pemotong, mm
N = putaran tiap menit
Karena kecepatan potong jarang tidak diketahui, maka biasanya persamaan dinyatakan
dalam putaran spindel
Kalau diameter pemotong dan kecepatan potong dari bahan yang diberikan telah diketahui,
maka persamaan ini memberikan kecepatan putar yang layak dari spindel. Stabilitas yang harus
dimiliki oleh mesin mencakup pasan dari bantalan, dapat membatasi kecepatan potong yang harus
digunakan.
Rumus yang digunakan dan berlaku bagi kedua cara mengefreis adalah sebagai berikut:
a. Benda Kerja:
w = lebar pemotongan pada benda kerja [mm]
Lw = panjang pemotongan [mm]
a = kedalaman pemotongan [mm]
b. Pahat
d = diameter luar [mm]
Z = jumlah gigi (mata potong)
χr = sudut potong utama [o]
= 90o untuk pahat frais selubung
c. Mesin Sekrap:
n = putaran poros utama [rpm]
vr = kecepatan makan [mm/min]
3) Waktu pemotongan
dimana:
lt = lv + lw + ln [mm]
lv ≥ √ a (d – a) ; untuk mengefreis datar
lv ≥ 0 ; untuk mengefreis tegak
lv ≥ 0 ; untuk mengefreis datar
lv ≈ (d/2) ; untuk mengefresi tegak
BAB V PENUTUP
Dalam pengoperasian mesin frais/milling kita dapat membuat beberapa benda yang sesuai dengan
kebutuhan, dikarenakan pada meja mesin frais dapat diatur sesuai dengan keinginan/kebutuhan
dalam membuat sebuah benda. Disamping hal tersebut pisau dari mesin frais beragam yaitu:
§ Pisau mantel
§ Pisau roda gigi
§ Pisau sisi muka
§ Pisau alur T
§ Pisau sudut tunggal
§ Pisau alur
§ Pisau gergaji
§ Pisau jari
Dalam praktikum kami mencoba membuat sebuah benda berupa roda gigi, dengan
menggunakan mesin frais maka kita bisa menghitung jumlah gigi yang akan dibuat, modul dan
tinggi gigi juga jarak antar gigi yang sama dengan cara mengatur dividing plate sesuai dengan
hitungan.
DAFTAR PUSTAKA