Anda di halaman 1dari 22

BAB V

1.3. Tujuan
1. Setiap mahasiswa dapat mengoperasikan mesin frais
2. Mahasiswa dapat memahami dan mengerti gambar kerja
3. Mahasiswa dapat mengetahui definisi dan jenis-jenis Frais (milling)
4. Mahasiswa dapat mengetahui komponen-komponen mesin frais serta fungsinya
5. Mahasiswa dapat mengetahui benda kerja apa saja yang dihasilkan dari mesin frais
6. Mahasiswa dapat mengetahui rumus untuk menentukan jumlah gerigi yang dapat dibuat pada
benda kerja.

DASAR TEORI
Mesin frais adalah mesin tools yang digunakan secara akurat untuk menghasilkan satu atau lebih
pengerjaan permukaan benda dengan menggunakan satu atau lebih alat potong. Benda kerja
dipegang dengan aman pada meja benda kerja dari mesin atau dalam sebuah alat pemegang khusus
yang dijepit atau dipasang pada meja mesin. Selanjutnya benda kerja dikontakkan dengan
pemotong yang bergerak maju mundur. Mesin frais merupakan mesin potong yang dapat digunakan
untuk berbagai macam operasi seperti pengoperasian benda datar dan permukaan yang memiliki
bentuk yang tidak beraturan, roda gigi dan kepala baut, boring, reaming. Kemampuan untuk
melakukan berbagai macam pekerjaan membuat mesin frais merupakan salah satu mesin yang
sangat penting dalam bengkel kerja.
2.1. Prinsip Kerja Mesin Frais
Tenaga untuk pemotongan berasal dari energi listrik yang diubah menjadi gerak utama oleh
sebuah motor listrik, selanjutnya gerakan utama tersebut akan diteruskan melalui suatu transmisi
untuk menghasilkan gerakan putar padaspindel mesin milling.
Spindel mesin milling adalah bagian dari sistem utama mesin milling yang bertugas untuk
memegang dan memutarcutter hingga menghasilkan putaran atau gerakan pemotongan.
Gerakan pemotongan pada cutter jika dikenakan pada benda kerja yang telah dicekam maka
akan terjadi gesekan atau tabrakan sehingga akan menghasilkan pemotongan pada bagian benda
kerja, hal ini dapat terjadi karena material penyusun cutter mempunyai kekerasan diatas kekerasan
benda kerja.

Dengan peralatan ini, maka dapat dihasilkan benda-benda kerja seperti pembuatan :
1. Bidang rata
2. Alur
3. Roda gigi
4. Segi banyak beraturan
5. Bidang bertingkat .
Disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan kerja mesin frais, maka mesin ini dapat
dikalsifikasikan sebagai berikut :
1. Mesin frais horizontal
Mesin ini adalah terutama sebuah mesin ruang perkakas yang dikontruksi untuk pekerjaaan sangat
teliti. Penampilannya mirip dengan mesin frais jenis datar. Perbedaannya adalah bahwa meja
kerjanya dilengkapi dengan gerakan keempat yang memungkinkan meja berputar secara horizontal
yang dilengkapi dengan sebuah indeks atau kepala pembagi yang terletak diujung meja. Sifat
berputar pada mesin horizontal memungkinkan memotong spiral, misalnya seperti yang terdapat
pada penggurdi, pemotog frais, nok dan beberapa roda gigi
2. Mesin frais vertikal
Gerakan mejanya sama denga mesin datar. Biasanya tidak ada gerakan yang diberikan kepada
pemotong kecuali gerakan berputar biasanya. Tetapi, kepala spindelnya dapat berputar yang
memungkinkan peyetelan spindel dalam bidang vertikal pada setiap sudut dari vertikal samapi
horizontal. Mesin ini mempunyai perjalanan spindel axial yang pendek untuk memudahkan
pengfraisan bertingkat. Beberapa mesin frais vertikal dilengkapi dengan alat putar tambahan atau
meja kerja putar untuk memungkinkan memfrais alur melingkar atau memfrais kontinyu suku
cadang produksi yang kecil. Pemotongnya adalah semua jenis frais ujung.

3. Mesin frais universal.

Gambar 2 Gambar Mesin Frais


2.2. Bagian-bagian Mesin Frais
Uraian selengkapnya dari bagian-bagian utama dari sebuah mesin frais adalah sebagai
berikut :
Gambar 3 Mesin Frais Lutut
Keterangan gambar :
A. Lengan untuk menyokong arbor.
B. Penyokong arbor.
C. Tuas untuk menggerakkan meja otomatis.
D. Nok pembatas untuk membatasi jarak gerak otomatis meja.
E. Meja mesin tempat untuk memasang benda kerja dan perlengkapan mesin.
F. Engkol, untuk menggerakkan meja dalam arah memanjang.
G. Tuas untuk mengunci maja.
H. Baut penyetel untuk menghilangkan geteran meja.
I. Engkol untuk menggerakkan sadel dalam arah melintang.
J. Engkol untuk menggerakkan lutut dalam arah tegak.
K. Tuas untuk mengunci meja.
L. Tabung pendukung dengan batang ulir,untuk mengatur tingginya meja.
M. Lutut tempat untuk kedudukan alas meja.
N. Tuas untuk mengunci sadel.
O. Alas meja, tempat kedudukan untuk meja.
P. Tuas untuk merubah kecepatan motor listrik.
Q. Engkol meja.
R. Tuas, untuk merubah kecepatan motor listrik.
S. Tuas untuk menentukan besamya putaran spindel dan pisau frais.
T. Tiang untuk menghantar turun naiknya meja.
U. Spindel untuk memutarkan arbor dan pisau frais.
V. Tuas untuk menjalankan spindel.

1. Badan (machine column).


Badan adalah bagian yang menahan seluruh bagian-bagian mesin itu, di dalamnya
terdapat motor penggerak, susunan roda-roda gigi pengatur kecepatan putar, tempat minyak
pelumas untuk melumasi bagian-bagian yang berputar.
2. Alas
Dibagian alasnya terdapat tempat penampungan cairan pendingin, cairan pendingin ini
dialirkan oleh suatu pompa ke tempat kedudukan pisau frais melalui pipa atau selang untuk
mendinginkan pisau penyayat, cairan ini apabila sudah dipakai akan kembali lagi ke tempat
semula melalui suatu saluran.
3. Lengan
Lengan adalah bagian mesin frais yang berguna sebagai tempat kedudukan penopang atau
penahan ujung poros mesin frais dan letaknya pada bagian paling atas mesin
tersebut.Kedudukan lengan ini dapat diatur atau digeser, pada suatu pengerjaan tertentu leng an
ini kadang-kadang tidak dipakai karena menghalangi perlengkapan yang dipakai.
4. Paksi atau spindel (main spindle).
Paksi atau spindel adalah poros utama masin frais dan berfungsi sebagai tempat
kedudukan poros frais (arbor), poros tersebut dimasukkan ke dalam lubang paksi dan diikat
dengan baut pengikat yang letaknya di ujung lubang paksi, jika mesin dijalankan paksi akan
membawa poros ikut berputar.
5. Lutut
Lutut adalah tempat kedudukan meja dan eretan meja (sadel), lutut ini ditahan oleh eretan
yang melekat pada badan mesin serta ditopang oleh poros berulir sebagai poros penggerak naik
turunnya lutut tersebut.
6. Sadel
Eretan meja atau sadel adalah bagian yang menyokong meja dan terpasang di atas lutut,
bagian bawahnya berbentuk sambungan ekor burung yang menghubungkan bagian atas lutut,
bagian atasnya terdapat bantalan penahan meja dan mempunyai sambungan ekor burung yang
bentuknya memanjang, meja tersebut diikat dengan baut yang terpasang pada salurannya.
7. Meja
Bentuk meja mesin persegi panjang dan berfungsi sebagai tempat kedudukan benda kerja
yang akan disayat, permukaannya sangat rata dan beralur dengan bentuk I, gunanya disamping
tempat kedudukan baut-baut pengikat juga sebagai saluran untuk mengalirkan cairan pendingin
yang sudah terpakai ke tempat bak penampungan.
Kemampuan mesin frais dalam melakukan proses-proses pemesinan tersebut
dikaitkan dengan keragaman mata pahat/pemotongnya. Berikut klasifikasi proses frais secara
umum adalah:

Gambar 4. Klasifikasi Proses Frais


1. Slab milling
Proses frais ini disebut juga slab milling, permukaan yang difrais dihasilkan oleh gigi pisau yang
terletak pada permukaan luar badan alat potongnya. Sumbu dari putaran pisau biasanya pada bidang
yang sejajar dengan permukaan benda kerja yang disayat.
2. Face milling
Pada frais muka, pisau dipasang pada spindel yang memiliki sumbu putar tegak lurus terhadap
permukaan benda kerja. Permukaan hasil proses frais dihasilkan dari hasil penyayatan oleh ujung
dan selubung pisau.
3. End milling cutters
Pisau pada proses frais jari biasanya berputar pada sumbu yang tegak lurus permukaan benda kerja.
Pisau dapat digerakkan menyudut untuk menghasilkan permukaan menyudut.
2.3.Alat Bantu Pada Mesin Frais
Alat bantu pada mesin frais pada garis besarnya dapat dibagi atas tiga bagian yaitu
perlengkapan yang kedudukannya pada paksi mesin misalnya poros frais, kolet dan alat-alat lain
yang digunakan untuk pemasangan pisau frais, perlengkapan kedua ialah perlengkapan yang
berfungsi sebagai alat penjepit misalnya catok, pelat-pelat penjepit, penahan benda kerja dan lain-
lain. Perlengkapan berikutnya adalah kepala pembagi, meja silinder, kepala lepas.
1. Poros mesin (Arbor).
Poros mesin frais adalah perlengkapan mesin frais yang berfungsi sebagai tempat
kedudukan pisau frais dan ditempatkan pada sumbu utama mesin, alat ini bentuknya bulat
panjang dan sepanjang badannya beralur spi, bagian ujung bentuknya tirus dan ujungnya berulir
dan ditempatkan pada lubang paksi dan diikat oleh baut pengikat. Poros mesin ini selalu
dilengkapi dengan cincin (collar) yang beralur spi dan terpasang sepanjang poros, dimana cincin
ini berguna untuk mengikat pisau frais yang terpasang diantara cincin-cincin tersebut.
Cincin akan ditahan oleh penahan poros ukurannya lebih besar dari pada cincin-cincin yang
lainnya dan dikerjakan dengan sangat hati-hati sehingga halus dan ukurannya tepat sama dengan
lubang penahan poros, jika kedudukan cincin dan poros longgar maka akibatnya penyayatan
pisau frais akan bergetar, putaran pisau tidak sentris, hasil penyayatan tidak rata dan lambat laun
poros akan bengkok.
2. Kepala Lepas (tail-stock)
Kepala lepas pada mesin frais fungsinya sama dengan pada mesin bubut hanya
konstruksinya yang berbeda, dimana kedudukan sumbu senternya dapat diatur dalam arah
memutar vertikal dan dapat dinaik turunkan sesuai tinggi sumbu benda kerja yang
dibutuhkan. Kepala lepas dipasang di atas meja mesin dengan kedudukan segaris dengan kepala
pembagi.
3. Ragum.
Ragum digunakan untuk menjepit benda kerja; karena bentuk dan ukuran benda kerja
berbeda-beda maka ragum yang ada juga bermacam-macam.
Jenis ragum ada beberapa macam, diantaranya adalah :
a. Ragum datar, dipakai untuk pekerjaan yang ringan.
b. Ragum pelat, dipakai untuk pekerjaan berat pada mesin yang besar,
c. Ragum busur, pada alas ragum terdapat skala indeks sudut, sudut rahang benda kerja dapat
disetel dalam arah horizontal sebesar sudut yang dikehendaki.
d. Ragum universal, sudut rahang dapat disetel dalam arah horizontal dan vertikal sebesar sudut
yang dikehendaki.
4. Kepala Pembagi (dividing head)
Kepala pembagi sering dipakai pada mesin frais untuk memegang dan mengatur letak benda
kerja selama proses pengefraisan.
Jenis kepala pembagi ada 3 (tiga) golongan besar :
a. Kepala pembagi langsung.
Komponen kepala pembagi langsung terhadap badan, spindel untuk memegang dan
memutar benda kerja, suatu alat penunjuk yang terpasang pada spindel dan pengunci. Benda kerja
diputar langsung dengan menggunakan tangan. Pelat penunjuk mempunyai lubang yang terletak
melingkar yang memungkinkan pin (pasak) untuk dipasang pada posisi 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9,10,15,
24, 30, dan 60 dari benda kerja.
b. Kepala pembagi datar.
Kepala pembagi datar (tidak langsung) memungkinkan diperolehnya posisi yang lebih Iuas
pada suatu pembagi yang terletak disisi. Bagian kepala terdiri dari spindel (untuk memegang dan
memutar benda kerja) yang dihubungkan dengan melalui roda gigi cacing ke suatu batang
penunjuk. Roda gigi cacing umumnya mempunyai perbanding-an reduksi 40 : 1 oleh karenanya
untuk memutar benda kerja satu kali diperlukan 40 kali putaran poros penunjuk.
c. Kepala pembagi universal.
Kepala pembagi universal dapat dipergunakan sebagai kepala pembagi langsung, sederhana
dan kepala pembegi bersudut. Spindel kepala pembagi dapat dimiringkan membentuk suatu sudut
yang dipergunakan untuk pembukaan permukaan bersudut.
Kepala pembagi berguna untuk membagi sudut dari benda yang difrais sehingga
menghasilkan pembagian yang sama, alat ini sangat penting khususnya diwaktu membuat sesuatu
segi yang sama sisi pada suatu batang bulat misalnya segi 4, 6, 8, roda gigi, alur-alur beraturan
segi banyak beraturan, alur sekrup.
Benda kerja dapat dijepit antara dua senter atau salah satu ujungnya dijepit dengan chuk dan
ujung lain didukung dengan menggunakan arbor penjepit yang dimasukkan ke dalam lubang tirus
pada spindel. Kepala pembagi dapat juga dihubungkan ke poros meja mesin melalui roda-roda
gigi misalnya untuk mengefrais alur spiral, kam dan lain-lain.
Contoh perhitungan :
a. Jika akan difrais suatu batang bulat panjang sehingga menjadi segi empat sama sisi maka batang
pemutar kepala pembagi harus diputar 40 : 4 = 10 putaran setiap pergantian pengefresan, karena
hasilnya genap yaitu 10 maka ujung puncak dapat ditempatkan pada lubang mana saja, asalkan
setelah diputar 10 kali harus ditempatkan kembali pada lubang semula.
b. Bila batang tersebut akan difrais menjadi segi 12 sama sisi maka caranya adalah :
1) Batang tersebut harus diputar 40 : 12 = 3 1/3 putaran setiap pergantian bagian yang difrais.
2) Carilah salah satu angka pada piring pembagi yang dapat dibagi dengan 3 misalnya 21, aturlah
batang pemutar itu sehingga ujung puncak masuk pada lubang yang terdapat pada baris lingkaran
yang berangka 21.
3) 1/3 putaran = 1/3 x 21 = 7 bagian atau 8 lubang (selalu ditambah 1), dengan demikian batang
pemutar tersebut harus diputar 3 kali ditambah 8 lubang.
Agar kelebihan putaran ini (8 lubang) tidak selalu harus dihitung atau tidak terjadi
kekeliruan setiap pergantian bagian yang di frais maka kaki jangka diatur sehingga jarak kedua
kaki tersebut 8 lubang, setiap pergantian bagian yang difrais, kaki jangka ini diputar sehingga
kedudukan puncak selalu tetap pada jarak putaran yang telah ditentukan.
5. Meja putar keliling
Meja putar keliling dinamakan juga meja pembagi yang sering dipakai pada mesin frais
tegak (vertikal), meja ini terdiri dari rumah tetap yang di dalamnya terdapat mekanik penggerak
dan sebuah pelat putar, dalam pelat ini terdapat alur T untuk menambatkan benda kerja atau
perkakas dengan bantuan baut pengikat.
Di tengah pelat putar dibubut sebuah lubang pemusat atau kortis pemusat yang di dalamnya
dapat ditempatkan perkakas pemusat dan perkakas penambat. Pelat itu dapat dikuatkan pada tiap
kedudukan dengan bantuan suatu lengkapan jepit. Meja putar keliling dapat dikuatkan di alas
meja pengikat mesin frais dengan bantuan baut pengikat, melalui bagian tengah pelat dasar dapat
diadakan sebuah aluran untuk keperluan blok-blok pengarah yang sesuai dalam aluran tambat
meja penambat.
Pada beberapa petaksana meja putar keliling dalam pinggiran pelat putar terdapat
kemungkinan untuk memasang tumpuan pembatas yang dipergunakan untuk pembuatan
pekerjaan seri, dengan demikian pelat putar akan selalu berputar sama jauhnya sehingga tiap
benda kerja memperoleh pengerjaan yang serupa, tepat pada tempat yang sama.
Proses pengerjaan benda kerja pada mesin frais disebut dengan mengefrais, antar lain
mengefrais datar, mengefrais tegak, mengefrais alur, mengefrais gigi dan lain-lainnya. Untuk
melakukan proses penyayatan bendakerja dipasang pada meja, kemudian meja dinaikkan
sehingga benda kerja pada posisi penyayatan oleh pisau yang berputar kemudian meja digerakkan
sesuai kebutuhannya untuk memberi penyayatan yang terus menerus.
Hasil serta bentuk pekerjaan mesin frais tergantung dari bentuk utama mata frais (tidak
berubah walau diasah), jadi tidak seperti pahat bubut yang disesuaikan menurut kebutuhannya
dan disamping bentuk-bentuk yang sudah tetap frais itu sekelilingnya mempunyai gigi-gigi yang
berperanan sebagai mata pemotongnya. Sehingga keuntungan dari pada mesin frais terhadap
mesin bubut antara lain tiap-tiap sisi potong memulai pekerjaan secara teratur dan oleh beberapa
sisi potong dilakukan pemotongan serempak.
Pisau frais dipasang pada sumbu (arbor) mesin yang didukung dengan alat
pendukung arbor, jika arbormesin diputar oleh motor maka pisau frais ikut berputar, arbor mesin
dapat berputar ke kanan atau ke kiri sedangkan banyaknya putaran diatur sesuai dengan
kebutuhannya.
Sesuai dengan jenis pahat yang digunakan maka mesin frais terbagi atas jenis sebagai
berikut :
a. mesin frais datar (slab milling) di mana sumbu pisau penyayatnya horizontal.
b. mesin frais tegak (face milling) di mana sumbu pisau penyayatnya terletak vertikal.
2.4. Jenis Mesin Frais
Banyak macam-macam mesin frais yang digunakan saat ini, tetapi pada garis besarnya
mesin fresis dapat diklasifikasikan menjadi :
1. Mesin Frais Universal.
Dipergunakan untuk memfrais rata, profil dan alur baji, untuk memfrais alur-alur yang
berbentuk sekrup dalam gurdi pilin, pelengkang-pelengkang, tap-tap pengulir frais-frais giling,
roda ulir serta gigi-gigi lurus dan roda sekrup. Benda kerja dipasang atau langsung atau dengan
perantara sebuah sekrup jepit sejajar pada meja atau dibentangkan diantara center-center kepala
pembagi termasuk kepala lepasnya. Gerak penjalan dilakukan oleh meja, yang untuk ini
digerakkan sendiri oleh batang sekrup. Dalam pada itu dihantarkan melalui bagian yang dapat
berputar melingkari sebuah paksi tegak dan disangga oleh sebuah eretan.
Eretan ini dapat digeserkan pada sebuah console yang dapat dipindahkan vertikal, gerak
dari bagian putar, eretan dan console pada mesin ini hanya dipergunakan untuk menyetel tepat
benda kerja yang dilakukan secara manual.
2. Mesin Frais Horizontal (mendatar)
Mesin frais ini banyak menyerupai mesin frais universal, hanya mejanya tak dapat melaku-
kan gerak putar dan kepala pembagi tidak ada. Oleh karena itu mesin-mesin ini hanya
dipergunakan untuk memfrais rata, profil dan alur-alur baji. Dengan menempatkan alat bantu
pada paksi utama, sehingga frais cakra dapat disetel tepat dalam kedudukan miring, maka dapat
pula memfrais alur-alur spiral.
Meja pemasang pada mesin frais universal yang dilengkapi dengan kepala pembagi dan
center, disetel miring untuk keperluan ini. Pelananya (lutut) merupakan sebuah lemari yang
tertutup seluruhnya dengan pompa untuk pelumasan dari semua bagian yang bergerak di
dalamnya, kesemuanya merupakan suatu bagian yang dapat dibongkar, penggeraknya dilakukan
melalui poros-poros baji tegak mulai dari pemindahan motor.
Berkenaan dengan ini maka roda-roda gigi digerakkan secara hidrolik dan suatu lengkapan
palang memblokir pergeseran ini selama paksi belum berhenti. Untuk semua gerak meja dapat
dipergunakan gerak jalan cepat. Tumpuan yang dapat disetel membatasi gerak dalam arah
memanjang. Bidang-bidang tegak juga dapat dikerjakan dengan mesin frais mendatar dengan
menggunakan sebuah kepala frais. Untuk memfrais rata benda-benda kerja yang lebih panjang,
yang seharusnya diketam, dibuat mesin-mesin frais panjang. Bentuknya sama dengan mesin
ketam meja, akan tetapi meja bersama-sama benda kerja bukan melakukan gerak utama
melainkan gerak penjalan.
3. Mesin Frais Vertikal (tegak).
Mesin ini mampunyai sebuah paksi tegak, apabila meja pemasang dibuat dapat berputar
maka dengan sebuah mantel frais dapat dikerjakan banda-benda yang sebagian dari sekelilingnya
adalah bulat.
Dalam pada itu benda kerja melakukan gerak penjalan yang berbentuk lingkaran. Pada
mesin-mesin frais alur baji khusus, frais jari-jari yang berdiri tegak berjalan mondar mandir
melalui jarak yang ditetapkan terhadap benda kerja yang tak bergerak dan pada tiap-tiap titiknya
di ujung diberikan penggerakan secara otomatis.
4. Mesin Frais Copy
Mekanik mesin ini pada dasarnya sesuai dengan peralatan reduksi jajaran genjang pada
mesin-mesin uap, supaya pemindahan langkah tersebut pada tromol kertas pesawat indikat or
dapat diperkecilkan.
Dengan menggunakan lebih dahulu sebuah jarum penghantar lebih tebal dan sebuah frais
lebih kuat, yang mengambil geram-geram lebih berat maka terlebih dahulu bentuk yang
mendekati bentuk yang dikehendaki, kemudian dengan geram dan frais yang lebih halus
diperoleh bentuk terakhir.
Dalam mesin-mesin ini, frais dan jarum pengantar itu dapat ditukar sehingga dapat
memungkinkan untuk membuat suatu contoh yang lebih besar dari bahan yang lebih lunak
misalnya : aluminium, kayu keras dan lain-lain.
Meja dan support lintang dengan kepala frais digerakkan secara hidrolik dan dalam pada
itu dikemudikan dengan roda tangan atau otomatik. Untuk ini hanya digunakan dua buah tuas,
masing-masing dengan lima kedudukan, kecepatan penjalan dan kelajuan cepat mesin ini dapat
ditetapkan ke kanan dan ke kiri. Untuk eretan lintang adalah sedemikian pula, yakni masing
masing maju atau mundur.
5. Mesin Frais Perkakas Universal.
Mesin ini dipergunakan untuk pekerjaan frais yang sulit pada perkakas dan stempel-
stempel dari bermacam-macam bentuk.
Dengan menggantikan kepala frais tegak oleh sebuah kepala frais yang mempunyai paksi
mendatar atau dengan menempatkan suatu mekanik bangku tusuk terdapat kemungkinan untuk
dapat mengerjakan pekerjaan itu.
Sebuah sekrup perenggang dapat dipergunakan pada meja yang tidak dapat disetel, yakni
untuk menjepit benda kerja dalam tiap-tiap kedudukan yang diingini. Benda kerja dan mal
dipasang pada meja setelah mana mal tersebut digerakkan dengan kelilingnya melalui sebuah
jarum pengantar yang tidak bergerak.
Paksi frais yang juga tidak bergerak memfrais benda kerja menurut bentuk yang
dikehendaki. Dengan demikian dapat dibuat pekerjaan-pekerjaan yang dibuat oleh mesin frais
copy pada sebuah mesin frais tegak, asal saja kita membuat bagian pemasangan untuk jarum
dan mengeratkannya pada kepala frais.
2.5. Macam Pengerjaan yang Dapat Dilakukan dengan Mesin Frais
1. Memfrais Permukaan Halus ( Face Milling)
2. Memfrais Permukaan Datar (Milling a Flat Surface)
3. Memfrais Sisi (Side Milling)
4. Memfrais Celah (Straddle or Gang Milling)
5. Memotong Logam dengan Frais (Sawing Milling)

2.6. Jenis Pahat Potong pada Mesin Frais


1. Mata pahat rata (Plain Mill) dengan bentuk gigi datar dan helika, untuk memotong atau
menghasilkan permukaan yang rata.
2. Side mill, untuk memotong celah, permukaan dan frais parit.
3. Angle Mill, untuk memfrais permukaan dengan membentuk sudut dengan kemiringan tertentu.
4. End Mill dengan Shank, untuk memotong atau memfrais ujung benda kerja.
5. Slotting, untuk membuat alur.
6. Staggered Tooth, untuk membuat slot atau celah.
7. T-slot Mill, untuk membuat celah
8. Dove Tail Mill, untuk membuat luncuran-luncuran mesin dan dibuat dengan sudut 45o, 60o, 90o.
2.7. Beberapa bentuk pisau frais sesuai dengan penggunaannya, antara lain:
a. Pisau mantel
b. Pisau sudut tunggal dan sudut ganda
c. Pisau roda gerigi
d. Pisau alur
e. Pisau sisi muka
f. Pisau gergaji
g. Pisau alur T
h. Pisau Jari

Gambar 5. Bentuk-bentuk Pisau Frais

2.8 Macam-macam alat Frais


Alat frais adalah alat perkakas dari mesin frais, suatu benda yang berbentuk bulat dengan
dilengkapi mata-mata penyayat, hingga merupakan gigi yang tajam. Bekerja alat faris untuk
menyayat atau memotong benda-benda pekerjaan dengan cara berputar. Bermacam-macam alat
frais itu antara lain:
1. Frais mantel kepala, untuk memfrais bidang-bidang yang datar.
2. Frais cakram, untuk memfrais alur-alur dalam.
3. Frais mantel, untuk memfrais bidang-bidang datar.
4. Frais kepala, untuk memfrais bidang-bidang datar.
5. Frais kepala pisau, untuk memfrais bidang-bidang datar.
6. Frais gergaji, untuk memotong.
7. Frais sudut, untuk memfrais alur-alur.
8. Frais profil, untuk memfrais benda pekerjaan yang mempunyai bentuk tertentu dan memfrais
profil.
9. Frais ulir, untuk memfrais alur-alur yang tidak dalam dengan bentuk yang tertentu.
10. Frais jari, alat frais yang mempunyai tangkai dengan bentuk konis, merupakan alat frais mantel
dengan ukuran diameter kecil dan berguna untuk memfrais bidang-bidang datar dan bertingkat.

2.9 Jenis-jenis Pemotong Frais


Mesin frais mampu melakukan banyak tugas karena tersedia keaneka ragaman yang luas
dari pemotong. Pemotong ini biasanya dikelompokkan menurut bentuk umumnya, meskipun dalam
beberapa kasus mereka dikelompokkan menurut cara penggunannya, bahan yang dipakai dalam
giginya, atau metode yang digunakan dalam menggerinda giginya.
Terdapat tiga desain umum dari pemotong:
1. Pemotong arbor, pemotong ini mempunyai lubang dipusatnya untuk pemasangan pada arbor.
2. Pemotong tangkai, pemotong jenis ini mempunyai tangkai lurus atau tirus yang menjadi satu
dengan badan pemotong.Ketika digunakan, pemotong ini dipasangkan pada spindle.
3. Pemotong muka, pemotong ini dibaut atau dipegang pada ujung arbor pendek dan biasanya
dipakai untuk memfrais permukaan rata.
Pengelompokkan menurut bahannya adalah mengikuti cara pengelompokkan pada perkakas
pemotong yang lain. Pemotong frais terbuat dari baja karbon tinggi, berbagai baja kecepatan tinggi,
atau yang berujung karbida disinter atau paduan cor bukan besi tertentu. Pemotong baja karbon
tinggi mempunyai batas pemakaian, karena akan tumpul dengan cepat kalau digunakan kecepatan
potong dan hantaran yang tinggi. Pemotong serbaguna pada umumnya terbuat dari baja kecepatan
tinggi yang mempertahankan mata potong tajam, keras dan ulet pada suhu sekitar 500 sampai 600
derajat.
Sehingga, dapat digunakan kecepatan potong 2 sampai 2 setengah kali dari yang dianjurkan
untuk pemotong baja karbon. Logam cor bukan besi, misalnya stelit, cobalt atau rexalloy, dan
pemotong berujung karbida, memiliki tahanan panas lebih tinggi dan khususnya sesuai untuk
pemotongan berat dan kecepatan potong tinggi.Bahan ini digunakan sebagai sisipan yang dipegang
pada badan pemotong atau dipatrikan langsung pada ujung giginya. Kecepatan potong dari
pemotong bahan cor bukan besi dan karbida berkisar dari dua sampai lima kali daripada yang
dianjurkan untuk baja berkecapatan tinggi.
Gigi dalam pemotong frais dibuat dalam dua jenis umum menurut metoda yang digunakan
pada pengasahannya.Pemotong profil diasah dengan menggerinda sebuah tepi kecil dibelakang
mata potong dari gigi. Ini juga memberikan pengaman yang diperlukan pada punggung mata
potong. Pemotong yang dibentuk dibuat dengan pengaman (di punggung mata potong) yang bentuk
kelilingnya sama seperti mata potongnya. Untuk mengasah pemotong ini, mukanya digerinda
sedemikian shingga tidak merusak bentuk keliling dari gigi.
Pemotong yang paling umum dipakai, dikelompokkan terutama menurut bentuk umumnya
atau jenis pekerjaan yang dapat dilakukannya.
1. Pemotong frais biasa
Pemotong biasa adalah sebuah pemotong berbentuk piringan yang hanya memiliki gigi pada
kelilingnya. Giginya dapat lurus, atau heliks kalau lebarnya lebih dari 15 mm. Pemotong heliks
lebar yang digunakan untuk pekerjaan meratakan yang berat mungkin memiliki takik pada giginya
untuk mematahkan serpihan dan memudahkan pengeluarannya.
2. Pemotong frais samping
Pemotong ini mirip dengan pemotong datar kecuali bahwa giginya di samping. Kalau dua
pemotong beroperasi bersama, setiap pemotong adalah datar pada satu sisi dan memiliki gigi pada
sisi yang lain. Pemotong frais samping mungkin bergigi lurus, heliks atau zig zag.
3. Pemotong gergaji pembelah logam
Pemotong ini mirip dengan pemotong frais datar atau samping kecuali bahwa pembuatannya sangat
tipis, biasanya 5 mm atau kurang. Pemotong datar dari jenis ini diberi pengaman dengan
menggerinda sisinya untuk menghasilkan ruang bebas bagi pemotonnya.
4. Pemotong frais sudut
Semua pemotong bentuk sudut termasuk dalam kelompok ini. Mereka dibuat menjadi pemotong
sudut tunggal maupun sudut ganda.
5. Pemotong sudut tunggal
Pemotong ini mempunyai satu permukaan kerucut, sedangkan pemotong sudut ganda bergigi pada
dua permukaan kerucut.Pemotong sudut digunakan untuk memotong lidah rata, tanggem, galur
pada pemotong frais, dan pelebar lubang.
6. Pemotong Frais bentuk
Gigi pada pemotong ini diberikan suatu bentuk khusus. Termasuk didalamnya adalah pemotong
cekung dan cembung, pemotong roda gigi, pemotong alur, pemotong pembulat sudut dan
sebagainya.
7. Pemotong frais ujung
Pemotong ini mempunyai proses integral untuk menggerakkan dan mempunyai gigi di keliling dan
ujungnya. Galurnya dapat lurus ataupun heliks. Pemotong besar yang disebut frais cangkang
mempnyai bagian pemotong terpisah yang dipegangkan pada arbor batang. Karena mahalnya baja
kecepatan tinggi, maka konstruksi ini menghasilkan banyak penghematan dalam biaya bahan. Frais
ujung digunakan untuk proyeksi permukaan, membujur sangkarkan ujung, memotong celah dan
dalam pekerjaan pencerukkan misalnya pembuatan cetakan.
8. Pemotong celah – T
Pemotong jenis ini menyerupai pemotong datar kecil atau frais samping yang memiliki poros
integral lurus atau tirus untuk penggerakan. Penggunaannya untuk memfrais celah – T. Bentuk
yang khusus adalah pemotong dudukan Woodruff, yang dibuat dalam ukuran standar untuk
memotong dudukan bulat bagi pasak Woodruff.
9. Pemotong gigi sisipan
Dengan meningkatnya ukuran pemotong, adalah ekonomis untuk menyisipkan gigi yang terbuat
dari bahan mahal ke dalam baja yang lebih murah. Gigi pada pemotong semacam ini dapat diganti
kalau aus atau patah.

2.10 Teknik – teknik Frais


1. Memfrais roda-roda gigi
Untuk memfrais roda gigi, maka bahan roda gigi itu harus dijepit pada suatu as, dan as
dengan bahan roda gigi dipasang diantara kepala pembagi dan kepala lepas.Kepala pembagi dan
kepala lepas dipasang pada meja faris. Dalam pekerjaan memfrais membuat roda-roda gigi
diperlukan suatu alat yang dapat membagi bahan roda gigi dalam jumlah yang sama dan teliti.
Artinya sesudah setiap kali memfrais satu parit gigi, bahan roda gigi dapat diputarkan sedemikian
rupa banyaknya sehingga pada keliling bahan roda gigi dapat difrais dengan suatu pembagi gigi,
seperti yang direncanakan.
Alat itu disebut kepala pembagi, juga berguna untuk merencanakan benda pekerjaan yang
akan difrais dengan mempergunakan kepala lepas.
Yang dimaksudkan memfrais roda gigi dengan memakai metoda pembagian adalah
memfrais dengan memakai alat frais profil atau alat frais roda gigi.
Memfrais roda gigi dengan metoda urai adalah memfrais benda pekerjaan dengan memakai
alat frais urai roda gigi dari alat tersebut dapat dibuat roda-roda gigi dari modul yang sama.
a. Untuk memfrais suatu roda gigi dengan gigi yang lurus.
Alat frais urai roda gigi harus dipasang miring terhadap bidang sisi mendatar bahan baku roda gigi
yang akan difrais itu. Jadi sudut batang as frais sama besarnya dari sudut miring gigi-gigi alat frais
urai itu.
b. Untuk memfrais suatu roda gigi dengan gigi-gigi yang miring.
Maka kedudukan batang as frais harus membentuk suatu sudut yang sama dengan sudut miring gigi
alat frais urai.
c. Untuk memfrais roda-roda gigi cacing.
Alat frais urai roda gigi cacing pada batang as frais tidak perlu diatur pada kedudukan miring
terhadap roda gigi cacing yang akan difrais, karena sudut miring dari roda gigi cacing adalah sama
dengan sudut kemiringan gigi dari alat frais urai roda gigi cacing.

2. Memfaris alur-alur dengan bentuk spiral


Alur bentuk spiral adalah merupakan garis ulir atau spiral pada suatu bidang silinder, bentuk
spiral banyak digunakan pada: bor spiral, alat peluas, alat faris mantel, roda gigi ulir dan lain-lain.
Dalam memfrais alur dengan bentuk lurus, maka alat frais mengadakan gerakan putar
sedang benda kerja membuat gerakan garis lurus, apabila suatu benda kerja diberikan suatu gerakan
berputar dalam gerakan yang lambat, maka akan terbentuk alur-alaur dalam bentuk spiral. Maka
untuk memfrais benda kerja berbentuk spiral, harus dipasang miring dibawah as utama mesin frais,
dan kemiringannya tergantung dari pada jarak puncak ulir.

BAB III JURNAL PRAKTIKUM


3.1 Tujuan
1. Mahasiswa dapat menyebutkan alat – alat yang digunakan pada praktik mesin frais.
2. Mahasiswa dapat menegtahui langkah – langkah praktik mesin frais yang baik dan benar.
3. Mahasiswa dapat mengetahui penyebab dan kendala yang terjadi selama proses praktikum mesin
frais.
4. Melatih keuletan dalam penggunaan mesin frais.

3.2 Alat dan Bahan


Alat:
1. Mesin frais
2. Tang
3. Jangka sorong
4. Kunci pas
5. Cak Frais
Bahan:
1. Alumunium dengan ukuran
Diameter luar : 72 mm
Diameter dalam : 44 mm
Tebal : 5 mm
3.3 Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Lakukan pengukuran benda kerja.
3. Lakukan perhitungan pada benda kerja sesuai dengan rumus pengerjaan mesin frais
4. Pasang benda kerja pada chuck dan disupport menggunakan kepala lepas.
5. Pasang skrup ukuran, mandret ukuran dicekam pada kepala pembagi.
6. Putar engkol cakram pembagi ke titik nol. Naikkan letak roda gigi dengan cutter kira – kira 1 mm
lalu atur roda tangan engkol arah vertikal ke titik nol. Setelah cocok, hidupkan mesin dengan
menekan tombol forward (gerakan searah jarum jam).
7. Putar engkol melingkar menggunakn tangan kiri dengan arah bolak – bali secara lebih cepat dari
putaran engkol vertikal tersebut berfungsi mengatur kedalaman gerigi yang dibuat.
8. Setelah mendapatkan hasil yang diinginkan, putar engkol vertikal berlawanan arah jarum jam
untuk menjauhkan jarak antara roda gigi dengan cutter. Kemudian atur ulang piring pembagi untuk
menentukan jarak antara gerigi satu dengan yang lain dan gunakan cara sebelumnya untuk
menentukan jarak roda gigi selnjutnya sesuai dengan keinginan. Jangan lupa untuk memberikan
cairan pendingin saat cutter dan roda gigi sedang bekerja agar roda gigi tidak mengeluarkan asap
akibat terlalu panas.
9. Setelah semua roda gigi selesai dikerjakan, kendurkan kepala pembagi hingga sekrup dan roda gigi
dapat dikeluarkan dari mandrel. Kemudian matikan mesin dengan switch off
10. Bersihkan sisa – sisa logam roda gigi yang terkikir tersebut pada mesin frais.

3.4 Perhitungan
Diketahui :
Do (diameter luar) :69 mm
Di (diameter dalam) :44 mm
Mr (kedalaman gigi frais) :3,8 mm
M (Modus) :3 mm
b(Tebal plat) :5 mm

Ditanyakan :
Z (jumlah profil gigi dalam satu lingkaran)

Jawaban:
Dk = Do + 2M
= 69 + 2 (3)
= 69 + 6
= 75 mm

Hf = 1.25 x M
= 1.25 x 3
= 3.75 mm

Putaran kepala pembagi

3.6 Kesimpulan
Laporan ini berisi tentang mesin frais dan alat-alat pendukung lainnya, praktikum ini
bertujuan untuk mengenalkan kegunaan mesin frais di bidang industri. Salah satu kegunan mesin
frais yaitu untuk pembuatan profil gigi roda.

BAB IV JAWABAN PERTANYAAN

4.1 Pertanyaan
1. Buat skema dari mesin frais yang sederhana dan tulis nama – nama bagiannya serta ceritakan cara
kerjanya.
2. Sebutkan macam – macam pengerjaan yang dapat dilakukan pada mesin frais.
3. Ada berapa jenis pahat potong untuk mesin frais dan ceritakan cara kerjanya dan kegunaannya.
4. Apa yang dimaksud Kepala Pembagi (dividing head).
5. Hitunglah:
a. Bila suatu batang bulat panjang sehingga menjadi segi empat
b. Bila batang tersebut akan difrais menjadi segi 12 sama sisi
6. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi agar hasil frais relatif baik.
7. Apa saja yang menentukan kecepatan potong mesin frais

4.2 Jawaban

Gambar 4 Gambar mesin frais

Keterangan gambar :
A. Lengan untuk menyokong arbor.
B. Penyokong arbor.
C. Tuas untuk menggerakkan meja otomatis.
D. Nok pembatas untuk membatasi jarak gerak otomatis meja.
E. Meja mesin tempat untuk memasang benda kerja dan perlengkapan mesin
F. Engkol, untuk menggerakkan meja dalam arah memanjang.
G. Tuas untuk mengunci maja:
H. Baut penyetel untuk menghilangkan geteran meja.
I. Engkol untuk menggerakkan sadel dalam arah melintang.
J. Engkol untuk menggerakkan lutut dalam arah tegak.
K. Tuas untuk mengunci meja.
L. Tabung pendukung dengan batang ulir,untuk mengatur tingginya meja.
M. Lutut tempat untuk kedudukan alas meja.
N. Tuas untuk mengunci sadel.
O. Alas meja, tempat kedudukan untuk meja
P. Tuas untuk merubah kecepatan motor listrik.
Q. Engkol meja.
R. Tuas, untuk merubah kecepatan motor listrik.
S. Tuas untuk menentukan besamya putaran spindel dan pisau freis.
T. Tiang untuk menghantar turun naiknya meja.
U. Spindel untuk memutarkan arbor dan pisau freis.
V. Tuas untuk menjalankan spindel.

Cara kerja mesin frais :


Pada mesin freis, terdapat dua jenis utama pahat yaitu pahat freis selubung dan pahat freis
muka. Pahat freis dengan diameter tertentu dipasangkan pada poros utama ( spindle ) mesin freis
dengan perantaraan poros pemegang ( untuk pahat freis selubung ) atau langsung melalui hubungan
poros dan lubang konis ( untuk pahat freis muka yang mempunyai poros konis ). Pisau freis
dpasang pada sumbu ( arbor ) mesin yang didukung dengan alat pendukung arbor, jika arbor mesin
diputar oleh motor maka pisau freis ikut berputar. Arbor mesin ikut berputar ke kanan atau ke kiri
sedangkan banyaknya putaran diatur sesuai dengan kebutuhannya. Benda kerja yang dipasangkan
pada meja dapat diatur kecepatan makannya tergantung pada harga gerak makan per gigi yang
diinginkan.

2. Dalam proses mengfreis dapat dibedakan menjadi 2 ( dua ) macam cara, yaitu :
a. Mengfreis turun ( down milling )
Proses freis turun akan menyebabkan benda kerja lebih tertekan ke meja dan meja terdorong
oleh pahat yang mungkin suatu saat (secara periodic) gaya dorongnya akan melebihi gaya dorong
ulir (roda gigi) penggerak meja
b. Mengfreis naik ( up milling / conventional milling )
Proses frais naik lebih banyak dipilih karena lasan diatas sehingga dinamakan cara
konvensional. Akan tetapi mengefreis naik akan mempercepat keausan pahat karena mata potong
lebih banyak menggesek benda kerja yaitu pada saat mulai memotong dan selain itu permukaan
benda akan lebih kasar.

3. Jenis-jenis pahat potong untuk mesin frais, cara kerjanya dan kegunaannya yaitu:
a. Pahat freis selubung / mantel ( slab milling cutter )
b. Pahat freis muka ( face milling cutter )

Mekanisme Gerak Makan Pada Mesin Frais

Gambar 5 Mekanisme gerak makan pada mesin frais


4. Kepala Pembagi (dividing head).
Dividing Head adalah suatu alat pembagi dengan susunan roda gigi. Pembagian itu diatur
dengan memutar poros yang dilengkapi plat pembagi. Berapa jumlah lubang-lubang yang harus
dipindahkan maka harus dihitung. Misalnya untuk pembuatan roda gigi atau pembuatan segi
banyak.
Kepala pembagi sering dipakai pada mesin freis untuk memegang dan mengatur letak benda
kerja selama proses pengefraisan.
Jenis kepala pembagi ada 3 (tiga) golongan besar:
a. Kepala pembagi langsung.
Komponen kepala pembagi langsung terhadap badan, pindle untuk memegang dan memutar
benda kerja, suatu alat penunjuk yang terpasang pada spindle dan pengunci. Benda kerja diputar
langsung dengan menggunakan tangan. Pelat penunjuk mempunyai lubang yang terletak melingkar
yang memungkinkan pin (pasak) untuk dipasang pada posisi 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9,10,15, 24, 30, dan 60
dari benda kerja.
b. Kepala pembagi datar.
Kepala pembagi datar (tidak langsung) memungkinkan diperolehnya posisi yang lebih Iuas
pada suatu pembagi yang terletak disisi. Bagian kepala terdiri dari pindle (untuk memegang dan
memutar benda kerja) yang dihubungkan dengan melalui roda gigi cacing ke suatu batang
penunjuk. Roda gigi cacing umumnya mempunyai perbanding-an reduksi 40:1 oleh karenanya
untuk memutar benda kerja satu kali diperlukan 40 kali putaran poros penunjuk.
c. Kepala pembagi universal
Kepala pembagi universal dapat dipergunakan sebagai kepala pembagi langsung, sederhana
dan kepala pembegi bersudut. Spindel kepala pembagi dapat dimiringkan membentuk suatu sudut
yang dipergunakan untuk pembukaan permukaan bersudut.
Kepala pembagi berguna untuk membagi sudut dari benda yang difreis sehingga
menghasilkan pembagian yang sama, alat ini sangat penting khususnya diwaktu membuat sesuatu
segi yang sama sisi pada suatu batang bulat misalnya segi 4, 6, 8, roda gigi, alur-alur beraturan segi
banyak beraturan, alur sekrup.
Benda kerja dapat dijepit antara dua senter atau salah satu ujungnya dijepit dengan chuk dan
ujung lain didukung dengan menggunakan arbor penjepit yang dimasukkan ke dalam lubang tirus
pada spindel. Kepala pembagi dapat juga dihubungkan ke poros meja mesin melalui roda-roda gigi
misalnya untuk mengefrais alur spiral, kam dan lain-lain.

5. Contoh perhitungan:

1) Jika akan difreis suatu batang bulat panjang sehingga menjadi segi empat sama sisi maka batang
pemutar kepala pembagi harus diputar 40 : 4 = 10 putaran setiap pergantian pengefresan, karena
hasilnya genap yaitu 10 maka ujung puncak dapat ditempatkan pada lubang mana saja, asalkan
setelah diputar 10 kali harus ditempatkan kembali pada lubang semula.
2) Bila batang tersebut akan difrais menjadi segi 12 sama sisi maka caranya adalah:
a. Batang tersebut harus diputar 40 : 12 = 3 1/3 putaran setiap pergantian bagian yang difreis.
b. Carilah salah satu angka pada piring pembagi yang dapat dibagi dengan 3 misalnya 21, aturlah
batang pemutar itu sehingga ujung puncak masuk pada lubang yang terdapat pada baris lingkaran
yang berangka 21.
c. 1/3 putaran = 1/3 x 21 = 7 bagian atau 8 lubang (selalu ditambah 1), dengan demikian batang
pemutar tersebut harus diputar 3 kali ditambah 8 lubang.
Agar kelebihan putaran ini (8 lubang) tidak selalu harus dihitung atau tidak terjadi
kekeliruan setiap pergantian bagian yang di freis maka kaki jangka diatur sehingga jarak kedua kaki
tersebut 8 lubang, setiap pergantian bagian yang difreis, kaki jangka ini diputar sehingga
kedudukan puncak selalu tetap pada jarak putaran yang telah ditentukan.

6. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Agar Hasil Frais Relatif Baik


Mesin-mesin frais dibuat untuk berjenis-jenis pekerjaan dalam bentuk bermacam-macam
pula. Keuntungan dari frais dibandingkan pahat bubut dan ketam antara lain tiap-tiap sisi potong
memulai pekerjaannnya secara teratur dan oleh beberapa sisi potong dilakukan pemotongan
serentak. Tetapi terutama untuk pekerjaan serentak dari bidang-bidang yang lebih lebar, tidak
adanya langkah balik dibandingkan dengan pahat ketam dan kemungkinan untuk pengerjaan profil-
profil merupakan sebab-sebab bahwa pekerjaan yang dahulu diketam kini dilakukan dengan mesin
frais. Akan tetapi tiap-tiap benda kerja harus ditinjau secara tersendiri. Bidang-bidang lebar dan
pendek lebih bermanfaat apabila difrais dan bidang-bidang sempit, panjang dan lurus lebih bila
diketam. Sebaliknya permukaan-permukaan dimana kecepatan merupakan syarat yang sangat
penting terlebih dahulu difrais untuk kemudian disekrap sampai rata benar, karena yang timbul
pada waktu memfrais membahayakan bagi ketepatan permukaan tadi.
Bahan pemotong, kecepatan potong umumnya diberikan dalam nilai untuk pemotong baja
kecepatan tinggi. Nilai ini adalah dua kali lipat daripada untuk pemotong baja karbon dan
seperempat dari yang dianjurkan untuk pemotong berujung karbida.
a. Jenis bahan yang harus dipotong, kekerasan brinell dari suatu bahan adalah suatu pemandu untuk
memesin dengan mudah. Bahan lunak seperti magnesium dan aluminium dapat di freis dengan
kecepatan yang lebih tinggi daripada bahan yang lebih keras.
b. Jenis penyelesaian yang diperlukan. Penyelesaian yang paling baik diperoleh dengan hantaran
sedikit dan kecepatan potong tinggi. Secara umum, kecepatan potong dari pemotongan
penyelesaian harus sekitar 20% lebih tinggi daripada pemotongan kasar.
c. Umur pahat, pemotongan berat yang menumpukkan panas dengan cepat, harus dilakukan secara
lebih lambat daripada pemotongan ringan. Kecepatan potong rendah perlu digunakan agar
pemotong awet.
d. Penggunaan media pendingin. Kecepatan potong tinggi menimbulkan panas banyak yang harus
disebarkan untuk melindungi pemotong dan benda kerja. Perkakas dan benda kerja harus dibanjiri
dengan media pendingin seperti minyak larutan, minyak tersulfurisasi, atau minyak mineral –
lemak binatang. Pengecualiannya adalah baja cor, yang sering difreis kering karena aksi pelumasan
dari grafit. Kerosin dan minyak larut air sering digunakan sebagai media pendingin untuk
aluminium. Karena campuran air mendatangkan bahaya api dalam memesin magnesium, maka
hanya minyak pemotong yang tidak tercampur air yang boleh dipakai.

7. Menentukan Kecepatan Potong Mesin Frais


Kecepatan potong dari sebuah pemotong frais ditentukan oleh kecepatan keliling atau
permukaan dari pemotong. Gerakan benda kerja melintasi pemotong tidak ditinjau dalam
perhitungan ini. Kecepatan potong dinyatakan dengan persamaan berikut:

dengan
CS = kecepatan potong, m/menit
D = diameter pemotong, mm
N = putaran tiap menit
Karena kecepatan potong jarang tidak diketahui, maka biasanya persamaan dinyatakan
dalam putaran spindel

Kalau diameter pemotong dan kecepatan potong dari bahan yang diberikan telah diketahui,
maka persamaan ini memberikan kecepatan putar yang layak dari spindel. Stabilitas yang harus
dimiliki oleh mesin mencakup pasan dari bantalan, dapat membatasi kecepatan potong yang harus
digunakan.
Rumus yang digunakan dan berlaku bagi kedua cara mengefreis adalah sebagai berikut:
a. Benda Kerja:
w = lebar pemotongan pada benda kerja [mm]
Lw = panjang pemotongan [mm]
a = kedalaman pemotongan [mm]

b. Pahat
d = diameter luar [mm]
Z = jumlah gigi (mata potong)
χr = sudut potong utama [o]
= 90o untuk pahat frais selubung
c. Mesin Sekrap:
n = putaran poros utama [rpm]
vr = kecepatan makan [mm/min]

Elemen dasar bagi proses sekrap adalah:


1) Kecepatan potong
2) Gerak makan pergigi

3) Waktu pemotongan

dimana:
lt = lv + lw + ln [mm]
lv ≥ √ a (d – a) ; untuk mengefreis datar
lv ≥ 0 ; untuk mengefreis tegak
lv ≥ 0 ; untuk mengefreis datar
lv ≈ (d/2) ; untuk mengefresi tegak

4) Kecepatan penghasilan geram

BAB V PENUTUP
Dalam pengoperasian mesin frais/milling kita dapat membuat beberapa benda yang sesuai dengan
kebutuhan, dikarenakan pada meja mesin frais dapat diatur sesuai dengan keinginan/kebutuhan
dalam membuat sebuah benda. Disamping hal tersebut pisau dari mesin frais beragam yaitu:
§ Pisau mantel
§ Pisau roda gigi
§ Pisau sisi muka
§ Pisau alur T
§ Pisau sudut tunggal
§ Pisau alur
§ Pisau gergaji
§ Pisau jari
Dalam praktikum kami mencoba membuat sebuah benda berupa roda gigi, dengan
menggunakan mesin frais maka kita bisa menghitung jumlah gigi yang akan dibuat, modul dan
tinggi gigi juga jarak antar gigi yang sama dengan cara mengatur dividing plate sesuai dengan
hitungan.

DAFTAR PUSTAKA

Amstead, B.H.dkk. 1991. Teknolgi Mekanik, Jakarta : Erlangga, Jilid 1.


Amstead, B.H.dkk. 1991. Teknolgi Mekanik, Jakarta : Erlangga, Jilid 2.
Anonimus. 2005. Proses Pemesinan, Jakarta
Mulyanto, Tri. 2007. Proses Manufaktur II (Metal Cutting Process) Edisi 2. Penerbit Universitas Pancasila.
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai