Anda di halaman 1dari 16

TUJUAN

1. Mahasiswa dapat menyebutkan alat – alat yang digunakan pada praktik mesin frais.

2. Mahasiswa dapat menegtahui langkah – langkah praktik mesin frais yang baik dan
benar.

3. Mahasiswa dapat mengetahui penyebab dan kendala yang terjadi selama proses
praktikum mesin frais.

4. Melatih keuletan dalam penggunaan mesin frais.

DASAR TEORI

1. MESIN FRAIS (Milling)


Frais (milling) adalah suatu proses permesinan dengan cara
menghilangkan/pengambilan tatal dari bahan/benda kerja, dimana pahat (cutter)
berputar untuk memotong benda kerja.

Bagian-bagian dari mesin Frais


2. JENIS – JENIS MESIN FRAIS
1. Mesin Frais Vertikal
Mesin frais vertikal, seperti namanya sendiri mempunyai spindle vertikal yang
terpasang di kepala. Mereka ini mungkin tipe kepala tetap, tipe kepala bergerak
atau tipe kepala yang bisa dimiringkan.
Kombinasi dari tipe kepala yang bisa dimiringkan memungkinkan mendapat
bermacam-macam sudut dengan sekali penyetelan dalam mengerjakan benda
kerja. Dan pada banyak hal, mesin ini biasanya menggunakan pahat frais jari.
Mesin frais vertikal juga dapat bertipe knee atau tipe bed. Dimana mesin ini dapat
diubah-ubah, sama dengan mesin frais universal dan sering digunakan untuk
membuat dies dan alat-alat press (tekan).
2. Mesin Frais Horisontal
Mesin frais horisontal adalah mesin khusus dengan spindle yang dipasang
horisontal. Mesin mungkin bertipe knee, pada umumnya sama bentuknya dengan
mesin universal atau tipe bed. Kedua tipe mesin ini adalah mesin-mesin produksi
untuk frais datar dan alur. Mesin tipe bed lebih kuat, karena meja ditahan
sepenuhnya pada meja yang kuat, sehingga pemotongan yang berat dapat
terlaksana. Spindle frais digunakan ke atas dan ke bawah.
3. Mesin Frais Universal
Mesin frais universal dapat diubah-ubah untuk digunakan sebagai frais muka, frais
datar, frais spiral, pemotongan roda gigi, pengeboran dan reaming, boring
(peluasan), pembuatan celah dan lain-lain. Untuk melakukan operasi-operasi ini,
mesin dilengkapi dengan sejumlah peralatannya. Pemakanan longitudinal, silang
dan vertikal dapat dihasilkan dengan tangan dan otomatis. Pahat dapat dipasang di
spindle nose atau horizontal arbor. Kepala khusus dapat digunakan untuk
memfrais vertikal dan kemungkinan lainnya dari mesin adalah sebagai mesin
pembuat celah. Pemakanan dan kecepatan spindle dapat dipilih dengan banyak
ragam.
3. BAGIAN-BAGIAN MESIN FRAIS

1. Badan (machine column).

Badan adalah bagian yang menahan seluruh bagian-bagian mesin itu, di dalamnya
terdapat motor penggerak, susunan roda-roda gigi pengatur kecepatan putar,
tempat minyak pelumas untuk melumasi bagian-bagian yang berputar.

2. Alas

Dibagian alasnya terdapat tempat penampungan cairan pendingin, cairan


pendingin ini dialirkan oleh suatu pompa ke tempat kedudukan pisau frais melalui
pipa atau selang untuk mendinginkan pisau penyayat, cairan ini apabila sudah
dipakai akan kembali lagi ke tempat semula melalui suatu saluran.

3. Lengan

Lengan adalah bagian mesin frais yang berguna sebagai tempat kedudukan
penopang atau penahan ujung poros mesin frais dan letaknya pada bagian paling
atas mesin tersebut.Kedudukan lengan ini dapat diatur atau digeser, pada suatu
pengerjaan tertentu lengan ini kadang-kadang tidak dipakai karena menghalangi
perlengkapan yang dipakai.

4. Paksi atau spindel (main spindle).

Paksi atau spindel adalah poros utama masin frais dan berfungsi sebagai tempat
kedudukan poros frais (arbor), poros tersebut dimasukkan ke dalam lubang paksi
dan diikat dengan baut pengikat yang letaknya di ujung lubang paksi, jika mesin
dijalankan paksi akan membawa poros ikut berputar.

5. Lutut

Lutut adalah tempat kedudukan meja dan eretan meja (sadel), lutut ini ditahan oleh
eretan yang melekat pada badan mesin serta ditopang oleh poros berulir sebagai
poros penggerak naik turunnya lutut tersebut.

6. Sadel

Eretan meja atau sadel adalah bagian yang menyokong meja dan terpasang di atas
lutut, bagian bawahnya berbentuk sambungan ekor burung yang menghubungkan
bagian atas lutut, bagian atasnya terdapat bantalan penahan meja dan mempunyai
sambungan ekor burung yang bentuknya memanjang, meja tersebut diikat dengan
baut yang terpasang pada salurannya.

7. Meja

Bentuk meja mesin persegi panjang dan berfungsi sebagai tempat kedudukan
benda kerja yang akan disayat, permukaannya sangat rata dan beralur dengan
bentuk , gunanya disamping tempat kedudukan baut-baut pengikat juga sebagai
saluran untuk mengalirkan cairan pendingin yang sudah terpakai ke tempat bak
penampungan.

Kemampuan mesin frais dalam melakukan proses-proses pemesinan tersebut


dikaitkan dengan keragaman mata pahat/pemotongnya. Berikut klasifikasi proses
frais secara umum adalah:

1) Slab milling

Proses frais ini disebut juga slab milling, permukaan yang difrais dihasilkan oleh gigi
pisau yang terletak pada permukaan luar badan alat potongnya. Sumbu dari putaran
pisau biasanya pada bidang yang sejajar dengan permukaan benda kerja yang disayat.
2) Face milling
Pada frais muka, pisau dipasang pada spindel yang memiliki sumbu putar tegak lurus
terhadap permukaan benda kerja. Permukaan hasil proses frais dihasilkan dari hasil
penyayatan oleh ujung dan selubung pisau.
3) End milling cutters
Pisau pada proses frais jari biasanya berputar pada sumbu yang tegak
lurus permukaan benda kerja. Pisau dapat digerakkan menyudut untuk
menghasilkan permukaan menyudut.

4. JENIS PAHAT POTONG PADA MESIN FRAIS

1. Mata pahat rata (Plain Mill) dengan bentuk gigi datar dan helika, untuk memotong
atau menghasilkan permukaan yang rata.

2. Side mill, untuk memotong celah, permukaan dan frais parit.

3. Angle Mill, untuk memfrais permukaan dengan membentuk sudut dengan kemiringan
tertentu.

4. End Mill dengan Shank, untuk memotong atau memfrais ujung benda kerja.
5. Slotting, untuk membuat alur.

6. Staggered Tooth, untuk membuat slot atau celah.

7. T-slot Mill, untuk membuat celah

8. Dove Tail Mill, untuk membuat luncuran-luncuran mesin dan dibuat dengan sudut
45o, 60o, 90o.

5. BENTUK PISAU FRAIS SESUAI DENGAN PENGGUNAANNYA


a. Pisau mantel
b. Pisau sudut tunggal dan sudut ganda
c. Pisau roda gerigi
d. Pisau alur
e. Pisau sisi muka
f. Pisau gergaji
g. Pisau alur T
h. Pisau Jari

6. MACAM-MACAM ALAT FRAIS


Alat frais adalah alat perkakas dari mesin frais, suatu benda yang berbentuk bulat
dengan dilengkapi mata-mata penyayat, hingga merupakan gigi yang tajam. Bekerja
alat faris untuk menyayat atau memotong benda-benda pekerjaan dengan cara
berputar. Bermacam-macam alat frais itu antara lain:

1. Frais mantel kepala, untuk memfrais bidang-bidang yang datar.

2. Frais cakram, untuk memfrais alur-alur dalam.

3. Frais mantel, untuk memfrais bidang-bidang datar.

4. Frais kepala, untuk memfrais bidang-bidang datar.

5. Frais kepala pisau, untuk memfrais bidang-bidang datar.

6. Frais gergaji, untuk memotong.

7. Frais sudut, untuk memfrais alur-alur.

8. Frais profil, untuk memfrais benda pekerjaan yang mempunyai bentuk tertentu
dan memfrais profil.
9. Frais ulir, untuk memfrais alur-alur yang tidak dalam dengan bentuk yang
tertentu.

10. Frais jari, alat frais yang mempunyai tangkai dengan bentuk konis, merupakan
alat frais mantel dengan ukuran diameter kecil dan berguna untuk memfrais
bidang-bidang datar dan bertingkat.

7. JENIS-JENIS PEMOTONG FRAIS

Mesin frais mampu melakukan banyak tugas karena tersedia keaneka


ragaman yang luas dari pemotong. Pemotong ini biasanya dikelompokkan menurut
bentuk umumnya, meskipun dalam beberapa kasus mereka dikelompokkan menurut
cara penggunannya, bahan yang dipakai dalam giginya, atau metode yang digunakan
dalam menggerinda giginya.

Terdapat tiga desain umum dari pemotong:

1. Pemotong arbor, pemotong ini mempunyai lubang dipusatnya untuk pemasangan


pada arbor.

2. Pemotong tangkai, pemotong jenis ini mempunyai tangkai lurus atau tirus yang
menjadi satu dengan badan pemotong. Ketika digunakan, pemotong ini
dipasangkan pada spindle.

3. Pemotong muka, pemotong ini dibaut atau dipegang pada ujung arbor pendek
dan biasanya dipakai untuk memfrais permukaan rata.

Pengelompokkan menurut bahannya adalah mengikuti cara pengelompokkan


pada perkakas pemotong yang lain. Pemotong frais terbuat dari baja karbon tinggi,
berbagai baja kecepatan tinggi, atau yang berujung karbida disinter atau paduan cor
bukan besi tertentu. Pemotong baja karbon tinggi mempunyai batas pemakaian,
karena akan tumpul dengan cepat kalau digunakan kecepatan potong dan hantaran
yang tinggi. Pemotong serbaguna pada umumnya terbuat dari baja kecepatan tinggi
yang mempertahankan mata potong tajam, keras dan ulet pada suhu sekitar 500
sampai 600 derajat.

Sehingga, dapat digunakan kecepatan potong 2 sampai 2 setengah kali dari


yang dianjurkan untuk pemotong baja karbon. Logam cor bukan besi, misalnya
stelit, cobalt atau rexalloy, dan pemotong berujung karbida, memiliki tahanan panas
lebih tinggi dan khususnya sesuai untuk pemotongan berat dan kecepatan potong
tinggi.Bahan ini digunakan sebagai sisipan yang dipegang pada badan pemotong
atau dipatrikan langsung pada ujung giginya. Kecepatan potong dari pemotong
bahan cor bukan besi dan karbida berkisar dari dua sampai lima kali daripada yang
dianjurkan untuk baja berkecapatan tinggi.

Gigi dalam pemotong frais dibuat dalam dua jenis umum menurut metoda
yang digunakan pada pengasahannya.Pemotong profil diasah dengan menggerinda
sebuah tepi kecil dibelakang mata potong dari gigi. Ini juga memberikan pengaman
yang diperlukan pada punggung mata potong. Pemotong yang dibentuk dibuat
dengan pengaman (di punggung mata potong) yang bentuk kelilingnya sama seperti
mata potongnya. Untuk mengasah pemotong ini, mukanya digerinda sedemikian
shingga tidak merusak bentuk keliling dari gigi.

Pemotong yang paling umum dipakai, dikelompokkan terutama menurut


bentuk umumnya atau jenis pekerjaan yang dapat dilakukannya.

1. Pemotong frais biasa

Pemotong biasa adalah sebuah pemotong berbentuk piringan yang hanya


memiliki gigi pada kelilingnya. Giginya dapat lurus, atau heliks kalau lebarnya
lebih dari 15 mm. Pemotong heliks lebar yang digunakan untuk pekerjaan
meratakan yang berat mungkin memiliki takik pada giginya untuk mematahkan
serpihan dan memudahkan pengeluarannya.

2. Pemotong frais samping

Pemotong ini mirip dengan pemotong datar kecuali bahwa giginya di samping.
Kalau dua pemotong beroperasi bersama, setiap pemotong adalah datar pada satu
sisi dan memiliki gigi pada sisi yang lain. Pemotong frais samping mungkin
bergigi lurus, heliks atau zig zag.

3. Pemotong gergaji pembelah logam

Pemotong ini mirip dengan pemotong frais datar atau samping kecuali bahwa
pembuatannya sangat tipis, biasanya 5 mm atau kurang. Pemotong datar dari jenis
ini diberi pengaman dengan menggerinda sisinya untuk menghasilkan ruang
bebas bagi pemotonnya.

4. Pemotong frais sudut


Semua pemotong bentuk sudut termasuk dalam kelompok ini. Mereka dibuat
menjadi pemotong sudut tunggal maupun sudut ganda.

5. Pemotong sudut tunggal

Pemotong ini mempunyai satu permukaan kerucut, sedangkan pemotong sudut


ganda bergigi pada dua permukaan kerucut.Pemotong sudut digunakan untuk
memotong lidah rata, tanggem, galur pada pemotong frais, dan pelebar lubang.

6. Pemotong Frais bentuk

Gigi pada pemotong ini diberikan suatu bentuk khusus. Termasuk didalamnya
adalah pemotong cekung dan cembung, pemotong roda gigi, pemotong alur,
pemotong pembulat sudut dan sebagainya.

7. Pemotong frais ujung

Pemotong ini mempunyai proses integral untuk menggerakkan dan mempunyai


gigi di keliling dan ujungnya. Galurnya dapat lurus ataupun heliks. Pemotong
besar yang disebut frais cangkang mempnyai bagian pemotong terpisah yang
dipegangkan pada arbor batang. Karena mahalnya baja kecepatan tinggi, maka
konstruksi ini menghasilkan banyak penghematan dalam biaya bahan. Frais ujung
digunakan untuk proyeksi permukaan, membujur sangkarkan ujung, memotong
celah dan dalam pekerjaan pencerukkan misalnya pembuatan cetakan.

8. Pemotong celah – T

Pemotong jenis ini menyerupai pemotong datar kecil atau frais samping yang
memiliki poros integral lurus atau tirus untuk penggerakan. Penggunaannya untuk
memfrais celah – T. Bentuk yang khusus adalah pemotong dudukan Woodruff,
yang dibuat dalam ukuran standar untuk memotong dudukan bulat bagi pasak
Woodruff.

9. Pemotong gigi sisipan

Dengan meningkatnya ukuran pemotong, adalah ekonomis untuk menyisipkan


gigi yang terbuat dari bahan mahal ke dalam baja yang lebih murah. Gigi pada
pemotong semacam ini dapat diganti kalau aus atau patah.

8. TEKNIK – TEKNIK FRAIS

1. Memfrais roda-roda gigi


Untuk memfrais roda gigi, maka bahan roda gigi itu harus dijepit pada suatu as,
dan as dengan bahan roda gigi dipasang diantara kepala pembagi dan kepala
lepas. Kepala pembagi dan kepala lepas dipasang pada meja faris. Dalam
pekerjaan memfrais membuat roda-roda gigi diperlukan suatu alat yang dapat
membagi bahan roda gigi dalam jumlah yang sama dan teliti. Artinya sesudah
setiap kali memfrais satu parit gigi, bahan roda gigi dapat diputarkan sedemikian
rupa banyaknya sehingga pada keliling bahan roda gigi dapat difrais dengan suatu
pembagi gigi, seperti yang direncanakan.

Alat itu disebut kepala pembagi, juga berguna untuk merencanakan benda
pekerjaan yang akan difrais dengan mempergunakan kepala lepas.

Yang dimaksudkan memfrais roda gigi dengan memakai metoda pembagian


adalah memfrais dengan memakai alat frais profil atau alat frais roda gigi.

Memfrais roda gigi dengan metoda urai adalah memfrais benda pekerjaan dengan
memakai alat frais urai roda gigi dari alat tersebut dapat dibuat roda-roda gigi dari
modul yang sama.

a. Untuk memfrais suatu roda gigi dengan gigi yang lurus.

Alat frais urai roda gigi harus dipasang miring terhadap bidang sisi
mendatar bahan baku roda gigi yang akan difrais itu. Jadi sudut batang
as frais sama besarnya dari sudut miring gigi-gigi alat frais urai itu.

b. Untuk memfrais suatu roda gigi dengan gigi-gigi yang miring.

Maka kedudukan batang as frais harus membentuk suatu sudut yang


sama dengan sudut miring gigi alat frais urai.

c. Untuk memfrais roda-roda gigi cacing.

Alat frais urai roda gigi cacing pada batang as frais tidak perlu diatur
pada kedudukan miring terhadap roda gigi cacing yang akan difrais,
karena sudut miring dari roda gigi cacing adalah sama dengan sudut
kemiringan gigi dari alat frais urai roda gigi cacing.
2. Memfaris alur-alur dengan bentuk spiral

Alur bentuk spiral adalah merupakan garis ulir atau spiral pada suatu bidang
silinder, bentuk spiral banyak digunakan pada: bor spiral, alat peluas, alat faris
mantel, roda gigi ulir dan lain-lain.

Dalam memfrais alur dengan bentuk lurus, maka alat frais mengadakan gerakan
putar sedang benda kerja membuat gerakan garis lurus, apabila suatu benda kerja
diberikan suatu gerakan berputar dalam gerakan yang lambat, maka akan
terbentuk alur-alaur dalam bentuk spiral. Maka untuk memfrais benda kerja
berbentuk spiral, harus dipasang miring dibawah as utama mesin frais, dan
kemiringannya tergantung dari pada jarak puncak ulir.

9. PEKERJAAN MEMFRAIS
Beram yang terjadi dikarenakan oleh gerakan pisau Frais, sisi potongnya
membentuk sebuah lingkaran, pisau frais merupakan pahat potong yang berganda.
Supaya pisau frais dapat memotong benda kerja sisi potongnya juga memp unyai
sudut baji seperti halnya pada pahat bubut, untuk mendapatkan beram benda kerja
bergerak lurus, gerakan utama dan gerak pemotongan dijalankan oleh mesin, selama
pengerjaan setiap mata pahat memakan benda kerja hanya pada waktu berputar dan
harus mendapatkan pendinginan, oleh sebab itu tekanan tidak seberat pada pahat
bubut dan sisi potongnya akan memotong dengan konstan.

Pada pengerjaan yang sederhana sumbu pahat paralel dengan permukaan


benda kerja yang dikerjakan, pahat berbentuk silinder dan mempunyai sisi potong
pada kelilingnya. Pada pengerjaan yang kedua sumbu pahat tegak lurus dengan
permukaan benda kerja. Pisau frais bukan hanya memotong dengan gigi-gigi pada
sekelilingnya saja tetapi juga dengan bagian muka pisau frais, beram akan terpotong
sama tebalnya.

Dalam pengerjaan dengan pisau frais yang mendatar mesin akan mendapat
tekanan tidak teratur dan karena bentuk pisau yang ramping akan terdapat goresan-
goresan.

Pada pengerjaan dengan pisau yang tegak lurus,setiap gigi akan memotong
beram dengan sama tebal dan mesin akan menerima tekanan sama rata, biasanya
kemampuan potongnya 15 sampai 20% lebih tinggi dari pada jika kita menggunakan
pisau yang mendatar, dengan demikian permukaan yang dihasilkan akan lebih baik,
jika kita mengerjakan benda kerja dengan mesin frais, hendaknya selalu menggunakan
pisau frais tegak lurus.
Didalam suatu pengerjaan, gigi-gigi dari suatu pisau frais akan dapat rusak,
pisau yang tumpul akan menghasilkan permukaan benda kerja yang tidak bersih dan
ukuran yang tidak teliti, oleh karena itu seperti pada pahat lain, pisau ini juga
memerlukan pengasahan. Pisau frais digerinda pada bagian permukaan bebasnya,
sebagai contoh pada waktu pengerjaan pisau frais ditekan ke penyangga gigi dengan
tangan, tangan yang lain menggerakkan meja pada pisau yang diasah sepanjang roda
gerinda, satu demisatu gigi-gigi diasah dengan kasar sesudah itu digerida halus.batu
gerinda berbentuk cawan oleh karena hanya satu sisi dari batu gerinda harus miring
terhadap sumbu pisau yang diasah kira- kira 30 , agar mendapatkan sudut bebas yang
baik, penyangga gigi diletakkan dibawah pusat pisau dengan suatu jarak tertentu.

Jumlah putaran yang digunakan tergantung dari kecepatan potong dan


diameter pisau, kecepatan potong pisau frais adalah jarak yang ditempuh oleh satu
gigi dalam meter/menit.

Kecepatan potong tergantung dari bahan benda kerja, kedalaman pemakanan


dan hasil pengerjaan yang diinginkan, untuk menghindari beban lebih dari mesin
kadang gerak pemakanan harus dihitung. Jumlah beram terbesar dari beram per menit
sama dengan jumlah beram yang diperbolehkan per KW dalam satu menit dikalikan
kemampuan mesinnya.

Kecepatan potong dalam pemfraisan merupakan kecepatan gerak putar pahat,


kecepatan dinyatakan dalam meter/menit atau ft/menit, kecepatan gerak pahat ini
tergantung dari beberapa faktor yaitu:

a. Bahan benda kerja yang akan difrais


b. Bahan pahat potong
c. Umur ekonomis pahat potong sampai pahat tersebut harus diasah
kembali
Faktor lain yang bisa menyebabkan variasi kecepatan potong adalah besarnya
kecepatan makan yang diinginkan, hubungan antara kecepatan pemakanan dan
kedalaman pemotongan serta kondisi mesin.

Macam Pengerjaan yang Dapat Dilakukan dengan Mesin Frais

1. Memfrais Permukaan Halus ( Face Milling)

2. Memfrais Permukaan Datar (Milling a Flat Surface)

3. Memfrais Sisi (Side Milling)

4. Memfrais Celah (Straddle or Gang Milling)

5. Memotong Logam dengan Frais (Sawing Milling)


TINDAKAN KESELAMATAN KERJA

Hal-hal yang perlu diperhatikan saat praktikum berlangsung diantaranya adalah


sebagai berikut

a. Dilarang berlari- lari didalam bengkel mesin


b. Cegalah minyak dan gemuk dilantai
c. Jangan berjalan disekitar ruangan dengan alat tajam ditangan atau dalam saku anda.
d. Pakailah sepatu yang kuat untuk mencegah potongan- potongan tajam menembus
kaki. Tali sepatu diikat sebaik mungkin untuk mencegah terjadinya kecelakaan akibat
tersandung.
e. Pakailah kacamata ketika melakukan proses kerja mesin untuk mencegah geram
masuk kedalam mata.

METODE PRAKTIKUM

Alat dan Bahan

Alat:

1. Mesin frais
2. Tang
3. Jangka sorong
4. Kunci pas
5. Cak Frais
6. Palu
7. Kacamata

Bahan
Besi plat ukuran panjang 48.5 mm, lebar 24 mm, tinggi 24 mm.

Langkah Kerja

Proses milling/ pengeboran

1. Membuat gambar kerja


2. Mempersiapkan semua peralatan yang diperlukan.
3. Mengukur benda kerja terlebih dahulu. Menitik benda tersebut sesuai dengan letak
yang telah diukur.
4. Menempatkan benda kerja praktikum pada meja kerja
5. Atur mesin praktikum (milling) agar tepat pada tanda yang sudah diberi tanda titik
(yang sudah dititk)
6. Lubangi alat kerja tersebut dengan alat frais/milling
7. Pelubangan dilakukan dengan ukuran yang berbeda, yaitu ukuran M5 yang digunakan
untuk melubangi awal selanjutnya dengan ukuran M8 untuk melubangi bagian atas
besi sebelah kanan hingga tembus dan sebelah sisi kanan kiri besi dan M8.5
digunakan untuk melubangi bagian atas sebelah kiri dari besi.

Proses countersink

1. Mempersiapkan semua peralatan yang diperlukan


2. Menempatkan benda kerja praktikum pada meja kerja
3. Countersink benda kerja tersebut yang telah dilubangi pada proses sebelumnya
(semua lubang)

Proses ulir/tap

1. Mempersiapkan semua perlatan yang diperlukan


2. Menempatkan benda kerja praktikum pada ragum
3. Ulir lubang yang telah dibor dan dicountersing pada proses sebelumnya.
LAMPIRAN PADA SAAT PRAKTIKUM DAN HASIL PRAKTIKUM

Mesin milling yang digunakan di lab Mata bor yang digunakan

Gambar kerja yang digambar untuk praktikum


Hasil penitikan

Hasil pengeboran Alat tap

Hasil setelah di tap


PEMBAHASAN

Kami melakukan praktikum dengan melubangi benda kerja yang telah ditentukan
bagian mana saja yang akan di bor. Terdapat 4 titik yang akan di bor. Titik pertama yaitu
pada jarak 12 mm dari sebelah kanan atas benda kerja dengan menggunakan diameter mata
bor 8 mm . Titik kedua yaitu 35 mm dari sebelah kanan atas benda kerja dengan
menggunakan diameter mata bor 8.5 mm. Titik ketiga dan keempat terletak di sisi kanan dan
kiri benda kerja keduanya menggunakan mata bor 8 mm. Semuanya di bor dengan
menggunakan diameter bor 5 mm terlebih dahulu agar posisi pengeboran presisi dan centre.
Setelah semuanya di bor, lalu lubang tersebut dilakukan proses countersink yaitu pembuatan
lubang sedikit kerucut agar permukaan pada lubang tidak kasar. Selanjutnya pada lubang 8.5
mm dilakukan proses pengetapan agar bias dimasuki oleh baud.

KESIMPULAN

Dalam pengoperasian mesin frais/milling kita dapat membuat beberapa benda yang
sesuai dengan kebutuhan, dikarenakan pada meja mesin frais dapat diatur sesuai dengan
keinginan/kebutuhan dalam membuat sebuah benda. Selain itu dapat juga dipakai untuk
membuat lubang sesuai kebutuhan agar baud masuk yang dipakai untuk
mengencangkan benda satu dengan benda yang lain.

DAFTAR PUSTAKA

- https://www.google.com/amp/s/eliasebastian.wordpress.com/2014/06/24/peng
ertian-proses-milling/amp/ diakses pada tanggal 14 Maret 2017 pukul 22.06
WIB
- Htpp://mesinfiles.blogspot.co.id/2014_05_01_archive.html?m=1 diakses pada
tanggal 14 Maret 2017 pukul 22.11 WIB

Anda mungkin juga menyukai