Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mesin Frais (Milling machine) ditemukan oleh Eli Whitney sekitar
tahun 1818. Mesin Milling ini melakukan operasi produksi suku cadang
duplikat yang pertama dengan pengendali secara mekanik arah dan gerakan
potong dari perkakas mata potong jamak yang berputar. Mesin Milling
melemparkan logam ketika benda kerja dihantarkan terhadap suatu pemotong
yang berputar. Pemotong Milling memiliki satu deretan mata potong pada
kelilingnya yang masing-masing berlaku sebagai pemotong tersendiri pada
daur putaran. Benda kerja dipegang pada meja yang mengendalikannya,
antaranya terdapat pemotong mesin Milling tersebut.
Mesin Frais (Milling machine)adalah mesin yang paling mampu
melakukan banyak tugas dari segala mesin perkakas. Permukaan yang datar
maupun berlekuk dapat dimesin dengan penyelesaian dan ketelitian istimewa.
Pemotong sudut, celah, roda gigi,dan ceruk dapat dapat digunakan dengan
menggunakan berbagai pemotong. Pahat gurdi, peluas lubang, dan bor dapat
dipegang dalam soket arbor dengan melepaskan pemotong dan arbor. Karena
semua gerakan meja mempunyai penyetelan mikrometer, maka lubang dan
pemotongan yang lain dapat diberi jarak secara cepat.
Operasi pada umumnya dilakukan oleh ketam, gurdi, mesin pemotong
roda gigi, dan mesin peluas lubang dapat dilakukan pada mesin milling.
Mesin ini membuat penyelesaian dan lubang yang lebih baik sampai pada
batas ketelitian dengan jauh lebih baik daripada mesin sekrap. Pemotong
berat dapat diambil tanpa banyak merugikan pada penyelesaian atau
ketepatannya.
Mesin Frais (Milling machine) Merupakan salah satu mesin
konvensional yang mampu mengerjakan suatu benda kerja dalam permukaan
datar, sisi, tegak, miring, bahkan alur roda gigi. Mesin perkakas ini
mengerjakan atau menyelesaikan suatu benda kerja dengan menggunakan
pisau milling(cutter)

B. RUMUSAN MASALAHB
1. Apa definisi mesin frais?
1

2.
3.
4.
5.
6.
7.

Apa saja jenis jenis mesin frais?


Apa saja bagian utama dari mesin frais?
Apa saja macam dari pisau frais?
Apa saja Metoda pada proses frais?
Ada berapa dan apa saja pengklasifikasian proses frais?
Apa saja Alat Pencekam dan Pemegang Benda Kerja yang ada pada pada

Mesin Frais?
8. Bagaimana proses peengefraisan berlangsung?
9. Bagaimana perhitungan yang terdapat pada proses pengefraisan?

C. TUJUAN
1. Mengetahui prinsip kerja mesin frais.
2. Mengetahui bagian bagian bagian mesin frais beserta fungsinya masingmasing.
3. Mengetahui jenis dan dan macam mesin frais.

D. MANFAAT
Mesin

frais

(Milling

machine) Merupakan

salah

satu

mesin

konvensional yang mampu mengerjakan suatu benda kerja dalam permukaan


datar, sisi, tegak, miring, bahkan alur roda gigi. Mesin perkakas ini
mengerjakan atau menyelesaikan suatu benda kerja dengan menggunakan
pisau milling(cutter).
Mesin milling adalah mesin yang paling mampu melakukan banyak
tugas bila dibandingkan dengan mesin perkakas yang lain. Hal ini disebabkan
karena selain mampu memesin permukaan datar maupun berlekuk dengan
penyelesaian dan ketelitian istimewa, juga berguna untuk menghaluskan atau
meratakan benda kerja sesuai dengan dimensi yang dikehendaki.
Mesin milling dapat menghasilkan permukaan bidang rata yang cukup
halus, tetapi proses ini membutuhkan pelumas berupa oli yang berguna untuk
pendingin mata milling agar tidak cepat aus.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Teori Dasar Mesin Frais (Milling Machine)


Pada tahun 1940, otomatis dengan menggunakan cams, seperti halnya
screw mesin dan percekaman chuck otomatis, telah dikembangkandengan

baik pada dekade ini. Dengan berakhirnya perang dunia ke dua, banyak ide
tambahan pengembangan mesin servo yang dapatdigunakan di udara.
Beberapa ide dimana dalamwktu dekat menggabungkan antara teknologi
yang timbul dari digital komputer merubah control mesin tool sangat drastik.
Pengembangan secara rinci sangat maju pada setiap decade setelah perang
dunia ke dua.Pada tahun 1950, pembuatan numerical control(NC) telah
muncul.Pada tahun 1960 dan 1970, NC dikembangkan menjadi CNC,
penyimpanan data dan pemasukanmedia dikembangkan, computer processing
power dan kapasitas memori terus meningkat, dan mesin-mesin NC dan CNC
berangsur-angsurdirubah dari level perusahaan yang besar ke level
perusahaan yang medium (menengah).
Pengerjaan logam dalam dunia manufacturing ada beberapa macam,
mulai dari pengerjaan panas, pengerjaan dingin hingga pengerjaan logam
secara mekanis.Pengerjaan mekanis logam biasanya digunakan untuk
pengerjaan lanjutan maupun pengerjaan finishing, sehingga dalam pengerjaan
mekanis dikenal beberapa prinsip pengerjaan, salah satunya adalah
pengerjaan perataan permukaan dengan menggunakan mesin Frais atau biasa
juga disebut mesin Milling.
Mesin milling adalah mesin yang paling mampu melakukan banyak
tugas bila dibandingkan dengan mesin perkakas yang lain. Hal ini disebabkan
karena selain mampu memesin permukaan datar maupun berlekuk dengan
Penyelesaian dan ketelitian istimewa, juga berguna untuk menghaluskan atau
meratakan benda kerja sesuai dengan dimensi yang dikehendaki. Mesin
milling dapat menghasilkan permukaan bidang rata yang cukup halus, tetapi
proses ini membutuhkan pelumas berupa oli yang berguna untuk pelumas
milling. Proses milling adalah proses yang menghasilkan chips (beram).
Milling menghasilkan permukaan yang datar atau ber bentuk profil pada
ukuran yang ditentukan dan kehalusan atau kualitas permukaan yang
ditentukan.
Mesin

frais

(Milling

machine)

Merupakan

salah

satu

mesin

konvensional yang mampu mengerjakan suatu benda kerja dalam permukaan


datar, sisi, tegak, miring, bahkan alur roda gigi. Mesin perkakas ini
mengerjakan atau menyelesaikan suatu benda kerja dengan menggunakan
pisau milling (cutter). Dengan ini Suatu mesin perkakas yang mengerjakan
3

benda kerja menggunakan pisau atau pahat frais berputar pada poros utama
mesin dan benda kerja dihantarkan kepisau tersebut, baik dalam marah
Horizontal

B. Jenis jenis mesin frais


Terdapat beberapa jenis mesin frais. Berdasarkan spindelnya mesin
frais:
1. Mesin frais vertikal,Merupakan mesin frais dengan foros utama sebagai
pemutar dengan pemegang alat potong dengan posisi tegak.
Mesin ini adalah terutama sebuah mesin ruang perkakas yang di
konstruksi untuk pekerjaan yang sangat teliti.Penampilannya mirip dengan
mesin frais jenis datar.Perbedaan adalah bahwa meja kerjanya dilengkapi
gerak ke empat yang memungkinkan meja untuk berputar horizontal.

Gambar 1.2 Mesin fraiz vertikal


2. Mesin frais Horizontal
Merupakan mesin frais yang poros utamanya sebagai pemutar dan
pemegang alat potong pada posisi mendatar.

Gambar 2.2 Mesin fraiz Horizontal


3. Mesin frais universal
Mesin frais universal adalah mesin produksi dari konstruksi yang
kasar.Bangkunya ini adalah benda cor yang kaku dan berat serta
menyangga sebuah meja kerja yang hanya memiliki gerakan longitudinal.
Penyetelan vertikal di berikan dalam kepala spindel dan suatu penyetelan
lintang di buat dalam pena atau ram spindel.

Gambar 3.2 Mesin frais universal

C. Bagian-Bagian Mesin Frais


Bagian-bagian mesin frais :
1. Lengan untuk kedudukan penyongkong obor
2. Penyongkong obor
3. Tunas untuk mengerakan meja secara otomatis
4. Nok pembatas, untuk membatasi jarak gerakan otomatis meja
5

5. Meja mesin, tempat untuk memasang benda kerja dengan perlengkapan


mesin
6. Engkol untuk mengerakan meja dalam arah memanjang
7. Tuas untuk mengunci meja
8. Baut menyetel, untuk menghilangkan getaran meja
9. Engkol untuk menggerakan lutut dalam arah melintang.
10. Engkol untuk menggerakan lutut dalam arah tegak
11. Tuas untuk mengunci meja
12. Tabung pendukung dengan batang ulir, untuk mngatur tingginya meja
13. Lutut untuk kedudukan alas meja
14. Tuas untuk mengunci sadel
15. Alas meja, tempat kedudukan untuk meja
16. Tuas untuk merubah kecepatan motor listrik
17. Engkol meja
18. Tuas untuk menentukan besarnya putaran spindel/pisau frais
19. Tuas untuk mengatur angka-angka kecepatan spindel/pisau frais
20. Tiang, untuk mengantar turun naiknya meja
21. Spindel, untuk memutarkan arbor dan pisau frais
22. Tuas untuk menjalankan spindle

D. Macam-Macam Pisau Frais


Ada bermacam-macam pisau pada mesin frais. Berikut ini jenis pisau
frais adalah:
1. Pisau silindris, pisau ini digunakan untuk menghasilkan permukaan
horizontal dan dapat mengerjakan permukaan yang lebar dan pekerjaan
berat.
2. Pisau muka dan sisi, pisau ini memiliki gigi potong di kedua sisinya.
Digunakan untuk menghasilkan celah dan ketika digunakan dalam
pemasangan untuk menghasilkan permukaan rata, kotak, hexagonal, dll.
Untuk ukuran yang besar, gigi dibuat terpisah dan dimasukkan ke dalam
badan pisau. Keuntungan ini memungkinkan cutter dapat dicabut dan
dipasang jika mengalami kerusakan.
6

3. Slotting cutter, Pisau ini hanya memilki gigi di bagian kelilingnya dan
pisau ini digunakanuntuk pemotongan celah dan alur pasak
4. Metal slitting saw, pisau ini memiliki gigi hanya di bagian keliling saja
atau memiliki gigi keduanya di bagian keliling dan sisi sisinya. Digunakan
untuk memotong kedalaman celah dan untuk memotong panjang dari
material. Ketipisan dari pisau bermacam -macam dari 1 mm 5 mm dan
ketipisan pada bagian tengah lebih tipis dari bagian tepinya. Hal ini untuk
mencegah pisau dari terjepit dicelah.
5. Frais ujung, Frais ujung berukuran dari berdiameter 4 mm sampai
diameter 40 mm.
6. Shell end mill, Kelopak frais ujung dibuat untuk disesuaikan dibor pendek
yang dipasang di poros. Kelopak frais ujung lebih murah untuk diganti
daripada frais ujung padat/solid.
7. Frais muka, Pisau ini dibuat untuk mengerjakan pemotongan berat dan
juga digunakan untuk menghasilkan permukaan yang datar. Ini lebih
akurat dari pada cylindrical slab mill/frais slab silindris. Frais muka
memiliki gigi di ujung muka dan kelilingnya. Panjang dari gigi di
kelilingnya selalu kurang dari separuh diameter dari pisaunya.

8. Tee-slot cutter Pisau ini digunakan untuk frais celah awal. Suatu celah atau
alur harus dibuat pada benda kerja sebelum pisau ini digunakan.

E. Pisau frais
Beberapa bentuk pisau frais sesuai dengan penggunaanya, antara lain:
1. Pisau Mantel (Helical Milling Cutter)
Pisau jenis ini dipakai pada mesin frais horizontal. Biasanya
digunakan untuk pemakanan permukaan kasar (Roughing) dan lebar.

Gambar 4.2 Pisau Mantel

2. Pisau Alur (Slot Milling Cutter)


Pisau alur berfungsi untuk membuat alur pada bidang permukaan
benda kerja. Jenis pisau ini ada beberapa macam yang penggunaannya
disesuaikan dengan kebutuhan . Gambar 92a dan Gambar 92b
menunjukkan jenis pisau alur mata sayat satu sisi,Gambar 92c dan Gambar
92d menunjukkan pisau alur dua mata sayat yaitu muka dan sisi, Gambar
92e dan Gambar 92f menunjukkan pisau alur dua mata sayat yaitu muka
dan sisi dengan mata sayat silang.

Gambar 5.2 Pisau Alur (Slot Milling Cutter)


3. Pisau Frais Gigi (Gear Cutter)
Pisau frais gigi ini digunakan untuk membuat roda gigi sesuai jenis
dan jumlah gigi yang diinginkan. Gambar 93 menunjukkan salah satu jenis
gear cutter.

Gambar 6.2 Pisau Frais Gigi (Gear Cutter)

4. Pisau Frais Alur T (T Slot Cutter)


Pisau jenis ini hanya digunakan untuk membuat alur berbentuk T
seperti halnya pada meja mesin frais.

Gambar 7.2 Pisau Frais Alur T (T Slot Cutter)


5. Pisau Frais Sudut
Pisau jenis ini digunakan untuk membuat alur berbentuk sudut yang
hasilnya sesuai dengan sudut pisau yang digunakan. Pisau jenis ini
memiliki sudut-sudut yang berbeda di antaranya: 30, 45, 50, 60, 70,
dan 80. Gambar 97a menunjukkan pisau satu sudut 60 (angle cutter),
Gambar 97b menunjukkan pisau dua sudut 45 x 45 (double angle cutter),
Gambar 97c menunjukkan pisau dua sudut 30 x 60 (double angle cutter).

Gambar 8.2 Pisau Frais Sudut


6. Pisau Jari (Endmill Cutter)

Ukuran pisau jenis ini sangat bervariasi mulai ukuran kecil sampai
ukuran besar. Cutter ini biasanya dipakai untuk membuat alur pada bidang
datar atau pasak dan jenis pisau ini pada umumnya dipasang pada posisi
tegak (mesin frais vertikal), namun pada kondisi tertentu dapat juga
dipasang posisi horizontal yaitu langsung dipasang pada spindle mesin
frais.

Gambar 9.2 Pisau Jari (Endmull Cutter)

7. Pisau Frais Muka dan Sisi (Shell Endmill Cutter)


Jenis pisau ini memiliki mata sayat di muka dan di sisi, dapat
digunakan untuk mengefrais bidang rata dan bertingkat. Gambar 99
menunjukkan pisau frais muka dan sisi

10

Gambar 10.2 Pisau Frais Muka dan Sisi (Shell Endmill Cutter)
8. Pisau Frais Gergaji (Slitting Saw)
Pisau frais jenis ini digunakan untuk memotong atau membelah benda
kerja. Selain itu, juga dapat digunakan untuk membuat alur yang memiliki
ukuran lebarkecil.

Gambar 11.2 Pisau Frais Gergaji (Slitting Saw)


F. Alat dan Bahan
1. Milling machine (mesin frais)
2. Jangka sorong / kaliper
3. Pahat alas
4. Kuas
5. Coolant (pendingin)
6. Palu plastik
7. Stopwatch
8. Mistar siku
9. Kikir
10. Kunci tanggem
G. Cara Kerja Mesin Frais (milling Machine)
Pengerjaan yang terjadi di mesin frais horizontal. Benda kerja dijepit di
suatu ragum mesin atau peralatan khusus atau dijepit di meja mesin frais.
Pemotongan dikerjakan oleh pemakanan benda kerja di bawah suatu pisau
yang berputar. Pekerjaan yang terjadi mesin frais vertikal. Pergerakkan meja
dan ke atas dan ke bawah dari spindel. Mesin frais vertikal dapat menghasilkan
permukaan horizontal.

11

Tenaga untuk pemotongan berasal dari energi listrik yang diubah


menjadi gerak utama oleh sebuah motor listrik, selanjutnya gerakan utama
tersebut akan diteruskan melalui suatu transmisi untuk menghasilkan gerakan
putar
sistem

pada spindel mesin milling.Spindel mesin milling adalah


utama

mesin millingyang

bertugas

untuk

bagian

dari

memegang

dan

memutar cutter hingga menghasilkan putaran atau gerakan pemotongan.


Gerakan pemotongan pada cutter jika dikenakan pada benda kerja yang
telah dicekam maka akan terjadi gesekan/tabrakan sehingga akan menghasilkan
pemotongan pada bagian benda kerja, hal ini dapat terjadi karena material
penyusun cutter mempunyai kekerasan diatas kekerasan benda kerja. Adapun
langkah-langkah sebelum melakukan pengefresan yaitu:
1. Mempersiapkan semua peralatan yang dibutuhkan dan benda kerja.
2. Mengukur benda kerja dengan menggunakan kaliper dan menghaluskan
sedikit permukaannya dengan menggunakan kikir.
3. Mengatur putaran spindel yang sesuai untuk jenis benda kerja.
4. Menempatkan benda kerja yang akan difrais pada meja kerja.
5. Mencari titik permukaan/titik nol dan kemudian melakukan pemakanan
untuk masingmasing sisi. Saat pemakanan dilakukan, mata pahat dan
benda kerja diberi pendingin, sehingga benda kerja tidak mengeluarkan asap
( benda kerjapanas ).
6. Mengatur ketebalan pemakanan.
7. Mencatat waktu yang diperlukan untuk satu kali pemakanan.
8. Mencatat keadaan akhir benda kerja.
H. Jenis-jenis Pengerjaan Mesin Frais
1. Menfrais Datar
Pengerjaan yang dilakukan untuk membuat datar permukaan benda kerja.
2. Menfrais Sudut
Pengerjaan yang dilakukan untuk membentuk sudut dengan kemiringan
tertentu pada benda kerja.
3. Menfrais Alur
Bentuk atau ukuran pisau frais yang digunakan untuk menfrais alur adalah
tergantung dari bentuk alur itu, dalam hal ini kita dapat menggunakan
segala alur.
4. Menfrais Alur T
Menfrais alur T adalah pengerjaan dasar menfrais untuk membentuk alur T
atau langkah pertamanya yaitu benda kerja di jalankan dengan alur
kemudian alur T nya digunakan frais alur T. cara kerjanya alur T
digunakan frais dengan menfrais alur.
12

5. Menfrais Ekor Burung


Pengerjaan datar menfrais untuk membentuk alur atau celah ekor
burung.Langkah pertamanya yaitu membentuk alur biasa dengan
menggunakan frais alur kemudian digunakan dengn frais ekor burung,
arah pengerjaan berlawanan arah dengan lontarannya.
I. Teknik Pengefraisan
Teknik pengefraisan tergantung dari jenis mesin frais dan posisi alat
potong (pisau frais terhadap bidang kerja). Berdasarkan hal tersebut ada dua
macam teknik pengefraisan, yaitu:
1. Pengefraisan Sisi
Sisi mata potong sejajar dengan permukaan bidang benda kerja. Teknik
pengefraisan ini menggunakan mesin frais datar.
2. Pengefraisan Muka
Sisi mata potong tegak lurus terhadap bidang permukaan benda kerja. Pisau
frais mempunyai mata potong sisi dan muka yang keduanya dapat
melakukan pemotongan secara bersamaan. Pengefraisan ini menggunakan
mesin frais tegak.
A. Teknik Pengefraisan
Keberhasilan pemotongan dengan mesin frais dipengaruhi oleh
kemampuan pemotongan alat potong dan mesin. Kemampuan pemotongan
tersebut menyangkut kecepatan potong dan pemakanan. Kecepatan potong
pada mesin frais dapat didefenisikan sebagai panjangnya bram yang terpotong
oleh satu mata potong pisau frais dalam satu menit. Kecepatan potong untuk
tiap-tiap bahan tidak sama. Umumnya makin keras bahan, makin kecil harga
kecepatan potongnya dan juga sebaliknya. Kecepatan potong dalam
pengefraisan ditentukan berdasarkan harga kecepatan potong menurut bahan
dan diameter pisau frais. Jika pisau frais mempunyai diameter 100 mm maka
satu putaran penuh menempuh jarak p x d = 3.14 x 100 = 314 mm. Jarak ini
disebut jarak keliling yang ditempuh oleh mata pisau frais. Bila pisau frais
berputar n putaran dalam satu menit, maka jarak yang ditempuh oleh mata
potong pisau frais menjadi p x d x n. jarak yang ditempuh mata pisau dalam
satu menit disebut juga dengan kecepatan potong (V). Maka:

13

Bahan

Bahan Pisau Frais


Baja

HSS

Karbon

HSS

Stelit

Super

Tantalum Tngsten Karbid


Karbit

Alumunium

83 66

166 332 20 34 267 498 50 84

Kuningan

13 26

24 58

14 24

50 64

44 64

116 200

Perunggu

10 20

21 44

10 16

34 54

34 50

64 142

Besi Tuang

10 14

10 16

26 42

16 24

42 64

Besi Tempa

12 16

16 26

24 34

30 44

84 108

Baja Karbon

10 15

10 16

20 30

20 30

50 64

Lunak

10 14

24 34

14 24

14 20

94 164

38 50

84 124

Sedang

20 30

Tinggi

16 26

332 664

10 16
Tabel 01 Harga Kecepatan Potong
Pemakanan juga menentukan hasil pengefraisan. Pemakanan maksudnya
adalah besarnya pergeseran benda kerja dalam satu putaran pisau frais.
Pemakanan mempengaruhi gerakan bram terlepas dari benda. Faktor dalamnya
pemotongan dan tebalnya bram juga menentukan proses pemotongan.
Besarnya pemakanan di hitung dengan rumus :

14

Tabel 02 Harga Pemakanan Menurut Jenis Bahan dan Pisau Frais (per mata
potong mm)
Jenis
Frais

Pisau Jenis Bahan Benda


Alumunium Kuningan Perunggu Baja

Baja Keras Baja

Sedang

Besi

Campuran Tuang

Muka

0,55

0,55

0,45

0,23

0,20

0,18

0,33

Spiral

0,43

0,43

0,35

0,18

0,15

0,13

0,25

dan 0,33

0,33

0,28

0,15

0,13

0,10

0,20

0,28

0,28

0,23

0,13

0,10

0,10

0,15

0,15

0,15

0,13

0,07

0,07

0,05

0,10

0,15

0,13

0,10

0,07

0,05

0,05

0,07

Sisi
Muka
Jari
Bentuk
Gergaji

J. Gerakan dalam mesin milling


Pekerjaan dengan mesin milling harus selalu mempunyai 3 gerakan kerja.
1. Gerakan Pemotongan
Sisi potong cutter yang dibuat berbentuk bulat dan berputar dengan pusat
sumbu utama.
2. Gerakan Pemakanan
Benda kerja digerakkan sepanjang ukuran yang akan dipotong dan
digerakkan mendatar searah gerakan yang dipunyai oleh alas.
3. Gerakan Penyetelan
Gerakan untuk mengatur posisi pemakanan, kedalaman pemakanan, dan
pengembalian, untuk memungkinkan benda kerja masuk ke dalam sisi
potong cutter, gerakan ini dapat juga disebut gerakan pengikatan.

K. Perhitungan Dalam Mesin Frais


untuk membuat roda gigi dari bahan pinion. Dimana dari awal
diameter lingkaran awal 70 mm, lalu dibuat roda gigi dengan jumlah alur

15

sebanyak 15 buah, dengan modul sebesar 4.5, diameter tusuk sebesar 9


mm dan karakteristik kepala pembagi sebesar 40.
D =70 mm

menjadi :

Langkah Kerja:
Mengitung T terlebih dahulu setelah diketahui diatas dengan cara:
Diket : DL = 70 mm, Z = 15, M = 4.5, T = 9 mm, N = 40
Ditanya : n = ?
Jawab:
n=

N
Z

40

=2

15

T = 2,16 x M = 2. 16 x 4,5 = 9,7 = 9 mm


Dari hitungan diatas didapatkan kedalaman 9 mm dan banyaknya kita
memutar plat pembagi sebanyak 2,5 putaran.
a. Memasang Pinion pada mesin frais, menghidupkan mesin frais
b. Memulai memfrais benda kerja dengn cara membuat kedalaman
sebanyak 2 mm agar menghasilkan hasil yang diharapkan.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam pengoperasian mesin frais/milling kita dapat membuat beberapa
benda yang sesuai dengan kebutuhan, dikarenakan pada meja mesin frais dapat

16

diatur sesuai dengan keinginan/kebutuhan dalam membuat sebuah benda.


Disamping hal tersebut pisau dari mesin frais beragam yaitu:
1. Pisau mantel
2. Pisau roda gigi
3. Pisau sisi muka
4. Pisau alur T
5. Pisau sudut tunggal
6. Pisau alur
7. Pisau gergaji
8. Pisau jari
Hal tersebut yang menjadikan mesin frais diklasifikasikan menjadi 3 jenis
B. Saran
Saya menyarankan kepada pihak yang bersangkutan agar supaya
perkakasan yang berhubungan dengan mesin frais ,agar di perbanyak ,agar
setiap mahasiswa lebih leluasa dalam mengoperasikan mesin frais tersebut.
Dan dapat membuat daya kreativitas setiap mahasiswa tumbuh dengan penu
skil

yang

mendukung.sehingga

dapat

membuat

sebuah

universitas

berkembang .

DAFTAR PUSTAKA

1. Agung, Mario. 2004. Perancangan Fixture untuk Mesin EDM Wire Cutting.
Surabaya: Institute Technologi Sepuluh Nopember Surabaya.
2. Tohari, M. Khamim. 2007. Perancangan Press Tool dan Fixture Komponen
Bearing Case. Gresik: PT Agrindo Gresik.
3. Alamsyah, Deny. 2004. Simulation Design of CNC Milling Machining Process
for Emco VMC 200 Machine. Surabaya: Institute Technologi Sepuluh
Nopember Surabaya.

17

4. Kiswanto,

Gandjar.

2011. Optimasi

Proses

Permesinan

Milling

3-

axis, <URL:http://www.milling@google.
5.

com.htm>. Surabaya Agustus 2011


Negara, Imade Ananta Kesuma. 2003. Perancangan Jig & Fixture Fork Side
Clutch pada Traktor Tangan Tipe yst. Surabaya: Institute Technologi Sepuluh
Nopember Surabaya.

18

Anda mungkin juga menyukai