PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mesin Frais (Milling machine) ditemukan oleh Eli Whitney sekitar
tahun 1818. Mesin Milling ini melakukan operasi produksi suku cadang
duplikat yang pertama dengan pengendali secara mekanik arah dan gerakan
potong dari perkakas mata potong jamak yang berputar. Mesin Milling
melemparkan logam ketika benda kerja dihantarkan terhadap suatu pemotong
yang berputar. Pemotong Milling memiliki satu deretan mata potong pada
kelilingnya yang masing-masing berlaku sebagai pemotong tersendiri pada
daur putaran. Benda kerja dipegang pada meja yang mengendalikannya,
antaranya terdapat pemotong mesin Milling tersebut.
Mesin Frais (Milling machine)adalah mesin yang paling mampu
melakukan banyak tugas dari segala mesin perkakas. Permukaan yang datar
maupun berlekuk dapat dimesin dengan penyelesaian dan ketelitian istimewa.
Pemotong sudut, celah, roda gigi,dan ceruk dapat dapat digunakan dengan
menggunakan berbagai pemotong. Pahat gurdi, peluas lubang, dan bor dapat
dipegang dalam soket arbor dengan melepaskan pemotong dan arbor. Karena
semua gerakan meja mempunyai penyetelan mikrometer, maka lubang dan
pemotongan yang lain dapat diberi jarak secara cepat.
Operasi pada umumnya dilakukan oleh ketam, gurdi, mesin pemotong
roda gigi, dan mesin peluas lubang dapat dilakukan pada mesin milling.
Mesin ini membuat penyelesaian dan lubang yang lebih baik sampai pada
batas ketelitian dengan jauh lebih baik daripada mesin sekrap. Pemotong
berat dapat diambil tanpa banyak merugikan pada penyelesaian atau
ketepatannya.
Mesin Frais (Milling machine) Merupakan salah satu mesin
konvensional yang mampu mengerjakan suatu benda kerja dalam permukaan
datar, sisi, tegak, miring, bahkan alur roda gigi. Mesin perkakas ini
mengerjakan atau menyelesaikan suatu benda kerja dengan menggunakan
pisau milling(cutter)
B. RUMUSAN MASALAHB
1. Apa definisi mesin frais?
1
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Mesin Frais?
8. Bagaimana proses peengefraisan berlangsung?
9. Bagaimana perhitungan yang terdapat pada proses pengefraisan?
C. TUJUAN
1. Mengetahui prinsip kerja mesin frais.
2. Mengetahui bagian bagian bagian mesin frais beserta fungsinya masingmasing.
3. Mengetahui jenis dan dan macam mesin frais.
D. MANFAAT
Mesin
frais
(Milling
machine) Merupakan
salah
satu
mesin
BAB II
PEMBAHASAN
baik pada dekade ini. Dengan berakhirnya perang dunia ke dua, banyak ide
tambahan pengembangan mesin servo yang dapatdigunakan di udara.
Beberapa ide dimana dalamwktu dekat menggabungkan antara teknologi
yang timbul dari digital komputer merubah control mesin tool sangat drastik.
Pengembangan secara rinci sangat maju pada setiap decade setelah perang
dunia ke dua.Pada tahun 1950, pembuatan numerical control(NC) telah
muncul.Pada tahun 1960 dan 1970, NC dikembangkan menjadi CNC,
penyimpanan data dan pemasukanmedia dikembangkan, computer processing
power dan kapasitas memori terus meningkat, dan mesin-mesin NC dan CNC
berangsur-angsurdirubah dari level perusahaan yang besar ke level
perusahaan yang medium (menengah).
Pengerjaan logam dalam dunia manufacturing ada beberapa macam,
mulai dari pengerjaan panas, pengerjaan dingin hingga pengerjaan logam
secara mekanis.Pengerjaan mekanis logam biasanya digunakan untuk
pengerjaan lanjutan maupun pengerjaan finishing, sehingga dalam pengerjaan
mekanis dikenal beberapa prinsip pengerjaan, salah satunya adalah
pengerjaan perataan permukaan dengan menggunakan mesin Frais atau biasa
juga disebut mesin Milling.
Mesin milling adalah mesin yang paling mampu melakukan banyak
tugas bila dibandingkan dengan mesin perkakas yang lain. Hal ini disebabkan
karena selain mampu memesin permukaan datar maupun berlekuk dengan
Penyelesaian dan ketelitian istimewa, juga berguna untuk menghaluskan atau
meratakan benda kerja sesuai dengan dimensi yang dikehendaki. Mesin
milling dapat menghasilkan permukaan bidang rata yang cukup halus, tetapi
proses ini membutuhkan pelumas berupa oli yang berguna untuk pelumas
milling. Proses milling adalah proses yang menghasilkan chips (beram).
Milling menghasilkan permukaan yang datar atau ber bentuk profil pada
ukuran yang ditentukan dan kehalusan atau kualitas permukaan yang
ditentukan.
Mesin
frais
(Milling
machine)
Merupakan
salah
satu
mesin
benda kerja menggunakan pisau atau pahat frais berputar pada poros utama
mesin dan benda kerja dihantarkan kepisau tersebut, baik dalam marah
Horizontal
3. Slotting cutter, Pisau ini hanya memilki gigi di bagian kelilingnya dan
pisau ini digunakanuntuk pemotongan celah dan alur pasak
4. Metal slitting saw, pisau ini memiliki gigi hanya di bagian keliling saja
atau memiliki gigi keduanya di bagian keliling dan sisi sisinya. Digunakan
untuk memotong kedalaman celah dan untuk memotong panjang dari
material. Ketipisan dari pisau bermacam -macam dari 1 mm 5 mm dan
ketipisan pada bagian tengah lebih tipis dari bagian tepinya. Hal ini untuk
mencegah pisau dari terjepit dicelah.
5. Frais ujung, Frais ujung berukuran dari berdiameter 4 mm sampai
diameter 40 mm.
6. Shell end mill, Kelopak frais ujung dibuat untuk disesuaikan dibor pendek
yang dipasang di poros. Kelopak frais ujung lebih murah untuk diganti
daripada frais ujung padat/solid.
7. Frais muka, Pisau ini dibuat untuk mengerjakan pemotongan berat dan
juga digunakan untuk menghasilkan permukaan yang datar. Ini lebih
akurat dari pada cylindrical slab mill/frais slab silindris. Frais muka
memiliki gigi di ujung muka dan kelilingnya. Panjang dari gigi di
kelilingnya selalu kurang dari separuh diameter dari pisaunya.
8. Tee-slot cutter Pisau ini digunakan untuk frais celah awal. Suatu celah atau
alur harus dibuat pada benda kerja sebelum pisau ini digunakan.
E. Pisau frais
Beberapa bentuk pisau frais sesuai dengan penggunaanya, antara lain:
1. Pisau Mantel (Helical Milling Cutter)
Pisau jenis ini dipakai pada mesin frais horizontal. Biasanya
digunakan untuk pemakanan permukaan kasar (Roughing) dan lebar.
Ukuran pisau jenis ini sangat bervariasi mulai ukuran kecil sampai
ukuran besar. Cutter ini biasanya dipakai untuk membuat alur pada bidang
datar atau pasak dan jenis pisau ini pada umumnya dipasang pada posisi
tegak (mesin frais vertikal), namun pada kondisi tertentu dapat juga
dipasang posisi horizontal yaitu langsung dipasang pada spindle mesin
frais.
10
Gambar 10.2 Pisau Frais Muka dan Sisi (Shell Endmill Cutter)
8. Pisau Frais Gergaji (Slitting Saw)
Pisau frais jenis ini digunakan untuk memotong atau membelah benda
kerja. Selain itu, juga dapat digunakan untuk membuat alur yang memiliki
ukuran lebarkecil.
11
mesin millingyang
bertugas
untuk
bagian
dari
memegang
dan
13
Bahan
HSS
Karbon
HSS
Stelit
Super
Alumunium
83 66
Kuningan
13 26
24 58
14 24
50 64
44 64
116 200
Perunggu
10 20
21 44
10 16
34 54
34 50
64 142
Besi Tuang
10 14
10 16
26 42
16 24
42 64
Besi Tempa
12 16
16 26
24 34
30 44
84 108
Baja Karbon
10 15
10 16
20 30
20 30
50 64
Lunak
10 14
24 34
14 24
14 20
94 164
38 50
84 124
Sedang
20 30
Tinggi
16 26
332 664
10 16
Tabel 01 Harga Kecepatan Potong
Pemakanan juga menentukan hasil pengefraisan. Pemakanan maksudnya
adalah besarnya pergeseran benda kerja dalam satu putaran pisau frais.
Pemakanan mempengaruhi gerakan bram terlepas dari benda. Faktor dalamnya
pemotongan dan tebalnya bram juga menentukan proses pemotongan.
Besarnya pemakanan di hitung dengan rumus :
14
Tabel 02 Harga Pemakanan Menurut Jenis Bahan dan Pisau Frais (per mata
potong mm)
Jenis
Frais
Sedang
Besi
Campuran Tuang
Muka
0,55
0,55
0,45
0,23
0,20
0,18
0,33
Spiral
0,43
0,43
0,35
0,18
0,15
0,13
0,25
dan 0,33
0,33
0,28
0,15
0,13
0,10
0,20
0,28
0,28
0,23
0,13
0,10
0,10
0,15
0,15
0,15
0,13
0,07
0,07
0,05
0,10
0,15
0,13
0,10
0,07
0,05
0,05
0,07
Sisi
Muka
Jari
Bentuk
Gergaji
15
menjadi :
Langkah Kerja:
Mengitung T terlebih dahulu setelah diketahui diatas dengan cara:
Diket : DL = 70 mm, Z = 15, M = 4.5, T = 9 mm, N = 40
Ditanya : n = ?
Jawab:
n=
N
Z
40
=2
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam pengoperasian mesin frais/milling kita dapat membuat beberapa
benda yang sesuai dengan kebutuhan, dikarenakan pada meja mesin frais dapat
16
yang
mendukung.sehingga
dapat
membuat
sebuah
universitas
berkembang .
DAFTAR PUSTAKA
1. Agung, Mario. 2004. Perancangan Fixture untuk Mesin EDM Wire Cutting.
Surabaya: Institute Technologi Sepuluh Nopember Surabaya.
2. Tohari, M. Khamim. 2007. Perancangan Press Tool dan Fixture Komponen
Bearing Case. Gresik: PT Agrindo Gresik.
3. Alamsyah, Deny. 2004. Simulation Design of CNC Milling Machining Process
for Emco VMC 200 Machine. Surabaya: Institute Technologi Sepuluh
Nopember Surabaya.
17
4. Kiswanto,
Gandjar.
2011. Optimasi
Proses
Permesinan
Milling
3-
axis, <URL:http://www.milling@google.
5.
18