Okay langsung saja pemabahsan tentang Prinsip kerja dan proses kerja mesin freis tersaji
di bawah ini.
Mesin Freis
Proses freis adalah jenis mesin perkakas yang mempunyai keistimewaan tersendiri karena
mesin freis salah satu jenis mesin yang dapat melakukan berbagai macam bentuk pada benda
kerja.
Prinsip kerja mesin freis adalah gerak potong dilakukan oleh pahat yang berasal dari
putaran spindel dan gerak makan oleh benda kerja yang berasal dari gerakan meja kerja
secara translasi sebagai pembawa benda kerja.
Pada mesin freis terdapat dua jenis pemakanan yaitu :
Up milling
Down milling
Pahat Up milling
Pahat Up milling
Arah gerak potong yang dilakukan pahat berlawanan arah dengan arah gerak makan yang
dilakukan oleh benda kerja.Tiap gigi dari pahat freis memotong dengan arah keluar mulai
dari permukaan yang dikehendaki sampai permukaan benda kerja.Pada pengefreisan ini
pemotongan diawali dengan geram yang tipis. Metoda ini dipakai pada semua mesin freis.
1. sebelum memotong gigi tersebut akan bergesekan dengan permukaan benda kerja,
sehingga mengakibatkan tumpul
2. karena gerak makan dan gerak potong berlawanan arah maka tekanan potongnya menjadi
besar dan perlu dipegang kuat
3. penghasilan geram lebih banyak
4. pahat jadi lebih cepat rusak
5. hasil pemotongan kurang halus
6. daya diperlukan lebih besar
Arah gerak potong yang dilakukan pahat searah dengan gerak makan yang dilakukan benda
kerja.Tiap pahat freis memotong dengan arah kedalam mulai dari permukaan benda kerja
hinga permukaan yang diinginkan.Gerak potong cenderung untuk menarik benda kerja ke
dalam pahat freis.Karena hal tersebut, maka hanya mesin yang mempunyai alat pengatur
keregangan yang dapat memakai metoda pemotongan ini.
1.Tepi pahat potong tidak hanya melakukan tekanan ke bawah benda kerja, tetaapi juga
cenderung untuk menarik benda kerja dengan suatu gaya akibat gerak mendaakinya pahat
2. Proses pemakanan lebih lama
mesin milling
1.1 End Mill Cutter Merupakan cutter dengan sisi potong pada ujung muka dan
pada sisi spiralnya, End Mill dibuat dari diameter 0.5 50 mm dengan tipe
tangkai yang bermacam macam, ada yang bertangkai lurus dan ada yang
konus.
1.2 Shell End Mill Cutt erCutter type ini memiliki lubang berpasak pada bagian
tengah cutter yang berfungsi untuk pemasangan pada arbor, dibuat dengan
diameter antara 30 200 mm. Pada cutter ini terdapat sisi potong pada ujung
muka dan pada sisi spiralnya.
2. Cutter side cutting
2.1 Plain Mill CutterCutter ini digunakan untuk pengefraisan horisontal dari
permukaan yang datar. Memiliki bentuk hampir sama dengan SEMC tetapi cutter
ini hanya memiliki sisi potong spiral pada bagian meingkarnya, dan memiliki
lubang berpasak untuk pemasangan pada arbor.
2.2 Disk Cutter
Cutter ini memiliki bentuk pipih dan dapat digunakan pada pembuatan slot
maupun slitting, sisi potong dari cutter jenis ini ada yang rata, dan ada juga yang
zig-zag.
3. Cutter profil
3.1 Dove Tail CutterDove Tail Cutter digunakan untuk menghasilkan profil dove
tail (ekor burung) pada benda kerja. Sisi potongnya berbentuk sudut 45o,60o
atau 90o
Alat potong yang digunakan untuk membuat ulir dalam / luar pada benda kerja.
Ukurannya ada yang metric (mm) ada yang Whitworth (inchi)
4. Alat potong boring
Alat potong yang digunakan untuk memperbesar lubang, atau membuat lubang
khusus yang tidak bisa dikerjakan dengan Twist Drill ataupun Reamer.
Type Pemakanan
Type Pemakanan
Conventional Milling (Up-cut)
1. Beban minimum ke maximum
2. Hasil permukaan kurang baik sebab pada beban max. akan terjadi hentakan.
3. Umur pakai cutter kurang lama karena terdapat
gesekan sisi potong sebelum menyayat.
4. Benda Kerja harus terpegang kuat supaya tidak
terangkat.
5. Bisa dipakai untuk semua jenis mesin.
Type Pemakanan
Type Pemakanan
Climbing Milling (down-cut)
1. Beban maximum ke minimum
2. Tidak ada hentakan sehingga hasil permukaan halus
3. Benda kerja aman / tidak terangkat
4. Dapat untuk mengerjakan benda-benda yang tipis
5. Mesin yang dipakai harus kokoh & tidak kocak
Kecepatan Putar
Kecepatan Potong / Cutting Speed
Besarnya Cs. Dipengaruhi oleh :
1. Material alat potong / ketajaman
2. Material Benda Kerja
3. Kedalaman pemakanan
4. Pencekaman Benda Kerja
5. Jenis pengerjaan
6. Kondisi Mesin
Pencekaman Benda Kerja
Vice / Tanggem
Rotary table
Fixture Chuck
Clamp + Bolt & Nut
Dividing Head
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat memulai dan mengoperasikan mesin
milling :
Pakailah kacamata pengaman !
Jangan tinggalkan spanner di drawbar !
relatif lebih kecil jika dibandingkan dengan planer. Gerak potang pada mesin shaper
dilakukan oleh pahat yang melekat pada ram, sedangkan gerak makan dilakukan oleh benda
kerja (meja).
b. Planer
Planer adalah mesin yang digunakan untuk memproduksi benda yang besar dan berat.
Gerak potong dilakukan oleh benda kerja, sedangkan gerak makan dilakukan oleh pahat.
3. Mesin Gurdi (Drilling Machine)
Pada mesin Gurdi pahat potong yang digunakan berupa twist drill yang terdiri dari dua
atau lebih pahat potong tunggal, sehingga dikelompokkan sebagai pahat bermata potong
banyak. Gerakan memotong dan memahat dilakukan oleh pahat.
4. Mesin Freis (Milling Machine)
Pada proses Freis, prinsip dasar yang digunakan adalah terlepasnya logam (geram) oleh
gerakan pahat yang berputar. Mesin ini dapat melakukan pekerjaan seperti memotong,
membuat roda gigi, menghaluskan permukaan, dan lain-lain. Prinsip kerja dari proses
milling adalah pemotongan benda kerja dengan menggunakan pahat bermata majemuk yang
dapat menghasilkan sejumlah geram. Benda kerja diletakkan di meja kerja kemudian,
dipasang pahat potong dan disetel kedalaman potongnya. Setelah itu, benda kerja
didekatkan ke pahat potong dengan pompa berulir, untuk melakukan gerak memakan
sampai dihasilkan benda kerja yang diinginkan.
5. Mesin Gerinda (Grinding Machine)
Prinsip kerja dari menggerinda adalah menggosok, menghaluskan dengan gesekan atau
mengasah, biasanya proses grinding digunakan untuk proses finishing pada proses
pengecoran. Mesin gerinda dibedakan menjadi beberapa macam antara lain:
a. Face Grinding jenis serut (reciprocating table), biasanya digunakan untuk design
sindle vertikal, untuk roda gigi, dan untuk pengerjaan permukaan datar.
b. Face Grinding jenis meja kerja putar (rotating table) yang digunakn untuk
pengerjaan luar seperti memperbaiki cxetkan dan permukaan panjang.
c. Gerinda silindris ( Cylindrical Grinding ) gerinda ini digunakan untuk mengerinda
permukaan silindris, meskipun demikian pekerjaan tirus yang sederhana dapat juga
dikerjakan. Gerakan silindris dapat dikelompokkan menurut metode penyangga meja kerja,
yaitu gerinda dengan pusat dan gerinda tanpa pusat.
6. Gergaji (Sawing)
Mesin gergaji adalah suatu mesin yang sangat sederhana dan banyak digunakan untuk
memotong logam atau non logam.
7. Mesin pembesar lubang (Broaching)
Proses Broaching pada dasarnya hampir sama dengan proses gergaji, hanya berbeda pada
bentuk pahat potongnya. Jika pada mesin gergaji pemakan atau pemotong benda kerja oleh
satu sisi pahat, tetapi pada mesin broaching pada keseluruhan dari sisi pahat potong.
Prinsip Kerja Mesin Milling dan Turning
Menurut (kalpakjan,2005) proses permesinan yang akan digunakan dalam modul II kali ini,
lebih banyak mengenai mesin miling dan mesin turning. Berikut ini merupakan prinsip kerja
dari kedua mesin tersebut
* Prinsip Kerja Mesin Milling
Tenaga untuk pemotongan berasal dari energi listrik yang diubah menjadi gerak utama oleh
sebuah motor listrik, selanjutnya gerakan utama tersebut akan diteruskan melalui suatu
transmisi untuk menghasilkan gerakan putar pada spindel mesin milling.
Spindel mesin milling adalah bagian dari sistem utama mesin milling yang bertugas untuk
memegang dan memutar cutter hingga menghasilkan putaran atau gerakan
pemotongan.Gerakan pemotongan pada cutter jika dikenakan pada benda kerja yang telah
dicekam maka akan terjadi gesekan/tabrakan sehingga akan menghasilkan pemotongan
pada bagian benda kerja, hal ini dapat terjadi karena material penyusun cutter mempunyai
kekerasan diatas kekerasan benda kerja.
* Prinsip Kerja Mesin Turning
Menurut (kalpakjan,2005) mesin ini mempunyai gerak utama berputar dan berfungsi
sebagai pengubah bentuk dan ukuran benda kerja dengan cara menyayat benda tersebut
dengan suatu penyayat. Posisi benda kerja berputar sesuai dengan sumbu mesin dan pahat
diam, bergerak ke kanan, ke kiri searah dengan sumbu mesin menyayat benda kerja.
Mesin bubut mendapatkan dayanya pada kepala tetap melalui sabuk V banyak dari motor
yang dipasang dibawah dari pengendali pada ssisi kepala tetap salah satu dari 27 kecepatan,
yang diatur dalam kemajuan geometris yang logis, dapat diperoleh. Dilengkapi dengan
pencekam dan rem listrik untuk start, menghentikan atau menyentakkan benda kerja.
Ekor tetap dari pembubut dapat disetel sepanjang bangku untuk menampung panjang stok
yang berbeda. Dilengkapi dengan pusat yang dikeraskan, yang dapat digerakkan masuk dan
keluar oleh penyetel roda dan dengan ulir pengencang di dasarnya yang digunakan untuk
menyetel penyebarisan pusatnya dan pembubutan tirus. Sekrup pengarah terletak agak
dibawah dan sejajar terhadap jalur bangku, memanjang dari kepala tetap sedemikian rupa
sehingga dapat diputar balik dan dihubungkan atau dilepas dari kereta luncur selama
operasi pemotongan. Ulir pengarah hanya untuk pemotongan ulir saja dan harus dipisahkan
kalau tidak dipakai untuk mempertahankan ketepatannya. Tepat dibawah ulir pengarah
terdapat batang hantaran.
Rakitan kereta luncur mencakup peletakan majemuk, sadel, pahat dan apron. Karena
mendukung dan memandu pahat potong maka harus kaku dan dikonstruksi dengan
ketepatan tinggi. Tersedia dua hantaran tangan untuk memandu pada gerakan arah
menyilang. Engkol tangan yang atas mengendalikan peletakan majemuk, dank arena
peletakannya dilengkapi denga busur derajat penyetel putaran, maka dapat ditempatkan
dalam berbagai kedudukan sudut untuk membuat tirus pendek. Roda tangan kedua
digunakan untuk menggerakkan kereta luncur disepanjang landasan, biasanya untuk
menarik kembali keduduka semula setelah ulir pengarah membawa sepanjang pemotongan.
Bagian dari kereta luncur yang menjulur di depan dari pembubut disebut apron. Pada
permukaan apron dipasangkan berbagai roda dan tuas kendali.
Jenis Jenis Mesin Milling dan Turning
Mesin miling dan turning, dapat terbagi menjadi beberapa jenis atau macam proses. Jenisjenis dari proses milling dan turning antaralain dapat dijelaskan sebagai berikut.
* Jenis-jenis Mesin Miling
Ada 4 tipe dari mesin milling secara umum, yaitu :
1. Knee and column
Terdiri atas 2 bagian yaitu vertical spindle dimana benda kerja berputar pada meja
horizontal dan horisontal spindel yang kedudukan spindelnya terpasang mendatar pada
kepala mesin.
Spindle Head adalah bagian dari mesin miling yang berfungsi sebagai tempat untuk
memasang tool holder (arbor) dan memutar cutter untuk menyayat benda kerja.
2. Bed type
Digunakan untuk mengisi kebutuhan pengerjaan benda kerja yang berat dan besar ( 90900 kg). Bed type memiliki ciri-ciri antaralain tanpa sandle sehingga gerak meja hanya
horizontal, spindle carrier dapat digerakkan naik turun, cutter dapat dilepas dan dipasang
dengan menyetel spacer.
3. Planer type
Memiliki prinsip kerja yaitu pahat potongan tidak diam, berputar dan bermata potong
banyak
Digunakan untuk mengerjakan benda kerja yang besar dan berat.
4. Special type
Special type sendiri terbagi atas 2 macam yaitu climb milling atau down milling
dengan prinsip kerja yaitu pada permukaan datar, pahat potong bergerak ke bawah
menembus material benda kerja, sehingga dimulai dengan pemotongan yang besar dan
diakhiri pada ketebalan geram nol. Sedangkan pada suatu pahat vertikal gaya putaran pahat
seakan-akan mendorong benda kerja ke arah gerak meja.
* Jenis-jenis Mesin Turning
Secara garis besarnya, maka mesin turning dapat diklasifikasikan menjadi 5 macam,
yaitu : Engine Lathe, Relieving Lathe, Facing Lathe (Vertikal Boring dan Turning
Machines), Turret Lathe, Automatic Lathe.
Masing-masing jenis mesin tersebut mempunyai guna dan tujuan tertentu, misalnya untuk
engine lathe, ditujukan untuk mengerjakan pekerjaan yang bersifat produksi kecil (job
order), sedangkan untuk produksi yang tinggi memakai automatic lathe. Engine lathe
merupakan turning konvensional sedangkan automatic lathe sudah terotomasi.
(www.geocities.com/hari_seputro/mesin_cnc)
Terdapat beberapa jenis mesin frais. Berdasarkan spindelnya mesin frais dibedakan atas:
1. Mesin frais vertikal
Mesin ini adalah terutama sebuah mesin ruang perkakas yang di konstruksi untuk pekerjaan
yang sangat teliti.Penampilannya mirip dengan mesin frais jenis datar.Perbedaan adalah
bahwa meja kerjanya dilengkapi gerak ke empat yang memungkinkan meja untuk berputar
horizontal.
2. Mesin frais Horizontal
Ada bermacam-macam pisau pada mesin frais. Berikut ini jenis pisau frais adalah:
1. Pisau silindris, pisau ini digunakan untuk menghasilkan permukaan horizontal dan dapat
mengerjakan permukaan yang lebar dan pekerjaan berat.
2. Pisau muka dan sisi, pisau ini memiliki gigi potong di kedua sisinya. Digunakan untuk
menghasilkan celah dan ketika digunakan dalam pemasangan untuk menghasilkan
permukaan rata, kotak, hexagonal, dll. Untuk ukuran yang besar, gigi dibuat terpisah dan
dimasukkan ke dalam badan pisau. Keuntungan ini memungkinkan cutter dapat dicabut dan
dipasang jika mengalami kerusakan.
3. Slotting cutter, Pisau ini hanya memilki gigi di bagian kelilingnya dan pisau ini
digunakanuntuk pemotongan celah dan alur pasak
4. Metal slitting saw, pisau ini memiliki gigi hanya di bagian keliling saja atau memiliki gigi
keduanya di bagian keliling dan sisi sisinya. Digunakan untuk memotong kedalaman celah
dan untuk memotong panjang dari material. Ketipisan dari pisau bermacam -macam dari 1
mm 5 mm dan ketipisan pada bagian tengah lebih tipis dari bagian tepinya. Hal ini untuk
mencegah pisau dari terjepit dicelah.
5. Frais ujung, Frais ujung berukuran dari berdiameter 4 mm sampai diameter 40 mm.
6. Shell end mill, Kelopak frais ujung dibuat untuk disesuaikan dibor pendek yang dipasang
di poros. Kelopak frais ujung lebih murah untuk diganti daripada frais ujung padat/solid.
7. Frais muka, Pisau ini dibuat untuk mengerjakan pemotongan berat dan juga digunakan
untuk menghasilkan permukaan yang datar. Ini lebih akurat daripada cylindrical slab
mill/frais slab silindris. Frais muka memiliki gigi di ujung muka dan kelilingnya. Panjang dari
gigi di kelilingnya selalu kurang dari separuh diameter dari pisaunya.
8. Tee-slot cutter Pisau ini digunakan untuk frais celah awal. Suatu celah atau alur harus
dibuat pada benda kerja sebelum pisau ini digunakan.
partikel bahan. Untuk itu yang namanya grinding adalah proses pemecahan atau
penggilingan.
5.
Tingkat kekerasan bahan olahan (tekstur bahan), dalam hal ini yang digunakan
istilah : tekstur lembut, tekstur sedang dan tekstur keras.
2. Tingkat frioble bahan (tingkat kemudahan pecah) dari bahan olahan. Kondisi
bahan dilihat dari stuktur pembentuk (stuktur kristal) bahan.
3. Tingkat kandungan serat dan golongan serat dalam bahan, kondisi ini
ditunjukan dengan golongan serat dalam bahan misalnya seratnya mudah
sobek, seratnya mudah patah/putus atau seratnya kenyal.
4. Kadar cairan bahan
Pemecah kasar.
Pemecah kasar pada umumnya bahan olahan untuk di pecah langsung dari alam
mengambil langsung dari alam.
2. Pemecah menengah
Pemecah menengah pada umumnya bahan olahan untuk di pecah berasal dari
hasil olahan pemecah kasar.
Sistem ini cocok untuk pakan tepung khususnya ayam petelur dan
memungkinkan mengatur komposisi ukuran partikel hasil grinding sehingga tidak
semua ukuran partikel akhir menjadi seragam menyebabkan tampilan pakan
lebih menarik misalnya ukuran jagung yang lebih besar sehingga terlihat lebih
kuning. Pada sistem post grinding, hasil mixing akan disalurkan ke hammer mill
untuk proses grinding yang kedua kalinya.
Dengan cara ini akan diperoleh hasil pakan yang sangat halus dan kualitas pellet
yang jauh lebih baik. Sistem post grinding cocok untuk feedmill dimana
persentase pakan pellet atau butiran sangat dominan.
Mengingat beban mesin dan getaran yang ditimbulkan, proses grinding
dilakukan di lantai satu. Peran grinding sangat penting karena hampir 75 %
komponen bahan baku yang digunakan harus menjalani proses grinding
sebelumnya. Feedmill berkapasitas mulai 20 tph sebaiknya mempunyai minimal
2 unit hammermill yang bisa dioperasikan sekaligus atau sebagai cadangan
apabila salah satu mesin sedang menjalani perbaikan atau perawatan. Proses
grinding berkaitan dengan ukuran partikel bahan karena ukuran partikel yang
bisa dihasilkan sangat dipengaruhi oleh ukuran diameter saringan yang
digunakan dan kecepatan putaran pisau.
Diameter saringan 3 mm pada kecepatan putaran tinggi cukup untuk
menghasilkan partikel-partikel berdiameter < 2 mm yang sudah cukup halus
untuk menjaga kualitas pellet. Ukuran diameter saringan yang lebih besar
digunakan untuk bahan yang sedikit kekasaran bentuknya masih diperlukan
B.
Apapun itu dan apa masalahnya, langkah awal untuk bisa mengatasi kerusakan
lingkungan akibat limbah dengan cara Reduce dalam arti mengurangi atau
mereduksi limbah yang di keluarkan akibat sebuah proses produksi.
Prinsip reduksi ini memberikan tujuan dan manfaat besar dalam upaya:
1. Pemecah kasar.
Pemecah kasar pada umumnya bahan olahan untuk di pecah langsung dari alam
mengambil langsung dari alam.
Untuk pemecah kasar meliputi :
2. Sistem Dodge dgn ciri-ciri titik engsel di bawah, bagian atas bergerak mundur maju.
Animasi cara kerja pemecah rahang sistem blake >> klik kiri 2 kali agar bisa gerak.
Animasi pemecah rahang lebih detail silahkan klik ini SISTEM BLAKE
Detail cara kerja pemecah rahang silahkan klik PIM terdepan dalam pilihan
Animasi cara kerja pemecah rahang / Cone crusher >> klik kiri 2 kali agar bisa gerak.
Pada waktu pemecah kerucut ini bekerja, ujung sumbu ata kerucut berfungsi sebagai engsel,
sedangkan ujung bagian bawah berkeliling hingga gerakan kerucut berayun mengelilingi
bagian bawah dalam selubung yang tetap. Akibat ayunan kerucut ini jark antara kerucut
dengan selubung berubah-ubah. Pada waktu ruang itu sedang mengecil terjadi pemecahab
dan pada waktu ruang membesar bahan olhan yang sudah di giling akan turun. Pekerjaan ini
berlangsung sepanjang keliling kerucut dan terus-menerus.
Konstruksi sebuah pemecah kerucut yang diputarkan dengan perantaraan sebuah rod sabuk
dengan roda gigi konis (roda gigi tirus). Dalam pesawat ini sumbu utam bagian bawah
dimasukkan kedalam uatu tabung eksenterik. Bila tabung tersebut di putar makanya
sumbunya akan berayun.
Kadang-kadang bidang penekan kerucut dan tabung kerucut membentuk rusuk-rusuk dan bias
diganti bilamana sudah tipis atau aus.
Detail cara kerja pemecah kerucut silahkan klik PIM terdepan dalam pilihan
2. Pemecah menengah
Pemecah menengah pada umumnya bahan olahan untuk di pecah berasal dr hasil olahan
pemecah kasar.
Untuk pemecah menengah meliputi :
a. Pemecah putar
Cara pengerjaan pemecahan pd pemecah putar berdasarkan tekanan dan gesekan. Bahan
olahan dilewatkan diantara dua buah roda yg berputar dgn arah yg berlawanan. Biasanya
pemasangan salah satu dari kedua roda itu tetap, sedangkan yg satun yalagi dpt bergerak
maju mundur karena ditahan oleh pegas sekerup baja.
Bila kecepatan putar kedua roda itu sama, maka bahan olahan hanya dilinyak atau
dipecahkan. Sedangkan bila kecepatan putar kedua roda itu tdk sama, bahan olahan selain
dipecahkan juga dipuntir. Penggunaan pegas ulir ialah untuk menjaga supaya roda putar dpt
kembali, bilamana sewaktu-waktu mundur atau merenggang dari roda putar yg lain. Hal ini
dpt terjadi bilamana ada bahan olahan yg keras dan tdk dpt dipecahkan masuk diantara kedua
roda putar. Sehingga tdk terjadi kerusakan pd bagian-bagian mesin pemecah tsb.
Roda putar biasanya dibuat dari besi tuang yg dikeraskan atau keliling dari roda itu dilapisa
dgn ban baja yg dikeraskan.Bila ini sudah tipis atau rusak ban dpt ditukar atau diganti.
Gambar di bawah ini, menunjukkan sebuah pemecah putar yg hanya terdiri dari dua roda
putar. Biasanya pemecahan dari mesin semacam ini tdk dpt mencapai hasil yg diinginkan bila
penggilingan hanya satu kali,sehingga pemecahan dikerjakan berkali-kali.
Mesin yg bertingkat lebih dari satu mempunyai beberapa pasang cakram (keping). Cara
bekerjanya adalah sbg berikut: Bahan olahan masuk dari pasangan keping kesatu kemudian
diteruskan ke pasangan keping kedua dan seterusnya sehingga hasil akhir mencapai ukuran
butir-butir yg diinginkan.
Kedua keping itu dpt mengatur jarak sendiri. Jadi bila ada bahan olahan yg keras dan tak dpt
dipecahkan masuk diantara kedua keping itu atau salah satu pasangan dari keping, maka
keping satu akan mundur sehingga jarak antara pasangan keping itu akan melebar. Bilamana
bahan olahan yg keras tadi lewat, maka jarak keping-keping itu akan kembali spt semula. Hal
ini dilakukan untuk menghindari kerusakankeping diameter 6 14 inch
sedang tidak menggiling (berhenti) pelat pemecaha dapat dibuka kemudian kisi dapat
dibersihkan.
Kebaikan alat pemecah ini ialah ukuran butir hasil gilingannya rata. Pesawat semacam ini
banyak dipakai untuk memecah arang batu, rumah tiram, pupuk buatan dan sebagainya.
Animasi cara kerja pemecah palu >> klik kiri 2 kali agar bisa gerak.
c. Desintegrator / Dismembrator
Alat ini disebut disintegrator karena alat dapat mendesintegrasi/ merobek bahan-bahan
berserat yang tidak terlalu keras.
Desintegrator mempunyai dua keping tersebut dipasang pisau atau pasak tumpul dalam
lingkaran yang sepusat dan bergerak berlawananan sehingga masing-masing pisau bergerak
dan bergesekan.
Prinsip: pukulan dan robekan/ gesekkan(dengan gaya sentrifugal)
Cara kerja: bahan masuk diantara dua rangkaian keping pisau/ pasak tumpul dalam lingkaran
yang sepusat dan bergerak berlawanan sehingga masing-masing pisau bergerak dan
bergesekkan merobek bahan.
Kelebihan: kerjanya kontinyu, cepat, jaraknya bisa diatur
Kekurangan: hasilnya tidak rata, jika ada bahan keras masuk alat harus diberhentikan
Ada juga desintegrator yang salah satu kepingnya diam tidak bergerak, sedang yang satu lagi
tetap berputar. Desintegrator jenis ini disebut dismembrator.
Desintegrator dan dismembrator banyak digunakan untuk memperkecil bahan yang agak
lunak dan mudah hancur seperti kopra, lapuk tumbuhan, batu bara, batu kapur dan bahanbahan yang berserat.
Ketentuan pada mesin desintegrator:
Garis tengah
Jumlah lingkaran
lingkaran berpasak yang berpasak
yang terluar
Kapasitas(kg/jam)
45
2000
1500
75
1250
3000
105
750
6000
120
550
8000
Gbr Dismembrator
Gbr Desintegrator
3. Penggiling
a. Penggiling Fuller
Dalam penggiling pusingan ini sebuah peluru atau lebih yang bergerak bebas dalam rumahrumah atau lintasan giling akan bergerak berkeliling dalam sebuah lintasan akibat pergerakan
dari tangan-tangan yang diputarkan oleh suatu sumbu. Bila tangan-tangan ini berputar
semakin cepat, maka semakin besar pula gaya sentrifugal yang terjadi pada peluru terhadap
lintasan gilingnya. Biasanya hasil giling dari penggiling semacam ini sangat halus, sehingga
pengeluaran hasil gilingnya ditiup oleh udara dari lintasan giling dan ditangkap oleh sebuah
penampung. Penggiling ini sering dipakai untuk membuat arang bubuk dan semen.
b. Penggiling Raymond
Pada penggiling Raymond terdapat tiga sampai enam buah sumbu yang digantungkan
berengsel pada tangan-tangan. Pada ujung-ujung sumbu itu dipasang roda-roda penggiling.
Bila poros utama berputar, maka tangan akam membawa tanga-tangan yang menggantung itu
akan berputar berkeliling. Roda-roda penggiling akan menekan pada cincin penggiling atau
lintasan giling hingga bahan giling akan digilas sampai halus.
Pemasukan bahan giling diatur dengan menggunakan sebuah roda sudu yang berputar dengan
kecepatan yang tetap.
Dibagian bawah roda penggiling dipasang sudu-sudu atau kipas-kipas angin yang turut
berputar bila sumbu utama berputar. Sudu-sudu ini akan menghembus keatas hingga bahan
giling yang sudah halus akan tertiup dan ditangkap, kemudian dipisahkan oleh sebuah
pemisah zat yang disebut pesawat topan.
Sebagai pengganti sudu-sudu atau kipas angin, kadang-kadang dipakai juga sebuah balingbaling. Penggunaan baling-baling ini selain untuk meniup bahan giling yang sudah halus,
juga untuk menjaga bilamana ada bahan giling yang jatuh ke bawah ruang giling. Oleh sebab
itu bahan giling itu akan kembali diantara roda penggiling dan lintasan giling.
Penggiling Raymond sering dipakai untuk menggiling fosfat, batu kapur, arang bubuk, dan
sebagainya pada mesin dengan ukuran sedang, kapasitas giling sampai kira-kira 5000 kg
arang batu tiap jam dengan ukuran butir yang dihasilkan kira-kira 0,07 mm.
Penggiling peluru biasanya dipakai untuk menggiling tanah liat, tepung Thomas, tulang,
arang kayu, bahan cat, pelapis kaca, email, kwarsa, dan sebagainya. Ukuran butir bahan
giling diantara 20-50 mm, dan ukuran butir hasil giling kira-kira 0,25 mm.
Ketentuan-ketentuan penggilingan basah untuk menggiling peluru dan pipa penggiling
tercantum dalam daftar dibawah ini.
Ketentuan penggilingan basah untuk penggiling peluru.
Daftar 3.1
Garis tengah teromol Panjang teromol
(cm)
(cm)
Kecepatan
(putar/menit)
Kapasitas menggiling
(ton/jam)
250500
2525
3060
200250
100125
150400500
8003535
35816
431100017000
32000
Kapasitas
(ton/jam)
Jumlah berat
peluru-peluru
(kg)
Penggiling buhrstone dapat bekerja terus menerus dan banyak dipakai untuk menggiling
rempah-rempah, pigmen, dll.
Penggiling Ultra
Gbr. Micronizer
C. Pengoperasian Peralatan Grinding dan Sizing
Sesudah di tentukan persiapan bahan yang akan di olah sesuai dengan karakteristik alat dan
produk yang diharapkan maka masuk pada proses operasional peralatan grinding dan sizing.
Berikut ini contoh Standard Operasional prosedur untuk penggunaan Alat Hammer Mill :
1. Hammer mill harus ditangani minimal dua orang dan harus menggunakan pelindung mata
dan telinga sebaiknya juga menggunakan masker pelindung dari debu. Operator harus
melapor kpd pimpinan jika akan menggunakan hammer mill.
2. Sebelum digunakan, periksa oli dan pendingin pada motor diesel, periksa secara visual
semua bagian tetap terikat kuat pada kerangka dan sabuk juga kencang/tegang.
3. Bawa peralatan jauh dari saluran udara masuk. Mengatur kastor dengan chocks roda. Ingat
bahwa mill akan bergerak sedikit pada kastor ketika dijalankan.
4. Ikat kantong penampung ke tabung output dan tutuplah bagian input atas dengan tas lain
untuk meminimalkan kerugian dari bahan yang halus. Gunakan tas pakan jala anyaman
sebagai tas penampung.
5. Hubungkan Listrik dan jalankan motor. Throttle harus tetap dalam posisi terbuka.
6. Lepaskan baterai ketika peralatan bergerak dan pastikan kabel baterai tidak rusak.
7. Dengan hati-hati masukkan umpan ukuran tangan penuh bahan ke dalam hopper. Semua
bahan harus kering, bahan yang lembab akan menyumbat penyaring.
8. Jauhkan jari dan lengan jauh dari hopper.
9. Memasukkan umpan hanya pada kecepatan yg alat dapat memproses material.
10. Jika mesin tampaknya tidak dapat beroperasi seperti biasanya, matikan mesin dan
laporkan masalah itu kepada pemimpin proyek.
11. Seorang pekerja harus memonitor isi dari tas penampung bahwa material tertampung ke
dalamnya. Ketika mengetahui bahwa tas akan penuh dengan material, Dia harus memberitahu
operator yang memasukkan umpan untuk berhenti. Operator di saluran output segera
mengganti tas yang penuh dan mengganti dg mengikat tas baru, lalu menginformasikan
operator lain bahwa dia dapat melanjutkan memberi umpan. Saat mengganti tas, cobalah
untuk menjaga hilangnya bahan halus seminimum mungkin.
12. Setelah menyelesaikan sesi pekerjaan, matikan motor, membersihkan tempat kerja,
mendinginkan motor dan membawa roll mill kembali ke lokasi penyimpanan.
13. Masukkan lama penggunaan pada kertas log peralatan.
14. Olesi semua alat kelengkapan dengan pelumas, periksa tingkat elektrolit baterai, mengisi
ulang baterai dengan pengisi daya menetes, dan menerapkan dressing sabuk sesuai
kebutuhan.
D. Pengendalian Pengoperasian Peralatan Grinding dan Sizing
Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk menggunakan Rolling Mill adalah sebagai
berikut.
1. Deskripsi Proses Umum, Peralatan ini harus digunakan dengan adanya 2 orang keduanya
harus sudah dilatih dengan baik pada bagian tertentu dari peralatan. Peralatan ini mengurangi
ketebalan spesimen logam dengan melewatkan spesimen di antara dua gulungan; tekanan
diterapkan pada spesimen, sehingga mengurangi ketebalannya. Semua pekerjaan yang
diuraikan dalam SOP ini harus dijalankan.
2. Bahaya Rolling Mill / Kelas Bahaya Risiko utama dari peralatan ini adalah daerah penjepit
diantara gulungan.
3. Alat Pelindung Diri (APD), Peralatan ini HARUS digunakan oleh 2 orang yang telah
terlatih untuk menggunakan Rolling Mill. Sebelum menggunakan rolling mill, pastikan
bahwa Anda setidaknya telah memenuhi persyaratan pelindung sebagai berikut: (a) Perisai
wajah, (b) Closed-toe sepatu dengan kaus kaki, (c) Celana panjang (tidak ada celana
pendek!), (d) Jas lab., (e) Tidak ada bagian yg lepas dari pakaian, kemeja lengan panjang
harus digulung, (f) Rambut panjang harus diikat ke belakang, (g) Dorong Bar, dan
TongSebelum melanjutkan, Anda harus telah membaca dan akrab dengan cara pengoperasian
yang aman dari Rolling Mill.
4. Rekayasa / Ventilasi Kontrol, Tidak berlaku untuk peralatan ini.
5. Prosedur Penanganan Khusus dan Persyaratan Penyimpanan, Pastikan saat memasukkan
spesimen ke dalam rol, Anda menggunakan bar push (yang harus 50% lebih tebal dari
spesimen yang digulung) dan Tidak dengan Tangan Anda. Ketika mengambil spesimen dari
rol gunakan penjepit dan Tidak dengan Tangan Anda.
KESELAMATAN KERJA
(1) Proses grinding menghasilkan debu yang beterbangan, praktikan harus menggunakan alat
pelindung diri berupa masker debu dan kacamata.
(2) Mesin grinding pada saat dioperasikan mengalami pergerakan mekanik, saat dioperasikan
tidak boleh dipegang/disentuh kecuali
setelah peralatan tersebut benar-benar berhenti.
RANGKUMAN
Proses grinding dan sizing dilakukan dengan mempertimbangkan karakteristik bahan yang
akan diproses. Dengan demikian dapat dipilih alat yang sesuai. Untuk mengoperasikan mesin
grinding dan sizing harus ditentukan dahulu tujuan pengecilan bahan karakteristik bahan
input dan output sehingga dapat tepat sasaran.
TUGAS
1. Identifikasi peralatan grinding dan sizing di industry di sekitar rumah anda.
2. Sebutkan karakter bahan input dan output pada proses grinding di industri cat.
3. Deskripsikan prosedur operasional Hammer Mill dengan bahasamu sendiri.
4. Deskripsikan dengan kata-katamu sendiri cara menggunakan Rolling Mill.
Soal-soal grinding & sizing
10.mengapa pada pemecah putar kecepatan putar ke dua roda sama dan
berputar secara berlawanan?
11.jelaskan cara kerja pemecah keping!
12.pada pemecah keping, proses pemecahannya dengan cara apa? Jelaskan!
13.sebutkan kelebihan pada pemecah keping!
14.berdasarkan proses pemecahannya ada 4 cara pada grinding.sebutkan
masing-masing!
15.berdasarkan bahan pecah atau bahan olahan grinding dibagi menjadi tiga
golongan. Sebutkan masing-masing!
16.apa fungsi dari roda gigi?
17.sebutkan jenis pemecah kasar!
18.sebutkan jenis pemecah menengah!
19.sebutkan jenis-jenis penggiling!
20.bagaimana sistem kerja pada pemecah rahang?
21.bagaimana rangkaian bentuk dari desintegrator?
22.apa saja jenis dari penggiling?
23.jelaskan cara kerja penggiling fuller!
24.apa fungsi dari roda gigi konis?
25.apa kelebihan dan kekurangan dari penggiling fuller?
26.bagaimana bentuk dari penggiling burstone?
27.sebutkan cara-cara membersihkan alat!
28.Jelaskan cara kerja pemecah kerucut?
REFERENSI
Austin, GT, 1984, Shreves Chemical Process Industries 4th edition, McGrawHill Book Co.
Cobe Mc and Smith, 1956. Unit Operation of Chemical Engineering, Inc. Toronto, London,
New York.
Darsam 1970, Pembuatan tahu rakyat di daerah Banyumas, Skripsi Tk.vSarjana Fak.
Pertanian Unsoed, Purwokereto.
Praktek Alat dan Mesin Pengolahan Hasil Pertanian, Dikmenjur- Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan 1979.
Erwan S.,Wisnuwati, 2010, Bahan Ajar Mengoperasikan Peralatan Absorbsi dan Adsorbsi,