Anda di halaman 1dari 29

PENERAPAN

P&PG
P E N D I M E N S I A N DA N P E N TO L E R A N S I A N
GEOMETRIK
ALUR PEMBUATAN PRODUK

Desain Manufaktur Verifikasi

• Spesifikasi teknik sebagai keluaran tahap desain menjadi acuan dasar


tahap manufaktur dan verifikasi.
• Ketika P&PG tidak teraplikasikan, maka akan terjadi kerancuan dalam
menginterpretasikan spesifikasi teknik. Hal ini menyebabkan
terjadinya proses iterasi dari tahap manufaktur atau verifikasi menuju
tahap desain. (ketidakefektifan proses)
PENERAPAN P&PG

P&PG adalah bahasa

Penerapan P&PG adalah rentetan cerita yang dimulai dari:


“design intent – functional requirement – geometric specification”
dari sebuah komponen
PENERAPAN P&PG

Mengenali dan memahami simbol dan definisi pada


Pendimensian dan Pentoleransian Geometrik
“Vocabulary”

Memahami aturan-aturan penyertaan


kotak kontrol fitur dan penerapan datum,
serta menginterpretasikannya dengan benar
“Grammar”

Penerapan kontrol geometri sedemikian rupa sehingga sesuai


dengan Design Intent
“Story”
PROSES DESAIN

Requirement
Concept Preliminary Design Detailed Design Tes dan Evaluasi
Analysis
• Analisa Pasar dan • Identifikasi • Pemilihan • Detail Drawing • Simulasi
situasi masalah material. dan part list • Pembuatan
perusahaan • Membangun • Mengeliminasi • Rencana operasi Prototipe
• Ide produk struktur fungsi karakteristik produksi
• Memformulasikan • Mengevaluasi kritis. (aspek komponen,
proposal produk aspek teknis dan keselamatan) assembly, dan
• QFD ekonomis. • Perhitungan transportasi.
teknis.
• Perhitungan
finansial
• Part list dan
dokumen
assembly
permulaan
CONCURRENT ENGINEERING
• Concurrent Engineering adalah proses pengambangan
Design Layout produk dimana aspek manufaktur dan assembly
dipertimbangakan secara simultan dengan proses
desain.
Identify and Remove Critical • Terkesan lebih time consuming, tetapi secara
Characteristics keseluruhan lebih ekonomis. Kenapa?

Design for Assembly

Design for Experiment

Mechanical Simulation
PRELIMINARY DESIGN LAYOUT
• Design Layout merupakan assembly
drawing yang bersifat unik. Hanya
terdefinisi ukuran nominal beserta
toleransinya, serta lokasi dari semua
komponen.
• Informasi pada Design Layout:
1. Identifikasi datum feature serta
kualifikasinya (rasio keketatan
toleransi).
2. Parameter ketertukaran
• toleransi ukuran fungional dan
lokasi fitur tertentu.
• Kualitas suaian
3. Pendefinisian material dan proses.
4. Pendefinisian part standard.
STUDI KASUS: SOLENOID PUMP
1. Solenoid Coil
2. Movable Iron Core
3. Hydraulic loop assy.
4. Diaphragm
5. Spring
6. Screw
7. Rod
8. Pump body
9. Endcap
STUDI KASUS: SOLENOID PUMP
PEMILIHAN DATUM FEATURE UNTUK KOMPONEN (8) DAN (9)
Kriteria pemilihan datum:
• Fungsional
• Mating Part
• Kemudahan akses
• Luas area

Jika datum merupakan feature


without size, maka perlu
dikendalikan kerataannya.
Jika datum merupakan feature with
size, maka dperlu dikendalikan
geometrinya dengan ketat
terhadap datum primer.
STUDI KASUS: SOLENOID PUMP
PEMILIHAN DATUM FEATURE UNTUK KOMPONEN (8) DAN (9)
Datum A dipilih sebagai datum primer
- Mating interface (planar surface)
- Acuan orientasi pergerakan kinematik.

Datum B dipilih sebagai datum sekunder


- Pemandu pemasangan pump body dan
endcap

Datum tersier tidak dibutuhkan pada


kasus ini karena tidak ada fitur asimetrik
yang perlu dikendalikan.
STUDI K ASUS: SOLENOID PUMP
PARAMETER KETERTUK ARAN UNTUK KOMPONEN (8) DAN (9)

• Rod (7) terlokasikan pada 2 lubang


pada dua kumponen berbeda (8 & 9).
Posisi dari kedua lubang harus
dikendalikan sehingga rod dapat
berfungsi dengan baik (tidak terjadi
misalignment dan rod tidak terikat
dengan lubang).
• Selubung luar pada Pump body (8)
dan endcap (9) dikendalikan
posisinya kerena merupakan
sambungan pin dan lubang.
• Apakah selubung luar pada iron core
(2) dan selubung dalam pada pump
body (9) perlu dikendalikan
geometrinya?
STUDI K ASUS: SOLENOID PUMP
PARAMETER KETERTUK ARAN UNTUK KOMPONEN (8) DAN (9)

Pola 8 lubang ulir pada pump


body (8) dan
8 lubang pada endcap (9)
perlu dikendalikan dengan
toleransi posisi untuk
memastikan kedelapan baut
dapat terpasang.
IDENTIFICATION AND REMOVAL OF CRITICAL
CHARACTERISTICS
• Karakteristik assembly memiliki pengaruh terbesar pada fungsi keseluruhan produk.
• Pada DOD-STD-2101 karakteristik assembly dikategorikan menjadi 3 bagian:

Melibatkan keselamatan manusia dan fungsi produk


Critical jika terjadi kegagalan.

Karakteristik
Major Dapat menyebabkan kegagalan fungsi produk.
Assembly
Tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
Minor peforma total produk.

• Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) mengidentifikasi kemungkinan mode kegagalan dalam suatu
design layout dan mencegah kegagalan produk.
– Caranya, mensimplifikasi desain dengan mengeliminasi karakteristik kritis dan mayor sebanyak mungkin.
DESIGN FOR ASSEMBLY
• The cost of assembly in many products can exceed 50% of the total manufacturing costs.
(Boothroyd et al., 1982)
• Salah satu poin penting pada prinsip DFA adalah mereduksi jumlah komponen.
• Mereduksi jumlah komponen = menggabungkan 2 komponen atau lebih menjadi satu.
Dampaknya komponen tersebut menjadi lebih kompleks (memiliki fungsi lebih dari satu).
• Perlu adanya kendali geometri dari setiap fitur yang terintegrasi pada DRF (Datum Reference
Frame).
CONTOH: IDENTIFIKASI, MENGELIMINASI KARAKTERISTIK
MAYOR, DAN PERTIMBANGAN DESIGN FOR ASSEMBLY
• Fungsi Rod (7) terpenuhi dengan baik
ketika bergerak translasi tanpa
misalignment. Dampaknya geometri
lubang pemandu pada pump body (8)
dan endcap (9) harus dikendalikan pada
DRF masing-masing.
Jika salah satu lubang pemandu memiliki
berkualitas jelek, maka fungsi dari pompa
akan gagal (2 karakteristik mayor)
• Terdapat ide untuk mereduksi
karakteristik mayor dari 2 menjadi 1.
• Ide ini salaras dengan konsiderasi DFA
untuk mengurangi jumlah komponen
(penggabungan fungsi pump body (8) dan
endcap (9))
CONTOH: IDENTIFIKASI, MENGELIMINASI KARAKTERISTIK
MAYOR, DAN PERTIMBANGAN DESIGN FOR ASSEMBLY
• Fungsi Rod (7) terpenuhi dengan baik ketika bergerak
translasi tanpa misalignment. Dampaknya geometri
lubang pemandu pada pump body (8) dan endcap (9)
harus dikendalikan pada DRF masing-masing.
Jika salah satu lubang pemandu memiliki berkualitas
jelek, maka fungsi dari pompa akan gagal (2
karakteristik mayor)
• Terdapat ide untuk mereduksi karakteristik mayor
dari 2 menjadi 1.
• Ide ini salaras dengan konsiderasi DFA untuk
mengurangi jumlah komponen (penggabungan fungsi
pump body (8) dan endcap (9))
CONTOH: IDENTIFIKASI, MENGELIMINASI KARAKTERISTIK
MAYOR, DAN PERTIMBANGAN DESIGN FOR ASSEMBLY

• Pengendalian hanya pada satu lubang


pemandu.
• Menurunkan ongkos produksi.
DESIGN OF EXPERIMENT
• Memastikan integrasi fungsional produk.
• Mempartisikan toleransi yang berkaitan dengan fungsi produk dan menerapkannya pada setiap
komponen.
• Contohnya menentukan toleransi suaian dan pola.
MECHANICAL SIMULATION

• Pembuatan prototipe untuk diuji dan dievaluasi keberfungsiannya.


• Pengujian dilakukan untuk validasi dan optimasi desain.
• Pengujian model mengunakan bantuan komputer (metoda numerik) menjadi alternatif simulasi
yang baik karena waktu yang dibutuhkan relatif lebih cepat.
• Metoda simulasi numerik ini merupakan salah satu cara untuk mengidentifikasi keberfungsian
komponen berdasarkan geometrinya, melihat dampak dari kendali geometri yang diterapkan
pada setiap komponen.
• Dengan kata lain metoda ini dapat digunakan sebagai penentuan batasan ukuran dan geometri.
PRODUCIBLE COMPONENT
Establish DRF • Pada tahap sebelumnya, design layout
dan simulasi prototipe berisikan
informasi untuk memenuhi siklus
pengembangan produk, akan tetapi
Fixture Layout
tidak cukup untuk menjamin desain
dapat terbuat.
• Untuk menciptakan produk yang
Gaging and Measurement dapat terbuat, diperlukan juga desain
gage dan fixture.
• Gambar di samping adalah
Fixture Control metodologi untuk membuat
producible component.

Tooling Package
ESTABLISH DRF
Datum A dipilih sebagai datum primer

Datum B dipilih sebagai datum sekunder

Datum tersier tidak dibutuhkan pada


kasus ini karena tidak ada fitur asimetrik
yang perlu dikendalikan.
FIXTURE LAYOUT
• DRF digunakan sebagai basis untuk
mengembangkan fixture layout.
• Fixture layout berfungsi untuk
melokasikan dan mencekam
komponen untuk proses produksi
dan verifikasi.
• Fixture layout mensimulasikan
komponen pasangan pada semua
keterkaitan assembly.
• Geometri pada fixture berupa
virtual condition.
GAGING AND MEASUREMENT
kuantifikasi sifat • Komponen diposisikan
ketertukaran,
semakin besar
pada functional gage
lebih baik yang merefleksikan
kondisi virtualnya,
setelah itu dilakukan
pengukuran lokasi fitur
terhadap DRF serta
ukurannya.
• Analisa data
karakteristik distribusi
pengukuran
berpengaruh signifikan
pada optimasi proses
desain.
FIXTURE CONTROLS

• Pada umumnya toleransi geometri functional gage sebesar 10% dari komponennya.
(Paul Drake, Geometrical Domensioning and Tolerancing)
• Untuk Zero Tolerance dengan MMC modifier, modifikasi dilakukan pada limit ukurannya.
FIXTURE CONTROLS

• Pada umumnya toleransi geometri functional gage sebesar 10% dari komponennya.
(Paul Drake, Geometrical Domensioning and Tolerancing)
• Untuk Zero Tolerance dengan MMC modifier, modifikasi dilakukan pada limit ukurannya.
TOOLING PACKAGE
Tahap penentukan limit toleransi
functional gage. Terdapat 3 policy
penentuan limit toleransi functional
gage (Galdman, 1971):
1. The optimistic policy, gage
meloloskan banyak komponen jelek.
2. The pessimistic policy, gage tidak
meloloskan komponen jelek
3. The tolerant policy, gage meloloskan
sedikit komponen jelek.
TERIMAKSIH ATAS PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai