Anda di halaman 1dari 28

PROSES PRODUKSI I

(TKI 118)

DASAR-DASAR
PEMOTONGAN LOGAM
Pertemuan ke-2

Mahrus Khoirul Umami


mahrus_ku@yahoo.co.id
Tujuan Instruksional
Umum
Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa
memiliki pengetahuan yang komprehensif tentang dasar-
dasar proses pemotongan, pemesinan dan mesin perkakas
konvensional, proses-proses pemotongan non konvensional,
dan teknologi pengelasan logam

Khusus
Setelah mengikuti materi ini mahasiswa diharapkan dapat
memahami dasar-dasar pemotongan logam dengan mesin
perkakas konvensional

2
Pemotongan Material
Pemotongan material merupakan salah satu cara yang dapat
digunakan untuk memperoleh bentuk sebuah komponen
dengan membuang sebagian material
Proses pemotongan material dapat dilakukan dengan:
Pemesinan konvensional (conventional machining)
Proses abrasif (abrasive process)
Proses pemesinan non konvensional
Proses dan jenis mesin yang digunakan akan memengaruhi
efektivitas dan efisiensi baik dari segi biaya maupun waktu,
di samping kualitas produk yang dihasilkan

3
Klasifikasi Proses Pemotongan
Material Pembubutan dan
operasi sejenisnya
Pelubangan dan
Proses pemesinan operasi sejenisnya
konvensional Pengefraisan
(milling)
Operasi
pemesinan lainnya

Penggerindaan
Proses pemotongan Proses abrasif (grinding)
material (abrasive processi) Proses abrasif
lainnya

Proses energi
mekanik
Pemesinan
Proses pemesinan elektrokimia
non konvensional Proses energi
termal
Pemesinan
kimiawi
4
Keunggulan Proses Pemotongan
Keragaman material kerja
Hampir semua logam dapat dipotong
Plastik dan plastik komposit juga dapat dipotong
Ceramic sulit untuk dipotong (keras & getas)
Keragaman geometri potong
Fitur standar: lubang, slot, step, dll.
Fitur non-standar: tap hole, T-slot
Keakuratan dimensi
Toleransi hingga 0.025mm
Permukaan potong yang baik
Kekasaran permukaan hingga 0.4 m

5
Kelemahan Proses Pemotongan
Material terbuang
Geram (chip) yang dihasilkan oleh pemotongan menjadi
limbah (waste)
Waktu pemotongan
Waktu pemotongan relatif lebih lama dibandingkan dengan
proses lainnya, seperti casting atau forging

6
Mesin Perkakas Konvensional
Mesin perkakas (konvensional) adalah mesin produksi yang
digunakan untuk melakukan pemotongan (material removal)
dengan memanfaatkan gerak pemakanan perkakas potong
(cutting tool) terhadap material benda kerja.
Mesin-mesin perkakas konvensional yang biasa digunakan:
Mesin bubut (lathe)
Mesin gurdi (drilling machine)
Mesin frais (milling machine)
Mesin sekrap (shaping machine)
Mesin gergaji (sawing machine)
Mesin gerinda (grinding machine)

7
Mesin Perkakas NC/ CNC
Mesin NC merupakan mesin perkakas konvensional dengan
pengendalian gerakan setiap bagian utama menggunakan
kontrol komputer secara numerik
Dalam perkembangannya, mesin NC didukung oleh suatu
perangkat komputer untuk menyimpan dan menerjemahkan
data-data numeris sehingga disebut juga sebagai mesin CNC
(computer numerically controlled).
Mesin perkakas NC/ CNC terdiri dari dua bagian utama:
Unit pengendali atau machine control unit (MCU)
Mesin perkakas NC

8
Pemilihan Mesin Perkakas
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan:
Fungsi (utility)
Kapasitas/kekuatan
Ketelitian/toleransi
Kemudahan dioperasikan sesuai dengan fungsinya
Kemudahan pengeluaran geram (chip) dan adanya bak
penampung geram
Keselamatan dan keamanan kerja operator dan orang lain yang
ada di sekitar mesin.
Adanya perlengkapan pendukung, seperti: lampu penerangan
tambahan (pada mesin), perangkat penyemprot cairan
pendingin (coolant), dan lain-lain.

9
Mekanisme Gerakan pada Mesin
Perkakas (Lanjutan)
Terdapat dua mekanisme gerakan, yaitu:
Gerak pemotongan (main drive)
Gerak pemakanan (feed drive).
Gerak pemotongan (main drive) dapat berupa:
Gerak berputar (rotasi)
Gerak lurus bolak-balik (resiprok)
Mesin dengan gerak pemotongan berupa gerak putar
(rotasi):
Mesin bubut (lathe)
Mesin frais (milling machine)
Mesin gerinda (grinding machine)
Mesin bor (drilling machine)
Mesin gergaji (sawing machine)

10
Mekanisme Gerakan pada Mesin
Perkakas (Lanjutan)

Mesin dengan gerak pemotongan berupa gerak lurus bolak-


balik (resiprok):
Mesin sekrap (shaping machine)
Mesin planner (planing machine)

11
Mekanisme Gerakan pada Mesin
Perkakas (Lanjutan)

Gerak pemakanan
Umumnya berupa gerak lurus relatif perkakas potong terhadap
benda kerja atau benda kerja terhadap perkakas potong
Contoh:
Pada mesin bubut (lathe) gerak pemakanannya adalah gerakan
pahat potong (cutting tool) lurus relatif terhadap benda kerja
yang berputar

12
Elemen Dasar Mesin Perkakas
Konvensional
Rangka mesin
Mekanisme penggerak
Peralatan pemegang benda kerja
Peralatan pelayanan benda kerja
Peralatan pemegang perkakas potong
Mekanisme pengendali

13
Proses-proses Pemesinan Umum

Beberapa proses
pemesinan yang
banyak
digunakan:
a) Turning
b) Drilling
c) Peripheral
milling
d) Face milling

14
Perkakas Potong (Cutting Tool)

Bagian-bagian perkakas potong


Rake, berfungsi mengarahkan aliran geram
Flank (celah antara pahat dan permukaan setelah pemotongan),
berfungsi melindungi permukaan hasil pemotongan dari abrasi

(a) Single point tool edge dan (b) Multiple cutting tool edges

15
Jenis-jenis Pemotongan

Roughing
Pemotongan awal hingga volume sedikit lebih besar dari
volume akhir produk
Feed berkisar 0.4 1.25mm/rev
Depth berkisar 2.5 20mm
Finishing
Pemotongan akhir untuk memperoleh dimensi, toleransi dan
kerataan permukaan yang diinginkan
Feed berkisar 0.125 0.4mm/rev
Depth berkisar 0.75 2.0mm

16
Identifikasi Paraemeter Pemotongan

Mesin Kedalaman
Operasi Kecepatan Pemakanan
Perkakas Pemotongan
Pembubutan Mesin Bubut Rotasi benda Gerak pahat Penetrasi pahat thd
kerja (sejajar dgn permukaan awal
sumbu putar benda kerja
benda kerja)
Pengeboran Mesin Gurdi Rotasi pahat Gerak pahat Kedalaman lubang
(sejajar dgn
sumbu putar
benda kerja)
Pengefraisan Mesin Frais Rotasi pahat Gerak benda Penetrasi pahat thd
kerja (tegak lurus permukaan awal
thd sumbu benda kerja
pahat)

17
Pembentukan Geram
Deformasi potong tidak terjadi pada bidang tetapi pada zona
tertentu
Terbentuknya secondary shear akibat friksa geram dengan
permukaan pahat (rake)
Formasi geram bergantung pada material dan parameter
pemotongan

18
Teori Pembentukan Geram

Perbandingan ketebalan geram (r)


to sin
r= =
t c cos ( )
r cos
tan =
1 r sin

19
Teori Pembentukan Geram (Lanjutan)
Regangan geser (shear strain)

AB AD + DC
= =
BD BD
= tan ( ) + cot

20
Laju Pembentukan Geram

MRR = Material Removal Rate (mm3/detik)


MRR = v (mm/s) x f (mm) x d (mm)

21
Bentuk-bentuk Geram
Discontinuous chip
Material getas dengan kecepatan potong
rendah
Feed tinggi dan depth besar sehingga
friksi pahat & material tinggi
Continuous chip
Material ductile denga kecepatan potong
tinggi
Feed dan depth rendah
Permukaan potong halus/baik
Khusus untuk turning, continuous chip
dapat mengakibatkan kekusutan

22
Bentuk-bentuk Geram (Lanjutan)
Continuous chip with Built-Up Edge (BUE)
Material ductile dengan kecepatan potong
rendah
Siklus BUE: form, growth, break-off
Umum pahat berkurang
Serrated chips
Sering disebut: shear-localized and
segmented
Terbentuk karena siklus antara: shear strain
tinggi dan shear strain rendah
Terjadi pada material yang sulit dipotong:
titanium alloy, nickel-base superalloy dll atau
pada pemotongan dengan kecepatan yang
sangat tinggi (high speed machining)
23
Cairan Pendingin (Coolants)
Syarat-syarat cairan pendingin:
1. Tidak menimbulkan penolakan secra fisik terhadap operator
2. Tidak merusak mesin
3. Tidak berbuih
4. Mempunyai titik nyala tinggi
5. Mampu sebagai pelumas
6. Kondisinya stabil

24
Fungsi Cairan Pendingin
Mengurangi gesekan antara chip, tool dan benda kerja
Menaikkan umur pahat
Menurunkan daya yang diperlukan
Mengurangi suhu operasi
Memperbaiki kondisi permukaan
Mengurangi kemungkinan korosi pada benda kerja dan mesin
Membantu mencegah pengelasan chip pada pahat

25
Ringkasan
Mesin perkakas (konvensional) adalah mesin produksi yang
digunakan memanfaatkan gerak pemakanan perkakas potong
terhadap material benda kerja untuk melakukan pemotongan
Mesin-mesin perkakas konvensional yang biasa digunakan:
mesin bubut, mesin gurdi, mesin frais, mesin sekrap, mesin
gergaji, dan mesin gerinda
Beberapa proses pemotongan yang banyak digunakan:
turning, drilling, peripheral milling, dan face milling
Bentuk-bentuk geram hasil pemotongan: discontinuous chip,
continuous chip, continuous chip with BUE, dan serrated
chip
Untuk efektifitas dan produktivitas proses pemotongan
digunakan cairan pemotongan (pendingin)
26
Soal/ Tugas

1. Jelaskan pengertian proses pemotongan dan sebutkan


klasifikasi berdasarkan mekanismenya!
2. Jelaskan pengertian mesin perkakas konvensional dan
sebutkan macam-macamnya (4 saja)!
3. Jelaskan keunggulan dan kelemahan proses pemotongan!
4. Jelaskan mekanisme gerakan pada mesin perkakas dan
buatlah gambar ilustrasinya!
5. Sebutkan dan jelaskan bagian-bagian perkakas potong!
Buatlah gambar ilustrasi bagian-bagian perkakas potong!
6. Sebutkan dan jelaskan macam-macam geram dari proses
pemotongan!
7. Jelaskan persyaratan dan fungsi cairan pemotongan!

27
28

Anda mungkin juga menyukai