LAPORAN PRAKTIKUM
(FTI 218) – Praktikum Proses Manufaktur
Nama : Joshua
NIM : 2018-0453-0055
Kelompok : IE-5
Tgl. Praktikum : 30 April 2020
Tgl. Penyerahan Laporan : 6 Mei 2020
Asisten : Alexander Sidabutar
KONDISI
TEORITIS PERALATAN
PEMOTONGAN
a. Terminologi notasi 𝜋.𝑑.𝑛
𝑉𝑐 = 1000
w : Lebar pemotongan 𝑉𝑠 .1000
𝑛= 𝜋.𝑑
lw : Panjang pemotongan
Diketahui:
a : Kedalaman potong
𝑉𝑐 = 20 𝑚/𝑠
d : Diameter pahat freis
𝑑 = 10 𝑚𝑚
z : Jumlah gigi (mata
20×1000
potong) 𝑛=
3.14 ×10
KONDISI
TEORITIS PERALATAN
PEMOTONGAN
3. Waktu pemotongan
𝑙
𝑡𝑐 = 𝑣𝑡
𝑓
4. Kecepatan
penghasilan geram
𝑉𝑓 .𝑎 .𝑤
𝑀𝑅𝑅 = 1000
Gambar Proses 1
Buat Pola
KONDISI
TEORITIS PERALATAN
PEMOTONGAN
Pembuatan pola ini Waktu yang dibutuhkan 1. Penggaris
dilakukan pada salah satu untuk membuat pola pada 2. Spidol
sisi benda kerja, dimana ola benda kerja ini adalah
tersebut berbentuk seperti kurang lebih 5 menit
“+” dengan lebar 10 mm untuk satu sisinya.
yang terbentang dari ujung
atas sampai bawah, dan
dari ujung kiri sampai
kanan. Pembuatan pola ini
bertujuan untuk
mempermudah proses
pengerjaan benda kerja ini
dan untuk memberi
patokan saat proses freis,
agar potongan yang
dihasilkan lurus.
Gambar Proses 2
Freis 1
KONDISI
TEORITIS PERALATAN
PEMOTONGAN
1. Kecepatan potong 𝑎′ 1. Mesin Freis
𝑡𝑐′ = × 𝑡𝑐
𝑎 2. Mata Pahat End Mill
d = 10 mm 1
𝑡𝑐′ = 0.5 × 1,444
n = 260 rpm
𝜋.𝑑.𝑛 𝑡𝑐′ = 2,888 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝑉𝑐 = 1000
3.14 × 10 × 260
𝑉𝑐 = 1000
𝑉𝑐 = 8,164 𝑚/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
2. Gerak makan per gigi
vf = 45 mm/menit
z=4
n = 260 rpm
𝑣
𝑓𝑧 = 𝑧 . 𝑓𝑛
45
𝑓𝑧 = 4 . 260
𝑓𝑧 = 0.04326 𝑚𝑚/𝑔𝑖𝑔𝑖
3. Waktu pemotongan
lt = lv+lw+ln
𝑑 10
lv = 2 = = 5 mm
2
lw = 55 mm
Gambar Proses 2 (lanjutan)
KONDISI
TEORITIS PERALATAN
PEMOTONGAN
𝑑 10
ln = 2 = = 5 mm
2
lt = 5+55+5 = 65 mm
vf = 45 mm/menit
𝑙
𝑡𝑐 = 𝑣𝑡
𝑓
65
𝑡𝑐 = 45
𝑡𝑐 = 1,444 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
4. Kecepatan
penghasilan geram
vf = 45 mm/menit
a = 0,5 mm
w = 55 mm
𝑉𝑓 .𝑎 .𝑤
𝑀𝑅𝑅 = 1000
45 × 0.5 × 55
𝑀𝑅𝑅 = 1000
Freis 1
KONDISI
TEORITIS PERALATAN
PEMOTONGAN
1. Kecepatan potong 𝑎′ 1. Mesin Freis
𝑡𝑐′ = × 𝑡𝑐
𝑎 2. Mata Pahat End Mill
d = 10 mm 1
𝑡𝑐′ = 0.5 × 0.778
n = 260 rpm
𝜋.𝑑.𝑛 𝑡𝑐′ = 1,556 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝑉𝑐 = 1000
3.14 × 10 × 260
𝑉𝑐 = 1000
𝑉𝑐 = 8,164 𝑚/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
2. Gerak makan per gigi
vf = 45 mm/menit
z=4
n = 260 rpm
𝑣
𝑓𝑧 = 𝑧 . 𝑓𝑛
45
𝑓𝑧 = 4 . 260
𝑓𝑧 = 0.04326 𝑚𝑚/𝑔𝑖𝑔𝑖
3. Waktu pemotongan
lt = lv+lw+ln
𝑑 10
lv = 2 = = 5 mm
2
lw = 25 mm
Gambar Proses 2 (lanjutan)
KONDISI
TEORITIS PERALATAN
PEMOTONGAN
𝑑 10
ln = 2 = = 5 mm
2
lt = 5+25+5 = 35 mm
vf = 45 mm/menit
𝑙
𝑡𝑐 = 𝑣𝑡
𝑓
35
𝑡𝑐 = 45
𝑡𝑐 = 0.7778 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
4. Kecepatan
penghasilan geram
vf = 45 mm/menit
a = 0,5 mm
w = 25 mm
𝑉𝑓 .𝑎 .𝑤
𝑀𝑅𝑅 = 1000
45 × 0.5 × 25
𝑀𝑅𝑅 = 1000
V. SIMPULAN
• Proses freis atau milling adalah proses pemesinan yang digunakan untuk
membentuk permukaan datar dan pembuatan profil pada benda kerja.
• Titik nol perlu diperlukan untuk mengatur kedalaman makan dari proses
freis dapat disesuaikan agar tidak melebihi kapasitas dari mata pahat
tersebut.
• Coolant adalah cairan yang berfungsi untuk mendinginkan atau
menurunkan suhu dari mata pahat yang bergesekan dengan benda kerja.
• Proses freis dilakukan untuk membentuk permukaan datar pada benda
kerja dan pembuatan profil seperti pembuatan alur, memperbesar lubang,
memotong, dan membentuk roda gigi pada benda kerja, sedangkan
proses bor digunakan untuk membentuk lubang.