PROSES MANUFAKTUR I
PROSES FREIS (MILLING)
Disusun oleh :
1. Dhesa Hidayatulloh 2112100009
2. Joko Ade Nugroho 2113100073
3. Yunico Rixy Setyawan 2113100092
4. Rico Abel Andreanto 2113100123
5. Aditya Haq 2113100146
1.3 Tujuan
Mempelajari proses pemesinan dalam proses freis
Mempelajari cara meneentukan RPM spindel freis
Mempelajari cara menentukan kecepatan makan
Mempelajari perhitungan waktu pemotongan
Mempelajari perhitungan kecepatan penghasil geram
Bab II
Dasar Teori
d
t c=2 f
√ D
2.3. Drilling
Proses drilling adalah proses pembuatan lubang pada suatu benda kerja
dengan menggunakan mata pahat bor.
Proses Facing
Atur handle pengaturan RPM, sesuai hasil perhitungan RPM spindel
untuk proses facing
Tekan tombol start/on spindel maka spindel berputar CW
Atur titik nol benda kerja terhadap pahat, selanjutnya bebaskan benda
kerja dari pahat
Atur kedalaman pemakanan (misal 0,5 mm)
Tekan tombol start/on feeding maka pahat melakukan proses
pemotongan (facing), catat waktu yang diperlukan
Proses facing dilakukan beberapa kali sehingga permukaan benda kerja
menjadi rata
Tekan tombol start/off feeding, maka gerak meja freis berhenti
Tekan tombol start/off spindel, maka spindel berhentu berputar
Proses facing selesai
Waktu Potong
No Proses
Sebenarnya (menit) Teoritis (menit)
1. Face milling 1,76 0,37
pertama
2. Face milling 1,03 0,235
kedua
Total 2,79 0,605
Tabel 4.1 Tabel Perbandingan Waktu Potong Sebenarnya dengan Waktu Potong
Teoritis
Bab V
Kesimpulan
1. Proses permesinan yang dilakukan terhadap benda pada praktikum proses
milling antara lain :
Face milling
Pembuatan ulir luar dan ulir dalam
Drilling
2. Terjadi perbedaan waktu pada proses permesinan secara teoritis dengan
aktual. Secara umum waktu secara teoritis lebih singkat daripada waktu secara
aktual untuk setiap proses permesinan.
3. Waktu total teoritis adalah 0,605 menit dan waktu total sebenarnya adalah
2,79 menit.
4. Perbedaan antara waktu total teoritis dengan waktu total sebenarnya dapat
disebabkan karena pembulatan angka perhitungan, pengukuran yang kurang
tepat, proses permesinan yangn tidak 100% sama dengan teori, ketidak telitian
dalam pengukuran waktu, pengerjaan yang lebih lambat dari yang seharusnya,
penentuan bidang referensi terlebih dahulu.
Daftar Pustaka