Anda di halaman 1dari 27

MODUL

PROSES GURDI, BOR & TAP

LAPORAN PRAKTIKUM
TME 341 – Praktikum Proses Manufaktur

Nama : Yosaphat Shaiandre Bonauli


NIM : 2014-041-099
Kelompok : MG-6
Tgl. Praktikum : 15 November 2016
Tgl. Penyerahan Laporan : 22 November 2016
Asisten : Fauzan Putraandari

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR


TEKNIK MESIN - FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLK INDONESIA ATMA JAYA
JAKARTA
2016
MODUL
PROSES GURDI, BOR & TAP

I. TUJUAN
● Praktikan dapat memahami prinsip kerja mesin gurdi dan perbedaan antara
proses gurdi dengan bor.
● Praktikan dapat mengusai cara pembuatan lubang.
● Praktikan dapat mengetahui langkah-langkah proses pengeboran.

II. TEORI DASAR


Proses gurdi (drilling) adalah proses pemesinan yang bertujuan untuk
pembuatan lubang bulat pada benda kerja dengan menggunakan mata bor (twist
drill). Sedangkan untuk proses bor (boring) sendiri adalah proses pemesinan
yang bertujuan untuk meluaskan/memperbesar lubang hasil dari proses gurdi
ataupun benda kerja yang sudah berlubang. Mesin gurdi (Drilling machine)
adalah suatu alat pahat potong yang digunakan untuk pembuatan lubang, yang
memiliki satu atau beberapa sisi potong (mata pahat) dan galur. Mesin gurdi
dapat dibedakan menjadi delapan jenis, sebagai berikut:
● Mesin penggurdi portable, mesin penggurdi kecil padat yang terutama
digunakan untuk operasi penggurdian yang tidak dapat dilakukan dengan
mudah pada kempa gurdi biasa.
● Mesin penggurdi peka, mesin kecil berkecepatan tinggi dari konstruksi
sederhana yang mirip dengan kempa gurdi tegak biasa, terdiri dari dua
jenis yaitu: penggurdi peka pasangan bangku dan penggurdi peka
pasangan lantai.
● Mesin penggurdi vertikal, mirip dengan penggurdi portabel, mempunyai
mekanisme hantaran daya untuk penggurdi putar dan dirancang untuk
kerja yang lebih berat.
● Meisn penggurdi kelompok, jenis mesin ini digunakan untuk pekerjaan
produksi yang harus melakukan beberapa operasi.
● Mesin penggurdi radial, mesin penggurdi radial dirancang untuk
pekerjaan besar kalau tidak memungkinkan bagi benda kerja untuk
digerakkan berputar bila beberapa lubang harus digurdi.
● Mesin penggurdi turret, mesin turet mengatasi keterbatasan ruang lantai
yang ditimbulkan oleh kempa gurdi kelompok.
● Mesin penggurdi spindle jamak, untuk menggurdi beberapa lubang
secara serempak/ proses yang banyak.
● Mesin penggurdi produksi, mesin penggurdi yang dirancang sebagai
mesin otomatis.
● Mesin penggurdi lubang dalam.
Mesin gurdi terdiri dari komponen : ragum, klem set, landasan (blok
paralel) pencekam mata bor, sarung pengurang (drill socket, drill sleeve), pasak
pembuka dan boring head. Mata bor merupakan alat potong pada mesin gurdi,
yang terdiri dari bor spiral, mata bor pemotong lurus, mata bor untuk lubang
yang dalam (deep hole drill), mata bor skop (spade drill), dan mata bor stelite.

Proses Tap adalah adalah proses pembuatan ulir dalam yang dilakukan
secara manual menggunakan tangan. Bahan utama tap dibuat dari baja karbon
atau baja suat cepat (High Speed Stell, HSS) yang dikeraskan. Tap terdiri satu
set alat yang terdiri dari tigas jenis, yiatu :
● Tap no.1 (Intermediate tap) mata potongnya tirus digunakan untuk
pengetapan langkah awal.
● Tap no. 2 (Tapper tap) untuk pembentukan ulir.
● Tap no. 3 (Botoming tap) dipergunakan untuk penyelesaian.
Alat Bantu yang dipakai untukmenggunakan tap, supaya dalam
pemakainannya lebih mudah. Dibutuhkan kunci pemegang tap atau tangkai tap.
Pemegang tap bentuknya ada tiga macam yaitu:
● Tipe batang
● Tipe penjepit
● Tipe amerika
III. GAMBAR TEKNIK DAN DIAGRAM ALIR PROSES

GAMBAR PROSES 0 GURDI, BOR & TAP

KONDISI ALAT-ALAT YANG


TEORITIS
PEMOTONGAN DIGUNAKAN
a. Terminologi notasi Diketahui : -
lv : panjang pengawalan d1 = 5 mm
pada benda kerja (mm) d2 = 7 mm
lw : panjang pemotongan d3 = 9 mm
pada benda kerja (mm) d4 = 11 mm
d : diameter gurdi (mm) d5 = 14 mm
n : putaran poros utama
(putaran/menit) Jawab :
vf : kecepatan makan 1. Putaran poros
(mm/menit) utama saat diameter 5
: f × n ( dimana f = 0,2 mm
mm/menit)
kr : sudut potong utama
: (0,5 × sudut ujung) = 59 o
Z : jumlah mata potong =
2
GAMBAR PROSES 0 GURDI, BOR & TAP

KONDISI ALAT-ALAT YANG


TEORITIS
PEMOTONGAN DIGUNAKAN
b. Elemen-elemen dasar: 2. Putaran poros -
1. Kecepatan potong utama saat diameter 7
(m/menit) mm

2. Gerak makan per


mata potong
(mm/putaran)

3. Kedalaman potong
3. Putaran poros
(mm)
utama saat diameter 9
4. Waktu pemotongan mm
(menit)

lt = lv + lw +ln

5. Kecepatan penghasil
4. Putaran poros
geram
utama saat diameter 11
3
(cm /menit) mm
GAMBAR PROSES 0 GURDI, BOR & TAP

KONDISI ALAT-ALAT YANG


TEORITIS
PEMOTONGAN DIGUNAKAN
-

5. Putaran poros
utama saat diameter 14
mm
GAMBAR PROSES 1 PENITIK

KONDISI ALAT-ALAT YANG


TEORITIS
PEMOTONGAN DIGUNAKAN
Proses penitikan dibuat Waktu yang diperlukan ● Penitik
untuk memberi tanda untuk proses penitik ● Mistar
pusat lingkaran pada adalah 1 menit. ● Sarung tangan
benda kerja sebagai ● Kaca mata kerja
daerah yang akan
dilakukan proses gurdi.
Pusat lingkaran diukur
dengan jarak 45 mm dari
bagian sisi terluar yang
paling panjang dari sisi
permukaan yang lurus
pada benda kerja.
GAMBAR PROSES 2 GURDI DIAMETER 5 MM

KONDISI ALAT-ALAT YANG


TEORITIS
PEMOTONGAN DIGUNAKAN
Diketahui: Waktu yang diperlukan ● Mesin bor radial
d = 5 mm untuk proses gurdi ● Kunci chuck
n = 960 rpm diameter 5 mm adalah ● Pahat bor diameter
lv = 74 mm 12 menit. 5 mm
lw = 25 mm ● Sarung tangan
kr = 59o ● Kaca mata kerja
z=2

Jawab:
1. Kecepatan potong

2. Gerak makan per


mata potong
GAMBAR PROSES 2 GURDI DIAMETER 5 MM

KONDISI ALAT-ALAT YANG


TEORITIS
PEMOTONGAN DIGUNAKAN
- -

3. Kedalaman potong

4. Waktu pemotongan
GAMBAR PROSES 2 GURDI DIAMETER 5 MM

KONDISI ALAT-ALAT YANG


TEORITIS
PEMOTONGAN DIGUNAKAN
- -
5. Kecepatan penghasil
geram
GAMBAR PROSES 3 BOR DIAMETER 7 MM

KONDISI ALAT-ALAT YANG


TEORITIS
PEMOTONGAN DIGUNAKAN
Diketahui: Waktu yang diperlukan ● Mesin bor radial
d = 7 mm untuk proses bor ● Kunci chuck
n = 686 rpm diameter 7 mm adalah ● Pahat bor diameter
lv = 67 mm 14 menit. 7 mm
lw = 25 mm ● Sarung tangan
kr = 59o ● Kaca mata kerja
z=2

Jawab:
1. Kecepatan potong

2. Gerak makan per


mata potong
GAMBAR PROSES 3 BOR DIAMETER 7 MM

KONDISI ALAT-ALAT YANG


TEORITIS
PEMOTONGAN DIGUNAKAN
- -

3. Kedalaman potong

4. Waktu pemotongan

5. Kecepatan penghasil
geram
GAMBAR PROSES 3 BOR DIAMETER 7 MM

KONDISI ALAT-ALAT YANG


TEORITIS
PEMOTONGAN DIGUNAKAN
- -
GAMBAR PROSES 4 BOR DIAMETER 9 MM

KONDISI ALAT-ALAT YANG


TEORITIS
PEMOTONGAN DIGUNAKAN
Diketahui: Waktu yang diperlukan ● Mesin bor radial
d = 9 mm untuk proses bor ● Kunci chuck
n = 425 rpm diameter 9 mm adalah ● Pahat bor diameter 9
lv = 55 mm 16 menit. mm
lw = 25 mm ● Sarung tangan
kr = 59o ● Kaca mata kerja
z=2

Jawab:
1. Kecepatan potong

2. Gerak makan per


mata potong
GAMBAR PROSES 4 BOR DIAMETER 9 MM

KONDISI ALAT-ALAT YANG


TEORITIS
PEMOTONGAN DIGUNAKAN
- -

3. Kedalaman potong

4. Waktu pemotongan
GAMBAR PROSES 4 BOR DIAMETER 9 MM

KONDISI ALAT-ALAT YANG


TEORITIS
PEMOTONGAN DIGUNAKAN
- -

5. Kecepatan penghasil
geram
GAMBAR PROSES 5 BOR DIAMETER 11 MM

KONDISI ALAT-ALAT YANG


TEORITIS
PEMOTONGAN DIGUNAKAN
Diketahui: Waktu yang diperlukan ● Mesin bor radial
d = 11 mm untuk proses bor ● Kunci chuck
n = 425 rpm diameter 11 mm adalah ● Pahat bor diameter
lv = 42 mm 17 menit 11 mm
lw = 25 mm ● Sarung tangan
kr = 59o ● Kaca mata kerja
z=2

Jawab:
1. Kecepatan potong

2. Gerak makan per


mata potong
GAMBAR PROSES 5 BOR DIAMETER 11 MM

KONDISI ALAT-ALAT YANG


TEORITIS
PEMOTONGAN DIGUNAKAN
- -

3. Kedalaman potong

4. Waktu pemotongan

5. Kecepatan penghasil
geram
GAMBAR PROSES 5 BOR DIAMETER 11 MM

KONDISI ALAT-ALAT YANG


TEORITIS
PEMOTONGAN DIGUNAKAN
- -
GAMBAR PROSES 6 BOR DIAMETER 14 MM

KONDISI ALAT-ALAT YANG


TEORITIS
PEMOTONGAN DIGUNAKAN
Diketahui: Waktu yang diperlukan ● Mesin bor radial
d = 14 mm untuk proses bor ● Kunci chuck
n = 173 rpm diameter 14 mm adalah ● Pahat bor diameter
lv = 49 mm 19 menit. 14 mm
lw = 25 mm ● Sarung tangan
kr = 59o ● Kaca mata kerja
z=2

Jawab:
1. Kecepatan potong

2. Gerak makan per


mata potong
GAMBAR PROSES 6 BOR DIAMETER 14 MM

KONDISI ALAT-ALAT YANG


TEORITIS
PEMOTONGAN DIGUNAKAN
- -

3. Kedalaman potong

4. Waktu pemotongan
GAMBAR PROSES 6 BOR DIAMETER 14 MM

KONDISI ALAT-ALAT YANG


TEORITIS
PEMOTONGAN DIGUNAKAN
- -
5. Kecepatan penghasil
geram
GAMBAR PROSES 7 TAP

KONDISI ALAT-ALAT YANG


TEORITIS
PEMOTONGAN DIGUNAKAN
Proses tap bertujuan Waktu yang diperlukan ● Ragum
untuk membuat ulir untuk proses tap adalah ● Tap (Intermediate
dalam pada bagian 20 menit. tap, Tapper tap,
benda kerja yang telah Botoming tap)
di bor. Dalam proses tap ● Pemegang tap
menggunakan 3 jenis tap ● Sarung tangan
yang digunakan. Per- ● Kaca mata kerja
tama menggunakan jenis
tap yang ujungnya
sangat tirus yaitu inter-
madiate tap, digunakan
untuk pem-buatan awal
ulir. Selanjutnya,
menggunakan jenis
tapper tap untuk pe-
nyempurnaan kerja tap
tahap awal. Pada proses
finishing mengggunakan
jenis botoming tap.
V. ANALISIS
Pada percobaan ini pratikan mempelajari proses pemesinan gurdi, bor
dan tap. Proses gurdi dan bor keduanya sama membentuk profil bulat/lubang
pada kerja benda, namun yang membedakan proses bor lebih untuk
memperbesar lubang. Proses gurdi menggunakan mata bor dengan diameter 5
mm dan dilanjutkan dengan proses bor yang menggunakan mata bor yang
secara berurutan 7, 9, 11 hingga 14 mm. Pada penggunaan mata bor kecepatan
putaran yang digunakan berbeda, yang mana pada diameter 5 mm
menggunakan kecepatan maksimun mesin bor yaitu 960 rpm. Sedangkan
dengan pertambahan diameter mata bor kecepatan yang digunakan semakin
berkurang, pada diamter 14 mm menggunakan kecepatan minimun 173 mm.
Hal ini dilakukan dikarenakan dengan jumlah daya input yang sama pada
setiap proses, pada mata bor dengan diameter yang kecil menghasilkan torsi
yang kecil sehingga membutuhkan kecepatan putaran yang tinggi. Pada
diameter yang besar menghasilkan torsi yang tinggi sehingga menmbutuhkan
kecepatan yang rendah. Hal ini dapat dijelaskan menggunakan persamaan 5.1.
(5.1.)

Dimana : P = Daya (Watt), T = Torsi (Nm) dan N = Kecepatan putaran (rpm)


Pada mata bor yang digunakan dioperasikan dengan arah putaran
secara searah jarum jam. Hal ini dikarenakan mengikuti karakteristik dari mata
bor, yaitu arah mata pahatnya searah jarum jam. Jika dioperasikan berlawan
arah akan menyebabkan proses makan pahat tidak sempurna, bahkan dapat
menyebabkan defleksi (patah). Karateristik mata bor yang menggunakan
bentuk spiral lebih sering digunakan secara umum dikarenakan bentuk
tersebut dapat mengangkat geram keluar pada proses makan mata bor. Geram
ini yang sering menghambat kerja dari mata bor. Pada pengoperasian kerja
mesin bor tidak menggunakan pendingin (coolant) dikarenakan pada proses
makan tidak dilakukan secara terus menerus/kontinu. Dengan adanya jeda
pada proses makan, maka proses pendinginan dipengaruhi faktor lingkungan.
Hal ini pula terjadi pada proses tap yang putaran makan tap yang tidak kontinu
sehingga tidak menggunakan coolant. Dalam pelaksanaanya proses tap
menggunakn oli yang bertujuan sebagai pelumas yang digunkan untuk
mempemudah kerja dan menjaga gigi tap tidak cepat aus.
Hasil dari proses gurdi, bor dan tap dapat dilihat pada bagian Gambar
8.1. pada bagian Lampiran. Hasil akhir produk tersebut kurang sempurna
karena cukup banyak ditemui ketidaksesuaian dengan gambar perancangan.
Pada posisi kebulatan tidak tepat ditengah hal ini dipengaruhi kesalahan
kesalahan sistematis ketika proses penitikan, pada pengukuran tidak tepat
ditengah dan simetris. Ketidaksesuai lainnya, ukuran kebulatan akhir yang
diingikan adalah 14 mm, namun hasil akhir yang terjadi adalah 13,375 mm.
Hal ini dipengaruhi oleh pada putaran mata bor terjadi slip sehingga
mempengaruhi kinerja mata bor tersebut menghasilkan ukuran yang ideal. Slip
dipengaruhi bebrapa faktor yaitu pemasangan mata bor yang tidak tepat pada
chuck-nya, longarnya poros mata bor membuat putaran mata bor tidak
sempurna. Faktor lainnya adalah geram yang tertumpuk (tidak dapat
terangkat) menghambat kinerja putaran mata bor.

VI. KESIMPULAN
● Perbedaan kecepatan mata bor pada diameter 5 mm hingga 5 mm yang
cendrung berkurang dipengaruhi oleh faktor torsi yang dihasilkan.
● Pada proses bor dan tap tidak menggunakan coolant sebagai pendingin
karena proses makan kedua alat tersebut tidak kontinu, menggunakan
pendinginan oleh faktor lingkungan.
● Perbedaan dimensi akhir proses bor dan letak posisi kebulatan yang tidak
tepat ditengah dipengaruhi oleh fakor kesalahan yang salah satunya adalah
slip.

VII. DAFTAR PUSTAKA


[1] Creese, R. C., (1999): Introduction to Manufacturing Processes and
Materials, Marcel Dekker, Inc, New York.
[2] Rao, K. V., (2002) : Manufacturing Science And Technology :
Manufacturing Processess And Machine Tools, New Age International,
New Delhi.
[3] www.indonesian.alibaba.com [diaskes 20 November 2016]
[4] www.news.ralali.com [diaskes 20 November 2016]

VIII. LAMPIRAN

Gambar 8.1. Spesimen hasil proses Gurdi, bor dan tap.

Gambar 8.2. Mesin gurdi radial [3].

Gambar 8.3. Jenis-jenis mata bor [4].

Anda mungkin juga menyukai