RIZKY FADILLAH
211251048
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu alat yang mempermudah dalam bidang permesinan tersebut antara
lain adalah mesin gurdi dan mesin bor, mesin ketam dan serut, jig dan fixture serta
pengelasan dimana dalam penggunaanya diperlukan pengetahuan tentang mesin
tersebut dengan baik supaya selama pengoperasian mesin dapat berjalan seefektif
dan seefisien mungkin. Mesin gurdi berguna untuk pembuatan lubang bulat
dengan menggunakan mata bor (twist drill), mesin bor (boring) berguna untuk
meluaskan/ memperbesar lubang.
1. Mengetahui parameter mesin gurdi dan bor, mesin ketam dan serut, jig dan
fixture, serta pengelasan.
2. Mengetahui pembuatan dari mesin gurdi dan bor, mesin ketam dan serut,
jig dan fixture, serta pengelasan.
3. Mengetahui Pemakaian dalam bahan matrial pembuatan dari mesin gurdi
dan bor, mesin ketam dan serut, jig dan fixture, serta pengelasan.
4. Keselamatan kerja dalam mengoprasikan atauoun menggunakan mesin
gurdi dan bor, mesin ketam dan serut, jig dan fixture, serta pengelasan.
PARAMETER MESIN
(mm)
(mm)
Lt = Lv + Lw + Ln (mm) i =
banyaknya pemotongan (kali) Lt =
panjang pemotongan total (mm)
Lv = panjang pengawalan (mm) = Lv > 0
Lw = panjang pemotongan sesungguhnya (mm) Ln
= panjang pengakhiran (mm)
/menit)
A = luas penampang geram (mm2)
b = lebar geram (mm) h = tebal
geram (mm) kr = sudut potong
utama (derajat)
Pengeboran atau drilling merupakan salah satu proses permesinan yang sering
digunakan. Proses pengeboran adalah proses pembuatan lubang pada benda padat.
Supaya proses pengeboran optimal, diperlukan beberapa rumus pengeboran.
Di mana,
Feed yang disarankan kira-kira sebanding dengan diameter bor; feed yang
lebih tinggi digunakan pada bor berdiameter lebih besar. Karena ada dua cutting
edge pada ujung bor, ketebalan chip yang tidak dipotong oleh masing-masing
cutting edge adalah setengah dari feed. Feed dapat dikonversi ke feed rate
menggunakan persamaan:
Ƒr = N ƒ Di mana, fr =
Feed (mm/putaran).
Di mana,
Rumus untuk mencari waktu pengeboran pada lubang yang tidak tembus :
Di mana, d = Kedalaman
lubang (mm)
Rumus untuk mencari banyaknya volume bahan yang dibor tiap menit :
Di mana,
Pada mesin serut sistim engkol berayun, kecepatan potong tidak sama antara
langkah ke depann (memotong) dan langkah ke belakang (tidak memotong).
Kecepatan gerak pahat yang memotong dimulai dari nol pada permulaan (vc awal)
dan mencapai maksimum ditengah panjang langkah (vc maksimum) dan menurun
secara bertahap menuju akhir langkah (vc akhir). Hal ini diulangi pada langkah ke
belakang (tidak memotong) dengan lebih cepat.
Jika banyaknya putaran roda gigi penggerak tetap, maka banyaknya langkah
dalam satu siklus pun akan tetap (satu putaran sama dengan satu kali langkah
maju ditambah satu kali langkah mundur). Jika panjang langkah diubah pada
putaran yang sama, maka kecepatan potong pun berubah, sebab pahat serut itu
bergerak pada waktu yang sama, tetapi pada jarak yang berbeda. Jumlah langkah
dalam satu putaran dapat dilihat pada gambar 5.14, dan gambar 5.15 menunjukan
lebar langkah.
Satuan kecepatan potong rata-rata pada mesin serut adalah meter per menit atau vc
rata-rata [m/menit]. Untuk langkah maju memotong, kecepatan potong dinamakan
vc dan untuk langkah mundur tidak memotong dinamakan vr. Perhatikan gambar
5.13.
𝐿 = 𝑙 + 𝑙𝑢 + 𝑙𝑎. 𝐶 = 𝑏 + 𝑏𝑓 + 𝑏𝑠 atau 𝐶 = 𝑏 + 2 𝑥 5 𝑚𝑚
dimana:
akhir = 10 mm.
C = Lebar langkah
Press tool adalah salah satu alat gabungan Jig dan Fixture yang dapat
digunakan untuk membentuk dan memotong logam dengan cara penekanan.
Bagian atas dari alat ini didukung oleh plat atas sebagai alat pemegang dan
pengarah dari Punch yang berfungsi sebagai Jig, sedangkan bagian bawah terdiri
dari plat bawah dan Dies sebagai pendukung dan pengarah benda kerja yang
berfungsi sebagai Fixture. Proses kerja alat ini berdasarkan gaya tekan yang
diteruskan oleh Punch untuk memotong atau membentuk benda kerja sesuai
dengan geometris dan ukuran yang diinginkan. Peralatan ini digunakan untuk
membuat produk secara massal dengan produk Output yang sama dalam waktu
yang relatif singkat. Rumus dasar perhitungan komponen press tool.
Dimana,
x τg (τg =
1
σm
= π x d untuk lingkaran
Jadi, besarnya Gaya Potong untuk Pierching, Blanking dan Notching adalah sama
yaitu : Fp = 0,8 . U . t . σm dimana
3. Gaya Bending
Fd = d t Rm ( d D K ) atau Fd = π. di . t . σm .
Dimana :
dimana :
(N/mm2 )
Besar gaya pegas yang dibutuhkan tergantung pada ketebaalan material yang
mana harganya dapat ditentukan dengan rumus :
untuk cutting : Fps = (5 ÷ 20)% x Ftotal untuk
forming
Untuk mencari besarnya gaya pegas pelontar dapat dicari dengan menghitung
berat benda sebagai berikut :
Dimana :
Untuk menjaga supaya Punch tidak bengkok akibat Buckling maka panjang
Punch yang direncanakan harus lebih kecil atau sama dengan dari panjang batang
Buckling menurut rumus Tetmajer yaitu sebagai berikut :
Dimana:
Bila rumus di atas dikuadratkan dan Fb diletakkan di depan maka didapat gaya
buckling sesuai dengaan rumus Euler yaitu :
dimana :
Fb = Gaya Buckling ( N ) E =
Tegangan Bending :
Dimana :
Pemasangan pilar umumnya fit di Pelat bawah, tapi kadang kala ada yang fit
di tengah atau di plat atas. Pada prinsipnya, sewaktu plat atas bergerak turun maka
terjadi gesekan antara busing dengan pilar yang menimbulkan gaya radial (Fr)
pada pilar tersebut. Gaya radial ini akan menimbulkan tegangan geser, bending
dimana :
Setiap operasi pemotongan yang dilakukan Punch dan Die selalu ada nilai
kelonggaran antara keduanya yang besarnya dapat ditentukan dengan rumus
berikut:
Dimana :
2.1.5 Pengelasan
- las tumpul
3a
- las sudut
kaki las.
Gaya P akan ditahan oleh las atas dan bawah sebesar P1 dan P2 e1 = e2 = b/2
τ = 0,6σ dimana:
PEMBAHASAN
.
Langkah Menggunakan Mesin Ketam
Cara penggunaan mesin Ketam meliputi beberapa tahap, mulai dari menjalankan
mesin hingga, melakukan penyekrapan dengan jenis pahat yang digunakan.
Berikut langkah menggunakan mesin ketam
•Lengan digerakkan dengan cara memutar roda pemeriksa untuk
melihatkemungkinan tertabraknya
lengan.
•Menentukan banyak langkah per menit.
•Motor mesin dihidupkan. Dengan cara memasukkan tuas kopling mesinmulai
bekerja.
•Mencoba langkah pemakanan (feeding) dari meja, mulaidari langkah halus
sampai langkah kasar.
Perhatikan seluruh gerak mesin.
•Menghentikan kerja mesin dilakukan dengan cara melepas tuas kopling
•kemudian matikan motor.
Penyetelan
Penyetelan mesin
Sebelum menjalankan mesin, cek kapan terakhir kali pisau diasah dan
pastikan bahwa mata pisau masih tajam. Peganglah prinsip 'Tukang kayu
yang baik adalah tukang yang memiliki alat kerja yang senantiasa tajam'.
Kemudian periksa kedudukan daun meja mesin bagian depan dan belakang.
Daun meja belakang PASTI & HARUS berada lebih rendah daripada daun
meja depan. Perbedaan ketinggian ini sebesar ketebalan kayu yang diserut
pada waktu sekali jalan. Level perbedaan yang ideal adalah antara 1-4mm.
Jangan terlalu tebal karena berarti anda memaksa mesin untuk bekerja lebih
berat.Panel penghantar yang berfungsi untuk mengkontrol sisi-sisi kayu
menjadi siku 90° harus berada pada posisi yang benar dan stabil. Pastikan
anda telah mengencangkan panel ini sebelum menjalankan mesin.
Jangan lupa pasang penutup pengaman pisau yang biasanya telah menjadi
satu bagian dengan mesin.
Cara Kerja
Pada bab ini akan dibahas secara mengenai perancangan dan pembuatan jig and
fixture, secara keseluruhan proses pembuatan dalam diagram alir / flow chart
dibawah ini :
Diagram alir / flow chart rancang bangun adalah urutan langkah-langkah
perancangan produk hingga menjadi produk yang mampu direalisasikan. Diagram
alir perancangan produk merupakan standar operasional proses untuk perancangan
produk / mesin yang akan dibuat. Metode rancang bangun ini dimulai dengan
urutan sebagai berikut :
1.Observasi
Observasi atau studi lapangan adalah pengamatan terhadap objek maupun subjek
penelitian untuk mendapatkan data. Observasi dilakukan dengan cara survei
langsung ke lapangan. Hal ini dilakukan dalam rangka pencarian data yang
nantinya dapat menunjang penyelesaian tugas akhir ini.
1. Studi Literatur
Studi literatur adalah pengumpulan data dengan mencari dan mempelajari bahan
pustaka yang berkaitan dengan segala permasalahan mengenai perencanaan
pembuatan alat yang diperoleh dari berbgai sumber antara lain buku dan
artikelartikel ilmiah.
2. Penetuan konsep
Dari observasi dan studi literatur yang telah dilakukan didapat data bahwa proses
pengeboran dengan menggunakan bor tangan masih memiliki kekurangan, seperti
ketegak-lurusan pengeboran dan diameter lubang yang dapat menyimpang.
Dengan mengatahui akan adanya kekurangan dari bor tangan, maka dalam tugas
akhir ini akan dibuat rancang bangun alat berupa jig and fixture yang berfungsi
sebagai alat bantu pengeboran untuk mengatasi kekurangan yang dimiliki oleh bor
tangan.
3. Disain Alat
1. Kemudahan penggunaan.
2. Keamanan dan kenyamanan pengguna.
3. Proses pembuatan dan material yang digunakan.
Setelah disain jig and fixture selesai dibuat, maka tahapan selanjutnya adalah
melakukan analisa dan perhitungan pada jig and fixture. Analisa dan perhitungan
ini bertujuan untuk menjamin kekuatan dan keamanan pengguna serta
menentukan dimensi jig and fixture yang disesuaikan dengan spesifikasi yang
telah diuraikan.
5. Pembuatan Alat
Tahap selanjutnya adalah realisasi pembuatan jig and fixture, dimana sebuah
disain jig and fixture yang telah dibuat akan diproses sedemikian rupa sehingga
menjadi sebuah jig and fixture yang nyata.
6. Pengujian Alat
Setelah jig and fixture selesai dibuat, maka akan dilakukan pengujian terhadap jig
and fixture. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah jig and fixture yang
diujikan telah mengoptimalkan kinerja dari mesin bor tangan. Pengujian ini juga
digunakan untuk mengidentifikasi beberapa kelemahan yang dimiliki oleh jig and
fixture yang harus diperbaiki dalam proses penentuan dan pengembangan konsep,
agar terbentuknya alat bantu yang lebih sempurna.
7. Pembuatan Laporan
Tahap terakhir pada proses rancang bangun jig and fixture ini adalah pembuatan
laporan. Alat yang telah dibuat dipertanggung jawabkan dengan pembuatan
laporan perkembangan serta laporan hasil akhir. Tujuannya adalah memberikan
laporan bahwa program ini telah dilaksanakan dengan baik
3.1.4 Pengelasan
» Mesin spot TIG welding Mesin yang digunakan untuk proses penyambungan spot
TIG welding adalah mesin las TIG dengan tipe EWM 351 Tetrix. Mesin spot TIG
welding ditunjukkan oleh Gambar Sedangkan spesifikasi mesin dapat dilihat pada
Tabel
Data spesifikasi mesin las TIG tipe EWM 351 Tetrix ditunjukan pada tabel dibawah ini
(Manual Operating Instruction EWM tetrix 351, 2011):
» Alat Uji Struktur Mikro Alat uji yang berfungsi untuk melihat foto mikro pada
spesimen lasan. Pada penelitian ini alat uji menggunakan Olympus BX53M
» Alat Uji Kekerasan Alat uji kekerasan adalah alat yang digunakan untuk
mengetahui kekerasan permukaan spesimen. Pada penelitian alat uji kekerasan
menggunakan alat uji Mitutoyo TIME dengan HM-100
» Alat Uji Tarik Alat uji tarik merupakan salah satu alat uji untuk mengetahui sifat
mekanik terutama kekuatan suatu bahan atau material terhadap gaya tarik. Pada
proses penelitian menggunakan alat uji tarik UTM (universal testing machine)
Instron tipe 3367 dengan kapasitas beban maksimum 30 kN, kecepatan
maksimum 500 mm/min dan panjang maksimum arah vertikal 1193 mm
» Mesin Cutting Alat yang digunakan untuk memotong material dalam bentuk
lembaran plat baja stainless steel 430 dan baja karbon sesuai ukuran yang telah
ditentukan.
» Mesin grinder polisher Alat yang digunakan untuk mempolis atau meratakan
dan menghaluskan permukaan material yang akan diuji struktur mikro
» Amplas Amplas ini digunakan untuk membersihkan permukaan bahan atau
material yang akan disambung dengan metode pengelasan spot TIG dan untuk
menghaluskan permukaan material sebelum pengujian struktur mikro.
» Tang berfungsi untuk menj epit dan memegang benda kerja yang sudah dilas.
» Gas Argon Gas ini berfungsi sebagai pelindung pada saat proses pengelasan
berlangsung agar busur listrik dan logam las terlindungi dari kontaminasi udara
sekitar.
» Cairan Etsa Zat kimia yang berfungsi untuk membuat permukaan terlihat jelas
pada saat pegujian struktur mikro, zat kimia yang merupakan campuran beberapa
cairan kimia, zat kimia yang digunakan pada penelitian ini adalah HNO3, HCl,
FeCl3, dan Alkohol.
Proses freis dan gurdi merupakan salah satu proses permesinan yang digunakan
pada produk base plate. Base plate merupakan sebuah komponen yang dapat
digunakan sebagai alat bantu dalam pembuatan produk. Jig dan fixture pada
dasarnya merupakan suatu alat bantu yang digunakan dalam proses pemesinan
agar dapat menghasilkan duplikasi part yang lebih akurat. Fixture merupakan
suatu alat bantu yang berfungsi untuk memposisikan, memegang, dan menahan
benda kerja selama proses produksi atau proses permesinan. Sedangkan jig pada
alat bantu jig dan fixture berfungsi sebagai alat utama yang berperan untuk
mengarahkan mata pahat pada benda kerja yang akan di proses sesuai operasi
yang di inginkan. Tujuan perancangan alat bantu dalam pembuatan komponen
base plate adalah untuk meningkatkan efesiensi dan produktivitas manufaktur,
mengurangi waktu set up mesin, mengurangi biaya dalam proses manufaktur,
meningkatkan akurasi dan kepresisian produk dan mengurangi waktu kerja dan
mempermudah proses permesinan. Oleh karena itu pada penelitian ini dilakukan
perancangan jig dan fixture pada proses freis dan gurdi untuk memproduksi
komponen base plate.
Base plate merupakan sebuah komponen yang dapat digunakan sebagai alat bantu
dalam pembuatan produk pada proses pemesinan mesin freis dan gurdi. Base plate
digunakan agar dapat menahan benda kerja yang akan dilakukan proses
pemesinannya. Prinsip kerja base plate yaitu dengan dipasangkan pada meja kerja,
sebagai dasar fixture dimana semua komponen fixture yang lain akan dirakit, ada
beberapa jenis yaitu : square, rectangular, round, dan angular base plate. Material
yang digunakan untuk membuat base plate ini yaitu baja karbon rendah mild steel
yaitu gabungan antara unsur Fe dan C, dimana kandungan 0,02%< C ≤0,2%.
Tujuan dari perancangan alat bantu dalam pembuatan komponen base plate adalah
untuk meningkatkan efesiensi dan produktivitas manufaktur, mengurangi waktu
set up mesin, mengurangi biaya dalam proses manufaktur, meningkatkan akurasi
dan kepresisian produk dan mengurangi waktu kerja dan mempermudah proses
permesinan. Analisis ergonomi dilakukan untuk proses produksi komponen base
plate dengan memperhatikan prinsip-prinsip perancangan dari aspek manusia,
keamanan dan kenyamanan penggunaan alat bantu tersebut
Base Plate
Base plate merupakan sebuah produk yang terbuat dari baja dan bentuknya
disesuaikan dengan komponen yang akan dibuat dengan menggunakan alat bantu.
Base plate, berguna sebagai penahan benda kerja. Material yang digunakan untuk
membuat base plate yaitu baja karbon rendah mild steel yaitu gabungan antara
unsur Fe dan C, dimana kandungan unsure C sebesar 0,02%<C
Proses Produksi
Salah satu kegunaan alat bantu adalah menjamin keakuratan dan kepresisian
dalam memproduksi suatu barang. Locator memiliki fungsi yang sangat penting,
antara lain adalah sebagai berikut :
3. Toleransi benda kerja harus mampu di cakup. Pada umumnya toleransi tool
antara 20% sampai 50%
4. Kondisi fool proof untuk menjamin benda kerja dapat diposisikan dengan
benar
Clamping adalah bagian dari jig dan fixture untuk menekan benda kerja terhadap
permukaan dan menahannya berlawanan dengan gaya pemotongan atau proses
lainnya. Kriteria alat pencekam yang baik adalah :
2. Apabila ada pengaruh getaran, tekanan reaksi tinggi cekam harus bekerja
secara positif.
4. Jika jumlah benda kerja yang harus dicekam itu besar (berfrekuensi tinggi),
alat pencekaman hidrolis atau pneumatis yang bekerja cepat harus digunakan.
METODOLOGI
Produk base plate ini menggunakan proses produksi yaitu poses pemesinan
dengan menggunakan proses freis dan gurdi. Selanjutnya penentuan penempatan
locator dan clamping hingga didapatkan konstruksi alat bantu. Analisis dilakukan
terhadap aspek ergonomi dan aspek ekonomi teknik sehingga didapatkan
kesimpulan bahwa penggunaan alat bantu dapat mengurangi waktu produksi dan
biaya produksi.
Proses Gurdi
Proses gurdi adalah suatu proses permesinan untuk proses pembuatan lubang atau
memperbesar lubang pada sebuah objek dengan diameter tertentu. Operasi
pemesinan dengan mesin gurdi untuk pembuatan 2 lubang dengan jari-jari 28 mm
seperti pada gambar 3:
Proses produksi dalam pembuatan base plate ini menggunakan mesin perkakas
dalam proses pemesinan berupa :
b. Mesin gurdi Radial Ing G.BERDA SPA/ 35.100 Mata pahat yang digunakan
dalam proses permesinan :
a. Pahat karbida b. Pahat end milling cutter c. Pahat drill cutter diameter 12 mm,
14 mm, dan 28 mm
Salah satu kegunaan alat bantu adalah menjamin keakuratan dan kepresisian
dalam memproduksi suatu barang. Akurat adalah kesesuaian antara produk yang
diinginkan dengan produk yang dihasilkan, sedangkan kepresisian adalah
sedangkan kepresisian adalah kemampuan menghasilkan produk dengan ukuran
yang sama.
2. Penambahan dua buah locator sekunder yang diletakkan pada bidang XZ,
dapat menangani 8 arah gerak bebas yang mungkin terjadi pada proses freis
dan drill berlangsung. Arah-arah gerakan yang dihilangkan adalah :
• Arah gerak linear Y’11 (kesamping)
• Arah gerak angular 3 dan 6.
3. Penambahan satu buah locator tersier yang diletakkan pada bidang YZ, dapat
menangani 9 arah gerak bebas yang mungkin terjadi pada proses freis dan
drill berlangsung. Arah gerak yang hilang yaitu arah gerak linear X’10
4. Penggunaan clamping atas dan baut pencekam sebagai clamping belakang
dapat menangani arah-arah gerakan yang masih terdapat pada benda kerja.
Arah-arah gerakan yang dapat dihilangkan adalah :
• A rah gerakan linier Z’9
• A rah gerakan linier X’7
• A rah gerakan linier Y’8
• A rah gerakan angular 4,5,1,2
• A rah gerakan X’10
Jadi dapat disimpulkan bahwa dengan penempatan locator dan clamping yang
digunakan dalam perancangan dapat menghilangkan 12 arah gerak bebas
yang mungkin terjadi pada benda kerja. Locator yang digunakan pada alat
bantu ini adalah locator yang berbentuk pin. Hal ini karena locator jenis ini
mudah dalam penggunaannya serta mudah diperoleh.
2. Drill Bushing
Drill bushing digunakan pada proses drill, reamer, tap, counterbore,
countersink dan spot facing tool. Drill bushing yang digunakan pada alat
bantu ini berfungsi untuk mengarahkan mata pahat pada saat proses
pemesinan serta menjaga kepresisian lubang yang dihasilkan. Drill
bushing ini berjumlah dua buah sesuai lubang yang ingin dibuat.
3. Set Block Fungsi set block adalah untuk set up posisi benda kerja dan
pahat pada fixture..
4. Fastening Device (Pengencang) Pengencang berfungsi untuk menyatukan
berbagai bagian fixture atau jig yang terdiri dari baut, mur, pasak, dan
pengencang lain dalam berbagai bentuk.
2. Setelah benda kerja diletakan pada alat bantu baut pada set block
dikencangkan.
Alat potong yang digunakan pada shaping dan planing adalah alat potong titik
tunggal (single-point). Tidak seperti pembubutan, pemotongan terputus terjadi
pada shaping dan planing, yang menyebabkan pahat terkena benturan saat mulai
menyayat benda kerja. Selain itu, peralatan mesin ini terbatas pada kecepatan
rendah karena gerakan mulai dan berhenti.
Shaping
Shaping dilakukan pada mesin yang disebut shaper. Shaper juga dikenal dengan
sebutan mesin sekrap. Komponen shaper termasuk ram, yang bergerak relatif
terhadap kolom untuk memberikan gerakan pemotongan. Meja kerja menahan
benda kerja dan melakukan gerakan pemakanan. Gerakan ram terdiri dari gerak
maju untuk melakukan pemotongan, dan gerak balik di mana pahat diangkat
sedikit supaya bebas dari benda kerja. Setelah menyelesaikan setiap langkah balik,
meja kerja dimajukan secara lateral relatif terhadap gerakan ram supaya terjadi
pemakanan pada benda kerja. Mekanisme penggerak ram dapat berupa hidraulis
atau mekanis. Penggerak hidraulis memiliki fleksibilitas yang lebih besar dalam
menyesuaikan panjang langkah dan kecepatan yang lebih seragam selama langkah
maju. Namun penggerak hidraulis lebih mahal daripada unit penggerak mekanis.
Planing
Mesin yang digunakan untuk planing adalah planer. Pemotongan dicapai dengan
meja kerja bolak-balik yang menggerakkan benda kerja melewati pahat satu titik.
Kemampuan konstruksi dan gerak planer memungkinkan benda kerja yang jauh
lebih besar bisa dikerjakan (daripada benda kerja pada shaping). Planer dapat
diklasifikasikan menjadi open side planer dan double-column planer.
Open side planer juga dikenal sebagai planer kolom tunggal (single-
column). Open side planer memiliki kolom tunggal yang menopang rel melintang
tempat toolhead dipasang. Toolhead lain juga dapat dipasang di sepanjang kolom
vertikal. Pemasangan banyak toolhead memungkinkan pemotongan lebih dari
satu pada setiap lintasan. Pada penyelesaian setiap gerakan (stroke),
setiap toolhead digeser relatif terhadap rel melintang (atau kolom) agar mencapai
gerakan pemakanan intermiten. Konfigurasi open side planer memungkinkan
pengerjaan benda kerja yang sangat luas. Double-column planer memiliki dua
kolom. Kedua kolom tersebut menopang rel melintang, tempat di mana satu atau
beberapa toolhead dipasang. Kedua kolom memberikan struktur yang lebih kaku.
Namun, kedua kolom tersebut membatasi lebar pekerjaan yang dapat ditangani
pada mesin ini.
Shaping dan planing dapat digunakan untuk membuat bentuk selain permukaan
datar. Syaratnya adalah permukaan potongan harus lurus. Hal tersebut
memungkinkan pemotongan alur, slot, gigi pada roda gigi, dan bentuk lain. Mesin
khusus dan geometri pahat harus ditentukan untuk memotong beberapa bentuk ini.
Contoh pada gear shaper, vertical shaper dengan meja kerja berputar yang
dirancang khusus dan toolhead tersinkronisasi yang digunakan untuk
menghasilkan gigi pada roda gigi.
Bagian-bagian Mesin Shaper
Berikut komponen utama mesin shaper:
Ram.
Kolom.
Rel melintang.
Base.
Meja kerja.
Toolhead.
Kolom.
Rel melintang.
Base.
Meja kerja.
Toolhead.
Produk hasil perancangan dan pembuatan fixture untuk pengelasan pelat dapat
dilihat pada (Gambar 9) dan rincian komponen dan bahannya dapat dilihat pada
Tabel I
Untuk mengoperasikan welding fixture untuk pengelasan pelat dengan spesifikasi
teknis seperti ditunjukkan pada Tabel II maka dilakukan dengan langkah-langkah;
persiapkan alat bantu pengelasan, pergunakan peralatan keselamatan kerja,
kemudian buka sliding plate dengan memutar handle, tempatkan benda kerja
dengan benar, kemudian atur besar sudut pengelasan dengan menyesuaikan sudut
pada fixed plate dan sliding plate, lakukan pengelasan sesuai spesifikasi yang
diinginkan, kemudian periksa hasil pengelasan.
Hasil pengujian performasi welding fixture untuk pengelasan pelat yang dilakukan
dengan sudut pengelasan 90o , 120o , dan 180o ditunjukkan pada Tabel III.
Pada pengelasan dengan sudut 90o seperti Gambar 10, membutuhkan waktu
pengelasan selama 3 menit. Ini merupakan waktu terlama yang diperlukan jika
dibandingkan dengan pengelasan dengan sudut 120o (Gambar 11) dan pengelasan
dengan sudut 180o (Gambar 12). Waktu penyetelan tercepat adalah dengan
pengelasan sudut 180o
Data material, Kecepatan potong, Sudut mata bor HSS, pada proses gurdi
3.1.9 PEMAKAIAN BAHAN MATERIAL PENGELASAN
Jenis bahan/material untuk pengelasan dipahami dengan benar Seorang juru las harus
memahami jenis bahan/material yang akan di las. Apakah bahan tersebut mengandung
besi (bahan ferro) ataukah bahan tersebut adalah bahan yang tidak mengandung besi
(bahan non ferro). Di samping itu pula, seorang juru las harus memperhatikan apakah
bahan tersebut bahan paduan ataukah bahan murni.Dengan mengetahui jenis bahan dan
paduannya, maka akan dapat menentukan bagaimana proses pengelasan dilakukan, baik
persiapan, pelaksanaan/proses, maupun finishing.
Pada tahap persiapan, akan ditetapkan proses las yang digunakan (SMAW,
GTAW, GMAW, OAW, SAW) berikut gas pelindungnya, jenis elektroda yang digunakan,
adanya pre heating/post heating, jenis polaritas yang digunakan (AC/DC+/DC-), besar
kecilnya arus pengelasan, jenis nyala las untuk OAW atau tindakan-tindakan lain
sehingga mengasilkan pengelasan yang baik yang memiliki kekuatan mekanis, kimiawi,
maupun yang lainnya relatif sama dengan bahan dasar yang dilas. Pada proses
pengelasan. Hasil dari pengelasan yang baik ini akan memberikan jaminan bagi
pengguna/lingkungan akan keselamatan kerja dan umur konstruksi.
1)
High Speed Steels (HSS)
High speed stell (HSS) merupakan perkakas yang tahan terhadap kecepatan kerja
yangtinggi dan tempeatur yang tinggi juga dengan sifat tahan softening, tahan abrasi dan
tahan breaking.Klasifikasi HSS menurut komposisinya terdiri atas :
a. HSS Konvensional
yaitu :
♦ Group M (Molybdenum HSS)
b. HSS Spesia
l yaitu :
♦ Cobalt added HSS
♦ Cast HSS
♦ Powdered HSS
♦ Coated HSS
a. HSS Konvensional
Jenis molybdenum memerlukan proses laku panas dengan tungku kolam garam
(salt bath furnace) untuk menghindari terjadinya proses dekarburisasi. Tungku tersebut
terdiri atastiga bagian yaitu :
• Austenisasi (pengerasan)
• Quenching (pendinginan)
• Tempring (pengerasan)
•Preheating
◊ Mengurangi thermal shock (panas tiba-tiba) yang timbul ketika perkakas dingin
diletakkanke tumgku yangpanas. Tujuannya adalah untuk mengurangi terjadinya retak.
•Austenisasi
1.Baja kecepatan tinggi : Alat pemotong seperti bor, reamers, dan milling pemotong.
2. Baja mati : Digunakan untuk alat pers, mengandung 1% karbon, 0,5 hingga 1%
tungsten dan jumlah silikon dan mangan yang lebih sedikit.
4.Baja Collet : Baja pegas yang mengandung 1% karbon, 0,5% mangan dan lebih sedikit
silikon.
5.Baja perkakas tidak menyusut : Karbon tinggi atau krom tinggi Sangat sedikit distorsi
selama perlakuan panas. Digunakan secara luas untuk alat pers yang halus dan rumit
7.Baja tarik tinggi: Digunakan untuk pengencang seperti tarik tinggi sekrup
8.Baja ringan : Digunakan di sebagian besar Jig dan Fixture Bahan termurah
Mengandung karbon kurang dari 0,3%
9.Besi cor: Digunakan untuk bentuk unik untuk beberapa permesinan dan fabrikasi
Penggunaan CI membutuhkan pola untuk casting Mengandung lebih dari 2% karbon
Memiliki sifat pelumas sendiri Dapat menahan getaran dan cocok untuk alas
10.Nylon dan Fiber : Digunakan untuk lapisan lunak untuk klem kerusakan benda kerja
karena tekanan penjepitan
1. Pakaian praktikan harus rapi dan tidak ada bagian yang terbuka pada waktu mengebor.
a. Terutama baju. Baju harus dikancingkan dari atas sampai bawah, sebab bram yang
panas bisamasuk kedalam baju.
b. Kancing lengan baju (untuk baju lengan panjang) harus terkancing, sebab hal ini
akanmengganggu pada waktu melakukan pengeboran
Sepatu Kulit ; Dalam praktek untuk menghindari benda-benda kerja yang tertumpuk. Dan
kemungkinanbenda jatuh, jepitan benda lain.
Kaca Mata ; Pada waktu melakukan pengeboran diharuskan memakai kaca mata untuk
melindungi matakita sendiri, sebab pada waktu pengeboran banyak bram yang bisa
melesat ke mata.Sarung Tangan ; Pada waktu melakukan pengeboran, si pekerja tidak
boleh memakai sarung tangan,untuk menjaga tangan dari belitan mesin bor. Sarung
tangan perlu dipakai apabila mesin bor dalamkeadaan berhenti dan untuk memegang
benda kerja yang panas.Lain-lain ; Rambut tidak boleh panjang dalam pekerjaan
mengebor. Apabila berambut panjang harusmemakai topi pengaman dan rambut dijalin.
Langkah Keselamatan:
1. gunakan pakaian yang selamat dan sentiasa menggunakan #ermin mata keselamatan.
2. pastikan ka%asan sekeliling mesin bersih dan tidak menyebabkan &urumesin
terjatuh bersihkan minyak bendalir pemotong dan tatal pada lantai
3. pastikan hanya seorang &urumesin yang beker&a se%aktu mesin beroperasi
4. gunakan berus dan bukannya kain untuk membersihkan tatal selepas mata gerudi
berhenti
5. pastikan mata gerudi dengan benda ker&a mempunyai ruang kelegaan sebelum
memulakan kerja.
6. pastikan spindal tidak berputar semasa ker&a pengukuran atau pengu&ian
dilakukan.
7. matikan suis ketika menukar mata gerudi dan selepas operasi menggerudi dilakukan.
Mesin sekrap adalah mesin yang salah satu fungsinya untuk membuat bidang
datar. Aplikasi mesin ini untuk membuat paralel, blok, dan roda gigi.
Saat bekerja, keselamatan menjadi hal yang utama. Berikut pedoman keselamatan
bagi operator mesin sekrap:
»Atur panjang langkah dengan benar. Jangan lakukan pengaturan ketika proses
pemakanan sedang berlangsung.
»Jangan terlalu dekat dengan komponen mesin yang bergerak.
»Terapkan juga aturan keselamatan dalam bekerja dengan mesin secara umum.
Keselamatan kerja saat menggunakan jig dan fixture sangat penting untuk melindungi
operator dan orang di sekitarnya. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil
untuk menjaga keselamatan saat menggunakan jig dan fixture:
1. Pelatihan dan Pemahaman: Pastikan operator yang menggunakan jig dan fixture telah
menerima pelatihan yang memadai dalam pengoperasian, penanganan, dan pemeliharaan
jig dan fixture. Mereka harus memahami prinsip kerja, prosedur penggunaan yang benar,
dan langkah-langkah keselamatan yang relevan.
2. Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD): Pastikan operator menggunakan APD yang
sesuai, seperti kacamata keselamatan, helm, sepatu keselamatan, sarung tangan, dan
pakaian pelindung lainnya. APD ini akan melindungi mereka dari serpihan, percikan
benda kerja, dan bahaya lainnya.
3. Penanganan Bahan dan Alat dengan Aman: Jaga kebersihan area kerja dengan menjaga
agar bahan dan alat tidak berserakan di sekitar jig dan fixture. Pastikan bahan dan alat
yang tidak digunakan disimpan dengan aman dan terorganisir.
4. Penjepitan Benda Kerja yang Aman: Pastikan benda kerja terpasang dengan aman dan
stabil pada jig dan fixture. Gunakan penjepit yang tepat untuk mengamankan benda kerja
dengan kuat, sehingga mencegah pergeseran atau pelepasan yang dapat menyebabkan
kecelakaan.
5. Periksa dan Pemeliharaan Rutin: Lakukan pemeriksaan rutin pada jig dan fixture untuk
memastikan bahwa mereka berfungsi dengan baik. Periksa keausan, kerusakan, atau
kekurangan yang mungkin mempengaruhi kinerja dan keselamatan. Lakukan
pemeliharaan rutin dan perbaikan jika diperlukan.
6. Hindari Tangan Dekat dengan Pemotongan atau Gerakan Berbahaya: Jaga jarak aman
antara tangan dan pisau, alat potong, atau bagian yang bergerak lainnya. Hindari
memasukkan tangan ke dalam area berbahaya saat jig dan fixture sedang digunakan.
7. Jangan Membuat Modifikasi yang Tidak Aman: Jangan membuat modifikasi pada jig
dan fixture yang dapat mengurangi kekuatan, stabilitas, atau fungsi keselamatan. Jika ada
kebutuhan untuk modifikasi, konsultasikan dengan ahli atau insinyur untuk memastikan
keselamatan terjaga.
8. Perhatikan Beban Kerja yang Dapat Ditangani: Pastikan jig dan fixture dirancang dan
dibuat untuk menangani beban kerja yang sesuai dengan kapasitas dan kekuatan mereka.
Jangan melebihi batas beban kerja yang ditetapkan untuk mencegah kegagalan atau
kecelakaan9. Pemberitahuan Bahaya: Letakkan tanda peringatan dan instruksi yang jelas
di sekitar jig dan fixture untuk memberi tahu operator dan orang lain tentang bahaya
potensial serta langkah-langkah keselamatan yang harus diikuti.
Alat keselamatan kerja las adalah sangat fital untuk digunakan. Penggunaan alat
keselamatan kerja las ini akan memberikan jamiman keselamatan kepada juru las maupun
lingkungan. Pada gilirannya akan meningkatkan produktivitas dan kwalitas hasil lasan.
Pakaian kerja las adalah pakaian yang dapat melindungi seluruh bagian tubuh dari panas
dan percikan las. Selain itu terdapat Apron sebagai tambahan, apron dada dan apron
lengan ini terbuat dari bahan kulit. Karena jika dari kain biasa maka pakaian akan lubang,
hal ini disebabkan tingginya temperatur percikan las.
2. Sarung Tangan Las atau welding gloves.
Welding gloves atau sarung tangan las adalah sarung tangan yang memang khusus dibuat
untuk proses pekerjaan las, bahan sarung tangan las terbuat dari kulit atau bahan sejenis
asbes dengan kelenturan yang baik. Welding gloves berfungsi untuk melindungi kedua
tangan dari percikan las atau spater dan panas material yang dihasilkan dari proses
pengelasan.
Sepatu las adalah sepatu yang terbuat dari kulit dan bagian depan sepatu terdapat sebuah
plat baja yang berfungsi untuk melindungi kaki dari kejatuhan bendan yang berat dan
benda yang tajam. Selain itu karena bersifat isolator, sepatu ini juga melindungi dari
bahaya sengatan listrik.
Helm las adalah alat yang mempunyai fungsi melindungi bagian wajah dari percikan las,
panas pengelasan dan sinar las ke bagian mata. Topeng las ini terbuat dari bahan plastik
yang tahan panas, selain itu terdapat tiga kaca (bening, hitam, bening) yang berfungsi
untuk melindungi mata dari bahaya sinar tampak dan ultraviolet saat melakukan
pekerjaan pengelasan.
Kaca las listrik mempunyai pengkodean nomor, yaitu nomor 6, 7, 8 , 10, 11, 12 dan 14.
Semakin besar ukurannya maka densitas atau kegelapan kaca tersebut juga semakin
tinggi. Jadi Anda dapat menyesuaikan yang cocok dengan kondisi mata Anda. Selain itu
juga ukuran ampere yang digunakan, karena ampere yang besar akan menimbulkan
cahaya yang lebih terang.
5. Masker Las.
Masker berfungsi sebagai alat perlindung pernafasan dari bahaya asap las, karena asap las
berbeda dengan asap biasa. Asap las ini merupakan hasil pembakaran dari bahan kimia
untuk perlindungan lasan dan juga pembakaran atau pelelehan dari material lasan. Oleh
karena itu asap las ini hampir seperti serbuk bersih dan sangat membahayakan alat
pernafasan kita.
Alat Pelindung Diri K3 atau keselamatan kerja dalam pengelasan di atas tidak akan
berfungsi dengan baik jika kita tidak mematuhi prosedur pengelasan yang biasanya sudah
tersedia di setiap bengkel atau tempat kita bekerja. Oleh karena itu mari kita budayakan
etos kerja yang baik dan sesuai dengan prosedur kerja.
BAB VI
KESIMPULAN
»Kesimpulan
Mesin gurdi merupakan teknik perkakas yang penting dalam dunia industri dan kerajinan.
Dengan memahami prinsip kerja mesin dan teknik penggunaannya, Anda dapat membuat
lubang-lubang kecil dan besar pada benda kerja dengan presisi tinggi.
»Kesimpulan
1. Mesin bor (drilling) merupakan sebuah alat atau perkakas yang digunakan untuk
melubangi suatu benda.
3. Pemakanan adalah jarak perpindahan mata potong bor ke dalam lubang/benda kerja
dalam satu kali putaran mata bor.
»Kesimpulan
Maka dari pengertian dan fungsi mesin sekrap sampai dengan prinsip kerja mesin sekrap
yang telah dijelaskan, dapat disimpulkan bahwa mesin sekrap merupakan mesin perkakas
yang sangat diperlukan pada industri maupun bengkel yang bergerak di bidang
manufaktur.
»Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa Jig dan fixture adalah alat pemegang benda kerja produksi
yang digunakan dalam rangka membuat penggandaan komponen secara akurat. Ini harus
memiliki hubungan dan kelurusan yang benar antara alat potong atau alat bantu lainnya,
dan benda kerja mesti dijaga.
»Kesimpulan pengelasan
Mesin las terbukti merupakan peralatan yang sangat berguna di berbagai industri dan
bidang pekerjaan. Namun, penggunaan mesin las juga memerlukan keterampilan khusus
dan harus dilakukan dengan hati-hati karena bisa berbahaya jika tidak ditangani dengan
benar.
SARAN
- Pastikan untuk memilih mesin gurdi atau bor yang sesuai dengan kebutuhan aplikasi
Anda, termasuk mempertimbangkan jenis material yang akan dibor dan ukuran lubang
yang diinginkan.
- Periksa secara rutin kondisi mata bor atau pahat yang digunakan, dan gantilah jika
sudah aus atau tumpul.
- Pastikan mesin gurdi atau bor terpasang dengan kokoh dan stabil sebelum digunakan.
- Gunakan pelindung mata dan pelindung pendengaran saat menggunakan mesin gurdi
atau bor.
- Pilihlah mesin ketam atau mesin serut yang sesuai dengan jenis bahan dan ukuran
yang akan diolah.
- Perhatikan kondisi pisau pemotong, dan pastikan untuk mengasah atau mengganti
pisau yang sudah tumpul.
- Gunakan alat bantu penghisap debu atau ventilasi untuk mengurangi debu dan partikel
yang terhasilkan selama proses pengolahan.
- Pastikan bahan kerja terkunci dengan aman pada meja mesin ketam atau mesin serut
sebelum memulai proses pengolahan.
- Desain jig dan fixture dengan presisi yang tinggi untuk memastikan posisi dan
pemegangan yang tepat dari bahan kerja.
- Pastikan bahan yang digunakan untuk membuat jig dan fixture memiliki kekuatan dan
stabilitas yang cukup.
- Periksa secara berkala keausan atau kerusakan pada jig dan fixture, dan perbaiki atau
gantilah jika diperlukan.
- Gunakan jig dan fixture yang dirancang dengan baik untuk memudahkan proses
produksi dan meningkatkan efisiensi kerja.
4. Pengelasan:
- Lakukan pengelasan hanya jika Anda memiliki pengetahuan dan keterampilan yang
memadai. Jika tidak, sebaiknya serahkan tugas tersebut kepada ahli pengelasan yang
terlatih.
- Pastikan area kerja terbebas dari bahan mudah terbakar atau bahan berbahaya lainnya
sebelum memulai pengelasan.
- Gunakan peralatan pelindung diri (APD) yang sesuai, termasuk helm pengaman,
kacamata, sarung tangan, baju pelindung, dan sepatu keselamatan.
- Pastikan ventilasi yang memadai di area kerja untuk mengurangi paparan terhadap gas
dan asap yang dihasilkan selama proses pengelasan.
- Lindungi diri dari radiasi pengelasan dengan menggunakan perisai pelindung mata
dan perlindungan radiasi yang sesuai.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.polbeng.ac.id/2344/2/2.%20TA-2204171145-Bab%20I%20Pendahuluan.pdf
cilacapklik.com/2022/02/pengertian-mesin-bor-cara-kerja-jenis-dan-fungsinya.html
lmsspada.kemdikbud.go.id/mod/resource/view.php?id=61786
https://www.builder.id/mengenal-mesin-serut-mesin-ketam-planer-tangan-dan-fungsinya/
adoc.pub/gambar-21-referensi-alat-bantu-terhadap-benda-kerja.html
https://www.pengelasan.net/pengelasan-adalah/
file:///C:/Users/asus/AppData/Local/Temp/MicrosoftEdgeDownloads/85aee60e-1c7b-
4d77-91d1-d5eb64d508e1/(PPt)+Materi+5.+Proses++Gurdi+(Drilling)%20(2)%20(1).
file:///C:/Users/asus/AppData/Local/Temp/MicrosoftEdgeDownloads/93b4961a-a5f0-
40bc-96a6-05ba23b1f88e/3427-9022-1-SM.
file:///C:/Users/asus/AppData/Local/Temp/MicrosoftEdgeDownloads/8e58d2e2-324b-
4508-8be5-2dfb9465f36f/28a25-8.-Febriza-revisi%20(3).
C:\Users\asus\AppData\Local\Temp\MicrosoftEdgeDownloads\9f0492c2-4c88-440b-
b66e-e30612652601\BAB VIII MESIN PENGGURDI DAN PENGEBOR - PDF Free
Download (1).mht
Perancangan Dan Pembuatan Alat Bantu Cekam Pada Mesin Sekrap Untuk
Mengerjakan Proses Freis - Neliti